Anda di halaman 1dari 53

PANDUAN PENYUSUNAN MODUL

Tim Penyusun:
Noor Riyadhi, Mukhyidin Djaiz, Tedy Tapianto
Tim Editor:
Sudrajat, Abdul Muin Kadir,
Dardji F. Emran, Sugeng Indriyanto
POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF
TAHUN 2009

ISBN...........................................
Hak Cipta pada penyusun dan dilindungi undang-undang
Desain Cover dan Isi:
Editor: Bambang Wasito Adi, Purnomo Ananto
Cetakan Pertama
Dicetak dan diterbitkan
Politeknik Negeri Media Kreatif
Jl. Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12640

ii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................

I. Pendahuluan....................................................................

a. Latar Belakang .................................................................................

b. Pengertian Dan Ruang Lingkup ............................................

c. Tujuan ..................................................................................................

II. Kaidah Penulisan Modul . ...............................................

a. Karakteristik Modul . ......................................................................

b. Bentuk Modul . .................................................................................

c. Prosedur Penulisan Modul . ...................................................... 15


III. Penutup ........................................................................... 26
VI. Lampiran-lampiran ......................................................... 27
A. Contoh Isi Modul ..................................................................................... 27
I. Deskripsi Singkat Pokok Bahasaan ....................................... 27
II. Kompetensi/Tujuan/Kemampuan Akhir

Yang Diharapkan ............................................................................ 27

III. Alat Bantu Pengajaran . ............................................................... 27


IV. Referensi ............................................................................................. 28
V. Referensi Tambahan Untuk Pengajar ................................. 28
VI. Rencana Pembelajaran ............................................................... 28

iii

B. Ukuran Dan Lingkup Percetakan .................................................... 28


VII.Evaluasi ........................................................................... 29
A. Contoh Sampul . ....................................................................................... 31
B. Lembar Pengesahan .............................................................................. 32
C. Format Rancangan Tugas ................................................................... 33
D. Kriteria Penilaian . ..................................................................................... 34

iv

KATA PENGANTAR
Proses pembelajaran yang baik memiliki unsur yang baik dalam
beberapa hal, yaitu [1] organisasi pendidikan yang sehat, [2]
pengelolaan pendidikan tinggi yang transparan dan akuntabel, [3]
ketersediaan rancangan pembelajaran pendidikan tinggi dalam bentuk
kurikulum yang jelas dan sesuai kebutuhan pasar kerja, [4] kemampuan
dan keterampilan SDM akademik dan non akademik yang handal dan
professional, dan [5] ketersediaan sarana-prasarana dan fasilitas belajar
yang memadai.
Politeknik Negeri Media Kreatif (PoliMedia) merupakan lembaga
pendidikan tinggi yang sangat baru, dibentuk berdasarkan SK Nomor
60/2008, tanggal 8 Oktober 2008. Politeknik Negeri Media Kreatif,
memiliki tiga program studi yaitu; Desain Grafis, Teknik Grafika dan
Penerbitan. PNMK merupakan politeknik yang berbasis pada industri
kreatif, sehingga pengembangan jurusan/program studi ke depan akan
terfokus pada ruang lingkup industri kreatif.
Kurikulum yang dikembangkan PoliMedia untuk ketiga program studi
tersebut mengacu SK Mendiknas Nomor 232/U/2000 dan Nomor
045/U/2002 yaitu Kurikulum Berbasis kompetensi (KBK) dan sistem
pembelajaranya berbasis Student Centered Learning (SCL). Pelaksanaan
pembelajaran sistim SCL diperlukan bahan ajar berupa modul, buku
ajar dan buku teks/referensi, sehingga mahasiswa dapat belajar secara
mandiri.
Tujuan penerbitan Pedoman Penyusunan Modul ini sebagai acuan para
dosen, dan tim manajemen dalam proses penyusunan modul matakuliah
sesuai Rencana Pembelajaran ( RP) yang telah dibuat sebelumnya.

Semoga dengan diterbitkan Buku Pedoman Penyusunan Modul ini


dapat digunakan secara maksimal oleh para dosen dalam menyusun
modul yang berkualitas sebagai salah satu upaya peningkatan mutu
layanan pendidikan.

Jakarta, Juni 2009


Pjb. Direktur,

Bambang Wasito Adi, SH, M.Sc

vi

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Politeknik Negeri Media Kreatif (PoliMedia) merupakan lembaga
pendidikan tinggi yang dibentuk berdasarkan SK No.60/2008/
tanggal 8 Oktober 2008. PoliMedia telah memiliki tiga jurusan/
program studi, yaitu; Desain Grafis, Teknik Grafika dan Penerbitan.
PoliMedia merupakan politeknik yang berbasis industri kreatif,
sehingga pengembangan jurusan/program studi ke depan akan
terfokus pada ruang lingkup industri kreatif.

Kurikulum yang dikembangkan PoliMedia untuk ketiga program
studi tersebut mengacu SK Mendiknas Nomor 232/U/2000 dan Nomor
045/U/2002 yaitu Kurikulum Berbasis kompetensi (KBK) dan sistem
pembelajaranya berbasis Student Centered Learning (SCL).

Dalam sistem pembelajaran berbasis SCL meliputi; [1]
Perencanaan (plan) hal penting yang harus tersedia dalam
perencanaan adalah paket kurikulum berbasis kompetensi, [2]
Pelaksanaan (do) aspek pelaksanaan meliputi; Dosen, Mahasiswa,
dan Sumber Belajar, ketersediaan ketiga unsur pelaksanaan ini
maka dapat terjadi proses dan hasil belajar. Penerapan sistem SCL
antara pembelajaran dan penilaian merupakan satu kesatuan,
[3] Pengembangan (action) kegiatan pengembangan diarahkan
pada pengembangan pembelajaran, dan [4] Evaluasi Program
Pembelajaran (chech).

Terkait dengan proses pembelajaran berbasis SCL diperlukan
modul sebagai produk pengembangan kurikulum. Modul dan materi
Panduan Penyusunan Modul

kuliah dapat disusun dalam bentuk modul dan buku ajar. Dengan
adanya modul dan buku ajar untuk setiap matakuliah, diharapkan
mahasiswa dapat lebih memahami materi yang dipelajarinya dan
juga mempelajari modul dan buku ajar secara mandiri.

Pelaksanaan pembelajaran yang dikembangkan di Politeknik
Negeri Media Kreatif (PoliMedia) adalah Pendidikan Berbasiskan
Produksi dan Kewirausahaan (production based education and
Interpreneurship/PBEI). Kegiatan pembelajaran dengan berbasiskan
produksi dan kewirausahaan pada hakekatnya merupakan perpaduan
antara penguasaan konsep dan prinsip terhadap suatu obyek serta
penerapannya dalam kegiatan produksi, dengan memperhatikan
kebutuhan pasar dan menggunakan sistem produksi yang standar,
sehingga menghasilkan produk barang dan jasa yang standar. Untuk
menghasilkan proses pembelajaran yang berkualitas salah satunya
dibutuhkan bahan ajar dalam bentuk; modul, buku ajar, dan buku
teks/referensi.
B. Pengertian dan Ruang Lingkup
1. Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran
yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara
mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan
menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan
sesuai dengan tingkat kompleksitasnya.
2. Modul disusun sesuai dengan kebutuhan belajar
pada mata kuliah tertentu untuk keperluan proses
pembelajaran tertentu, sebuah kompetensi atau sub
kompetensi dikemas dalam satu modul secara utuh (self
contained), mampu membelajarkan diri sendiri atau dapat
digunakan untuk belajar secara mandiri (self instructional),
penggunaannya tidak tergantung dengan media lain (self
alone), memberikan kesempatan mahasiswa untuk berlatih
dan memberikan rangkuman, memberi kesempatan
melakukan tes sendiri (self test) dan mengakomodasi
kesulitan mahasiswa dengan memberikan tindak lanjut
dan umpan balik.


Ruang lingkup pedoman penulisan modul ini adalah
memberikan rambu rambu penulisan modul, antara lain:
Modul yang akan digunakan oleh dosen atau mahasiswa
pada politeknik negeri media kreatif.
Modul ditulis sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik
mahasiswa
Modul mencakup tujuan dan operasional pembelajaran
yang spesifik.
Modul mencakup butir-butir materi pembelajaran secara
rinci yang mendukung tercapainya tujuan.
Modul berisi evaluasi sebagai alat untuk mengukur
keberhasilan mahasiswa.
Modul diharapkan dapat merubah tingkah laku
mahasiswa.
Modul ditulis sesuai dengan kaidah.
Penetapan Modul dilakukan dengan ujicoba, perbaikan
dan validasi.

Modul secara terus menerus harus dilakukan penyempurnaan
sesuai dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi yang
cepat berkembang. Teknologi informasi/internet juga memberikan
gambaran nyata tentang kecepatan akses dan up dating pengetahuan.
Dosen sebagai fasilitator dan motivator harus mempunyai wawasan
dan sumber pengetahuan yang luas, sehingga dalam penulisan modul
dan buku ajar harus menggunakan referensi yang memadai dan
berdasar tata cara karya tulis ilmiah. Mengingat modul yang dibuat akan
diterbitkan dalam bentuk electronic publishing yang dapat diakses
melalui internet, dan akan dibaca kalangan yang lebih luas.

Format dan pola modul (house style) yang digunakan di
Politeknik Negeri Media Kreatif berdasarkan pembelajaran dan
penyesuaian acuan pola modul GATF (Graphic Arts Technical
Foundation) Amerika dan buku KBK yang dikeluarkan oleh Ditjen
Diktidari berbagai sumber institusi pendidikan yang telah banyak
tahun 2008 serta dari berbagai sumber institusi pendidikan yang
Panduan Penyusunan Modul

telah banyak menghasilkan modul. Panduan penulisan modul


ini diharapkan dapat membantu dosen untuk menyusun modul
berdasarkan kaidah karya tulis ilmiah yang benar.
C. Tujuan

Penulisan modul bertujuan :


1. Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar
tidak terlalu bersifat verbal.
2. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera,
baik mahasiswa maupun dosen
3. Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi, seperti:
a. Meningkatkan motivasi dan gairah belajar bagi
mahasiswa;
b. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam
berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sumber
belajar lainnya,
c. Mahasiswa belajar mandiri sesuai kemampuan.
d. Mahasiswa dapat mengukur atau mengevaluasi
sendiri hasil belajarnya.

II. KAIDAH PENULISAN MODUL


A. Karakteristik Modul

Modul yang dihasilkan harus mampu meningkatkan motivasi
penggunanya, maka modul harus mencakup karakteristik yang
diperlukan sebagai modul. Dengan demikian pengembangan
modul harus memasukkan karakteristik sebagai berikut.
1. Self Instructional (pembelajaran mandiri)

Self instructional yaitu melalui modul tersebut seseorang


mahasiswa mampu membelajarkan diri sendiri, tidak
tergantung pada pihak lain.

Untuk memenuhi karakter self instructional, maka


modul harus:

a. Terdapat tujuan kompetensi utama, penunjang, dan


kompetensi lainnya yang jelas.
b. Terdapat materi pembelajaran yang dikemas ke
dalam unit-unit kecil/spesifik sehingga memudahkan
mahasiswa belajar secara tuntas;
c. Tersedia contoh dan ilustrasi yang mendukung
kejelasan pemaparan materi pembelajaran;
d. Terdapat soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya
sehingga mahasiswa memberikan respon dan
mengukur penguasaannya;
e. Kontekstual yaitu materi-materi yang disajikan terkait
dengan suasana atau konteks tugas dan lingkungan
mahasiswa;
f. Menggunakan
komunikatif;

bahasa

yang

sederhana

dan

g. Terdapat rangkuman materi pembelajaran;


h. Terdapat instrumen penilaian/assessment, yang
memungkinkan mahasiswa melakukan self
assessment;
i. Terdapat instrumen yang dapat digunakan mahasiswa
mengukur atau mengevaluasi tingkat penguasaan
materi diri sendiri;
j. Terdapat umpan balik atas penilaian mahasiswa,
sehingga mahasiswa mengetahui tingkat penguasaan
materi;
k. Tersedia informasi tentang rujukan/pengayaan/
referensi yang mendukung materi pembelajaran
dimaksud.
2. Self Contained (kesatuan yang utuh)

Yang dimaksud dengan self contained yaitu seluruh


materi pembelajaran dari satu unit kompetensi atau
sub kompetensi yang dipelajari terdapat di dalam
Panduan Penyusunan Modul

satu modul secara utuh. Tujuan dari konsep ini adalah


memberikan kesempatan mahasiswa mempelajari
materi pembelajaran yang tuntas, karena materi
dikemas kedalam satu kesatuan yang untuh. Jika harus
dilakukan pembagian atau pemisahan materi dari satu
unit kompetensi harus dilakukan dengan hati-hati
dan memperhatikan keluasan kompetensi yang harus
dikuasai oleh mahasiswa.
3. Stand Alone (berdiri sendiri)

Stand alone atau berdiri sendiri yaitu modul yang


dikembangkan tidak tergantung pada media lain atau
tidak harus digunakan bersama-sama dengan media
lain. Dengan menggunakan modul, mahasiswa tidak
tergantung dan harus menggunakan media yang lain
untuk mempelajari dan atau mengerjakan tugas pada
modul tersebut. Jika mahasiswa masih menggunakan
dan bergantung pada media lain selain multimedia yang
digunakan, maka media tersebut tidak dikategorikan
sebagai media yang berdiri sendiri.

4. Adaptif (menyesuaikan)

Modul multimedia interaktif hendaknya memiliki daya


adaptif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan
teknologi. Dikatakan adaptif jika media tersebut dapat
menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, serta fleksibel digunakan di berbagai
perangkat keras (hardware). Dengan memperhatikan
percepatan perkembangan ilmu dan teknologi
pengembangan modul hendaknya tetap up to date.
Modul yang adaptif adalah jika isi materi pembelajaran
dan perangkat lunaknya dapat digunakan sampai
dengan kurun waktu tertentu.

5. User Friendly (mudah digunakan)


Modul hendaknya juga memenuhi kaidah user friendly


atau bersahabat/akrab dengan pemakainya. Setiap

instruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat


membantu dan bersahabat dengan pemakainya,
termasuk kemudahan pemakai dalam merespon,
mengakses sesuai dengan keinginan. Penggunaan
bahasa yang sederhana, mudah dimengerti serta
menggunakan istilah yang umum digunakan merupakan
salah satu bentuk user friendly.
B. Bentuk Modul

Untuk menghasilkan modul pembelajaran yang mampu
memerankan fungsi dan perannya dalam pembelajaran yang efektif,
modul perlu dirancang dan dikembangkan dengan mengikuti
kaidah dan elemen yang mensyaratkannya. Elemen-lemen yang
harus dipenuhi dalam menyusun modul terdiri dari enam elemen
yaitu: konsistensi; format; organisasi; daya tarik; ukuran huruf; dan
spasi kosong.
1. Konsistensi
a. Konsisten dalam pembabakan bagian dan bab
b. Konsisten dalam penulisan materi.
2. Format
a. Sampul/Kulit modul.

Sampul mencantumkan (1) logo Politeknik Negeri


Media Kreatif, (3) nama penulis, (4) nama mata kuliah,
(5) kode mata kuliah, dan (6) Penerbit PoliMedia press
dan tahun terbit.

b. Struktur Isi Modul.


1) Pengantar modul; Pengantar berisi tentang kedudukan modul dalam suatu mata kuliah, ruang
lingkup materi modul, kaitan antara pokok bahasan
satu dengan pokok bahasan lainnya, kaitan antara
sub pokok bahasan satu dengan sub pokok bahasan
lainnya, dan sebagainya.

Panduan Penyusunan Modul

2) Judul pokok bahasan (bab awal modul).


Judul pokok bahasan ditulis sesuai dengan judul


pokok bahasan dalam Rencana Pembelajaran
(RP/SAP)

3) Deskripsi singkat pokok bahasan.


4) Kompetensi/Tujuan/Kemampuan
diharapkan.

akhir

yang

a) Standar kompetensi dirumuskan sesuai dengan


Rencana Pembelajaran KBK.
b) Standar kompetensi adalah kualifikasi kemampuan yang menyangkut pengetahuan,
keterampilan, dan sikap.
c) Kompetensi dasar merupakan penjabaran
standar kompetensi berupa tujuan yang hendak
dicapai untuk 1 (satu) pertemuan atau lebih.
d) Kompetensi dasar berbentuk pernyataan tentang
maksud yang menggambarkan kemampuan
tertentu pada mahasiswa setelah menyelesaikan
pengalaman belajar tertentu.
e) Kompetensi dasar dibuat dengan menggunakan kata kerja yang mengandung
rumusan tingkah laku yang bersifat umum,
mencakup materi yang luas dan dicapai
dalam beberapa tahap.
f) Kata kerja tingkah laku yang dimaksud,
misalnya: mengetahui, mengerti, memahami,
menafsirkan, memperkirakan, menanggapi,
meyakini, memamer-kan dan sebagainya.
g) Tujuan pembelajaran adalah pernyataan tentang
maksud yang menggambarkan kemampuan
tertentu pada mahasiswa setelah menyelesaikan
pengalaman belajar tertentu.

h) Tujuan pembelajaran disusun dengan format


ABC (Audience, Behaviour, Content) dan
menggunakan rumusan tingkah laku yang
spesifik dan jelas. Rumusan tingkah laku dalam
tujuan pembelajaran harus jelas, artinya
menggunakan kata kerja yang operasional,
yaitu hanya menggunakan 1 (satu) kata kerja
(tingkah laku) yang spesifik, dapat diamati
dan dapat diukur. Rumusan tingkah laku yang
dimaksud dapat disajikan dalam berbagai
aspek dan tingkatan, baik kognitif, afektif
maupun psikomotorik.
i) Tingkah laku yang berhubungan dengan
aspek pengetahuan (cognitive) mempunyai
tingkatan:
1) Pengenalan : Mendefinisikan,
mengidentifikasikan, menyatakan.
2) Pemahaman : Menjelaskan, membedakan,
menyebutkan contoh.
3) Penerapan : Mengubah, mengerjakan,
menggunakan.

4) Analisis : Menggambarkan, memisahkan,


merinci.
5) Sintesis : Menyusun, mengubah,
menghubungkan.
6) Evaluasi : Menilai, membandingkan,
menyimpulkan.
j) Tingkah laku yang berhubungan dengan aspek
sikap (affective) mempunyai tingkatan sebagai
berikut:
1) Penerimaan : Menyatakan, memilih,
mengikuti.

Panduan Penyusunan Modul

2) Tanggapan : Menjawab,membahas,
mengerjakan.
3) Keyakinan : Menguraikan, membedakan,
mengajak.
4) Berkarya : Mengubah, mengatur,
mengintegrasikan.
5) Ketekunan : Mengusulkan, mempraktekan,
membuktikan.
k) Tingkah laku yang berhubungan dengan
aspek perbuatan (psichomotoric) mempunyai
tingkatan sebagai berikut:
1) Pemilihan : Memilih, menggambarkan,
memisahkan.
2) Beraksi : Melakukan, Menggerakkan,
memperlihatkan.
3) Pamer : Memamerkan, memasang,
mendiskusikan.
4) Membangun : Membangun, mengatur,
menyusun.
5) Mengatur : Mengatur, mengukur, melukiskan,
dan sebagainya.
l) Alat bantu pengajaran.
1) Alat Bantu pengajaran adalah sarana dan
alat peraga yang dibutuhkan untuk proses
belajar mengajar seperti LCD, CD, flow chart,
barang cetakan dan berbagai model lain
yang diperlukan pengajar.
2) Sarana yang mutlak diperlukan seperti LCD,
komputer, CD. Pilihan sarana lain sesuai
dengan materi pelajaran seperti contoh dummy
(bagi desain), contoh pelat cetak (bagi teknik
grafika);contoh naskah (bagi penerbitan).

10

m) Referensi.
1) Daftar pustaka yang digunakan sebagai sumber
belajar dicantumkan dengan menuliskan nama
lengkap pengarang buku, judul buku, kota
penerbitan buku, nama penerbit buku, tahun
penerbitan buku dan halaman sumber belajar
tersebut diacu.
2) Cara menuliskan daftar pustaka: nama lengkap
pengarang buku (ditulis tanpa gelar, nama akhir
menjadi nama pertama dan dibatasi koma),
koma, judul buku (digaris bawahi atau dicetak
miring), koma, kurung buka, kota penerbitan
buku, titik dua, nama penerbit buku, koma,
tahun penerbitan buku, kurung tutup, koma,
halaman (tulis halaman dan nomor halaman
sumber belajar tersebut diacu).

Contoh penulisan daftar pustaka: Kristin Cullen,


Layout Workbook, zMassachusetts: Rockport
Publisher, 2005, p.25.

n) Referensi tambahan (jika diperlukan).


Referensi tambahan dipergunakan sebagai penunjang
buku referensi utama.
o) Kegiatan belajar/Rencana Pembelajaran (termasuk
tips pengajaran dan rangkuman).
1) Setiap modul berisi 1 3 sub kegiatan belajar
sesuai dengan apa yang tercantum dalam
silabus dan RPP
2) Setiap sub kegiatan belajar mengandung
(a) judul sub pokok bahasan, (b) uraian dan
contoh, (c) tips pengajaran, (d) rangkuman,
3) Judul kegiatan belajar ditulis singkat dan padat
sesuai dengan kegiatan belajar yang tercantum
dalam silabus atau RPP, atau dapat disamakan
dengan judul sub pokok bahasan.

Panduan Penyusunan Modul

11

4) Uraian dan contoh diuraikan setelah di


bawah judul uraian dan contoh ini diberikan
judul sub-sub kegiatan belajar atau sub-sub
pokok bahasan yang merupakan bagian
dari sub kegiatan belajar. Setiap sub kegiatan
belajar atau sub pokok bahasan terdiri sekitar
2 4 sub-sub kegiatan belajar atau sub-sub
pokok bahasan
5) Setelah penulisan judul sub-sub kegiatan
belajar yang merupakan unit terkecil materi
pembelajaran, diberikan uraian yang disertai
ilustrasi atau contoh-contoh aktual. Uraian
diberikan dengan gaya bahasa sederhana
dan komunikatif dalam bentuk bertutur
sehingga penulis seolah-olah hadir di
depan pembaca dan tengah menjelaskan
materi pembelajarannya. Contoh-contoh
harus disertakan dalam uraian sehingga
memperkuat penguasan terhadap materi
pembelajaran yang disajikan.
6) Rangkuman berisi tentang rangkuman materi
pembelajaran yang disajikan dalam uraian
dan contoh.
p) Evaluasi.
1) Evaluasi berisi pertanyaan untuk mengukur
pemahaman mahasiswa dan kemajuan
hasil belajar yang dicapai dalam 1 (satu) unit
pembelajaran.
2) Evaluasi digunakan untuk memaknai
pencapaian hasil belajar sehingga dapat
diberikan umpan balik dan tindak lanjut yang
harus dilakukan oleh pembaca.
q) Gunakan format kolom (tunggal atau multi)
yang proporsional. Penggunaan kolom

12

tunggal atau multi harus sesuai dengan bentuk


dan ukuruan kertas yang digunakan. Jika
menggunakan kolom multi, hendaknya jarak
dan perbandingan antar kolom proporsional.
r) Gunakan format kertas (vertical atau
horizontal) Penggunaan kertas secara vertical
atau memperhatikan tata letak dan format
pengetikan.
s) Gunakan tanda-tanda (icon) yang mudah
ditangkap yang bertujuan untuk menekankan
pada hal-hal yang khusus. Tanda dapat
berupa gambar, cetak tebal, cetak miring
atau lainnya
3. Organisasi
a. Organisasikan isi materi pembelajaran dengan urutan
dan susunan yang sistematis, sehingga memudahkan
mahasiswa memahami materi pembelajaran.
b. Organisasikan antar bab, antar unit dan antar
paragraph dengan susunan dan alur yang
memudahkan mahasiswa memahaminya.
c.

Organisasikan antara judul, sub judul dan uraian


yang mudah diikuti oleh mahasiswa.

d. Modul dilengkapi dengan peta/bagan yang menggambarkan cakupan materi yang akan dibahas (peta modul).
4. Daya Tarik
Daya tarik modul dapat ditempatkan di beberapa bagian
seperti:
a. Bagian sampul (cover) depan dengan mengkombinasikan warna, gambar (ilustrasi), bentuk dan
ukuran huruf yang serasi.

Panduan Penyusunan Modul

13

b. Bagian isi modul dengan menempatkan rangsanganrangsangan berupa gambar atau ilustrasi, pencetakan
huruf tebal, huruf miring, garis bawah atau warna.
c. Tugas dan latihan yang dikemas sedemikian rupa.
5. Bentuk dan Ukuran Huruf
a. Gunakan bentuk dan ukuran huruf yang mudah dibaca
sesuai dengan karakteristik umum mahasiswa.
b. Gunakan perbandingan huruf yang proporsional
antara judul, sub judul dan isi naskah.
c. Hindari penggunaan huruf kapital untuk seluruh teks,
karena dapat membuat proses membaca menjadi sulit.
6. Ruang (spasi kosong)
Gunakan spasi atau ruang kosong tanpa naskah atau
gambar untuk menambah kontras penampilan modul.
Spasi kosong dapat berfungsi untuk menambahkan
catatan penting dan memberikan kesempatan jeda
kepada mahasiswa. Gunakan dan tempatkan spasi kosong
tersebut secara proporsional.

Penempatan ruang kosong dapat dilakukan di beberapa


tempat seperti:
Ruangan sekitar judul bab dan sub bab
Batas tepi (marjin); batas tepi yang luas memaksa
perhatian mahasiswa untuk masuk ke tengah-tengah
halaman.
Spasi antar kolom; semakin lebar kolomnya, semakin
luas spasi diantaranya.
Pergantian antar paragraf dan dimulai dengan huruf
kapital.
Pergantian antar bab atau bagian.

14

C. Prosedur Penulisan Modul



Penulisan modul belajar merupakan proses penyusunan
materi pembelajaran yang dikemas secara sistematis sehingga
siap dipelajari oleh mahasiswa secara mandiri untuk mencapai
kompetensi atau sub kompetensi.

Penyusunan modul belajar mengacu pada kompetensi yang
terdapat di dalam Rencana Pembelajaran (RP) Kurikulum PoliMedia,
atau unit kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja yang telah
dikembangkan dalam Rencana Pembelajaran.

Pengembangan modul belajar mahasiswa mencakup
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dipersyaratkan untuk
menguasai suatu kompetensi. Sangat disarankan agar satu dua,
atau tiga kompetensi dapat dikembangkan menjadi satu modul.
Tetapi mengingat karakteristik khusus, keluasan dan kompleksitas
kompetensi, dimungkinkan satu kompetensi dikembangkan menjadi
lebih dari satu modul.

Penulisan modul dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:


1. Analisis Kebutuhan Modul
a. Pengertian Analisis kebutuhan modul merupakan
kegiatan menganalisis kompetensi untuk menentukan
jumlah dan judul modul yang dibutuhkan untuk
mencapai suatu kompetensi tersebut. Penetapan judul
modul didasarkan pada kompetensi yang terdapat pada
Rencana Program Pembelajaran (RPP). Pada dasarnya
tiap satu kompetensi dikembangkan menjadi satu
modul. Tetapi mengingat karakteristik, keluasan lingkup
dan kompleksitas kompetensi, dimungkinkan satu
kompetensi dapat dikembangkan menjadi lebih dari
satu modul. Jika satu kompetensi akan disusun menjadi
lebih dari satu judul modul, maka pemisahannya harus
dilakukan secara seksama.

Panduan Penyusunan Modul

15

b. Tujuan Analisis kebutuhan modul bertujuan untuk


mengidentifikasi dan menetapkan jumlah dan judul
modul yang harus dikembangkan untuk mencapai
suatu kompetensi.
c. Pelaksanaan Analisis kebutuhan modul dapat dilakukan
dengan langkah sebagai berikut:
1)

Tetapkan kompetensi yang terdapat di dalam Rencana


Pembelajaran (RP) yang akan disusun modulnya;

2) Identifikasi dan tentukan ruang lingkup unit kompetensi


tersebut;
3)

Identifikasi dan tentukan pengetahuan, keterampilan


dan sikap yang dipersyaratkan;

4) Tentukan judul modul yang akan ditulis


5) Kegiatan analisis kebutuhan modul dilaksanakan pada
periode awal pengembangan modul.

Untuk melakukan analisis kebutuhan modul dapat


menggunakan Format 1 sebagai berikut:

d. Hasil dari format analisis kebutuhan modul tersebut


maka dapat diketahui nama atau judul modul yang
akan dikembangkan dari setiap unit kompetensi.

16

ALUR PROSES

DESKRIPSI

PENANGGUNG
JAWAB

UNIT
TERKAIT

HASIL

RPP

Kompetensi

Analisis
Kebutuhan
Modul

Proses menen- Dosen


tukan jumlah & penulis
judul modul yang
dibutuhkan untuk
mencapai suatu
kompetensi

Pudir II
Kajur
Dosen

Daftar
kebutuhan
dan judul
modul

Penyusunan
draft modul

Proses penyusu- Dosen


nan draft modul/ penulis
bahan ajar

Pengetik
Dosen

Draft
modul/
bajan ajar

Validasi

P e n g g u n a a n Dosen
modul terbatas penulis
untuk mengetahui keterbatasan
dan keterlaksanaan modul

Pudir II
Dosen
Mahasiswa

Hasil uji
coba
modul

Proses persetu- Dosen


juan isi modul penulis
oleh industri/
praktisi terhadap
kesesuaian dgn
praktek industri

Pudir II
Kajur

Hasil validasi dari


industri

Proses perbaikan Dosen


terhadap isi mod- penulis
ul hasil validas

Ilustrator
Penerbit

Modul
yang telah
direvisi

Uji coba
Revisi

Produksi
Modul
PoliMedia

Proses penyem- Percetakan


purnaan ak hir
fisik modul

Modul
yang siap
digunakan

Panduan Penyusunan Modul

17

18

Format 1. Analisis Kebutuhan Modul


Kompetensi/
Sub kompetensi

Kriteria
untuk
kerja

Materi Pembelajaran
Peng

Ketr

Sikap

Judul
Modul

Alokasi
Waktu

Materi
Pendukung
(Normatif,
Adaptif )

2. Penyusunan Draf Modul


a. Pengertian Penyusunan draft modul merupakan proses
penyusunan dan pengorganisasian materi pembelajaran
dari suatu kompetensi atau sub kompetensi menjadi
satu kesatuan yang sistematis.
b. Tujuan Penyusunan draft modul bertujuan menyediakan
draft suatu modul sesuai dengan kompetensi atau sub
kompetensi yang telah ditetapkan.
c. Pelaksanaan Penulisan draft modul dapat
dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
1)

Tetapkan judul modul

2)

Tetapkan tujuan akhir yaitu kemampuan yang harus


dicapai oleh mahasiswa setelah selesai mempelajari satu
modul

3)

Tetapkan tujuan antara yaitu kemampuan spesifik yang


menunjang tujuan akhir

4)

Tetapkan garis-garis besar atau outline modul

5)

Kembangkan materi pada garis-garis besar

6)

Periksa ulang draft yang telah dihasilkan


Panduan Penyusunan Modul

19

7)

Draft 1 dikaji oleh ahli materi, bahasa, media, dosen, dan


industri.

8)

Kegiatan penyusunan draf modul dilaksanakan setelah


ditentukan judul modulnya.

d. Hasil Kegiatan penyusunan draft modul hendaknya


menghasilkan draft modul yang sekurang-kurangnya
mencakup:
1)

Judul modul yang menggambarkan materi yang akan


dituangkan di dalam modul

2)

Kompetensi atau sub kompetensi yang akan dicapai


setelah menyelesaikan mempelajari modul

3) Tujuan terdiri dari tujuan akhir dan tujuan antara yang


akan dicapai mahasiswa setelah mempelajari modul
4) Materi pembejaran yang berisi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dipelajari dan dikuasai oleh
mahasiswa
5) Prosedur atau kegiatan pembelajaran yang harus diikuti
oleh mahasiswa untuk mempelajari modul
6)

Soal-soal, latihan dan atau tugas yang harus dikerjakan


atau diselesaikan oleh mahasiswa

7) Evaluasi atau penilaian yang berfungsi mengukur


kemampuan mahasiswa dalam menguasai modul
8)

Kunci jawaban dari soal, latihan dan atau pengujian

3. Uji Coba Modul


a. Pengertian Uji coba draft modul adalah kegiatan
penggunaan modul pada mahasiswa terbatas, untuk
mengetahui keterlaksanaan dan manfaat modul dalam
pembelajaran sebelum modul tersebut digunakan
secara umum. Dari hasil uji coba diharapkan diperoleh
masukan sebagai bahan penyempurnaan draft modul
yang diuji cobakan.

20

Terdapat 2 macam uji coba yaitu uji coba dalam


kelompok kecil dan uji coba lapangan. Uji coba kelompok
kecil adalah uji coba yang dilakukan hanya kepada 2
-4 mahasiswa. Sedangkan uji coba lapangan adalah
uji coba yang dilakukan kepada mahasiswa dengan
jumlah 20 30 mahasiswa.
b. Tujuan Uji coba draft modul bertujuan:
1)

Mengetahui kemampuan dan kemudahan mahasiswa


dalam memahami dan menggunakan modul;

2) Mengetahui efisiensi waktu belajar dengan menggunakan


modul;
3) Mengetahui efektifitas modul dalam membantu
mahasiswa mempelejari dan menguasai materi
pembelajaran.
c. Pelaksanaan Untuk melakukan uji coba draft modul
dapat diikuti langkahlangkah sebagai berikut:
1)

Siapkan dan gandakan draft modul yang akan diuji


cobakan sebanyak peserta yang akan diikutkan dalam
uji coba;

2)

Susun instrumen pendukung uji coba

3)

Distribusikan draft modul dan instrumen pendukung uji


coba kepada mahasiswa uji coba;

4)

Informasikan kepada mahasiswa uji coba tentang


tujuan uji coba dan kegiatan yang harus dilakukan oleh
mahasiswa uji coba;

5)

Kumpulkan kembali draft modul dan instrumen uji


coba;

Panduan Penyusunan Modul

21

6)

Proses dan simpulkan hasil pengumpulan masukan


yang dijaring melalui instrumen uji coba

7)

Kegiatan uji coba draf modul dilaksanakan setelah


perangkat uji coba disiapkan.

d. Hasil Kegiatan uji coba draft modul akan menghasilkan


berbagai masukan untuk perbaikan draft modul. Perbaikan
tersebut dapat dijaring melalui instrumen uji coba.
4. Validasi Modul
a. Pengertian Validasi adalah proses permintaan
persetujuan atau pengesahan terhadap kesesuaian
modul dengan kebutuhan di dunia usaha/ industri.
Untuk mendapatkan pengakuan kesesuaian tersebut,
maka validasi perlu dilakukan dengan melibatkan pihak
industri/praktisi yang ahli sesuai dengan bidang-bidang
terkait dalam modul.

Validasi dapat dimintakan dari beberapa pihak sesuai


dengan keahliannya masing-maisng, antara lain:
1)

Ahli substansi dari industri untuk isi atau materi modul ;

2)

Ahli bahasa untuk penggunaan bahasa;

3)

Ahli metode instruksional untuk penggunaan


instruksional untuk mendapatkan masukan yang
komprehensif dan obyektif,masing-masing ahli dapat
terdiri dari lebih dari satu orang validator.

b. Tujuan Validasi modul bertujuan untuk memperoleh


pengakuan atau pengesahan kesesuaian modul
dengan kebutuhan dunia usaha/ industri, sehingga
modul tersebut layak dan cocok digunakan dalam
pembelajaran. Validasi modul meliputi:

22

1)

Isi materi atau substansi modul;

2)

Penggunaan bahasa ;

3)

Penggunaan metode instruksional

c. Pelaksanaan

Untuk melakukan validasi draft modul dapat diikuti


langkah-langkah sebagai berikut:
1)

Siapkan dan gandakan draft modul yang akan divalidasi


sesuai dengan banyaknya validator yang terlibat;

2)

Susun instrumen pendukung validasi;

3)

Distribusikan draft modul dan instrumen validasi kepada


mahasiswa validator;

4)

Informasikan kepada validator tentang tujuan validasi


dan kegiatan yang harus dilakukan oleh validator;

5)

Kumpulkan kembali draft modul dan instrumen validasi;

6)

Proses dan simpulkan hasil pengumpulan masukan


yang dijaring melalui instrumen validasi.

7)

Kegiatan validasi draf modul dilaksanakan setelah draf


modul diuji cobakan.

d. Hasil Dari kegiatan validasi draft modul akan dihasilkan


draft modul yang mendapat masukan dan persetujuan
dari para validator, sesuai dengan bidangnya. Masukan
tersebut digunakan sebagai bahan penyempurnaan
modul.
5. Revisi Modul
a. Pengertian Revisi atau perbaikan merupakan proses
penyempurnaan modul setelah memperoleh masukan
dari kegiatan uji coba dan validasi. Sesuai dengan
masukan yang diperoleh dari kegiatan sebelumnya,
maka perbaikan modul harus mencakup aspek-aspek
penting penyusunan modul,diantaranya yaitu:
1)
2)
3)
4)

Pengorganisasian materi pembelajaran;


Penggunaan metode instruksional;
Penggunaan bahasa;
Pengorganisasian tata tulis dan perwajahan;
Panduan Penyusunan Modul

23

b. Tujuan Kegiatan revisi draft modul bertujuan untuk


melakukan finalisasi atau penyempurnaan akhir yang
komprehensif terhadap modul, sehingga modul siap
diproduksi.
c. Pelaksanaan Kecuali memperhatikan aspek-aspek
penting dalam merevisi modul, kegiatan revisi draft
modul dilakukan dengan langkahlangkah sebagai
berikut:
1) Siapkan modul dan semua masukan dari hasil uji coba
dan validasi;
2)

Identifikasi hal-hal yang harus dilakukan perbaikan;

3)

Analisis dan kaji ulang terhadap kebutuhan perbaikan


tersebut;

4)

Lakukan perbaikan sesuai dengan kebutuhan;

5)

Cetak terbatas modul yang telah diperbaiki;

6)

Lakukan baca ulang (proofread) sebelum modul


digandakan

7)

Kegiatan revisi draf modul dilakukan setelah kegiatan


validasi, sedangkan revisi modul dapat dilakukan sesuai
kebutuhan.

d. Hasil Dari kegiatan revisi dan finalisasi modul, hasil yang


diharapkan adalah modul yang telah disahkan oleh
berbagai pihak terkait, sehingga modul tersebut siap
digandakan atau diproduksi. Modul siap diproduksi bila
telah mendapat persetujuan dari: 1) penulis sebagai ahli
materi substansi 2) editor bahasa sebagai ahli bahasa
3) editor metode instruksional sebagai ahli metode
instruksional 4) perancang perwajahan modul sebagai
ahli perwajahan modul.

6. Produksi Modul
a.

24

Pengertian Kegiatan akhir dari proses penyusunan


modul adalah produksi yaitu kegiatan menggandakan

atau memperbanyak modul yang siap didistribusikan


dan digunakan. Hakikat penggandaan modul adalah
memperbanyak modul sesuai dengan kebutuhan yang
didasarkan pada jumlah peserta didik. Pengguna utama
modul adalah mahasiswa. Jika biaya penggandaan
modul tersebut akan dibebankan kepada peserta didik,
diharapkan tidak hanya memperhatikan kebutuhan
modul semata, melainkan juga memperhatikan
kemampuan finansial mahasiswa sehingga tidak terlalu
terbebani.
b.

Tujuan Penggandaan modul bertujuan untuk


menyediakan modul sesuai dengan kebutuhan sehingga
siap digunakan dalam proses pembelajaran.

c.

Pelaksanaan

Penggandaan modul dapat dilakukan oleh PoliMedia


atau oleh pihak luar yaitu penerbit dan atau percetakan.
Penggandaan dapat dilakukan setelah naskah draft
mendapat persetujuan untuk digandakan dari para ahli
terkait. Biaya penggandaan modul dapat dibebankan
kepada sekolah sesuai dengan prosedur dan mekanisme
yang benar atau dibebankan mahasiswa pengguna
modul. Jika mahasiswa dibebani biaya penggandaan
modul, maka PNMK harus mampu menekan biaya yang
sekecil mungkin, agar mahasiswa tidak terlalu terbebani.

d.

Hasil Kegiatan memproduksi modul akan menghasilkan


modul yang siap digunakan dalam pembelajaran. Modul
tersebut hendaknya memenuhi karakteristik penyusunan
modul dan dapat mencapai tujuan. Mengacu pada
prinsip peningkatan mutu berkesinambungan, secara
terus menerus modul dapat ditinjau ulang dan diperbaiki
sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan. Dengan
demikian modul tersebut selalu dapat digunakan dalam
pembelajaran karena selalu up to date.

Panduan Penyusunan Modul

25

III. PENUTUP

Pedoman penulisan modul ini merupakan rambu-rambu umum
bagi penulis atau pengembang modul untuk pembelajaran mahasiswa
PoliMedia. Melalui pedoman ini diharapkan terwujud modul PoliMedia
dengan pola pengembangan dan penulisan yang baku dan seragam.

Sebagaimana umumnya keberadaan rambu-rambu, maka
pedoman ini tidak harus diikuti secara kaku, tetapi dapat dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan, kekhususan, karakteristik unit kompetensi
yang dikembangkan.

26

IV. LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Contoh ISI MODUL
MODUL I/ BAB I. JUDUL BAB
Pokok Bahasan : TEKNIK CETAK
I. Deskripsi Singkat Pokok Bahasan

Tugas ini dirancang untuk memperkenalkan prosesproses binding dan finishing kepada mahasiswa/i
yang baru mengenal industri percetakan. Tugas ini
akan

II. Kompetensi/Tujuan/Kemampuan Akhir yang


Diharapkan

Setelah menyelesaikan Tugas I, mahasiswa/i akan


mampu (1) menjelaskan fungsi dan pentingnya
binding dan finishing dalam sebuah perusahaan
dan dalam industri yang lebih luas, (2) meniru alur
kerja

III. Alat Bantu Pengajaran


Diperlukan:
CD-ROM, Tugas I, Bagian 1
Lembar kerja Graphic Arts Workflow

Panduan Penyusunan Modul

27

Pilihan:

Berbagai jenis materi cetakan, termasuk majalah,


kemasan, dan jenis-jenis materi cetak lainnya.

Sketsa dari rangkaian desainer,


Ide Pengajar:

IV. Referensi
F.M. Wieloch, At the Finishing Line: A Primer for
New Bindery Workers, 1st edition, 2003, ch.1

V. Referensi Tambahan untuk Pengajar


D.G. Wilson, Lithography Primer, 2nd edition, 1997,
ch.1, 3

VI. Rencana Pembelajaran (termasuk Tips Pengajaran


dan Rangkuman)
A. Ukuran dan Lingkup Percetakan
Tips Pengajaran
Untuk memulai, mintalah mahasiswa/i untuk berpikir
mengenai beberapa produk cetakan yang mereka
gunakan sebelum masuk kelas pada hari itu. Buat daftar
pada whiteboard atau flipchart.
1. Menjelaskan kepada mahasiswa/i bahwa mereka
sedang bekerja di industri yang kritis atas kesuksesan
dari masyarakat dan satu yang mempunyai kekayaan
sejarah.
a. Banyak orang buta huruf di seluruh dunia sebelum
penemuan proses pencetakan di tahun 1452 oleh
Johannes Gutenberg di Jerman.

28

b. Percetakan adalah bentuk komunikasi massa


pertama, yang berarti bahwa penemuan ini
memperbolehkan pengetahuan disediakan secara
luas bagi massa.
c. Bentuk pertama dari percetakan adalah tipe moveable
yang dapat berpindah, seperti yang diilustrasikan
pada Gambar 1.1. Menyediakan penjelasan singkat
mengenai moveable type balok metal yang dapat
diganti, masing-masing balok tersebut dengan
sebuah karakter naik ke permukaan, dan tersusun
menjadi kata-kata, kalimat-kalimat, dan paragraphparagraf. Permukaan dari balok-balok kecil dilapisi
dengan tinta dan gambar ditransfer ke kertas di
bawah tekanan.
2. Menjelaskan bahwa moveable type sudah tidak lagi
digunakan pada proses industri. Teknologi baru telah
merubah industri. Banyak proses yang dilakukan
awalnya dilakukan dengan tangan berubah menjadi
sangat otomatis.
VII. Evaluasi

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini berdasarkan informasi
yang telah diisi pada job jaket yang telah lengkap yang disediakan
pengajar.
a. Kertas seperti apa yang digunakan untuk pekerjaan?
b. Tinta warna apa yang digunakan untuk pekerjaan?
c. dan seterusnya.

Panduan Penyusunan Modul

29

MODUL II/ Bab II. JUDUL BAB


Pokok Bahasan : DIGITAL PRINTING
I. Deskripsi Singkat Pokok Bahasan

Tugas ini dirancang untuk memperkenalkan prosesproses binding dan finishing kepada mahasiswa/i
yang baru mengenal industri percetakan. Tugas ini
akan

II. Kompetensi/Tujuan/Kemampuan Akhir yang


Diharapkan

30

Setelah menyelesaikan Tugas I, mahasiswa/i akan


mampu (1) menjelaskan fungsi dan pentingnya
binding dan finishing dalam sebuah perusahaan dan
dalam industri yang lebih luas, (2) meniru alur kerja
dst.

A. Contoh sampul:

PROSES CETAK
PC2300

Program Studi : Desain Grafis


Semester

: 2 (dua)

Dosen

POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF

2009
Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta 12640
T : [021] 7864753-55
F : [021] 7864756
e : info@polycredia.ac.id
w : www.polycredia.ac.id

Panduan Penyusunan Modul

31

B. Lembar Pengesahan

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Modul Ajar :


Nama Dosen Pengampu :

Jakarta, ...........................................
Penyusun,

(..........................................)

Mengetahui dan Menyetujui:


Ketua Jurusan:

(..........................................)

32

C. Format Rancangan Tugas

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah

Kode

sks :

Program Studi

Pertemuan ke :

Jurusan

A. TUJUAN TUGAS

B. URAIAN TUGAS

a. Obyek Garapan :

b. Batasan yang harus dikerjakan :

c. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan) :

d. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan :

Panduan Penyusunan Modul

33

D. KRITERIA PENILAIAN
E. Tata Cara Penulisan Modul

Sebuah modul dapat memuat pokok bahasan yang


disampaikan dalam beberapa pertemuan (1-3) atau
merupakan modul hasil gabungan beberapa modul. Modul
gabungan harus mempunyai bobot materi yang sesuai
dengan beberapa modul. Jika modul biasa mempunyai
3 (tiga) sub pokok bahasan, maka modul gabungan
merupakan kelipatan dari modul biasa tersebut.

F. Tata Cara Pengajuan Modul


1. Modul ditulis oleh dosen atau tim dosen.
2. Outline dan deskripsi singkat Modul diserahkan dalam
bentuk soft-copy kepada Pudir I untuk dinilai kelayakannya
3. Modul ditulis menggunakan file microsoft office words
(doc) versi 1997-2003 dan sebaiknya dikonversi ke file
PDF
4. Modul di tulis dengan huruf Tahoma, ukuran 11 point
dan jarak antar baris (leading) 2 spasi.
5. Modul dapat disertai dengan gambar (visual), suara
(audio) atau video.
6. Untuk memperlancar proses pengunduhan (download)
bahan pembelajaran dari situs internet, ukuran file
total (teks berikut gambar dan suara) sebaiknya sekecil
mungkin, dan apabila lebih dari 1 MB sebaiknya dipecah
menjadi beberapa file.
G. RANAH KOGNITIF, RANAH AFEKTIF, DAN RANAH
PSIKOMOTOR

34

Penentuan tujuan pelatihan salah satunya ditentukan oleh


perilaku dengan menggunakan kata kerja operasional
yang mengacu pada TAKSONOMI BLOOM.

Di bawah ini, W. S Winkel (1991) menyusun kategori secara


hirarkis sehingga merupakan tingkatan yang semakin
tinggi semakin kompleks. Tingkatan yang lebih tinggi
mencakup tingkatan sebelumnya yang lebih rendah.
a. Ranah kognitif (cognitive domain) menurut taksonomi
Bloom et. al
1. Pengetahuan (knowledge)
2. Pemahaman (comprehension)
3. Penerapan (application)
4. Analisa (analysis)
5. Sintesa (synthesis)
6. Evaluasi (evaluation)
b. Ranah afektif (affective domain) berdasarkan klasifikasi
Kratwohl, Bloom et. al
1. Penerimaan (receiving)
2. Partisipasi (responding)
3. Penilaian/penentuan sikap (valuing)
4. Organisasi (organization)
5. Pembentukan pola hidup (characterization by a value
or value complex)
c. Ranah psikomotor (psychomotor domain) menurut
taksonomi Simpson
1. Persepsi (perception)
2. Kesiapan (set)
3. Gerakan yang terbimbing (guided response)
4. Gerakan yang terbiasa (mechanical response)
5. Gerakan yang kompleks (complex response)
6. Penyesuaian pola gerak (adjustment)
7. Kreativitas (creativity)

Panduan Penyusunan Modul

35

H. Taksonomi Bloom

RANAH KOGNITIF

KATEGORI JENIS
PERILAKU

KEMAMPUAN
INTERNAL

Pengetahuan
(C 1)







Mengetahui .
misalnya:
Istilah
Fakta
Aturan
Urutan
Methoda


Mengidentifikasikan

Menyebutkan
Memberi nama pada
Menyusun daftar
Menggarisbawahi
Menjodohkan
Memberikan definisi
Menyatakan
Menunjukkan

Pemahaman
(C 2)


















Menterjemahkan
Menafsirkan
Memperkirakan
Menentukan
misalnya:
Methoda
Prosedur
Memahami
misalnya:
Konsep
Kaidah
Prinsip
Kaitan antara
Fakta
Isi pokok
Mengartikan/
menginterpretasikan
misalnya:
Tabel
Grafik
Bagan

Menjelaskan
Menguraikan
Merumuskan
Merangkum

Penerapan
(C 3)






Memecahkan masalah
Membuat bagan dan
grafik
Menggunakan
Misalnya:
Methode/Prosedur
Konsep
Kaidah
Prinsip

Mendemonstrasikan
Menghitung
Menghubungkan
Memperhitungkan
Membuktikan
Menghasilkan
Menunjukkan
Melengkapi
Menyediakan

36

KATA KERJA
OPERASIONAL

Mengubah
Memberikan contoh
tentang
Menyadur
Meramalkan
Menyimpulkan
Memperkirakan
Menerangkan

Menggantikan
Menarik kesimpulan
Meringkas
Mengembangkan
Membuktikan

Menyesuaikan
Menemukan

Analisis
Mengenali kesalahan

(C 4)
Membedakan

misalnya:


Fakta dari interpretasi

data kesimpulan


Menganalisis


Misalnya:


Struktur dasar

bagian-bagian



Hubungan antara




Memisahkan
Menerima
Menyisihkan
Menghubungkan
Memilih
Membandingkan
Mempertentangkan
Membagi
Membuat
Diagram
Menunjukkan
Hubungan antara
Membagi

Sintesa
Menghasilkan

(C 5)
misalnya:


Klasifikasi


Karangan


Kerangka teoritis


Menyusun


misalnya:


Rencana


Skema


Program kerja





Evaluasi
Menilai berdasarkan
(C 6)
norma internal

misalnya:

Hasil karya seni


Mutu karangan


Mutu ceramah


Program penataran





Mengkategorikan
Mengkombinasikan
Mengarang
Menciptakan
Mendesain
Mengatur
Menyusun kembali
Merangkaikan
Menghubungkan
Menyimpulkan
Merancangkan
Membuat pola

Memperbandingkan
Menyimpulkan
Mengkritik
Mengevaluasi
Memberikan
argumentasi
Menafsirkan

RANAH PSIKOMOTOR
KATEGORI JENIS
PERILAKU INTERNAL

KEMAMPUAN
OPERASIONAL

KATA KERJA

Persepsi
Menafsirkan
(P 1) rangsangan

Peka thd Rangsangan

Menyisihkan

Menunjukkan

Memilih



Membedakan
Mempersiapkan
Mengidentifikasikan
Menghubungkan

Panduan Penyusunan Modul

37

Kesiapan
Berkonsentrasi
(P 2)
Menyiapkan diri
(mental dan fisik)



Gerakan

Mempraktekkan

Meniru contoh

tertimbang
(P 3)





Memulai
Mengawali
Bereaksi
Mempersiapkan
Memprakarsai
Menanggapi
Mempertunjukkan

Memainkan
Mengikuti
Mengerjakan
Membuat
Mencontoh
Memperhatikan
Memasang
Membongkar

Gerakan
Berketrampilan

terbiasa
Berpegang pada

(P 4) pola






















RANAH AFEKTIF
KATEGORI KEMAMPUAN

JENIS PERILAKU INTERNAL

Mengoperasikan
Membangun
Memasang
Membongkar
Memperbaiki
Melaksanakan
Mengerjakan
Menyusun
Menggunakan
Mengatur
Mendemons-
trasikan
Memainkan
Menangani

Penerimaan Menunjukkan
(A 1) misalnya:

Kesadaran

Kemauan Perhatian

Mengakui
misalnya:

Kepentingan

Perbedaan



38

KATA KERJA
OPERASIONAL

Menanyakan



Memilih
Mengikuti
Menjawab
Melanjutkan


Memberi
Menyatakan
Menempatkan

Partisipasi
(A 2)
















Mematuhi.........
misalnya:
Peraturan
Tuntutan Perintah
Ikut serta secara
aktif
misalnya:
di laboratorium
dalam diskusi dalam
kelompok:
belajar
tentir






Melaksanakan

Penilaian/
penentuan
(A3)
















Menerima suatu nilai


Menyukai
Menyepakati
Menghargai .. .
misalnya:
Karya seni
Sumbangan ilmu
Pendapat

Bersikap
(positif atau negatif)

Mengakui






Menunjukkan
Melaksanakan
Menyatakan
pendapat
Mengikuti


Mengambil
prakarsa

Organisasi
(A 4)

Membentuk sistem
nilai
Menangkap relasi
antara nilai


Merumuskan

Membantu
Menawarkan diri
Menyambut
Menolong
Mendatangi
Melaporkan
Menyumbangkan
Menyesuaikan diri
Menampilkan
Membawakan
Mendiskusikan
Menyelesaikan
Menyatakan
persetujuan
Mempraktekkan

Memilih
Ikut serta
Menggabungkan diri
Mengundang
Mengusulkan
Membela
Menuntun
Membenarkan
Menolak
Mengajak

Berpegang pada

Panduan Penyusunan Modul

39

Bertanggung jawab

Mengintegrir nilai

Mengintegrasikan










Menghubungkan
Mengkaitkan
Menyusun
Mengubah
Melengkapi
Menyempurnakan
Menyesuaikan
Menyamakan
Mengatur
Memperbandingkan
Mempertahankan
Memodifikasikan

Pembentukan Pola
(A 5)










Menunjukkan
misalnya:
Kepercayaan diri
Disiplin pribadi
Kesadaran
Mempertimbangkan
Melibatkan diri





Bertindak

Menyatakan
Memperlihatkan
Mempraktekkan
Melayani
Mengundurkan
diri
Membuktikan
Menunjukkan
Mempertahankan
Mempertimbangkan
Mempersoalkan

I. Lembar Evaluasi Mahasiswa


No.
1.
2.
3.
4.

40

Kompetensi yang
ingin dicapai

Hasil
Evaluasi belajar

Sesuai

Tidak
Sesuai

J. Lembaran Evaluasi Dosen


No.

Kompetensi yang
ingin dicapai

Hasil
Evaluasi belajar

Kenyataan
(penilaian oleh mahasiswa

Sesuai

Tidak
Sesuai

1.
2.
3.
4.
Harapan mahasiswa diperoleh pada saat BLC (Building
Learning Commitment)
Kenyataan diperoleh pada saat refleksi akhir
Kompetensi/
sub Kompetensi

Kriteria
Unjuk
Kerja

Materi Pembelajaran
Peng

Ketr

Sikap

Judul
Modul

Alokasi
Waktu

Materi
Pendukung
Normatif,
Adatif

Panduan Penyusunan Modul

41

42

Judul
Materi

Wkt

TPU

TPK

K. Rencana Program Pembelajaran


Pokok
Bahasan

Sub Pokok
Bahasan
Metode

Media

Alat
Bantu

Ref

Rencana Pembelajaran (RP)


Susun RPP yang berisi komponen-komponen sebagai berikut:
1. Materi pembelajaran
Tuliskan judul materi pelatihan/mata ajaran/pokok bahasan,
baik yang menyangkut sikap atau ketrampilan yang dilatihkan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Alokasi waktu
Tuliskan waktu dari masing-masing materi pembelajaran
mengacu pada struktur program.
3. Tujuan pembelajaran
Tuliskan tujuan pembelajaran dimana tujuan tersebut merupakan
arah yang harus dicapai setelah sesi materi berakhir.
Tujuan pembelajaran meliputi:
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) yaitu menggambarkan
kompetensi yang harus dapat dicapai peserta setelah
selesai mengikuti sesi materi.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) yaitu merupakan
uraian secara spesifik, dapat diukur, dan menggambarkan
hasil yang dapat diamati dari tahapan kompetensi untuk
mencapai tujuan pembelajaran umum.
Pedoman Penyusunan Modul Berorientasi Pembelajaran.
Cara penulisan menggunakan rumusan ABCD sebagai berikut:
A (Audience/adanya subyek yang belajar) : mahasiswa
B (Behaviour/menggunakan kata kerja operasional yang
mengacu pada TAKSONOMI BLOOM). (Lihatlampiran):
mampu menerapkan ..
C (Condition/kondisi yang dicapai pada akhir sesi):program
pembelajaran pada akhir pertemuan
D (Degree/ tingkat kualitas dan atau kuantitas kemampuan)
: secara tepat sesuai kaidah yang berlaku.

Panduan Penyusunan Modul

43

Perhatikan bahwa rumus ABCD tidak selalu harus lengkap, bisa


cukup dengan ABC saja.
4. Pokok Bahasan dan atau Sub Pokok Bahasan
Tuliskan pokok bahasan dan atau sub pokok bahasan dengan
mengacu pada tujuan pembelajaran.
Karena itu pokok bahasan dan atau sub pokok bahasan
tersebut harus mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.
5. Metode pembelajaran
Pilih dan tuliskan metode pembelajaran yang akan digunakan
dimana dalam proses learning pemilihan metode harus lebih
banyak memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
berperan lebih aktif.
Metode pembelajaran adalah cara-cara dan teknik komunikasi
dan interaksi yang digunakan oleh fasilitator/pelatih dalam
menyampaikan materi pembelajaran dan dalam melaksanakan
proses pembelajaran.
Pemilihan dan penggunaan metode disesuaikan dengan:
1) Pendekatan pelatihan yang digunakan.
2) Tujuan pembelajaran yang ditetapkan dalam RPP.
3) Alokasi waktu yang telah ditentukan.
4) Kemampuan pelatih dalam menggunakan metode
pembelajaran.
5) Tingkat kemampuan peserta dalam mengikuti
pembelajaran.
6) Besarnya kelompok sasaran yang mengikuti kegiatan
pembelajaran.
Metode pembelajaran yang digunakan pada pelatihan didalam
kelas antara lain yaitu:
Ceramah singkat/presentasi
Curah pendapat

44

Diskusi
Studi kasus
Simulasi
Role play
Demonstrasi
Permainan/game
Latihan/exercise
Coaching/fasilitasi/pembimbingan
Praktik model
Seminar/semiloka/lokakarya
Pedoman Penyusunan Modul Berorientasi Pembelajaran
6. Media pembelajaran
Pilih dan tuliskan media pembelajaran yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran.
Media pembelajaran adalah seperangkat benda/alat yang
berfungsi dan digunakan sebagai pembantu fasilitator/
pelatih dalam komunikasi dan interaksi suatu proses
pembelajaran dengan tujuan untuk mempermudah dan
mempercepat proses penyampaian materi pembelajaran
kepada mahasiswa.
Media merupakan alat bantu dalam proses pembelajaran
(di dalam kelas dan di luar kelas) dalam bentuk non fisik
(software) yang mengandung pesan di dalamnya (isi materi
pembelajaran).
Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran disesuaikan
dengan:
1) Tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2) Kebutuhan proses pembelajaran dan juga kemampuan
peserta latih.
Panduan Penyusunan Modul

45

3) Kemampuan yang ada pada fasilitator/elatih dalam


menggunakan media pembelajaran
4) Alokasi waktu
Media pembelajaran yang digunakan pada proses pembelajaran
di dalam kelas antara lain sebagai berikut:
OHT
Software
Buku referensi
Modul
Panduan pelatihan (petunjuk diskusi/kasus/ latihan/
protap)
Film
Lembar balik
7. Alat bantu pembelajaran
Pilih dan tuliskan alat pembelajaran yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran.
Alat bantu pembelajaran adalah seperangkat benda/alat
dalam bentuk fisik (hardware) yang dapat dilihat, didengar
dan diraba oleh panca indera, yang digunakan oleh fasilitator/
pelatih dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Dalam memilih alat bantu pembelajaran perlu diperhatikan
hal-hal sebagai berikut yaitu:
1) Disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.
2)

Disesuaikan
digunakan.

dengan

media

pembelajaran

yang

3) Menghasilkan efek pembelajaran yang lebih baik.


4) Prinsip efektif dan efisien.
5) Disesuaikan dengan kemampuan dari fasilitator/
pelatih.

46

Alat bantu pembelajaran yang digunakan pada pelatihan di


dalam kelas antara lain sebagai berikut:
Spidol
Transparan
LCD
OHP
White board
Komputer
Flip chart
8. Referensi
Tuliskan daftar buku-buku atau sumber lainnya yang digunakan
dalam menyusun materi pembelajaran.

Panduan Penyusunan Modul

47

Anda mungkin juga menyukai