Anda di halaman 1dari 26

Tehnik Fasilitasi Verbal

Lanjutan Teori Diamond


Tehnik Umum

Active Listening

Observing with Heart

Questioning

Probing

Paraphrasing

Dialogue

Reframing
Fasilitasi Diskusi Terbuka

Diskusi Terbuka adalah tidak terstruktur, kaya


percakapan dan bersahabat

Pertanyaan kunci bagi fasilitator

Menetapkan kapan seseorang berbicara.


Susunlah jalannya diskusi dan membantu
orang menyampaikan gagasannya.

Menfokuskan jalannya diskusi. Mengelola


keragaman gagasan.
STACKING

Bila Anda mempersilakan siapa yg punya ide


bicara. Ini bisa membingungkan dan tidak
adil. Anda bisa gunakan tehnik STACKING

Semisal: Coba angkat tangan, siapa yang ingin


bicara. Kemudian, Ya, Pertama....,
Kedua,....dst. Siapa pembicara ketiga,apakah
Anda, Toni? Ya, silakan.

Masalah STACKING, adalah hilangnya


spontanitas. Anda bisa gunakan tehnik
INTERUPTING THE STACK. Semisal, Saya
ENCOURAGING

STACKING, tehnik paling sederhana, tapi


banyak kelemahan.

Anda bisa memperkaya dengan


ENCOURAGING. Fasilitator mengajak orang
berbicara. Siapa lagi yang ingin berbicara?
Dapatkah kita mendengarkan suara seseorang
yang belum sempat berbicara.

ENCOURAGING berarti memberikan dukungan


ekstra kepada seseorang untuk
menyampaikan pendapatnya
BALANCING

Tehnik BALANCING bermanfaat bila peserta


merasa kurang setuju dengan pendapat yang
sedang berkembang dalam diskusi.

Semisal, masalah penyakit malaria adalah


kemiskinan. Ya, kita telah lama tahu pendapat
ini, siapa yang sependapat dengan pernyataan
ini atau apakah ada yang memiliki cara
pandang lain? atau Siapa yang memiliki cara
pandang lain?

BALANCING memberikan dukungan ekstra


MAKING SPACE

Tehnik MAKING SPACE memberikan


kesempatan khusus kepada seseorang untuk
berpendapat.

Semisal, Nono, Anda tampaknya ingin


menyampaikan sesuatu, benarkah? atau Ayu,
apakah ada hal-hal yang ingin Anda
sampaikan.

Biasanya orang-orang menggunakan bahasa


tubuhnya untuk menyatakan kesetujuan atau
ketidaksetujuan.
USING THE CLOCK

Tehnik USING THE CLOCK menggunakan sisa


waktu untuk mengajak orang berbicara.

Semisal, kita punya sisa waktu lima menit,


saya ingin memastikan kita mendengarkan
pendapat semua peserta, saya ingin
memberikan waktu ini kepada peserta yang
belum berkesempatan berbicara.

Atau, kita hanya memiliki waktu untuk satu


atau dua orang berbicara.
REFLECTIVE LISTENING

Tehnik Paraphrasing dan Mirroring dapat


membantu peserta merasakan pemikirannya
agar runtut dan dipahami.

Tehnik Reflective Listening seperti ini


memberikan perhatian pada pendapat
seseorang.

Sebaiknya tehnik dilakukan merata kepada


semua peserta. Hindari pilih kasih.

Tehnik Reflective Listening jangan sering


DRAWING PEOPLE OUT

Tehnik Drawing People Out bisa dengan


pertanyaan sederhana seperti Dapatkah Anda
menerangkan lebih lanjut?

Fasilitator membantu pembicara merunut


pendapat seseorang. Tehnik ini membantu
seseorang tetap fokus pada isi pendapatnya.

Tehnik ini lebih mengarahkan dibandingkan


dengan REFLECTIVE LISTENING

Tehnik ini cocok bila pendapat seseorang


SEQUENCING

Tehnik Sequencing digunakan untuk


mengelola keberagaman perspektif

Ini cara paling sederhana untuk


mengembalikan jalannya diskusi kepada
tujuannya.

Anda bisa gunakan Sequencing dalam situasi


sebagai berikut: Saya melihat ada dua
perspektif dalam diskusi kita. Pertama, ......
dan Kedua,.... Setelah tiga orang
mengkomentari perpektif A, kita akan mulai
CALLING FOR RESPONSE

Tehnik Calling for Response adalah saatnya


fasilitator berbicara seperti ini Apakah ada
ingin menanggapi pendapat Ovi?

Atau, setelah menyimak, pendapat tiga orang,


apakah ada yang ingin berkomentar.

Pertanyaan jenis ini ingin memastikan bila


pembicara berikutnya tetap fokus pada isi
pembicaraan sebelumnya.

Peserta akan merasa lebih netral dengan


DELIBERATE REFOCUSING

Tehnik Deliberate Refocusing mengajak


peserta membahas topik dengan seimbang

Semisal, sudah 10 menit Anda semua telah


membahas topik ABC. Saya dengar Anda pun
ingin membahas topik DEF. Saya pikir, kini
saat yang tepat kita beralih topik.

Atau, Edang tadi berpendapat XYZ. Saya


hanya ingin cek. Apakah ada yang ingin
mengomentasi pendapat Edang?
TRACKING

Tehnik TRACKING menjaga isi diskusi karena


mengandung berbagai pendapat dan
perspektif yg berbeda

Semisal, Saya pikir anda membicarakan


banyak hal pada saat bersamaan. ABCD.

Atau, Saya pikir Anda sedang membicarakan


empat isu yang berbeda. Pertama, A. Kedua, B,
Ketiga C dan Keempat D.

Menutup: Sudahkan saya menangkap semua


TRACKING

Kesalahan umum menggunakan tehnik


TRACKING, bila Anda kemudian bertanya,
Topik mana yang ingin Anda tekankan?

Ini pertanyaan yang mustahil dijawab peserta.

Biasanya ada dua tanggapan. Tanggapan


pertama, ada seseorang yang coba
memaduserasikan (integrasi).

Kedua, seseorang tetap bertahan dengan


pendapatnya.
ASKING FOR THEMES

Tehnik ASKING FOR THEMES hampir sama


dengan TRACKING, hanya saja dilakukan oleh
peserta sendiri dalam menata isi pembahasan.

Semisal, Anda sedang membicarakan


beberapa isu pada saat yang bersamaan.
Adakah seseorang yang bisa membantu
menemukenali isu/topik2 yg sedang kita
bicarakan?

Bila seseorang sudah melakukannya.


Fasilitator tinggal melanjutkan ke tahap
FRAMING

Bila Anda menyadari peserta sedang


membicarakan berbagai isu yang tumpang
tindih.

Semisal, mari kita lihat bagaimana kita tadi


memulai diskusi. Deni mulai dengan
membicarakan A. Kemudian Maya
membicarakan B. Lalu, Edang membicarakan
C. Lantas, kita membicarakan AA, BB, CC.
Beberapa boleh jadi penting dan beberapa
bisa kita bahas kemudian. Mana yang akan
kita bahas sekarang? Mana yang paling
TOLERATING SILENCE

Tehnik TOLERATING SILENCE adalah membuat


suasana hening beberapa detik.

Hening terlalu lama akan menyakitkan. Ini


hanya memberikan kesempatan kepada
peserta untuk fokus dan memikirkan kembali
apa yang ingin disampaikan.

Anda bisa ajak peserta diam sejenak, lalu


kemudian lanjutkan diskusi seperti biasa.

Tehnik ini perlu latihan banyak.


BENTUK PARTISIPASI

Presentasi dan Laporan

Multi-tasking

Fishbowl

Bermain Peran

Diskusi Terbuka

Individual Writing

Idea-listing
PRESENTASI

Berikan kesempatan peserta memahami logika


presentasinya

Tekankan pada butir-butir yang penting saja

Dorong presenter menjelaskan apa yang


diharapkan dilakukan oleh pendengar

Dorong presenter menggunakan alat bantu


visula seperti diagram, photo atau gambar
tangan.

Distribusikan materi presentasi kpd peserta


IDEA LISTING

Mendorong diskusi bergerak maju

Menunjukkan kepada peserta bagaimana


keragaman gagasan

Mencari pemahaman yang lebih baik pada


elemen-elemen kasus yang dibahas

Mendorong menciptakan solusi yang inovatif


dan tidak itu-itu saja

Bisa menjadi referensi pada akhir pertemuan


SMALL GROUP

Memecahkan kebekuan para peserta

Menjaga energi tetap tinggi

Peserta bisa memahami lebih dalam topik


yang dibahas

Menggali banyak cara pandang

Membangun relasi antarpeserta

Meningkatkan komitmen pada hasil yang


dicapai
INDIVIDUAL WRITING

Memberikan kesempatan kepada peserta


menuangkan isi pikirannya sebelum diskusi
terbuka dimulai

Memberikan kesempatan refleksi untuk hal-


hal yang tidak lazim

Menjaga anonim, kadang beberapa individu


tidak nyaman mengeluarkan pendapatnya

Memberikan kesempatan kepada semua


anggota kelompok menyampaikan pikiran dan
STRUCTURED GO-AROUND

Pemanasan bagi kelompok yang baru


terbentuk

Menata sebuah diskusi yang kompleks

Menyediakan ruang bagi peserta yang


pendiam

Menggali perspektif yang berbeda

Memberikan kesempatan respon awal pada isu


yang kontroversial
Banyak Lagi......

Anda mungkin juga menyukai