Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1 Konsep Dasar
1
Pengertian
Collic abdomen adalah nyeri perut yang kadang timbul
secara tiba-tiba dan kadang hilang dan merupakan variasi kondisi
dariyang sangat ringan sampai yang bersifat fatal (Ilmu Penyait
Dalam, 2011).
Anatomi
Gaster terletak melintang dari kiri ke kanan melintasi
abdomen bagian atas antara hati dan diafragma. Dalam keadaan
kosong gaster berbentuk huruf J, gaster akan berakhir pada
pylorus yang mempunyai sebuah otot sphincter yang berfungsi
menutup dan membuka saat pengisian dan pengosongan lambung.
Gaster berlanjut kedalam duodenum yang berjalan secara
anatomis dan visuil sulit dibedakan dari jejenum dan ileum, hanya
saja panjang duodenum, kira-kira 25 cm dan berakhir pada
ligmen-ligmen treltz berupa sebuah ligamen yang berjalan dari
sisi kanan diafragma dekat hiafus esophagus dan melekat pada
perbatasan duodenum dan jejenum.
Sisa dari usus halus adalah jejenum bagian akhir disebut
ileum. Secara anatomis letak jejenum adalah diperut bagian kiri,
sedangkan
ileum
dibagian
kanan.
Makanan
masuk
melalui
Colon / usus besar ini lebih besar dari usus halus yang terdiri
dari :
*
Caecum
Colon transversum
Tunika serosa
* Tunika submukosa
Tunika muskularis
* Tunika mukosa
Patofisiologi
Obstruksi viseral
Colic abdomen
Pankreasitis
Kolesitisis
Intoleransi nutrisi
Sepsis
Mual muntah
Hipertermi
Anoreksia
Gangguan veskuler
Gangguan motilitas
Ekstra abdominal
Divertikulitis
4 Etiologi
a Inflamasi
peritoneum
parietal
perforasi
peritonitis,
kopsula
organ
hepatitis
kista
ovarium,
pilelonefritis.
e Gangguan vaskuler : iskemia atau infark intestinal.
f
Manifestasi Klinis
: Ringan
II
: Sedang
III : Berat
tidur
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang kadang perlu untuk mempermudah
mengambil keputusan, misalnya pemeriksaan darah, urin, feses.
Kadang perlu juga dilakukan pemeriksaan radiologi dan endoskopi.
Beberapa uji laboratorium tertentu dilakukan antara lain nilai
hemoglobin dan hematokrit, untuk melihat kemungkinan adanya
perdarahan atau dehidrasi. Hitung leukosit dapat menunjukkan
adanya proses peradangan. Hitung trombosit dan faktor koagulasi,
disamping
diperlukan
untuk
persiapan
bedah,
juga
dapat
Penatalaksanaan
a Obat
prokinetik,
untuk
mempercepat
peristaltik
gastrointestinal.
Ex. Betanekol, metoklopramid, domperiden dan cisaride
saluran
b Obat
anti
sekretorik,
untuk
menurunkan
jumlah
sekresi
lambung.
menurunkan
keasaman
Pada
dan
umumnya
2 Asuhan keperawatan
2
Pengkajian, meliputi :
a Identitas klien
1 Nama
2 Umur
3 Jenis kelamin
4 Suku bangsa
5 Pekerjaan
6 Pendidikan
7 Alamat
8 Tanggal MRS
9 Diagnosis
b Keluhan utama
Keluhan yang dirasakan klien sebelum MRS dan saat MRS.
Biasanya klien mengeluh nyeri perut, defans muskular, muntah
dan lain-lain.
c Riwayat kesehatan
mempunyai
implamasi
riwayat
peritonium,
penyakit
tertentu
appendisitis,
seperti
diverkulitis,
mengenai
kesehatan
keluarga
dan
adanya
Pola eliminasi
Terjadi gangguan karena klien tidak toleran terhadap
makanan sehingga terjadi konstipasi.
terjadi
gangguan
pada
pola
tata
nilai
dan
kepercayaan.
e Pemeriksaan fisik
terjadi
nyeri
penyakitnya.
Sistem respirasi
perut
yang
hebat,
akibat
proses
nyerinya
ringan
Sistem kardiovaskuler
Bisa terjadi takikardi, brodikardi dan disritmia atau penyakit
jantung lainnya.
Sistem persyarafan
Nyeri abdumen, pusing/sakit kepala karena sinar.
Sistem gastrointestinal.
Pada sistem gastrointestinal didapatkan intoleran terhadap
makanan / nafsu makan berkurang, muntah.
Inspeksi : Bentuk simetris
Palpasi terdapat nyeri tekan superfisial pembuluh darah
masa hepar dan lian tidak teraba.
Perfusi : terdengar redup atau suara tympani cairan
atau masa berkurang
Auskultasi : bising usus (dengan menggunakan difragma
stetoskop) peristaltik usus meningkat
Sistem genitourinaria/eliminasi
Terjadi konstipasi akibat intoleransi terhadap makanan.
Analisa Data
Data 1
Ds
Do
: Ekspresi wajah penderita, postur tubuh, berhatihati dengan abdomen, respon autonomik misalnya
perubahan tanda vital.
Data 2
Ds
Do
Data 3
Ds
: Nyeri perut
Do
Diagnosa keperawatan
Data 1
Gangguan
rasa
nyaman
(nyeri
akut/kronis)
berhubungan
Data 2
Ansietas
(cemas)
berhubungan
dengan
status
kesehatan
Perencanaan
Diagnosa 1
Gangguan
rasa
nyaman
(nyeri
akut/kronis)
berhubungan
Rencana tindakan
a Catat keluhan nyeri, termasuk lokasi lamanya.
b Observasi TTV klien.
Rasional :
a Nyeri tidak selalu ada tetapi bila ada harus dibandingkan
dengan gejala nyeri pasien sebelumnya dimana dapat
membantu siagnosa.
b Untuk mengetahui perkembangan klien.
c Membantu dalam membuat diagnosa dan kebutuhan
terapi.
d Makanan
mempunyai
menghancurkan
efek
kandungan
penetralisir
gaster.
asam,
Makan
juga
sedikit
Data 2
Ansietas
(cemas)
berhubungan
dengan
status
kesehatan
Menunjukkan rileks
Rencana tindakan
a Awasi respon fisiologis seperti takipnea, palpitasi.
b Catat
petunjuk
prilaku
seperti
gelisah,
mudah
Rasional
a Dapat menjadi indikatif derajat takut yang dialami pasien
tetapi dapat juga berhubungan dengan kondisi fisik.
b Indikator derajat takut yang dialami pasien,misal : pasien
akan
merasa
tak
terkontrol
terhaap
situasi
atau
menurunkan
takut
melalui
pengalaman
e Untuk
mempercepat
proses
penyembuhan
dan
Diagnosa 3
Resiko gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan
anoreksia (proses penyakitnya) ditandai dengan muntah, mual,
nyeri perut, intoleran terhadap makanan.
Tujuan : Klien tidak merasa nyeri perut]
Kriteria hasil :
Rencana tindakan
a Kaji dan observasi TTV klien.
b Dorong klien untuk makan makanannya sedikit demi
sedikit.
c Berikan makan sedikit tapi sering sesuai indikasi pasien.
d Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian diit.
Rasional
a Untuk mengetahui keadaan / perkembangan klien.
b Agar isi dalam lambung tidak kosong atau memperbaiki
keadaan sistem pencernaan klien.
c Makanan
mempunyai
menghancurkan
efek
kandungan
penetralisir
gaster.
asam,
Makan
juga
sedikit
Pelaksanaan / implementasi
Pada tahap ini ada pengolahan dan perwujudan dari rencana
perawatan
keperawatan
yang
yang
telah
telah
disusun
pada
ditentukan
tahap
dengan
perencanaan
tujuan
untuk
Evaluasi
Evaluasi adalah perbandingan yang sistemik dan terencana
tentang kesehatan pasien dengan tujuan yang telah ditetapkan dan
dilakukan dengan cara berkesinambungan dengan melibatkan
pasien dan tenaga kesehatan lain.
DAFTAR PUSTAKA
H. Slamet Suyono. Prof. Dr. SpPD. KE., Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Jilid II, FKUI Jakarta, 2010.
H. Syaifuddin Drs. B.Ac, Anatomi Fisiologi, EGC Jakarta, 2007.
Marllyn E. Doenges dkk, Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, Jakarta,
2005.
Mudjiastuti, Diktat Asuhan Keperawatan Pasien Dengan
Pencernaan Makanan, Surabaya, Tidak dipublikasikan.
Masalah