OLEH :
NAMA
NIM
: P07134014038
SEMESTER
: III (TIGA)
I.
TUJUAN
a. Tujuan Umum
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara penetapan kadar Hemoglobin dengan
metode sahli.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan cara penetapan kadar Hemoglobin dengan
metode sahli.
b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa dapat melakukan cara penetapan kadar Hemoglobin darah
probandus dengan menggunakan metode Sahli.
2. Mahasiswa dapat mengetahui kadar Hemoglobin darah probandus.
3. Mahasiswa dapat menginterpretasikan hasil penetapan kadar Hemoglobin
darah probandus.
II.
METODE
Metode yang digunakan adalah metode Sahli
III.
PRINSIP
Hemoglobin diubah menjadi hematin asam oleh HCl 0.1 N, kemudian warna
yang terjadi dibandingkan secara visuil dengan standard permanent dalam alat itu.
IV.
DASAR TEORI
Hemoglobin merupakan suatu senyawa Protein dengan Fe yg dinamakan
conjuguated protein sebagai intinya Fe, dan protofirin & globin sebagai
rangkanya. Hemoglobin berfungsi mengatur pertukaran O 2 dan CO2 didalam
tubuh. Mengambil O2 dari paru-paru kemudian dibawa ke jaringan tubuh sebagai
bahan bakar dan membawa CO2 dari jaringan ke paru-paru sebagai hasil
metabolisme.
Hemoglobin terdiri dari empat protein molekul (rantai globulin) yang terhubung
bersama-sama. Hemoglobin dewasa normal (Hbg) tiap molekulnya mengandung
dua rantai alfa-globulin dan dua rantai beta-globulin. Pada janin dan bayi, rantai
beta yang tidak umum dan molekul hemoglobin terdiri dari dua rantai alfa dan
dua rantai gamma. Kemudian bayi tumbuh, rantai gamma secara bertahap
digantikan oleh rantai beta, membentuk struktur hemoglobin dewasa.
Setiap rantai globulin berisi struktur pusat penting yang disebut molekul
heme. Tertanam dalam molekul heme adalah besi yang sangat penting dalam
mengangkut oksigen dan karbon dioksida dalam darah kita. Besi yang
terkandung dalam hemoglobin juga bertanggung jawab untuk warna merah
darah.
Kadar hemoglobin menggunakan satuan gram/dl (gr%). Yang artinya
banyaknya gram hemoglobin dalam 100 mililiter darah. Kadar hemoglobin dalam
darah yang rendah dikenal dengan istilah anemia sedangkan kadar yang tinggi
disebut dengan polisitemia. Ada banyak penyebab anemia diantaranya yang
paling sering adalah perdarahan, kurang gizi, gangguan sumsum tulang,
pengobatan
kemoterapi
dan
abnormalitas
hemoglobin
bawaan.
Kadar
hemoglobin yang tinggi dapat dijumpai pada orang yang tinggal di daerah
dataran tinggi dan perokok. Beberapa penyakit seperti radang paru-paru, tumor
dan gangguan sumsum tulang juga bisa meningkatkan kadar hemoglobin.
V.
Batang pengaduk
b. Bahan Pemeriksaan :
Darah Kapiler, Darah Vena (EDTA atau Oxalat)
c. Reagent
Aquadest
HCl 0,1 N
VI.
CARA KERJA
INTERPRETASI HASIL
Adapun nilai normal kadar hemoglobin adalah sebagai berikut:
1. Untuk Usia Dewasa
- Laki-laki
: 13,0 - 16,0 gr%
- Perempuan
: 12,0 - 14,0 gr%
VIII.
HASIL PENGAMATAN
Nama probandus
Umur
Jenis Kelamin
Kadar Hemoglobin
: Sri Mulyani
: 43 Tahun
: Perempuan
: 12,0 gr%
PEMBAHASAN
Dari hasil praktikum penentuan kadar hemoglobin menggunakan cara Sahli
yang dilakukan didapat hasil 12,0 gr%. Ini menunjukan bahwa kadar hemoglobin
dari darah probandus masuk dalam rentang normal.
Jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin tidak selalu meningkat atau
menurun bersamaan, sebagai contoh ; penurunan jumlah sel darah merah disertai
kadar hemoglobin yang sedikit meningkat atau normal terjadi pada kasus anemia
pernisiosa serta kadar sel darah merah yang sedikit meningkat atau normal
disertai dengan kadar hemoglobin yang menurun terjadi pada anemia difisiensi
zat besi (mikrositik). (Joyce, 2008).
Hemoglobin merupakan pigmen dari eritrosit yang sangat kompleks.
Hemoglobin merupakan persenyawaan antara protein, globin dan zat warna
(heme). Keistimewaan dari hemoglobin adalah dapat mengikat O 2 dan CO2.
Penurunan Hemoglobin dapat terjadi pada penderita anemia, penyakit ginjal,
dan pemberian cairan intravena (infus) yang berlebihan. Selain itu dapat pula
disebabkan oleh obat-obatan seperti, antibiotik, aspirin, antineoplastik (obat
kanker), indometasin (obat antiradang).
Peningkatan hemoglobin terjadi pada pasien dehidrasi, penyakit paru
obstruktif menahun (COPD), gagal jantung kongesif, dan luka bakar. Obat yang
dapat meningkatkan hemoglobin ialah metildopa (obat drah tinggi) dan gentacimin
(obat infeksi pada kuit).
X.
dibilas
Tidak memperhatikan waktu saat mereaksikan darah dengan HCl
Penambahan aquadest yang berlebihan sehingga terlalu banyak
pengenceran
Darah tidak bercapur rata dengan HCl maupun aquadest
Adanya gelembung yang menyulitkan pembacaan
Membandingkan warna pada cahaya yang kurang terang
SIMPULAN
Hasil penetapan kadar hemoglobin dengan metode sahli dengan probandus
Sri Mulyani, perempuan berumur 43 tahun adalah 12,0 gr%. Hasil ini merupakan
hasil yang normal sesuai dengan nilai normal yaitu 12,0-14,0 gr% untuk
perempuan.
XI.
DAFTAR PUSTAKA
Arianda, Dedy. 2013. Buku Saku Analis Kesehatan (Revisi ketiga). Bekasi :
Analis Muslim Publisher
Davis, Charles Patrick. 2014. Hemoglobin. [online]. tersedia : http://www.
medicinenet.com/hemoglobin/article.htm#what_is_hemoglobin.
diakses
%20kadar%20hemoglobin/index.html
diakses
pada
Sabtu,
12
September 2015
Herawati, Sianny, dkk 2015. Penuntun Praktikum Hematologi. Denpasar :
Poltekkes Kemenkes Denpasar
John Wiley & Sons. 2006. Raising haemoglobin (red blood cell) levels above
133 g/L in people with heart and kidney disease does not reduce
mortality,
and
may
even
increase
it.
[online].
tersedia
Denpasar, 15 September
Praktikan,
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Pembimbing I
Pembimbing II
Pembimbing III
Pembimbing IV
Pembimbing V