Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH:
NI PUTU INDAH AYU WIADNYANI
P07120213015
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIV
2015
I.
LATAR BELAKANG
Konsumsi gizi yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang
anak karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal menyangkut keterbatasan
ekonomi keluarga sehingga uang yang tersedia tidak cukup untuk membeli makanan.
Sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat didalam diri anak yang secara
psikologis muncul sebagai problema makan pada anak.
Anak balita memang sudah bisa makan apa saja seperti halnya orang dewasa.
Tetapi merekapun bisa menolak bila makanan yang disajikan tidak memenuhi selera
mereka. Oleh karena itu sebagai orang tua kita juga harus berlaku demokratis untuk
sekali-kali menghidangkan makanan yang memang menjadi kegemaran si anak.
Intake gizi yang baik berperan penting di dalam mencapai pertumbuhan badan
yang optimal. Dan pertumbuhan badan yang optimal ini mencakup pula pertumbuhan
otak yang sangat menentukan kecerdasan seseorang.
Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya
pengetahuan ibu mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan.
Ibu biasanya justru membelikan makanan yang enak kepada anaknya tanpa tahu apakah
makanan
tersebut mengandung
gizi-gizi
yang
cukup atau
TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit, pasien diharapkan mengetahui dan
memahami tentang gizi pada balita.
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit, pasien diharapkan dapat:
1) Menjelaskan pengertian tentang gizi
2) Menjelaskan syarat-syarat makanan bergizi
3) Menjelaskan pola makan.
4) Menjelaskan sumber gizi seimbang.
MATERI
Adapun materi yang akan disajikan meliputi:
a. Pengertian gizi seimbang
b. Syarat-syarat makanan bergizi
c. Sumber gizi
d. Manfaat gizi seimbang
e. Pengertian gizi kurang
f. Tanda dan gejala kurang gizi
g. Akibat kurang gizi
h. Tindakan pencegahan kurang gizi
i. Pola makanan anak usia 1-5 tahun
IV.
METODE
Metode yang digunakan dalam penyuluhan tentang Asthma ini adalah:
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi
V.
ALAT/MEDIA/SUMBER
a. Alat:b. Media: leaflet, lembar balik.
c. Sumber:
Almatsier, S. 2011. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Dwijayanti, Linda. 2011. Ilmu Gizi Menjadi Sangat Mudah. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Priti.
2014.
Satuan
Acara
Penyuluhan
Gizi
Seimbang.
Dalam
SASARAN
Adapun sasaran dalam penyuluhan ini adalah keluarga Bp.KP.
VII.
WAKTU
Pelaksanaan penyuluhan ini diselenggarakan pada:
Hari/Tanggal : Senin, 14 September 2015
VIII.
Pukul
: 12.00 - selesai
Durasi
: 45 menit
TEMPAT
Penyuluhan dilaksanakan di rumah Keuarga Bp. KP, Br. Intaran Buug, Ds. Pikat,
Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali.
Setting tempat:
Penyuluh
Media
Audien
IX.
PROSES KEGIATAN
No WAKTU
1. 10 Menit
KEGIATAN PENYULUHAN
Pre interaksi
a.
b.
c.
d.
e.
RESPON
TTD
Memberi salam
Menjawab salam
Memperkenalkan diri
Mendengarkan
Menjelaskan maksud dan tujuan
Menanyakan kesiapan pasien
Memilih media yang sesuai (sudah
dipersiapkan)
2.
20 Menit
Interaksi
Klien
15 Menit
Terminasi
a.
Keluarga
mendengarkan,
dapat
menjawab
pertanyaan
yang
diberikan
oleh
penyuluh,
dan
menjawab salam
X.
RENCANA EVALUASI
A. Struktur
1. Persiapan media dan alat
Media dan alat yang digunakan dalam penyuluhan kesehatan semua lengkap atau
dalam keadaan baik dan bisa digunakan saat ceramah serta tanya jawab.
a) Alat: -.
b) Media: leaflet, lembar balik.
c) Sumber:
Almatsier, S. 2011. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Dwijayanti, Linda. 2011. Ilmu Gizi Menjadi Sangat Mudah. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Priti.
2014.
Satuan
Acara
Penyuluhan
Gizi
Seimbang.
Dalam
Anak. Yogyakarta:
Kanisius.
2. Persiapan Materi
Materi yang disiapkan dalam bentuk makalah, dan ditulis dalam bentuk leaflet
dan lembar balik untuk mempermudah dalam penyampaian materi.
3. Peserta Penyuluhan
1. Jangka Pendek
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit, peserta:
2. Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahuan keluarga Bp.KP mengenai dan cara pencegahan serta
perawatan anak dengan gizi kurang sehingga meningkatkan taraf hidup keluarga
Bp.KP menjadi lebih tanggap dalam menangani anak dengan gizi kurang.
LAMPIRAN 1
MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN GIZI BALITA PADA KELUARGA Bp.
KP DI BR. INTARAN BUUG, DS. PIKAT, KEC. DAWAN, KLUNGKUNG
A. DEFINISI GIZI
Gizi seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh individu sehari-hari yang
beraneka ragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang cukup, tidak
berlebihan dan tidak kekurangan (Dirjen BKM, 2002). Gizi seimbang pada balita adalah
susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi
makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal balita. Menu seimbang :
Menu yang terdiri dari beranekaragam makanan dengan jumlah dan proporsi yang sesuai,
sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel
tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan (Almatsier, 2001).
Peranan berbagai kelompok bahan makanan tergambar dalam piramida gizi seimbang yang
berbentuk kerucut. Populer dengan istilah TRI GUNA MAKANAN.
Pertama, sumber zat tenaga yaitu padi-padian dan umbi-umbian serta tepung-tepungan
yang digambarkan di dasar kerucut. Kedua, sumber zat pengatur yaitu sayuran dan buahbuah digambarkan bagian tengah kerucut. Ketiga, sumber zat pembangun, yaitu kacangkacangan, makanan hewani dan hasil olahan, digambarkan bagian atas kerucut.
protein yang
berperan sebagai zat pembangun. Biasanya anak yang kurang asupan protein hewani,
akan terhambat proses pertumbuhan.
3. Sayur-sayuran dan buah mengandung serat yang sangat dibutuhkan dalam proses
pencernaan makanan. Fungsinya membantu kerja usus, sehingga memudahkan buang air
besar dan mencegah susah buang air besar pada anak.
4. Keju dan yoghurt merupakan produk turunan dari susu. Semua produk dari susu
mengandung banyak kalsium yang dibutuhkan tulang dan sebagai pembentuk sel darah
merah selain itu juga mengandung mineral dan protein.
5. Mentega, margarin, dan minyak merupakan sumber lemak, selain lemak bahan-bahan ini
juga mengandung vitamin dan mineral. Berfungsi sebagai sumber energi yang lebih
efektif (dibandingkan dengan karbohidrat dan protein) dan memberikan cita rasa enak.
Contoh sumber lemak yang sangat dianjurkan untuk batita adalah unsalted butter
(mentega tawar) dan minyak zaitun (olive oil) karena kandungan minyak tak jenuhnya
paling tinggi. Namun perlu juga di catat, terlalu banyak mengonsumsi makanan yang
diproses dengan mentega, margarin maupun minyak goreng dapat menyebabkan
kegemukan pada anak. Untuk mengatasinya, kita dapat memilih sumber lemak baik/sehat
atau kombinasikan gorengan dengan sayuran yang mengandung serat karena serat dapat
melunturkan lemak dalam usus.
D. MANFAAT GIZI SEIMBANG
1. Menjaga daya tahan tubuh balita sehingga tidak mudah terserang penyakit.
2. Mempercepat pertumbuhan fisik.
3. Untuk pengembangan otak dan mental anak.
4. Memenuhi kebutuhan gizi balita.
5. Balita menjadi lebih aktif dan bersemangat.
6. Tidak mudah lelah
E. PENGERTIAN GIZI KURANG
Menurut Almatsier (2002: 303), Gizi kurang disebabkan oleh kekurangan makanan
sumber energi secara umum dan kurang sumber protein Gizi kurang adalah suatu keadaan
yang diakibatkan oleh konsumsi makanan yang kurang sumber protein, penyerapan yang
buruk atau kehilangan zat gizi secara berlebih.
F. TANDA DAN GEJALA BALITA KURANG GIZI
1. Berat badan 10-20% dibawah normal
2. Tinggi badan dibawah ideal
3. Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar
4. Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
5. Cengeng
6. Anak tampak kurus
G. AKIBAT KURANG GIZI
1. Pertumbuhan dan perkembangannya terhambat
2. Mudah terkena infeksi: TBC, Diare, dll
3. Gangguan fungsi pencernaan
H. TINDAKAN PENCEGAHAN KURANG GIZI
1. Makanan diberikan secara bertahap sedikit-sedikit tapi sering.
2. Makanan mudah dicerna dan bervariasi.
3. ASI tetap diberikan, apabila anak belum mencapai umur 2 tahun.
4. Meningkatkan kasih sayang dan perhatian orang tua terhadap anak-anaknya.
I. POLA MAKANAN ANAK USIA 1-5 TAHUN
Dalam memenuhi kebutuhan gizi usia 1-5 thn hendaknya digunakan kebutuhan prinsip
sebagai berikut:
1. Bahan makanan sumber kalori harus dipenuhi baik berasal dari makanan pokok, minyak
dan zat lemak serta gula.
2. Berikan sumber protein nabati dan hewani.
3. Jangan memaksa anak makan makanan yang tidak disenangi, berikan makanan lain yang
diterima anak.
a) Memenuhi kebutuhan energi dan semua zat gizi sesuai dengan umur
b) Susunan hidangan disesuaikan dengan pola menu seimbang, bahan makanan yang
tersedia setempat, kebiasaan makan dan selera terhadap makan
c) Bentuk dan porsi makanan disesuaikan dengan daya terima, toleransi keadaan anak
d) Memperhatikan kebersihan perorangan dan lingkungan.
3. Sumber-sumber gizi pada balita:
a) Nasi, roti, sereal, dan gandum (oat) mengandung karbohidrat yang sangat tinggi,
Sumber karbohidrat lain yang juga bisa kita kenalkan adalah kentang dan umbiumbian (ubi jalar, misalnya).
b) Ikan, daging, ayam, telur, dan kacang-kacangan merupakan sumber protein yang
berperan sebagai zat pembangun.
c) Sayur-sayuran dan buah mengandung serat yang sangat dibutuhkan dalam proses
pencernaan makanan.
d) Keju dan yoghurt merupakan produk turunan dari susu.
e) Mentega, margarin, dan minyak merupakan sumber lemak, selain lemak bahan-bahan
ini juga mengandung vitamin dan mineral.
4. Manfaat gizi seimbang:
a) Menjaga daya tahan tubuh balita sehingga tidak mudah terserang penyakit.
b) Mempercepat pertumbuhan fisik.
c) Untuk pengembangan otak dan mental anak.
d) Memenuhi kebutuhan gizi balita.
e) Balita menjadi lebih aktif dan bersemangat.
f) Tidak mudah lelah
5. Gizi kurang adalah suatu keadaan yang diakibatkan oleh konsumsi makanan yang kurang
sumber protein, penyerapan yang buruk atau kehilangan zat gizi secara berlebih.
6. Tanda dan gejala balita kurang gizi:
a) Berat badan 10-20% dibawah normal
b) Tinggi badan dibawah ideal
c) Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar
d) Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
e) Cengeng
f) Anak tampak kurus
7. Akibat bila balita menderita kekurangan gizi:
a) Pertumbuhan dan perkembangannya terhambat
b) Mudah terkena infeksi: TBC, Diare, dll
c) Gangguan fungsi pencernaan
8. Tindakan pencegahan kurang gizi:
a) Makanan diberikan secara bertahap sedikit-sedikit tapi sering.
b) Makanan mudah dicerna dan bervariasi.
c) ASI tetap diberikan, apabila anak belum mencapai umur 2 tahun.
d) Meningkatkan kasih sayang dan perhatian orang tua terhadap anak-anaknya.
9. Pola makan anak usia 1-5 tahun:
a) Bahan makanan sumber kalori harus dipenuhi baik berasal dari makanan pokok,
minyak dan zat lemak serta gula.
b) Berikan sumber protein nabati dan hewani.
c) Jangan memaksa anak makan makanan yang tidak disenangi, berikan makanan lain
yang diterima anak.
d) Berilah makanan selingan (makanan ringan) misalnya, biscuit dan semacamnya,
diberikan antara waktu makan pagi, siang dan malam.
e) Menciptakan suasana makan yang menyenangkan.
f) Hindari makan-makanan yang terlalu berminyak, junk food, berpengawet.
g) Memberi tahu tentang jenis makan yang baik.