Anda di halaman 1dari 12

I.

II.
III.

ACARA
TANGGAL
TUJUAN

: II. Pembuatan Larutan dan Pengenceran


: 1 Oktober 2014
: Untuk mengetahui cara pembuatan larutan dan
pengenceran dengan benar.

IV.

DASAR TEORI
Larutan adalah suatu campuran yang homogeny yang
komposisinya dapat berbeda, misalnya sejumlah garam dalam
sejumlah air yang diketahui, dapat berbeda dari satu larutan ke larutan
yang lain. Dalam larutan ada dua komponen yaitu solven dan solute.
Solven disebut juga pelarut, dimana secara fisika tidak berubah jika
larutan terbentuk. Biasanya air dgunakan sebagai solven,selain air
yang berfungsi sebagai pelarut adalah alkohol amoniak, kloroform,
benzena, minyak, asam asetat, akan tetapi kalau menggunakan air
biasanya tidak disebutkan . Semua komponen lainya yang larut dalam
pelarut disebut solute (zat yang terlarut). Larutan garam dalam air
misalnya, air yang cair adalah pelarut (solven) dan garam yang dapat
larut dalam air disebut solute (zat yang terlarut). Jika ingin mengubah
menjadi jumlah relative solute dan solven dalam suatu larutan, maka
digunakan istilah kosentrasi. Suatu larutan yang mengandung sejumlah
besar solute dalam suatu solven yang diketahui jumlahnya disebut
larutan solute yang pekat.
Suatu larutan

pekat

adalah

solute

yang

relative

konsentrasinya tinggi, dan larutan encer adalah yang konsentrasinya


kecil. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan yaitu temperatur,
sifat pelarut, efek ion sejenis, efek ion berlainan, pH, hidrolisis,
pengaruh kompleks dan lain-lain.
Untuk menyatakan komposisi larutan secara kuantitatif
digunakan konsentrasi. Konsentrasi adalah perbandingan jumlah zat
terlarut dan jumlah pelarut, dinyatakan dalam satuan volume (berat,
mol) zat terlarut dalam sejumlah volume tertentu dari pelarut.
Berdasarkan hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi
mol, molaritas, molalitas, normalitas, ppm serta ditambah dengan
persen massa dan persen volume.

Dalam kimia, pengenceran diartikan pencampuran yang


bersifat homogen antara zat terlarut dan pelarut dalam larutan. Zat
yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut
atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zatzat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Pengenceran juga
bisa dilakukan dengan cara mencampur larutan pekat (konsentrasi
tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir
yang lebih besar. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat
diencerkan, kadang-kadang sejumlah kalor dilepaskan. Hal ini
terutama dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat. Agar panas
ini dapat dihilangkan dengan aman, asam sulfat pekat yang harus
ditambahkan ke dalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika air
ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, panas yang dilepaskan
sedemikian besar yang dapat menyebabkan air mendadak mendidih
dan menyebabkan asam sulfat memercik. Jika kita berada di dekatnya,
percikan asam sulfat ini merusak kulit.

V.

ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Labu Ukur 100ml
2. Timbangan Analitis
3. Pengaduk Spatula
4. Gelas Beaker/Piala
5. Pipet Gondok
6. Pipet Tetes

: 2 Buah
: 1 Buah
: 1 Buah
: 1 Buah
: 1 Buah
: 1 Buah

7. Corong
B. Bahan
1. NaOH 0,1 N
2. Aquadest

VI.

: 1 Buah
: 0,8 gram
: Secukupnya

CARA KERJA
A. Membuat larutan NaOH 0,2 M sebanyak 100 ml
1. Sebelum melakukan praktikum, asisten

dan

praktikan

menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada


praktikum.
2. Asisten memanggil masing-masing perwakilan dari setiap
kelompok.
3. NaOH ditimbang menggunakan timbangan analitis.

4. Masing-masing kelompok mendapatkan 0,8 gram NaOH,


jumlah itu didapat dari hasil perhitungan yang telah dilakukan
dengan menggunakan rumus :
gr
M = Mr

1000
V

Keterangan :
M : Molaritas
gr : gram
Mr : Berat Molekul
V : Volume
5. NaOH dimasukkan ke gelas beaker bermuatan 100 ml.
6. NaOH dilarutkan dengan menggunakan aquadest secukupnya.
7. NaOH yang telah bercampur dengan aquadest diaduk terus
menerus dengan menggunakan pengaduk spatula hingga serbuk
NaOH tidak ada lagi dan larutan kembali bening.
8. Larutan NaOH tadi dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml
dengan bantuan corong supaya larutan NaOH tidak tumpah.
9. Masukkan larutan aquadest kedalam labu ukur hingga mencapai
angka 100 ml.
B. Membuat larutan NaOH 10% dari larutan yang konsentrasinya
50%.
1. Tentukan berapa volume larutan yang akan dibuat.
2. Menentukan volume larutan awal dengan mengunakan rumus :
V M
V 1= 2 2
M1
Keterangan :
V1 : Volume larutan awal yang diperlukan
V2 : Volume larutan yang akan dibuat
M1 : Konsentrasi larutan awal / yang tersedia
M2 : Konsentrasi larutan yang akan dibuat.
3. Larutan NaOH dipindahkan ke labu ukur lainnya hingga 50%
dari jumlahnya.
4. Masukkan aquadest ke dalam labu ukur hingga mencapai angka
100 ml.
5. Masing-masing perwakilan kelompok dipanggil oleh asisten dan
membawa labu ukur yang telah berisi larutan NaOH dan
aquadest.

6. Larutan NaOH dan aquadest dari semua kelompok dikumpulkan


menjadi satu untuk persiapan acara selanjutnya, yaitu titrasi.

VII.

HASIL PENGAMATAN
A. Menghitung molaritas / kepekaan suatu larutan.
gr
1000
M = Mr .
V
Keterangan : M = Molaritas
gr = gram
Mr = Berat Molekul
V = Volume
Diketahui : M = 0,2
Mr = 40
V = 100 ml
Ditanya :
gr ?
Jawab :

gr
40

0,2

gr
. 10
40

= gr . 10

1000
100

gr

8
10

= 0,8 gram
B. Menghitung persamaan larutan / Pengenceran
V 1 M1 = V 2 M2
Atau

V 1=

V 2 M2
M1

Keterangan : V1 = Volume larutan awal yang diperlukan


V2 = Volume larutan yang akan dibuat
M1 = Konsentrasi larutan awal / yang tersedia
M2 = Konsentrasi larutan yang akan dibuat
Diketahui : V2 = 100 ml
M2 = 0,1 M
M1 = 0,2 M
Ditanya :
V1 ?
100. 0,1
V 1=
Jawab :
0,2
V 1=

10
0,2

V 1=

50 ml

C. Beberapa gambar yang saya ambil pada saat praktikum


pembuatan larutan dan pengenceran.
1. Aquadest, digunakan untuk membantu melarutkan NaOH agar
bisa menyatu dalam air.

2. Labu ukur, digunakan untuk tempat melarutkan NaOH dengan


aquadest sebanyak 100 ml.

3. Labu ukur 100 ml yang telah berisi larutan NaOH dan


aquadest.

4. Larutan NaOH dan aqudest dipindahkan ke dalam labu ukur


lain menggunakan pipet gondok.

VIII. PEMBAHASAN
Pada proses pembuatan larutan NaOH, dengan menambahkan
aquadest ke dalam gelas beaker 100 ml sampai pada titik tera, dan

kemudian mengaduknya sampai homogen dengan menggunakan


spatula atau pengaduk, maka terjadi reaksi yang ditandai dengan
larutan menjadi panas, terjadi reaksi eksotermal.
Langkah-langkah dalam pembuatan larutan yaitu menimbang
wadah, disini wadah yang digunakan adalah gelas arloji. Kemudian
memasukan NaOH sebanyak 0,8 gram untuk membuat larutan NaOH
dengan konsentrasi 0,2 M sebanyak 100ml. NaOH yang sudah di
timbang di masukkan kedalam gelas beaker dengan bantuan pengaduk
atau spatula, gelas arloji di bilas dengan aquadest dengan maksud agar
tidak ada NaOH yang tersisa atau menempel di gelas arloji, karena
bila berat atau jumlah zat NaOH masih tersisa di dalam gelas arloji,
konsentrasi yang ada juga akan berkurang. Air aquadest dimasukkan
kedalam gelas beaker hingga volumenya mencapai 100ml, untuk
membantu melarutkan NaOH agar bisa menyatu dalam air digunakan
pengaduk spatula dengan cara mengaduk terus menerus sampai serbuk
NaOH tidak ada lagi dan larutan menjadi bening kembali.
Proses pengenceran adalah mencampurkan larutan yang pekat
dengan cara menambahkan pelarut ( aquadest ) agar diperoleh volume
air yang lebih besar. Pengenceran larutan ditujukan untuk menentukan
volume larutan standard yang telah direncanakn. Pada larutan NaOH
terdapat perhitungan kimia untuk mencari kebutuhan pelarut.
Pada percobaan pengenceran larutan, sebelum pengenceran
menghitung dahulu berapa banyak solvent yang diperlukan untuk
membuat konsentrasi yang diinginkan. Di dalam percobaan ini
pengenceran yang di buat adalah larutan NaOH 0,2 M sebanyak 100ml
dibuat menjadi konsentrasi 0,1 M. untuk mencari banyaknya solvent
yang di butuhkan digunakan rumus V1xM1=V2xM2. Dalam perhitungan
di peroleh volume total 100 ml karena sudah ada 50 ml larutan NaOH
maka hanya perlu menambahkan air sebanyak 50 ml.
Adapun alat-alat yang digunakan dalam acara ini anatara lain
adalah timbangan analisis, dimana timbangan tersebut berfungsi untuk
menimbang bahan-bahan yang akan digunakan. Pengaduk spatula

berfungsi sebagai pengaduk bahan kimia yang telah bercampur, dan


untuk mengeruk bahan-bahan kimia yang berada di gelas alroji.

IX.

KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang telah saya lakukan dilaboratorium,
maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Pembuatan larutan adalah suatu kegiatan pencampuran zat terlarut
dengan zat pelarutnya.
2. Pengenceran dilakukan untuk membuat larutan standar.
3. Molaritas adalah kepekaan suatu larutan.
4. Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih
zat.
5. Pengenceran larutan menggunakan aquadest.
6. Pembuatan larutan harus dilakukan pencampuran bahan-bahan dan
menggunakan aquadest.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar. Institut Pertanian Stiper:
Yogyakarta.
Shocichah. 2010. Standarisasi Larutan NaOH. Http://shochicah.blogspot.com.
Diakses pada 5 Oktober 2014 pukul 09.10 am.
Sukmariah. 2009. Standarisasi Larutan NaOH. Http://tadriskimia.blogspot.com.
Diakses pada 5 Oktober 2014 pukul 09.46 am.

Yogyakarta, 7 Oktober 2014


Mengetahui
Co.ass

Praktikan

(Muhammad Rais Kabiran)

(Pujiansyah)

Anda mungkin juga menyukai