Oleh:
RIFQI ULINNUHA 3512 100 106
Fotogrametri Digital B
Dosen Pengampu :
Hepi Hapsari Handayani, S.T., M.Sc.
Asisten Dosen :
Husnul Hidayat, S.T, M.T.
Teknik Geomatika
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2014
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberi
kesehatan ilmu sehingga laporan praktikum Kalibrasi Kamera dengan
Camera Calibration Toolbox for Matlab pada kamera Nikon COOLPIX
S9700 ini berjalan dengan baik.
Dalam proses pengerjaan laporan ini, saya mendapat banyak
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Hepi Hapsari Handayani, S. T, M. Sc. selaku Dosen Pengampu
mata kuliah Fotogrametri Digital B
2. Husnul Hidayat, S. T, M. T. selaku Dosen Asistensi mata kuliah
Fotogrametri Digital B
3. Teman-teman kelas Fotogrametri Digital B
4. Serta semua pihak yang ikut membantu dalam menyelasikan
laporan ini
Saya sadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam
penulisan laporan ini. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................
ABSTRAK ................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................
........................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................ iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang............................................................ 1
1.2
Tujuan......................................................................... 2
1.3
Manfaat....................................................................... 2
BAB II
DASAR TEORI
2.1
Kamera....................................................................... 3
2.2
Distorsi lensa.............................................................. 5
2.3
Kalibrasi kamera......................................................... 6
BAB III
METODOLOGI
3.1
Waktu dan lokasi praktikum........................................ 7
3.2
Alat dan bahan........................................................... 7
3.3
Metodologi praktikum................................................. 8
BAB IV
HASIL DAN ANALISA
4.1
Hasil............................................................................ 10
4.2
Analisa........................................................................ 18
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan................................................................. 19
5.2
Saran.......................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 20
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
8
10
10
15
15
16
16
17
17
18
18
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi
alat ukur sesuai dengan rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan
dengan membandingkan suatu standar yang terhubung dengan
standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan
yang tersertifikasi. Sistem manajemen kualitas memerlukan
sistem pengukuran yang efektif, termasuk didalamnya kalibrasi
formal, periodik dan terdokumentasi, untuk semua pengukuran.
Kalibrasi diperlukan untuk perangkat baru, suatu perangkat
setiap waktu tertentu, suatu perangkat mengalami tumbukan
atau getaran yang berpotensi mengubah kalibrasi dan ketika
hasil observasi dipertanyakan. Kalibrasi pada umumnya
merupakan proses untuk menyesuaikan keluaran atau indikasi
dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan besaran
dari standar yang digunakan dalam akurasi tertentu.
Pada praktikum kalibrasi kamera Nikon COOLPIX S9700 ini
dilakukan untuk mengetahui nilai Calibrated Focus Length (CFL)
dan distorsi yang dihasilkan. Kamera Nikon COOLPIX S9700
digunakan karena mudah dibawa (pocket camera) dengan lensa
optical zoom 30x (setara dengan lensa 25 750 mm) yang
menawarkan pemotretan wide-angle. Kamera ini juga dilengkapi
dengan koneksi Wi-Fi yang dapat digunakan untuk mentransfer
foto dan video secara nirkabel ke perangkat mobile serta fitur
GPS untuk menandakan lokasi foto yang diambil.
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk memahami proses kalibrasi kamera termasuk
mengetahui nilai-nilai parameter orientasi dalam atau Interior
Orientation Parameters (IOP) yaitu :
1. Focal Length
2. Principal Point X (Xp)
3. Principal Point Y (Yp)
4. Format Width (Fw)
5. Format Height (Fh)
6. Radial Distorsion (K)
7. Decentring Distortion (P)
b. Untuk mengetahui metode-metode untuk melakukan kalibrasi
Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah sebagi berikut :
a. Nilai-nilai parameter orientasi dalam atau Interior Orientation
Parameters (IOP) hasil kalibrasi dapat digunakan sebagai
b. Mahasiswa mampu melakukan improvisasi metode kalibrasi
kamera
c. Mahasiswa mampu mengevaluasi distorsi foto untuk
kepentingan lain
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Kamera
Dalam ilmu fotogrametri, dilihat dari teknik pengambilan
datanya, foto dibedakan menjadi dua kategori yaitu foto udara
dan foto terrestrial. Pada foto terrestrial proses perekaman data
(pemotretan) dilakukan di permukaan bumi. Pada metode ini
kamera dapat dipegang dengan tangan, dipasang pada kaki
kamera (statif), dipasang di menara, atau alat penyangga lain
yang yang dirancang secara khusus. Fotogrametri terrestrial
digunakan
untuk
pemetaan
objek-objek
khusus
yang
membutuhkan ketelitian detail seperti, bangunan, daerah galian,
lubang-lubang pertambangan, timbunan material dan lain
sebagainya.
Pada foto udara proses perekamaan data dilakukan diudara
melalui sebuah wahana terbang seperti balon udara, pesawat
miniature dengan kendali radio dan pesawat ringan berawak.
Metode ini dikembangkan untuk memetakan daerah-daerah yang
relative sulit dijangkau dengan metode terrestrial, seperti daerah
bergunung-gunung, daerah berawa, hutan, dan daerah-daerah
padat penduduk.
Dalam fotogrametri kamera merupakan salah satu
instrument paling penting, karena kamera digunakan untuk
membuat foto yang merupakan alat utama dalam fotogrametri.
Oleh karena itu, dapat dikatakan pula bahwa foto yang akurat
(mempunyai kualitas geometri tinggi) diperoleh dari kamera yang
teliti. Baik untuk keperluan foto udara maupun foto terrestrial,
kamera diklasifikasikan menjadi dua kategori umum yaitu :
a. Kamera metric
Kamera metric merupakan kamera yang dirancang
khusus untuk keperluan fotogramterik. Kamera metric yang
umum digunakan mempunyai ukuran format 23 cm 23 cm,
kamera metric dibuat stabil dan dikalibrasi secara
menyeluruh sebelum digunakan. Nilai-nilai kalibrasi dari
kamera metric seperti panjang focus, distorsi radial lensa,
titik utama foto diketahui dan dapat digunakan untuk
periode yang lama. Untuk kamera metric berformat normal
dikenal tiga sudut bukaan (angle field of view), yakni :
[Dipokusumo, 1999]
Normal Angle (NA), dengan panjang focus 210 mm
Wide Angle (WA), dengan panjang focus 152 mm, dan
3
tidak ekonomis. Pertimbangan pengguaan kamera nonmetrik untuk keperluan pemetaan (foto udara) adalah
adanya efisiensi biaya pemetaan untuk area yang relative.
Selain
itu,
dengan
semakin
berkembangnya
ilmu
pengetahuan dan teknologi, keterbatasan-keterbatasan
penggunaan kamera format kecil dapat diatasi, sehingga
kamera non-metrik menjadi instrument yang layak
digunakan untuk foto udara.
2.2. Distorsi Lensa
Kamera fotogrametri tidak mempunyai lensa yang
sempurna, sehingga proses perekaman yang dilakukan akan
memiliki
kesalahan.
Oleh
karena
itu
perlu
dilakukan
pengkalibrasian kamera untuk dapat menentukan besarnya
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Kalibrasi adalah
kegiatan untuk memastikan hubungan antara harga-harga yang
ditunjukkan oleh suatu alat ukur dengan harga yang sebenarnya
dari besaran yang diukur. Kalibrasi kamera dilakukan untuk
menentukan parameter distorsi, meliputi distorsi radial dan
distorsi tangensial, serta parameter-parameter lensa lainnya,
termasuk juga principal distance (c), serta titik pusat fidusial foto.
Pada Software Austalis, model kalibrasi terdiri dari element
interior orientasi (xo, yo, c), koefisien distorsi lensa (K1, K2, K3,
P1 and P2) serta koefisen untuk perbedaan penyekalaan dan
ketidak ortogonal antara sumbu X dan Y (b1, b2) Distorsi lensa
dapat menyebabkan bergesernya titik pada foto dari posisi yang
sebenarnya, sehingga memberikan ketelitian pengukuran yang
tidak baik, namun tidak mempengaruhi kualitas ketajaman citra
yang dihasilkan
a. Distorsi Radial
Distorsi radial adalah pergeseran linier titik foto dalam arah
radial terhadap titik utama dari posisi idealnya. Distorsi lensia
biasa diekspresikan sebagai fungsi polonomial dari jarak radial
(dr) terhadap titik utama foto Distorsi tangensial adalah
pergeseran linier titik di foto pada arah normal (tegak lurus) garis
radial melalui titik foto tersebut.
b. Distorsi Tangensial
Distorsi tangensial disebabkan kesalahan sentering
elemen-elemen lensa dalam satu gabungan lensa dimana titik
ousat elemen-elemen lensa dalam gabuang lensa tersebut tidak
terletak pada satu garis lurus. Pergeseran ini biasa dideskripsikan
dengan 2 persamaan polonomial untuk pergeseran pada arah x
(dx) dan y (dy). Kalibrasi kamera dapat dilakukan dengan
5
BAB III
METODOLOGI
3.1. Waktu dan Lokasi
Praktikum Calibration Camera using toolbox on Matlab ini
dilakukan untuk mengetahui parameter-parameter baik intrinsik
maupun ekstrinsik dan mengetahui distorsi yang terjadi pada
foto. Praktikum ini dilaksanakan pada :
hari, tanggal
: Jumat, 21 November 2014
waktu
: 13.00 BBWI selesai
lokasi
: Gedung Teknik Geomatika-ITS
3.2. Alat dan Bahan
Alat :
1. Kamera Nikon COOLPIX S9700
2. Laptop ; Personal Computer (PC)
Bahan :
1. Matlab R2010a
2. Calibration Chart (chessboard)
3.3. Metodologi
Mulai
Pemotretan Foto calibration chart
Gunakan Toolbox_calib
TIDAK
RMS
Gambar 3.1 Diagram Alir praktikum
kecil
3.3.1.
Langkah Pelaksanaan
Langkah Pengambilan Gambar YA
Selesa
i
BAB IV
HASIL DAN ANALISA
4.1. Hasil
4.1.1.
Hasil Pengambilan Foto
Hasil pemotretan sebagai berikut :
4.1.2.
Hasil Kalibrasi
Perbedaan antar image point dan reproject grid point
sebagai berikut.
10
Foto 2
Foto 3
11
Foto 4
Foto 5
Foto 6
Foto 7
Foto 8
12
Foto 9
Foto 10
Foto 11
Foto 12
Foto 13
13
Foto 14
Foto 15
Foto 16
Foto 17
Foto 18
14
15
16
17
4.2 Analisa
Dari hasil kalibrasi didapatkan nilai dari focal lenght yaitu [
3404.5590 3402.06005 ] [ 16.19820 15.99319 ] yang merupakan
panjang fokus kamera yang digunakan saat pemotretan. Hasil nilai (X 0 ,
Y0) pixel error foto sebesar [ 1.10143 1.98523 ], terlihat bahwa nilai
18
pixel error lebih besar dari 1 maka hasil kalibrasi ini masih kurang baik.
Faktor yang mempengaruhi nilai pixel error diantaranya adalah: (1)
penempelan calibration chart tidak rata; (2) calibration chart kusut; (3)
hasil foto kurang jelas/blur; (4) jarak calibration chart dengan kamera
terlalu jauh; (5) proses extract grid corner kurang tepat. Dari hasil
kalibrasi kamera Nikon COOLPIX S9700 dengan Toolbox_calib ini
didapat nilai radial (K1, K2, K3) dan tangensial (P1, P2) dalam angka dan
gambar. Nilai dari Skew: alpha_c = [ 0.00000 ] [ 0.00000 ] =>
angle of pixel axes = 90.00000 0.00000 degrees dan nilai Distortion:
kc = [ 0.00791 -0.02363 0.01164 -0.00051 0.00000 ] [ 0.00738
0.02340 0.00081 0.00100 0.00000 ]. Dan jika dilihat secara visual
dari hasil undistort 3 foto terlihat area yang terdistorsi berada pada
ujung foto (kanan atas, kiri atas, kanan bawah, kanan atas). Dari
perbandingan foto hasil undistort dengan foto asli terlihat beberapa
objek yang berubah posisi baik yang dekat dengan principal point
maupun yang jauh.
19
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Posisi pengambilan foto, kondisi calibration chart, proses
ekstraksi grid mempengaruhi besar kecilnya distorsi dan nilai
eror pada pixel
Didapat hasil foto undistort/terkoreksi sesuai hasil kalibrasi
kamera.
Hasil kalibrasi telah didapat nilai focal leght sebesar
[ 3355.39009 3359.95740 ] [ 16.07096 15.18521 ]
Hasil kalibrasi nilai eror pixel (X0 , Y0) adalah 1.11662
1.53471
Hasil kalibrasi nilai sudut skew alpha_c = [ 0.00000 ]
[ 0.00000 ] => angle of pixel axes = 90.00000 0.00000
degrees
5.2Saran
Calibration chart tidak boleh kotor, sobek atau kusut agar foto
yang diambil terlihat datar.
Saat proses extract grid corner di matlab diusahan benarbenar pada titik grid.
Dalam pengambilan foto, permukaan calibration chart tidak
terpotong.
20
DAFTAR PUSTAKA
Ligterink,G.H . 1987 . Dasar Fotogrametri Interpretasi Foto Udara
. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia
Mc Graw, Hill. 2000. Elements of Photogrammetry with Application in
GIS Fourth Edition. Madison : The University of Wisconsin
Wolf, Paul R. 1983. Elements of Photogrammetry. Madison : The
University of Wisconsin
http://www.photomodeler.com/products/scanner/default.html
diakses
pada tanggal 12 November 2014
21
Lebih dari sekadar dokumen.
Temukan segala yang ditawarkan Scribd, termasuk buku dan buku audio dari penerbit-penerbit terkemuka.
Batalkan kapan saja.