Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
STRATEGY MAPS
Oleh :
Ulva Aulia
NIM 041211331011
Dodik Setiawan
NIM 041211331278
Joko Satrio W.
NIM 041211331291
Pungki Andriani S.
NIM 041211332022
NIM 041211332024
NIM 041211332066
CHAPTER 1
INTRODUCTION
Tren mulai menjauh dari product-driven economy berdasarkan aset berwujud ke
knowledge and service economy berdasarkan aset tak berwujud. Baik tingkat makroekonomi
dan mikroekonomi, aset tak berwujud
Peta Strategi (strategy map) adalah representasi visual dari hubungan sebab-akibat
diantara komponen-komponen strategi perusahaan. Peta strategi (the general straegy map)
yang umum terdapat empat model perspektif dari balance scorecard dengan tambahan
rincian-rincian strategi dan mengembangkan fokus.
CHAPTER 2
STRATEGY MAP
Menciptakan nilai atas asset-aset tidak berwujud berbeda dalam beberapa hal penting
dari pada penciptaan nilai melalui pengolahan asset berwujud dan asset keuangan :
1. Value creation is indirect. Asset tidak berwujud seperti pengetahuan dan teknologi jarang
memiliki pengaruh langsung terhadap financial outcomes seperti kenaikan pendapatan,
biaya rendah, laba yang lebih tinggi. Kenaikan asset tidak berwujud mempengaruhi
financial outcomes melalui hubungan rantai sebab-akibat.
2. Value is contextual. Nilai dari asset tidak berwujud tergantung pada keselarasannya
dengan strategi.
3. Value is potential. Biaya investasi pada asset tidak berwujud menunjukkan estimasi yang
rendah pada nilai organisasinya.
4. Assets are bundled. Nilai asset tidak berwujud meningkat ketika mereka dikombinasikan
dengan efektif dengan asset yang lainnya (both tangible and intangible)
Strategi adalah sebuah langkah yang berangkaian (Strategy is a step in a continuum).
Strategi bukan proses managemen yang berdiri sendiri. Strategi adalah serangkaian cara
dalam langkah-langkah logis yang menggerakkan organisasi dari misi pada level atas hingga
ke pekerja yang berada di frontline.
Proses
penciptaan
untuk
pelanggan dan shareholder.
nilai
Internal
perspektif
1. Proses Managemen Operasi
Memperoleh bahan baku dari pemasok
Mengubah bahan baku ke barang jadi
Mendistribusikan barang jadi ke konsumen
Mengelola risiko
2. Proses Managemen Pelanggan
Menentukan target pelanggan
Mendapatkan target pelanggan
Mempertahankan pelanggan
Mengemangkan usaha bersama pelanggan
3. Proses Inovasi
Mengidentifikasi peluang untuk produk dan jasa baru
Mengelola portofolio R&D
Membawa produk baru ke pasar
CHAPTER 3
OPERATIONS MANAGEMENT PROCESSES
Operations Management Processes merupakan proses operasi memproduksi dan
memberikan barang dan jasa kepada pelanggan. Keunggulan operasional saja tidak dapat
menjadi dasar untuk strategi yang berkelanjutan, mengelola kegiatan operasi tetap menjadi
prioritas bagi semua organisasi.Manajemen operasi mencakup 4 proses penting yaitu:
1. Mengembangkan dan mempertahankan hubungan dengan pemasok
Ukuran
Biaya Inspeksi
Jumlah proses
non-value
added
yangdieleminasi
Menurunkan biaya produksi
Activity-based cost
Biaya per unit produk
Presentasi stockouts
Perputaran persediaan
Ukuran
ABC cost gudang dan pengiriman
kepelanggan
Kepemimpinan
waktu
mulai
waktu
Meningkatkan kualitas
Presentase
dikirimtanpa
barang
yang
kerusakan
kekurangan apapun
4. Mengelola resiko
Mengurangi biaya yang terkait dengan kesulitan keuangan
Mengurangi resiko yang dihadapi oleh investor non-diversified
berhasil
atau
Menurunkan pajak
Mengurangi biaya pemantauan
Meminimalkan biaya modal
Ada empat hubungan dengan tujuan perspektif pelanggan, yaitu: (1) Harga yang
kompetitif dan total biaya penawaran yang rendah, (2) Kualitas yang sempurna, (3)
Kecepatan dan ketepatan berbelanja,(4) Seleksi yang bermutu.
Ada tiga hal yang berperan dalam Learning And Growth, yaitu Human Capital,
Information Capital, dan Organization Capital (Teamwork and Learning,Culture).
Manajemen berbasis aktivitas menghasilkan operasional perbaikan melalui proses
lima langkah:
sepenuhnya proses baru yang sangat penting untuk mencapaitujuan strategis, (4) BSC
CHAPTER 4
CUSTOMER MANAGEMENT PROCESSES
Terdapat empat proses manajemen pelanggan:
1. Memilih pelanggan.
Mengidentifikasi segmen pelanggan yang menarik bagi perusahaan,kerajinan
proposisi nilai, dan menciptakan citra merek.
2. Mengakuisisi pelanggan.
Mengkomunikasikan pesan ke pasar, prospek aman, dan mengkonversiprospek ke
pelanggan.
3. Mempertahankan pelanggan.
Memastikan kualitas, masalah yang benar, dan mengubahpelanggan ke tingkat
kepuasan lebih tinggi (loyalitas pelanggan).
4. Mengembangkan hubungan dengan pelanggan.
Mengenal pelanggan, membangun hubungan,dan meningkatkan pangsa perusahaan
aktivitas pembelian pelanggan sasaran.
Memilih pelanggan
Pelanggan dapat dibagi sesuai dengan manfaat atau hubungan mereka dengan perusahaan:
(1) intensitas penggunaan,
(2) manfaat yang dicari,
(3) loyalitas,
(4) sikap.
Segmentasi lebih mudah diamati dari karakteristiknya, untuk segmen misalnya dengan jelas:
faktordemografi, faktor geografis, dan faktor gaya hidup.Tujuan dan ukuran untuk proses
seleksi pelanggan adalah:
Customer Selecting Objectives
Understand customer segments
Screen unprofitable customers
Target high-value customers
Manage the brand
Mengakuisisi Pelanggan
Measures
Profit contribution by segment. Market share by
target segment
Percent of unprofitable customers
Number of strategic account
Customer survey on brand
Measures
Brand awareness (survey)
Customer response rate to campaign.Number
of customer using promotion to samplethe
product.
Percent of lead converted.Cost
customer
acquired.Estimated
per
new
of
new
customer acquired
Dealer scorecard.Dealer survey feedback
Mempertahankan Pelanggan
Tujuan dan ukuran untuk proses mempertahankan pelanggan adalah:
Customer Selecting Objectives
Provide premium customer service
Measures
Number of premium customers. Quality rating from
premium customers. Percent of customer is not
satisfied.
Dollar and percent revenue from sole source
contract.
Service level by channel
Account share of customers. Number of reffrerals to
Measures
Number of product per customers.Cross-market revenue
Number of jointly developed services
agreement.
Revenue/margin from post sale services.Number of
CHAPTER 5
INNOVATION PROCESS
Mempertahankan keunggulan competitive menuntut perusahaan untuk melakukan
inovasi secara berkelanjutan untuk membuat produk baru, jasa, dan proses. Inovasi yang
berhasil menggerakkan akuisisi dan pertumbuhan pelanggan, peningkatan margin, dan
loyalitas pelanggan. Tanpa inovasi, core comptence perusahaan akhirnya dapat ditiru.
Four Innnovation Process :
1. Mengidentifikasi peluang untuk produk dan jasa baru
Perusahaan perlu menghasilkan ide dari sumber eksternal khusnya pemask dan
pelanggan. Perusahaan yang memperlakukan pemasok sebagai mitra strategis, tidak
hanya sebagai sumber material dan component murah, tapi juga bisa mendapatkan
keuntungan dari pemasok tentang ide-ide baru. Pelanggan sering kali juga sebagi
sumber utama ide untuk produk dan kapabilitas baru.
2. Mengelola Riset dan Pengembangan Portofolio
Setelah ide dihasilkan, manager harus memutuskan project mana yang harus didanai,
ditunda, dan tidak terpakai. Manager juga harus menentukan project mana yang harus
didanai dengan dana internal, kolaborasi dalam joint-venture, membeli lisensi dari
perusahaan lain, atau sumber dana eksternal.
Portofolio penelitian dan pengembangan harus mencakup campuran berbagai jenis
proyek-proyek yang diambil dari kategori berikut :
a. Basic research and advanced development project membuat ilmu dan
pengetahuan teknologi baru yang selanjutnya bisa diaplikasikan dalam komersil
CHAPTER 6
REGULATORY AND SOCIAL PROCESSES
Kita menyadari tanggung jawab perusahaan pada karyawan, masyarakat, dan
komunitas mereka karena gagal menyajikan proses regulasi dan sosial yang baik
menempatkan risiko pada kehandalan perusahaan, pertumbuhan, dan penyampaian nilai masa
depan kepada shareholders. Sebuah reputasi yang gemilang untuk kinerja yang sesuai dengan
dimensi sosial dan regulasi membantu perusahaan dalam menarik dan mempertahankan
pekerja yang berkualitas tinggi, dengan cara membuat sumber daya manusia yang efektif dan
efisien. Mengurangi kecelakaan dalam lingkungan perusahaan, meningkatkan keselamatan
dan kesehatan pekerja juga meningkatkan produktifitas serta mengurangi biaya operasional.
Managing Regulatory and Social Processes
Perusahaan mengelola dan melaporkan proses regulasi dan sosial mereka dengan beberapa
dimensi berikut :
1.
2.
3.
4.
Environmental Performance
Konsumsi energy dan sumber daya
Polusi air
Polusi udara
Limbah padat hasil produksi dan pembuangannya
Kinerja produk
Menilai lingkungan keseluruhan
Safety and Health
Employment Practices
Community Investment
CHAPTER 7
ALIGNING INTANGIBLE ASSET TO ENTERPRISE STRATEGY
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan balanced scorecard menyoroti peran untuk
menyelaraskan aset tidak berwujud organisasi terhadap strategi. Perspektif ini berisi tujuan
dan pengukuran tiga komponen aktiva tidak berwujud penting untuk penerapan strategi :
1. Human Capital
2. Information Capital
3. Organizational Capital
I.Keselarasan (Alignment). Aktiva berwujud harus selaras dengan strategi, dan dapat
II.
Aset Tidak Berwujud (Intangible Assets) telah digambarkan sebagai pengetahuan yang
ada dalam suatu organisasi untuk menciptakan keunggulan diferensial atau kemampuan
karyawan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Contohnya seperti paten,
copyright, pengetahuan karyawan, kepemimpinan, sistem informasi, dll.
Terdapat enam tujuan Balanced Scorecard: Human Capital (1) Kompetensi strategis,
Information Capital (2) Informasi strategis, dan Organizational Capital (3) Budaya, (4)
Kepemimpinan, (5) Keselarasan, (6) Kerja sama.
Tujuan ini menggambarkan aset berwujud yang penting dan menyediakan kerangka kerja
yang kuat untuk menyelaraskan dan mengintegrasikan mereka dengan strategi organisasi.
Menyelaraskan dan mengintegrasikan aset tidak berwujud
Aset tidak berwujud harus selaras terhadap proses penciptaan nilai internal. Ada tiga teknik
pelurusan untuk membangun jembatan antara strategy map dan aset tidak berwujud :
1. Strategic Job Families. Untuk setiap proses strategi, satu atau dua job families akan
memiliki dampak terbesar dalam strategi.
2. Strategic IT Portofolio. Untuk setiap proses strategi, sistem TI yang spesifik dan
implementasi dukungan infrastruktur.
3. Organization Change Agenda. Strategi membutuhkan perubahan dalam nilai-nilai
budaya, baik secara internal maupun eksternal.
CHAPTER 8
HUMAN CAPITAL READINESS
dalam
strategic
job
families
secara
rinci.
Profil
kompetensi
pekerjaan
Keahlian : Keahlian untuk melengkapi dasar pengetahuan umum,misalnya negosiasi,
konsultasi.
Nilai-nilai : Seperangkat karakteristik atau perilaku yang menghasilkan kinerja luar
biasa dalam pekerjaan tertentu, misalnya teamwork.
3. Langkah 3
Kesiapan
Sumber
Manusia
Penilai
dapat
Menilai
Daya
menarik
dari berbagai pendekatan untuk mengevaluasi kinerja individu dan potensi. Misalnya,
setiap karyawan melakukan self-assessment relatif terhadap persyaratan pekerjaan yang
kemudian dia bahas dengan mentor atau manajer karir atau penilai meminta umpan balik
dari rekan-rekan, atasan, bawahan, tentang berbagai topik yang berkaitan dengan kinerja
karyawan.
4. Langkah 4 : Program Pengembangan Sumber Daya Manusia
Adanya perbedaan antara persyaratan dan kapabilitas saat ini merupakan competency
gap serta berdasarkan penilaian evaluasi kinerja karyawan, maka organisasi harus
meluncurkan program pengembangan sumber daya manusia untuk mengeliminasi
competency gap tersebut. Dua pendekatan operasional yang berbeda yakni:
1) The Strategic Job Family Model
Organisasi mengkonsentrasikan program HR mereka pada beberapa pekerjaan
terpenting yang sangat penting untuk strategi.
2) The Strategic Values Model
Model strategi ini dimulai dengan premis bahwa strategi adalah tugas semua orang
dan bahwa strategi melibatkan seperangkat nilai-nilai dan prioritas yang harus
dimasukkan ke dalam tujuan dan tindakan setiap orang.
CHAPTER 9
INFORMATION CAPITAL READINESS
Sumber daya informasi merupakan bahan dasar bagi penciptaan nilai di era ekonomi
baru. Kerangka umum untuk menjelaskan kesiapan sumber daya informasi ini dimulai dari:
1. Mendeskripsikan sumber daya informasi
Secara
bersama-
sama,
infrastruktur dan aplikasi sumber daya informasi membentuk portofolio sumber daya
informasi.
2.
baru
Bauran investasi yang diinginkan oleh proses strategis
Bauran investasi yang diinginkan oleh kategori sumber daya informasi
CHAPTER 10
ORGANIZATION CAPITAL READINESS
CHAPTER 11
CUSTOMIZING YOUR STRATEGY MAP TO YOUR STRATEGY
Your own specific strategy will determine your organizations strategic thrust
Jadi ketika perusahaan Anda bersaing dalam kepemimpinan produk, maka perusahaan Anda
akan menyoroti INOVASI. Sedangkan jika perusahaan Anda berorientasi pada penekanan
biaya maka perusahaan Anda akan menyoroti MANAJEMEN OPERASI. Terlepas dari
sebuah strategy dalam perusahaan, perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang mampu
menciptakan nilai bagi pemasok, karyawan, pelanggan, dan masyarakat disekitar.
Tipe strategi :
1.
2.
3.
4.
Strategi diatas merupakan cara alternative dalam menyusun posisi perusahaan dalam rantai
nilai sehingga dapat memperoleh keuntungan yang menarik antara harga yang diterima oleh
pelanggan, dan biaya produk dan jasa yang diperoleh dari pemasok.
1. Low Total Cost Strategy
Low Total Cost Strategy yang efektif menawarkan harga yang sangat kompetitif, dan
menggabungkan dengan kualitas yang konsistn, kemudahan dan kecepatan dalam
pembelian, dan pemilihan produk yang layak.
Low Total Cost Strategy yang terbaik umumnya mengatur peta strategi merekan untuk
mendukung dua tujuan umum :
a. Memiliki tenaga kerja yang memiliki kapabilitas, termotivas, dan kemampuan
dalam teknologi
b. Menawarkan produk dan layanan yang konsisten, tepat waktu, dan murah
2. Product Leadership Strategy
Dalam strategy ini perusahaan ingin menajdi yang pertama dalam pasar dengan
inovasi atau
memungkinkan mereka untuk memberikan harga jual yang tinggi sebelum ditiru oleh
pesaing. Sehingga ketika produk pertama kali masuk dalam pasar, customer akan
mendapatkan
switching-cost
yang
tinggi,
yang
memungkinkan
perusahaan
strategy terjadi ketika produk inti perusahaan menjadi standar industry. Perusahaan
yang mengejar Lock-in Strategies memerlukan :
a. Membangun dan menerapkan standar proprietary
b. Menaikkan luasan dan aplikasi pada standar tersebut
c. Potensi yang rendah dari switching-cost pelanggan
CHAPTER 12
PLANNING THE CAMPAIGN
Ada tiga unsur yang harus ditambahkan ke peta strategi (strategy map) untuk
menciptakan dinamika strategi, antara lain :
1. Mengukur
3. Memilih inisiatif