Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ABSTRAK
Kenanga (Cananga odorata)merupakan salah satu jenis tanaman penghasil minyak
kenanga dengan aroma yang cukup menyengat. Bunga berwarna kuning kehijauan dan kuning
dapat menghasilkan minyak dengan kualitas serta aroma yang baik. Praktikum ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh penambahan bunga kenanga dan perbedan metode pembuatan
terhadap karakteristik mutu minyak cem-ceman yang diperoleh berdasarkan sifat fisik meliputi
warna, aroma dan uji kesukaan. Metode yang digunakan dalam praktikum ini yaitu maserasi
(pencelupan) dan entrapping (pemerangkapan).Kualitas minyak diketahui setelah penyimpan
selama + 24 jam. Hasil praktikum menunjukkan bahwa minyak cem-ceman yang dibuat
menggunakan metode maserasi warnanya lebih cerah yakni 36,83 serta memiliki aroma khas
bunga kenanga yang tajam.. Berdasarkan warna, aroma dan uji kesukaan minyak cem-ceman
metode maserasi lebih disukai panelis
Kata kunci :Cananga odorata, minyak cem-ceman, kualitas minyak cem-ceman bunga
kenanga
PENDAHULUAN
Tanaman kenanga (Cananga odorata) merupakan salah satu jenis tanaman penghasil
minyak atsiri (Sastrohamidjojo, 2002) . Menurut Burdock dkk (2001) bunga kenanga (Cananga
odorata) merupakan bunga yang berasal dari beberapa negara di Asia Tenggara khususnya
Filipina, Thailand dan Indonesia. Bunga kenanga yang berasal dari Indonesia khususnya Jawa
yaitu bunga kenanga spesies Cananga odorata forma macrophylla dapat menghasilkan minyak
kenanga. Sementara itu, bunga kenanga yang berasal dari Filipina dan Thailand yaitu bunga
kenanga spesies Cananga odorata forma genuina dan Cananga odorata forma fruticosa dapat
menghasilkan minyak ylang-ylang.
Bunga kenanga yang berwarna kuning kehijauan dan kuning dapat menghasilkan minyak
dengan kualitas yang baik. Minyak kenanga banyak digunakan dalam industri flavor, parfum,
kosmetika, farmasi, sabun, aromaterapi dan spa (Burdock dkk, 2001) . Minyak kenanga
merupakan salah satu jenis minyak yang memiliki aroma khas yaitu beraroma floral dan
berwarna kuning muda hingga kuning tua. Kenanga juga dapat digunakan sebagai bahan
tambahan pembuatan minyak cem-ceman yang berbahan baku minyak kelapa.
Menurut Alamsyah (2005) Minyak kelapa selain digunakan sebagai minyak goreng,
bahan margarin dan mentega putih, komponen dalam pembuatan sabun serta formulasi
kosmetika juga dapat digunakan sebagai minyak pijat, kerik, dan minyak cem-ceman (Sutarmi
dan Rozaline, 2006).Pada umumnya minyak cem-ceman bunga kenanga diperoleh dengan cara
maserasi, enfleurasi danentrapping .Metode maserasi adalah cara ekstraksi yang dilakukan
dengan cara merendam bahan dalam pelarut selama beberapa hari pada temperatur kamar dan
terlindung dari cahaya dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan (Syamsuni, 2006).
Metode entrapping (pemerangkapan) dilakukan dengan pemerangkapan aroma bunga
dalam wadah tertutup. Karakteristik minyak cem-ceman aroma bunga kenanga (Cananga
odorata)yang dihasilkan dipengaruhi oleh metode pembuatan yang digunakan.Salah satunya
yaitu metode maserasi dan entrappingPraktikum ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik
mutu minyak cem-ceman yang dihasilkan menggunakan perbedaan metode pembuatannya.
METODE PRAKTIKUM
a. Metode Praktikum
Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui karakterisasi minyak cem-ceman bunga kenanga
dengan perbedaan metode pembuatannya. Metode yang digunakan yaitu maserasi dan
entrapping.
b. Tempat dan Waktu Praktikum
Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Rekayasa Hasil Pertanian FTP Universitas Jember.
Pada tanggal 23 Februari 2015.
Aroma
Karakteristik mutu minyak cem-ceman berdasarkan aroma diamati dengan mencium aroma
minyak cem-ceman setelah disimpan selama + 24 jam.
Uji Kesukaan
Pada uji kesukaan secara keseluruhan dalam jurnal ini menggunakan sepuluh panelis untuk
memberikan nilai pada masing-masing sampel yang disajikan. Minyak cem-ceman yang dibuat
menggunakan metode maserasi(pencelupan) maupun entrapping (pemerangkapan) diberi tiga
digit angka berbeda untuk menghilangkan indeks biasnya. Panelis diminta mengisi kuisioner
dan memberikan nilai pada masing-masing sampel berdasarkan tingkat kesukaanya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Warna Minyak Cem-ceman
Tabel 1. Warna minyak cem-cemanbunga kenanga menggunakan metode maserasi dan
entrapping
Parameter
Colour
reader
Maserasi
Entrapping
Sebelum
41,3
41,3
Sesudah
36,83
36,03
propana, senyawa isoflavonoid adalah senyawa 1,2 diaril propana, sedangkan senyawasenyawa neoflavonoid adalah 1,1 diaril propana.
Flavonoid mengandung sistem aromatik yang terkonjugasi sehingga menunjukkan
pita serapan kuat pada daerah spektrum sinar ultraviolet dan spektrum sinar tampak,
umumnya dalam tumbuhan terikat pada gula yang disebut dengan glikosida (Harborne, 1996).
Oleh karena itu, senyawa flavonoid ini juga dapat mempengaruhi hasil dari maserasi minyak
cem-ceman yang telah dilakukan.
Pada dasarnya minyak terdiri dari 2 golongan yaitu zat warna alamiah dan warna dari
hasil degenerasi zat warna alamiah. Zat warna yang termasuk golongan alamiah (Natural
Coloring Matter) ini terdapat secara alamiah didalam bahan yang mengandung minyak dan
ikut terekstrak bersama minyak pada proses ekstraksi. Zat warna tersebut antara lain terdiri
dari dan karoten, xantofil, klorofil, dan anthosyanin. Zat warna ini menyebabkan minyak
berwarna kuning, kuning kecoklatan, kehijau-hijauan, dan kemerah-merahan.
Menurut Ketaren (2008)Pigmen berwarna merah jingga atau kuning disebabkan oleh
karotenoid yang bersifat larut dalam minyak. Karotenoid merupakan persenyawaan
hidrokarbon tak jenuh. Jika minyak dihidrogenasi, karotenoid tersebut juga ikut
terhidrogenasi, sehingga intensitas warna kuning berkurang. Karotenoid bersifat tidak stabil
pada suhu tinggi, dan jika minyak dialiri uap panas maka warna kuning akan hilang.
Karotenoid tersebut tidak dapat dihilangkan dengan proses oksidasi. Bunga kenanga
mengandung klorofil yang apabila kontak dengan minyak secara langsung dapat
mempengaruhi warna minyak itu sendiri. Klorofil sulit dipisahkan dari minyak sehingga
warna maserasi minyak cem-ceman menjadi kuning kehijauan.
Metode
Aroma
Maserasi
+++++
Entraping
++
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Maserasi
Entrapping
Pada praktikum selanjutnya diharapkan praktikan lebih teliti dan berhati-hati dalam
melaksanakan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, NA.2005.Virgin Coconut Oil Minyak Penakluk Aneka Penyakit. Jakarta. Agro Media
Pustaka. Hal.18-38
Burdock, George A., and I. G. Carabin, 2001, Safety Assessment of Ylang-ylang(Cananga spp.)
as a Food Ingredient, Vero Beach FL 32960, USA.
Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI, 2001. Profil Kesehatan Indonesia 2000.
Jakarta: Depkes RI
Harborne, J. B. 1996. Metode Fitokimia. Bandung. Terbitan ke-II .a.b. Kosasih Padmawinata.
Penerbit ITB
Ketaren, S. 2008 .Pengantar Teknologi Minyak Dan Lemak Pangan. Jakara: Universitas
Indonesia
Cetakan Pertama. Universitas Indonesia Press. Jakarta. Sastrohamidjojo,H., 2002, Kimia Minyak