PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
Hasil dari referat ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu
pengetahuan dan proses pembelajaran bagi dokter muda mengenai pendarahan
intracranial.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anatomi Kepala
Otak di lindungi dari cedera oleh rambut, kulit dan tulang yang
membungkusnya, tanpa perlindungan ini, otak yang lembut yang
membuat kita seperti adanya, akan mudah sekali
terkena
berambut
dan
mengandung
banyak
kelenjar
sebacea.
dari
supratrokhlear
lima
arteri
utama
yaitu
cabang
sebelah depan, dan tiga cabang dari karotid eksternaltemporal superfisial, aurikuler posterior, dan oksipital di
sebelah posterior dan lateral. Pembuluh darah ini melekat
erat dengan septa fibrosa jaringan subkutis sehingga
sukar berkontraksi atau mengkerut. Apabila pembuluh ini
robek,
maka
pembuluh
ini
sukar
mengadakan
suatu
jaringan
fibrosa,
padat,
dapat
subaponeuroticum
adalah
ruang
potensial
beberapa
v.diploica
v.emmisaria
tulang
tengkorak
yang
dan
menghubungkan
sinus
venosus
dan
menyebabkan
hematom
yang
bisa
jadi
Pericranium
Merupakan periosteum yang menutupi permukaan luar
tulang
tengkorak.
Sutura
diantara
tulang-tulang
adalah
selaput
keras
yang
terdiri
atas
berlanjut
terus
di
foramen mgnum
dengan
yang
dikenal
sebagai
subarakhnoid,
yang
kepala
secara
bertahap.
Walaupun
sebenarnya
mekanisme ini tidak lazim, namun hal ini bisa terjadi bila kepala
mengalami gencetan atau efek tekanan yang lambat dan
berlangsung dalam periode waktu yang lebih dari 200 milidetik.
Bila kekuatan tenaga tersebut cukup besar dapat mengakibatkan
terjadinya keretakan tulang (egg-shell fracture), fraktur multiple
atau komunitif dari tengkorak, atau dasar tulang tengkorak.1,2
Mekanisme trauma kepala yang lebih umum terjadi adalah
akibat beban dinamis, dimana peristiwa ini berlangsung dalam
waktu yang lebih singkat (kurang dari 200 milidetik). Durasi
pembebanan yang terjadi merupakan salah satu faktor yang
penting dalam menentukan jenis trauma kepala yang terjadi.
Beban dinamis ini dibagi menjadi dua jenis yaitu beban
guncangan (impulsive loading) dan beban benturan (impact
loading). Beban guncangan (impulsive loading) terjadi bila kepala
mengalami
kombinasi
antara
percepatan-perlambatan
neurokimiawi,
dan
metabolik.
Pola
pendekatan
kerusakan
jaringan
yang
bersifat
progresif.
berbeda
untuk
masing-masing
komponen
tersebut
cedera
yang
tidak
terjadi
pada
otak
itu
sendiri,
setelah
awal
kejadian.
Benturan
pada
kepala
dapat
hematom
subdural.
Gangguan
kesadaran
makin
menurun
menunjukkan
suatu
keadaan
yang
memburuk.
2.3. Klasifikasi Cedera Otak
Dalam mengklasifikasikan cedera kepala dapat dibagi
berdasarkan keadaan klinis dan kelainan patologis. Klasifikasi
keadaan klinis yaitu kesadaran pasien yang disebut dengan
Glasgow Coma Scale (GCS), yaitu :1,3
1 Cedera kepala ringan (CKR) jumlah score 14-15
2 Cedera kepala sedang (CKS) jumlah score 9-14
3 Cedera kepala berat (CKB) jumlah score 3-8
Pengklasifikasian
kedua
yaitu
berdasarkan
kelainan
atau
tertentu
dari
otak,
bergantung
pada
ini
akan
bergesekan dengan
penonjolan
dan
Tomografi
Komputer
(TK)
akut
awalnya
11
kanan
Gliding
contusion
disebabkan
oleh
oleh
gerakan
dalam
arah
rostrocaudal.
incisura
tentorium. Lesi
kontusio
sejalan
dengan
sering
berkembang
waktu,
12
Laserasi
dan
dapat
tidak
dibedakan
langsung.
atas
Laserasi
laserasi
langsung
depressed
terbuka.
Sedangkan
laserasi
tak
hiperdens
berbentuk
bikonveks.
Sumber
13
berbentuk
bulan
sabit.
Jika
penderita
berkembang
karena
terjadinya
pendarahan
arachnoid
subarachnoid.
dan
Terdapat
piamater,
beberapa
mengisi
ruang
perbedaan
antara
karena
ruptur
aneurisma.
Pendarahan
subarachnoid traumatika lebih sering melibatkan bagianbagian kortikal yang superfisial, terutama jika menyertai
lesi lain seperti ICH dan kontusio serebri. Kadang-kadang
ditemukan pendarahan subarachnoid traumatika yang
14
meluas
dengan
memperlihatkan
bahwa
gambaran
pendarahan
subarachnoid
traumatika
menghilang
dibandingkan
pendarahan
subarachnoid
Pendarahan
subarachnoid
karena
ruptur
traumatika
aneurisma.
umumnya
darah
akan
lebih
cepat
menghilang
dari
ruang
subarachnoid
ini
dapat
menyebabkan
hidrosefalus.
dan
temporal
(80-90%),
tetapi
dapat
juga
hematom.
Pada
CT-Scan
akan
memberikan
CT-Scan,
Fukamachi
dkk.
Tahun
1985,
awal,
kemudian
membesar
pada
CT-Scan
selanjutnya.
-
15
termasuk
pembengkakan
hidrosefalus
kerusakan
otak,
dan
TTIK
infeksi.
oleh
(tekanan
Iskemia
hipoksia,
tinggi
otak
iskemia,
intra
kranial),
diketahui
sebagai
kepala.
Standar
penatalaksanaan
bertujuan
untuk
peningkatan
mempertahankan
tekanan
tekanan
perfusi
intrakranial
otak
yang
dan
cukup.
terjadinya
potensial
yang
kerusakan
otak
menyebabkan
16
sekunder.
munculnya
Faktor-faktor
kerusakan
otak
Komputer
adalah
satu
pemeriksaan
yang
tipe
trauma
kapitis
karena
kemampuannya
dari
perdarahan
intrakranial.
Indikasi
pemeriksaan
17
Pasien
dewasa
mempunyai
satu
yang
atau
mengalami
lebih
dari
trauma
resiko
kapitis
perlu
dan
dilakukan
eyes,
kebocoran
cairan
cerebrospinal
melalui
SKG < 14, anak bayi < 1 tahun SKG (Pediatrik) < 15,
sewaktu pihak IGD melakukan pemeriksaan pertama kali
eyes,
kebocoran
cairan
cerebrospinal
melalui
19
Tujuan
dari
pemeriksaan
MRI
dalam
mengevaluasi
dibandingkan
membedakan
intra-aksial):
perdarahan
ekstra-aksial,
subarakhnoid
(SAH),
Untuk
membantu
penatalaksanaan
perdarahan
dan
1970-an,
kebutuhan
20
angiografi
serebral
pada
hematom
disertai dengan
dan adanya
disebabkan
terjadi
laserasi
akibat
akibat suatu
fraktur
pada
arteri.
Epidural
pemakaian
obat
trauma
tulang
hematom
obatan
kepala,
tengkorak
juga bisa
antikoagulan,
21
perdarahan
atau
pembengkakan
hebat.
Perdarahan,
tekanan
bisa
merusak
atau
menghancurkan
mengkonsumsi
antikoagulan,
sangat
peka
terhadap
tekanan
ntra
pada
daerah
motorik
gyrus
fraktur,
membentuk
suatu
m.temporalis.8
22
pembengkakan
di
bawah
hematom
subperiostal
(sefalhematom),
juga
Muntah muntah
Kejang kejang
akan
kemunduran
menyebabkan
aktivitas
yang
keterlambatan
drastis.
atau
Penderita
akan
kemudian
menjadi
apneu,
koma,
kemudian
meninggal.
adanya
peningkatan
23
tekanan
intara
kranial,
Hipertensi
Bradikardi
bradipneu
Coma
Fixasi dan dilatasi pupil
Deserebrasi
5) Gambaran CT-Scan
Pada CT-Scan tampak area yang tidak selalu homogen,
bentuknya bikonveks sampai planokonveks, melekat pada tabula
interna dan mendesak ventrikel ke sisi kontra lateral (tanda
space occupying lesion, Batas dengan korteks licin, Densitas
duramater biasanya jelas.5-8
24
gambar
T2-W;
penampilan
ini
sesuai
dengan
fase
deoxyhemoglobin.8
Hematoma epidural subakut adalah hyperintense pada gambar
T1-W, karena deoxyhemoglobin diubah menjadi methemoglobin.
Pada
gambar
T1-W,
dura
dapatdilihat
sebagai
garis
tipis
fraktur.
Modalitas
ini
dapat
membantu
dalam
25
T1W
T2W
26
Hemiparesis kontralateral
Papiledema
27
setelah jangka waktu tertentu pasien memperlihatkan tandatanda status neurologis yang memburuk.
Manifestasi klinis dari subdural hematom kronik biasanya
tersembunyi dengan gejala-gejala berupa penurunan kesadaran,
gangguan
keseimbangan,
disfungsi
kognitif
dan
gangguan
tentorium
juga
menunjukkan
adanya
hematom
subdural.9
Gambar
7.
CT
Scan
Kepala
Polos
Subdural
hematom akut
29
T1-WI
T2-WI
Gambar
11:
Pada
MRI
menunjukkan
subdural
hematoma
30
sesuai
dengan
lengkung
hemisfer
serebri.
Sesuai
dengan
Gambar 12
Gambar
12:
Menunjukkan
Gambar 13
gambaran
Bilateral
subdural
31
tidaknya
aneurisma
dihubungkan
dengan
hipertensi,
ruang
subarachnoid.
Pia
mater
terikat
erat
pada
subarachnoid
adalah
kemungkinan
pecahnya
Gejala prodromal
32
Fundus okuli
bergantung pada
lokasi lesi.
3) Gambaran CT-Scan
Perdarahan subarakhnoid yang terjadi karena trauma biasanya
terletak di atas gyri pada konveksitas otak. SAH yang disebabkan
oleh pecahnya aneurisma otak biasanya terletak di cisterns
subarakhnoid pada dasar otak. SAH dapat terjadi sendiri atau
dalam
hubungan
dengan
hematoma
intraserebral
atau
33
Gambar 14
Gambar 15
kepala
ditemukan
adanya
perdarahan
di
ruang
15:
Menunjukkan
pasien
mengalami
hematoma
lebih
lambat
daripada
lakukan.11,12
34
hematoma
parenkim
yang
35
36
37
2) Etiologi
Hipertensi
Perdarahan
dengan
merupakan
intraserebral
hipertensi,
penyebab
spontan
terbanyak
yang
tidak
biasanya berhubungan
(72-81%).
berhubungan
dengan
diskrasia
pengobatan
seperti
pada
dengan
antikoagulans,
leukemia
atau
gangguan
trombositopenia,
yang
aneurisma
tersebar
ini
di
dikenal
sepanjang
sebagai
pembuluh
aneurisma
darah,
Charcot
Bouchard.
2 Cerebral Amyloid Angiopathy
Cerebral Amyloid Angiopathy adalah suatu perubahan
vaskular yang unik ditandai oleh adanya deposit amiloid di
dalam tunika media dan tunika adventisia pada arteri kecil
dan arteri sedang di hemisfer serebral. Arteri-arteri yang
terkena biasanya adalah arteri-arteri kortical superfisial
dan arteri-arteri leptomening. Sehingga perdarahan lebih
sering di daerah subkortikal lobar ketimbang daerah basal
ganglia.
Deposit
amiloid
menyebabkan dinding
arteri
3 Arteriovenous Malformation
4 Neoplasma intrakranial. Akibat nekrosis dan perdarahan
oleh jaringan neoplasma yang hipervaskular.
5 Trauma
Koleksi darah fokal yang biasanya diakibatkan cedera
regangan
atau
robekan
rasional
terhadap
pembuluh-
kontroversi.
Perdarahan
intraserebral
primer
adalah
spontan
pembuluh
darah
adalah
disebabkan
dan
meningkatnya
berkurangnya
elastisiti
suseptibiliti.
Cerebral
resistensinya
dan
menyebar
sepanjang
neuronal
dari
60cc
otak.Akhirnya
atau
adanya
meningkatkan
lebih
tekanan
banyak
pada
atrofi
jaringan
pada
dan
peningkatan
intracranial
sekunder
dimana
39
Perdarahan
terkumpul
dan
membeku
disebut
sebagai
pada
jaringan
sekitar
otak.Peningkatan
tekanan
darah
yang
mati
melepaskan
toksin
dan
aktivitas,
onset
pada
saat
tidur
sangat
jarang.
40
(panah
putih),
jaringan
di
sekitar
T1
41
T2
tampak
2. Perdarahan Akut
T1
Gambar
22:
Magnetic
T2
Resonance
Imaging
menunjukkan
42
T2
T1
Gambar
23:
Magnetic
Resonance
Imaging
menunjukkan
T1
Gambar
24:
Magnetic
Resonance
T2
Imaging
menunjukkan
43
hematoma
hiperintens.
T2
dan
GRE
T1
Gambar
25:
Magnetic
T2
Resonance
Imaging
menunjukkan
kanan.
Perdarahan
terlihat
sebagai
gambaran
diperkenalkan
pada
awal
tahun
1980an
untuk
2,3
substansia
grisea
dan
44
substansia
alba.
Hal
ini
menyebabkan
putusnya
akson
sehingga
terjadi
kerusakan
kebingungan
hilang kesadaran
cacat berat
udema
dan
perdarahan
normal.13,11,15
45
direabsorbsi
CT-Scan
46
47
Fraktura basis kranii - ditandai adanya memar biru hitam pada kelopak
mata
48
Racoon eyes atau memar diatas prosesus mastoid (battles sign) dan
atau kebocoran cairan serebrospinalis yang menetes dari telinga atau
hidung.
49
Penurunan klinis
- Efek massa dengan volume > 20 cc dengan midline shift > 5 mm dengan
penurunan klinis yang progresif
- Tebal hematoma epidural > 1 cm dengan midline shift > 5 mm dengan
penurunan klinis yang progresif.
50
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Perdarahan Intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang
tengkorak. Perdarahan bisa terjadi di dalam otak atau di
sekeliling otak:
sub-arachnoid,
pendarahan
subdural
dan
pendarahan epidural.
Pendarahan Intra-Aksial: pendarahan intra-serebral dan
diffuse axonal injury
yang
digunakan
dalam
keadaan
akut
dan
sangat
dan
edema
Sedangkan
yang
jelas
pemeriksaan
baik
bentuk
Magnetic
maupun
Resonance
80.
Kemudian
salah
satunya
dilanjutkan
yakni
52
dengan
radiologi.
pemerikasaan
Sehingga
dapat