Anda di halaman 1dari 3

* Cerita Tentang Apel:

Apel adalah satu jenis buah-buahan yang banyak terdapat di dunia. Namun dalam ajaran
trinitas apel merupakan buah yang sangat waaaaaaaaah di surga. (Enak hidup di dunia
dong, ada beragam buah dan apel juga murah dan tidak terlarang untuk
memakannya...!!). Bahkan Adam yang memakan buah ini di surga akhirnya dibuang ke
bumi dan katanya nih….., segenap keturunannya mendesrita dosa juga gara-gara si Adam
makan apel…..@*^$?!.

Luther menyatakan bahwa Adam tidak melakukan pembunuhan atau berzina, ia tidak
pula merampok atau mengumpat Tuhan, tidak juga melakukan dosa-dosa yang
menakutkan melebihi ukuran bumi saat ini; tetapi hanya memakan sebuah apel, setelah
digoda dan ditipu oleh setan melalui seorang wanita. Akal berkata, apakah kita harus
menganggap apel itu begitu penting sehingga seluruh dunia harus dikorbankan untuk
menebus kesalahan Adam?. Dan begitu banyak rakyat yang bijaksana, saleh, dan baik
sekali, begitupun anak Tuhan sendiri beserta semua nabi, bapa gereja, dan orang suci
harus mati menebus dosa Adam?.

Benar kata Luther, cerita apel itu sungguh mengerikan. Sebab menurut ajaran Kristen,
karena Adam makan apel, maka manusia harus dilahirkan dengan membawa dosa secara
turun temurun. Dan anehnya, karena itu pula maka Tuhan harus menjelma menjadi orang.
Tuhan yang turun dari langit menjadi orang ini harus dikorbankan untuk mengangkat
dosa seluruh umat manusia karena satu hal tadi; Adam makan apel. Sehingga pada
akhirnya, cerita inilah yang memaksa munculnya ajaran trinitas dalam ajaran kristen,
penebusan dosa, dan adanya sifat tuhan dalam Yesus.

Dari bentukan ajaran ini, maka apabila kita koreksi balik, maka akan dapat dikatakan
bahwa jika seandainya Adam tidak makan apel, maka Tuhan tidak perlu turun ke bumi
dalam bentuk Yesus. Sehingga pula, Yesus tidak perlu menjalani penyaliban untuk
menebus dosa Adam makan apel yang artinya pula bahwa nyawa anak Tuhan (Yesus)
hanyalah seharga apel yang telah dimakan oleh adam, dan artinya pula Tuhan tidak perlu
beranak jika apel tidak dimakan oleh Adam.

Nah, dari beberapa hal ini, mau diakui atau tidak, sangat jelas bahwa ajaran trinitas tidak
berpusat pada Yesus, tapi didasarkan kepada kejatuhan Adam dalam dosa gara-gara
sebuah apel. Lantas mengapa Tuhan terlambat sekali beranaknya dan sekaligus
mengirimkannya ke bumi untuk mengangkat dosa manusia, padahal jarak antara Adam
makan apel dengan masa Yesus sangat jauh puluhan ribu tahun, bagaiman nasib
keturunan Adam yang ada di dunia sebelum masa Yesus. Tuhan diskriminatif dong?

Itulah trinitas……….!!
Mengapa ada cerita mengenai Tuhan beranak dan jadi manusia? Karena Adam makan
apel.
Mengapa Tuhan haus mati disalib dalam penebusan dosa? Karena Adam makan apel.
Kenapa sejak lahir manusia berdosa? Karena Adam makan apel.
Lantas mengapa keturunan Adam yang tidak makan apel menderita dosa Adam? Waduh
pusiiiiiiiiiiiiiiiing…….&%$@%$&??!!. Namun secara halusnya jawaban adalah sebagai
berikut: Umat kristiani sangat mempercayai ini karena adanya sikap membabi buta dalam
mempercayai ajaran trinitas dikarenakan adanya sifat traditio declarativa dan traditio
contituva dalam tubuh gereja. Sehingga segala doktrin yang ada atau diberikan oleh
gereja meskipun tidak masuk akal sama sekali harus tetap dipegang dan diyakini
kebenarannya.

Inilah sekilas trinitas. Dengan cerita tersebut diatas, umat islam tentunya harus sangat
protektif dan berfikir cemerlang agar tidak kerasukan ide-ide semacam ini. Apalagi
pemasukan ide-ide pembodohan atau hal abstrak sejenis ini dapat dengan mudah
diberikan dalam baju islami dengan jenis-jenis tahayul dan pengkultusan seseoang atau
suatu hal.

Penyaliban Yesus dapat dilogikakan ketika seorang pasien sakit gigi minta pertolongan
dokter yang terbaik agar sakit giginya sembuh, namun anehnya sang dokter tidak
mencabut gigi pasien tapi malah mencabut giginya sendiri. Mana yang bodoh, sang
dokter dengan metode pengobatannya tersebut, atau sang pasien yang mempercayai
omong kosong itu.

“Seharusnya sang penggembala melindungi dombanya dari ancaman serigala,


namun betapa pula jika sang penggembala itu sendiri adalah serigala”.

Sekian sekilas trinitas semoga dapat dengan mudah dicerna dan diambil hikmahnya.
Jangan lupa untuk selalu berpikir positif dan objektif karena setiap wacana yang ada
dari siapa saja dan berisi apa saja, jika diuraikan dengan kepala dingin dan objektifitas
tinggi akan memperbaiki pola pikir dan seluruh kehidupan kita. Amin.

Reply dan tambahan untuk Cerita Apel: Andaikata Tuhan benar punya anak, maka yang
lebih berhak untuk menjadi anak Tuhan bukanlah Yesus, tetapi Adam. Dimana Yesus
lahir dari rahim wanita suci tanpa suami, sedangkan Adam sama sekali tanpa ayah dan
ibu dan hanya dengan kun fayakun atau kalimat perintah dari Tuhan saja, maka jadilah
manusia yang pertama dan diberi nama Adam. Begitupun istri Adam juga lebih pantas
daripada Isa, karena lahir juga tanpa rahim seorang ibu. Maka, bagi orang-orang yang
mentuhankan Isa sebaiknya ini harus dipahami terlebih dahulu.

Tentang Tuhan punya anak, Al Qur`an mengatakan:

‫قل إن كان للرحمن ولد فأنا أّول العابدين‬

“Katakanlah, ‘Jika Yang Maha Pengasih itu punya anak, maka akulah (Muhammad)
orang yang mula-mula menyembahnya’”. (QS. Az zukhruf 81).

Nah, oleh karena karena Tuhan bukan makhluq, maka tidak mungkin dia punya anak dan
diperanakkan, dan tidak sepantasnya manusia sebagai makhluq rendah ciptaan-Nya
berpikir sedemikian jelek atau mensifati Tuhannya seperti makhluq ciptaan-Nya. Oleh
karena itu, apabila Adam dan Hawa saja tidak pantas atau tidak mungkin menjadi anak
Tuhan, apalagi Yesus. Ibarat ini hanya akan dapat dipahami oleh orang-orang yang
berakal dan mau berpikir saja. Thanks.

Anda mungkin juga menyukai