Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN TEORI
2.1
Definisi
2.1.1 Bahaya
Bahaya dapat di definisikan sebagai sesuatu yang berpotensi
untuk terjadinya insiden yang berakibat pada kerugian (ILO, 2013).
Potensi bahaya (Hazard) ialah suatu keadaan yang memungkinkan
atau dapat menimbulkan kecelakaan atau kerugian berupa cidera,
penyakit, kerusakan atau kemampuan melaksakan fungsi yang telah
ditetapkan (P2K3 Depnaker RI, 2000).
Bahaya merupakan sumber energi, yakni segala sesuatu yang
memiliki potensi untuk menyebabkan cedera pada manusia,
kerusakan pada peralatan dan lingkungan sekitar (Bakhtiar, 2008).
Sedangkan menurut Syahab (1997) bahaya adalah segala sesuatu
atau kondisi yang berpotensi pada suatu tempat kerja dimana dengan
atau tanpa interaksi dengan variabel lain dapat menyebabkan
kematian, cidera atau kerugian lain.
2.1.2 Identifikasi Bahaya
Dalam OHSAS 18001:2007 menyatakan bahwa identifikasi
bahaya dapat diartikan sebagai proses untuk mengetahui adanya
suatu sumber, situasi atau tindakan yang berpotensi menciderai
manusia atau kondisi kelainan fisik atau mental yang teridentifikasi
berasal dari dan/atau bertambah buruk karena kegiatan kerja dan/atau
6
dengan
(Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia)
peralatan
untuk
mengadakan
percobaan.
2.2
adalah
bahaya
yang
disebabkan
karena
10
Kategori B
Potensi bahaya
yang
menimbulkan
risiko langsung
pada keselamatan
Kategori C
Kategori D
Potensi bahaya
Potensi bahaya
yang menimbulkan
yang
risiko terhadap
menimbulkan
kesejahteraan atau risiko pribadi dan
kesehatan seharipsikologis
hari
1.Faktor Kimia (uap logam, 1.Kebakaran
1.Air Minum
1.Pelecehan,
2.Listrik
2.Toilet dan fasilitas
uap, debu)
termasuk
3.Mekanik
(Tidak
2.Faktor Biologi (Penyakit dan
mencuci
intimidasi dan
adanya
3.Ruang
makan
atau
gangguan
oleh
virus,
pelecehan
pelindung
kantin
bakteri, binatang dsb)
seksual.
4.P3K di tempat 2.Terinfeksi HIV /
3.Faktor
Fisik
(Bising,
mesin)
kerja
penerangan getaran, iklim 4.House Keeping
AIDS
5.Transportasi
(Perawatan
kerja, jatuh)
3.Kekerasan
di
4.Faktor Ergonomis (Posisi
buruk
pada
tempat kerja
bangku kerja, pekerjaan
peralatan)
4.Stress
5.Narkobadi tempat
berulang-ulang, jam kerja
kerja
yang lama)
5.Faktor lingkungan yang
disebabkan oleh polusi
pada
perusahaan
di
masyarakat
Sumber : ILO, (2013) dalam buku Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sarana
untuk Fasilitas
Tabel 2.1 diatas menggambarkan keselamatan dan kesehatan kerja
mencakup semua dampak kesehatan pada pekerja, dari keselamatan fisik
sampai kesejahteraan mental dan sosial serta bahaya atau risiko yang
ditimbulkannya.
Tidak
akan
mungkin
bagi
seorang
pengusaha
dengan
tenaga
kerja.
Dua
hal
penting
yang
perlu
11
12
13
14
radio yang bergantung pada besar kuatnya wilayah atau daerah dari
elektromaknetik.
3. Bahaya Kimia
Paparan zat kimia yang beragam seperti bahan yang bersifat
korosif, iritasi, beracun, alergi, karsinogenik, mutagenik, teratogenik,
radioaktif, dll.
4. Bahaya Biologi
Paparan yang sangat beragam seperti virus, bakteri, jamur,
parasit dengan cara paparan seperti inhalasi, menelan, terkena kulit atau
kontak mata.
5. Faktor Ergonomi, Psikologi dan Organisasi
a. Efek dari Musculoskeletal dari rutinitas pekerjaan dengan posisi
yang sama seperti lamanya berdiri.
b. Beban yang berlebihan saat mencoba mengangkat barang.
c. Masalah yang terkait dengan jadwal kerja yang tidak sesuai seperti
bekerja di malam hari, bekerja pada hari libur, dll.
15
teknik
Brainstroming dalam suatu kelompok atau tim di tempat kerja. Tim ini
dapat berasal dari suatu bidang atau departemen tetapi dapat juga
bersifat lintas fungsi. Dalam pertemuan kelompok ini dibahas kondsi
tempat kerja. Setiap anggota kelompok dapat mengemukakan pendapat
atau temuannya mengenai bahaya yang ada di lingkungan masingmasing.
4. What If
Teknik what if merupakan teknik identifikasi yang bersifat
proaktif dengan menggunakan kata bantu What If .
5. Hazards and Operability Study (HAZOPS)
Merupakan teknik identifikasi bahaya yang sangat komprehensif
dan terstruktur. Digunakan untuk mengidentifikasi suatu proses atau
unit operasi baik pada tahap rancang bangun, kontruksi, operasi
maupun modifikasi. Hazops dilakukan dalam bentuk tim menggunakan
kata bantu (guide word) yang dikombinasikan dengan parameter yang
ada dalam proses seperti level, suhu, tekanan, aliran, dan lainnya. Kata
bantu yang digunakan antara lain More, No, Low, Less, High, dan
lainnya.
6. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
Merupakan suatu teknik identifikasi bahaya yang digunakan
pada peralatan atau sistem. Teknik mengidentifikasi apa saja
16
17
18
Dalam
penerapan
HIRADC,
perusahaan
wajib
melakukan
19
4. Administratif
Merupakan usaha menurunkan tingkat risiko yang lebih mengutamakan
pengendalian pada manajemen seperti:
a. Pembangunan kesadaran dan motivasi yang meliputi sistem bonus
insentif, penghargaan dan motivasi diri.
b. Pendidikan dan pelatihan.
c. Evaluasi melalui internal maupun eksternal.
d. Membuat Standard Operating Procedure (SOP) yang baik untuk
setiap pekerjaan yang ada.
e. Memberikan atau melampirkan data keselamatan untuk setiap jenis
pekerjaan yang menggunakan bahaya kimia.
f. Mengadakan pengecekan kesehatan sebelum bekerja, berkala
maupun khusus.
g. Pengaturan jadwal kerja atau shift kerja.
5. Alat Pelindung Diri
Perlindungan
tenaga
kerja
melalui
usaha-usaha
teknis
20