CASE 5
KU : SGOT & SGPT meningkat
saat medical checkup
:
Mutiara Nova Pratiwi
131.0211.027
RPD & RPO
R.SOSIAL & RPK
Grace Fidia
131.0211.051
Isman setiawan
131.0211.068
Safitri Muliawati S
131.0211.086
Retno Putri Setiawan
131.0211.189
RPS
R.SOSIAL
RPD
- Pensiunan PNS kegiatan hanya dirumah
-DM 2 sejak
thn sebelum checkup
mas & nafsu makan
turu 110
bulan
- Jarang olahraga
-Hipertensi
(+)disangkal
ning pada urin,
mata & kulit
- Merokok, minum alkohol & narkoba disan
Overview
case
-Riwayat
nyeri
sendi
(-)
gatal-gatal & tinja
pucat
di sangkal
RPK Fisiologi hati &
MEDIS
Basic perut
Science
(Anatomi, Histologi,
& TINDAKAN
muntah, BABRPO
berdarah
& pembesaran
disangkal
-Tidak ada yg seperti pasien
-Metformin,
atorvastatin, Hidroclorotiazide, Lisinopril. Transfusi & operasi disangkal
emar, gusi berdarah
disangkal.
kandung empedu)
Interpretasi kasus
Perlemakan hati
Hepatitis A, B & C
Gagal hati & sirosis hati
HIPOSTESIS
Kelainan hati
Px. FISIK
Px. PENUNJANG
nt
250.000 DBN
000 DBN
fl (meningkat)
ien sulit di evaluasi, shifting dulness & undulasi (-)
ah
Tal<2
s, Palmar
erythema
(-), Muscle wasting (-), edema (-), memar & purpura (-)
: 0.8
mg/dl (0.1-1.2
mg/d
bin : 0.7 mg/dl (0.0-0.2 mg/dl)
: 92 IU/L (27-47 IU/L)
: 85 IU/L (30-50 IU/L)
ase : 200 IU/L (30-300 IU/L) -GT : dbn LDL : 210 mg/dl TAG : 180 mg/dl HDL : 35 mg/dl GDA : 200 GDP 150
V (-), IgG anti HAV (-)
gm anti HBc (-), IgG anti HBc (+) anti HBs (+)
DIAGNOSIS
nBilirubin
hati non
(-)alkoholik
urobilin (-)grade I e.c syndrome metabolik
g diduga induce hepatitis selama 1 minggu -> AST & ALT tetap -> obat di lanjutkan
time : 10 s (10-14s) Ferritin : 180ng/dl Saturasi transferin : 35%
men : Diameter vertical di MCL 15 cm (N: <12 cm) dgn infiltrasi lemak difus, asites (-), intraabdominal colate
r : Perlemakan hati 20%, tanpa balloning, tanpa fibrosis, inflamasi intraacinar & inflamasi kronik protal (-)
A Interpretasi kasus
1. Keluhan utama
- Medical check up -> SGOT & SGPT meningkat
analisis : karena usianya yang sudah cukup berumur
serta mungkin akibat beberapa penyakit penyerta maka
pasien ini melakukan medical check up.
Hasil SGOT & SGPT yang meningkat dapat diakibatkan
adanya gangguan pada sistem hepar dan non hepar,
contoh pada sistem hepar adalah perlemakan hati,
hepatitis, sirosis sementara dari non hepar bisa karena
infark miokard atau kerusakan pada otot .
SGOT(AST) & SGPT(ALT) merupakan marker
atau
sebelum check
analisis : Merasa lemas menandakan produksi energi
yang sedikit & penurunan nafsu makan ini adalah gejala
yang bersifat umum yang dapat ditemukan pada
beberap penyakit.
Waktu 1 bulan tersebut menunjukan prosesnya masih
bersifat akut.
kulit
serta
gatal-gatal
yang
kemungkinan
akibat
tidak
bilirubin
terkonjugasi
terkonjugasi,
dan/atau
contohnya
akibat
pembuangan
dan
ekskresi
bilirubin
o Liver berpengaruh
pada
pembentukan faktor-
juga
bahwa
pasien
tidak
kemungkinan
pembesaran
perut
yang
analisis
kemungkinan
penyakit
infeksi
dapat
pasien
merasa
lemah
untuk
bergerak.
- Tidak merokok, minum alkohol atau memakai narkoba
analisis :
o Kemungkinan SGOT & SGPT yang meningkat
akibat alcoholism dapat disingkirkan.
o Pemakaian narkoba (terutama suntik) beresiko
menimbulkan hepatitis B & C karena penggantian
jarum suntik secara bergantian. Kemungkinan
hepatitis lemah.
6. Riwayat Pengobatan
- Konsumsi metformin, artovastatin, hydrochlorothiazide dan
lisinopril
hipertensi
Aktivitas rendah dan jarang berolahraga
hipertensi
aktivitas rendah dan jarang berolahraga
8. Pemeriksaan fisik
tanda vital
TD
: 130/85mmHg (N :90-120/60-80mmHg)
Kategori pre hipertensi (hipertensi terkontrol)
Nadi
: 80x/mnt (N: 80-100x/menit)
Temp.
: 37C
(N: (axilla) 36.4-36.7C)
RR
: 16x/mnt (N: 12-20x/menit)
Status gizi
BB
: 105kg
TB
: 175cm
BMI
: 34.28 (obese II)
LP
: 115 cm (N : pria < 90 cm wanita < 80 cm)
Analisis : Obese (terutama obese sentral) merupakan faktor
resiko terjadinya perlemakan hati non-alkoholik.
digunakan
untuk
glukoneogenesis
karena
garukan.
Menguatkan
bahwa
tidak
adanya
keluhan gatal-gatal.
- Memar & purpura (-) : Tanda gangguan hemostasis
negatif
9. Pemeriksaan Lab
-
merah meningkat
Diff.count limfosit (naik) -> Keadaan hiperglikemia dapat
adanya
pada liver.
Gamma GT (meningkat) -> kemungkinan akibat obat yang
mengandung zat yang sama yang terkandung di dalam
alkohol juga.
Trigliserida (meningkat) dan HDL (menurun) -> dapat
ditegakkan
sudah
terjadi
dislipidemia.
Dislipidemia
Protrombin
time
(N)
->
tidak
terdapat
gangguan
baik.
Ferritin dan transferin (N) -> tidak terdapat penyakit pada
liver yang menyebabkan pelepasan ferritin secara masif ke
peredaran darah
USG abdomen diameter vertikal di MCL 15cm (N:<12cm)
dengan infiltrasi lemak difus dan Long-axis/Short-axis
(referansi lain : Liver to Spleen -> <1 menandakan
perlemakan
hati)
->
menandakan
bahwa
adanya
BASIC SCIENCE
FUNGSI HATI
Hati (liver) merupakan organ terbesar dalam tubuh. Hati terletak di
bawah rongga dada di sisi kanan perut dan melebar ke bagian tengah
hingga ke sisi kiri. Hati dilindungi oleh tulang rusuk. Pada orang dewasa
berat hati sekitar 1.2 1.5 kg dan berwarna merah gelap. Hati merupakan
organ yang vital sehingga kematian sering terjadi antara 8 hingga 24 jam
setelah hati berhenti bekerja. Fungsi hati antara lain untuk :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Metabolisme alkohol
PERLEMAKAN HATI
DEFINISI
Perlemakan hati (Fatty liver) adalah suatu keadaan di mana adanya
penimbunan lemak yang berlebihan di sel-sel hati. Dalam kondisi normal,
hati mengandung lemak. Namun bila kadar lemaknya sudah lebih dari
10% dari berat hati itu sendiri, maka sebagian sel-sel hati yang sehat
akan diganti dengan sel lemak. Hati akan berubah warnanya menjadi
kuning mengkilat karena berlemak, membesar dan lebih berat dari
keadaan normal. Inilah yang disebut dengan fatty liver (perlemakan hati).
ETIOLOGI
1.
3.
Asupan
10. Fibrosis
lemak
dan
minum
alkohol
kortikosteroid,
asam
valproat,
karbon
tetrasiklin,
metotreksat,
tetraklorid,
fosfor
kuning)
6.
maupun
hormonal
seperti
kehamilan
Kurang gizi dan diet rendah
protein
pada
usus
kistik
(bersamaan
bawaan
metabolisme
pada
glikogen,
tirosin
atau
homosistin
12. Kekurangan
rantai-medium
arildehidrogenase
13. Kekurangan
kolesterol
esterase
Gangguan
perubahan
7.
bypass
galaktose,
yang berlebihan
5.
Operasi
kecil
2.
4.
9.
8.
Keracunan vitamin A
EPIDEMIOLOGI
Perlemakan hati dapat menyerang di segala usia bahkan pada anakanak yang gemuk, namun tersering pada usia di atas 30 tahun. Data dari
Amerika Serikat, fatty liver terjadi pada 25-35% jumlah populasi.
KLASIFIKASI
Berdasarkan berat ringannya, fatty liver dapat di bagi menjadi :
1.
2.
MANIFESTASI KLINIS
Fatty liver jarang menimbulkan keluhan, karena penimbunan lemak ini
terjadinya secara perlahan-lahan. Namun bila kondisi ini berlanjut dapat
menimbulkan keluhan seperti :
-
DIAGNOSIS
Anamnesis
-
hati
(DM,
obese,
mendasari
dislipidemia,
konsumsi
alkohol)
Px. Penungjang
Evaluasi fungsi hati
Pencitraan
bersifat difus
MRI : membedakan nodul akibat keganasan dari infiltrasi lokal
lemak di hati
Histologi : steatosis, infiltrasi sel radang, hepatocyte
balloningdan nekrosis, nukleus kolagen, mallorys boddies dan
fibrosis
TERAPI
Farmakologis
N
Nama Obat
o
1
Dosis
Mekanisme kerja
samping
Hipoglikemi
3 x 500 mg /
Antidiabetik &
insulin
hari selama 4
bulan
-Meningkatkan kerja
sensitizer
menurunkan produksi
(Metformin)
2
Tiozolidindion
(antidiabetik)
adiposa
menghambat
leptin dan TNF-
3
Obat anti
hiperlipidemi
Efek
serta
ekspresi
a
(Gemfibrozil)
-Vitamin E menghambat
Antioksidan :
Vit E : 300
vitamin E,
IU/ha Betain :
vitamin C,
20 mg / hari
Betain & N-
selama 12 bln
asetilsistein.
produksi
sitokin
oleh
leukosit.
Betain
sebagai
donor
metil
dalam
pembentukan
lesitin
dalam
siklus
metabolik metionin
Hepatoprotek
Dosis : 13-15
Adalah
tor:
mg / kg / hari
yang
ursodeoxycho
selama satu
imunomodulator,
lic acid
tahun.
pengaturan
(UDCA)
asam
empedu
memiliki
efek
lipid,
efek
sitoproteksi
Non Farmakologi
Pengontrol faktor resiko : mengurangi berat badan dengan diet dan
latihan jasmani
1. Aktivitas fisik berupa aerobik minimal 30 menit sehari (berjalan &
bersepeda) tidak perlu menjalankan latihan yang berat.
2. Mengurangi asupan lemak total menjadi <30% dari total asupan
energi,
mengurangi
asupan
lemak
jenuh,
mengganti
dengan
terutama
yang
berlemak,
butter.
Hindari semua margarine
HEPATITIS A
DEFINISI
Hepatitis adalah proses peradangan difus pada sel hati. Hepatitis A adalah
hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis A.
ETIOLOGI
Hepatitis A disebabkan oleh hepatitis A virus.
Morfologi dan sifat virus:
HAV terdiri dari asam nukleat yang dikelilingi oleh satu atau lebih
protein dan beberapa juga memiliki outer-membran envelop.
FAKTOR RESIKO
Enteral
Parenteral
Melalui transfusi darah, namun sangat jarang terjadi.
EPIDEMIOLOGI
Diperkirakan sekitar 1,5 juta kasus klinis dari hepatitis A terjadi di
seluruh dunia setiap tahun, tetapi rasio dari infeksi hepatits A yang
tidak terdeteksi dapat mencapai sepuluh kali lipat dari jumlah kasus
klinis tersebut.
Banyak pada usia 10-30 tahun
Pada tahun 2010 prevalensi di Indonesia mencapai 9.3%
MANIFESTASI KLINIS
Gambaran klinis hepatitis virus sangat bervariasi mulai dari infeksi
asimptomatik tanpa ikterus sampai yang sangat berat yaitu hepatitis
fulminant yang dapat menimbulkan kematian hanya dalam beberapa hari.
Umumnya gejala yang muncul adalah ringan bahkan asimptom saat anak-
diantara
timbulnya
keluhan-keluhan
pertama
dan
Malaise
- Nyeri otot
- Nyeri kepala
Demam ringan
- Penurunan BB
- Perubahan AST/ALT
Onset : Ikterus muncul setelah 5-10 hari, tetapi dapat juga muncul
bersamaan dengan munculnya gejala.
Durasi : Berlangsung 4-6 minggu
Pada banyak kasus fase ini tidak terdeteksi. Setelah timbul ikterus
jarang terjadi perburukan gejala prodromal, tetapi justru akan
terjadi perbaikan klinis yang nyata.
Ditandai :
Bilirubinemia (terutama bilirubin terkonjugasi)
-
Sklera ikterik
4. Fase Penyembuhan
Onset : Dimulai dari 1-2 minggu fase ikterus
Ditandai : Diawali dengan menghilangnya ikterus dan keluhan lain,
tetapi hepatomegali dan abnormalitas fungsi hati tetap ada.
Muncul perasaan sudah lebih sehat dan kembalinya nafsu makan.
Keadaan akut biasanya akan membaik dalam 2-3 minggu.
Durasi : Berlangsung 2 - 9 minggu umumnya terjadi perbaikan
klinis dan laboratorium lengkap.
DIAGNOSIS
Diagnosis Hepatitis A Virus untuk menegakan diagnosis HAV diperlukan
beberapa pemeriksaan. Pemeriksaan tersebut antara lain adalah:
a. Pemeriksaan Klinis
Ditegakan berdasarkan keluhan seperti demam, kelelahan, malaise,
anorexia, mual dan rasa tidak nyaman pada perut. Beberapa individu
dapat mengalami diare. Ikterus (kulit dan sclera menguning), urin
berwarna gelap, dan feses berwarna dempul dapat ditemukan beberapa
hari kemudian. Tingkat beratnya penyakit beraragam, mulai dari
asimtomatik (biasa terjadi pada anak-anak), sakit ringan, hingga sakit
dideteksi
selama
fase
akut
dan
3-6
bulan
setelahnya.
dibuat
berdasarkan
pemeriksaan
analgesik
atau
penghilang
demam
dan
rasa
adalah
sakit,
HAV sebesar 94-100% setelah 2-3 dosis suntikan yang diberikan 6-12
HEPATITIS B
DEFINISI
Hepatitis adalah proses peradangan difus pada sel hati. Hepatitis B adalah
hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis B.
ETIOLOGI
-
42nm
Genom HBV adalah molekul DNA sirkular untai ganda parsial dengan
3200 nukleotida mengkode :
Core nukleokapsid (HBcAgantigen core yang ada jika
hepatosit terinfeksi dan HbeAgantigen e yang disekresikan
ke darah)
Glikoprotein selubung (HbsAgantigen permukaan)
DNA Polimerase
Protein X (dari regio X protein X HBV) sebagai promiscuous
transcriptional transactivator gen pejamu dan berperan dalam
EPIDEMIOLOGI
-
carrier 1-10%.
Mengarah ke keadaan Hepatitis Fulminan <1%; Keadaan Pembawa
0,1-1%;
Keadaan
hepatitis
kronis
5-10%;
bisa
Karsinoma
Hepatoseluler.
TRANSMISI
-
yang
bergantian),
seksual
(homo
atau
heterosexual),
perinatal (dari ibu terinfeksi ke anak saat persalinan), dan via darah
(transfusi, produk darah, hemodialisis).
FAKTOR RESIKO TINGGI
- Imigran dari daerah endemis HBV
- Narapidana pria
plasma utamanya.
terinfeksi
seksual aktif
dengan darah
MANIFESTASI KLINIS
Setelah terpajan virus hepatitis, seseorang dapat mengalami :
Keadaan pembawa
Tanpa memperlihatkan gejala penyakit tapi berpotensi menularkan
kepada orang lain. Hal ini terjadi terutama pada anak-anak yang
mendapat infeksi secara vertikal, 90-95% nya adalah pembawa
(carier).
Asimptomatik
Pasien teridentifikasi secara tidak sengaja dengan ditemukannya
peningkatan kadar aminotransferase atau antibodi terhadap HBV
Hepatitis virus akut
Hepatitis virus akut dibagi menjadi 4 fase :
o Masa Inkubasi
Masa inkubasi 50-180 hari (rata rata 60- 90 hari)
(patofisiologi sylvia). 4-26 minggu (robbin kumar)
o Fase praikterik simptomatik
- Ditandai dengan gejala konstitusional non spesifik
Malaise, nafsu makan turun, nyeri kepala, mual &
muntah, BB turun, demam ringan, nyeri otot, pada perokok
kehilangan keinginan utk merokok & terjadi perubahan
biokimia darah ( AST/ALT).
-10 % hepatitis B mengalami sindrom mirip serum sickness
Demam, ruam kulit & artralgia yang dikaitkan dengan
adanya kompleks antegen-antibodi di dalam darah.
o Fase Ikterus
Sering terjadi pada orang dewasa yang terinfeksi HAV, tapi
tidak pada separuh kasus infeksi HBV dan pada sebagian
besar HCV.
o Fase pemulihan
nekrosis.
Bukti simptomatik
Gejala klinis : Rasa lelah, malaise, hilangnya nafsu makan &
serangan ikterus ringan
Px.Fisik : Spider angioma, eritema palmaris, hepatomegali &
splenomegali ringan serta nyeri tekan hepar.
Laboratorium : Peningkatan persisten aminotransferase
serum, pemanjangan waktu protrombin & pada beberapa
kasus
hipergamaglobulinemia,
hiperbilirubinemia
&
Koma hepatikum
PENGOBATAN
Preventif :
-
Gunakan
kondom
latex
atau
pisau cukur, sikat gigi yang dapat membawa darah dengan virus.
Berhati hati melakukan body-piercing dan tato. Pastikan untuk
konfirmasi cara membersihkan peralatan yang digunakan. Jika tidak
berpergian
Hepatitis B Kronik :
AGEN
Lamivudi
JALUR PEMBERIAN
Oral
ne
Adefovir
Entecavi
10 mg sekali sehari
0,5-1 mg sekali sehari
Oral
Oral
r
IFN alfa-
Subkutan atau
seminggu
intamuskular
Antiviral
Menurut buku farmaklogi katzung, ada 3 antivirus yang punya efek
kuat untuk HBV : Emtrisitabin, Lamivudin, dan Tenofovir, tapi hanya
Lamivudin yang disetujui untuk terapi klinis
LAMIVUDIN
E
pankreatitis.
Mekanisme : Berfungsi untuk menginduksi sinyal intrasel setelah
berikatan dengan reseptor membran sel tertentu sehingga
menghambat penetrasi, transkripsi, translasi, pemrosesan protein,
maturasi, dan pelepasan virus dan meningkatkan ekspresi antigen
kompleks histokompatibilitas mayo, meningkatkan aktivitas fagositik
makrofag, dan augmentasi proliferasi, dan kesintasan sel T
sitotoksik.
Farmakodinamik : IFN 2/2 waktu paruhnya 2-5 jam, tergantung
cara pemberian.
Farmakokinetik : Disaring di glomeruli dan degradasi
proteolitiknya cepat saat reabsorpsi tubulus. Metabolisme di hati,
ekskresi di empedu. IFN 2/2 pegylated memiliki pembersihan yang
lebih lambat sehingga waktu paruh terminal lebih lama dan
konsentrasi obat lebih stabil.
ESO : sindrom spt flu (nyeri kepala, demam, menggigil, mialgia,
malaise) terjadi dalam 6 jam selama minggu pertama terapi.
Efek kronik potensial : neurotoksisitas (gangguan mood, depresi,
somnolen, kebingungan, kejang), mielosupresi, lelah yg nyata,
penurunan BB, ruam, batuk, mialgia, alopesia, tinitus, tuli reversibel,
retinopati, pneumonitis, mungkin kardiotoksisitas.
Kontraindikasi : dekomensasi hati, penyakit autoimun, riwayat
aritmia jantung.
Kombinasi dengan NRTI menyebabbkan gagal hati.
PATOFISIOLOGI HEPATITIS B
Terkonjuga
si :
Urine gelap
Pruritus
(gatalgatal)
Deposit ke
jaringan :
Ikterus
Takterkonjugasi :
Sel T
Ig spesifik
Menuju ke hepatosit
virus :
terinfeksi
Ig anti-Hbe,
apoptosi
Sekresi IFN-,
Ig anti-HBc
s
TNF
Mencegah
Ig anti-HBs -me
penyatuan
hepatosit
kapsid RNA virus
-me enzim
Rx
di sitoplasma.
inflamasi
(Intervensi pada
Gangguan
Edem
Growt
proses
fungsional
a
h
proteasomePembengkak Peregang
hati
kinase)
Gangg.
Cell
an
an sel
Kapsid/selubun
Metabolisme:
proliferation/
kapsula
kupffer
-glikogenesis
Regeneration g hilang, RNA
Penyempit
virus tetap
Hepatomeg
Fibrosi
an duktus
stabil melalui
ali
s
Glikogen
Komplikas
mekanisme
-Tidak
Obstruk
hati
i
:
SSB/Ladepende
glikogenolisis
nyaman di
si
n di nukleus,
Gangg.
Glukosa
darah
Hepatitis tetap
Ekskresi
Carri
Lema
pe aliran empedu ke
er
s
Dema
duodenum, retensi bilirubin,
Letih
m
masuk ke darah
(hiperbilirubinemia)
Induksi NK,
NKT
Menghentik
an ekspresi
dan
replikasi
HBV tanpa
membunuh
hepatosit
HEPATITIS C
DEFINISI
Infeksi hepar yang disebabkan oleh Hepatitis Virus C (VHC)
EPIDEMIOLOGI
o Dapat ditemukan di seluruh dunia
o Umumnya genotipe yang didapatkan di Indonesia adalah
genotip 1 (60-70%) diikuti dengan genotipe 2 dan genotipe 3
o Prevalensi tinggi pada kelompok pasien pengguna narkotika
VIROLOGI
UTR)
Translasi protein VHC dilakukan oleh ribosom sel hati yang akan
memulai membaca RNA VHC dari satu bagian spesifik (internal
untuk VHC
Regio E2 juga mentraslasikan CD81 yang berperan sebagai
dan E (envelope)
Saat ini telah diidentifikasikan 6 genotipe yang berbeda beda
bergejala
minimal
(hanya
20-30%
kasus
saja
terjadinya
paparan).
Dari
beberapa
laporan,
o Infeksi akan menjadi kronik pada 70-90% kasus dan sering kali
tidak menimbulkan gelaja apapun walaupun proses kerusakan
hati berjalan terus. Diperlukan 20-30 tahun untuk terjadinya
sirosis hati yang terjadi pada 15-20% pasien hepatitis C kronik
o Kerusakan hati akibat infeksi kronik tidak dapat tergambar
pada pemeriksaan fisis maupun laboratorium kecuali bila
sudah terjadi sirosis hati (contoh : pada pasien dengan ALT
normal,
18-20%
sudah
terjadi
kerusakan
dan
bila
ALT
DIAGNOSIS
fibrosis
hati
ringan
(F1)
terapi
tidak
perlu
12
minggu
setelah
terapi
pengobatan
RNA
dimulai
VHC
untuk
oleh
sel
sebagai
respon
dari
infeksi
virus,
dalam
resistensi
antiviral
virus
RNA
dan
DNA.
SIROSIS HATI
DEFINISI
Keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrosis
hepatik yang berlangsung progresif ditandai dengan distorsi dari
arsitektur hepar dan pembentukan nodulus regeneratif.
ETIOLOGI
Di negara Barat tersering akibat alkohol, sedangkan di Indonesia
akibat infeksi hepatitis B atau C
EPIDEMIOLOGI
-
KLASIFIKASI
1. Berdasarkan klinisnya :
- Kompensata : belum ada gejala klinis nyata
- Dekompensata : gejala dan tanda klinis nya sudah jelas
2. Berdasarkan ukuran nodulnya :
- Makronodular : nodul >3mm
- Mikronodular : nodul <3mm
- Campuran makro dan mikronodular
3. Berdasarkan etiologi dan morfologisnya :
- Alkoholik
- Kriptogenik
- Biliaris
- Kardiak
- Metabolik, keturunan, terkait obat
MANIFESTASI KLINIS
Stadium Awal sering tanpa gejala
Gejala awal
- Perasaan mudah lelah dan lemas
- Nafsu makan kurang
(Kompensata)
- BB menurun
Gejala lanjut
dorongan seksualitas
(Muncul komplikasi gagal hati dan hipertensi
(Dekomensata)
porta)
-
sulit
Telangiektasi/Angiomata
Eritema Palmaris
spesifik.
Warna merah saga pada thenar dan
hipothenar telapak tangan. Diduga karena
Perubahan kuku
Muchrche
Jari gada
Kontraktur Dupuytren
mammae.
Diduga karena atrofi testis dan hipogonadisme
sehingga seperti
menopause
Hepatomegali
Splenomegali
Asites
hipertensi porta
Penimbunan cairan dalam rongga peritoneum
(karena hipertensi porta dan
Caput medusa
Fetor Hepatikum
hipoalbuminemia)
Karena hipertensi porta
Bau napas khas sirosis. Karena peningkatan
konsentrasi dimetil sulfid akibat pintasan
Ikterus
Asterixis bilateral
parotis
Diabetes (pada 15-30%
pasien)
tidak adekuat.
Temuan Laboratorium
- AST dan ALT meningkat
- Alkali
fosfatase
Globulin meningkat
PT memanjang
meningkat
GGT meningkat
Bilirubin
kompensata
Anemia
normal
- Albumin menurun
Pemeriksaan Penunjang
Radiologi Barium Meal
USG abdomen
porta
Cek hati (sudut, permukaan, ukuran,
homogenitas, dan massa). Pada sirosis lanjut
biasanya ada pengecilan, nodular, permukaan
irregular, peningkatan eksogenitas parenkim
hati.
Selain itu untuk cek asites, splenomegali,
trombosis atau pelebaran di vena porta, dan
skrinning karsinoma hati.
KOMPLIKASI
-
(Sindrom
Hepatopulmonal)
PENGOBATAN
Tujuan : mengurangi progresi penyakit, menghindarkan dari bahan yang
dapat menambah kerusakan hati, mencegah dan menangani komplikasi.
Jika tanpa koma hepatik : berikan diet protein 1g/kgBB dan kalori
2000-3000 kkal per hari.
TERAPI KOMPENSATA
Utama untuk Hepatitis B : Interferon dan Lamivudin (analog
nukleosida)
- Interferon
MIU
injeksi
3x
seminggu
Ribavirin
800-
kolagen
Pilihan lain untuk fibrosisnya : metotreksat, vitamin A, obat herbal.
Hentikan konsumsi alkohol dan bahan toksik hati yang lain
Berikan asetaminofen/kolkisin/obat herbal (menghambat kolagenik)
Jika hepatitis autoimun : beri steroid atau imunosupresif
Tirah baring
Diet rendah
mmol/hari)
Diuretik Spironolakton
garam
(konsumsi
100-200
5,2
gram
mg
atau
sekali
sehari
(maks 160mg/hari)
Jika terlalu besar : Parasentesis 4-6 lt, dilindungi
Ensefalopa ti hepatik
Varises
amonia
Diet protein sampai 0,5 gr/kgBB/hari (utamanya yang
Esofagus
oktreotid,
lanjut
tindakan
skleroterapi
atau
ligasi
Peritonitis
endoskopi
Antibiotik, contoh : Sefotaksim, Amoksilin,
bakterial
Aminoglikosida
spontan
Sindrom
Hepatorenal
Terapi
definitif
PROGNOSIS
Minimal
<35
>35
nihil
Sedang
35-50
30-35
Mudah
Berat
>50
<30
Sukar
nihil
sempurna
dikontrol
minimal
baik
Berat/koma
Kurang kurus