TEKNIK LABORATORIUM
pH meter dan Makanan
OLEH
RESSI DOMITILA
F1071131004
Praktikum 9
pH meter dan Makanan
A. PENDAHULUAN
Ph meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur derajat
keasaman suatu bahan. Ph meter ini digunakan juga untuk mengetahui asam
dan basa suatu bahan. Sedangkan alat yang digunakan untuk mengkur ph
ibni disebut Indikator asam basa. Indikator asam basa adalah zat-zat warna
yang mampu menunjukkan warna berbeda dalam larutan asam dan basa.
Misalnya lakmus. Lakmus akan berwarna merah dalam larutan yang bersifat
asam dan berwarna biru dalam larutan yang bersifat basa.
Makanan mempunyai kadar keasamannyaa masing-masing, terutama
buah-buahan. Kadar keasaman itu sendiri berbeda-beda pada setiap jenis
makanan. Pada umumnya kadar keasaman dapat kita ketahui dengan melalui
suatu pengukuran dengan alat. Alat yang dapat mengukur kadar atau derajat
keasaman suatu bahan disebut pH meter.
mengetahui kadar keasaman pH makanan dari buah nenas dan asam cuka.
Digunakan buah nenas karena memiliki derajat keasaman tertentu,
sedangkan asam cuka merupakan asam cuka buatan. Dengan mengetahui
derajat keasaman dari bahan makanan ini, kami dapat mengetahui nilai pH
dari bahan alami dan buatan.
tahun
1814
Joseph
Louis
Gay-Lussac
(1778-1850)
menyimpulkan bahwa asam adalah suatu zat yang dapat menetralkan alkali
dan kedua golongan senyawa itu hanya dapat didefinisikan dalam kaitan
satu dengan yang lain.
Namun konsep/pendapat yang cukup memuaskan, dan dapat diterima
hingga saat ini dikemukakan oleh Svante August Arrhenius (1859-1927),
yaitu :
asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+. dengan kata lain,
pembawa sifat asam adalah ion H+. dan dirumuskan dengan
HxZ(aq)---------xH+(aq) + Zx-(aq)
basa adalah zat yang dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH-). dengan
kata lain, pembawa sifat basa adalah (OH-). dan dirumuskan dengan
M(OH)x(aq)---------Mx+(aq) + xOH-(aq)( Hiskia,1998).
Pengukuran yang akurat dan analisis data pH diperlukan untuk
banyak aplikasi mulai dari sektor pertanian ke laboratorium klinis.
Sebaiknya unit genggam murah yang diperlukan untuk aplikasi ini. Makalah
ini menyajikan akuisisi data sensor dan sistem data logging termasuk rincian
konstruksi, kemampuan dan aplikasi. Mikrokontroler PIC telah built-in
ADC, yang sampel tingkat pH output yang diukur dengan pH meter
(Ramya,2012: 3-1).
Makanan yang menggunakan kuah atau cairan yang asam (pH < 7),
misalnya acar, pempek, dapat menyebabkan erosi pada gigi.1 Demikian juga
dalam suasana atau media yang bersifat asam (pH < 7) dapat mengakibatkan
erosi pada enamel gigi.2,3 Minuman ringan merupakan minuman yang tidak
mengandung alkohol (non-alkohol), merupakan minuman yang berkarbonat.
Minuman ringan mengandung bahan pemanis, asam dan bahan perasa alami
maupun buatan. Bahan alami dapat berupa kacang-kacangan, buah-buahan,
sayur-sayuran. Kopi, teh, susu serta coklat bukan merupakan minuman
ringan, yang termasuk minuman ringan adalah cola, lemon, orange dan kopi
bir serta anggur(Prasetyo,2005:38. 62).
Pada umumnya hampir semua jenis tanah yang digunakan untuk
pertanian cocok untuk tanaman nanas. Meskipun demikian, lebih cocok
pada jenis tanah yang mengandung pasir, subur, gembur dan banyak
mengandung bahan organik serta kandungan kapur rendah. Derajat
keasaman yang cocok adalah dengan pH 4,5-6,5. Tanah yang banyak
mengandung kapur (pH lebih dari 6,5) menyebabkan tanaman menjadi
kerdil dan klorosis. Sedangkan tanah yang asam (pH 4,5 atau lebih rendah)
mengakibatkan penurunan unsur Fosfor, Kalium, Belerang, Kalsium,
Magnesium, dan Molibdinum dengan cepat(Thamrin, 2011. Online).
Nanas adalah buah yang memiliki mata yang banyak dan memiliki
warna kuning keemasaan. Nanas memiliki segudang khasiat untuk tubuh
kita, baik untuk kecantikan maupun kesehatan. Pohon nanas sendiri dapat
tumbuh subur di daerah beriklim tropis seperti di indonesia dengan masa
panen relatif singkat, yaitu antara 2 sampai 3 kali setahun. Itulah alasan
kenapa buah nanas menjadi sangat terjangkau untuk masyarakat luas..
namun demikian sebenarnya buah nanas bukan berasal dari indonersia
melainkan dari negara-negara Amerika latin seperti Brazil, Paraguay, dan
Bolivia. Tak hanya buahnya saja yang berkhasiat, tetapi bagian lain dari
nanas juga berkhasiat seperti, kulit yang berfungsi untuk membersihkan
batu marmer. Daun nanas berfungsi sebagai piretik (penurun panas).
Nanas juga mengandung phitochemical yang baik untuk kesehatan.
Phitochemical adalah zat, bukan gizi yang dapat dijumpai pada tumbuhan
yang memilki aktifitas biologi yang menguntungkan tubuh, yakni sebagai
antioksidan. Selain itu nanas juga mengandung enzim bromelain yang
dapat mengubah protein pada susu daging dan gelatin sehingga membuat
bahan makanan menjadi basah. Karena sifatnya itu, nanas dapat
mengempukan daging dengan meletakkan potongan nanas di atasnya,
apakah
fungsi
zat
ini?
,apa
yang
dimaksud
dengan
thermistor temperature ?
Adapun tujuan dari pengamatan ini yaitu tentang Ph meter dan
makanan yaitu untuk mengetahui kalibrasi phmeter, mengetahui derajat
keasaman makanan yaitu nanas dan asam cuka serta untuk mengetahui
reaksi pengenceran terhadap pH makanan.
B. METODOLOGI
Praktikum ini dilakasanakan pada hari Rabu 11 juni 2014. Pada
pukul 12.30-14:30 WIB. Dilaksanakan di laboratorium Biologi FKIP
UNTAN. Adapun alat dan bahan yang diperlukan pada praktikum ini yaitu 3
buah nenas dengan 1 buah nenas yang masih muda, 1 buah nenas setengah
matang dan 1 buah nenas yang matang. Kemudian sarbet, blender, pisau,
gelas kimia dan tabung reaksi, kertas ph , corong, asam cuka, pipet tetets
dan gelas ukur.
Adapun prosedur pada praktikum tentang pH meter dan makanan
yaitu
Untuk Nenas
Praktikan menyediakan 3 buah nenas dengan tingkat keasaman yang
berbeda.
1.Nenas muda dengan kulit buah yang masih hijau
2.Nenas setengah matang dengan kulit setengah kuning dan setengah hijau
3.Nenas matang dengan kulit buah yang berwarna kuning
Kemudian dikupas kulit nenas dan dipisahkan dari pulur/ bonggol
tengahnya. Diiris tipis-tipis dengan menggunakan pisau, dan dimasukkkan
ke dalam blender. Dihaluskan sampai hancur semuanya, secara keseluruhan
dari nenas tersebut. Kemudian, disaring dengan menggunakan sarbet, kain
halus untuk mendapatkan ekstraknya. Disiapkan pengenceran dengan cairan
ekstrak yang mencampur 9ml air dan 1 ml ekstrak untuk menghasilkan
pengenceran 10-1. Dilakukan pengenceran dengan 10-2. Dengan demikian,
didapatkan 9 larutan ekstrak dengan konsentrasi berbeda dari satu nenas.
Diukur pH dari masing-masing nenas dengan tingkat kematangan
yang berbeda. Dicatat dalam table dan dibuat grafik beserta standar
deviasinya.
Untuk Asam Cuka
Dibuatlah pengenceran asam cuka makan 1 %, 10%, 20%,30%,40%
dan 50%. Denagn konsentrasi air 1% dan volume airnya yaitu 100ml.
dihitung pengencerannya yaitu dengan rumus M1.V1=M2.V2.
Kemudian
Ekstrak
12
muda
34
56
Nenas
12
setengah
34
56
matang
Nenas
12
matang
34
56
100
25
50
25
40
100
20
50
30
30
100
15
50
35
20
100
10
50
40
10
100
50
45
100
0,5
50
49,5
1%
10%
20%
30%
40%
50%
100 %
k
12
34
56
d. Grafik
Grafik pH Nanas dengan Tingkat Kematangan Berbeda
1). Ekstrak
2). 10-1
3). 10-2
bahan yang biasanya berasa asam di lidah manusia. Bahan tersebut adalah
nanas dan cuka makan. Sedangkan alat yang dipakai untuk mengukur nilai
pH dari bahan tersebut adalah kertas pH meter. Kertas pH meter tersebut
akan berubah warna sesuai dengan tingkatan asam yang dimiliki
bahan.kertas ph ini akan berubah warna sesuai dengan tingkat keasaman
suatu bahan.
Pertama-tama, diberi perlakuan untuk nenas terlebih dahulu.
Dimana dipilih nenas yang memiliki tingkat kematangan berbeda yaitu
1. Nenas muda, dengan ciri-ciri kulit buah yang masih berwarna hijau
2. Nenas setengah matang dengan kulit buah yang bnerwarna setengah hijau
dan setengah kuning
3. Nenas matang, dengan warna buah yang berwarna kuning.
Ketiga nenas ini, sengaja diambil dengan 3 kematangan yang berbeda
dimana fungsinya yaitu untuk mengetahui perbandingan pH dari setiap
kematangan.
Nenas ini, dikupas dan dibuang bongkolnya, diiris tipis-tipis dan
dimasukkan dalam blender. Dihancurkan sampai larut semuanya, dan
disaring dengan kain halus kedalam gelas kimia. Kemuidan dimasukkan
kedalam gelas ukur dan diukur pHnya. Disini, artinya praktikan mengambil
pH ekstrak dari nenas terlebih dahulu, kemudian diencerkan sampai 10 ml
air dan diukur ph kemudian diencerkan lagi sampai 10 ml dan baru di ukur
phnya lagi. Jadi ada tiga macam ph yang diukur, yaitu ph ekstrak, ph 10 -1
dan 10-2.
Untuk pH yang nenas muda ekstrak adalah 4. Sedangkan untuk 10-1
yaitu 5 semua dan 10-2. yaitu 5 semua.
Ini menunjukkan bahwa pH pada berbagi larutan ini berbeda, dimana
sebelum diencerkan yaitu pada saat ekstrak ia lebih bersifat asam, namun
setelah 1x pengenceran ia menjadi kurang asam dan dengan pengenceran
2x, nilai pHnya mendekati pH netral.
Untuk nenas setengah matang Untuk pH yang ekstrak adalah 4.
Sedangkan untuk 10-1 yaitu 5 semua dan 10-2. yaitu 5 semua.
Kemudian Untuk nenas setengah matang Untuk pH yang ekstrak
adalah 4. Sedangkan untuk 10-1 yaitu 5 semua dan 10-2. yaitu 5 semua.
nenas matang ini hampir sama dengan pH nenas muda, padahal tingkat
kematangannya berbeda.
Kemudian untuk standar deviasi dari nenas ini, dibuat untuk
memudahkan perhitungan keselartuhannya., dimana standar deviasi
dijadikan acuan dalam pengukuran, mendekati , lebih jauh ataupun hampir
sama dengan nilainyang diukur.
Dari hasil pengamatan ini Semakin muda tingkat kematangan
nanas, maka semakin tinggi kadar asamnya. Sehingga derajat keasamannya
asam cuka ini, memiliki pH yang lebihb tinggi dan pekat, sehingga dapat
membahayakan tubuih apalagi cuka yang digunakan terbuat dari olahan
kimia yang dicampur dengan berbagai bahan buatan lainnya.
Untuk Praktikum kedepannya supaya Praktikan bisa lebih tertib
dan diam agar praktikum berjalan dengan lancar dan waktu bisa di
mamfaatkan seefektif mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
Basset . j , etal . 1994 . kimia analisis kuantitatif anorganik , Jakarta :
kedokteran eac.
Lampiran
Perhitungan
A. StandarDeviasi Nanas
Standardeviasipada Nanas muda
- pHekstrak
x
x-
( x- )
12
) = 0
=4
SD =
=
=0
- pH 10-1
x-
( x- )
15
) = 0
=5
SD =
=
=0
- pH 10-2
x-
( x- )
0
) = 0
SD =
=
=0
=5
x-
( x- )
12
) = 0
SD =
=
=0
- pH 10-1
x-
( x- )
15
) = 0
=5
SD =
=
=0
- pH 10-2
x-
( x- )
=15
SD =
=
=0
) = 0
=5
x-
( x- )
12
) = 0
=4
SD =
=
=0
- pH 10-1
x-
( x- )
) = 0
=5
SD =
=
=0
- pH 10-2
x-
( x- )
0
) = 0
SD =
=5
=
=0
B. StandarDeviasiAsamCuka
- pH 1%
x-
x
3
= =3
SD =
=
=0
( x- )
) = 0
- pH 10%
x-
( x- )
) = 0
= =3
SD =
=
=0
- pH 20%
x-
( x- )
) = 0
= =3
SD =
=
=0
- pH 30%
x-
( x- )
= =3
SD =
) = 0
=
=0
- pH 40%
x-
( x- )
) = 0
= =3
SD =
=
=0
- pH 50%
x-
x
3
( x- )
0
) = 0
= =3
SD =
=
=0
- pH 100%
x-
( x- )
= =2
) = 0
SD =
=
-Perhitungan volume dankonsentrasipengenceranasamcuka
1.
1%
V1M1=V2.M2
V1. 100% = 1.50
V1=
= 0.5ml
= 50ml-0.5ml= 49.5 ml
1.
10%
V1M1=V2.M2
V1. 100% = 10.50
V1=
= 5ml
= 50ml-5ml= 45 ml
2.
20%
V1M1=V2.M2
V1. 100% = 20.50
V1=
= 10ml
= 50ml-10ml= 40 ml
3.
30%
V1M1=V2.M2
V1. 100% = 30.50
V1=
= 15ml
= 50ml-15ml= 35 ml
4.
40%
V1M1=V2.M2
V1. 100% = 40.50
V1=
= 20ml
= 50ml-20ml= 30 ml
5.
50%
V1M1=V2.M2
V1. 100% = 50.50
V1=
= 25ml
= 50ml-25ml= 25 ml