Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN


VITAMIN
UJI VITAMIN B
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Praktikum Biokimia Pangan

Oleh :
Nama
NRP
Kel/Meja
Asisten
Tgl. Percobaan

: Nugraheni Wahyu Permatasari


: 133020112
: D/9
: Dian Puspitasari
: 2 April 2015

LABORATORIUM BIKOKIMIA PANGAN


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2015

Laboratorium Biokimia Pangan

Vitamin (Uji Vitamin B)

I PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar
Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip
Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.
1.1. Latar Belakang Percobaan
Istilah vitamine atau vitamin mula-mula diutarakan
oleh seorang ahli kimia Polandia bernama Frunk, yang
percaya bahwa zat penangkal beri-beri yang larut dalam air itu
suatu amina yang sangat vital, dan dari kata tersebut lahirlah
istilah vitamin yang kemudian menjadi vitamin.
(Winarno, 1992).
Vitamin merupakan suatu molekul organic yang
sangat diperlukan tubuh untuk proses metabolisme dan
pertumbuhan yang normal. Vitamin-vitamin tidak dapat dibuat
oleh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup, oleh karena itu
harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi.
(Winarno, 1992).
Vitamin B terdiri dari 8 macam, yaitu B1 (tiamin), B2
(riboflavin), B3 (niasin), B5 (asam pantotenat), B6 (piridoksin),
B7 (biotin), B9 (asam folat) dan B12 (kobalamin). Vitaminvitamin tersebut kita butuhkan untuk meningkatkan fungsi
mental, membuat kita tetap bersemangat, meningkatkan
keseimbangan tubuh, dan membantu mempertahankan
kesehatan kulit dan otot. Vitamin B1 atau thiamin mengandung
sistem dua cincin, yaitu inti pirimidin dan thiazol. Dalam
tanaman, terutama serelia, vitamin B1 terdapat dalam
keadaan bebas, sedangkan dalam jaringan hewan terdapat
sebagai koenzim, yaitu thiamin pirofosfat (TPP). (Anonim,
2013).
1.2. Tujuan Percobaan
Tujuan Uji Vitamin B ini adalah untuk mengetahui
adanya vitamin B pada bahan pangan.
1.3. Prinsip Percobaan
Prinsip dari percobaan Uji Vitamin B ini adalah
berdasarkan reaksi kimia antara vitamin B dengan NaOH dan

Laboratorium Biokimia Pangan

Vitamin (Uji Vitamin B)

Pb asetat disertai pemanasan sehingga membentuk endapan


berwarna coklat kehitaman.
1.4. Reaksi Percobaan

Gambar 31. Reaksi Percobaan Uji Vitamin B

Laboratorium Biokimia Pangan

Vitamin (Uji Vitamin B)

II METODE PERCOBAAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan yang
digunakan, (2) Pereaksi yang digunakan, (3) Alat yang
digunakan, dan (4) Metode Percobaan.
2.1. Bahan yang digunakan
Bahan yang digunakan dalam Uji Vitamin B adalah 1
mL larutan Vitamin C Ipi, 1 mL larutan toge, 1 mL larutan buah
pir, 1 mL NaOH 1:10, dan 1 mL Pb asetat.
2.2. Pereaksi yang digunakan
Pereaksi yang digunakan dalam Uji Vitamin B ini
adalah NaOH (1:10) dan Pb asetat.
2.3. Alat yang digunakan
Alat yang digunakan dalam Uji Vitamin B adalah
tabung reaksi, gelas kimia, pipet tetes serta water bath.

Laboratorium Biokimia Pangan

Vitamin (Uji Vitamin B)

2.4. Metode Percobaan

1 mL sampel
1 mL NaOH 1:10
1 mL Pb asetat
Panaskan selama
15-20 menit

Amati warna coklat kehitaman yang terbentuk


Gambar 32. Metode Percobaan Uji Vitamin B

Laboratorium Biokimia Pangan

3.1.

Vitamin (Uji Vitamin B)

III HASIL PENGAMATAN


Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Hasil
Pengamatan, dan (2) Pembahasan.
Hasil Pengamatan

Gambar 33. Hasil Pengamatan Uji Vitamin B


Tabel 11. Hasil Pengamatan Uji Vitamin B
Sampel
Pereaksi
Hasil
Vitamin C Ipi (C)
NaOH 1:10 dan
Toge (D)
Pb asetat
Buah Pir (E)
+
( Sumber: Nugraheni WP dan Tsani Nur AF, Kelompok D, Meja
9, 2015. )
Keterangan:
(+) Terbentuk endapan coklat
(-) Tidak terbentuk endapan coklat

Laboratorium Biokimia Pangan

3.2.

Vitamin (Uji Vitamin B)

Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan pada percobaan Uji
Vitamin B ini didapat bahwa pada sampel Vitamin C Ipi(C) dan
sampel larutan toge(D) dengan pereaksi NaOH 1:10 dan Pb
asetat tidak terbentuk endapan coklat dan pada sampel
larutan buah pir(E) dengan pereaksi NaOH 1:10 dan Pb asetat
terbentuk endapan coklat. (Anonim, 2015).
Dipandang dari segi gizi, kelompok vitamin B
termasuk dalam kelompok vitamin yang disebut vitamin B
kompleks yang meliputi :
Tiamin (Vitamin B1)
Tiamin dikenal juga sebagai vitamin B1. Dalam
makanan tiamin dapat ditemuka dalam bentuk bebas atau
dalam bentuk kompleks dengan protein atau kompleks
protein-posfat. Bentuk yang terikan akan segera terpisah
setelah terserap di duodenum atau jejenuhan.
(Winarno, 1992).
Riboflavin (Vitamin B2)
Riboflavin dikenal juga sebagai vitamin B 2. Riboflavin
merupakan komponen suatu system enzim yang dikenal
sebagai flavoprotein dan terlibat dalam reaksi-reaksi
metabolism intermediat. (Winarno, 1992).
-Niasin (Vitamin B3)
Niasin dikenal juga sebagai vitamin B 3. Niasin atau
niasin amida merupakan dua senyawa yang memiliki sifat
biologis sama. Niasin amida banyak terdapat dalam
jaringan ternak dan lebih larut dalam air, sedang niasin
sangat sedikit larut dalam air dingin, dan hanya larut
sebagian dalam air panas. Vitamin ini tahan terhadap
alkali, asam, panas, cahaya dan oksidasi. (Winarno, 1992).
-Asam Pantotenat (Vitamin B5)
Asam pantotenal dikenal juga sebagai vitamin B 5.
Asam pantotenat adalah sebagai koenzim A, asam
pantotenat terlibat dalam metabolisme karbohidrat, lemak
dan protein khususnya produksi energy. Asam pantotenat
juga terlibat dalam metabolisme asam lemak dan lipida
lain. (Winarno, 1992).
-Piridoksin (Vitamin B6)
Piridoksin dikenal juga sebagai vitamin B6. Vitamin ini
bertindak sebagai koenzim piridoksal fosfat yang dapat
dibentuk dari salah satu dari tiga bentuk yang ada. Karena

Laboratorium Biokimia Pangan

Vitamin (Uji Vitamin B)

sifatnya yang larut dalam air, tubuh hanya dapat


menyimpam vitamin B6 dalam jumlah yang kecil, kira-kira
separuhnya dalam bentuk glikogen fosforilase.
(Winarno, 1992).
-Biotin (Vitamin B7)
Biotik dikenal juga sebagai vitamin B 7. Biotin
merupakan koenzim dari berbagai enzim yang ikut
berpartisipasi dalam proses karboksilasi, dekarboksilasi,
dan reaksi deminasi. Biton sangat diperlukan dalam
sintesis asam lemak dan dalam reaksi fiksais CO 2 pada
proses perubahan perurat menjadi oksaloasetat.
(Winarno, 1992).
-Asam Folat (Vitamin B9)
Asam Folat dikenal juga sebagai Vitamin B 9. Asam
Folat sangat penting untuk berbagai fungsi tubuh mulai dari
sintesis nukleotid ke remetilasi homocysteine. Vitamin ini
terutama penting pada period pembelahan dan
pertumbuhan sel. Anak-anak dan orang dewasa
memerlukan Asam Folat untuk memproduksi sel darah
merah dan mencegah anemia. Folat dan asam folat
mendapatkan namanya dari kata latin folium (daun) Asam
Folat juga sangat penting bagi wanita hamil.
(Wikipedia, 2015).
-Kobalamin (Vitamin B12)
Kobalamin dikenal juga sebagai Vitamain B12.
kobalamin, adalah sebuah vitamin larut air yang berperan
penting dalam berfungsi normalnya otak dan sistem saraf,
serta dalam pembentukan darah. Vitamin ini merupakan
salah satu dari delapan vitamin B. Umumnya, vitamin ini
terlibat dalam metabolisme setiap sel dalam tubuh,
terutama pengaruhnya pada sintesis dan regulasi DNA
serta pada sintesis asam lemak dan produksi energi.
(Wikipedia, 2015).
Mekanisme Uji Vitamin B adalah karena vitamin B tidak
tahan terhadap basa sehingga ditambahkan NaOH yang
bertujuan merusak vitamin B. Kemudian vitamin B berikatan
dengan gugus Sulfur yang berasal dari protein sehingga
menghasilkan tiol. Kemudian tiol bereaksi dengan Pb
sehingga menghasilkan endapan PbS yang berwarna cokelat
kehitaman. (Anonim, 2015).

Laboratorium Biokimia Pangan

Vitamin (Uji Vitamin B)

Dalam percobaan uji vitamin B ada penambahan Pb


Asetat dan NaOH yang berfungsi untuk merubah vitamin B
menjadi bentuk tiol karena pereaksi tersebut menjadikan
kondisi larutan sampel bersifat basa. Dilakukan pemanasan
karena vitamin B relatif sangat stabil terhadap panas dan
vitamin B juga relatif stabil dalam asam. Namun ada beberapa
jenis vitamin B yang rusak akibat pemanasan yang terlalu
lama. Contohnya tiamin (vitamin B1). Kehilangan atau
kerusakan tiamin selama proses pemasakan disebabkan oleh
sifat tiamin yang larut dalam air, dan tidak tahan terhadap
pemanasan yang terlalu lama. Adanya alkali juga
menyebabkan kerusakan tiamin sehingga NaOH yang
digunakan bukan NaOH pekat agar tidak merusak sampel.
Pemanasan selama kurang lebih 15-20 menit. Untuk waktu
pemanasan yang dilakukan selama 15-20 menit karena jika
larutan dipanaskan kurang dari waktu yang telah ditentukan
kemungkinan larutan belum tercampur sempurna sehingga
hasil yang didapat tidak akurat atau belum terlihat. Begitu pula
dengan pemanasan yang berlebihan, jika dipanaskan dalam
waktu yang terlalu lama, maka dikhawatirkan vitamin yang
terkandung akan rusak. (Anonim, 2015).
Tiol dalam kimia organik, tiol adalah sebuah senyawa
yang mengandung gugus fungsi yang terdiri dari atom sulfur
dan atom hidrogen (-SH). Sebagai analog sulfur dari gugus
alkohol (-OH), gugus ini dirujuk baik sebagai gugus tiol
ataupun gugus sulfhidril. Secara tradisional, tiol sering dirujuk
sebagai merkaptan. (Wikipedia, 2015).
Faktor kesalahan pada percobaan Uji Vitamin B ini
biasanya terletak pada sampel yang sudah terkontaminasi
bahan lain sehingga hasil yang didapatkan kurang maksimal.
(Anonim, 2015).

IV KESIMPULAN DAN SARAN

Laboratorium Biokimia Pangan

Vitamin (Uji Vitamin B)

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan,


dan (2) Saran.
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan pada percobaan Uji
Vitamin B ini didapat bahwa pada sampel Vitamin C Ipi(C) dan
sampel larutan toge(D) dengan pereaksi NaOH 1:10 dan Pb
asetat tidak terbentuk endapan coklat dan pada sampel
larutan buah pir(E) dengan pereaksi NaOH 1:10 dan Pb asetat
terbentuk endapan coklat.
4.2. Saran
Saran dalam percobaan Uji Vitamin B ini adalah
sebaiknya praktikan lebih terliti dan berhati-hati lagi dalam
melakukan percobaan, agar didapat hasil yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Laboratorium Biokimia Pangan

Vitamin (Uji Vitamin B)

Anonim. 2013. Uji Kualitatif Vitamin. anaktptphagriculture.blogspot.com. (Diakses: 3 April 2014)


Wikipedia. 2015. Asam Folat. http://id.wikipedia.org/wiki.
(Diakses: 3 April 2015).
Wikipedia.
2015.
Tiol.
(Diakses: 3 April 2015).

http://id.wikipedia.org/wiki.

Winarno, F.G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama.

LAMPIRAN
UJI VITAMIN B

Laboratorium Biokimia Pangan

Vitamin (Uji Vitamin B)

Lampiran 13. Hasil Pengamatan Uji Vitamin B


Sampel
Pereaksi
Hasil I
Hasil II
Vitamin C Ipi (C)
NaOH 1:10
Toge (D)
dan
Buah Pir (E)
+
+
Pb asetat
Sumber :
Hasil I : Nugraheni WP dan Tsani Nur AF, Kelompok D, Meja
9, 2015.
Hasil II : Asisten Laboratorium Biokimia Pangan, 2015.
Keterangan:
(+) Terbentuk endapan coklat
(-) Tidak terbentuk endapan coklat

Anda mungkin juga menyukai