Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Banyaknya tuntutan perusahaan yang menginginkan lulusan sarjana siap pakai
menuntut para mahasiswa untuk mencari pengalaman tentang dunia kerja
sebelum lulus. Hal ini menjadi titik tolak bagi program studi Teknik Mesin
Universitas Diponegoro untuk mengadakan mata kuliah Kerja Praktek yang
merupakan salah satu syarat wajib kelulusan. Keadaan lapangan menunjukkan
bahwa kemampuan intelejensi yang bagus disertai pengalaman dan keterampilan
yang cukup akan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Selain itu, mahasiswa
juga diharapkan mengikuti dan mengerti akan perkembangan teknologi yang
semakin pesat dalam dunia industri.
1.2
2.
3.
4.
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN UMUM PT.PETROKIMIA GRESIK
2.1 Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan PT. Petrokimia Gresik.
PT. Petrokimia Gresik adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara dalam
lingkup Departemen Perindustrian dan Perdagangan yang bergerak di bidang
produksi pupuk, bahan - bahan kimia dan jasa lainnya seperti jasa konstruksi dan
engineering. Perusahaan ini merupakan pabrik pupuk kedua di Indonesia setelah
PT. Pupuk Sriwijaya di Palembang dan juga merupakan pabrik pupuk terlengkap
di antara pabrik lainnya. Jenis pupuk yang diproduksi oleh pabrik ini antara lain
adalah Zwavelzuur Ammonium (ZA), urea, pupuk fosfat (SP-36), pupuk
majemuk (PHONSKA), pupuk ZK, dan petroganik. Sedangkan produk nonpupuk antara lain CO2 cair, CO2 padat (dry ice), amoniak, cement retarder, dan
AlF3 (Aluminium Fluoride).
Pada mulanya perusahaan ini berada di bawah Direktorat Industri Kimia
Dasar, tetapi sejak tahun 1992 berada di bawah Departemen Perindustrian dan
pada awal tahun 1997 PT. Petrokimia Gresik berada di bawah naungan
Departemen Keuangan. Akan tetapi akibat adanya krisis moneter yang dialami
bangsa Indonesia menyebabkan PT. Petrokimia Gresik berada di bawah Holding
Company PT. Pupuk Sriwijaya tepatnya pada tahun 1999. [1]
Secara kronologis, sejarah singkat perkembangan PT. Petrokimia Gresik
adalah sebagai berikut:
Tahun 1960
Berdasarkan Ketetapan MPRS No II/MPRS/1960 dan Keputusan Presiden
No.260 tahun 1960 direncanakan pendirian Proyek Petrokimia Surabaya.
Proyek ini merupakan proyek prioritas dalam Pola Pembangunan Nasional
Semesta Berencana Tahap I (1961-1969).
(1963 1971)
(1971 1975)
(1975 - 1997)
(1997 sekarang )
kapasitas 3000
m3/jam.
h. Perluasan kedelapan
Laporan Kerja Praktek
PT PETROKIMIA GRESIK
9
Perluasan kesembilan
Pembangunan Pabrik Petroganik.
Sifat positif kerbau yaitu dikenal suka bekerja, ulet dan loyal.
dari
Petrokimia
Gresik.
dan
arti
warna
PG
putih
melambangkan kesucian.
Arti keseluruhan dari Logo Perusahaan adalah :
Dengan hati yang bersih dan suci berdasarkan sila kelima
Pancasila, Petrokimia Gresik berusaha mencapai masyarakat yang adil
dan makmur menuju keagungan bangsa.
2.1.3 Unit unit Produksi
PT. PetrokimiaGresik memiliki tiga unit produksi. Ketiga unit tersebut
diantaranya :
Unit Produksi I (Unit Pupuk Nitrogen)
Yang terdiri dari :
1. Pabrik Ammonia
Dengan kapasitas 400.000 ton / tahun
2. Pabrik Pupuk ZA
Pabrik pupuk ZA dengan kapasitas 650.000 ton / tahun dengan
perincian kapasitas sebagai berikut :
: 445.000 ton/tahun
2. Urea
: 462.000 ton/tahun
: 200.000 ton/tahun
4. PF-I/RFO
: 500.000 ton/tahun
5. PF-II
: 500.000 ton/tahun
6. Phonska
: 300.000 ton/tahun
7. NPK Kebomas
: 300.000 ton/tahun
8. Asam Phosphate
: 172.450 ton/tahun
9. Alumunium Flourida
: 12.600 ton/tahun
: 478.000 ton/tahun
: 250.000 ton/tahun
: 10.000 ton/tahun
2.1.4
Unit Prasarana
Unit unit prasarana berfungsi untuk menunjang kegiatan
operasional perusahaan. Unit unit prasarana yang dimiliki oleh
PT. Petrokimia Gresik antara lain :
1. Dermaga Khusus
Dermaga Khusus ini berfungsi sebagai penunjang kegiatan
transportasi bahan baku dan hasil produksi. Dermaga ini
dibangun menjorok ke laut sepanjang 1 km dengan bentuk T
dengan ukuran panjang 625 m, lebar 36 m dan 25 m dengan
kedalaman air laut 15 17 m.
a. Kapasitas Dermaga
1. Kapasitas bongkar muat 3.000.000 5.000.000 ton / tahun.
2. Kapasitas sandar 6 kapal sekaligus, terdiri dari :
3. Kapal berbobot mati 40.000 60.000 DWT (sisi laut)
4. Kapal berbobot mati 10.000 DWT (sisi darat)
b. Fasilitas Bongkar Muat.
1. 2 crane bongkar curah dengan kapasitas masing masing
350 ton/jam.
2. 1 crane muat terpadu dengan kapasitas muat curah 120
ton/jam dan dalam kantong kemasan @ 50 kg dengan
kapasitas 120 ton / jam.
3. Continuous ship unloader untuk membongkar bahan curah
dengan kapasitas 1000 ton/jam.
c. 3 jalur ban berjalan yang terdiri dari :
1. 1 buah ban berjalan yang berguna untuk mengangkut bahan
baku dari kapal ke unit.
2. 1 buah ban berjalan yang berguna untuk mengangkut
produksi berupa kantong yang dengan berat 50 kg.
penerangan
pabrik,
perumahan
dinas
perusahaan
utama,
PT.
Petrokimia
Gresik
2. PT. PETROSIDA
BPMC
: 2.500 ton/tahun
MIPC
: 700 ton/tahun
Diazinon
: 2.500 ton/tahun
Carbofuron
: 900 ton/tahun
Carbaryl
: 200 ton/tahun
Phthalic Anhydride
Maleic Anhydride
: 30.000 ton/tahun
: 1.200 ton/tahun
3. PT. PETROCENTRAL
Perusahaan ini merupakan hasil patungan antara: PT.
Petrokimia Gresik (9,8%), PT. Kodel Jakarta, PT. Supra
Veritas, PT. Salim Chemical, PT. Fosfindo Surabaya, dan PT.
Unggul I.C. Mulai beroperasi tahun 1990 dengan hasil
Bejana bertekanan
Menara
Peralatan Cryogenic
perdagangan umum
Membantu para pejabat agar lebih mengerti akan tugas dan jabatannya.
Mengatur kembali langkah kerja dan prosedur kerja yang berlaku bila
terbukti kurang lancar.
Adapun susunan pimpinan perusahaan PT. Petrokimia Gresik pada saat ini
adalah :
a. Dewan Komisaris
1. Komisaris Utama
2. Anggota Komisaris
: Ir.Teddy Setiadi
Drs.Suhendro Bakri, MA
Dr. Ir. Sahala Lumban Gaol, MA
Drs. Kresnayana Yahya, MSc
b. Dewan Direksi
1.
Direktur Utama
2.
Direktur Teknik
3.
Direktur Pemasaran
4.
Direktur Produksi
: Ir. Musthofa
5.
Direktur Keuangan
6.
1972 1977
: Presiden Direktur
2. Ir. Sidharta
1977 1983
: Presiden Direktur
: Presiden Direktur
: Presiden Direktur
: Presiden Direktur
: Direktur Utama
Ketenagakerjaan
Jumlah tenaga kerja di PT. Petrokimia Gresik berdasarkan data yang
diperoleh dari Biro Tenaga Kerja PT. Petrokimia Gresik per Akhir Maret
2006 berjumlah 3558, yaitu:
Berdasarkan Jabatan
Direksi
24
70
196
426
938
Pelaksana
: 1898
Pendidikan Akhir
Sarjana dan Pascasarjana
560
D.III
101
SMTA
: 2577
SMTP
277
SD
43
2.3.2
Jumlah (Orang)
6
Direksi
Kepala
Kompartemen
&
25
setingkat
75
189
427
937
1610
0
3269
Jumlah (Orang)
555
D III
92
SLTA
2.368
SLTP
237
SD
Jumlah
17
3.269
Bidang usaha
: - distributor
- pemasok suku cadang
- bahan baku industri kimia
- angkutan bahan kimia
- pembinaan usaha kecil.
Bidang usaha
Bidang usaha
: - penyediaan akomodasi
- persewaan perkantoran
- jasa travel.
2.3.4
2.3.6
2.3.7
BAB III
DASAR TEORI
3.1
fan,
Kenaikan
tekanan
(mmWg)
Fan
1.11
1136
Blower
1,11 1,20
1136 2066
Pengertian Blower
Blower adalah suatu mesin atau alat yang digunakan untuk menaikkan atau
memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan dalam suatu ruangan
tertentu juga sebagai persiapan atau pemvakuman udara atau gas tertentu. Di
industri- industri kimia alat ini biasanya digunakan untuk mensirkulasi gas gas
tertentu didalam tahap proses secara kimiawi dikenal dengan nama booster atau
circulator
Klasifikasi Blower
Blower dapat mencapai tekanan yang lebih tinggi daripada fan, sampai 1,20
kg/cm2. Dapat juga digunakan untuk menghasilkan tekanan negatif untuk
vakum di industri. Blower sentrifugal dan blower positive displacement
merupakan dua jenis utama blower, yang dijelaskan di bawah.
3.3.1
Blower sentrifugal
Blower sentrifugal terlihat lebih seperti pompa sentrifugal daripada
fan. Impelernya gerakan oleh gir dan berputar 15.000 rpm. Pada blower
multi -tahap, udara dipercepat setiap melewati impeler. Pada blower
tahap tunggal, udara tidak mengalami banyak belokan, sehingga lebih
efisien.
Blower sentrifugal beroperasi melawan tekanan 0,35 sampai 0,70
kg/cm2,
untuk
Radial blade
Fan bilah radial biasanya digunakan dalam aplikasi yang
mempunyai temperatur tinggi dan diameter yang besar. Bilah
yang dalam arah radial mempunyai tegangan (stress) yang
sangat rendah dibandingkan dengan bilah bengkol maju
ataupun mundur. Rotor mempunyai 4-12 bilah dan biasanya
beropeasi pada kecepatan rendah. Fan ini digunakan dalam
kerja buangan (exhaust work), khususnya untuk gas-gas pada
temperatur tinggi dan dengan suspensi dalam alirannya.
3.3.1.2
Forward-curved blade
Fan ini mengalirkan gas buang pada kecepatan yang sangat
tinggi. Tekanan yang dipasok oleh blower ini lebih rendah
dibandingkan dengan tekanan yang dihasilkan oleh dua bilah
yang lain. Banyaknya bilah dalam rotor tersebut dapat
mencapai 50, sedangkan kecepatannya dapat mencapai 3600
rpm.
3.2.1.3
Backward-curved blade
Fan ini digunakan ketika dibutuhkan tekanan buang yang
lebih tinggi. Fan ini digunakan pada berbagai aplikasi. Fan
jenis backward dan forward curved mempunyai tegangan yang
jauh lebih besar daripada fan radial.
fan
dan Keuntungan
Kerugian
Blade
Fan radial dengan Cocok untuk tekanan Hanya
cocok
blades datar
aliran
untuklaju
1400 mmWC)
dan
suhu tinggi
Rancangannya
sederhana
medium
sehingga
penggunaan
khusus
Dapat
beroperasi
pada
aliran
udara
yang
rendah tanpa
masalah getaran
Sangat tahan lama
Efisiensinya
mencapai 75%
Memiliki jarak ruang
kerja yang lebih besar
yang berguna untuk
handling
padatan
kayu,
dan
skrap logam)
Fan
yang Dapat
melengkung
volum
menggerakan
udara
yang
kedepan, dengan
besar
terhadap
blade
yang
melengkung
rendah
Ukurannya
kedepan
relatif
kecil
Tingkat
kebisingannya rendah
tepat
Penggerak
harus
(disebabkan
dipilih
rendahnya kecepatan)
-hati
dan
menghindarkan
sangat
cocok
secara
hati
untuk
untuk
digunakan
untuk
pemanasan
sebab
kurva
perumahan, ventilasi,
dayameningkat
(HVAC)
udara
Efisiensi
energinya
Backward
inclined
fan,
dengan
perubahan
blades
tekanan
statis
(asalkan
bebannya
dari
tidak
dengan
arah
berlebih
perputaran: datar,
lengkung,
airfoil
tinggi
aliran
efisien
lebih
(melebihi
85%)
ke Fan dengan blades
air- foil yang tipis
motor)
dan Cocok untuk sistim
yang tidak menentu
pada
lengkung
blades
udara
yang
blade
tipis
air- foil
akan
blades
lengkung
efisien
lebih
(melebihi
85%)
Fan dengan
blades
berbagai
(tekanan)
jika
sistim
aliran
blower,
resistansi
terhadap
aliran
udara
kuadrat aliran, tekanan yang diperlukan oleh sistim pada suatu kisaran aliran
dapat ditentukan dan kurva kinerja sistimdapat dikembangkan.
Kemudian kurva sistim ini dapat diplotkan pada kurva blower untuk
menunjukan titik operasi blower yang sebenarnya pada "A" dimana dua kurva
(N 1 dan SC 1 ) berpotongan. Titik operasinya yaitu aliran udara Q 1 terhadap
tekanan P1 . Sebuah blower beroperasi pada kinerja yang diberikan oleh pabrik
pembuatnya
untuk
memperlihatkan kurva
untuk
serangkaian
kecepatan
blower).
blower
Pada
3.5
terhadap bilah BI dan tetap konstan dengan bilah R dan menurun dengan bilah
FC. Karena tekanan blower bergantung pada hasil kali Vt dan r, karakteristik
tekanan naik akibat volume menurun untuk nbilah BI (lihat Gambar 3.6) dan
konstan untuk bilah R (lihat Gambar 3.8), serta menurun untuk bilah FC (lihat
Gambar 3.7).
Diagram vektor ini mengilustrasikan bahwa pada laju tertentu, pemilihan
blower terkecil kan menjadi fan bengkol maju. Sebaliknya pemilihan terbesar
adalah airfoil.
Gambar 3.6 Diagram Vektor Kecepatan Untuk Bilah Radial (R) [6]
Gambar 3.7 Diagram Vektor Kecepatan Keluaran Bilah forward-curved (FC) [6]
3.6
Hukum Blower
Hukum blower berkaitan dengan variabel kinerja untuk setiap rangkaian
blower yang sama secara dinamis pada titik penilaian (rating) yang sama pada
Hukum blower 1 adalah efek perubahan ukuran, laju atau densitas pada
Performa Blower
3.7.1
3.7.3
. Pers 3.1
Tekanan dinamik
Tekanan dinamik (Pv) selalu positif dan arahnya selalu berlawanan
dengan arah aliran. Pada proses transfer energi ke fluida udara dari
impeller menghasilkan kenaikan nilai tekanan statik dan tekanan
dinamik.
Persamaan dibawah ini menunjukan tekanan yang ditimbulkan
akibat kecepatan udara yang diberikan disistem pada sisi outletnya.
.. Pers 3.2
/
Dengan :
3.7.4
/ t
.. Pers 3.3
tekanan total blower adalah perbedaan nilai tekanan total yang terjadi
antara sisi inlet dan outlet fan.
3.7.5
Diameter hub
Minimum diameter hub dapat dihitung setelah kecepatan operasional
dari system blower dipilih. Nilai minimum hub diameter didefinisikan
sebagai berikut:
Dmin = 19.000/rpm
.. Pers 3.4
.. Pers 3.5
Dengan :
rH = Jari-jari hub
rt = Jari-jari tip
3.7.6
Jumlah sudu
Jumlah sudu (nb) yang optimal dalam suatu sistem blower dapat
dihitung dari ukuran hub dan tipnya. Persamaan tesebut didefinisikan :
/ b=
3.7.7
.. Pers 3.6
Soliditas sudu
soliditas sudu merupakan parameter yang menunjukan rasio antara
panjang chord dengan blade spacing, yaaitu Xc/Xp (biasa disebut
dengan pitch-chord ratio). Nilai ini secara langsung mendeskripsikan
nilai debit yang dihasilkan per putaran blade.
.. Pers 3.7
/xp =
dengan :
Xp = blade spacing atau pitch, dimana nilainya didapat dari nilai
keliling fan (2R) dibagi dengan jumlah blade yang
digunakan (nb)
Xc = chord length of blade, yaitu jarak antara ujung-ujung edge di
fan dalam radius yang sama
Nilai konfigurasi pitch-chord ratio memiliki nilai optimal dan efisien
pada nilai 4:1 atau lebih besar dari nilai tersebut.
3.7.8
Lebar sudu
Lebar dari sudu adalah daerah yang diukur sepanjang garis singgung
permukaan silinder dengan blade. Pada sisi hub blower, sebaiknya sudusudu tidak diposisikan delam posisi overlapping. Hal ini dilakukan agar
posisi blade tidak menghalangi aliran udara disekitar fan. Untuk
mencegah hal ini maka biasanya ukuran blade width (L) haruslah
bernilai sama ataupun lebih kecil dari :
/3,4
.. Pers 3.8
Dimana :
d : diameter hub
b
3.7.9
: jumlah blade
Velocity
Velocity dapat dicari dengan menggunakan persamaan :
.. Pers 3.9
/Velocity v, m/s =
Dimana :
Cp = konstanta tabung pitot
= rata
= masa jenis udara
.. Pers 3.10
..
Pers 3.6
45
BAB IV
ANALISA PERBANDINGAN NILAI KAPASITAS DAN OUTLET
PRESSURE DESAIN DENGAN NILAI AKTUAL MESIN BLOWER
SENTRIFUGAL 23C302
4.1
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Pembuangan asap
Pengondensasian menara
Pemasokan udara untuk pembakaran boiler
Pembuangan debu
Aerasi sampah dan pengeringan
Pendinginan proses-proses industrial
Sistem ventilasi ruangan
Pada aplikasi system beraliran tinggi
dan
Dryer
Scrubber
4.2
Pada tabel 4.1 berisi data dimensi ukuran gambar 4.1. Tabel diatas
membandingkan panjang dimensi pada desain dengan panjang aktual
dilapangan setelah dilakukan assembly, pengelasan atau pemotongan.
Data pada tabel 4.2 merupakan data spesifikasi blower yang dipesan oleh PT
PETROKIMIA GRESIK kepada pihak konsultan. Data tersebut berisi tentang
perhitungan desain awal sebelum dibebani dengan beban produksi.
Laporan Kerja Praktek
PT PETROKIMIA GRESIK
49
Motor
Velocity
(m/s)
Suction Static
Pressure
(mmH2O)
32
25
54
-110
50
61
17
-180
75
68
21
-260
100
59
22
-300
Dari hasil pengamatan, maka didapatkan data jumlah velocity pada blower
sesuai dengan bukaan damper yang tertera pada table 4.3. Data tersebut didapat
pada saat blower tidak diberi beban produksi.
No Damper Motor
100
Velocity
Suction Static
Pressure
(m/s)
(mmH2O)
18
-340
`
Pada table 4.4 menjelaskan mengenai data aktual pada saat blower diberi
beban produksi. Data tersebut diambil pada saat bukaan damper 100%,
sehingga blower bekerja secara maksimal.
4.3.1
yang harus
diukur Perhitungan flow rate yaitu nilai velocity (m/s) dan luas area (m2)
yang dilewati udara. Luas area yang dipergunakan pada perhitungan
nilai kapasitas adalah luasan daerah inlet
Data aktual yang akan dipakai sebagai acuan penghitungan adalah
ketika damper dibuka secara penuh, sehingga diperoleh nilai maksimal
flow rate yang akan melewati blower.
No Damper Motor
1
100
Velocity
(m/s)
18
Suction Static
Pressure
(mmH2O)
-340
Untuk
mencari
nilai
kapasitas,
kita
.. Pers 3.11
: Panjang A x Panjang R
: 2120 x 971 = 2058520 mm2
: 2,06 m2
Langkah 2 :
Masukan data luas inlet dan velocity ke persamaan 3.11
Q
= V (m/sec) x A (m2)
= 18 m/s x 2,06 m2
= 37,08 m3/s
.. Pers 3.2
4.3.3
Efisiensi (n) ,% =
Langkah langkah untuk menentukan nilai efisiensi adalah :
a=
x 100%
nilai pendekatan sebelumnya
4.4.1
4.5
x 100% = 1,67%
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Dari penjelasan dan pengamatan di lapangan selama kerja praktek di PT.
Petrokimia Gresik dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
-
Nilai kapasitas dari mesin blower 23C302 adalah 133.488 m3/jam, dan
perbandingan nilai eror dengan data desain adalah 1,67%
5.2
Saran
Selama mengikuti kerja praktek di PT. Petrokimia Gresik, ada hal-hal yang
perlu mendapatkan perhatian untuk pihak-pihak perusahaan. Dan ini merupakan
saran yang dapat kami berikan, yaitu :
-
Sebagai salah satu industri kimia yang rawan kecelakaan dan bahaya
bahan-bahan kimia, hendaknya program K-3 dipatuhi oleh setiap
karyawan dan semua orang yang ada di lingkungan PT. Petrokimia
Gresik.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]