Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nim
: 091304019
Kelas
: A
Kelompok
: VII
telah diperiksa dan dikonsultasikan oleh Asisten dan Koordinator Asisten dan dinyatakan
diterima.
Makassar, Januari 2011
Koordinator Asisten
Asisten
Ahmad Fudhail
Jesi Jecsen.P
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
I. JUDUL PERCOBAAN
Pembuatan Iodoform.
O
CHCH3
3I2
OH-H2O
CO-
+ CHI3
Sikloheksil
Ion sikloheksil
iodoform
Metil keton
karboksilat
kristal kuning
1. R
O
CH3
OH-
2.
CH2I
OH
CHI-
I2
O
CHI2
OH
CI3
OH-
CH2I + I
CHI2 + I
O
CI2-
I2
O-
OH-
C
O
I2
4. R
CH2-
3. R
CI3
+ I-
O
CI3
I2
OH
CH
+ CI3
serah terima
proton
OH
O
R
+ CHI3
O-
Uji ini tidaklah spesifik untuk metil keton. Iod merupakan zzat pengoksidasi lembut dan
senyawa apa saja yang dapat dioksidasi menjadi suatu senyawa karbonil metil juga akan
menunjukkan uji positif ( Fessenden, 1982 : 56 ).
Pengkrstalan kembali ( rekristalisasi ) melibatkan pemurnian suatu zat padat
dengan jalan melarutkan zat padat tersebut, mengurangi volume larutan dengan
pemanasan dan kemudian didinginkan kembali ( Bresnick, 2004 : 96 ).
Uji iodoform merupakan uji khas untuk senyawa metil keton. Hidrogen pada
kedudukan alfa bersifat asam dan hasil penggunaannya menghasilkan anion enolat.
Selanjutnya anion enolat dapat bereaksi dengan halogen menghasilkan senyawa
halokarbonil untuk iodin. Yodoform bila kontak dengan tubuh melepaskan iodium secara
berangsur dan yodium inilah yang diharapkan bersifat bakteristid ( Anonim2, 2010 : 1 ).
6. Termometer 0-250oC
7. Corong biasa 2 buah
8. Botol semprot
9. Batang pengaduk
10. Cawan petri
11. Pipet tetes
12. Statif dan klem
13. Bunsen
14. Kaki tiga
15. Kasa asbes
B. Bahan
1. Kalium Iodida
2. Aseton
3. Larutan NaOCl 5%
4. Isopropil alkohol
5. Dioksan
6. Larutan NaOH 10%
7. Iodium
8. Asetofenon
9. Etil Aseton
10. Aquadest
11. Kertas saring
12. Aluminium foil
13. Tissue
14. Spiritus
V.
PROSEDUR KERJA
1. Pembuatan Iodoform
a. Menempatkan 6 gram KI dalam 100 mL air dalam erlenmeyer 500 mL.
b. Menambahkan 3 mL aseton.
c. Menambahkan larutan Natrium Hipoklorit 5% sampai zat padat Iodoform
tidak terbentuk lagi (diperlukan kurang lebih 70 mL).
: 3 mL
aseton
: 0,792 g/mL
Mm Aseton
: 58 g/mol
Mm CHI3
: 393,73 g/mol
Massa KI
: 6 gram
Mm KI
: 166 g/mol
: 2,5 g/mol
V NaOCl
: 70 mL
Dit : % rendemen ?
Peny :
Massa aseton
= aseton V aseton
= 0,792 g/mL 3 mL
= 2,376 gram
Mol aseton
= 0,041 mol
Mol KI
=
= 0,036 mol
Massa NaOCl = NaOCl V NaOCl
= 2,5 g/mL 70 mL
= 175 gram
Mol NaOCl
=
= 2,349 mol
O
CH3
0,012 mol
: 0,516 mol
2,313 mol
jadi mol CHI3 = 0,012 mol
0,012 mol
sisa
massa CHI3
% rendemen
=
= 76,19 %
VIII. PEMBAHASAN
1. Pembuatan Iodoform
Pada percobaan ini, kristal KI dilarutkan dalam 100 mL aquadest yang
berfungsi untuk mengionkan KI menjadi K+ dan I-, kemudian ditambahkan aseton
(sebagai bahan utama). Penambahan aseton dimaksudkan agar KI yang
merupakan penyedia I- dapat bereaksi. Setelah itu, ditambahkan dengan Natrium
Hipoklorit (NaOCl) sedikit demi sedikit. Penambahan Natrium Hipoklorit disini
agar nantinya terbentuk kristal CHI3 dimana Natrium Hipoklorit ini akan
menghasilkan NaOI dalam reaksi yang merupakan pereaksi utama yang akan
bereaksi dengan aseton sehingga menghasilkan iodoform berupakristal berwarna
kuning. Setelah penambahan NaOCl, larutan kemudian didiamkan selama 10
menit. Hasilnya terbentuk endapan kuning pada larutan yang menandakan bahwa
telah terbentuk kristal iodoform. Hal ini dapat diketahui dengan membandingkan
antara sifat fisik kristal yang terbentuk dengan kristal iodoform yaitu berupa
kristal berwarna kuning pucat dan bau yang tajam. Berikut mekanisme reaksi
pembentukan iodoform :
KI
H2O
K+ + I-
Tahap I
O
CH3
O
CH3 + KI + NaOCl
CH3
Tahap II
O
O
CH3
CH3 + NaOI
CH3
CH2I + NaOH
Tahap III
O
O
C
CH3
CH2I + NaOI
CH3
CHI2 + NaOH
Tahap IV
O
O
CH3
CHI2 + NaOI
CH3
CI3 + NaOH
Tahap V
O
CH3
O
CI3
+ NaOH
CH3
ONa + CHI3
iodoform
NaOH. NaOH disini akan bereaksi dengan KI membentuk NaI dan bereaksi lanjut
membentuk iodoform.
Larutan kemudian ditambahkan iodium-kalium iodida. Iodium-kalium
iodida diperoleh dari campuran kalium iodida dan iodium yang dilarutkan dalam
air (merah kecoklatan). Iodium-kalium iodida disini sebagai penyedia I-. Lalu
larutan dipanaskan hingga 60oC karena iodoform tidak dapat terbentuk pada suhu
kamar. Setelah pemanasan, campuran ditambah dengan NaOH encer untuk
mengikat kelebihan iodium. Pengujian positif akan membentuk endapan kuning.
Pada isopropil alkohol hasil akhir terbentuk 2 lapisan (atas orange
kemerahan, bawah bening). Hasil yang diperoleh negatif. Akan tetapi,
berdasarkan teori seharusnya hasil yang diperoleh positif (endapan kuning)
terbentuk iodoform, warna isopropil alkohol memiliki 3 atom H yang dapat
disubstitusi oleh I-. Substitusi ini hanya bisa berlangsung dengan H karena
adanya gugus karbonil yang sangat elektronegatif yang dapat menarik elektron
disekitarnya yang menyebabkan melemahnya ikatan antara C dengan C
disebelahnya sehingga ke-3 atom H nya mudah lepas. Persamaan reaksinya :
O
H3C
CH
OH
OHI2
H3C
CH3
NaOI
H3C
ONa + CHI3
CH3
ssesuai dengan teori yang seharusnya terbentuk iodoform. Karena adanya 3 atom
H pada asetofenon yang disubstitusi oleh I-. Sebab adanya efek induksi dari
gugus karbonilnya. Pada percobaan, yang didapatkan hanya larutan bening.
Persamaan reaksinya :
O
C6H5
CH3
OH-
C- + CHI3
I2
Pada etil aseton, menunjukkan reaksi negatif, tidak terbentuk endapan kuning
sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa etil aseton tidak dapat membentuk
iodoform jika direaksikan dengan KI dan NaOH meskipun memiliki H yang
cukup. Hal ini karena etilaseton yang gugus karbonilnya lebih dari 1 (2) sehingga
H nya mudah lepas tanpa terubstitusi melainkan membentuk H atau dengan kata
lain sampel ini bersifat sangat asam. Hasil dari percobaan yaitu larutan berwarna
bening kekuningan, reaksi yang terjadi :
O
O
CH3
H2
C
OC2H5 +
NaOH
Hasil yang diperoleh tidak sesuai kerna adanya kesalahn pada percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1. 2010. Iodoform. (http://www.chem-is-try.org). Diakses pada tanggal 12
November 2010.
Anonim2. 2010. Yodoform/Iodoform. (http://blogkita.info.org). Diakses pada
tanggal 12 November 2010.
Bresnick, Stephend. 2004. Intisari Kimia Organik. Jakarta: Hipokrates.
Fessenden dan Fessenden. 1982. Kimia Organik Jilid 2 edisi ketiga. Jakarta:
Erlangga.
Parlan dan Wahyudi. 2005. Kimia Organik I. Malang: Universitas Negeri Malang.
Tim Dosen Kimia Organik, 2010. Penuntun Praktikum Kimia Organik II.
Makassar: Jurusan Kimia FMIPA UNM.
LAMPIRAN
JAWABAN PERTANYAAN
1. Air bisa digunakan sebagai pelarut karena sifatnya yang hampir sama dengan
iodoform yaitu polar sama halnya dengan etanol.
2.
KI + NaOCl
O
H3C
NaOI + KCl
O
CH3 + 3NaOI
3.
KI + NaOCl
NaOI + KCl
H3C
CH3CH2OH + NaOI
HCOCH3 + NaI + H2O
HCOCH3 + 3NaOI
HCOONa + CHI3 + 2NaOH
Dik : m CHI3 = 10 gram
Mm CHI3= 393,73 g/mol
Dit : a. Massa etanol?
b. Massa NaOCl?
Peny :
Mol CHI3
=
= 0,025 mol
a. Mol CHI3 = Mol CH3CH2OH = Mol HCOCH3 = 0,025 mol
Mm C2H5OH = 46 g/mol
Massa C2H5OH = mol C2H5Oh Mm C2H5OH
= 0,025 mol 46 g/mol
= 1,15 gram
b. Mol CHI3 = Mol NaOCl
Mm NaOCl = 74,5 g/mol
Massa NaOCl = mol NaOCl Mm NaOCl
= 0,025 mol 74,5 g/mol
= 1,8625 mol
4. Cara memisahkan asam karboksilat yang dihailkan dalam reaksi haloform di atas yaitu
dengan cara menghidrolisis larutan, kemudian dilakukan penyaringan untuk
mendapatkan endapan atau kristal iodoform murni.
5. Struktur molekul dari :
a. Etil asetat
H3C
Positif
b. Metanol
C2H5
CH3OH
negatif
c. n-butil alkohol :
H3C
H2
C
H2
C
H3C
H2
C
CH
Negatif
d. sek-butil alkohol
H2
C
OH
CH3
OH
Positif
e. 4-metil-2-pentanol
H3C
Positif
H
C
CH3
H2
C
H
C
OH
CH3