FISIKOKIMIA II
Identifikasi Senyawa-Senyawa Golongan Alkaloid dan
Basa Nitrogen, Sulfonamida dan Barbiturat, dan
Antibiotik
Disusun Oleh :
Moses Prasetio
260110130147
2015
PENGENALAN IDENTIFIKASI GUGUS ALKALOID DAN
BASA NITROGEN, SULFONAMIDA DAN BARBITURAT DAN
ANTIBIOTIKA
Tujuan
Mengetahui cara identifikasi senyawa golongan alkaloid dan basa
nitrogen, sulfonamide dan barbiturat dan antibotika
I.
Prinsip
II.
(Svehla, 1986)
Papaverin HCl + Asam Sulfat
(Clark, 2003)
(Fessenden,1986)
Golongan Sulfonamida
- Sulfamerazin + p-DAB
Sulfamerazin + CuSO4
(Petrucci, 1992)
(Attaway, 2006)
Golongan Barbiturat
- Luminal + asam sulfat + alfa naftol
(Roth, 1988)
Barbital + Koppayi Zwikker
(Svehla, 1986)
Golongan Antibiotik
- Amoksisilin + H2SO4
(Roth, 1988)
Kloramfenikol + pereaksi Fujiwara
(Svehla, 1986)
Tetrasiklin + H2SO4
(Kelly, 2009)
IV.
Teori Dasar
9.
Pereaksi p-DAB
3.
Asam klorida
10.
Pereaksi Koppayi-Zwikker
4.
Asam sulfat
11.
Pereaksi Marquis
5.
Aseton
12.
Pereaksi Nessler
6.
Larutan CuSO4
13.
Vanilin
Natrium hidroksida
Sampel
Golongan Alkaloid : Kinin HCl, Papaverin HCl, Efedrin
Data Pengamatan
1.
Di atas pelat tetes :
Kinin HCl : serbuk
Kinin HCl + air +
putih + air +
H2SO4, diamati
H2SO4 larutan
fluoresensi dibawah
bening
sinar UV
Fluoresensi di UV
254 nm berwarna
putih kebiruan
Papaverin HCl
No
Perlakuan
Hasil
Gambar
1.
Di atas pelat tetes :
Papaverin HCl :
Papaverin HCl +
serbuk putih +
reagensia Marquis,
peraksi Marquis
diamati perubahan
Terbentuk endapan
warna
berwarna putih
karena serbuk
larut
2.
Di dalam tabung
papaverin HCl :
reaksi : papaverin
serbuk putih +
HCl + anhidrad asam
anhidrad asam asetat
asetat + H2SO4
+ H2SO4 pekat,
pekat, dipanaskan
dipanaskan
Setelah dipanaskan,
larutan berwarna
campuran
hijau
dimasukkan dalam
Fluoresensi di UV
pelat tetes untuk
254 nm berwarna
diamati fluoresensi
kuning kehijauan
Efedrin
No
Perlakuan
Hasil
Gambar
1.
Di atas pelat tetes :
Efedrin : serbuk
Efedrin + CuSO4 +
putih + CuSO4(biru)
NH4OH , diamati
+ NH4OH
larutan
perubahan warna
berwarna biru
dengan endapan
putih
Gambar
1.
Di atas pelat tetes :
Sulfamerazin :
sampel + p-DAB
serbuk putih + pHCl
DAB HCl
warna
kuning jingga da
larut
4.
Diatas pelat tetes :
Larutan berwarna
Sampel + pereaksi
pink dengan sedikit
Koppayi Zwikker
endapan berwarna
putih dan cepat
kering
5.
Diatas kaca objek :
Kristal yang
sampel + aseton +
bergerumbul dan
air, diamati
berbentuk kecil-kecil
bentuknya di bawah
agak bulat
mikroskop
No
Perlakuan
Hasil
Gambar
1.
Diatas pelat tetes :
Luminal : Kristal
luminal + pereaksi
putih + pereaksi
Koppayi Zwikker
Koppayi Zwikker
endapan putih
menguap
2.
Diatas kaca objek :
Kristal polygonal
luminal + aseton +
yang khas
mikroskop
Barbital
No
Perlakuan
Hasil
Gambar
1.
Diatas pelat tetes :
Larutan merah muda,
barbital + pereaksi
lama kelamaan
Koppayi Zwikker
menguap sehingga
ada endapan
berwarna putih
2.
mikroskop
1.
Di dalam tabung
Bau obat yang khas
reaksi: amoksisilin
(bau telur busuk)
dipanaskan diatas
bunsen
2.
Diatas pelat tetes :
Fluoresensi di UV
amoksisilin + H2SO4
254 nm: kuning
pekat, diamati
kehijauan
fluoresensi pada sinar
UV
3.
Diatas kaca objek :
Kristal kecil-kecil
amoksisilin + aseton
berbentuk agak bulat
+ air, diamati dengan
mikroskop
Kloramfenikol
No
Perlakuan
Hasil
Gambar
1.
Diatas pelat tetes :
Terbentuk endapan
kloramfenikol +
berwarna hijau
pereaksi Nessler
kehitaman
2.
Diatas kaca objek :
Kristal berbetuk
kloramfenikol +
batang
aseton + air, diamati
dengan mikroskop
Tetrasiklin
No
Perlakuan
Hasil
Gambar
1.
Diatas pelat tetes :
Tetrasiklin : kuning
tetrasiklin + pereaksi
kunyit + pereaksi
Benedict
Benedict
terdapat
2.
Diatas pelat tetes :
Terbentuk larutan
tetrasiklin + pereaksi
berwarna kuning
Marquis
dengan endapan
berwarna coklat
3.
Diatas pelat tetes :
Terdapat endapan
tetrasiklin + H2SO4
berwarna orange
VII.
Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan berbagai macam uji untuk mengidentifikasi
senyawa-senyawa golongan alkaloid dan basa nitrogen, sulfonamide, barbiturate
serta antibiotic. Tujuannya adalah untuk mengetahui secara spesifik hasil dari suatu
reaksi yaitu reaksi warna dari suatu senyawa tersebut. Hal ini termasuk dalam uji
kualitatif karena hanya bertujuan untuk mengetahui hasil reaksi warnanya saja tidak
menentukan suatu kadar dari senyawa tersebut. Uji kualitatif penting dilakukan
karena
DAFTAR PUSTAKA
Attaway, H.D., dan Zaborsky, O.R. 1993. Biotechnology. Volume 1.New York:
Plenium Press
Clark, J. 2005. Kimia Dasar Konsep Konsep dan Inti Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Day, R.A. dan Underwood, A.L. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta :
Erlangga
Dewi, N.K.L.A.A., Mirah, L.P. dan Widjadja, I.N.K. 2009. Studi Bentuk
Spektrum Senyawa Opiat dan Asam Barbiturat pada Pelat KLT Akibat Perbedaan
pH Pelarut, Suhu dan Lama Penguapan Pelarut Serta Lama Penyimpanan Pelat
Setelah Diuapkan. Universitas Udayana; hal : 46-47.
Fessenden, R.J. dan Fessenden, J.S. 1986. Dasar-dasar Kimia Organik. Jakarta:
Erlangga
Ganiswara dan Sulistia, G. 1995. Farmakologi dan Terapi Edisi IV. Jakarta : UI
Press
Kee, Joyce L dan Evelyn R Hayes. 1996. Farmakologi Pendekatan Proses
Keperawatan. Jakarta : EGC
Kelly. 2009. Identity of phenol. Available online at
http://www.sciecemadness.org/talk/files.php?pid:21984aid:15724 [diakses pada 5
Oktober 2015]
Kumar, Santosh dkk. 2010. Synthesis and Antimicrobial Study of Some Schiff
Bases of Sulfonamides. Journal of Current Pharmaceutical Research
(01): 39-42.
Petrucci, R. 1992. General Chemistry. Jakarta: Erlangga
Roth, H. J. dan Gottfried Blasche. 1988. Analisis Farmasi. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.