Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
II.
III.
ACARA
TANGGAL
TUJUAN
IV.
DASAR TEORI
Larutan adalah suatu campuran yang homogeny yang
komposisinya dapat berbeda, misalnya sejumlah garam dalam
sejumlah air yang diketahui, dapat berbeda dari satu larutan ke larutan
yang lain. Dalam larutan ada dua komponen yaitu solven dan solute.
Solven disebut juga pelarut, dimana secara fisika tidak berubah jika
larutan terbentuk. Biasanya air dgunakan sebagai solven,selain air
yang berfungsi sebagai pelarut adalah alkohol amoniak, kloroform,
benzena, minyak, asam asetat, akan tetapi kalau menggunakan air
biasanya tidak disebutkan . Semua komponen lainya yang larut dalam
pelarut disebut solute (zat yang terlarut). Larutan garam dalam air
misalnya, air yang cair adalah pelarut (solven) dan garam yang dapat
larut dalam air disebut solute (zat yang terlarut). Jika ingin mengubah
menjadi jumlah relative solute dan solven dalam suatu larutan, maka
digunakan istilah kosentrasi. Suatu larutan yang mengandung sejumlah
besar solute dalam suatu solven yang diketahui jumlahnya disebut
larutan solute yang pekat.
Suatu larutan
pekat
adalah
solute
yang
relative
V.
: 2 Buah
: 1 Buah
: 1 Buah
: 1 Buah
: 1 Buah
: 1 Buah
7. Corong
B. Bahan
1. NaOH 0,1 N
2. Aquadest
VI.
: 1 Buah
: 0,8 gram
: Secukupnya
CARA KERJA
A. Membuat larutan NaOH 0,2 M sebanyak 100 ml
1. Sebelum melakukan praktikum, asisten
dan
praktikan
1000
V
Keterangan :
M : Molaritas
gr : gram
Mr : Berat Molekul
V : Volume
5. NaOH dimasukkan ke gelas beaker bermuatan 100 ml.
6. NaOH dilarutkan dengan menggunakan aquadest secukupnya.
7. NaOH yang telah bercampur dengan aquadest diaduk terus
menerus dengan menggunakan pengaduk spatula hingga serbuk
NaOH tidak ada lagi dan larutan kembali bening.
8. Larutan NaOH tadi dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml
dengan bantuan corong supaya larutan NaOH tidak tumpah.
9. Masukkan larutan aquadest kedalam labu ukur hingga mencapai
angka 100 ml.
B. Membuat larutan NaOH 10% dari larutan yang konsentrasinya
50%.
1. Tentukan berapa volume larutan yang akan dibuat.
2. Menentukan volume larutan awal dengan mengunakan rumus :
V M
V 1= 2 2
M1
Keterangan :
V1 : Volume larutan awal yang diperlukan
V2 : Volume larutan yang akan dibuat
M1 : Konsentrasi larutan awal / yang tersedia
M2 : Konsentrasi larutan yang akan dibuat.
3. Larutan NaOH dipindahkan ke labu ukur lainnya hingga 50%
dari jumlahnya.
4. Masukkan aquadest ke dalam labu ukur hingga mencapai angka
100 ml.
5. Masing-masing perwakilan kelompok dipanggil oleh asisten dan
membawa labu ukur yang telah berisi larutan NaOH dan
aquadest.
VII.
HASIL PENGAMATAN
A. Menghitung molaritas / kepekaan suatu larutan.
gr
1000
M = Mr .
V
Keterangan : M = Molaritas
gr = gram
Mr = Berat Molekul
V = Volume
Diketahui : M = 0,2
Mr = 40
V = 100 ml
Ditanya :
gr ?
Jawab :
gr
40
0,2
gr
. 10
40
= gr . 10
1000
100
gr
8
10
= 0,8 gram
B. Menghitung persamaan larutan / Pengenceran
V 1 M1 = V 2 M2
Atau
V 1=
V 2 M2
M1
10
0,2
V 1=
50 ml
VIII. PEMBAHASAN
Pada proses pembuatan larutan NaOH, dengan menambahkan
aquadest ke dalam gelas beaker 100 ml sampai pada titik tera, dan
IX.
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang telah saya lakukan dilaboratorium,
maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Pembuatan larutan adalah suatu kegiatan pencampuran zat terlarut
dengan zat pelarutnya.
2. Pengenceran dilakukan untuk membuat larutan standar.
3. Molaritas adalah kepekaan suatu larutan.
4. Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih
zat.
5. Pengenceran larutan menggunakan aquadest.
6. Pembuatan larutan harus dilakukan pencampuran bahan-bahan dan
menggunakan aquadest.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar. Institut Pertanian Stiper:
Yogyakarta.
Shocichah. 2010. Standarisasi Larutan NaOH. Http://shochicah.blogspot.com.
Diakses pada 5 Oktober 2014 pukul 09.10 am.
Sukmariah. 2009. Standarisasi Larutan NaOH. Http://tadriskimia.blogspot.com.
Diakses pada 5 Oktober 2014 pukul 09.46 am.
Praktikan
(Pujiansyah)