Anda di halaman 1dari 23

Title Illustrations

Scientific Name Aglais milberti


Location Cochrane, Alberta, Canada
Specimen Condition Live Specimen
Source Posing
Source Collection Flickr
Image Use This media file is licensed under the
Creative Commons Attribution-NonCommercial
License - Version 2.0.
Copyright © 2007 Brad Smith

Scientific Name Scutigera coleoptrata


Source house centipede
Source Collection Flickr
Image Use This media file is licensed under the Creative Commons Attribution-
NonCommercial-NoDerivs License - Version 2.0.
Copyright © 2004 kim fleming

Scientific Name Nephila senegalensis


Location Dakar, Senegal
Specimen Condition Live Specimen
Source Long-jawed Orb Weaver (Nephila senegalensis)
Source Collection Flickr
Image Use This media file is licensed under the Creative Commons Attribution-
NonCommercial-ShareAlike License - Version 2.0.
Copyright © 2006 Thom Haslam

Scientific Name Petrochirus diogenes


Location from Gulf of Mexico, captive at Texas State Aquarium
Comments giant red hermit crab
Specimen Condition Live Specimen
Copyright © Greg and Marybeth Dimijian
Wikipedia

Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam


dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba,
udang, lipan dan hewan sejenis lainnya.
Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-
buku.

Empat dari lima bagian (yang hidup hari ini) dari


spesies hewan adalah arthropoda, dengan jumlah
di atas satu juta spesies modern yang ditemukan
dan rekor fosil yang mencapai awal Cambrian.
Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar,
darat, dan lingkungan udara, serta termasuk
berbagai bentuk simbiotis dan parasit.

Hampir dari 90% dari seluruh jenis hewan yang


diketahui orang adalah Arthropoda. Arthropoda
dianggap berkerabat dekat dengan Annelida,
contohnya adalah Peripetus di Afrika Selatan.
November 12, 2008
Phylum Arthropoda
Diarsipkan di bawah: Klasifikasi — gurungeblog @ 5:52 am
Tags: Arachnoidea, Arthropoda, Crustacea, Insecta., Myriapoda

arthropoda

Arthropoda (dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku, segmen ; podos =


kaki) merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau
bersegmen.Segmen tersebut juga terdapat pada tubuhnya.Tubuh Arthropoda
merupakan simeri bilateral dan tergolong tripoblastik selomata.

Ciri tubuh
Ciri tubuh Arthropoda meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.

Ukuran dan bentuk tubuh


Ukuran tubuh Arthropoda sangat beragam, beberapa diantaranya memiliki
panjang lebih dari 60 cm., namun kebanyakan berukuran kecil.Begitu pula
dengan bentuk Arthropoda pun beragam.
Struktur tubuh
Tubuh Arthropoda bersegmen dengan jumlah segmen yang bervariasi.Pada
tiap segmen tubuh tersebut terdapat sepasang kaki yang beruas.Segmen
bergabung membentuk bagian tubuh, yaitu Kaput (kepala), toraks (dada),
dan abdomen (perut).
Ciri lain dari Arthropoda adalah adanya kutikula keras yang membentuk
rangka luar (eksoskeleton).Eksoskeleton tersusun dari kitin yang di
sekresikan oleh sel kulit.Eksoskeleton melekat pada kulit membentuk
perlindungan tubuh yang kuat.
Eksoskeleton terdiri dari lempengan-lempengan yang dihubungkan oleh
ligamen yang fleksibel dan lunak.Eksoskeleton tidak dapat membesar
mengikuti pertumbuhan tubuh.Oleh karena itu, tahap pertumbuhan
Arthropoda selalu diikuti dengan pengelupasan eksoskeleton lama dan
pembentukan eksoskeleton baru.Tahap pelepasan eksoskeleton disebut
dengan molting atau ekdisis.Hewan yang biasanya melakukan ekdisis
misalnya kepiting, udang, dan laba-laba.
Sistem saraf Arthropoda berupa sistem saraf tangga tali berjumlah sepasang
yang berada di sepanjang sisi ventral tubuhnya.
Pada berbagai tempat di segmen tubuh, ada pembesaran saraf tangga tali
yang disebut ganglia.Ganglia berfungsi sebagai pusat refleks dan
pengendalian berbagai kegiatan.Ganglia bagian anterior yang lebih besar
berfungsi sebagai otak.
Sistem pencernaan Arthropoda terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus,
dan anus.Mulutnya dilangkapi dengan berbagai alat tambahan yang
beragam, misalnya mandibula dan maksila pada belalang.
Arthropoda bernapas dengan insang, trakea, atau paru-paru buku.Sisa
metabolisme berupa cairan dikeluarkan oleh organ ekskresi yang disebut
saluran/tubula Malpighi, kelenjar ekskresi, atau keduanya.Sistem sirkulasi
Arthropoda bersifat terbuka.Sistem sirkulasi terdiri dari jantung, pembuluh
darah pendek, dan ruang disekitar organ tubuh yang disebut sinus atau
hemosol.Darah Arthropoda disebut juga hemolimfa.

Cara hidup dan habitat


Cara hidup Arthropoda sangat beragam, ada yang hidup bebas, parasit,
komensal, atau simbiotik.Dilingkungan kita, sering dijumpai kelompok
hewan ini, misalnya nyamuk, lalat, semut, kupu-kupu, capung, belalang, dan
lebah.
Habitat penyebaran Arthropoda sangat luas.Ada yang di laut, periran tawar,
gurun pasir, dan padang rumput.

Reproduksi
Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual.Namun ada
juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis.
Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi
(pembuahan).Individu yang dihasilkan bersifat steril.Organ reproduksi
jantan dan betina pada Arthropoda terpisah, masing-masing menghasilkan
gamet pada individu yang berbeda sehingga bersifat dioseus (berumah
dua).Hasil fertilisasi berupa telur.

Klasifikasi
Arthropoda diklasifikasikan menjadi 20 kelas berdasarkan struktur tubuh
dan kaki.Berikut ini akan diuraikan empat kelas diantaranya yang paling
umum, yaitu Kelas Arachnoidea, Myriapoda, Crustacea, dan Insecta.

Arachnoidea

laba-laba
Arachnoidea (dalam bahasa yunani, arachno = laba-laba) disebut juga
kelompok laba-laba, meskipun anggotanya bukan laba-laba
saja.Kalajengking adalah salah satu contoh kelas Arachnoidea yang
jumlahnya sekitar 32 spesies.Ukuran tubuh Arachnoidea bervariasi, ada
yang panjangnya lebih kecil dari 0,5 mm sampai 9 cm.Arachnoidea
merupakan hewan terestrial (darat) yang hidup secara bebas maupun
parasit.Arachnoidea yang hidup bebas bersifat karnivora.Arachnoidea
dibedakan menjadi tiga ordo, yaitu Scorpionida, Arachnida, dan
Acarina.Scorpionida memiliki alat penyengat beracun pada segmen
abdomen terakhir, contoh hewan ini adalah kalajengking (Uroctonus
mordax) dan ketunggeng ( Buthus after).Pada Arachnida, abdomen tidak
bersegmen dan memiliki kelenjar beracun pada kaliseranya (alat sengat),
contoh hewan ini adalah Laba-laba serigala (Pardosa amenata), laba-laba
kemlandingan (Nephila maculata).Acarina memiliki tubuh yang sangat kecil,
contohnya adalah caplak atau tungau (Acarina sp.).
Berikut adalah ciri-ciri dari salah satu hewan Arachnoidea yang sering kita
jumpai, yaitu laba-laba.Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu sefalotoraks
(kepala-dada) pada bagian anterior dan abdomen pada bagian
posterior.Sefalotoraks adalah penyatuan tubuh bagian sefal atau kaput
(kepala) dan bagian toraks (dada).Pada sefalotoraks terdapat sepasang
kalisera (alat sengat), sepasang pedipalpus (capit), dan enam pasang kaki
untuk berjalan.Kalisera dan pedipalpus merupakan alat tambahan pada
mulut.
Pada bagian abdomen (opistosoma) laba-laba terdiri dari mesosoma dan
metasoma.Pada bagian posterior abdomen terdapat spineret yang merupakan
organ berbentuk kerucut dan dapat berputar bebas.Didalam spineret terdapat
banyak spigot yang merupakan lubang pengeluaran kelenjar benang halus
atau kelenjar benang abdomen.Kelenjar benang halus mensekresikan cairan
yang mengandung protein elastik.Protein elastik tersebut akan mengeras di
udara membentuk benang halus yang digunakan untuk menjebak mangsa.
Laba-laba bernapas dengan paru-paru buku atau trakea.Paru-paru buku
adalah organ respirasi berlapis banyak seperti buku dan terletak pada bagian
abdomen.Ekskresi laba-laba dilakukan dengan tubula ( tunggal = tubulus )
Malpighi.Tubula Malpighi merupakan tabung kecil panjang dan buntu dan
organ ini terletak di dalam hemosol yang bermuara ke dalam usus.Selain
Tubula Malpighi, ekskresi lainnya dilakukan dengan kelenjar
koksal.Kelenjar koksal merupakan kelenjar ekskretori buntu yang bermuara
pada daerah koksa (segmen pada kaki insecta).
Myriapoda
Myriapoda (dalam bahasa yunani, myria = banyak, podos = kaki) merupakan
hewan berkaki banyak.Hewan kaki seribu adalah salah satunya yang
terkadang kita lihat di lingkungan sekitar kita.Myriapoda hidup di darat pada
tempat lembap, misalnya di bawah daun, batu, atau tumpukan kayu.Bagian
tubuh Myriapoda sulit dibedakan antara toraks dan abdomen.Tubuhnya
memanjang seperti cacing.
Pada kaput terdapat antena, mulut, dan satu pasang mandibula (rahang
bawah), dua pasang maksila (rahang atas), dan mata yang berbentuk oseli
(mata tunggal).Tubunya bersegmen dengan satu hingga dua pasang anggota
badan pada tiap segmennya.Setiap segmen terdapat lubang respirasi yang
disebut spirakel yang menuju ke trakea.Ekskresinya dengan tubula
malpighi.Myriapoda bersifat dioseus dan melakukan repsroduksi seksual
secara internal.Myriapoda dibedakan menjadi dua ordo, yaitu Chilopoda dan
Diplopoda.

Chilopoda

kelabang

Kelompok hewan ini dikenal sebagai kelabang.Tubuhnya memanjang dan


agak pipih.Pada kepalanya terdapat antena dan mulut dengan sepasang
mandibula dan dua pasang maksila.Pada tiap segmen tubuhnya terdapat kaki
dan sepasang spirakel.Pasangan pertama kaki termodifikasi menjadi alt
beracun.Alat penyengat digunakan unutk menyengat musuh atau
pengganggunya.Sengatannya menimbulkan bengkak dan rasa sakit.Contoh
hewan ini adalah kelabang (scutigera sp.).

Diplopoda
Hewan pada ordo ini dikenal dengan kaki seribu, meskipun jumlah kakinya
bukan berjumlah seribu.Ada yang menyebutkan nama lain seperti
keluwing.Tubuhnya bulat panjang.Mulutnya terdiri dari dua pasang maksila
dan bibir bawah.Pada tiap segmen tubuhnya terdapat dua pasang kaki dan
dua pasang spirakel.Diplopoda tidak memiliki cakar beracun karenanya
hewan ini bersifat hebivora atau pemakan sisa organisme.Gerakkan hewan
ini lambat dengan kaki yang bergerak seperti gelombang.Bila terganggu
hewan ini akan menggulungkan tubuhnya dan pura-pura mati.Contoh hewan
ini adalah kaki seribu(lulus sp.).
Crustacea
Crustacea (dalam bahasa latinnya, crusta = kulit) memiliki kulit yang
keras.Udang, lobster, dan kepiting adalah contoh kelompok ini.
Umumnya hewan Crustacea merupakan hewan akuatik, meskipun ada yang
hidup di darat.Crustacea dibedakan menjadi dua subkelas berdasarkan
ukuran tubuhnya, yaitu Entomostraca dan Malacostraca.

Entomostraca
Entomostraca adalah crustacea yang berukuran mikroskopik, hidup sebagai
zooplankton atau bentos di perairan, dan juga ada yang sebagai
parasit.Contoh hewan ini adalah Daphnia, Cypris virens, dan Cyclops sp.

Malacostraca

lobster

Malacostraca adalah crustacea yang berukuran lebih besar dari pada


entomostraca.Hewan yang termasuk kelompok ini adalah Udang, lobster,
dan kepiting.Berikut akan dibahas sedikit mengenai urain hewan kelompok
satu ini.
Udang memiliki ekssoskeleton yang keras untuk melindungi
tubuhnya.Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu kaput dan toraks yang
menyatu membentuk sefalotoraks, serta abdomen.Dibagian sefalotoraks
dilindungi oleh eksoskeleton yang keras berupa karapaks.Karapaks memiliki
duri di ujung anterior yang disebut rostrum.Di dekat rostrum terdapar mata
faset ( majemuk) yang bertangkai.Pada kaput sefalotoraks merupakan
penyatuan lima segmen.Dibagian kaput terdapat sepasang antenula,
sepasang antena, dan tiga pasang bagian mulut.Antenula berfungsi sebagai
alat peraba, sedangkan antena sebagai alat keseimbangan tubuh.Tiga pasang
mulut terdiri dari sepasang mandibula dan dua pasang maksila.Pada bagian
toraks terdiri dari delapan segmen, terdapat tiga pasang maksiliped, sepasang
seliped, dan empat pasang kaki jalan(periopod).
Maksiliped tersebut berfungsi sebgai penyaring makanan.Seliped berfungsi
untuk mencari makanan dan melindungi diri dari musuh.Pada bagian
abdomen terdapat lima pasang kaki renang (pleopod).Pada ujung posterior
terdapat telson dan sepasang alat kemudi untuk berenang (urupod).Pada
udang jantan, pasangan pleopod 1 dan 2 bersatu menjadi gonopod.Gonopod
berfungsi sebagai penyalur sperma saat kopulasi.Sedangkan pada wanita
berfungsi untuk melekatkan telur dan membawa anaknya.Saluran
pencernaan udang terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan
anus.Mulut dan esofagus terletak di bagian bawah sefalotoraks.Lambung
( terletak di sefalotoraks ) dan usus ( terletak di abdomen ) berada
disepanjang bagian dorsal tubuh.Hati yang merupakan kelanjar pencernaan
terletak di bagian toraks dan abdomen.makanan udang berupa berudu, larva,
serangga, dan ikan-ikan kecil.Sisa metabolisme dikeluarkan melalui alat
kelenjar hijau yang terletak di kepalanya.Pernapasan dilakukan dengan
insang yang terdapat di bagian ventral tubuhnya dekat kaki.Sistem peredaran
darah terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan sinus yang rongganya
berdinding tipis.Organ kelamin bersifat dioseus.

Insecta

kupukupu

Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga).Banyak anggota hewan ini


sering kita jumpai disekitar kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah,
semut, capung, jangkrik, belalang,dan lebah.Ciri khususnya adalah kakinya
yang berjumlah enam buah.
Karena itu pula sering juga disebut hexapoda.
Insecta dapat hidup di bergagai habitat, yaitu air tawar, laut dan darat.Hewan
ini merupakan satu-satunya kelompok invertebrata yang dapat
terbang.Insecta ada yang hidup bebas dan ada yang sebagai parasit.
Tubuh Insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput, toraks, dan
abdomen.Kaput memiliki organ yang berkembang baik, yaitu adanya
sepasang antena, mata majemuk (mata faset), dan mata tunggal
(oseli).Insecta memiliki organ perasa disebut palpus.
Insecta yang memiliki syap pada segmen kedua dan ketiga.Bagian abdomen
Insecta tidak memiliki anggota tubuh.Pada abdomennya
terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung
trakea.Trakea merupakan alat pernapasan pada Insecta.Pada abdomen juga
terdapat tubula malpighi, yaitu alt ekskresi yang melekat pada posterior
saluran pencernaan.Sistem sirkulasinya terbuka.Organ kelaminnya dioseus.

*Perkembangan Insecta dibedakan menjadi tiga :

Pertama Ametabola adalah perkembangan yang hanya berupa pertambahan


ukuran saja tanpa perubahan wujud.Contohnya kutu buku (lepisma
saccharina)
Kedua Hemimetabola adalah tahap perkembangan Insecta yang tidak
sempurna, dimana Insecta muda yang menetas mirip dengan induknya, tetapi
ada organ yang belum muncul, misalnya sayap.Sayap itu akan muncul
hingga pada saat dewasa hewan tersebut.
Insecta muda disebut nimfa.Ringkasan skemanya adalah telur – nimfa
(larva) – dewasa (imago).Contoh Insecta ini adalah belalang, kecoa
(periplaneta americana), jangkrik (gryllus sp.), dan walang sangit
(leptocorisa acuta).
Ketiga Holometabola adalah perkembangan Insecta dengan setiap tahap
menunjukan perubahan wujud yang sanagt berbeda (sempurna).
Tahapnya adalah sebagai berikut ; telur – larva – pupa – dewasa.Larvanya
berbentuk ulat tumbuh dan mengalami ekdisis beberapa kali.
Setalah itu larva menghasilkan pelindung keras disekuur tubuhnya untuk
membentuk pupa..Pupa berkembang menjadi bagian tubuh seperti antena,
sayap, kaki, organ reproduksi, dan organ lainnya yang merupakan struktur
Insecta dewasa.Selanjutnya, Insecta dewasa keluar dari pupa.Contoh Insecta
ini adalah kupu-kupu, lalat, dan nyamuk.

*Berdasarkan sayap,Insecta dibedakan menjadi dua sub-kelas :

Pertama Apterigota (tidak bersayap), tubuh apterigota berukuran kecil


sekitar 0,5 cm dan memiliki antena panjang.Umumnya berkembang secara
ametabola.Contoh hewan kelas ini adalah kutu buku.
Kedua Pterigota (bersayap), merupakan kelompok insecta yang sayapnya
berasal dari tonjolan luar dinding tubuh yang disebut
Eksopterigota.Kelompok lain yang sayapnya berasal dari tonjolan dalam
dinding tubuh disebut Endopterigota.
Eksopterigota dibedakan menjadi beberapa ordo bedasarkan tipe sayap,
mulut, dan metamorfosisnya :
- Orthoptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang
sempit.Misalnya kecoa, jangkrik, dan gansir
- Hemiptera memiliki dua pasang sayap yang tidak sama panjang.Contohnya
walang sangit (leptocorisa acuta) dan kutu busuk (cymex rotundus)
- Homoptera memiliki dua pasang yang sama panjang.Contohnya wereng
coklat (Nilaparvata lugens), kutu daun (Aphis), dan kutu kepala (Pediculus
humanus)
- Odonata memiliki dua pasang sayap seperti jala.Contohnya capung
(pantala).

Endopterigota dibedakan menjadi :


- Coleptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang keras dan
tebal.Misalnya kumbang tanduk (Orycies rhinoceros) dan kutu gabah
(Rhyzoperta diminica)
- Hymenoptera memiliki dua pasang sayap yang seperti selaput, dengan
sayap depan lebih besar daripada sayap belakang.
Misalnya semut rangrang (Oecophylla saragillina), semut hitam
(Monomorium sp.), lebah madu (Apis indica), dan tawon (Xylocopa latipes)
- Diptera hanya memiliki sepasang sayap.Misalnya nyamuk (culex sp.),
nyamuk malaria (Anopheles sp), nyamuk demam berdarah (Aedes Aegypti),
lalat rumah (Musca domestica), lalat buah (Drosophila melanogaster), dan
lalat tse-tse (Glossina palpalis)
- Lepidoptera memiliki dua pasang sayap yang bersisik halus dan tipe mulut
mengisap.Misalnya kupu-kupu sutera (Bombyx mori) dan kupu-kupu elang
(Acherontia atropos)

Peran Arthropoda bagi manusia

kepiting

Berbagai jenis Arthropoda memberikan keuntungan dan kerugian bagi


manusia.Peran arthropoda yang menguntungkan manusia misalnya dibidang
pangan dan sandang yaitu sebagai berikut :
-Sumber makanan yang mengandung protein hewani tinggi.Misalnya Udang
windu (Panaeus monodon), rajingan (portunus pelagicus), kepiting (scylla
serrata), dan udang karang (panulirus versicolor)
-Penghasil madu, yaitu lebah madu (Apis indica)
-Bahan industri kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu sutera (Bombyx mori)

Sementara yang merugikan manusia anatara lain :


-Vektor perantara penyakit bagi manusia.Misalnya nyamuk malaria, nyamuk
demam berdarah, lalat tsetse sebagai vektor penyakit tidur, dan lalat rumah
sebagai vektor penyakit tifus.
-Menimbulkan gangguan pada manusia.Misalnya caplak penyebab kudis,
kutu kepala, dan kutu busuk
-Hama tanaman pangan dan industri.Contohnya wereng coklat dan kumbang
tanduk
-Perusak makanan.Contohnya kutu gabah

-Perusak produk berbahan baku alam.Contohnya rayap dan kutu buku


CIRI-CIRI ARTHROPODA cavefauna.wordpress.com/taxonomy/

Apa itu Arthropoda

Untuk mengenal Arthropoda yang hidup di dalam gua yang perlu


diperhatikan adalah ciri utama yang membedakan dengan kelompok
invertebrata lain. Asal kata Arthropoda adalah berasal dari dua kata Yunani
yaitu arthros yang berarti berbuku-buku atau beruas dan podos yang berarti
kaki. Jadi secara umum kelompok arthropoda di cirikan dengan kaki yang
berbuku-buku atau beruas. Antara ruas satu dengan yang lainnya
dihubungkan oleh lembaran yang elastis yang memudahkan pergerakan
badan dan kakinya.

Secara evolusi kelompok arthropoda merupakan hewan yang paling berhasil


dalam dalam mengembangkan jenisny. Hampir 75% hewan di bumi ini
adalh arthropoda. Begitu juga di dalam gua, arthropoda memgang peranan
penting dan mempunyai keanekaragaman tinggi dan paling berhasil
beradaptasi dalam lingkungan gua. Arthropoda banyak ditemukan sebagi
hewan yang khas dan teradaptasi dengan lingkungan gua. Arthropoda
menyumbang sekitar 80% hewan khas gua.

Secara morfologi Arthropoda dicirikan dengan badan yang beruas biasnya


mencapai lebih dari 21 ruas, yang tiap ruasnya mempunyai sepasang anggota
badan (appendages) namun sepasang anggota badan ini ada yang mereduksi
atau berubah bentuk dan fungsi sesuai dengan kebutuhan masing-masing
kelompok. Ciri penting lain adalah kelompok arthropoda tidak memunyai
struktur tulang di dalam tubuhnya. Arthropoda mempunyai struktur dinding
badan keras yang menutupi tubuh bagian luar untuk melindungi bagian
dalam tubuh yang biasanya disebut eksosekeleton. Bagian paling luar
mempunyai struktur yang paling keras dan diperkuat oleh khitin. Meskipun
keras namun strukutur ini masih memungkinkan pergerakan di tiap ruas.
Perbedaan kenampakan morfologi lima kelas utama ArthropodaPerbedaan
Arachnida Crustacea Diplopoda Chilopoda Insecta
Pembagian badan Cepahalotorax dan abdomen Cephalothorax dan
abdomen Kepala dan badan Kepala dan badan Kepala, thorax dan
abdomen
Bentuk badan pipih Bervariasi globular pipih Bervariasi
Kaki Empat pasang Banyak biasanya 5 pasang atau lebih Banyak,
biasanya dua pasang tiap segmen Banyak, sepasang tiap segmen Tiga
pasang pada tiap segmen di bagian thorax
Antena Tidak ada 2 pasang sepasang sepasang sepasang
Alat mulut Chelicera dan pedipalpus mandibula mandibula mandibula
mandibula
Habitat terrestrial Kebanyakan di laut dan air tawar, jarang terrestrial
terrestrial terrestrail terrestrial
Arthropoda

Arthropoda

Hewan ini disebut sebagai arthropoda karena kakinya beruas - ruas.

Arthropoda merupakan philum yang spesiesnya paling banyak

Ciri – ciri umum:

Triploblastik

Tubuhnya simetri bilateral

Tubuh beruas – ruas terbagi atas → kepala (caput), dada (Thoraks), perut
(abdomen)

Memiliki eksoskeleton terbuat dari zat KITIN

Sistem pencernaan lengkap

Sistem peredaran darah terbuka dan berjantung pembuluh

Sistem respirasi: bermacam – macam tergantung jenis spesiesnya:

a. Insang

b. Permukaan tubuh

c. trakea

d. Paru – paru buku

Sistem eksresi dengan pembuluh malphigi atau kelenjar hijau

Sistem sarafnya tangga tali (Ganglia)


Klasifikasi Arthropoda didasarkan pada bagian tubuhnya:

Crustacea (udang – udangan)

Arachnida (laba – laba)

Myriapoda terdiri : Chilopoda dan Diplopoda (kaki seribu)

Insecta (Serangga)

Perbedaan Empat kelas Arthropoda

Ciri – ciri
Crustacea
Arachnida
Myriapoda
Insecta

Chilopoda
Diplopoda

Pembagian Tubuh
Kepala dada (sefalothoraks) dan abdomen
Sefalothoraks dan abdomen
Kepala dan abdomen (perut) yang gepeng
Kepala dan abdomen, bentuknya silindris
Kepala, dada dan perut

Jumlah kaki
Sepasang pada setiap ruas (5 pasang pada dada)
Tiga pasang pada dada
Tiap ruas terdapat sepasang kaki
Tiap ruas terdapat dua pasang kaki
3 pasang

Sayap
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Ada 1 atau 2 pasang

Jumlah antena
2 pasang
Tidak ada
1 pasang
1 pasang
1 pasang

Alat respirasi
Insang dan permukaan tubuh
Paru – paru buku
Trakea
Trakea
Trakea

Habitat
Air tawar dan laut
Darat
Darat
Darat
Darat

CRUSTACEA DIBAGI MENJADI 5 ORDO

Branchiopoda : Daphnia dan Notostraca → habitat air tawar

Ostracoda : Candona, Agrenocythere → habitat air tawar dan laut

Copepoda : Cyclops dan Panella → habitat air tawar dan laut, parasit
Cirripedia : Saculina → habitat air laut, parasit & bebas (merusak galangan
kapal)

Branchiura : Argulus → habitat air tawar dan laut; parasit pada ikan

Malacostraca →

1. Isopoda : Onicus asellus → habitat air tawar, laut, darat; pengerat kayu

2. Stomatopoda : Squola empusa → habitat air laut

3. Dekapoda : udang galah, windu, kepiting → habitat air tawar dan laut;
menguntungkan

ARACHNIDA DIBAGI MENJADI 3 ORDO BERDASARKAN


SEGMENTASI ABDOMENNYA

Scorpionida : Sengmen/ ruas terakhir berfungsi sebagai sengat →


Kalajengking, ketonggeng

Arachnida : mensekresikan benang – benang untuk sarang → laba – laba

Acarina (caplak) : Parasit, penyebab penyakit kudis → caplak kudis, caplak


penghisap darah, caplak hama tanaman (tembakau, kentang, tomat, the)

MYRIAPODA DIBAGI MENJADI 2 ORDO BERDASARKAN JUMLAH


KAKI DI TIAP RUAS

Chilopoda : Beracun bentuknya gepeng → kelabang/ lipas

Diplopoda : Ada yang beracun dan tidak, bentuknya silindris → keluwing

INSECTA DIBAGI MENJADI 2 SUBKELAS → 1. Apterygota (Tidak


bersayap)
2. Pterygota (Bersayap)

@ Apterygota

Tidak mengalami metamorfosis (ametabola), tipe mulutnya menggigit,


antena panjang tidak beruas – ruas

Ordonya : Thysanura → contoh spesiesnya: kutu buku (punya enzim


selulase untuk merusak kertas)

@Pterygota

Mengalami metamorfosis, tipe mulut bervariasi.

Berdasarkan sayapnya dibedakan menjadi 2 kelompok : eksoterygota dan


endoteryota

Eksoterigota: sayap berasal dari tonjolan luar dinding tubuh, metamorfosis


tidak sempurna

Ordo – ordonya sebagai berikut

a. Isoptera → rayap

b. Orthoptera → Belalang

c. Hemiptera → walang sangit, kutu busuk, kepiding tanah

d. Homoptera → wereng, kutu kepala, kutu daun, tenggeret

e. Odonata → Capung
Endoterygota : sayap berasal dari tonjolan kearah dalam dinding tubuh dan
metamorfosisnya sempurna

Ordo – ordonya sebagai berikut:

a. Diptera → nyamuk dan lalat buah

b. Hymenoptera → lebah dan semut

c. Lepidoptera → Kupu – kupu

d. Coleoptera → kumbang, kunang – kunang

e. Siphonoptera / Anopleura → Pinjal

f. Neuroptera → Undur – undur


Arthropoda permukaan tanah adalah hewan yang hidup dan aktifitasnya
berada di permukaan tanah. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui
komposisi
dan kepadatan populasi Arthropoda permukaan tanah, (2) untuk mengetahui
keanekaragaman spesies Arthropoda permukaan tanah, (3) untuk
mengetahui spesies
Arthropoda permukaan tanah yang dominan, dan (4) untuk mengetahui
faktor abiotik
yang paling menentukan terhadap keanekaragaman spesies Arthropoda
permukaan
tanah yang terdapat di kebun teh Wonosari Singosari Kabupaten Malang.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif dan pengambilan
sampel dilakukan pada bulan Desember 2006 hingga bulan Mei 2007 di
kebun teh
Wonosari Singosari Kabupaten Malang. Pengambilan sampel dilakukan
pada 4
petak klon teh yaitu klon Assamica datar dan lereng serta TRI 2025 datar
dan lereng
setiap bulan dengan metode pit fall trap. Setiap petak cuplikan diambil 10
titik.
Pengukuran faktor abiotik meliputi pH tanah, suhu tanah, kelembaban tanah,
kandungan air tanah, suhu udara, kelembaban udara, dan curah hujan.
Tingkat
keanekaragaman spesies Arthropoda permukaan tanah dihitung berdasarkan
Indeks
Keanekaragaman Shannon Wienner (H') dan untuk membandingkan indeks
keanekaragaman spesies antar klon yang berbeda dengan menggunakan
analisis
statistik uji-t. Penentuan faktor abiotik yang paling menentukan terhadap
keanekaragaman spesies Arthropoda dengan menggunakan analisis Regresi
Ganda
Bertahap (Stepwise Multiple Regression).
Komposisi Arthropoda permukaan tanah pada klon Assamica kebun teh
Wonosari Malang meliputi 24 taksa yang tergolong dalam 11 famili.
Komposisi
Arthropoda permukaan tanah pada klon TRI 2025 meliputi 28 taksa yang
tergolong
dalam 16 famili. Kepadatan populasi Arthropoda permukaan tanah dihitung
berdasarkan jumlah individu per luas lubang pit fall trap untuk masing-
masing
spesies. Kepadatan populasi Arthropoda permukaan tanah pada klon
Assamica datar
berkisar antara 40 - 87 dengan rerata sebesar 65,33, sedangkan pada klon
Assamica
lereng berkisar antara 34 - 79 dengan rerata sebesar 52,83. Kepadatan
populasi
Arthropoda permukaan tanah pada klon TRI 2025 datar berkisar antara 34 -
54
dengan rerata sebesar 46, sedangkan pada klon TRI 2025 lereng berkisar
antara 46 -
92 dengan rerata sebesar 67,67. Keanekaragaman spesies Arthropoda
permukaan
tanah pada klon Assamica datar memiliki kisaran antara 1,419 - 2,062
dengan nilai
rerata sebesar 1,582, sedangkan pada klon Assamica lereng memiliki kisaran
antara
1,284 - 1,973 dengan nilai rerata sebesar 1,549. Keanekaragaman spesies
Arthropoda permukaan tanah pada klon TRI 2025 datar berkisar antara
1,394 - 2,035
dengan nilai rerata sebesar 1,742, sedangkan pada klon TRI 2025 lereng
berkisar
antara 1,353 - 1,854 dengan nilai rerata sebesar 1,561. Faktor abiotik yang
sangat
menentukan terhadap keanekaragaman spesies Arthropoda permukaan tanah
di klon
ii
SEKILAS ARTHROPODA
Hampir 90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah
Arthropoda. Arthropoda dianggap berkerabat dekat dengan Annelida,
contohnya adalah Peripatus di Afrika Selatan. Hewan ini adalah jenis cacing
beludru yang dapat dianggap setengah cacing dan setetngah Arthropoda.
Lihat gambar disamping.

Arthropoda berasal dari kata arthron yang berarti ruas dan podos yang
berarti kaki. Hewan yang termasuk filum ini mempunyai kaki yang beruas-
ruas. Misalnya udang, kepiting, laba-laba dan kaki seribu.

A. Ciri-ciri umum Arthropoda :

ý Tubuh beruas-ruas terdiri atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut
(Abdomen)

ý Bentuk tubuh bilateral simetris, triploblastik, terlindung oleh rangka luar


dari kitin.

ý Alat pencernaan sempurna, pada mulut terdapat rahang lateral yang


beradap- tasi untuk mengunyah dan mengisap. Anus terdapat di bagian
ujung tubuh.

ý Sistem peredaran darah terbuka dengan jantung terletak di daerah dorsal


(punggung) rongga tubuh.

ý Sistem pernafasan: Arthropoda yang hidup di air bernafas dengan


insang, sedangkan yang hidup di darat bernafas dengan paru-paru buku atau
permukaan kulit dan trakea.

ý Sistem saraf berupa tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat
indera.

ý Arthropoda memiliki alat indera seperti antena yang berfungsi sebagai


alat peraba, mata tunggal (ocellus) dan mata majemuk (facet), organ
pendengaran (pada insecta) dan statocyst (alat keseimbangan) pada
Curstacea.
ý Alat eksresi berupa coxal atau kelenjar hijau, saluran Malpighi.

ý Alat reproduksi, biasanya terpisah. Fertilisasi kebanyakan internal (di


dalam tubuh).

B. Klasifikasi Arthropoda

Berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya, Arthropoda diklasifikasikan menjadi


4 kelas :
Crustacea atau udang-udangan
Arachnida atau laba-laba
Myriapoda atau lipan (kaki seribu)
Insecta atau Hexapoda (serangga)

Kelas pada Arthropoda

Untuk dapat memahami klasifikasi Arthropoda secara menyeluruh,


perhatikan bagan berikut ini.

Berikut bagan klasifikasi insecta

.: PERBEDAAN ANTAR KELAS ARTHROPODA :.

Perbedaan dari masing-masing kelas akan dijelaskan berikut ini. Perhatikan


tabelnya!
CIRI
KELAS

1. Crustacea
2. Arachnida
3. Myriapoda
4. Insecta
Tubuh a. Mempunyai rangka yang keras
b. Terdiri atas 2 bagian : kepala-dada dan perut
Terdiri atas 2 bagian : kepala-dada dan perut a. Chilopoda:
kepala dan badan gepeng (dorso ventra)
b. Diplopoda : kepala dan badan silindris

Terdiri atas kepala, dada dan abdomen (perut)


Kaki 1 pasang pada setiap segmen tubuh 4 pasang pada kepala – dada
1 pasang atau 2 pasang pada setiap ruas 3 pasang pada dada atau
tidak ada
Sayap Tidak ada Tidak ada Tidak ada 2 pasang atau tidak ada
Antena 2 pasang Tidak ada a. Chilopoda : 1 pasang dan
panjang
b. Diplopoda : 1 pasang dan pendek

1 pasang
Organ Pernafasan Insang atau seluruh permukaan tubuh Paru-paru buku
Trakea Trakea
Tempat hidup Air tawar, air laut Di darat Di darat Di darat

Anda mungkin juga menyukai