Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ii
Daftar Isi
iii
I Pendahuluan ..
II Pembahasan .....
III Penutup..................................
14
3.1 Kesimpulan........................................................................................
14
Daftar Pustaka ..
nusantaraknowledge.blogspot.com
DAFTAR ISI
iv
iii
Arsitektur
Nusantara
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap daerah di Indonesia memiliki cirri dan karakter arisektur masing masing yang
membuat arsitektur di Indonesia sangat beragam. Dalam hal ini sebagai pokok bahasan
karakter yang unik yang membuat rasa ingin tahu muncul dan berkembang.
nusantaraknowledge.blogspot.com
yaitu kebudayaan perahu di kepulauan Maluku dan Sunda Kecil juga terdapat ciri dan
Dari latar belakang tadi dalam penulisan paper ini dapat di rumuskan masalah yang akan
di bahas yaitu:
1. Bagaimana cirri atau karakter khas dari masing masing daerah yaitu kebudayaan
perahu di Kepulauan Maluku dan Sunda Kecil.
2. Dasar atau filosofi apa yang mendasari perwujudan arsitektur di masing masing
tempat tadi.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk menambah pengetahuan mengenai
arsitektur nusantara terutama arsitektur Kebudaayaan Perahu di Kepulauan Maluku dan
Sunda Kecil, sehingga dapat dilestarikan dan dikembangkan selain untuk memenuhi tugas
2 Dapat mengetahui dasar atau filosofi apa saja yang mendasari dari masing masing
tempat tadi.
Arsitektur
Nusantara
nusantaraknowledge.blogspot.com
tujuan yang diinginkan.metode ini mengcu pada penggunaan buku dan jika
ada kekurangan pada buku tersebut akan di lengkapi dengan literatur dari
webwep di internet
Arsitektur
Nusantara
BAB II
PEMBAHASAN
ini
biasanya
nusantaraknowledge.blogspot.com
tersebut
sekaligus
juga
landmark
biasanya
merupakan
yang bersangkutan, selain mesjid atau gereja.Bangunan itu adalah rumah adat yang berfungsi
sebagai tempat penyimpanan benda-benda suci, tempat upacara adat, sekaligus tempat
dan masyarakat adat setempat untuk membahas berbagai masalah yang mereka hadapi dan
mengupayakan pemecahannya.
Bangunan
ini
yang
lalu.Terdapat
3
Arsitektur
Nusantara
tiga jenis baileo yaitu baileo yang lantainya dibangun di atas tiang, baileo yang lantainya
dibangun di atas batu semen dan baileo yang lantainya rata dengan tanah. Namun dari ketiga
macam baileo tersebut yang paling sering dan paling khas adalah baileo yang lantainya
dibangun di atas tiang. Baileo ini merupakan bangunan tidak berdinding yang dimaksudkan
agar roh-roh nenek moyang mereka bebas keluar masuk bangunan tersebut. Sedang lantai
baileo yang dibuat tinggi mempunyai makna bahwa tempat bersemayam roh-roh nenek
moyang lebih tinggi dari tempat berdiri mereka.
nusantaraknowledge.blogspot.com
Pada bangunan ini terdapat hiasan yang menggambarkan dua ekor ayam berhadapan,
dan diapit oleh dua ekor anjing di sebelah kiri kanan. Hiasan ini terdapat di ambang pintu
yang mengandung toh nenek moyang sebagai lambang kedamaian dan kesentosaan, karena
kehidupan dijaga oleh roh nenek moyang. Kemudian di bawah plang atap terdapt bulan,
bintang dan matahari dengan warna merah-kuning dan hitam. Hiasan ini merupakan lambang
kesiap-siagaan balai adat dalam menjaga keutuhan adat beserta hukum adatnya. Pada bagian
bawah plang atap terdapt bulan, bintang dan matahari dengan warna merah-kuning dan hitam.
Hiasan ini merupakan lambang kesiap-siagaan balai adat dalam menjaga kutuhan adat beserta
hukum adatnya.
Sasak
mengenal
Arsitektur
Nusantara
dibuat dari tanah liat yang dicampur dengan kotoran kerbau dan abu jerami. Campuran tanah
liat dan kotoran kerbau membuat lantai tanah mengeras, sekeras semen. Pengetahuan
membuat lantai dengan cara tersebut diwarisi dari nenek moyang mereka. Seluruh bahan
bangunan (seperti kayu dan bambu) untuk membuat rumah adat Sasak didapatkan dari
lingkungan sekitar mereka, bahkan untuk menyambung bagian-bagian kayu tersebut, mereka
menggunakan paku yang terbuat dari bambu. Rumah adat suku Sasak hanya memiliki satu
pintu berukuran sempit dan rendah, dan tidak memiliki jendela. Dalam masyarakat Sasak,
nusantaraknowledge.blogspot.com
rumah berada dalam dimensi sakral (suci) dan profan duniawi) secara bersamaan. Artinya,
rumah adat Sasak disamping sebagai tempat berlindung dan berkumpulnya anggota keluarga
juga menjadi tempat dilaksanakannya ritual-ritual sakral yang merupakan manifestasi dari
keyakinan kepada Tuhan, arwah nenek moyang (papuk baluk), epen bale (penunggu rumah),
dan sebaginya.
Kayu-kayu penyangga.
Bambu.
Kotaran kerbau atau kuda, sebagai bahan campuran untuk mengeraskan lantai.
Arsitektur
Nusantara
Orang Sasak di Lombok meyakini bahwa waktu yang baik untuk memulai membangun
rumah adalah pada bulan ketiga dan bulan kedua belas penanggalan Sasak, yaitu bulan Rabiul
Awal dan bulan Zulhijjah pada kalender Islam. Ada juga yang menentukan hari baik
berdasarkan nama orang yang akan membangun rumah. Sedangkan bulan yang paling
dihindari (pantangan) untuk membangun rumah adalah pada bulan Muharram dan bulan
Ramadlan. Pada kedua bulan ini, menurut kepercayaan masyarakat setempat, rumah yang
dibangun cenderung mengundang malapetaka, seperti penyakit, kebakaran, sulit rizqi, dan
c. Pemilihan Tempat
nusantaraknowledge.blogspot.com
sebagainya.
Selain persoalan waktu baik untuk memulai pembangunan, orang Sasak juga selektif
dalam menentukan lokasi tempat pendirian rumah. Mereka meyakini bahwa lokasi yang tidak
tepat dapat berakibat kurang baik kepada yang menempatinya. Misalnya, mereka tidak akan
membangun rumah di atas bekas perapian, bekas tempat pembuangan sampah, bekas sumur,
dan pada posisi jalan tusuk sate atau susur gubug. Selain itu, orang Sasak tidak akan
membangun rumah berlawanan arah dan ukurannya berbeda dengan rumah yang lebih dahulu
ada. Menurut mereka, melanggar konsep tersebut merupakan perbuatan melawan tabu
(maliq-lenget).
3. Bangunan Rumah Adat Suku Sasak
Rumah adat Sasak pada bagian atapnya berbentuk seperti gunungan, menukik ke bawah
dengan jarak sekitar 1,5 sampai 2 meter dari permukaan tanah (fondasi). Atap dan
bubungannya (bungus) terbuat dari alang-alang, dindingnya dari anyaman bambu (bedek),
hanya mempunyai satu berukuran kecil dan tidak ada jendelanya. Ruangannya (rong) dibagi
menjadi inan bale (ruang induk) meliputi bale luar (ruang tidur) dan bale dalem berupa
tempat menyimpan harta benda, ruang ibu melahirkan sekaligus ruang disemayamkannya
jenazah sebelum dimakamkan.
Ruangan bale dalem dilengkapi amben, dapur, dan sempare (tempat menyimpan
makanan dan peralatan rumah tangga lainnya) terbuat dari bambu ukuran 2 x 2 meter persegi
6
Arsitektur
Nusantara
atau bisa empat persegi panjang. Kemudian ada sesangkok (ruang tamu) dan pintu masuk
dengan sistem sorong (geser). Di antara bale luar dan bale dalem ada pintu dan tangga (tiga
anak tangga) dan lantainya berupa campuran tanah dengan kotoran kerbau/kuda, getah, dan
abu jerami.
Bangunan rumah dalam komplek perumahan Sasak terdiri dari beberapa macam,
diantaranya adalah: Bale Tani, Bale Jajar, Berugaq/Sekepat, Sekenam, Bale Bonter, Bale
masing-masing tempat.
a. Bale Tani
nusantaraknowledge.blogspot.com
Beleq Bencingah, dan Bale Tajuk. Nama bangnan tersebut disesuaikan dengan fungsi dari
Bale Tani adalah bangunan rumah untuk tempat tinggal masyarakat Sasak yang
berprofesi sebagai petani. Bale Tani berlantaikan tanah dan terdiri dari beberapa ruangan,
yaitu: satu ruang untuk serambi (sesangkok) dan satu ruang untuk kamar (dalem bale).
Walaupun dalem bale merupakan ruangan untuk tempat tidur, tetapi kamar tersebut tidak
digunakan sebagai tempat tidur. Dalem bale digunakan sebagai tempat menyimpan barang
(harta benda) yang dimilikinya atau tempat tidur anak perempuannya, sedangkan anggota
keluarga yang lain tidur di serambi. Untuk keperluan memasak (dapur), keluarga Sasak
membuat tempat khusus yang disebut pawon.
Fondasi bale tani terbuat dari tanah, Design atapnya dengan sistem jurai yang terbuat
dari alang-alang di mana ujung atap bagian serambi (sesangkok) sangat rendah, tingginya
sekitar kening orang dewasa. Dinding rumah bale tani pada bagian dalam bale terbuat dari
bedek, sedangkan pada sesangkok tidak menggunakan dinding. Posisi dalam bale lebih
tinggi dari pada sesangkok oleh karena itu untuk masuk dalam bale dibuatkan tangga (undakundak) yang biasanya dibuat tiga trap dengan pintu yang dinamakan lawang kuri.
b. Bale Jajar
Bale jajar merupakan bangunan rumah tinggal orang Sasak golongan ekonomi
menengah ke atas. Bentuk bale jajar hampir sama dengan bale tani, yang membedakan adalah
jumlah dalem balenya. Bale jajar mempunyai dua kamar (dalem bale) dan satu serambi
(sesangkok), kedua kamar tersebut dipisah oleh lorong/koridor dari sesangkok menuju dapur
7
Arsitektur
Nusantara
di bagian belakang. Ukuran kedua dalem bale tersebut tidak sama, posisi tangga/pintu
koridornya terletak pada sepertiga dari panjang bangunan bale jajar.
Bahan yang dibutuhkan untuk membuat bale jajar adalah tiang kayu, dinding bedek dan
alang-alang untuk membuat atap. Penggunaan alang-alang, saat ini, sudah mulai diganti
dengan menggunakan genteng tetapi dengan tidak merubah tata ruang dan ornamennya.
Bangunan bale jajar biasanya berada dikomplek pemukiman yang luas dan ditandai oleh
keberadaan sambi yang menjulang tinggi sebagai tempat penyimpanan kebutuhan rumah
nusantaraknowledge.blogspot.com
tangga atau keluarga lainnya. Bagian depan bale jajar ini bertengger sebuah bangunan kecil
(disebut berugaq atau sekepat) dan pada bagian belakangnya terdapat sebuah bangunan yang
dinamakan sekenam, bangunan seperti berugaq dengan tiang berjumlah enam.
c. Berugaq / Sekepat
Berugaq/sekepat mempunyai bentuk segi empat sama sisi (bujur sangkar) tanpa
dinding, penyangganya terbuat dari kayu, bambu dan alang-alang sebagai atapnya. Berugaq
atau sekepat biasanya terdapat di depan samping kiri atau kanan bale jajar atau bale tani.
Berugaq/sekepat ini didirikan setelah dibuatkan pondasi terlebih dahulu kemudian didirikan
tiangnya. Di antara keempat tiang tersebut, dibuat lantai dari papan kayu atau bilah bambu
yang dianyam dengan tali pintal (Peppit) dengan ketinggian 4050 cm di atas permukaan
tanah.
Fungsi dan kegunaan berugaq/sekepat adalah sebagai tempat menerima tamu, karena
menurut kebiasaan orang Sasak, tidak semua orang boleh masuk rumah. Berugaq/sekepat
juga digunakan pemilik rumah yang memiliki gadis untuk menerima pemuda yang datang
midang (melamar).
d. Sekenam
Arsitektur
Nusantara
e. Bale Bonter
Bale bonter merupakan bangunan tradisional Sasak yang umumnya dimiliki oleh para
perkanggo/Pejabat Desa, Dusun/kampong. Bale bonter biasanya dibangun di tengah-tengah
pemukiman dan atau di pusat pemerintahan Desa/kampung. Bale bonter dipergunakan
sebagai tempat pesangkepan/persidangan adat, seperti: tempat penyelesaian masalah
pelanggaran hukum adat, dan sebagainya.
nusantaraknowledge.blogspot.com
Bale bonter juga disebut gedeng pengukuhan dan tempat menyimpanan benda-benda
bersejarah atau pusaka warisan keluarga. Bale bonter berbentuk segi empat bujur sangkar,
memiliki tiang paling sedikit 9 buah dan paling banyak 18 buah. Bangunan ini dikelilingi
dinding bedek sehingga jika masuk ke dalamnya seperti aula, atapnya tidak memakai
nock/sun, hanya pada puncak atapnya menggunakan tutup berbentuk kopyah berwarna hitam.
f. Bale Beleq Bencingah
Bale Beleq Bencingah adalah salah satu sarana penting bagi sebuah Kerajaan. Bale
beleq diperuntukkan sebagai tempat kegiatan besar Kerajaan sehingga sering juga disebut
Bencingah. Adapun upacara kerajaan yang biasa dilakukan di bale Beleq Bencingah
diantaranya adalah:
Dan sebagainya.
g. Bale Tajuk
Bale tajuk merupakan salah satu sarana pendukung bagi bangunan rumah tinggal yang
memiliki keluarga besar. Bale tajuk berbentuk segi lima dengan tiang berjumlah lima buah
dan biasanya berada di tengah lingkungan keluarga Santana. Tempat ini dipergunakan
Arsitektur
Nusantara
sebagai tempat pertemuan keluarga besar dan pelatihan macapat takepan, untuk menambah
wawasan dan tata krama.
h. Bale Gunung Rate dan Bale Balaq
Selain jenis bangunan yang telah disebut di atas, adapula jenis bangunan lain yang
dibangun berdasarkan kondisi-kondisi khusus, seperti bale gunung rate dan bale balaq. Bale
gunung rate biasanya dibangun oleh masyarakat yang tinggal di lereng pegunungan,
nusantaraknowledge.blogspot.com
sedangkan bale balaq dibangun dengan tujuan untuk menghindari bencana banjir, oleh karena
itu biasanya berbentuk rumah panggung.
2.2.1.2 SUMBAWA
Arsitektur
sumbawa
bangunan
kayu,
atau
kayu
genting.
10
Arsitektur
Nusantara
Dalam memilih lokasi untuk bangunan, tau sumbawa cendrung mengikatkan makna khusus
ada rinsi - rinsi pertahanan yang menguasai filosofi sumbawa.
Gaya bangunan - bangunan di tanah sumbawa mulai dari bangunan rumah, balai desa,
mesjid, langgar, mushallah, lumbung dsb, selalu mengacu pada arsitektur tradisional dengan
empat persegi panjang dan model atau seperti perahu.
Bahkan, walaupun saat ini arsitektur moderen sudah memasuki dan kuat pengaruhinya
nusantaraknowledge.blogspot.com
pada arsitektur sumbawa, filosofi dasarnya tetap saja dipertahankan. Kecuali ada penataan
rumah
panggung
lumbung
jagung)
dan
(biasanya
juga
untuk
umumnya
rumah
tidak
jauh
beda
Bangunan
ini
Arsitektur
Nusantara
ini menggunakan kayu yang cukup besar bernama kayu Masela.Diluar rumah tempat
dipajang tanduk-tanduk kerbau yang berfungsi sebagai beranda yang digunakan untuk
berbagai aktifitas antara lain: ruang tamu, teras, dan sebagai tempat menenun kain para
wanitanya. Meskipun rumah ini memiliki ukuran yang cukup luas tetapi suasana ruangan
terasa gelap karena tidak ada cahaya yang bisa masuk ke ruangan.
Satu-satunya akses cahaya untuk bisa
masuk yaitu dari pintu. Pada bagian tengah
nusantaraknowledge.blogspot.com
sekeliling dapur terdapat bale-bale dari bambu yang digunakan sebagai tempat tidur. Pada
sudut rumah tergantung bulu-bulu ayam yang merupakan bulu dari ayam yang dipotong pada
saat upacara adat. Selain bulu-bulu ayam tergantung juga, tulang babi, batu kramat, gong dari
kuningan, dsb. Seluruh bangunan ini tidak ada yang mengunakan material paku. Untuk
menghubungkan antar kayu digunakan akar tumbuhan menjalar yang dikeringkan dan juga
rotan.
2.2.2.2 FLORES
Rumah
di
desa
tradisional
kampung
merupakan
batu
melaksanakan
pembangunan
rumah adat, pertama kali akan dilakukan musyawarah yang dipimpin oleh tetua adat untuk
memperoleh kesepakatan.
12
Arsitektur
Nusantara
nusantaraknowledge.blogspot.com
leluhur memberkati pembangunannya dan mengusir roh-roh yang jahat. Anak babi kemudian
disembelih dan bagian-bagiannya diberikan kepada tetua adat untuk diperiksa apakah
terdapat tanda-tanda boleh atau tidaknya pembangunan rumah diteruskan. Setelah dinyatakan
boleh, kemudian anak babi tersebut dikuliti, dimasak dengan cara dibakar. Upacara
dilanjutkan dengan acara makan bersama sambil minum tuak. Dalam acara doa bersama,
mereka berharap mendapatkan restu dan petunjuk agar berhasil dalam membangun rumah
mereka.
Dalam bentuknya lebih miniatur, simbol bhaga atau ngadu dapat dilihat pada atap
rumah yang berstatus "rumah adat".
2.2.2.3 TIMOR
Dalam
masyarakat
(Suku
Bangsa
Arsitektur
Nusantara
nusantaraknowledge.blogspot.com
Raja).
14
Arsitektur
Nusantara
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Gaya bangunan - bangunan di tanah Maluku dan Sunda Kecil mulai dari bangunan
rumah, balai desa, mesjid, langgar, mushallah, lumbung dsb, selalu mengacu pada arsitektur
nusantaraknowledge.blogspot.com
15
DAFTAR PUSTAKA
/http://maluku_nasional.com
/http://astudio.com
/http://budayasundakecil.com
/ http://www.budpar.go.id/filedata/3205_1059-31a20Indonesia20Raya1.pdf.
nusantaraknowledge.blogspot.com
http://e-course.usu.ac.id/content/teknik2/sejarah/textbook.pdf.
http://www.uny.ac.id/akademik/sharefile/files/1412200795719_KEBUDAYAAN_SUKU_SUND
a_jadi_kok.doc.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nyalah penulis
dapat menyelesaikan Makalah berjudul Kebudayaan Perahu di Kepulauan Maluku
dan Sunda Kecil tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun dalam rangka melengkapi mata kuliah Arsitektur Nusantara.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat di bidang
Penulis menyadari bahwa paper ini masih jauh dari sempurna, untuk itu dengan
rendah hati penulis menghargai segala saran dan kritik yang konstruktif dalam rangka
penyempurnaan lebih lanjut. Semoga Makalah ini dapat memberikan sumbangan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan.
ii
nusantaraknowledge.blogspot.com