Tugas Manajemen Risiko Di Proyek Konstruksi
Tugas Manajemen Risiko Di Proyek Konstruksi
PENDAHULUAN
Manajemen Resiko adalah salah satu dari sembilan pengetahuan yang dikembangkan oleh
Project Management Institute (PMI). Manajemen resiko merupakan langkah yang dilakukan
untuk mengidentifikasi, mngklasifikasi, menganalisis, merespon resiko untuk mencapai tujuan
suatu proyek.
Proses manajemen resiko dalam suatu proyek konstruksi meliputi beberapa langkah berikut :
1. Perencanaan Manajemen Resiko
2. Identifikasi Resiko
3. Analisis resiko kualitatif
4. Analisis resiko kuantitatif
5. Perencanaan respon resikoPemantauan Resiko dan pengendalian
1.2. Tujuan
Untuk mengidentifikasi, mengklasifikasi, menganalisis dan merespon resiko pada Perusahaan
Konstruksi Lithuania.
BAB II
PEMBAHASAN
Analisis risiko kualitatif menilai dampak dan kemungkinan risiko yang teridentifikasi dan
mengembangkan daftar prioritas risiko untuk analisis lebih lanjut atau mitigasi langsung. Carr dan
Tah [36] memperkenalkan struktur hirarki rincian risiko (HRBS), HRBS merupakan model formal
untuk penilaian risiko kualitatif.
Analisis kuantitatif melibatkan teknik yang lebih canggih dan metode untuk menyelidiki dan
menganalisis risiko proyek konstruksi. Analisis risiko kuantitatif mencoba untuk memperkirakan
frekuensi risiko dan besarnya konsekuensi mereka dengan metode yang berbeda seperti analisis
pohon keputusan, analisis resiko biaya, dan simulasi Monte Carlo [37]. Penerapan analisis risiko
kuantitatif memungkinkan paparan proyek konstruksi untuk dimodelkan, dan mengkuantifikasi
kemungkinan terjadinya faktor risiko diidentifikasi serta dampak potensial mereka.
Pada proses analisis ini dilakukan untuk mengevaluasi setiap deskripsi setiap resiko dan dampak
resiko apakah masuk kategori rendah,sedang atau tinggi dan juga mengetahui probabilitas
kejadiannya.
Dalam pengumpulan data dibutuhkan beberapa survei. Survei dilakukan dengan membagikan
kuesioner kepada responden. Survei dilakukan sebanyak 3 tahapan.
1) Kuisioner pertama didistribusikan secara pribadi atau melalui email ke 40 anggota atas
manajemen menengah di perusahaan konstruksi yang mencakup pendapat responden pada
faktor resiko dalam hal probabilitas dan dampak keberhasilan proyek konstruksi secara
keseluruhan dengan tingkat respon sebesar 86 %.
2) Kuesioner kedua meliputi pendapat responden pada konsekuensi risiko untuk ukuran kinerja
proyek konstruksi serta penilaian risiko dan praktek respon yang dibagikan dengan karakter
dasar dari responden yang sama dengan survei pertama dan jumlah responden sebanyak 38
orang dengan tingkat respon sebesar 80 %.
3) Kuesioner ketiga dengan karakteristik responden yang sama dan meliputi pengumpulan data
informasi latar belakang responden, misalnya usia, jenis kelamin, posisi, pendidikan,
pengalaman kerja dan latar belakang profesional dengan tingkat respon sebesar 91 %.
Dari hasil ketiga survei, maka diperoleh hasil bahwa mayoritas responden memiliki pengalaman
lebih dari 15 tahun dalam pembangunan/manajemen proyek atau pengetahuan tentang kegiatan
manajemen konstruksi / proyek.
risiko secara efektif dan efisien, kontraktor harus memahami tanggung jawab risiko, kondisi risk
event, preferensi risiko, dan kemampuan manajemen risiko.
Kurangnya pengalaman membuatnya sangat sulit untuk mengubah sikap kontraktor Lithuania
'terhadap manajemen risiko. Namun demikian, perusahaan konstruksi perlu menyertakan risiko
sebagai bagian integral dari manajemen proyek mereka. Berdasarkan hasil survei, penggunaan
manajemen risiko di perusahaan konstruksi Lithuania rendah sampai sedang, dengan perbedaan
sedikit antara jenis, ukuran dan risiko toleransi dari organisasi, dan pengalaman dan toleransi
risiko responden individu.
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
1. Identifikasi resiko pada Manajemen Resiko di Perusahaan Lithuania adalah Kekuatan alam,
inflasi dan suku bunga, kebijakan fiskal, kontrol politik, resiko desain, resiko ekternal, resiko
lingkungan, resiko organisasi, resiko cara yang tepat, resiko manajemen proyek dan resiko
konstruksi.
2. Klasifikasi resiko eksternal yaitu kekuatan alam, inflasi dan suku bunga, kebijakan fiskal,
kontrol politik sedangkan resiko internal yaitu resiko desain, resiko ekternal, resiko
lingkungan, resiko organisasi, resiko cara yang tepat, resiko manajemen proyek dan resiko
konstruksi.
3. Dalam analisis resiko dilakukan proses survei dengan membagikan kuesioner ke responden.
4. Berdasarkan hasil survei, penggunaan manajemen risiko di perusahaan konstruksi Lithuania
rendah sampai sedang, dengan perbedaan sedikit antara jenis, ukuran dan risiko toleransi dari
organisasi, dan pengalaman dan toleransi risiko responden individu.
DAFTAR PUSTAKA
Banaitienne,.Nerija, Banaitis,.Audrius.(2012). Risk Management in Construction Projects.INTECH.
Flanagan.,Koger., Norman.,George.Risk Management and Construction. Blackwell Science.
Raftery.,John.(1992). Risk Analysis in Project Management. An Imprint of Roudledge, London and
New York.