H-2
Edukasi Informasi
Yan Lab Terintegrasi
Yan RDI Terintegrasi
H-1
di Rumah
-Proses Discharge/Pulang
-Pemetaan Yan yg dibutuhkan
dirumah & ketersediaannya
-Resume Pasien Pulang
-
Slide Bimbingan
No Standar
Elemen
Penilaian
1 APK.1.
6
2 APK.1.1.
7
3 APK.1.1.1
4
4 APK.1.1.2
3
5 APK.1.1.3
4
6 APK.1.2.
5
7 APK.1.3
4
8 APK.1.4
6
9 APK.2
4
10 APK.2.1
5
11 APK.3.
5
12 APK.3.1
4
No
Standar
Elemen
Penilaian
13
APK.3.2
6
14
APK.3.2.1
6
15
APK.3.3
5
4
16
APK.3.4
3
17
APK.3.5
18
APK.4
5
19
APK.4.1
2
20
APK.4.2
4
21
APK.4.3
2
22
APK.4.4
5
23
APK.5
6
23 Std
105 EP
5
Kesinambungan Asuhan/Pelayanan
Kesinambungan yan antar berbagai RS
Kesinambungan yan antar unit / disiplin dan praktisi di dalam RS
Bagaimana kita dapat secara efisien memindahkan Pasien secara
mulus dari suatu bagian ke bagian lain?
Siapa yang bertanggung-jawab atas Pasien saat mereka
dipindahkan ke bagian lain di RS?
Pemulangan, Rujukan dan Tindak-lanjut
Pemulangan : asuhan telah lengkap. Rujukan : asuhan atau tindaklanjut di RS lain atau praktisi di komunitas
Tindak-lanjut : memastikan bahwa auhan telah lengkap dan berhasil
Informasi apa yang perlu diberikan kepada Pasien?
Apa saja yang perlu diketahui oleh Pasien atau keluarga?
GAMBARAN UMUM
ADMISI KE RS
*Standar APK.1. Pasien diterima sebagai pasien RI (RI) atau didaftar
utk pelayanan RJ (RJ) berdasarkan *pada kebutuhan pelayanan kes
mereka yg telah di identifikasi dan *pada misi serta sumber daya RS yg
ada.
Elemen Penilaian APK.1.
T 1. Skrining dilakukan pada kontak pertama didalam atau di luar RS.
2. Berdasarkan hasil skrining ditentukan apakah kebutuhan pasien
T
sesuai dengan misi & sumber daya RS. (lihat juga TKP.3.2, EP.2)
T 3. Pasien diterima hanya apabila RS dapat menyediakan kebutuhan
pelayanan RI & RJ yg tepat.
4. Ada cara untuk melengkapi hasil tes diagnostik berkenaan dg tanggjwb utk menetapkan apakah pasien diterima, dipindahkan atau
dirujuk.
5. Ada kebijakan yg menetapkan ttg skrining dan tes diagnosa mana yg
merupakan standar sebelum penerimaan pasien.
T 6. Pasien tidak dirawat, dipindahkan atau dirujuk sebelum diperoleh
hasil tes yg dibutuhkan sbg dasar pengambilan keputusan.
11
Terapis Fisik
Diagram
IAR
Asesmen Pasien
Pencatatan:
2. Analisis informasi :
A
Menetapkan Diagnosis / Masalah / Kondisi
Untuk mengidentifikasi Kebutuhan Yan Pasien
3. Rencana Asuhan/Plan of Care :
Merumuskan rencana dan sasaran terukur
Untuk memenuhi Kebutuhan Yan Pasien
Asesmen
Awal
Asesmen
Ulang
SOAP
Pemberian Pelayanan
Implementasi Rencana
Monitoring
Asesmen Ulang
Algorithma
Procedures
Protocols
Standing Orders
SI-27082013
J Ashton, 2002
21
22
23
Asesmen IGD-1/2
KARS,
KARS Nico
Nico A.
A. Lumenta
Lumenta
24
Asesmen IGD-2/2
KARS,
KARS Nico
Nico A.
A. Lumenta
Lumenta
25
26
29
Tgl
jam
Uraian Penjelasan/
Isi Komunikasi
No MR
Pemberi
Penjelasan
Nama
Paraf
Pasien/Keluarga
Nama
Paraf
32
35
37
38
KONTINUITAS PELAYANAN
Perawat
Bidan
Clinical/Team Leader
Koordinasi
Kolaborasi
Interpretasi
Sintesis
Integrasi asuhan
komprehensif
Penata
Anestesi
DPJP
Apoteker
Pasien,
Keluarga
Terapis
Fisik
Psikologi
Klinis
Lainnya
Yan Kes
/ RS Lain
Yan
Keuangan/
Billing
Dietisi
en
MPP
Case
Manager
Asuransi
Perusahaan/
Employer
KARS Dr.Nico
Lumenta
BPJS
Dokter
Keluarga
I. Asesmen utilitas
II. Perencanaan
III. Fasilitasi & Advokasi
IV. Koordinasi Pelayanan
V. Evaluasi
Kontinuitas
Pelayanan
Pelayanan dgn
Kendali Mutu
dan Biaya
Pelayanan
memenuhi
kebutuhan
Pasien-Kel pd
ranap s/d
dirumah
Liaison
antara RS, Tim
PPA, PasienKel, Pembayar
Nakes
PPA
Rohaniwan,
Pek.Sosial...
Discharge
Planning
Program
Pelatihan,
Edukasi
Pas + Kel
Asuhan
Pasien
Yan kendali
Mutu-Biaya
Sesuai
Kebutuhan Psn
Proses
Billing
KEMBALI DIRUMAH
Proses
Pulang
Resume
Pasien
Pulang
Instruksi
Reimbur
sement
TL : Lanjutan Proses
Asuhan, pemulihan.
Obat (Oral, Suntik), Diit,
Pemeriksaan
Penunjang, Fisioterapi,
Yan Sosial
Asuhan oleh PPK 1/2 /
RS ybs.
I. Asesmen
utilitas
III.Fasilitasi &
Advokasi
Fungsi ini mencakup
interaksi antara MPP dan
para anggota PPA,
perwakilan pembayar, serta
pasien / keluarga untuk
menjaga kontinuitas
pelayanan. Mewakili
kepentingan pasien adalah
inti dari peran MPP, namun
peran ini juga menjangkau
pemangku kepentingan lain.
MPP melakukan advokasi
untuk opsi pengobatan yang
dapat diterima setelah
berkonsultasi dengan DPJP,
termasuk rencana
pemulangan yang aman.
III.Fasilitasi &
Advokasi
Fungsi ini mencakup
interaksi antara MPP dan
para anggota PPA,
perwakilan pembayar, serta
pasien / keluarga untuk
menjaga kontinuitas
pelayanan. Mewakili
kepentingan pasien adalah
inti dari peran MPP, namun
peran ini juga menjangkau
pemangku kepentingan lain.
MPP melakukan advokasi
untuk opsi pengobatan yang
dapat diterima setelah
berkonsultasi dengan DPJP,
termasuk rencana
pemulangan yang aman.
3. Mempromosikan utilisasi
sumber2 klinis agar efektif dan
efisien
4. Menawarkan bentuk-bentuk
asuhan alternatif kepada pasien
sesuai kebutuhannya, baik karena
pasien sudah mau dipulangkan
atau membutuhkan asuhan
jangka-panjang yang rentan
terhadap peraturan keuangan RS.
5. Memberikan advokasi kepada
pasien. Meningkatkan hubungan
kolaboratif untuk memaksimalkan
kemampuan pasien dan keluarga
untuk membuat keputusan2
medis
KARS Dr.Nico Lumenta
III.Fasilitasi &
Advokasi
Fungsi ini mencakup
interaksi antara MPP dan
para anggota PPA,
perwakilan pembayar, serta
pasien / keluarga untuk
menjaga kontinuitas
pelayanan. Mewakili
kepentingan pasien adalah
inti dari peran MPP, namun
peran ini juga menjangkau
pemangku kepentingan lain.
MPP melakukan advokasi
untuk opsi pengobatan yang
dapat diterima setelah
berkonsultasi dengan DPJP,
termasuk rencana
pemulangan yang aman.
III.Fasilitasi &
Advokasi
Fungsi ini mencakup
interaksi antara MPP dan
para anggota PPA,
perwakilan pembayar, serta
pasien / keluarga untuk
menjaga kontinuitas
pelayanan. Mewakili
kepentingan pasien adalah
inti dari peran MPP, namun
peran ini juga menjangkau
pemangku kepentingan lain.
MPP melakukan advokasi
untuk opsi pengobatan yang
dapat diterima setelah
berkonsultasi dengan DPJP,
termasuk rencana
pemulangan yang aman.
IV.Koordinasi
pelayanan
V. Evaluasi
VI. Tindak
1. Tindak lanjut, pemantauan,
Lanjut
pelayanan dan asuhan pasca
Pasca
discharge
Discharge 2. Reimbursement
Editor:
Dr. dr. Sutoto, M.Kes
Kontributor Utama:
dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM,
MHKes
Kontributor:
1. dr. Djoti Atmodjo, Sp.A, MARS
2. dr. Luwiharsih, M.Sc
3. Dra. M. Amatyah S, M.Kes
4. dr. Djoni Darmadjaja, Sp.B, MARS
5. dr. H. Muki Reksoprodjo, Sp.OG
6. dr. Mgs. Johan T. Saleh, M.Sc
7. dr. Nina Sekartina, MHA
8. dr. Achmad Hardiman, Sp.KJ, MARS
9. Dra. Pipih Karniasih, S.Kp, M.Kep
10. dr. Isi Mularsih, MARS
53
11. dr. Henry Boyke Sitompul,Sp.B,FICS
54
7. Telusur
55
PASIEN
DPJP
Dr Sp / Dr Sp K
DPJP
UTAMA
(Kriteria)
Diab Mellitus
Katarak
Sinusitis
Stroke
Dr Sp PD
Dr Sp M
Dr Sp THT-KL
Dr Sp S
58
NB. Bila pasien dikelola oleh lebih dari satu DPJP, maka harus ada DPJP Utama.
DPJP
Nama
Tgl Mulai
DMT2
Dr A
SpPD
1/2/14
Sinusitis
Dr B
SpTHT
3/2/14
Ateroma
Dr C SpB
6/2/14
Stroke H
Dr D SpS
9/2/14
(Masuk
ICU 12-214)
DPJP Utama
Tgl Akhir
Nama
Tgl Mulai
Ket
Tgl Akhir
Dr A SpPD
3/2/14
10/2/14
Dr D SpS
10/2/14
12/2/14
Dr E SpAn,
KIC
12-2-14
8/2/14
SUPERVISI
dalam Pendelegasian Wewenang
Supervisi
1. Supervisi Tinggi
2. Supervisi Moderat Tinggi
3. Supervisi Moderat
4. Supervisi Rendah
KARS Dr.Nico Lumenta
SUPERVISI
dalam Pendelegasian Wewenang
2. SUPERVISI
MODERAT TINGGI
1. SUPERVISI TINGGI
Untuk PPDS:
Asesmen dari PPDS belum
dianggap sahih
Proses keputusan Rencana
Asuhan / Tindakan oleh DPJP
DPJP melakukan tindakan
sendiri, PPDS memperhatikan,
membantu pelaksanaan
tindakan
Pencatatannya di rekam medis
ttd DPJP dan PPDS
Untuk PPDS:
Asesmen dari PPDS dianggap
sahih, namun pertimbanganya
(judgment) belum sahih
Proses keputusan Rencana
Tindakan disupervisi oleh
DPJP
PPDS melakukan tindakan,
DPJP mensupervisi langsung
(onsite)
Pencatatannya di rekam medis
ttd PPDS dan DPJP
3. SUPERVISI MODERAT
4. SUPERVISI RENDAH
Untuk PPDS:
Asesmen dari PPDS
dianggap sahih, namun
pertimbanganya (judgment)
belum sahih
Proses keputusan Rencana
Asuhan dilaporkan untuk
persetujuan DPJP, sebelum
tindakan, kecuali kasus
gawat darurat
PPDS melakukan tindakan,
DPJP mensupervisi tidak
langsung, sesudah tindakan,
evaluasi laporan tindakan
Pencatatannya di rekam
medis ttd PPDS dan DPJP
Untuk PPDS:
Asesmen dan pertimbangan dari
PPDS dianggap sahih namun belum
punya legitimasi
Proses keputusan Rencana oleh
PPDS
PPDS melakukan tindakan,
supervisi DPJP melalui komunikasi
per telpon, melalui laporan per
telpon, laporan tertulis di rekam
medis
Pencatatannya di rekam medis
harus divalidasi dgn ttd DPJP
Pada keadaan khusus, PPDS berada
ditempat terpencil tanpa DPJP
terkait, ttg proses validasi dibuat
KARS Dr.Nico
Lumenta
kebijakan
khusus oleh RS.
3. SUPERVISI MODERAT
4. SUPERVISI RENDAH
65
Definisi
Discharge Planning
The activities that facilitate a patient's movement from one health care setting to anot
her, or to home.
It is amultidisciplinary process involving physicians, nurses, social workers, and pos
sibly other health professionals;
its goal isto enhance continuity of care.
It begins on admission.
(Mosby's Medical Dictionary, 8th edition. 2009, Elsevier.)
Discharge planning
is a process used to decide what a patient needs for a smooth move from one level
of care to another.
Often, the patient is being transferred from a hospital to home, a rehabilitative care
facility or a nursing home.
(Medicare)
67
Web MD
Discharge Planning
Transisi & Kontinuitas Yan
Keluarga :
Asuhan
Dirumah
Pra Admisi :
o eLOS
o Rujukan
Discharge Planning
Awal & durante
ranap
Kriteria
Tim Multidisiplin
Keterlibatan
Pasien-Kel
Antisipasi masalah
Program Edukasi
/Pelatihan
Rawat inap
Dirumah
Follow-up
Ke RS
Telpon
Yan Kes
Primer
dilingkungan
Yan
Sosial
Yan
Penunjang,
Rehab
Discharge Planning
Cegah Komplikasi
Pasca Discharge
Cegah Readmisi
(Nico Lumenta, 2015)
70
71
h. 1/2
h. 2/2
74
T
T
T
T
76
81
Tgl
Klinik / Nama Dr
Diagnosis
Terapi
2/3/10
Dr A SpKK
Furunkel
Ciprofloxacin
2X500mg
28/3/11
Dr B SpPD
Pasca Demam
Tifoid, Gastritis
Ranitidin 2x150 mg
11/7/13
Dr C SpB
Pasca
Apendektomi
6/8/13
Dr D SpS
Polineuropati
Methycobal 3x250mcg
Ket
RUJUKAN PASIEN
*Standar APK.4. Pasien dirujuk ke RS lain berdasarkan atas kondisi
dan kebutuhan pelayanan lanjutan.
Rujuk ke RS lain
88
APK.4.3. : Pendamping
1. Konteks : Pendamping selama proses rujukan, asuhan, monitoring.
2. Kompetensi & kriteria staf / pendamping sesuai dgn kondisi pasien.
3. Buat Regulasi Transfer Ekstra RS dan Form
APK 4.2. : Konteks : Resume Rujukan. APK 4.4. : Dokumentasi lain
1. Buat Regulasi dan Form
2. Form berisi :
1) Nama RS dan Staf yg menyetujui menerima
2) Alasan rujukan
3) Informasi kondisi klinis pasien / resume klinis pasien dikirim
ke RS bersama pasien
4) Resume klinis termasuk kondisi pasien.
5) Resume klinis mencakup prosedur & tindakan2 lain yg tlh
dilakukan.
6) Resume klinis mencakup kebutuhan pasien akan pelayanan
lebih lanjut, spesifik, misal :membutuhkan hemodialysis,
perawatan ICU dsb
3. Form lain : utk dokumentasi ttg segala perubahan dari
kondisi/status pasien selama proses rujukan
90
TRANSPORTASI
*Standar APK.5. Kegiatan proses rujukan, dan pemulangan pasien RI
atau RJ, termasuk perencanaan untuk kebutuhan transportasi pasien.
Terima kasih
atas perhatiannya
APK