TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Audit
yang ada serta mengevaluasi bahan bukti tersebut, yang bertujuan agar dapat
memberikan suatu pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan. Proses
pelaksanaan audit tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang, auditor harus
mempunyai latar belakang pendidikan dan pengetahuan yang memadai
sehubungan dengan pelaksanaan audit. Selain itu seorang auditor harus dapat
bersikap independen, bertindak sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan menjalankan kode etik profesi.
2.1.2 Jenis-jenis Audit
Arens et al (2010:12-14) mengelompokkan jenis-jenis audit ke dalam tiga
tipe, yaitu:
1. Operational Audits
2. Compliance Audits
3. Financial Statement Audits
Penjelasan dari tiga tipe audit diatas dapat diartikan bahwa:
1. Audit operasional mengevaluasi efisiensi dan efektivitas dari prosedur dan
metode operasi suatu organisasi. Pada saat selesainya audit operasional,
biasanya
manajemen
mengharapkan
rekomendasi
auditor
untuk
Audit Internal
11
bersifat
objektif
dan
independen yang
Baru (1999)
Risk Management, Control, Governance
Process
1. Suatu aktivitas independen objektif
suatu
dan
pendekatan
meningkatkan
disiplin
yang
efektivitas
sistematis
untuk
manajemen
risiko
bahwa kegiatan fungsi tersebut dapat disimpulkan, bahwa fungsi Audit Internal
adalah sebagai alat bantu bagi manajemen untuk menilai efisien dan keefektifan
pelaksanaan struktur pengendalian intern Perusahaan, kemudian memberikan hasil
yang serupa berupa saran atau rekomendasi dan memberi nilai tambah bagi
manajemen yang akan dijadikan landasan untuk mengambil keputusan atau
tindakan yang selanjutnya.
Konsorium Organisasi Profesi Audit Internal (2004:15) menyatakan
bahwa:
Tujuan, wewenang, dan tanggung jawab fungsi Audit Internal harus
dinyatakan secara formal dalam Charter Audit Internal, konsisten dengan
Standar Profesi Audit Internal dan mendapat persetujuan dari Pimpinan
dan Dewan Pengawas Organisasi.
Selain memiliki fungsi, Audit Internal juga memiliki tujuan. Audit Internal
bertujuan untuk membantu seluruh anggota manajemen agar dapat melaksanakan
tanggung jawab secara efektif dengan jalan memberikan analisis, penilaian,
rekomendasi, saran, dan keterangan dari kegiatan operasional Perusahaan yang
diperiksanya.
artinya bahwa
kegiatan
audit
internal
harus
16
1. Standar Atribut
Standar atribut berkenaan dengan karakteristik organisasi, individu, dan
pihak-pihak yang melakukan kegiatan Audit Internal.
2. Standar Kinerja
Standar kinerja menjelaskan sifat dan kegiatan Audit Internal dan
merupakan ukuran kualitas pekerjaan audit, juga memberikan praktikpraktik terbaik pelaksanaan audit mulai dari perencanaan sampai dengan
pemantauan tindak lanjut.
3. Standar Implementasi
Standar implementasi hanya berlaku untuk satu penugasan tertentu.
Standar implementasi yang akan diterbitkan di masa mendatang adalah
standar implementasi untuk kegiatan assurance, standar implementasi
untuk
kegiatan
consulting,
standar
implementasi
untuk
kegiatan
Auditor Internal
yang
tinggi,
yaitu
dengan
mengembangkan
kemampuan
b. Pengawasan
Pimpinan Audit Internal bertanggung jawab dalam melakukan
pengawasan terhadap segala aktivitas pemeriksaan yang dilakukan oleh
para stafnya. Pengawasan yang dilakukan sifatnya berkelanjutan, yang
dimulai dengan perencanaan dan diakhiri dengan penyimpulan hasil
pemeriksaan yang dilakukan.
c. Ketelitian Profesional
Audit Internal harus dapat bekerja secara teliti dalam melaksanakan
pemeriksaan. Audit Internal harus mewaspadai berbagai kemungkinan
terjadinya pelanggaran yang dilakukan dengan sengaja, kesalahan,
kelalaian, ketidakefektifan, pemborosan (ketidakefesienan), dan konflik
kepentingan.
3.
Lingkup Pekerjaan
a. Keandalan informasi
Audit Internal haruslah menguji sistem informasi tersebut, dan
menentukan apakah berbagai catatan, laporan finansial dan laporan
operasional Perusahaan mengandung informasi yang akurat, dapat
dibuktikan kebenarannya, tepat waktu, lengkap, dan berguna.
b. Kesesuaian
dengan
kebijakan,
rencana,
prosedur,
dan
ketentuan
perundang-undangan
Manajemen bertanggung jawab untuk menetapkan sistem, yang dibuat
dengan tujuan memastikan pemenuhan berbagai persyaratan, seperti
kebijakan, rencana, prosedur, dan peraturan perundang-undangan. Audit
Internal bertanggung jawab untuk menentukan apakah sistem tersebut telah
cukup efektif dan apakah berbagai kegiatan yang diperiksa telah sesuai
dengan kebijakan yang ditetapkan.
c. Perlindungan aktiva
Audit Internal harus meninjau berbagai alat atau cara yang digunakan
untuk melindungi aktiva Perusahaan terhadap berbagai jenis kerugian, seperti
kerugian yang diakibatkan oleh pencurian, dan kegiatan yang ilegal. Pada saat
memverifikasi keberadaan suatu aktiva, Audit Internal harus menggunakan
prosedur pemeriksaan yang sesuai dan tepat.
d. Penggunaan sumber daya
Audit Internal harus dapat memastikan keekonomisan dan keefesienan
penggunaan sumber daya yang dimiliki oleh Perusahaan. Audit Internal
bertanggung jawab untuk menetapkan suatu standar operasional untuk
mengukur keekonomisan dan efesiensi. Standar operasional tersebut harus
dipahami dan dipenuhi agar berbagai penyimpangan dari standar operasional
yang telah diidentifikasi, dianalisis, dan diberitahukan kepada berbagai pihak
yang bertanggung jawab untuk dilakukan tindakan perbaikan.
e. Pencapaian tujuan
Audit Internal harus dapat memberikan kepastian bahwa semua
pemeriksaan yang dilakukan sudah mengarah kepada pencapaian tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan oleh perusahan.
4.
menentukan
tenaga
yang
diperlukan
untuk
melaksanakan
Internal
harus
melaporkan
hasil
pemeriksaan
yang
memberikan
saran
dan
nasehatnya
sehubungan
dengan
Sistem