Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
XV November 2008
ISSN: 0854-8471
PENDAHULUAN
TeknikA
56
ISSN: 0854-8471
R .t'
(2.5)
2
adalah posisi sumbu-q terhadap referensi yang
berputar pada kecepatan serempak. Dalam
pemodelan mesin sinkron didapatkan :
3.E
Id
v d cos v q sin
2
va
dimana
r.i d
x q .i q cos
r.i q
x d .i d
k. R .M F .i F sin
(2.4)
adalah posisi sumbu-d terhadap referensi
TeknikA
Iq
k. R .M F .i F
id
pada t
(2.6)
3
iq
3
r.Id
x q .Iq
E r. Iq
j.Id
r.Iq
x d .Id
x d .Id x d .Id
(2.7)
j.x q .Iq
Iq
Id
Iq
Iq
Id
j. I d
(2.8)
j.x d .Id Va
r x q Ia j x d x q Id
(2.10)
perlu
(2.11)
Va
r j.x q .I a
Nilai awal tegangan internal sumbu-d dan sumbu-q
stator adalah :
'
'
E q Vq r.I q x d .I d
(2.12)
'
'
E d Vd r.I d x q .I q
Dimana Vq dan Vd adalah komponen sumbu-q dan
sumbu-d tegangan terminal generator. Dihitung
dengan cara sebagai berikut :
Vd
Va sin
(2.13)
Vq Va cos
E q, a
t ' adalah
57
ISSN: 0854-8471
b.
c.
y beban
Pbeban jQ beban
2
Vbusbeban
4.
(3.5)
2
2
3
3
7
Load A
Pembangkitan
pada
bus
pembangkit
dimodelkan dengan sumber tegangan
dibelakang impedansi transien sumbu-d yaitu
E 'a Va r j.x 'd .I a
Ia
3.
Pgen
jQ gen
(3.7)
Load B
4
1
1
*
Vbus
TeknikA
1.0400 0
1.0250 0
1.0250 0
1.0300 0
Bus Slack
Bus PV
Bus PV
Bus PQ
58
1.0000 0
1.0000 0
1.0000 0
1.0000 0
1.0000 0
Bus PQ
Bus PQ
Bus PQ
Bus PQ
Bus PQ
ISSN: 0854-8471
Line
Dari
Ke
Bus
Bus
1
4
2
7
3
9
4
5
4
6
5
7
6
9
7
8
8
9
Y/2 perunit
0.0000
0.0000
0.0000
0.1760
0.1580
0.3060
0.3580
0.1490
0.2090
80
TeknikA
Delta, degree
60
40
20
-20
0.5
1.5
t, sec
2.5
59
ISSN: 0854-8471
: 51.60720
70
60
Delta, degree
50
2.
10
-10
0.5
1.5
t, sec
2.5
40
20
100
80
Delta, degree
30
20
31
40
60
21
0.5
1.5
t, sec
2.5
: 46.41410
pada saat t
0.4467 detik
: 76.18350 pada
3.
Hasil
simulasi
memperlihatkan
bahwa
gangguan dihilangkan pada saat t 0.15 detik.
31
TeknikA
4.
100
80
Delta, degree
60
40
20
-20
-40
0.5
1.5
t, sec
2.5
60
ISSN: 0854-8471
Setelah sudut rotor mencapai nilai maksimum maka
perbedaan besar sudut rotor pada bus 2 dan bus 3
terus berkurang dan sistem menjadi stabil kembali.
9.
21
100
80
Delta, degree
60
21
pada saat t
0.3830 detik
20
40
-20
-40
-60
0.5
1.5
t, sec
2.5
80
Delta, degree
60
40
20
21
-20
-40
0.5
1.5
t, sec
2.5
pada saat t
Hasil simulasi memperlihatkan bahwa gangguan
dihilangkan pada saat t 0.2 detik. Pada saat
gangguan dihilangkan terjadi perbedaan
besar
sudut rotor pada bus-bus pembangkit terhadap Slack
Bus. Adapun perbedaan besar sudut rotor untuk
masing-masing bus pembangkit terhadap Slack Bus
adalah
Bus 2 terhadap Slack Bus
: 58.30360
21
pada saat t
0.3495 detik
TeknikA
: 69.46830 pada
: 76.04370
0.3460 detik
: 119.45360
KESIMPULAN
61
DAFTAR PUSTAKA
ISSN: 0854-8471
BIODATA
Heru Dibyo Laksono ST. MT. Lahir di Sawah
Lunto. 7 Januari 1977. Menamatkan S1 di Jurusan
Teknik Elektro Universitas Andalas (Unand) Padang
tahun 2000 bidang Teknik Tenaga Listrik.
Pendidikan S2 bidang Teknik Kendali dan Sistem
diselesaikan di Institute Teknologi Bandung (ITB)
tahun 2004. Masuk sebagai dosen Teknik Elektro
Universitas Andalas sejak tahun 2005.
1.
TeknikA
62