Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah. Telur, hati, dan daging merupakan sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan iritasi kulit. 2. Identifikasi Kuantitatif Vitamin B12 Sianokobalamin, C63H88O14N14Pco, merupakan senyawa kompleks dengan kordinat kobalt berberat molekul 1355,4. Kristal vitamin B 12 cepat menyerab lembab udara. Sianokobalamin bersifat netral dan mengandung gugus sian. Gugus ini dapat diganti dengan berbagai ion untuk menghasilkan senyawa baru seperti klorokobalamin dan hidroksokobalamin. Bila sianokobalamin dihidrolisis dengan asam maka akan menghasilkan 5,6-dimetilbenzimdazol. Metode penetapan kadar vitamin (sianokobalamin) Metode penetapan kadar vitamin (sianokobalamin) a. Metode spektrofotometri B12 Sianokobalamin dalam air menunjukkan absorbansi maksimun ( maks) pada 278 1nm, 361 nm dan 550 2 nm. Metode spektrofotometri tidak spesifik untuk sianokobalamina karena senyawa bewarna merah dan pseudosiokobalamin menunjukkan spektra absorbansi yang serupa. Metode yang paling sederhana adalah dengan menetapkan pada 550 nm, tetapi metode ini hanya dapat digunakan terhadap sianokobalamin yang bebas senyawa pengganggu. Metode yang lebih peka ialah dengan melakukan penetapan pada panjang gelombang 361 nm. Prosedur penetapan kadar sianokobalamin secara spekrofotometri:Lebih kurang 2 mg sianokobalamin yang ditimbang saksama, dilarutkan dalam akuades secukupnya dan diencerkan hingga 50,0 mL. Larutan diukur absorbansinya dengan kuvet 1 cm pada panjang gelombang 361 nm. Harga E1cm1% pada 361 nm adalah 207 b. Metode kromatografi Metode KCKT telah sukses digunakan untuk pemisahan dan analisis kuantitatif vitamin B1, B2, dan campuran-campurannya dalam bebagai macam bahan makanan. Berbagai macam isomer vitamin B12(sianokobalamin) yang ada dalam berbagai macam susu juga telah dipisahkan dengan menggunakan metode KCKT fase terbalik. Sianokobalamin diekstraksi dari sampel dengan mencampur 25 mL susu dengan 2-4 mL HCL 0,1 M pH 4,6. Campuran dipanaskan pada suhu 120 0C selama 10 menit dan selanjtnya disaring. pH filtrat diatur 5,5 dengan natrium hidroksida 0,1 M dan diencerkan dengan akuades sampai 50mL.Sianokobalamin selanjutnya dipekatkan pada cartridge oktadesil silan yang telah dikondisikan dengan 2 mL asetonitril dan dicuci dengan 6 mL akuades. Filtrat selanjutnya dilewatkan melalui cartridge dan selanjutnya cartridge dicuci dengan 12 mL air. Sianokobalamain dengan asetonitril: iar(1:1 v/v) dan dipisahkan dengan kolom oktil silika. Elusi gradien dimulai dengan asetonitril: larutan amonium fosfat pH 3,0 (5:95) lalu konsentrasi asetonitril ditingkatkan
samapi 30% selama 16 menit. Konsentrasi vitamin B 12selanjutnya dengan