PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Usaha dibidang pertanian sejalan dengan bertambahnya waktu muncul
pengendalian
hama
yang
dipandang
lebih
merupakan
bahan
kimia
toksikan yang
unik, karena
dalam
OPT
karena
relative
sulit
mengaplikasikanya,
cenderung
menimbulkan peracunan dan harganya sangat mahal. Senyawa yang relatif murni
ini pada umumnya tidak dapat melekat dengan baik atau menyebar merata pada
permukaan sasaran, serta dapat menimbulkan kerusakan dalam penyimpanan baik
dari segi keamanan maupun ketahanannya. Untuk membatasi hal-hal seperti
disebutkan diatas, maka pestisida digunakan dalam bentuk campuran atau
senyawa pestisida dengan bahan lain (formulan) yang dikemudian dikenal sebagai
formulasi pestisida. Formulasi pestisida yang dipasarkan terdiri atas bahan pokok
yang disebut bahan aktif (active ingredient) yang merupakan bahan utama
pembunuh organisme pengganggu dan bahan ramuan (inert ingredient).
1.2
Tujuan
Untuk mengetahui formulasi, nama dagang dan semua hal penting yang
Raini
(2007),
Pestisida
merupakan
senyawa
untuk
mengendalikan hama Jenis hama yang paling sering ditemukan adalah serangga
dan beberapa di antaranya sebagai vektor penyakit. Penyakit-penyakit yang
penularannya melalui vektor antara lain malaria, onkosersiasis. filariasis, demam
kuning, riketsia, meningitis, tifus. dan pes. Penggunaan pestisida dalam menopang
peningkatan produk pertanian maupun perkebunan telah banyak membantu untuk
meningkatkan produksi pertanian. Namun demikian penggunaan pestisida ini juga
memberikan dampak negatif baik terhadap manusia, biota maupun lingkungan
(Manuaba, 2009).
Akhir-akhir ini disadari, bahwa pemakaian pestisida sintetis ibarat pisau
bermata dua dibalik manfaatnya yang besar bagi peningkatan produksi pertanian
Sudarmo
(2007),
Pestisida
sebelum
digunakan
harus
3.1
September 2014 pukul 11.00 hingga selesai dan bertempat di Laboratorium Hama
dan Penyakit Gedung Jurusan HPT lantai 2 Fakultas Pertanian Universitas Jember
3.2
3.2.1
Alat
1. Penggaris
2. Kertas A4
3. Bulpoint
3.2.2
Bahan
3.3
Cara Kerja
4.1 Hasil
Pestida Insektisda
Nama Dagang : Centa-Fur 3 GR
Formulasi : 3 GR
Scturpophaga incertulas
Warna : Ungu
Tanaman : Padi
Penggunaan : Ditabur
Formulasi : 200 LC
Warna : bening
Penggunaan : semprot
(kedelai)
Formulasi : 15 EC
litura
Warna : kuning
Penggunaan : disemprot
Dosis : 1 Kg/ha
Formulasi : 10 WP
Nephotettix Spp.
Warna : Putih
Penggunaan : Disuspensi/disemprot
Dosis : 1 2 ml/l
Formulasi : 430 EC
Tanaman : kedelai
Warna : kuning
Penggunaan : disemprot
Nama Pemegang Pendaftaran : PT
Mekar Warna Sari
No. Pendaftaran : RI 1306/7-98/T
Herbisida
Nama Dagang : Lindomin 865 AS
Formulasi : 865 AS
g/l
Penggunaan : Disemprot
Nufarm Indonesia
Dosis : 1 2 l/ha
Formulasi : 276 SK
teki
Bahan Aktif : Parakuat diklorida 276 g/l Tanaman : kakao, padi sawah
Warna : Hijau tua
Penggunaan : Disemprot
Nama Pemegang Pendaftaran : PT
Kresna Bumi Tama Sejati
No. Pendaftaran : RI 2174/10-2004/T
Nama Dagang : Ti-Gold 10 WP
Dosis : 60g/ha
Formulasi : 10 WP
Warna : Putih
Penggunaan : Disemprot
Nama Pemegang Pendaftaran : PT Bina
Guna Kimia
No. Pendaftaran : RI 2135/4-2009/T
Nama Dagang : Ole-ole 865 SL
Formulasi : 865 SL
g/l
Tanaman -
Warna : Coklat
Penggunaan : Disemprot
Nama Pemegang Pendaftaran : Abadi
Jaya
No. Pendaftaran : RI 2964/11-2007/T
Nama Dagang : Money 865 SL
Dosis : 1 2 l/ha
Formulasi : 865 SL
g/l
Paspalum Conjugatum
Penggunaan : Disemprot
Pestisida Fungisida
Nama Dagang : Dithame M-45 80 WP
Formulasi : WP
Penggunaan : Disemprot
Agrosciences Indonesia
No. Pendaftaran : RI 5193/3-2006/T
Nama Dagang : Acrobat 50 WP
Formulasi : Mx 80 WP
(cabai)
Mankozeb 73,8 %
Warna :
Penggunaan :
cabai
No. Pendaftaran :
Nama Dagang : Deisane
Formulasi : Mx 80 WP
Mankozeb 73,8 %
Warna : kuning
Penggunaan : disemprot dan dikocor
Nama Pemegang Pemdaftaran : PT
Formulasi : 400 BC
Formulasi : 70 WP
Penggunaan : disuspensikan
Nama Pemegang Pemdaftaran : PT
Petrokimia Kayaku
No. Pendaftaran : RI 500/4-2009/T
Bakterisida
Nama Dagang : Agrepi 20 WP
(tembakau)
Formulasi : WP
canotovora
Penggunaan : disuspensikan
Martalin Mandiri
No. Pendaftaran : RI 654/8-2003/T
Nama Dagang : Kasumin
Dosis : 1 2 %
Formulasi : 5/75 WP
Pseudomonas soloneceaum
Warna : hijau
Penggunaan : Disemprot
Nama Pemegang Pendaftaran : PT
Indagro Inc.
No. Pendaftaran : RI 1230/2-97/T
Nama Dagang : Plantomyan 75 SP
Dosis : 1 g/lt
Formulasi : 75 SP
6,87%
Warna : Hijau
Penggunaan : disemprot
Nama Pemegang Pendaftaran : PT Safe
Chemical Indonesia
No. Pendaftaran : RI 2303/12-2006/T
4.2
Pembahasan
Berdasarkan hasil yaang diperoleh, pestisida terbagi menajadi empat
kedalam golongan bakterisida yaitu Agrepi, Kasimin, dan Plantumyan 75 SP. Cara
kerja merk dagang kesemua digolongkan yakni secara kontak, sistemik, dan
kontak-sistemik. Pestisida untuk golongan insektisida yang cara kerjanya secara
kontak yakni Altag, Applaud, Profile 430, untuk yang secara sistemik adalah
untuk Centa-fur 3GR memiliki cara kerja sistemik sedangkan Tamaron memiliki
cara kerja sistemik dan kontak. Golongan Herbisida yang cara kerjnya secara
kontak antara lain yaitu Lindomin, Ti-Gold 10 WP, dan Money 865 SL, sedangkan
Bravoxone dan Ole-ole 865 SL memiliki cara kerja secara kontak. Golongan
Fungisida yang memiliki cara kerja secarra sistemik meliputi Dithane M 45 WP,
Acrobat 50 WP, Fujiwan, dan Topsin sedangkan Deisene cara kerjanya sistemik
dan kontak, namun pada golongan ini tidak ditemukan merk dagang yang
memiliki cara kerja kontak. Khusus golongan bakterisida kesemua merk dagang
cara kerjanya adalah secara sistemik. Formulasi yang ada pada merk dagang
pestisida tersebut meliputi emulsi pekat (EC), serbuk basah (WP), serbuk larut air
(WSP, SP) dan Granuler (GR). Merk dagang pestisda yang termasuk kedalam
formulasi emulsi pekat (EC) yakni Lindomin, Bravoxone, Ole-Ole 865, Money
865 SL, Tamaron, Altag, Profile 430 EC, dan Fujiwan. Untuk merk dagang yang
termasuk kedalam formulasi serbuk basah (WP) diantaranya Ti-Gold 10 WP,
Applaud 45 WP, Acrobat 45 WP, Deisene, Agrepi, dan Kasimin, sedangkan untuk
formulasi granula (GR) yaitu Centa-fur 3GR, sedangkan yang termasuk kedalam
formulasi serbuk larut air (WSP, SP) yaitu Plantumyan.
Menurut cara kerjanya, Pestisda dibagi menjadi dua yaitu pestisida kontak
dan pestisida sistemik. Pestisida sistematik merupakan psetisda yang bahanbahannya dapat membunuh hama sasaran setelah hama tersebut mengisap air sap
dan memakan jaringan tanaman. Kelebihan dari pestisida ini tidak hilang karena
disiram, namun kelemahannya, ada bagian tanaman yang dimakan hama agar
pestisida ini bekerja. Pestisida ini untuk mencegah tanaman dari serangan hama.
pestisida kontak langsung (Contact pesticide) merupkan pestisida yang reaksinya
akan bekerja bila bersentuhan langsung dengan hama, baik ketika makan ataupun
sedang berjalan.
Bahan yang telah dicampur dengan racun yang digunakan sebagai umpan,
mudah untuk mengendalikaan burung atau tikus. Jumlah aktifnya sangat rendah.
RMB umpan yang siap pakai, sedangkan B masih harus dicampur sendiri waktu
aplikasinya.
Cara kerja suatu pestisida berpengaruh terhadap bagaimana pestisida
tersebut menyerang. Cara kerja suatu pestisda terdapat dua yaitu secara sistemik,
dan kontak. Pestisida baik yang herbisida, fungisida, insektisda, dan bakterisida
memiliki cara kerja yang berbeda-beda untuk setiap merk dagangnya seperti
contoh dibawah ini :
A. Golongan Herbisida
a. Lindomin
Pestisida yang diproduksi oleh Abadi Jaya dengan bahan aktifnya yaitu
aktif 2,4-D dimentil amina ini memiliki cara kerja sama dengan Bravoxone yaitu
sistemik yang artinya herbisida ini akan menyerang ketika bersentuhan langsung
dengan gulma yang ada
B. Golongan insektisida
a. Centa-Fur 3 GR
Cara kerja dari centa-fur yang mana diproduksi oleh PT Centa Brasindo
Abadi dengan bahan aktif Karbofuran 3 % ini secara sistemik yang artinya
membunuh OPT dalam sehingga menyebabkan kematian secara perlahan.
b. Tamaron
Pestisda yang diproduksi oleh Bayer dengan bahan aktif metamidafor 205
g/l ini memiliki cara kerja secara kontak dan sistemik yang artinya pestisda ini
beraksi setelah serangga bersentuhan langsung dengan tanaman yang sudah diberi
pestisida dan kemudian membunuh OPT tersebut dari dalam secara perlahanlahan.
c. Profile 430 EC
Pestisda yang diproduksi oleh Bayer dengan bahan aktif Profenofos 430
g/l ini memiliki cara kerja secara kontak yang artinya insektisida ini akan bereaksi
jika bersentuhan langsung dengan serangga
C. Golongan Fungisida
a. Acrobat 50 WP
5.1
Kesimpulan
- Terdapat 4 jenis pestisida yang diketahui dari merk dagang pestisisda
tersebut yaitu herbisida, insektisida, fungisida, dan bakterisida.
- Hanya ada dua cara kerja pestisida dari merk dagang pestisisda yaitu
secara kontak yakni pestisida yang reaksinya akan bekerja bila
bersentuhan langsung dengan hama dan sistemik yakni yang bahanbahannya dapat membunuh hama sasaran setelah hama tersebut mengisap
air sap dan memakan jaringan tanaman.
- Formulasi yang ada pada merk dagang meliputi emulsi pekat (EC),
serbuk basah (WP), serbuk larut air (WSP, SP) dan Granuler (GR).
5.2
Saran
Sebaiknya jika sudah waktunya dimulai praktikum harap segera dimulai
agar tidak memakan banyak waktu dan dalam pelaksanaan praktikum agar diberi
tambahan waktu agar praktikan bisa menyelesaikan pengambilan data dari apa
yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA