Anda di halaman 1dari 4

LABORATORIUM AKUSISI

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA


FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN

Resume Praktikum
NAMA

: M. Gerry Agustin

NIM

: 12309039

SHIFT

: Kamis Siang (11.00-13.00)

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG


2013/2014

Flow yang digunakan dalam prosesing seismic


1. SEG-Y Read
Pada Flow ini kita akan menginput file SEG-Y ke dalam promax untuk
dapat diolah nantinya.
SEG-Y Input Membaca data SEG-Y yang akan diproses.
Disk Data Output Membuat output data yang telah dibaca.
2. Trace Display
Pada Flow ini kita akan menampilkan trace yang ada pada file SEG-Y yang
telah kita masukkan tadi. Sebelum ditampilkan, trace tersebut di filter
terlebih dahulu dengan menggunakan Bandpass Filter dan diperkuat
amplitudonya dengan menggunakan Automatic Gain Control.
Disk Data Input memasukkan input data yang akan diproses dalam

flow ini.
Bandpass Filter Melakukan filter terhadap data. Bandpass filter akan
mem-filter data sehingga hanya data yang masuk dalam range yang

difilterlah yang akan terbaca.


Automatic Gain Control Memperkuat amplitude gelombang yang

hilang karena atenuasi yang terjadi pada saat penjalaran gelombang.


Trace Display Menampilkan trace gelombang.
3. Geometry
Pada Flow ini kita akan menginput data geometri permukaan dari receiver
dan source.
2D Land Geometry Spreadsheet Memasukkan data parameter
geometri. Data geometri yang akan diinput adalah data posisi receiver,
source, pattern, dan binningnya.
4. Inline Geom
Pada Flow ini kita akan menggabungkan data geometri yang telah kita
input tadi dengan data disk. Lalu sebagai hasilnya kita akan mendapat
data disk yang baru yang mengandung data trace yang telah disesuaikan
dengan geometrinya.
Disk Data Input Memasukkan input data yang akan diproses dalam

flow ini.
Inline Geom Header Load Memasukkan data geometri yang telah

diedit kedalam data yang telah diload oleh Disk Data Input.
Disk Data Output membuat output data baru yang dihasilkan oleh
flow ini.

5. Pick Parameter
Pada Flow ini kita akan melakukan picking untuk trace killing, trace
muting, dan decon gate untuk memperbagus data.
Disk Data Input Memasukkan input data yang akan diproses dalam

flow ini.
Trace Display menampilkan trace gelombang.
a.
Trace Muting menghapus sebagian data yang dirasa
tidak perlu/mengganggu dalam prosesing nantinya.
b.
Trace Killing Menghapus satu trace yang ditangkap

receiver.
c.
Decon Gate
6. Preprocessing
Pada Flow ini kita akan memasukkan data picking dari trace kill, trace
muting, dan decon gate tadi ke dalam data disk kita. Sebagai hasilnya kita
akan mendapatkan data disk yang baru yang telah bersih dan noisenya
diperhalus.
Disk Data Input Memasukkan input data yang akan diproses dalam

flow ini.
Trace Kill/Reverse Memasukkan data picking dari trace killing yang

telah dilakukan sebelumnya.


Trace Muting Memasukkan data picking dari trace muting yang telah

dilakukan sebelumnya.
Apply Elevation Static Memasukkan data elevasi ke dalam data.
Spiking/Predictive Decon Memasukkan data picking deconvolution

gate yang telah dilakukan.


True Amplitude Recovery
Bandpass Filter Melakukan filter

terhadap data. Yang digunakan

adalah filter frekuensi. Frekuensi yang lebih kecil dan yang lebih besar

dari range frekuensi yang diinput akan dihilangkan.


Automatic Gain Control Memperkuat amplitude gelombang yang

hilang karena atenuasi yang terjadi pada saat penjalaran gelombang.


Disk Data Output Membuat output data yang baru yang dihasilkan
oleh flow ini.

7. Velocity Analysis
Pada Flow ini kita akan melakukan picking untuk mengoreksi kecepatan
data yang kita miliki. Hasil yang diinginkan dari flow ini nantinya adalah

bentuk reflektor yang tadinya miring akan menjadi datar karena telah
dinormalisasi dengan koreksi kecepatan.
2D Supergather Formation Menampilkan shot gathering dari data
yang kita input. Yang ditampilkan adalah CDP Fold dari data yang kita

miliki.
Bandpass Filter Melakukan filter

terhadap data. Yang digunakan

adalah filter frekuensi. Frekuensi yang lebih kecil dan yang lebih besar

dari range frekuensi yang diinput akan dihilangkan.


Automatic Gain Control Memperkuat amplitude gelombang yang

hilang karena atenuasi yang terjadi pada saat penjalaran gelombang.


Velocity Analysis Melakukan koreksi kecepatan terhadap data yang
kita miliki. Metode yang digunakan adalah Semblance Analysis.
Dengan Velocity Analysis ini kita akan mengoreksi bentuk reflector
yang hiperbolik yang disebabkan oleh offset yang tidak nol hingga

reflector tersebut berbentuk datar.


8. Brute Stack
Pada Flow ini kita akan melakukan stacking terhadap data yang telah kita
proses tadi. Sebelum melakukan stacking, kita akan melakukan Normal
Moveout Correction dengan menggunakan data picking dari Velocity
Analysis tadi. Hasil dari Flow ini nantinya adalah tampilan bentuk model
bawah permukaan bumi yang mirip dengan kondisi aslinya.
Disk Data Input Memasukkan input data yang akan diproses dalam

flow ini.
Normal Moveout Correction Melakukan koreksi waktu datang
gelombang terhadap offset agar waktu dating gelombang yang tadinya
hiperbolik menjadi datar. Caranya adalah dengan mengasumsikan
bahwa source dari gelombang tersebut adalah receiver itu sendiri
(Offset

0).

Pada

Normal

Moveout

Correction

ini

kita

akan

memasukkan data dari Velocity Analysis yang telah kita lakukan

sebelumnya.
CDP/Ensemble Stack Melakukan Stack (penggabungan data fold)

untuk data CDP.


Trace Display Menampilkan Trace Gelombang.

Anda mungkin juga menyukai