OKTOBER 2014
GERBANG
Laporan Perhitungan Struktur
PENDAHULUAN
Gerbang, merupakan bangunan portal beton yang menjadi pintu akses utama kompleks.
Sistem struktur utama gerbang ini di rencanakan sebagai sistem rangka terbuka beton
bertulang dan didesain sebagai rangka pemikul momen khusus beton.
Analisis struktur menggunakan metode kekakuan frame tiga dimensi (analisis dinamik
gempa). Sedangkan desain struktur menggunakan metode desain kekuatan batas.
2
UMUM
2.1
Satuan
:
:
:
:
:
mm, m
mm2, m2
kg, ton , N, kN
kgm, tonm, kNm, Nmm
kg/cm2, N/mm2
2.2
2.2.1
Referensi
MATERIAL
3.1
3.1.1
Beton
Mutu beton
Mutu beton struktural (kolom, balok, pelat lantai, pelat tangga) pada umur 28 hari adalah
beton dengan mutu K-225 fc=18,6 N/mm2 (silinder).
GERBANG
Laporan Perhitungan Struktur
= 4700 f' c
= 2400 kg/m3
Tulangan beton
Baja tulangan yang dipakai adalah baja tulangan berulir sesuai SII 0136-BjTD 40 dengan
tegangan leleh minimal fy=400 N/mm 2 dan baja tulangan polos sesuai SII 0136-BjTP 24
dengan tegangan leleh minimal fy=240 N/mm2.
3.1.3
Mutu Baja
Baja yang dipakai adalah baja profil BJ-37 dengan tegangan leleh fy=400 N/mm 2 dan
tegangan putus fu = 370 N/mm2 .
3.2
Baut penyambung yang digunakan adalah baut mutu tinggi sesuai ASTM A325, untuk baut
angker sesuai dengan ASTM A307.
3.3
Mutu Las
Material las yang digunakan sesuai dengan E70XX dengan tegangan leleh ijin Fyw =
482.63 N/mm2.
4
PEMBEBANAN
4.1
4.1.1
Jenis-jenis Pembebanan
Beban Mati (D)
Beban mati adalah berat sendiri struktur termasuk segala unsur tambahan yang dianggap
merupakan satu kesatuan tetap dengannya. Penentuan besaran beban mati standar yang
dapat dijadikan acuan perancangan adalah mengacu ke Peraturan Pembebanan Indonesia
Untuk Gedung 1983, yaitu :
Beban Atap (Dak Beton):
Pelat (10cm) = 0.1m x 2400 kg/m3
= 240 kg/m2
Lantai Tipikal :
Pelat (12cm) = 0.12 x 2400 kg/m3
= 288 kg/m2
Lain-lain :
Dinding bata
4.1.2
250 kg/m2
Ruangan umun
250 kg/m2
GERBANG
Laporan Perhitungan Struktur
100 kg/m2
Mengacu pada Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983 , beban angin
adalah:
1.
Diambil tekanan angin 40 kg/m2
2.
Untuk daerah dimana kecepatan angin dapat menaikkan tekanan angin, tekanan
angin (p) harus ditentukan dengan memakai rumus dibawah:
V2
p
16
dimana :
V
4.1.4
Gaya gempa dihitung secara dinamik mengacu ke Standar Perencanan Ketahanan Gempa
untuk Struktur Bangunan Gedung (SNI - 1726 - 2002).
Wilayah Gempa Indonesia Dengan Percepatan Puncak Batuan Dasar Dengan Perioda
Ulang 500 Tahun
Sedangkan untuk penentuan jenis tanah dasar, sesuai dengan SNI03 1726 2002 Pasal
4.6.3 ditentukan dengan menggunakan rumus :
m
ti
i 1
ti / Ni
i 1
Dimana :
GERBANG
Laporan Perhitungan Struktur
ti
Ni
: Tebal Lapisan Ke i
:
Nilai Hasil Test Penetrasi Standar Lapisan Ke i
GERBANG
Laporan Perhitungan Struktur
GERBANG
Laporan Perhitungan Struktur
Kombinasi Pembebanan
Struktur Beton
Kombinasi pembebanan untuk struktur beton (desain ultimit) berdasarkan Tata Cara
Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SK SNI 03 - 2847 - 2002) pasal
11.2, adalah :
1.
1.4D
(Statik)
2.
1.2D + 1.6L
(Statik)
3.
1.2D + 1.0L 1.6WL
(Statik)
4.
0.9D 1.6WL
(Statik)
5.
1.2D + 1.0L 1.0Ex 1.0Ey 0.3Ez
(Dinamik)
6.
0.9D 1.0Ex 1.0Ey 0.3
(Dinamik)
dimana :
D
: Beban Mati
L
: Beban Hidup
W
: Beban Angin
E
: Beban Gempa
GERBANG
Laporan Perhitungan Struktur
KRITERIA PERANCANGAN
5.1
Beton
Dalam perancangan struktur beton bertulang berdasarkan SK SNI 03 - 2847 - 2002, hal-hal
yang akan diperhatikan adalah:
5.1.1
Selimut beton
Selimut beton diatur dalam pasal 9.7 (1) adalah sebagai berikut:
Tebal Selimut
Minimum
(mm)
Beton yang dicor langsung diatas tanah dan selalu berhubungan
dengan tanah
Beton yang berhubungan langsung dengan tanah atau cuaca :
Batang D-19 hingga D-56
Batang D-16, jaring kawat polos P-16 atau kawat ulir D16 dan
yang lebih kecil
Beton yang tidak langsung berhubungan dengan cuaca atau beton
tidak langsung berhubungan dengan tanah :
Pelat dinding, pelat berusuk
Batang D-44 dan D-56
Batang D-36 dan yang lebih kecil
75
50
40
40
20
Balok, kolom
Tulangan utama, pengikat, sengkang, lilitan spiral
40
20
5.1.2
Faktor reduksi kekuatan diatur pada pasal 11.3(2), adalah sebagai berikut :
Faktor
Reduksi
Lentur, tanpa beban aksial
Aksial tarik dan aksial tarik + lentur
Aksial tekan dan aksial tekan + lentur (Spiral)
Aksial tekan dan aksial tekan + lentur (lainnya)
Geser & Torsi
5.1.3
0.8
0.8
0.7
0.65
0.75
Lendutan Ijin
Lendutan maksimum yang diijinkan diatur dalam pasal 11.5 adalah sebagai berikut :
GERBANG
Laporan Perhitungan Struktur
5.1.4
Perhitungan Kolom
Buat diagram interaksi gaya aksial dan momen biaksial untuk setiap tipe
penampang.
2.
Rasio tulangan yang diijinkan terhadap penampang kolom ialah 1 % - 5%
3.
Periksa kapasitas kolom untuk gaya aksial dan momen biaksial terfaktor untuk
setiap kombinasi pembebanan
Membuat Diagram Interaksi
GERBANG
Laporan Perhitungan Struktur
Pmax =
0.80 Po untuk kolom persegi
Pmax = 0.85 Po
untuk kolom bulat
Po
= min [ 0.85 *fc*(Ag-Ast) + Fy* Ast]
min =
0.75 .. untuk sengkang persegi
min =
0.7 .. untuk sengkang spiral
CONCRETE SECTION
(III)STRESS DIAGRAM
GERBANG
Laporan Perhitungan Struktur
Pc
2 EI
KL2
K = 1.00
EI
0.4E c .Ig
1 d
El
atau
0.2E c I g E s I se
1 d
Cm 0.6 0.4
M1
0.4
M2
M 2 M1
Nilai M1/M2 positif jika arah M1 dan M2 berlawanan, dan negatif bila M1 dan M2 searah
Periksa Kapasitas Kolom
1.
Dimana :
Pu
Muxb + Muyb
Muxs + Muys
bx, by, sx, sy
2.
3.
4.
:
:
:
:
GERBANG
Laporan Perhitungan Struktur
Tentukan
Vu
=
Vp
=
Vd+1 =
2.
Vp1
M i M j
L
Vp2
M i M j
L
dimana :
ujung
M j , M j
3.
4.
Pu
.A cv 3.5 f c'
Vc 2.0 f c' 1
2000.A g
5.
Pu
.A cv
500.A g
Pu
Vc 2.0 f c' 1
.A cv 0
500.A g
6.
f c' .A g /20
0.5Vu
GERBANG
Laporan Perhitungan Struktur
7.
Vu
Av
Vc s
f ys d
Mu, bw, d, d, h, fc,
fy, Es
Vu
2
Av
8.
Tidak
Fc maka
30
Bila syarat berikut tidak terpenuhi,
penampang harus
1 = 0.85
diperbesar :
Vu
5.1.5
Vc s
f ys D '
'
Vc 8 f c A cv
Perhitungan Balok
MPa
Ya
1 = 0.85-0.008(Fc 30)
.
Fy
003 Fy
Es demikian pula untuk gaya
Semua balok hanya didesain pada arah momen lentur0.mayornya,
geser dan torsinya.
Penulangan Lentur
As1 =max.bw . d
;
M
=
As
Fy
Mn
=
Langkah perencanaan penulangan
1
1
lentur mengikuti diagram alir sebagai berikut :
M2 = Mu - M1
Tulangan Ganda
s & s
Tidak
Ya
M2 0
Tulangan Tunggal
s & s = 0
min = 1.4/Fy
= min
Tidak
min
Ya
max
Tidak
Perbesar
Penampang
Ya
As = . bw . d
As = ' . bw . d
Ya
STOP
GERBANG
Laporan Perhitungan Struktur
Penulangan Geser
Langkah Perencanaan :
1.
2.
3.
GERBANG
Laporan Perhitungan Struktur
Menentukan Vu
Vu = Vp + Vd + 1
Dengan
Vd
=
Vd+1 =
:
gaya geser akibat momen kapasitas pada kedua ujung balok
gaya geser pada balok akibat beban gravitasi
M j M j
Vp1
L
dimana :
M1 =
Mj+ =
M1+ =
Mj =
2.
Vp2
M j M j
L
Tidak :
Menentukan Vc, mengikuti diagram
sebagai
Fc alir
25/3
MPa berikut
Fc = 25/3 MPa
Vc =
Vmax = Vc +
STOP
Ya
Vu 0.5 Vc
Tdk Perlu
Tulangan
Geser
Tidak
Vc
1
Ya
Vu Vc bw.d
2
3
Av 1 bw
s 3 Fys
Tidak
Perbesar
Penampang
Tidak
Av Vu Vc
Ya
1
Vc bw.d Vu .Vmax
s
.Fys.d
3
Tulangan Geser
GERBANG
Laporan Perhitungan Struktur
untuk desain struktur rangka pemikul momen khusus Vc = 0 bila memenuhi 2 syarat
ini:
1.
2.
Gaya aksial tekan terfaktor (termasuk akibat beban gempa) kurang dari fcAg/20
Gaya geser akibat beban gempa lebih dari atau sama dengan setengah dari gaya
geser total yang terjadi disepanjang bentang balok.
Penulangan torsi
Langkah perencanaan :
1.
2.
3.
GERBANG
Laporan Perhitungan Struktur
Cara perhitungan penulangan torsi balok mengikuti diagram alir sebagai berikut :
Xo, Yo, X1, Y1, t, h, bw, d, Fys,
Fy, Fc, Vu, Tu
- Hitung Vu, dan Tu sejarak d dari
tumpuan
- Untuk puntir kompatibilitas, ambil nilai
Puntir sebesar :
Acp = Xo . Yo
Pcp = 2(Xo + Yo)
Ph = 2 (X1 + Y1)
Aoh = X1 . Y1
Ao = 0.85 . Aoh
Vc =
Tu
Fc ' Acp
3 Pcp
Tu >
Ya
Tidak
Puntir Diabaikan
STOP
Penampang Solid:
Perbesar
Penampang
Tidak
Ya
A
Yo
Y1
X1
Xo
< 0.175
Ya
= 0.175
Tidak
Atmin =
At < Atmin
Tidak
Ya
At = Atmin
GERBANG
Laporan Perhitungan Struktur
Vn Vc
Tidak
Ya
Av
0.0
s
Vs = Vn - Vc
Vs
Ya
Penampang Diperbesar
Tidak
Ya
Tidak
STOP
GERBANG
Laporan Perhitungan Struktur
5.1.6
Perhitungan Pelat
Dalam merencanakan pelat beton bertulang, yang perlu dipertimbangkan bukan hanya
pembebanan, tetapi juga tebal pelat. Langkah-langkah dalam merencanakan tebal pelat
adalah sebagai berikut :
lxn
Balok b4/h4
Balok b3/h3
Balok b2/h2
lyn
lx
GERBANG
Laporan Perhitungan Struktur
Keterangan :
ly = Bentang pelat yang terpanjang diujur antara as balok (mm)
lx = Bentang pelat yang terpendek diukur antar as balok (mm)
lyn = Bentang bersih pelat yang terpanjang (mm)
= ly b3 b4
Ixn = Bantang bersih pelat yang terpendek (mm) = ix- b1 b2
Menentukan nilai
Iyn/Ixn
=
=
(1/12).lx.h3 (mm4)
(1/12).ly.h3 (mm4)
=
=
=
=
(1/12).b1.h13
(1/12).b2.h23
(1/12).b3.h33
(1/12).b4.h43
(mm4)
(mm4)
(mm4)
(mm4)
Menentukan nilai
1
2
3
4
m
=
=
=
=
=
Ix B1/Ix pelat
Ix B2/Ix pelat
Ix B3/Iy pelat
Ix B4/Iy pelat
(i)/n = (1+2+3+4)/n
fy
I yn 0.8
1500
1
36 5 m 0.12 1
GERBANG
Laporan Perhitungan Struktur
Menentukan tebal pelat minimum (hmin) dan tebal pelat maksimum (hmax)
h min
I yn 0.8 y
1500
36 9
h max
5.1.7
fy
I yn 0.8
1500
36
Reduksi Momen Inersia Penampang Akibat Penampang Retak
Berdasarkan SNI 03 1726 2002 pasal 5.5.1, dalam perencanaan struktur gedung
terhadap pengaruh Gempa Rencana, pengaruh peretakan beton pada unsur-unsur struktur
dari beton bertulang, beton pratekan dan baja komposit harus diperhitungkan terhadap
kekakuannya. Untuk itu, momen inersia penampang unsur struktur dapat ditentukan
sebesar momen inersia penampang utuh dikalikan dengan suatu persentase efektifitas
penampang sebagai berikut :
:
:
75%
60%
:
50%
:
80%
5.1.8
:
:
40%
20%
Panel pertemuan balok kolom portal harus diproporsikan sedemikian rupa sehingga
memenuhi persyaratan kuat geser horisontal perlu dan kuat geser vertikal perlu yang
GERBANG
Laporan Perhitungan Struktur
berkaitan dengan terjadinya momen kapasitas pada sendi plastis pada kedua ujung balok
yang bertemu pada kolom tersebut.
Tegangan Geser Kolom :
dimana :
bj
:
bb
bc
hc
bc > bb
:
:
:
:
:
GERBANG
Laporan Perhitungan Struktur
6
6.1
GERBANG
Laporan Perhitungan Struktur
6.2
6.2.1
Pemodelan
Bangunan Utama
GERBANG
Laporan Perhitungan Struktur
7
7.1
DESAIN PONDASI
Daya Dukung Tanah Dasar
Kapasitas ultimate dari sebuah pondasi telapak merupakan daya dukung tanah dikali
luasan pondasi telapak dengan formula sebagai berikut :
Daya Dukung pondasi :
dimana :
Qs
qu
As
:
:
:
Qs = qu . A
GERBANG
Laporan Perhitungan Struktur
GERBANG
Laporan Perhitungan Struktur