Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Bismillahir-Rahmanir-Rahim

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menulis makalah tentang Ibnu Sabiin ini
kepada mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang, pada khususnya,dan mahasiswa
UIN pada umumnya. Dalam hal ini penulis mencoba menjelaskan Biografi dari Ibnu
Sabiin, Kesatuan Mutlak, dan Jiwa .
Semoga makalah yang sangat sederhana ini dapat memberikan sumbangan
yang berarti bagi dunia pendidikan dan dapat membangun manusia Indonesia
seutuhnya. Tak ada gading yang tak retak. Layaknya kata bijak ini, penulis
menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun agar ke depannya dapat mencapai hasil yang maksimal.

Palembang, 20 Oktober 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANGTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........
B. Rumusan Masalah........
C. Manfaat.

3
3
3

BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.

Bahaya Fisik dan Psikis Pada Masa Pranatal.........................................


Bahaya Fisik dan Psikis Pada Masa Neonatal.......................................
Bahaya Fisik dan Psikis Pada Masa Bayi......
Bahaya Fisik Pada Perkembangan Anak Sekolah..................................

4
7
12
15

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.............................................................................................

18

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................

19

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Psikologi perkembangan sabagai cabang ilmu psikologi menelaah berbagai


perubahan intra individu dan perubahan-perubahan interindividu yang terjadi
di dalam perubahan intra individu. Banyak sekali bahaya fisik dan psikis yang
ada dan terjadi pada masa perkembangan dari masa prenatal, neonatal, bayi,
anak sekolah dan memasuki masa remaja. Berapa psikologi perkembangan
mempelajari perubahan dalam perkembangan yang mencakup seluruh rentang
kehidupan

dari

pembuahan

sampai

akhir

hayat.

Pada

periodeisasi

perkembanagn ada beberapa bagianya yaitu masa prenatal, bayi baru lahir,
masa bayi, masa kanak-kanak awal dan akhir, masa puber, masa remaja, masa
dewasa dini dan madya, masa lanjut usia.
2. Rumusan Masalah
1. Bahaya Fisik dan Psikis Pada Masa Pranatal dan Neonatal ?
2. Bahaya Fisik dan Psikis Pada Masa Bayi ?
3. Bahaya Fisik Pada Perkembangan Anak Sekolah ?
3. Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini ialah penulis dan
pembaca dapat mengetahui lebih rinci lagi tentang bahaya fisik dan psikis
pada masa perkembangan pranatal, neonatal, bayi dan perkembangan anak
sekolah.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Bahaya Periode Pranatal dan Neonatal
Masa Pranatal
Masa Prenatal adalah periode perkembangan pertama dalam jangka kehidupan
manusia dan secara biologis, hidup dimulai pada waktu ini. Periode ini dimulai pada
waktu konsepsi, yaitu pembuahan dari ovum oleh sel sperma, dan berakhir pada
waktu kelahiran1. Masa di dalam kandungan (pranatal) atau masa konsepsi ini sangat
penting artinya karena merupakan awal kehidupan 2. Ada beberapa kelainan ataupun
penyakit yang dapat terjadi sejak pranatal :
1. Kelaianan ataupun penyakit yang bersifat keturunan atau kelainan pada
kromosom3:
a. Polidaktili : Merupakan suatu kelainan yang diwariskan oleh gen
autosom dominan P, sehingga individu mempunyai jari lebih banyak
dari normalnya. Tambahan jari tersebut bida ada di tangan maupun
kaki, walaupun polidaktili ditentukan oleh gen dominan autosomal,
namun dalam kenyataan seseorang polidaktili kerap kali mempunyai
ayah dan ibu berjari normal. Hal ini karena pengaruh gen pada
orangtua yang tidak memperlihatkan expresi dan prestasi yang
penuh4.

Elfi Yuliani, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta : Teras, 2005), 89.

Hadari Nawawi, Pendidikan Dalam Islam, (Surabaya : Al-Ikhlas, 1993), 151.


Rumini, Sri. Siti Sundari, Perkembangan Anak dan Remaja. Rineka Cipta.
Jakarta;2004. Hlm. 8
4
Surya : 1986:104
3

b. Thalasemia

Merupakan

penyakit

darah

keturunan,

yang

menyebabkan sel darah merah pecah, individu menderita anemiaberat,


sehingga menimbulkan kematian. Penyakit keturunan ini disebabkan
adanya gen dominan autosomal TH. Individu yang memiliki pasangan
gen THth menderita Thalasemia minor, sehingga masih dapat bertahan
hidup. Suami istri menderita Thalasemia minor, ada kemungkinan
25% jumlah anak mereka menderita penyakit ini karena memiliki
pasangan gen ThTh.
c. Albinisme : Penyandang Albinisme disebut Albino, dan disebabkan
mendapat warisan gen autosomal resesif aa. Mereka tidak memiliki
pigmen melanin sehingga rambut menjadi putih, kulit dan mata
berwarna merah jambu. Karena mata tidak berpigmen, maka mata
tidak tahan terhadap sinar matahari.
d. Pria yang mempunyai kelebihan kromosom kelamin Y : Pada tahun
1965 di rumah penjara skotlandia, Jacobs menemukan 7 orang yang
mempunyai tubuh tinggi, yaitu rata-rata 183 cm., dengan IQ 80-118.
Penyelidikan kromosom ternyata, secara genotipe merekamempunyai
kromosom kelamin Y, ternyata pada umumnya lebih agresif
dibandingkan

dengan

laki-laki/pria

normal

(yang

mempunyai

kromosom kelamin XY). Mereka senang berbuat jahat dan melanggar


hukum, misalnya membunuh. dirumah sakit New Haven di Yale,
Amerika Serikat, dalam tahun 1970 ditemukan 4.366 anak Mereka
senang berbuat jahat dan melanggar hukum, misalnya membunuh.
dirumah sakit New Haven di Yale, Amerika Serikat, dalam tahun
1970 ditemukan 4.366 anak XYY sehingga frekuensinya 0,695.
e. Trisomi Autosom : Pada trismi autosom, individu mempunyai
kelebihan satu autosom. Karena kelebihan ini pada autosom, maka

Surya (1986:257)

penyandang

kelainan

dapat

perempuan

maupun

laki-laki,

diantaranya6 :
(1) Sindroma Down atau Down Sindroma pertama kali diketahui oleh
Seguin (1844), dan tanda-tanda klinisnya mula-mula diuraikan
oleh seorang dokter di Inggris (J. Langdon Down). Penyandang
Sindrom Down ini mempunyai sifat : tubuh pendek, lengan dan
kaki kadang-kadang bengkok, tangan dan kaki lebar dan tumpul,
telapak tangan hanya mempunyai sebuah garis mendatar saja, ibu
jari kaki dan jari kedua ada kalanya tidak rapat, kepala lebar dan
wajah membulat, mulut selalu terbuka, ujung lidah besar hidung
lebar dan datar, kedua lubang hidug terpisah lebar, kelopak mata
mempunyai lipatan, iris mata kadang-kadang berbintik, IQ rendah
(25-75) kebanyakan kurang dari 40. Biasanya mempunyai kelainan
pada jantung dan rentan terhadap penyakit dan selalu gembira
tidak sadar pada dirinya yang mempunyai cacat fisik maupun
psikisnya.
Resiko adanya bayi sindrom down bagi ibu-ibu yang berumur 25
tahun, kira-kira 1 dalam 1500 keelahiran; pada ibu-ibu yang
berumur 40 tahun, 1 dalam 100 kelahiran; dan ibu yang berusia 45
tahun, 1 dalam 45 kelahiran. Berarti semakin tua makin besar
kemungkinan mempunyai keturunan down sindrom.
(2) Sindroma Trisomi; penyandang sindroma ini,

mempunyai

kelebihan seuah autosomnomor 13. Tanda-tanan individu dengan


sindroma trisomi 13 ialah tuna mental, tuli, cela bibir dan tau
tekak, polidaktili, mata kecil, mempunyai kelainan otak, jantung
dan usus, tangan dan kaki tampak rusak, pada umumnya mati
setelah berumur tiga bulan. Kelainan ini ditemukan oleh patau
pada tahun 1960, dan juga sering disebut sindrom Patau.
6

, Sri. Siti Sundari, Perkembangan Anak dan Remaja. Rineka Cipta. Jakarta;2004.
Hlm 11

(3) Sindrom Trisomi 18; penyandang sindroma ini mempunyai banyak


bentuk kalinan, misalnya telinga rendah, rahang bawah rendah,
mulut kecil, tuna mental, ginjal dobel, tulang dada pendek. 90%
dari mereka meninggal dunia dalam 6 bulan pertama setelah
kelahiran. Kelainan ini sebabkan adanya kelebihan sebuah
autosom nomor 18. Karena kelainan ini ditemukan oleh Edward
pada tahun 1960, maka kelainan ini disebut pula Sindroma
Edwars.
2. Kelainan Janin yang disebabkan karena Kondisi Ibu yang Mengandung
a. Ibu yang menderita penyakit infeksi, misalnya campak, influenza,
TBC, penyakit kotor, rubella, panas yang sangat tinggi, AIDS, virus
cytimegalic. Penyakit itu dapat menyebabkan janin menderita tuna
mental.
b. Ibu yang mengandung meminum obat-obatan tanpa berkonsultasi
dengan dokter, sehingga kemungkinan obat tersebut mengandung zat
kimia

yang

dapat

merusak

janin.

Misalnya

obat

penenang

Thalidomide, menyebabkan anggota badan janin tidak tumbuh,


sehingga janin lahir tanpa anggota badan yang sempurna7.
c. Ibu yang sedang mengandung meminum alkohol, merokok, bahkan
sampai menggunakan narkoba. Itu sangat membahayakan janin yang
sedang di kandungnya yang dapat menyebabkan bayi lahir dengan
cacat.
d. Ibu selama mengandung menderita avitaminosis, malnutrision, yang
menyebabkan janin kurang gizi, pertumbuhan otak yang tidak baik
sehingga bayi akan lahir dengan cacat mental.
e. Penyinaran dengan sinar rongen pada kandungan muda (2-15 minggu),
dapat menyebabkan perubahan pada kromosom, atau merusak janin

[9] Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2008),


hal. 81-85

secara langsung akibatnya anak mengalami tuna mental dengan kepala


yang abnormal.
Diakui bahwa mengetahui segala kejadian pada masa prenatal amat esensial
untuk dapat mengerti sepenuhnya tentang pola perkembangan yang normal dan untuk
menyadari setiap kejadian yang dapat menggangu pola ini8. Perkembangan biologis
pada manusia dimulai pada saat konsepsi atau pembuahan, yaitu pada pembuahan
telur oleh spermatosoma. Bila spermatosoma laki-laki memasuki dinding telur
(ovum) wanita, terjadilah konsepsi9. Periode prenatal merupakan masa yang
mengandung banyak bahaya, baik fisik maupun psikis10
Masa Neonatal (0-2 Minggu)
Masa bayi neonatal menurut kamus yang baku, merupakan permulaan atau
periode awal keberadaan sebagai individu dan bukan sebagai parasit didalam tubuh
ibu. Menurut hukum yang berlaku, bayi yang baru lahir merupakan individu yang
belum dewasa sampai mencapai usia kematangan yang legal yang di Amerika saat ini
mencapai usia delapan belas tahun11.
Masa bayi neonatal merupakan periode yang paling berbahaya, baik secara fisik
maupun psikis. Secara fisik periode ini berbahaya karena sulitnya melakukan
penyesuaian diri secara radikal dan penting pada lingkungan yang baru dan berbeda.
Di Negara-negara dunia ketiga, banyak bayi neonatal yang mati karena persoalan ini.
diantaranya12.
8

Elizabeth B.Hurlock, Psikologi Perkembangan suatu pendekatan sepanjang


rentang kehidupan, (Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama, edisi kelima), hal.28
9

Monks, dkk., Psikologi Perkembangan pengantar dalam berbagai


bagiannya, (Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2006), hal.46

12

10

Elfi Yuliani, Loc Cit, 109

11

Elizabeth B.Hurlock, Loc Cit, 52-53

Ibid,. Hlm 34.

1. PerkembanganFisik
Biasanya terjadi penurunan berat badan, sebagai akibat dari keharusan bayi
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Terdapat empat hal pokok yang
harus dilalui bayi dalam proses penyesuaian ini, yaitu bernapas, menelan atau
menghisap,

sistem

pembuangan

kotoran

dan

perubahan

suhu..

Seringkali terdapat rambut-rambut halus di kepala dan punggung, namun


rambut halus yang di punggung lambat laun akan hilang dengan sendirinya.
Memiliki proporsi kepala dengan panjang tubuh sebesar 1 : 4, sementara pada
orang dewasa proporsi ini biasanya 1 : 7.
2. PerkembanganMotorik
Gerakan bayi baru lahir selalu bersifat acak dan tidak berhubungan dengan
kejadian-kejadian tertentu dalam lingkungannya. Secara umum gerakan ini
terbagi

dalam

dua

kategori;

GerakanMenyeluruh
Gerakan menyeluruh terjadi di seluruh tubuh bila salah satu bagian tubuh
mendapat stimulasi, namun demikian gerakan yang paling menonjol berada pada
bagian tubuh yang mendapat stimulasi secara langsung. Biasanya gerakan
menyeluruh semakin meningkat dan semakin sering terjadi dari hari ke hari.
Gerakan terbesar biasanya terjadi pagi hari ketika bayi baru bangun dari tidur
yang lama, sedangkan gerakan yang paling sedikitbiasanyaterjadipadasianghari.
GerakanKhusus
Gerakan khusus meliputi bagian tubuh-tubuh tertentu, misalnya menghisap
ketika bibirnya disentuh, atau ketika dia lapar. Gerakan ini termasuk gerak
refleks, yang merupakan tanggapan terhadap rangsangan indera khusus dan yang
tidak berubah dengan pengulangan rangsang yang sama.
3. PerkembanganSensorik
Bayi neonatal tidak buta, tetapi bidang penglihatannya hanya kira-kira setengah
dari bidang penglihatan orang dewasa. Batang mata belum berkembang kecuali
di sekitar fovea. Penglihatan warna sama sekali tidak ada atau sangat minimal
9

karena

sel

kerucut

matabelumberkembang.

Pendengaran adalah indera yang paling sedikit berkembang setelah kelahiran.


Sebagian disebabkan karena telinga tengah tersumbat oleh cairan amniotic
setelah kelahirannya. Keberadaan cairan dalam telinga ini tidak memungkinkan
gelombang suara untuk dapat masuk ke dalam telinga dalam, dimana terletak selsel pendengaran. Namun setelah 3 atau 4 hari, bayi neonatal akan mulai dapat
mendengarkan

suara-suara

dari

luar.

Kemampuan penciuman bayi termasuk bagian yang cepat berkembang, begitu


juga kemampuan pengecapannya. Sebagai contoh, bayi neonatal yang tidak
mendapatkan ASI dari ibunya hanya mau mengkonsumsi susu formula yang
memiliki rasa dan aroma yang sama seperti yang pertama kali dia rasakan.
Banyak bayi enggan meminum susu, ketika orang tuanya berusaha mengganti
merk

susu

yang

biasanya

dia

minum.

Bayi memiliki kepekaan organik sehubungan dengan rasa lapar dan haus yang
dia alami. Untuk menunjukkan perasaan ini, biasanya bayi akan menangis.
Kulit bayi juga sudah cukup peka terhadap perbedaan suhu, rabaan dan tekanan.
Kepekaan terhadap rasa dingin lebih berkembang dari pada kepekaan terhadap
panas. Sementara kulit bibir bayi adalah tempat yang paling peka, dibanding
bagian kulit lainnya, respon cepat akan segera dilakukan bayi apabila dia
mendapat sentuhan pada bagian ini. Selain itu bayi juga sudah memiliki
kepekaan terhadap rasa sakit atau nyaman sehubungan dengan dilakukannya
tekanan-tekanan pada bagian tubuhnya.
4. Perkembangan Bahasa
Bahasa pada masa ini lebih tepat dikatakan sebagai vokalisasi, yang dapat dibagi
menjadi dua kategori yaitu suara tangis dan suara eksplosif ;
Menangis
Selama masa neonatal dan bulan-bulan pertama masa bayi, tangis merupakan
bentuk suara yang paling menonjol. Menangis pada waktu lahir merupakan
gerak refleks yang terjadi ketika udara masuk ke dalam tali suara yang
10

menyebabkan tali suara bergetar. Proses ini berguna untuk memompa paruparu sehingga memungkinkan pernapasan dan memberikan oksigen yang
cukup untuk darah. Selain itu, tangisan bayi juga memiliki nilai social. Tangis
bayi merupakan prilaku pertama yang menandakan ketergantungan total sang
bayi kepada satu makhluk yaitu ibu yang melahirkannya. Ketergantungan ini
berkait erat dengan kemungkinan berkomunikasi dengan sekelompok manusia
dalam suatu lingkungan.
SuaraEksplosif
Kadang-kadang bayi yang baru lahir mengeluarkan suara eksplosif seperti
napas yang berat. Suara itu merupakan ucapan tanda arti atau tujuan dan terjadi
secara kebetulan kalau otot-otot suara mengkerut. Biasanya bunyi-bunyi ini
disebut dengan dekutan, degukan atau dengkuran. Lambat laun bunyibunyian tersebut semakin kuat dan berkembang menjadi ocehan untuk
selanjutnya berubah jadi bicara.
5. PerkembanganEmosi
Kesadaran bayi baru lahir masih kabur, artinya bayi baru lahir tidak menyadari
sepenuhnya tentang apa yang terjadi disekitarnya. Reaksi emosionalpun belum
berkembang secara khusus. Reaksi emosional hanya berkaitan dengan sesuatu
hal yang menyenangkan (ditandai oleh tubuh yang tenang) atau sesuatu hal yang
tidak menyenangkan (ditandai oleh tubuh yang tegang).

Usia 4 th menyadari dirinya berbeda dengan orang lain.

Berkembang perasaan harga diri yg menuntut pengakuan lingkungan.

Tdk terpenuhi harga diri anak akan berkembang sikap keras


kepala/menentang atau menyerah/penurut dengan sifat pemalu.

Tumbuhnya emosi takut (perasaan terancam oleh suatu objek yg dianggap


membahayakan).

Tumbuhnya emosi cemas (perasaan takut yg bersifat halayan yg tdk ada


obyeknya).

11

Tumbuhnya emosi marah (perasaan tdk senang dlm bentuk verbal dan
non verval).

Tumbuhnya emosi cemburu (perasaan tdk senang thd orang lain yg


dipandang telah merebut kasih sayang).

Tumbuhnya kegembiraan, kesenangan, kenikmatan (melalui terpenuhinya


kebutuhan jasmaniah, kasih sayang, ada kesempatan bermain, memiliki
mainan yg disenanginya).

Tumbuhnya

kasih

sayang

(perasaan

senang

memberikan

perhatian/perlindungan thd orang lain/hewan/benda).

Tumbuhnya phobia (perasaan takut thd objek yg tdk patut ditakutinya).

Tumbuhnya ingin tahu (curiosity) (perasaan ingin mengenal, mengetahui


segala sesuatu).

6. Perkembangan Intelektual

Perkembangan kognitif berada pada periode praoperasional (tahapan


belum mampu menguasai operasi mental secara logis)

Usia 4 th berkembangnya symbolic function

Berpikir masih dibatasi oleh persepsinya. Mereka meyakini apa yg


dilihatnya, dan hanya terfocus kpd satu atribut/dimensi thd satu objek dlm
waktu yg sama.

Cara berpikirnya bersifat memusat (centering).

Egosentrisme

Sudah mengerti dasar Sudah mengerti dasar-dasar pengelompokkan


sesuatu dasar pengelompokkan sesuatu seperti kesamaan warna, bentuk,
dan ukuran.

Semilogical reasoning (menjelaskan peristiwa alam dg, pemecahan


dianalogikan dg tingkah laku manusia).

Penyesuaian yang dilakukan bayi neonatal:

12

Perubahan suhu

Didalam rahim suhunya tetap, yaitu 100o F, sedangkan dirumah sakit atau dirumah
berkisar 60o sampai 70oF. Bahaya fisik yang akan terjadi jika bayi dibawah suhu
tersebut akan mengalami sakit dan bayi yang baru lahir harus dijemur di sinar
matahari pada jam 8-10 pagi. Jika bayi tersebut tidak pernah dijemur sama sekali
maka bayi tersebut mempunyai kemungkinan menderita penyakit kuning yang sangat
berbahaya untuk kondisi psikis bayi tersebut.

Bernapas

Kalau tali pusar diputus, bayi mulai harus bernapas sendiri. Kondisi ini yang harus
diperhatikan sebagian ibu yang biasanya membiarkan tali pusar bayi untuk kering
sendiri dan akan terputus dengan sendirinya. Tetapi jika saat bayi lahir tali pusar
langsung dipotong itu juga akan sangat membahayakan sang bayi karena bayi masih
harus mendapatkan asupan dari plasenta lewat tali pusar, apabilatali langsung
dipotong maka sang bayi akan kekurangan zat yang seharusnya jadi miliknya.

Mengisap dan menelan

Sekarang bayi harus memperoleh makanan dengan jalan mengisap dan menelan, tidak
lagi memperoleh malalui tali pusar. Tetapi ibu harus pintar dalam memberikan asupan
yang baik bagi bayi nya karena bayi belum bisa untuk memakan makanan yang kasar
dan menelan dengan baik jadi ASI sangat diperlukan untuk tumbuh kembang Fisik
anak di masa depan.
Bahaya fisik yang terjadi pada masa neonatal :
-

Lingkungan pranatal yang tidak baik.


Kelahiran kembar.
Postmatur.

Kematian bayi.

Bahaya-bahaya psikologis :
-

Kepercayaan tradisional mengenai kelahiran.


Ketidakberdayaan.
Individualitas bayi.
Kelambatan perkembangan.
Terhentinya perkembangan.
13

Kurangnya rangsangan.
Kemurungan orangtua baru
Sikap yang kurang menyenangkan dari orang-orang yang berarti.
2. Masa Bayi

Masa bayi berlangsung dua tahun pertama setelah periode bayi yang baru lahir dua
minggu. Masa bayi di anggap sebagai masa dasar, karena merupakan dasar periode
kehidupan yang sesungguhnya. Karena pada saat ini banyak pola perilaku, sikap, dan
pola ekspresi emosi terbentuk13.
Selama bebarapa bulan masa bayi, keadaan tidak berdaya itu secara berangsur-angsur
agak menurun. Akan tetapi tidak berarti bahwa keadaan tidak berdaya secara cepat
menghilang dan bayi menjadi mandiri, melaikan setiap hari, setiap minggu, dan setiap
bulan bayi semakin mampu mandiri sehingga saat masa bayi berakhir pada ulang
tahun kedua, ia menjadi seorang manusia yang berbeda dengan awal masa bayi 14.
Perkembangan Fisik
Pertumbuhan yang pesat selama rentang kehidupan terjadi pada masa bayi
dan pada periode pubertas. Selama periode masa masaa perbedaan-perbedaan
tidak saja terus berlangsung tetapi semakin tampak mencolok. Perbedaan dalam
berat lebih besar dari pada perbedaan dalam tinggi15.
Perkembangan Bicara :
-

Belajar Berbicara : Bayi akan meniru orang tua nya berbicara, orang dewasa
yang selalu mengajarin bayi untuk berbicara yang baik akan ditiru dan dicerna ke
otak sang bayi. Jika orang tua selalu berkata yang tidak sepantasnya dikatakan
bayi akan meniru dan selalu di ingat.

13
14
15

Jahja, Yudrik. Psikologi Perkembangan. (Jakarta:Prenada Media, 2011),hal.169


Ibid,. hlm. 172
Ibid.

14

Menangis : Bayi akan menangis jika ia meminta sesuatu ataupun saat bayi
tersebut mengompol , makan , minum. Karena bayi belum mampu untuk
berbicara dengan jelas. Banyak orang tua yang tidak mengerti saat bayi
menangis, yang biasa dilakukan oleh orang tua kebanyakan memarahkan bayi

tersebut memukulnya bahkan sampai membunuh bayi tersebut.


Berceloteh
Isyarat
Ungkapan-ungkapan Emosi
Tugas-tugas dalam Belajar Berbicara

Perilaku Emosional Dalam Masa Bayi


-

Pola Emosi yang Umum


Dominasi Emosi dalam masa Bayi

Perkembangan Sosialisasi
Usia 3-4 Bulan
Dengan senjata tawa, anak usia ini mencoba menunjukkan keramahannya pada
orangtua. Ia tahu manakala ia tertawa orangtua akan menunjukkan ekspresi gembira,
memeluk dan mengucapkan kata sayang. Ia mulai mengenali wajah ayah, ibu, kakak, si
mbak, bahkan hewan peliharaan di rumah. Keramahan juga ditunjukkan dengan
menggerak-gerakkan badan manakala merasa senang. Meski kemampuan bicaranya
masih terbatas, tapi si kecil sudah mencoba mengoceh untuk berkomunikasi dengan
orang-orang di sekitarnya.
Ia tidak suka kalau ditinggal terlalu lama sendiri, ia mencoba memberitahu melalui
tangisannya dan akan berhenti begitu Anda mendekat/meraihnya. Senyum istimewanya
akan mengembang saat bertemu orang-orang yang dikenalnya. Senyum itu secara tidak
sadar

digunakan

untuk

mengikat

orang-orang

terdekatnya

supaya

tidak

meninggalkannya lagi terlalu lama. Pintar, ya?


Usia 4-5 Bulan
Di usia ini, kemampuan pengamatannya semakin bertambah dengan memaksimalkan
fungsi indra pendengaran. Ia mulai bisa membedakan suara orangtua yang bernada
senang atau tidak. Contoh, Anda melarangnya melakukan sesuatu, sementara ia masih

15

ingin melakukannya, seketika ia akan menangis. Ia sudah tahu kalau orangtuanya


berkata tidak meski belum paham maksudnya. Hal ini sekaligus sebagai dasar untuk
berlatih disiplin kelak.
Bayi sangat senang mendengar suara yang ramah. Ia sudah paham nada suara ramah
artinya orang tersebut sedang menunjukkan rasa sayang padanya, berbeda dengan suara
keras seperti dijelaskan di atas. Bahkan karena senangnya mendengar suara ramah, ia
akan berusaha menuruti keinginan Anda, meski pada saat itu sedang tidak ingin
melakukannya. Ia akan menahan diri atas apa yang ingin dilakukannya demi suara
ramah yang diperdengarkan orangtua.
Bayi yang terbiasa mendengar suara ramah, selain akan tumbuh menjadi bayi yang
ramah, ia juga terlatih mengendalikan diri nantinya.
Usia 5-6 Bulan
Jangan khawatir kalau di usia ini si kecil mulai sering memukul atau menjambak
rambut orang dewasa yang sedang menggendongnya. Ini adalah salah satu cara untuk
menunjukkan keramahannya pada orang-orang dekatnya. Namun karena kemampuan
motoriknya belum berkembang sempurna, elusan atau belaian yang ia lakukan mungkin
terlalu

kuat,

akibatnya

terasa

seperti

memukul/menjambak.

Seiring

dengan

berkembanganya kemampuan motorik, nantinya ia bisa melakukan dalam kadar yang


pas. Cobalah untuk merespons saat ia coba menyentuh atau bahkan memukul wajah
Anda. Katakan, Wah, Adek sayang Mama ya? Mau mengelus Mama ya? Penguatan itu
akan membuatnya yakin bahwa yang dilakukannya sudah tepat. Stimulasi lain yang bisa
dilakukan adalah mengajaknya bermain di depan cermin. Sapalah bayangan dirinya yang
terpantul dalam cermin. Eh, ada anak cantik. Siapa tuh? Yuk kita sapa, yuk.
Halo...namanya siapa?
Usia 6-7 Bulan
Ia mulai menggunakan banyak cara untuk bersikap ramah pada orang-orang yang
dikenalnya, segala kemampuan yang sudah dikuasainya akan digunakan untuk itu, mulai
dari senyum, tawa, tangis, ocehan, tepukan, cemberut, memainkan gelembung air liur,
bahkan dengan batuknya! Orangtua harus pandai-pandai memanfaatkan momen itu
untuk terus mengembangkan kemampuan sosialnya. Ajak ia ngobrol meski belum

16

paham, coba respons setiap ocehannya, Oh, Adek senang ya ada Mama, kenapa?
Karena Mama cantik ya? Sama dong dengan Adek,
Kalau dengan orang dewasa asing si kecil belum ingin bersikap ramah, beda halnya
kalau ia bertemu bayi-bayi sepantarannya. Ia merasa aman untuk bersikap ramah pada
mereka. Sering kali terlihat mereka berdua/beberapa asyik ngoceh sendiri, meskipun
sama-sama tidak paham maksudnya. Bahkan ada yang mencoba saling menepuk sebagai
tanda keakraban.
Usia 7-9 Bulan
Di usia ini hasil latihan selama tujuh bulan mulai terlihat. Mulai terlihat apakah anak
berkembang menjadi pribadi yang ramah atau sebaliknya, meski landasannya adalah
karakter yang merupakan bawaan dari sononya. Namun, apa pun karakter bawaannya,
orangtua harus terus mengasah kemampuan ini. Meskipun nantinya ia tetap tumbuh
sebagai anak yang pendiam, tapi kalau pendiam-ramah, asyik kan? Ia juga mulai senang
merecoki kegiatan orangtuanya, umpama, saat orangtua di depan komputer, ia minta
mendekat dan asyik sendiri dengan beberapa barang di situ. Kemampuannya semakin
bertambah dengan kesenangannya diajak bermain.
Usia 9-12 Bulan
Ia menyukai pelukan dan ciuman orang-orang dekatnya, meski kalau diminta membalas,
tak selalu mau melakukannya. Saat memeluk/menciumnya selalu katakan, Sini Mama
peluk, Mama kan sayang Adek. Kalau ingin si kecil memeluk atau mencium Anda,
coba pancing dengan mengatakan, Sayang, sini cium Papa, sambil buka lebar tangan
Anda. Ia akan mengenali ekspresi dan suara itu sebagai permintaan untuk menunjukkan
rasa sayang seperti yang biasa dilakukan orangtuanya selama ini.

3. Anak Sekolah (Kanak-Kanak)


Masa kanak-kanak (late childhood) berlangsung dari usia enam bulan sampai tiba
saatnya individu menjadi matang secara seksual. Pada awal dan akhirnya, akhir masa
kanak-kanak ditandai oleh kondisi yang sangat mempengaruhi penyesuaian pribadi
dan penyesuaiaan sosial anak. Permukaan akhir masa kanak-kanak ditandai dengan
masuknya anak ke kelas satu, hal yang wajib untuk anak yang berusia enam tahun di

17

Amerika saat ini. Bagi sebagian besar anak, hal ini merupakan perubahan besar dalam
pola kehidupan anak, juga bagi anak yang telah pernah mengalami situasi pra sekolah
selam satu tahun.
Anak segera mengetahui bahwa ungkapan emosi terutama emosi yang kurang
baik, secara sosial tidak diterima oleh teman-taman sebaya.
-

Pola Emosi yang Umum pada Akhir Masa Kanak-kanak


Periode meningginya Emosi

Hubungan keluarga:
Bukti pentingnya hubungan orang tua anak bisa membuat psikis anak terganggu,
dikarenakan :
A. Kurangnya kasih sayang
bukti pertama dari pentingnya hubungan oarang tua-anak berasal dari kurangnya
kasih sayang sejak awal.
B. Perilaku akrab
bukti kedua pentingnya hubungan ibu-anak adalah ada atau tidaknya prilaku
akrab. prilaku akrab berarti hubungan bayi dengan ibu atau pengganti ibu yang
akrab, hangat dan memuaskan.
C. Besarnya keluarga
bukti ketiga adalah pengaruh besarnya keluarga terhadap awal perkembangan
bayi.

Pengelompokkan Sosial Dan Perilaku Sosial pada Masa Akhir Kanak-Kanak :


Akhir masa kanak-kanak sering sisebut sebagai usia berkelompok karena
ditandai dengan adanya minat terhadap aktivitas teman-teman dan meningkatnya
keinginan yang kuat untuk diterima sebagai anggota suatu kelompok.

18

Ciri geng Anak-Anak


Efek dari keanggotaan kelompok
Teman pada Masa Akhir Kanak-Kanak
Status Sosiometris
Pemimpin pada Akhir masa Kanak-Kanak
Perubahan-perubahan Dalam Hubungan Keluarga Pada Akhir Masa Kanak-

kanak16. Kemerosotan dalam hubungan keluarga yang dimulai pada bagian akhir
masa bayi dan terus berlangsung melalui awal masa kanak-kanak. Bahaya psikologis
akhir masa kanak-kanak terutama mempengaruhi penyesuaian sosial, yaitu tugas
perkembangan utama dalam periode ini. bahaya itu sangat besar pengaruhnya pada
penyesuaian pribadi dan pada perkembangan keperibadian anak. Anak harus
diajarkan sesuai dengan agama yang telah dianutnya sejak lahir17.
Akibat dari bahaya Psikologis :
1. Anak yang tidak begitu diterima oleh teman-teman sebagaimana diharapkan,
-

sering menjadi puas terhadap diri sendiri. Ciri anak seperti ini :
Kebiasaan menarik diri
Membenci otoritas
Depresi yang kronis
Meninggikan diri sendiri dengan jalan merendahkan orang lain
Hiperaktif
Egosentrisme yang berlebihan
Kecemasan kronis atau emosi yang mati
2. Anak yang tidak puas pada diri sendiri biasanya menggunakan mekanisme
pertahanan seperti rasionalisasi untuk menjelaskan kelemahan-kelemahan atau
proyeksi untuk menyalahkan orang lain; ia juga dapat menggunakan
mekanisme menghindar, khususnya melamun atau penyakit khayalan. Hal ini
dapat meringankan ketidak bahagiaan untuk sementara saja.
3. Kesalahan penyesuaian diri yang berasal dari kurangnya dukungan oleh
kelompok sosial cenderung menetap. Anak pemalu, penyegan, sering kali
menarik diri. Misalnya akan meneruskan pola perilaku khas ini sekalipun ia

16

17

Ahmadi Abu, Psikologi Perkembangan, Jakarta: PT Rineka Cipta:1991. Hlm.54


Yuliani Elfi, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta : Teras, 2005). Hlm. 25

19

tahu bahwa perilaku seperti ini memperkecil kemungkinan untuk memperoleh


dukungan sosial.
4. Beberapa anak yang tidak bahagia dan tidak puas pada diri sendiri karena
kurangnya dukungan sosial, mengambil alih masalahnya dan berusaha
membeli teman-temanya agar diterima oleh kelompok.
Bahaya dalam perkembangan kepribadian.
Ada dua bahaya yang sangat serius dalam perkembangan keperibadian ini;
Pertama
: Perkembangan konsep diri yang buruk yang mengakibatkan
penolakan diri.
Kedua
: Egosentrisme yang merupakan lanjutan dari dari awal masa
kanak-kanak. Egosentrisme merupakan hal yang serius karena memberikan
rasa penting diri yang palsu.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pada masa pranatal neonatal,
bayi dan anak-anak orang tua harus selalu memperhatikan kondisi psikis
fisik dan kognitif yang ada pada anak tersebut. Jangan sampai anak
menjadi keterbelakangan mental karena faktor orang tua yang selalu
membiarkan anaknya tidak adan perhatian khusu yang diberikan dari

20

orang tua. Karena orang tua yang baik adalah orang tua yang selalu
mengawasi tingkah laku yang sedang anaknya lakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Hurlock Elizabeth B, Psikologi Perkembangan suatu pendekatan sepanjang


rentang kehidupan, (Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama, edisi kelima).
Monks, dkk., Psikologi Perkembangan pengantar dalam berbagai bagiannya,
(Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2006).
Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2008).
Ahmadi Abu, Psikologi Perkembangan, ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 1991).

21

Yuliani Elfi, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta : Teras, 2005).


Nawawi Hadari, Pendidikan Dalam Islam, (Surabaya : Al-Ikhlas, 1993).

Jahja, Yudrik. Psikologi Perkembangan. (Jakarta:Prenada Media, 2011).


http://www.kompasiana.com/yunitaizmatulmustafidah/tahapperkembangan-bayi-pada-masa-prenatal_551fead9813311fa459df534
https://www.wattpad.com/252858-bahaya-psikologis-pada-akhir-masakanak-kanak
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/197004171
994022-IMAS_DIANA_APRILIA/POWER_POINT_3_
%5BCompatibility_Mode%5D.pdf

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
TENTANG
BAHAYA FISIK DAN PSIKOLOGIS PADA TAHAP-TAHAP
PERKEMBANGAN
DISUSUN
OLEH
KELOMPOK 7
MIA DISTIRA

(14350059)

NIA RIZQY RASELY

(14350065)

22

PUTIH ANDINI

(14350074)

RAMA DHANI W

(14350079)

DOSEN PEMBIMBING :
LUKMAWATI, MA

JURUSAN PSIKOLOGI ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

2015

23

Anda mungkin juga menyukai