BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.....................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................3
2.1 Pengertian Dasar Ilmu Matematika dan Matematika Bisnis.......................3
2.2 Definisi Fungsi Kuadrat......................................................................4
2.3 Definisi Fungsi Kubik.........................................................................6
2.4 Fungsi Eksponensial dan Logaritmik...................................................10
2.5 Definisi Fungsi Permintaan, Penawaran, Dan Keseimbangan Pasar...........13
2.6 Definisi Fungsi Biaya........................................................................21
2.7 Definisi Fungsi Penerimaan................................................................24
2.8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Istilah mathematics (dalam bahasa Inggris) berasal dari perkataan latin
mathematica, yang mulanya diambil dari perkataan Yunani, mathematike, yang
berarti relating to learning. Perkataan mathematika berhubungan sangat erat
dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu mathanein yang mengandung arti
belajar (berpikir). Jadi, perkataan matematika berarti ilmu pengetahuan yang
diperoleh dengan bernalar.
Konsep fungsi merupakan hal yang penting dalam berbagai cabang
matematika. Pengertian fungsi dalam matematika berbeda dengan pengertian
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pengertian sehari-hari fungsi bermakna guna
atau manfaat. Kata fungsi dalam matematika sebagaimana diperkenalkan oleh
Leibniz (1646-1716) digunakan untuk menyatakan suatu hubungan atau kaitan
yang khas antara dua himpunan, sehingga fungsi dapat dikatakan hal yang
istimewa dari suatu relasi antara dua himpunan. Penerapan fungsi dalam ekonomi
dan bisnis merupakan salah satu bagian yang sangat penting untuk dipelajari,
karena model-model ekonomi yang berbentuk matematika biasanya dinyatakan
dengan fungsi.
(11)
BAB II
PEMBAHASAN
HUBUNGAN NON LINEAR
2.1 Pengertian Dasar Ilmu Matematika dan Matematika Bisnis
James dan James (1976) dalam kamus matematikanya mengatakan bahwa
matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan
konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang
banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri.
Johnson dan Rising (1972) dalam bukunya mengatakan bahwa matematika adalah
pola pikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logik, matematika itu adalah
bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan
akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol
mengenai ide dari pada mengenai bunyi. Sementara Reys, dkk. (1984)
mengatakan bahwa matematika adalah telaah tentang pola dan hubungan, suatu
jalan atau pola pikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat. Berdasarkan
pendapat di atas, maka disimpulkan bahwa ciri yang sangat penting dalam
matematika adalah disiplin berpikir yang didasarkan pada berpikir logis,
konsisten, inovatif dan kreatif.
Matematika
berfungsi
mengembangkan
kemampuan
menghitung,
statistik,
kalkulus
dan
trigonometri.
Matematika
juga
berfungsi
Dan a 0
c = konstanta.
Misalkan y = x2 - 5x + 6
X
-1
12
12
-1
1 2 34 5
6
b. CARA MATEMATIS
Yaitu dengan menggambarkan ciri-ciri penting dari fungsi kuadrat,
diantaranya :
1. Titik potong fungsi dengan sumbu y, pada x=0, maka y=d. Jadi titiknya adalah
A(0,d).
2. Titik potong fungsi dengan sumbu x, pada y=0,maka kita harus mencari nilai
Diskriminan (D) terlebih dahulu:
Nilai diskriminan ini akan menentukan apakah parabola vertikal
memotong, menyinggung dan atau tidak memotong maupun menyinggung
sumbu x.
Jika nilai D = b2 4ac adalah negatif maka tidak terdapat titik potong pada
sumbu x.
Jika nilai D = b2 4ac adalah positif maka terdapat dua titik potong pada
sumbu x. yaitu pada titik :
titik : (x1 , 0) dan (x2 , 0)
Jika nilai D = b2 4ac adalah nol maka terdapat satu titik potong dengan
sumbu x. Titik :
3. Titik puncak, yaitu titik dimana arah dari grafik fungsi kuadrat kembali ke arah
semula. Titik puncak :
4. Sumbu simetri adalah sumbu yang membagi/membelah dua grafik fungsi
kuadrat tersebut menjadi dua bagian yang sama besar. Sumbu simetri :
Contoh Soal:
Gambarkan grafik fungsi y = x2 - 5x + 6.
1.Titik potong fungsi dengan sumbu y, pada x=0, maka y=6. Jadi titiknya adalah
A(0,6).
2.Titik potong fungsi dengan sumbu x, pada y=0,
D = b2 4ac = (-5)2 4(1)(6) = 25 24 = 1
Karena D=1 > 0, maka terdapat dua buah titik potong dengan sumbu x.
jadi titiknya B1 (3,0)
jadi titiknya B2 (2,0)
x3 - 2x2 - 9x + 18 = 0
x2(x - 2) - 9(x - 2) = 0
(x2 - 9)(x - 2) = 0
(x + 3)(x - 3)(x - 2) = 0
x = -3 atau x = 3 atau x = 2
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {-3, 2, 3}
Contoh 4 :
Himpunan penyelesaian dari x3 - 2x2 - 3x + 6 = 0 adalah
Jawab :
x3 - 2x2 - 3x + 6 = 0
x2(x - 2) - 3(x - 2) = 0
(x2 - 3)(x - 2) = 0
x2 = 3
atau x = 2
Contoh Soal:
C =1/3Q3 -3Q2 +8Q +5
C = Y dan Q = X (analogi rumus)
Penyelesaian :
C = 0 , maka 0 = Q2 -6Q +8
0 = (Q 4) (Q 2)
Q1 = 4 dan Q2 = 2
C = 0 , maka 0 = 2Q 6
Q1 = 4, maka 0 = 2 (4) 6 = 2 ;(2>0)
Pada Q1 = 4 merupakan titik minimum
Q1 = 4 ;C=1/3(4)3 3(4)2 +8(4) +5 =10,33
Jadi pada Q1 =4,merupakan titik minimum pada (4 ; 10,33)
Q2 = 2 , pada C = 2(2)-6 = -2 ;(-2<0)
Sehingga pada Q2 = 2 merupakan titik maksimum .
9
a
q
a
= ap-q
(ap)q = apxq
ap x bp = (a x bp)
-p
a =
1
p
a
( 12 )
2. Fungsi Logaritma
Bentuk eksponen atau perpangkatan dapat kita tulis dalam bentuk logaritma.
Secara umum dapat ditulis sebagai berikut :
Jika ab = c dengan a > 0 dan a 1 maka alog c = b dalam hal ini a disebut basis
atau pokok logaritma dan c merupakan bilangan yang dilogaritmakan. Logaritma
memuliki sifat-sifat sebagai berikut :
11
Bentuk umum dari fungsi logaritma yaitu Jika ay = x dengan a 0 dan a 1 maka
y =alog x
a. Grafik Fungsi y =alog x untuk 0 < a < 1
contoh :
y=
1
2 log x
mempunyai sifat-sifat :
1. semua x > 0 terdefinisi
2. jika x mendekati no maka nilai y besar sekali dan positif
3. untuk x=1 maka y=o
4. untuk x > 1 maka y negatif sehingga jika nilai x semakin besar maka nilai
y semakin kecil.
Berikut ini gambar grafiknya.
12
13
Dimana :
a dan b = adalah konstanta, dimana b harus bernilai negative
b
= Qd / Pd
Pd
Qd
Q1 = 1000 Kg
P2 = Rp. 7.000
Q2 = 600 Kg
x - x1
=
-------x2 - x1
14
Q - Q1
-------
P2 - P1
-------Q2 - Q1
5.000
Q - 1000
600 - 1000
Q - 1000
----------------------- = ---------------2.000
P - 5.000 (-400)
-400
= 2.000 (Q - 1000)
Fungsi Penawaran ( S )
Fungsi penawaran adalah persamaan yang menunjukkan hubungan harga
barang di pasar dengan jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen. Fungsi
penawaran digunakan oleh produsen untuk menganalisa kemungkinan2 banyak
barang yang akan diproduksi. Menurut hukum penawaran bila harga barang naik,
dengan asumsi cateris paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap), maka jumlah
barang yang ditawarkan akan naik, dan sebaliknya apabila harga barang menurun
jumlah barang yang ditawarkan juga menurun. jadi dalam fungsi penawaran
antara harga barang dan jumlah barang yang ditawarkan memiliki hubungan
posifit, karenanya gradien (b) dari fungsi penawaran selalu positif.
15
dan
adalah
konstanta,
dimana
harus
bernilai
positif
b = Qs/ Ps
Ps= adalah harga barang per unit yang ditawarkan
Qs= adalah banyaknya unit barang yang ditawarkan
Ps 0, Qs 0, serta dPs/ dQs > 0
Contoh Soal:
Pada saat harga durian Rp. 3.000 perbuah toko A hanya mampu menjual Durian
sebanyak 100 buah, dan pada saat harga durian Rp. 4.000 perbuah toko A mampu
menjual Durian lebih banyak menjadi 200 buah. Dari kasus tersebut buatlah
fungsi penawarannya ?
Jawab:
Dari soal diatas diperoleh data sebagai berikut:
P1 = 3.000
Q1 = 100 buah
P2 = 4.000
Q2 = 200 buah
Q - Q1
-------- = --------P2 - P1
Q2 - Q1
P - 3.000
Q - 100
200 - 100
Q - 100
-------------- = ------------1.000
100
16
Keseimbangan Pasar ( E )
Qs
b.)
10 5 p = 7 2p
3p
Q = 10
Q
P
0
2
10
0
5p
Q = 10 5p
Q = 5
Harga
pasar
Q = 7 2p
Q
P
0
2
danjumlah keseimbangan
10
0
adalah E ( 5,1 )
17
= Harga barang x
Py
= Harga barang y
Contoh soal :
Diketahui fungsi permintaan dan penawaran dua macam produk yang memiliki
hubungan subsitusi :
Qdx = 4 2Px + Py
Qdy = -4 + Px + 5Py
Qsx = -8 + 3Px 5Py
Qsy = 5 Px Py
Carilah keseimbangan pasarnya!
Jawab :
Qdx
Qsx
= 5Px 6Py ( 1 )
Qdy
Qsy
-4 + Px + Py = 5 Px Py
9
= 2Px + 6Py
(2)
12 = 5Px 6Py
9
= 2Px + 6Py +
21 = 7Px
Px = 3
9 = 2Px + 6Py
9 = 2 (3) + 6 Py
18
9 = 6 + 6 Py
6Py = 3
Py =
Qdy = -4 + Px + 5Py
= 46+
= -1
TK = ( Pt Po ) Qt
TG = t.Qt
TP = TG TK
Pd
Ps
7 + Q = 16 2Q
P = 7+Q
19
3Q
Q
= 9
P = 7+3
= 3
P = 10
Pt
Pd
19 2Q = 7 + Q
3Q
12
Pt = 19 2Q
= 19 8
= 11
Jadi keseimbangan pasar setelah pajak E ( 4,11 )
b.
TG = t.Qt
= 3.4
= 12 ( Besarnya penerimaan pajak oleh pemerintah Rp. 12,- )
c.
TK = ( Pt Po ) Qt
= ( 11 10 ) 4
= 4
Tp = TG TK
= 12 4
= 8
terhadap produk yang dihasilkan atau dipasarkan, sehingga harga yang berlaku
dipasar lebih rendah sesuai dengan keinginan pemerintah dan daya beli
masyarakat meningkat. Fungsi penawaran setelah subsidi adalah F ( Q ) = P + S
atau P = F ( Q ) S
Contoh Soal ;
20
Qd =
Qs
Q = 12 2P
12 2P = -4 + 2P
4P
= 16
= 4
= 4
( Keseimbangan pasar sebelum subsidi So ( 4, 4 )
b. Qd = 12 2P =>
Qs = -4 + 2P
= 12 8
=>
P = Qd + 6
P = Qs + 2
Pd
Pss
-Q+6 = Q
Pss = Q + 2 2
Pss = Q
P = Q
P = 3
SP = S (( Po Ps ) Qs)
= (43)6
= 12 (( 4 3 ) 6 )
SK = 6
= 12 - 6
SG = Qs . s
= 6
= 6 . 2 = 12
(Besar subsidi untuk produsen Rp. 6,-)
(Besar subsidi untuk konsumen = Rp. 12,- )
d. Subsidi yang diberikan pemerintah
SG = s . Qs
= 2.6
= 12
21
MR = TR/Q
Variabel cost atau fungsi biaya yang berubah-ubah atau biaya variabel (VC)
merupakan fungsi biaya yang besarnya bergantung dari jumlah produk yang
diproduksi.
Jadi: VC = F(Q) merupakan hasil kali antara biaya produksi per unit dengan
jumlah barang yang diproduksi.
Jika P adalah biaya produksi per unit, dimana biaya produksi per unit
senantiasa lebih kecil dibandingkan harga jual perunit barang, maka :
VC = P x Q
Dengan: P = biaya produksi per unit
Q = jumlah produk yang diproduksi
23
Contoh Soal:
Suatu produk diproduksikan dengan biaya produksi Rp. 3.000 per unit.
Bagaimana fungsi biaya variabelnya dan gambarkan fungsi tersebut pada grafik.
Jawab: VC = P x Q VC = 3.000 Q
Gambar Grafik:
Karena intersepnya tidak ada (nol) maka fungsi biaya variabel digambarkan
melalui titik (0,0) dengan gradien positif
Total Cost
Fungsi Total Cost (TC) merupakan penjumlahan antara biaya tetap dengan
biaya variabel.
TC = FC + VC
Contoh:
Dari contoh 2 dan contoh 3 diatas, dimana biaya tetap yang dikeluarkan
sebuah perusahaan sebesar Rp. 100.000.000,- dan biaya variabelnya : 3.000 Q,
maka TC = 100.000.000 + 3.000 Q.
Ternyata intersep dari fungsi total biaya adalah sama dengan biaya
tetapnya dan gradiennya sama dengan gradien fungsi biaya tetap. Hal ini
mencerminkan bahwa penggambaran fungsi total biaya haruslah melalui titik
(0,FC) dan sejajar dengan grafik VC.
Fungsi penerimaan merupakan hasil kali antara harga jual per unit dengan
jumlah barang yang diproduksi dan laku dijual.
24
Contoh 1
Misalkan suatu produk dengan harga Rp. 5.000 per unit barang bagaimanakah
fungsi penerimaannya? Gambarkan fungsi penerimaan tersebut pada grafik.
Jawab: Fungsi Penerimaan:
R = P x Q R = 5.000Q
Gambar Grafik:
Karena intersepnya tidak ada (nol) maka fungsi penerimaan digambarkan
melalui titik (0,0) dengan gradien positif
2.8 Definisi Keuntungan, Kerugian dan Pulang Pokok
untuk menganalisis jumlah minimum produk yang harus dihasilkan atau terjual
agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Keadaan pulang pokok (profit nol, =
0) terjadi apabila R = C; perusahaan tidak memperoleh keuntungan tetapi tidak
pula menderita kerugian. Secara grafik hal ini ditunjukkan oleh perpotongan
antara kurva R dan kurva C.
Tingkat produksi Q1 dan Q4 mencerminkan keadaan pulang pokok, sebab
penerimaan total sama dengan pengeluaran (biaya) total, R = C. Area disebelah
kiri Q1 dan sebelah kanan Q4 mencerminkan keadaan rugi, sebab penerimaan total
lebih kecil dari pengeluaran total, R < C. Sedangkan area diantara Q1 dan
Q4 mencerminkan keadaan untung, sebab penerimaan total lebih besar dari
25
Konsep Utilitas
Pada umumnya semakin banyak jumlah suatu barang dikonsumsi semakin
besar utilitas yang diperoleh, kemudian mencapai titik puncaknya (titik jenuh)
pada jumlah konsumsi tertentu, sesudah itu justru menjadi berkurang atau bahkan
negatif jika jumlah barang yang dikonsumsi terus-menerus ditambah. Utilitas total
merupakan fungsi dari jumlah barang yang dikonsumsi. Persamaan utilitas total
(total utility, U) dari mengkonsumsi suatu jenis barang berupa fungsi kuadrat
parabolik, dengan kurva berbentuk parabola terbuka ke bawah.
Utilitas marginal (marginal utility, MU) ialah utilitas tambahan yang
diperoleh dari setiap satu unit barang yang dikonsumsi. Secara matematik, fungsi
utilitas marginal merupakan derivatif pertama dari fungsi utilitas total. Jika fungsi
utilitas total dinyatakan dengan U = f (Q) dimana U melambangkan utilitas total
dan Q jumlah barang yang dikonsumsi atau tingkat kepuasannya tetapi terikat
27
Total Utility
Marginal Utility
dikonsumsi (Qx)
(TUX)
(MUX)
10
10
18
24
28
30
30
28
-2
dengan membeli sehelai kemeja, hal ini berarti buku-buku tersebut memberikan
utilitas yang lebih besar dibandingkan dengan kemeja tadi.
Fungsi utilitas dapat ditunjukkan dengan sekumpulan kurva indiferensi,
yang masing-masing mempunyai indikator numerik. Pada Gambar 1. berikut ini
menunjukkan 3 kurva indiferensi dengan tingkat utilitas sebesar 25, 50 dan 100.
Perlu diingat bahwa ketika kita menggunakan fungsi utilitas, yang kita
tekankan adalah konsep ordinal bukan kardinal. Dengan demikian yang perlu kita
perhatikan dari gambar di atas, bukan angka numerik seperti 25, 50 dan 100 tetapi
bahwa kurva indiferensi dengan utilitas (U) = 100 memberikan kepuasan yang
lebih besar dibandingkan dengan utilitas sebesar 50, demikian juga kurva
indiferensi dengan utilitas sebesar 50 memberikan kepuasan yang lebih besar dari
utilitas sebesar 25.
Syarat utama dalam menetapkan suatu fungsi utilitas adalah bahwa
persoalan nilai maksimum dan minimum dari persoalan yang dihadapi harus
mencakup persoalan tersebut. Karena itu harus dapat ditentukan terlebih dahulu
batasan nilai maksimum dan minimum dari besaran yang akan ditetapkan
fungsinya. Untuk menjaga konsistensi, maka batasan nilai jangan terlampau jauh
dari batasan nilai yang ada dalam persoalan yang dibahas, sehingga pengambil
keputusan benar-benar menghayati nilai tersebut.
29
Pekerja
Hasil Total
Tambahan Hasil
1
2
3
4
5
6
(Total Product)
10
21
34
42
46
48
(Marginal Product)
10
11
13
8
4
2
Law of dimishing returns terjadi pada pekerja yang ke-4 dan setersnya, yaitu
setelah tercapai marginal product maksimum sebesar 13.
2.11 Kurva Transformasi Produk
Kurva tranformasi produk (product tranformation curve) ialah kurva yang
menunjukkan pilihan kombinasi jumlah produksi dua macam barang dengan
menggunakan masukan yang sama sejumlah tertentu. Kurva ini dikenal juga
dengan sebutan kurva kemungkinan produksi (production possibility curve).
Contoh:
Sebuah pabrik yang menggunakan bahan baku kulit menghasilkan sepatu
dan tas. Kurva transformasi produk yang dihadapinya ditunjukkan oleh persamaan
4s2 + 6,25t2 = 40.000 Berapa pasang sepatu dan berapa buah tas paling banyak
dapat diproduksi? Berapa pasang sepatu dapat dibuat jika pebrik ini memproduksi
60 buah tas?
Jumlah sepatu terbanyak yang dapat dibuat adalah jika pabrik tidak
memproduksi tas (t = 0 ). Dengan perkataan lain, seluruh kulit yang tersedia
(40.000) unit dialokasikan untuk membuat sepatu.
t=0
31
Jika t = 60
4 s2 = 40.000 6,25 (60)2
4 s2 = 17.500
S2 = 4.375
S = 66,14 = 66 pasang
32
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penerapan fungsi dalam ekonomi dan bisnis merupakan salah satu bagian
yang sangat penting untuk dipelajari, karena model-model ekonomi yang
berbentuk matematika biasanya dinyatakan dengan fungsi. Pada umumnya
semakin banyak jumlah suatu barang dikonsumsi, maka semakin besar utilitas
yang diperoleh, kemudian mencapai titik puncaknya (titik jenuh) pada jumlah
konsumsi tertentu, sesudah itu justru menjadi berkurang atau bahkan negatif jika
jumlah barang yang dikonsumsi terus-menerus ditambah.
3.2 Saran
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam masalah ini. Tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karna terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
refrensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penyusun banyak
berharap pada pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun
pada penyusun. Demi sempurnanya penyusunan makalah ini, kami berharap kritik
dan saran oleh para pembaca.
33
DAFTAR PUSTAKA
Dumairy. 2012. Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta:
BPFE Yogyakarta
http://web-matemtika.blogspot.com/2011/02.penyelesaian-umum-persamaankubik.html
http://www.ilmumtk.com/rosihan.lecture.ub.ac.id/lecture/matematikaekonomi/persamaan.html
rosihan.web.id/wp-content/uploads/2010//math13.INTEGRAL.ppt/matematika.html
http://www.codecogs.com/eqedit.php
http://web-matematika.blogspot.com/2011/03/metode-korner.thml
http://setyonugroho09.files.wordpress.com/2010/03
34