Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
INFLAMASI
12330072
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, yang senantiasa menberikan
rahmat
dan
hidayahNya
sehingga
kami
dapat
menyelesaikan
tugas
makalah
Dalam menyelesaikan makalah ini kami telah berusaha untuk mencapai hasil yang
maksimum, tetapi dengan keterbatasan wawasan, pengetahuan, pengalaman dan kemampuan
yang penyusun miliki, penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Terselesainya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu
pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Selanjutnya penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Apabila banyak kesalahan dan
kekurangan dalam penulisan dan keterbatasan materi penulis mohon maaf sebesar-besarnya.
Semoga makalah ini bermanfaat dan berguna bagi yang membacanya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................................
1.1 Latar Belakang..............................................................................................
1.2 Tujuan.................................................................................................
1.3 Rumusan Masalah................................................................................
1.4 Metode Penulisan..........................................................................................
1.5 Manfaat Penulisan................................................................................
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................
2.1 Definisi Inflamasi.................................................................................
2.2 Sel sel inflamasi........................................................................................ .
2.3 Patofisiologi terjadinya inflamasi..........................................................
2.4 Tanda tanda inflamasi.......................................................................
2.5 Jenis jenis inflamasi..........................................................................
2.6 Proses penyembuhan dan perbaikan jaringan
BAB III
PENUTUP......................................................................................................
3.1 Kesimpulan........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Inflamasi merupakan
respon
terhadap
cedera.
Arti
interstitial
pada
daerah
cedera
atau
satu
dari
respon
utama
sistem
1.2 Tujuan
1. Mengetahui
2. Mengetahui
3. Mengetahui
4. Mengetahui
Studi pustaka, perolehan data atau informasi dengan menggunakan berbagai referensi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
reaksi
yang
terjadi
pada
tempat
jaringan
yang
adalah
satu
dari
respon
utama sistem
kekebalan
respon
terhadap
cedera.
Arti
interstitial
pada
daerah
cedera
atau
nekrosis. Inflamasi
satu
dari
respon
utama
sistem
merupakan
rangkaian
reaksi
yang
menyebabkan
Netrofil
Utama
untuk
fagositosis.
Dibantu
zat-zat anti,
segera dan dalam jumlah yang besar. Tidak berdaya pada kumankuman tertentu seperti tuberculosis
o
hipersensitif
terhadap
kedatangan
parasit
terutama
cacing.
sel datia.
pada
keadaan-keadaan
tertentu,Beberapa
sel
bersatu
krn
Makrofag
dalam
jaringan,
monosit
akan
berubah
menjadi
Limfosit
Eusinofil
Sel Mast
a. Toksik bakteri
b. Faktor komplemen C3a dan C5a
c. Prostalglandins
d. Leukotriens (leukosit)
e. Enzim lisosomal (leukosit)
f. Interleukin (makrofaga)
g. Faktor permeabilitas globukin
h. Faktor permeabilitas kelenjar getah bening
i. Breakdown produk DNA dan RNA
j. Kompleks antigen-antibodi
k. TNF (Tumor Necrosis Factor)
l. Nitric oksida (oleh sel endotelial)
Inflamasi akut
Inflamasi akut akan terjadi secara cepat (menit hari) dengan ciri
khas utama eksudasi cairan, akumulasi neutrofil memiliki tanda-tanda
umum berupa rubor (redness), calor (heat), tumor (swelling), Dolor (pain),
Functio laesa (lose of function). bersihkan setiap mikroba dengan dua
proses
utama,
perubahan
vaskular
(vasodilatasi,
peningkatan
penampakan
eritema,
exudation
yang
memberikan
1. Hyperaemia
Jejas yang terbentuk pertama-tama akan menyebabkan dilatasi arteri
lokal (didahului vasokonstriksi sesaat). Dengan demikian mikrovaskular
pada lokasi jejas melebar, aliran darah mengalami perlambatan, dan
terjadi bendungan darah yang berisi eritrosit pada bagian tersebut, yang
disebut hiperemia seperti terlihat pada Gambar 1. Pelebaran ini lah yang
menyebabkan timbulnya warna merah (eritema) dan hangat. Perlambatan
dan bendungan ini terlihat setelah 10-30 menit.
Hyperaemia
di
dengan
perubahan
terjadi
peningkatan
permeabilitas
endotel
disertai
terkonsentrasi,
viskositas
>>,
sirkulasi
<<,
terutama
pada
ini
berakibat
meningkatnya
konsentrasi
protein
plasma
dan
darah putih yang melakukan emigrasi. Cairan ini tertimbun sebagai akibat
peningkatan permeabilitas vaskuler (yang memungkinkan protein plasma
dengan molekul besar dapat terlepas), bertambahnya tekanan hidrostatik
intravaskular sebagai akibat aliran darah lokal yang meningkat pula dan
serentetan peristiwa rumit leukosit yang menyebabkan emigrasinya
Mekanisme :
1. Protein passage
membentuk formasi bercelah untuk meningkatkan permeabilitas
antar endothelial. Sinyal kimiawi merangsang kontraksi endotelial
2. Fluid movement
Proses fluid movement
3. Emigration of leucocyte
Penimbunan sel-sel darah putih, terutama neutrofil dan monosit
pada lokasi jejas, merupakan aspek terpenting reaksi radang. Sel-sel
darah putih mampu memfagosit bahan yang bersifat asing,
termasuk bakteri dan debris sel-sel nekrosis, dan enzim lisosom
yang terdapat di dalamnya membantu pertahanan tubuh dengan
beberapa cara. Beberapa produk sel darah putih merupakan
penggerak reaksi radang, dan pada hal-hal tertentu menimbulkan
kerusakan jaringan yang berarti. Baik neutrofil, maupun sel berinti
tunggal
dapat
melewati
celah
antar
sel
endhotelial
dengan
fokus
radang,
awal
bendungan
sirkulasi
mikro
akan
menyebabkan sel-sel darah merah menggumpal dan membentuk agregatagregat yang lebih besar daripada leukosit sendiri. Menurut hukum fisika
aliran, massa sel darah merah akan terdapat di bagian tengah dalam
aliran aksial, dan sel-sel darah putih pindah ke bagian tepi (marginasi).
Mula-mula sel darah putih bergerak dan menggulung pelan-pelan
sepanjang
permukaan
endotel
pada
aliran
yang
tersendat
tetapi
perubahan nyata
5. Kemotaksis
Setelah meninggalkan pembuluh darah, leukosit bergerak menuju ke
arah utama lokasi jejas. Migrasi sel darah putih yang terarah ini
disebabkan oleh pengaruh-pengaruh kimia yang dapat berdifusi disebut
kemotaksis. Hampir semua jenis sel darah putih dipengaruhi oleh faktorfaktor kemotaksis dalam derajat yang berbeda-beda. Neutrofil dan
monosit paling reaktif terhadap rangsang kemotaksis. Sebaliknya limfosit
bereaksi lemah. Beberapa
dalam
serum
(misalnya
IgG,
C3).
Setelah
bakteri
yang
Inflamasi kronis
Inflamasi kronis
dianggap
perasangan
berkepanjangan
di
mana
Usaha-usaha
penyembuhan
oleh
jaringan
penghubung
Kontak
dengan
bahan
yg
tdk
dpt
hancur
zat
hal
pertama
yang
terlihat
di
daerah
yang
memiliki
suhu
37oC
disalurkan
ke
permukaan
tubuh
yang
fungsi
atau
fungsio
lasea
adalah
reaksi
kimiawi
yang
abnormal,
berfungsi
abnormal.
Namun
menimbulkan
nekrosis
macam
(Pembentukan
bakteri
nanah).
yang
secara
Perbedaan
kolektif
penting
diberi
nama
piogen
antara inflamasisupuratif
bahwa
terjadi
nekrosis
di
permeabilitas normalnya.
o
oleh limfatik
o
untuk membelah)
Pertumbuhan
jaringan
ikat
muda
ke
arah
dalam
daerah
Hari
pertama
pasca
bedah.Setelah
luka
disambung
&
luka. Reaksi radang akut terlihat pada tepi luka. Dan tampak infiltrat
polimorfonuklear yang mencolok.
o
bagi
sel
epitel,
fibroblas,
dan
tunas
kapiler
yang
BAB III
PENUTUP
yang
3.1 Kesimpulan
Inflamasi merupakan respons protektif sebagai media pertahanan
tubuh
terhadap
dibedakan
menjadi
dua,
laesa
(lose of
function).
Perubahan
yang
terjadi
meliputi
toksik
terus
menerus
dan
gangguan
autoimun.
2.
3.
4.
5.
DAFTAR PUSTAKA