Anda di halaman 1dari 22

Perencanaan dan Pengendalian Produksi

Perencanaan Agregat

Tujuan Instruksional Khusus


Memahami konsep agregasi serta mampu
menyusun rencana agregat produksi

Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 5

Pendahuluan(1)

Tujuan Aggregate planning (AP) adalah membangkitkan


(generate) top level production plans

Basis AP adalah hasil ramalan dan target produksi. Target


produksi ditentukan oleh top level business plan yang
memperhatikan kapasitas & kapabilitas perusahaan

Analisis dilakukan dalam kelompok produk (product family)


dengan unit agregat (berat,waktu produksi, harga jual, dll)

Melibatkan pemilihan srategi manufaktur

Peran AP adalah sebagai interface antara perusahaan/sistem


manufaktur dan pasar produknya.

Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 5

Pendahuluan(2)
Company top level plans

Wholesaler

Aggregate
Planning
Retailer
Factory

End consumer

Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 5

Aggregate Planning Strategies(1)

1)
2)
3)

Capacity options
Demand options
Mixed strategies

Capacity options:

Mengubah-ubah tingkat inventory (level production)

Mengubah-ubah ukuran tenaga kerja: hiring/lay off (chase


strategy)

Mengubah-ubah production rate: over time/under time

Menggunakan part time workers

Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 5

Aggregate Planning Strategies(2)


Demand options
Mempengaruhi demand: advertensi, promosi, personal selling,
discount, diskriminasi harga
Backordering
Pure strategy
Bila yang diubah-ubah hanya satu variabel
Mixed strategy
Melibatkan pengubahan beberapa variabel, misalnya bila pure
strategy tidak feasible

Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 5

Controllable (decision) variable

Inventory

Production rate

Manpower

Kapasitas: over time/recruitment/layoff (tenaga kerja/work force)

Subcontract

Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 5

Methods

Trial and Error (Charting/graphical methods)


 Pure strategy
 Mixed strategy

Mathematical (optimal) approach:


 Linear Programming Model
 Transportation Model

Management Coefficient Approach atau empirical approach

Simulation

Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 5

Relevant cost

Hiring/layoff cost

Overtime/under time cost

Inventory carrying cost

Subcontracting incremental cost

Part time labor cost

Backorder cost

Stock out cost

Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 5

Trial and Error

Diketahui demand selama 8 kuartal ke depan (hasil ramalan)

Ongkos kenaikan tingkat produksi: 100

Ongkos penurunan tingkat produksi: 150

Ongkos inventory: 50

Incremental cost for subcontracting: 80


Biaya overtime : 20/unit

Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 5

10

Forecasted Demand per kuartal

Demand
220
170
400
600
380
200
130
300

Kumulatif
220
390
790
1390
1770
1970
2100
2400

Demand per kuartal

Kuant it as demand

Kuartal
1
2
3
4
5
6
7
8

800
600
400
200
0

Kuartal

Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 5

11

Level Strategy
Kuartal

Demand

1
2
3
4
5
6
7
8

220
170
400
600
380
200
130
300

*) Initial

Production
level
300
300
300
300
300
300
300
300

Inventory
80
210
110
-190
-270
-170
0
0

Adjusted Ongkos
Inventory *) inventory
350
17,500
480
24,000
380
19,000
80
4,000
0
0
100
5,000
270
13,500
270
13,500
Total
96,500

inventory: 270
Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 5

12

Chase Strategy
Kuartal
1
2
3
4
5
6
7
8

Demand
220
170
400
600
380
200
130
300

Hiring
0
0
23,000
20,000
0
0
0
17,000

Layoff
0
7,500
0
0
33,000
27,000
10,500
0
Total

Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 5

Total
0
7,500
23,000
20,000
33,000
27,000
10,500
17,000
138,000
13

Subcontract Strategy
Kuartal

Demand

1
2
3
4
5
6
7
8

220
170
400
600
380
200
130
300

Production
Incremental
Subcontract
level
Cost
130
90
7,200
130
40
3,200
130
270
21,600
130
470
37,600
130
250
20,000
130
70
5,600
130
0
0
130
170
13,600
Total
108,800

Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 5

14

Mixed Strategy
Kuartal

Demand

1
2
3
4
5
6
7
8

220
170
400
600
380
200
130
300

Regular
Production
200
200
200
200
200
200
200
200

Additional
Overtime
units needed Production
20
50
-30
0
200
50
400
50
180
50
0
0
-70
0
100
50

Add. Units
after RT+OT
-30
-30
-30
-60
150
90
350
350
130
130
0
0
-70
-70
50
-20

Inventory Overtime Changing


cost
cost
work force
1,500
1,000
0
3,000
0
0
0
1,000
9,000
0
1,000
26,000
0
1,000
33,000
0
0
19,500
3,500
0
0
1,000
1,000
0

Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 5

Total
2,500
3,000
10,000
27,000
34,000
19,500
3,500
2,000

15

Linear Programming
k

t =1

t =1

t =1

t =1

t =1

Min Z = r Pt + h At + f Rt + v Ot + c I t
Subject to

Pt mt ; t = 1, 2, ..., k
Ot nt ; t = 1, 2, ..., k
I t = I t 1 + Pt + Ot Dt ; t = 1, 2, ..., k

At Pt - Pt 1 ; t = 1, 2, ..., k

Rt Pt 1 - Pt ; t = 1, 2, ..., k
At , Rt , I t , Pt , Ot 0

P, O = jml unit yang


diproduksi pada RT dan OT
A, R = jml unit kenaikan dan
penurunan
r, v = ongkos produksi per unit
RT dan OT
c = ongkos simpan per unit
D = ramalan demand
I = jml unit inventory
m, n = kapasitas RT dan OT

Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 5

16

Transportation Model(1)
Perioda
1
2
3
4

RT
700
800
900
500

Supply capacity
OT
Subcontract
250
500
250
500
250
500
250
500

Demand
500
800
1700
900

Inventory awal: 100 unit


Inventory akhir yang diinginkan: 150 unit
Ongkos RT: $100/unit
Ongkos OT: $125/unit
Ongkos SC: $150/unit
Ongkos simpan: $20/unit/perioda
Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 5

17

Transportation Model(2)
Sumber

Perioda
Produksi Inventory awal
RT
1
OT
SC
RT
2
OT
SC
RT
3
OT
SC
RT
4
OT
SC
Demand

1
100
400
500

Perioda penjualan
2
3
0
0
300
800
900
250
250
800
1700

4
0
500
250
300
1050

Unused
Capacity
250
500
250
500
250
200
1950

Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 5

Available
Capacity
100
700
250
500
800
250
500
900
250
500
500
250
500
6000

18

Transportation Model(3)
Sumber

Perioda
Produksi Inventory awal
RT
1
OT
SC
RT
2
OT
SC
RT
3
OT
SC
RT
4
OT
SC
Demand

1
100
700
800

Perioda penjualan
2
3
0
0
50
150
800
250
900
250
500
1100
1800

4
0
500
250
450
1050*

Unused
Capacity
50
500
500
50
1100

Available
Capacity
100
700
250
500
800
250
500
900
250
500
500
250
500
6000

*) Ada kelebihan 150 untuk inventory akhir


Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 5

19

Management Coefficient Model(1)


Bowman Model

Work-force
Wt = jumlah tenaga kerja pada periode t
Ft = jumlah demand hasil ramalan pada periode t
I* = tingkat inventory yang diinginkan
It-1= tingkat inventory pada periode t-1
f
= fungsi
Wt = f(Ft, I*, It-1 , Wt-1)

Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 5

20

Management Coefficient Model(2)

Wt = 0 + 1Wt 1 + 2 ( I I t 1 ) + 3 Ft
*

= koefisien manajemen

Production level
Pt = tingkat produksi pada periode t
Pt = g(Wt, I*, It-1, Ft, Ft+1, Ft+2,)
2

Pt = 0 + 1Wt + 2 ( I * I t 1 ) + {[1 /(i + 1)]Ft +1}


i =0

= koefisien manajemen

Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 5

21

Management Coefficient Model(3)

Wt = 1,49 + 0,503Wt 1 0,02( I * I t 1 ) + 0,49 Ft


= 0,9322
2

Pt = 63,2 + 9,62Wt + 1,32( I * I t 1 ) + 0,095 {[1 /(i + 1)]Ft +1}

= 0,9757

i =0

Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 5

22

Anda mungkin juga menyukai