Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
Novelin Gracia
Widayati
Ahmad Ivan Farhan
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
A; Latar Belakang................................................................................
D; Manfaat...........................................................................................
1
2
2
3
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................
B; Rumusan.........................................................................................
C; Tujuan.............................................................................................
4
4
5
5
6
7
8
10
13
14
16
17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
18
BAB I
PENDAHULUAN
A; Latar Belakang
Belum banyak guru yang mengenal apa itu PTK. Kalaupun tahu, PTK masih
dianggap hal yang menakutkan. Mereka menganggap PTK itu sama dengan ketika
mereka menulis skripsi.
Kenyataan yang ada sekarang ini adalah bahwa banyak guru yang kurang
memahami PTK (Penelitian Tindakan Kelas). PTK tidaklah sesulit yang
dibayangkan,
tetapi
guru
diharapkan
hanya
merenung
sedikit
tentang
pembelajarannya. Dari hasil renungannya itu muncul gagasan atau ide-ide dari
guru tersebut guna mengetahui kelemahan atau kekurangan proses pembelajaran
yang dilakukan dan selanjutnya digunakan sebagai bahan untuk melaksanakan
perbaikan dalam bentuk PTK.
B; Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A; Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
b;
c;
d;
e;
bertanggung
jawab
dalam
melaksanakan
dan
10
11
yaitu model Kurt Lewin dan Kemmis & McTaggart. Berikut adalah
penjelasannya:
1; Model Kurt Lewin
Kurt Lewin adalah ahli psikologi sosial Amerika dan yang pertama
menemukan desain PTK yang dinamakan Model Kurt Lewin pada tahun
1946. Model Kurt Lewin didesain dalam bentuk satu siklus yang terbagi
dari empat tahapan, yaitu (Tampubolon, 2014:24) :
a; Perencanaan tindakan (planning)
Perencanaan tindakan adalah suatu perencanaan dalam
bentuk penyusunan perangkat pembelajaran berdasarkan hasil
evaluasi dari pelaksanaan prapenelitian/refleksi awal.
b; Pelaksanaan tindakan (action)
Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan-tindakan yang
telah dirumuskan dalam perencanaan tindakan.
c; Observasi/Pengamatan (observing)
Observasi/pengamatan dilakukan kepada siswa yang sedang
mengikuti kegiatan pembelajaran. Memantau kegiatan yang terjadi
di dalam kelas dan mengamati pemahaman siswa dalam
penguasaan materi pembelajaran yang telah dirancang dalam
pembelajaran.
d; Refleksi (reflecting)
Dalam tahapan ini peneliti melakukan pencatatan hasil
observasi, menganalisis hasil pembelajaran, mencatat kelemahankelemahan untuk dijadikan bahan penyusunan rancangan siklus
berikutnya sampai tujuan PTK tercapai.
Desain PTK model Kurt Lewin digambarkan seperti dibawah ini:
12
Gambar 1
Model Kemmis & McTaggart
Desain model Kemmis & McTaggart ini berbeda dari model Kurt
Lewin dalam tahapan action dan observing. Dalam model ini, kedua
tahapan tersebut disatukan dalam satu kotak (seperti terlihat pada Gambar
2). Disatukan dalam satu kotak artinya pelaksanaan tindakan dilaksanakan
secara simultan dengan observasi, sehingga bentuk siklusnya sering
dinamakan dengan bentuk spiral. Perbedaan lainnya juga terlihatpada
tambahan tahapan Revised Plan. Dalam model ini jika pelaksanaan PTK
belum sesuai dengan rencana, maka dapat dilakukan revisi rencana
pembelajaran, sehingga hasil PTK sesuai dengan harapan si peneliti.
Desain Kemmis & McTaggart ini akhirnya yang menjadi dasar PTK yang
2;
Gambar 2
C; Langkah-Langkah Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
13
Diagnosa
Diagnosa dilakukan untuk mencari tahu dugaan sementara
terjadinya permasalahan yang muncul didalam kelas. Dengan adanya
diagnosis ini maka peneliti dapat menentukan berbagai hal, misalnya:
strategi pengajaran, media pengajaran dalam kaitannya dengan
implementasi PTK.
4;
Perencanaan
Tahapan ini berupa menyusun rancangan tindakan yang
menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan
bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan. Secara rinci, pada
tahapan perencanaan terdiri dari kegiatan sebagai berikut:
a; Menetapkan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan,
yang akan melatarbelakangi PTK.
b; Merumuskan masalah secara jelas, baik dengan kalimat tanya
maupun kalimat pernyataan.
c; Merumuskan hipotesis tindakan.
d; Menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menentukan
jawaban, berupa rumusan hipotesis tindakan. Umumnya
dimulai dengan menetapkan berbagai alternatif tindakan
pemecahan masalah, kemudian dipilih tindakan yang paling
menjanjikan hasil terbaik dan yang dapat dilakukan guru.
e; Menentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan dengan
menjabarkan indikator-indikator keberhasilan serta berbagai
instrumen pengumpul data yang dapat dipakai untuk
menganalisis indikator keberhasilan.
f; Membuat secara rinci rancangan tindakan.
14
5;
Implementasi tindakan
Tahap ini merupakan implementasi (pelaksanaan) dari semua hal
yang telah direncanakan. Tahap ini berlangsung di dalam kelas, yaiitu
sebagai realisasi segala teori, metode, atau teknik mengajar yang telah
disiapkan sebelumnya. Hasilnya, diharapkan berupa peningkatan
efektifitas belajar mengajar di kelas. (Elfanany,2013:56)
6;
Observasi
Observasi atau pengamatan dapat dilakukan sendiri oleh peneliti
atau kolabolator, yang memang diberi tugas untuk melakukan hal itu.
Pada saat pengamatan, pengamat haruslah mencatat atau
mendokumentasikan seluruh kejadian di dalam kelas penelitian
tersebut. Observasi dapat berupa: foto, video, catatan pengamatan
guru, dan lainnya.
Tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan.
Pengamatan dilakukan pada saat tindakan sedang berjalan, jadi
keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Dalam pengamatan
harus mengacu pada instrumen yang sudah dibuat dan dimungkinkan
melibatkan pengamat dari luar. Penggunaan teknik pengumpulan data
dalam PTK ditentukan oleh sifat dasar data yang akan dikumplkannya.
Aspek yang diamati dalam PTK anatara lain:
a; Proses tindakan
b; Pengaruh tindakan (baik yang disengaja ataupun yang tidak)
c; Keadaan dan kendala tindakan, bagaimana keadaan atau kendala
tersebut menghambat atau mempermudah tindakan yang telah
direncanakan.
15
7;
Refleksi
Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh
tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul,
kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan
berikutnya.
Refleksi dalam PTK mencakup analisis, sintesis, dan penilaian
terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat
masalah dari proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang
melalui siklus berikutnya yang meliputi, perencanaan ulang, tindakan
ulang dan pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat teratasi
(Suhardjono, 2007:80).
8;
16
2;
3;
17
2;
3;
F;
Bagian Akhir
a; Daftar Pustaka dan Lampiran
b; Biodata Peneliti
18
2;
BAB III
PENUTUP
PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dan keprofesionalan guru, Dalam pelaksanaannya para guru perlu
melakukan langkah penelitian secara bersama sama (kolaboratif). Ciri khas
penelitian adalah masalah pembelajaran dan tindakan perbaikan untuk
memecahkan masalah.
Penelitian sebaiknya dilakukan oleh guru sendiri, guru dan teman sejawat
dapat saling berkolaborasi. Tahapan penelitian dimulai dari merencanakan PTK,
19
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharisimi., Suhardjono., Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta:Bumi Aksara.
Elfanany, Burhan. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Araska.
Kunandar. 2008.
Langkah Mudah
Penelitian
Tindakan
Kelas
sebagai
20