Anda di halaman 1dari 42

TUGAS KIMIA FARMASI II

KEMOTERAPIKA ANTIPASIT

NAMA KELOMPOK
ASTI IRMAWATI
ELINDA DWI LESTARI
FITRI RAHMADEWI
NADIA YULANDARI
SINTA ANGRAENI

JURUSAN FARMASI
POLTEKKES KEMENKES RI PANGKALPINANG
2013

BAB I
PENDAHULUAN
KEMOTERAPIKA DAN ANTIPARASIT

Kemoterapi dapat didefinisikan sebagai obat obatan kimiawi yang digunakan untuk memberantas
penyakit infeksi akibat mikroorganisme seperti bakteri, fungi, virus, dan protozoa (plasmodium,
amuba, trichomonas dll), juga terhadap infeksi oleh cacing tanpa merusak tuan rumahnya.
Antiparasitics adalah kelas obat yang diindikasikan untuk pengobatan penyakit parasit seperti
nematoda, cestodes, trematoda, infeksi protozoa, dan amuba. Macam-macam dari kemoterapika
antiparasit adalah :

1.1 ANTELMINTIK

Antelmintika atau obat cacing (Yunani anti = lawan, helmintes = cacing) adalah obat yang dapat
memusnahkan cacing dalam tubuh manusia dan hewan. Dalam istilah ini termasuk semua zat yang
bekerja lokal menghalau cacing dari saluran cerna maupun obat-obat sistemik yang membasmi cacing
serta larvanya, yang menghinggapi organ dan jaringan tubuh (Tjay, 2007).
Mekanisme kerja obat cacing yaitu dengan menghambat proses penerusan impuls neuromuskuler
sehingga cacing dilumpuhkan. Mekanisme lainnya dengan menghambat masuknya glukosa dan
mempercepat penggunaan (glikogen) pada cacing.
Di negara berkembang seperti Indonesia, penyakit cacing merupakan penyakit rakyat umum.
Infeksinya pun dapat terjadi secara simultan oleh beberapa cacing sekaligus. Infeksi cacing umumnya
terjadi melalui mulut, kadang langsung melalui luka di kulit (cacing tambang, dan benang) atau lewat
telur (kista) atau larva cacing, yang ada dimana-dimana di atas tanah.
Kebanyakan antelmintik efektif terhadap satu macam cacing, sehingga diperlukan diagnosis tepat
sebelum menggunakan obat tertentu. Kebanyakan antelmintik diberikan secara oral, pada saat makan
atau sesudah makan. Beberapa senyawa antelmintik yang lama, sudah tergeser oleh obat baru seperti
Mebendazole, Piperazin, Levamisol, Albendazole, Tiabendazole, dan sebagainya. Karena obat
tersebut kurang dimanfaatkan. (Gunawan, 2009).

Jenis Cacing
Cacing yang merupakan parasit manusia dapat dibagi dalam 2 kelompok, yakni :
a. Platyhelminthes. Ciri-cirinya bentuk pipih, tidak memiliki rongga tubuh dan
berkelamin ganda (hemafrodit). Cacing yang termasuk golongan ini adalah cacing
pita (Cestoda) dan cacing pipih (Trematoda).
- Cacing pita (Cestoda) : Taenia, Echinococcus. Parasit ini memiliki kelamin ganda
(hermafrodit), berbentuk pita yang bersegmen, dan tidak memiliki saluran cerna.
- Cacing pipih (Trematoda) : Schistosoma, Fasciola, dan lain lain. Umumnya cacing
ini berbentuk seperti daun dan juga bersifat hermafrodit, kecuali spesies schistosoma
yang berbentuk lebih memanjang dan memiliki kelamin terpisah. Schistosoma ditulari
oleh bentuk aktifnya. Fasciola khusus terdapat pada domba dan menimbulkan antara
lain pembesaran hati, jarang sekali menulari manusia.
b. Nematoda (roundworms). Ciri-cirinya bertubuh bulat, tidak bersegmen, memiliki
rongga tubuh dengan saluran cerna dan kelamin terpisah. Infeksi cacing ini disebut
ancylostomiasis (cacing tambang), trongyloidiasis, oxyuriasis (cacing kremi),
ascariasis (cacing gelang) dan trichuriasis (cacing cambuk).Beberapa jenis cacing
sangat potensial untuk menimbulkan infeksi pada anak-anak :
- Cacing gelang. Cacing betinanya yang panjangnya kira-kira 20-30 cm ini mampu
bertelur 200.000 telur per harinya. Dalam waktu lebih kurang 3 minggu telur ini akan
berisi larva yang bersifat infektif, yang dapat menjadi sumber penularan jika secara
tidak sengaja mencemari makanan/minuman yang kita konsumsi. Cacing ini hidup
sebagai parasit dalam usus halus, sehingga akan mengambil nutrisi yang bermanfaat
bagi tubuh kita dan menimbulkan kerusakan pada` lapisan usus tersebut. Akhirnya
timbullah diare dan gangguan penyerapan sari-sari makanan tersebut. Bahkan pada
keadaan yang berat, larva dapat masuk ke paru sehingga membutuhkan tindakan
operatif.
- Cacing cambuk (Trichuris trichiura). Cacing ini juga menghisap sari makanan yang
kita makan. Dia menghisap darah dan hidup di dalam usus besar. Cacing betinanya
bisa bertelur 5 ribu-10 ribu butir per hari. Biasanya infeksi cacing ini menyerang pada
usus besar. Infeksinya sering menimbulkan perlakaan usus, karena kepala cacing
dimasukkan ke dalam permukaan usus penderita. Pada infeksi yang ringan biasanya
hanya timbul diare saja. Tetapi pada infeksi yang berat, hampir pada sebagian besar
permukaan usus besar dapat ditemukan cacing jenis ini. Akibatnya diare yang terjadi
juga relatif berat dan dapat berlangsung terus menerus. Karena juga dapat
menyebabkan perlukaan usus, maka anemia sebagai komplikasi perdarahan
merupakan akibat yang tidak begitu saja dapat dianggap ringan. Inilah sebetulnya
akibat-akibat infeksi cacing yang tidak pernah kita perkirakan selama ini dan proses

yang merugikan itu berlangsung terus tanpa kita sadari. Infeksi cacing biasanya
menimbulkan anemia.
- Cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale). Inilah cacing
yang paling ganas, karena ia menghisap darah. Cacing betinanya bisa bertelur 15 ribu20 ribu butir per hari. Penularannya cepat, karena larva cacing tambang sanggup
menembus kulit kaki dan selajutnya terbawa oleh pembuluh darah ke dalam usus.
Cacing dewasa bertahan hidup 2-10 tahun. Cacing tambang ini menimbulkan
perlukaan pada permu-kaan usus, sehingga perdarahan dapat terjadi secara lebih berat
dibanding dengan infeksi cacing jenis lainnya. Perdarahan yang lebih berat ini
disebabkan karena mulut (stoma) cacing mengerat permukaan usus. Bahkan satu ekor
cacing saja dapat menyebabkan kehilangan darah sebanyak 0,0050,34 cc sehari.
Mengingat itu semua, maka infeksi cacing tambang merupakan penyebab anemia
yang paling sering ditemukan pada anak-anak, sehingga dapat mempengaruhi daya
tahan tubuhnya dan menurunkan prestasi belajarnya. Telur cacing gelang yang masuk
ke pencernaan akan menetas menjadi larva. Larva ini menembus dinding usus halus
menuju jantung dan paru-paru. Cacing gelang menyebabkan gizi buruk dan membuat
anak tidak nafsu makan, karena nutrisinya direbut cacing. Cacing betinanya bisa
bertelur mencapai 200 ribu butir per hari. Cacing dewasa dapat bertahan hidup 6-12
bulan.
- Cacing kremi. Cacing ini mirip kelapa parut, kecil-kecil dan berwarna putih.
Awalnya, cacing ini akan bersarang di usus besar. Saat dewasa, cacing kremi betina
akan pindah ke anus untuk bertelur. Telur-telur ini yang menimbulkan rasa gatal. Bila
balita menggaruk anus yang gatal, telur akan pecah dan larva masuk ke dalam dubur.
Saat digaruk, telur-telur ini bersembunyi di jari dan kuku, sebagian lagi menempel di
sprei, bantal atau pakaian. Lewat kontak langsung, telur cacing menular ke orang lain.
Lalu siklus cacing dimulai lagi.

Daur Hidup cacing


Cacing masuk ke dalam tubuh manusia lewat makanan atau minuman yang tercemar telurtelur cacing. Umumnya, cacing perut memilih tinggal di usus halus yang banyak berisi
makanan. Meski ada juga yang tinggal di usus besar. Penularan penyakit cacing dapat lewat
berbagai cara, telur cacing bisa masuk dan tinggal dalam tubuh manusia. Ia bisa masuk lewat
makanan atau minuman yang dimasak menggunakan air yang tercemar. Jika air yang telah
tercemar itu dipakai untuk menyirami tanaman, telur-telur itu naik ke darat. Begitu air
mengering, mereka menempel pada butiran debu. Telur yang menumpang pada debu itu bisa
menempel pada makanan dan minuman yang dijajakan di pinggir jalan atau terbang ke tempattempat yang sering dipegang manusia. Mereka juga bisa berpindah dari satu tangan ke tangan

lain. Setelah masuk ke dalam usus manusia, cacing akan berkembang biak, membentuk koloni
dan menyerap habis sari-sari makanan. Cacing mencuri zat gizi, termasuk protein untuk
membangun otak.

1.2 ANTIMALARIA

Berdasarkan data di dunia, penyakit malaria membunuh satu anak setiap 30 detik. Sekitar
300-500 juta orang terinfeksi dan sekitar 1 juta orang meninggal karena penyakit ini setiap
tahunnya. 90% kematian terjadi di Afrika, terutama pada anak-anak (Syamsudin, 2005).
Malaria adalah infeksi oleh parasit Plasmodium yang ditularkan dari satu manusia yang lain
dengan gigitan nyamuk malaria yang dikenal dengan nyamuk Anopheles. Penyakit ini paling
banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis di mana parasit Plasmodium dapat berkembang baik
begitu pula dengan vektor nyamuk Anopheles. Pada manusia, parasit tersebut bermigrasi ke hati
di mana mereka melepaskan bentuk lain. Jika ini terjadi, mereka dapat memasuki aliran darah dan
menginfeksi sel-sel darah merah.
Parasit sebagai penyebab penyakit malaria berkembang biak di dalam sel darah merah, yang
kemudian pecah dalam waktu 48 sampai 72 jam, menginfeksi sel darah merah. Gejala pertama
biasanya terjadi 10 hari sampai 4 minggu setelah infeksi, meskipun mereka dapat muncul pada
awal 8 hari atau selama setahun kemudian. Kemudian gejala yang terjadi pada siklus 48 sampai
72 jam (Mc Evoy,2004).
Mayoritas gejala disebabkan oleh rilis besar merozoit ke dalam aliran darah, anemia akibat
penghancuran sel darah merah, dan masalah yang disebabkan oleh sejumlah besar hemoglobin
bebas dilepaskan ke sirkulasi setelah sel darah merah pecah. Malaria juga dapat menular sejak
lahir (dari ibu ke bayi yang dikandungnya) dan transfusi darah. Nyamuk malaria yang menjadi
vektor penyebab malaria dapat dibawa ke daerah beriklim sedang, tetapi parasit hilang selama
musim dingin (Mc Evoy,2004).
Ada empat macam plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria :
-

Falciparum, penyebab penyakit malaria tropika. Jenis malaria ini bisa menimbulkan
kematian.

Vivax, penyebab penyakit malaria tersiana. Penyakit ini sukar disembuhkan dan sulit
kambuh.

Malariae, penyebab penyakit malaria quartana. Di Indonesia penyakit ini tidak banyak
ditemukan.

Ovale, penyebab penyakit malaria Ovale. Tidak terdapat di Indonesia.

Kerja plasmodium adalah merusak sel-sel darah merah. Dengan perantara nyamuk
anopheles, plasodium masuk ke dalam darah manusian dan berkembang biak dengan
membelah diri (Haryanto,1999).
-

Siklus Hidup plamodium penyebab malaria :


Dalam siklus hidupnya plasmodium peneyebab malaria mempunyai dua hospes yaitu

pada manusia dan nyamuk. Siklus aseksual plasmodium yang berlangsung pada manusia
disebut skizogoni dan siklus seksual plasmodium yang membentuk sporozoit didalam
nyamuk disebut sporogoni.
-

Siklus Hidup Plasmodium, Siklus aseksual


Sporozoit infeksius dari kelenjar ludah nyamuk anopheles betina dimasukkan

kedalam darah manusia melalui tusukan nyamuk tersebut. Dalam waktu tiga puluh menit
jasad tersebut memasuki sel-sel parenkim hati dan dimulai stadium eksoeritrositik dari pada
daur hidupnya. Didalam sel hati parasit tumbuh menjadi skizon dan berkembang menjadi
merozoit (10.000-30.000 merozoit, tergantung spesiesnya) . Sel hati yang mengandung
parasit pecah dan merozoit keluar dengan bebas, sebagian di fagosit. Oleh karena prosesnya
terjadi sebelum memasuki eritrosit maka disebut stadium preeritrositik atau eksoeritrositik
yang berlangsung selama 2 minggu. Pada P. Vivax dan Ovale, sebagian tropozoit hati tidak
langsung berkembang menjadi skizon, tetapi ada yang menjadi bentuk dorman yang disebut
hipnozoit. Hipnozoit dapat tinggal didalam hati sampai bertahun-tahun. Pada suatu saat bila
imunitas tubuh menurun, akan menjadi aktif sehingga dapat menimbulkan relaps
(kekambuhan).
Siklus eritrositik dimulai saat merozoit memasuki sel-sel darah merah. Parasit tampak
sebagai kromatin kecil, dikelilingi oleh sitoplasma yang membesar, bentuk tidak teratur dan
mulai membentuk tropozoit, tropozoit berkembang menjadi skizon muda, kemudian
berkembang menjadi skizon matang dan membelah banyak menjadi merozoit. Dengan
selesainya pembelahan tersebut sel darah merah pecah dan merozoit, pigmen dan sisa sel
keluar dan memasuki plasma darah. Parasit memasuki sel darah merah lainnya untuk
mengulangi siklus skizogoni. Beberapa merozoit memasuki eritrosit dan membentuk skizon
dan lainnya membentuk gametosit yaitu bentuk seksual (gametosit jantan dan betina) setelah
melalui 2-3 siklus skizogoni darah (Haryanto,1999).

Siklus Hidup Plasmodium, Siklus seksual


Terjadi dalam tubuh nyamuk apabila nyamuk anopheles betina menghisap darah yang
mengandung gametosit.Gametosit yang bersama darah tidak dicerna. Pada makrogamet
(jantan) kromatin membagi menjadi 6-8 inti yang bergerak kepinggir parasit. Dipinggir
ini beberapa filamen dibentuk seperti cambuk dan bergerak aktif disebut mikrogamet.
Pembuahan terjadi karena masuknya mikrogamet kedalam makrogamet untuk
membentuk zigot. Zigot berubah bentuk seperti cacing pendek disebut ookinet yang dapat
menembus lapisan epitel dan membran basal dinding lambung. Ditempat ini ookinet
membesar dan disebut ookista. Didalam ookista dibentuk ribuan sporozoit dan beberapa
sporozoit menembus kelenjar nyamuk dan bila nyamuk menggigit/ menusuk manusia
maka sporozoit masuk kedalam darah dan mulailah siklus pre eritrositik (Haryanto,1999).

Tindakan Pencegahan Umum


Tindakan pencegahan umum perlu diusahakan untuk menghindari kontak antara
manusia dan vektor (nyamuk Anopheles) dengan cara membasmi larvanya.Pegitu pula
dengan menghilangkan penyebaran infeksi oleh manusia dengan pengobatan semua jenis
demam di daerah malaria dengan obat antimalaria (Haryanto,1999).

1.3 ANTIAMUBA

Amubiasis adalah suatu infeksi usus besar yang disebabkan oleh Entamoebahistolytica, suatu
parasit bersel tunggal. Parasit ini memiliki 2 (dua) bentuk dalam siklus hidupnya, yaitu bentuk aktif
(trofozoit) dan bentuk pasif (kista). merupakan salah satu penyakit parasit yang endemik dan banyak
menimbulkan kematian dibanyak negara,terutma didaerah tropis yang sanitasinyan relatif rendah.
Bentuk amuba dan cara penularannya :
Bentuk kista
merupakan bentuk yang tidak aktif dari amuba yang memiliki membran pelindung yang ulet
dan tahan getah lambung.
Bentuk minuta (kecil)
Bila makanan yang terinfeksi oleh kista amuba masuk ke usus manusia, kista akan pecah dan
berkembang menjadi bentuk aktif yang disebut tropozoit, memperbanyak diri dengan
pembelahan dan hidup dari bakteri-bakteri yang ada di usus, akibatnya terjadi luka-luka kecil
pada mukosa usus sehingga menimbulkan kejang perut, diare berlendir dan berdarah.
Bentuk Histolitika
Pada kasus tertentu tropozoid melewati dinding usus, berkembang menjadi 2 kali lebih besar,
lalu menerobos ke organ-organ lain (jantung, paru-paru, otak khususnya hati) di sini tropozoid
- tropozoid ini hidup dari eritrosit dan sel-sel jaringan yang dilarutkan olehnya dengan jalan
fagositosis sehingga jaringan yang ditempatinya akan mati (nekrosis).(Williams,1997)

Antiamuba bekerja sebagaia mubisid yaitu membunuh amuba untuk mengobati amubiasis.
MACAM-MACAM AMUBIASIS :
1) Amubiasis usus: hampir sama dengan disentribasiller (sigelosis) dengan cirri diare akut,
mual, muntah, sakitkepala, anorexia
2) Amubiasis hati : ditandai dengan radang hati ( hepatitis amuba)
KOMPLIKASI :
1. Perforasi dinding usus( pembocoran)
2. Peroitonitis dan pendarahan
Penyakit yang disebabkan amuba umumnya menyerang usus. Dengan gejala diare
berlendir dan darah disertai kejang-kejang dan nyeri perut, serta mulas pada waktu buang air
besar. Bila pengobatannya tidak tepat penyakit ini dapat menjalar ke organ-organ lain
khususnya hati dan menyebabkan amubiasis hati yang berciri radang hati/hepatitis
amuba.(Marke,1992)
Habitat amuba biasanya pada usus besar,seperti entamoeba histolytica, E.coli,
E.hartmanni, Endolimax nana dan Iodomoeba butschlii, atau pada mulut,seperti
E.gingivitis.(Gunawan.S,2007)

1.4 ANTIFUNGI

Fungi adalah anggota kelompok besar eukariotik organisme yang meliputi mikroorganisme
seperti ragi dan jamur, serta lebih akrab jamur. Kadang disebut juga Fungi yang diklasifikasikan
sebagai sebuah kerajaan yang terpisah dari tanaman, hewan dan bakteri.
Perbedaan utama adalah bahwa sel-sel jamur memiliki dinding sel yang mengandung kitin,
tidak seperti dinding sel tumbuhan, yang mengandung selulosa.
Didalam tubung manusia,ada jamur yang bersifat patogen atau merugikan manusia. Infeksi
jamur pada manusia berlangsung melalui sporanya dan dapat dibagi dalam mycosis umum dan
mycosis permukaan :
Mycosis umum (sistemis) . Pada infeksi umum , jamur atau ragi tersebar di tubuh atau
mengakibatkan infeksi dalam organ tubuh , yang kadang-kadang dapat membahaya kan jiwa ,
terutama penderita-penderita yang daya tahan imunnya menu run akibat misalnya infeksi (AIDS)
atau yang menggunakan obat-obat yang menekan daya imunitas. Contohnya adalah actinomycosis
, aspergillosis dan candidiasis (infeksi Candida dari khusus saluran cerna dan alat pernapasan)
Mycosis permukaan (Tinea). Infeksi ini yang jauh lebih sering terjadi , terbatas pada kulit , rambut,
kuku dan mukosa. Infeksi ini mencakup dermatomycosis, candidiasis vaginal, candidiasis ,
candidiasis mulut dan alat cerna. Mycosis kulit juga dinamakan Tinea (Latin= dimakan oleh
ngengat, moth-eaten) di susul dengan lokasinya, misalnya Tinea corporis , cruris, capitis dan

pedis, masing-masing berarti infeksi di tubuh, lipat paha, kepala dan kaki. Penyebabnya adalah
sering kali fungi berikut ini:
a. Dermatofit (jamur permukaan) dari suku Trichophyton (kulit , rambut, kuku), Epidermophyton
(kulit,kuku, ) dan Microsporum (kulit, rambut). Mikroorganisme ini hidup di lapisan tanduk,
kuku , serta rambut dan memiliki enzim yang mampu melarutkan keratin (bagian utama dari
jaringan tanduk) . Infeksi terdiri dari bercak-bercak melingkar (ringworm) di kulit dengan
batas-batas tajam yang tertutup drngan sisik atau gelembung kecil. Dermatofitosis
(dermatomikosis) adalah infeksi jamur kronis dari kulit rambut dan kuku berdasarkan unsure
keratinnya. Jamur-jamur ini yang juga dinamakan fungi ringworm mengakibatkan kutu air ,
panu, kurap, dan kuku kapur.
b. Candida albicans (dahulu disebut Monili) adalah

suatu jenis ragi yang sering kali

menghinggapi mukosa mulut , bronchia dan vagina.


c. Pityrosporum ovale, yang berperan pada ketombe dan Malassezia furfur penyebab panu.
(Drs.Tan Hoan Tjay dan Drs. Kirana Raharja.2007.Obat-Obat Penting.ed.6 depkes RI .
Jakarta)

1.5 ANTITRIKOMONIASIS

Trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan

oleh

parasit

Trichomonas vaginalis. Trichomonas vaginalis, organisme bersel tunggal yang memiliki ekor seperti
cambuk.
Parasit ini paling sering menyerang wanita, namun pria dapat terinfeksi dan menularkan ke
pasangannya lewat kontak seksual. Vagina merupakan tempat infeksi paling sering pada wanita,
sedangkan uretra (saluran kemih) merupakan tempat infeksi paling sering pada pria. (Prawirohardjo,
Sarwono. 1999)
Trikomoniasis pada saluran urogenital dapat menyebabkan vaginitis dan sistitis. Walaupun
sebagian besar tanpa gejala, akan tetapi dapat menimbulkan masalah kesehatan yang tidak kurang
pentingnya, misalnya perasaan dispareunia, kesukaran melakukan hubungan seksual yang dapat
menimbulkan ketidakserasian dalam keluarga.
Penularan umumnya melalui hubungan kelamin tetapi dapat juga melalui pakaian, handuk,
atau karena berenang. Oleh karena itu trikomoniasis ini terutama ditemukan pada orang dengan
aktivitas seksual tinggi, tetapi dapat juga ditemukan pada bayi dan penderita setelah menopause.
Trikomoniasis terdapat baik pada wanita maupun pria, namun penderita wanita lebih banyak
dibandingkan pria. Pada pria dapat menyebabkan uretritis dan prostatitis yang kira-kira merupakan
15% kasus uretritis nongonore.

Trichomonas Vaginalis hanya dapat hidup pada pH > 5,5 7,5. Pada biakan parasit mati pada
pH < 4,9. Ini sebabnya parasit tidak dapat hidup di secret vagina yang asam (pH 3,8 4,4). Infeksi
terjadi secara langsung waktu bersetubuh melalui bentuk Trofozoid. ( Prawirohardjo, 1997 )
Faktor Predisposisi
pH lingkungan 4,9-7,5, seperti pada kondisi:
-

Haid

Hamil

Pencucian vagina

Aktivitas seksual tinggi dan bergonta ganti pasangan.


Wanita lebih banyak dari pria. Wanita setelah menopause
Sanitasi buruk
Etiologi
T. vaginalis berbentuk lonjong atau amuboid, memiliki undulation membrane dan flagela.
Dalam preparat segar dikenali melalui gerakan yang menyentak dan berputar. Tempat spesifik infeksi
di daerah epitel skuamosa di intra vaginal atau intra uretra

Organisme sangat peka terhadap

pengeringan, dapat bertahan beberapa jam dalam cairan tubuh : urine, semen, cairan vagina (dapat
menular). (Cook, 2009).
Epidemiologi
Angka kejadian di Amerika Serikat sekitar 7.4 juta kasus baru setiap tahun. Angka pastinya
sukar didapat karena kebanyakan kasus ini tidak dilaporkan atau tidak terdiagnosis. Secara global,
WHO memperkirakan terdapat sekitar 180 juta kasus baru tiap tahunnya di seluruh dunia. Sementara
angka prevalensinya bervariasi dari 5% pada klien klinik KB sampai 75% pada pekerja seks.
Trikomoniasis memiliki angka infeksi gabungan yang cukup tinggi dengan penyakit menular lain,
seperti dengan gonore, yang diketahui berhubungan secara signifikan dengan infeksi trikomoniasis.
Trikomoniasis juga memfasilitasi penularan human immunodeficiency virus (HIV). Trikomoniasis
terdapat baik pada laki-laki maupun perempuan, namun lebih sering ditemukan pada perempuan.
Penyebab
Trikomoniasis disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Parasit ini menyebar melalui
hubungan seksual dengan orang yang sudah terkena penyakit ini. Trikomoniasis menyerang (uretra)
saluran kemih pada pria, namun biasanya tanpa gejala, sedangkan pada wanita, trikomoniasis lebih
sering menyerang vagina. Resiko untuk terkena penyakit ini tergantung aktivitas seksual orang
tersebut. Beberapa faktor resiko untuk terkena penyakit ini antara lain :

Jumlah pasangan seksual selama hidupnya

Pasangan seksual saat ini

Tidak memakai kondom saat berhubungan seksual

Memakai kontarsepsi oral (pil KB) dan IUD

Cara penyebaran trikomoniasis


Parasit ini menyebar melalui hubungan seksual dengan orang yang sudah terkena
trikomoniasis. Trikomoniasis menyerang (uretra) saluran kemih pada pria namun biasanya tanpa
gejala. Sedangkan pada wanita, trikomoniasis lebih sering menyerang vagina. Resiko untuk terkena
penyakit ini tergantung aktivitas seksual orang tersebut. (Cook, 2009).
Patofisiologi
Trichomonas vaginalis mampu menimbulkan peradangan pada dinding saluran urogenital
dengan cara invasi sampai mencapai jaringan epitel dan sub epitel. Masa tunas rata-rata 4 hari sampai
3 minggu. Pada kasus yang lanjut terdapat bagian-bagian dengan jaringan granulasi yang jelas.
Nekrosis dapat ditemukan di lapisan subepitel yang menjalar sampai di permukaan epitel. Di dalam
vagina dan uretra parasit hidup dari sisa-sisa sel, kuman-kuman, dan benda lain yang terdapat dalam
sekret.
Tanda dan Gejala
Pada wanita :
-

Dinding vagina tampak kemerahan dan sembab (Strawberry Appearance)

Perdarahan kecil kecil pada permukaan serviks.

Didapatkan rasa gatal dan panas di vagina.

Dysuria

Rasa sakit sewaktu berhubungan seksual (dispareunia) mungkin juga merupakan keluhan
utama yang dirasakan penderita dengan trikomoniasis.

Dapat juga mengalami perdarahan pasca sanggama dan nyeri perut bagian bawah.

Bila sekret banyak yang keluar, dapat timbul iritasi pada lipat paha atau di sekitar bibir
vagina.

Pada kasus yang kronis, gejala lebih ringan dan sekret vagina biasanya tidak berbusa.

Pada pria :
biasanya tidak memberikan gejala. Kalaupun ada, pada umumnya gejala lebih ringan
dibandingkan dengan wanita. Gejalanya antara lain :
-

iritasi di dalam penis

keluar cairan keruh namun tidak banyak

rasa panas dan nyeri setelah berkemih atau setelah ejakulasi.(Krieger et al.,1993 dan
Robert, 2000 dalam Egbere et al. (2009))

Pencegahan
Karena trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual, cara terbaik menghindarinya
adalah tidak melakukan hubungan seksual. Beberapa cara untuk mengurangi tertularnya penyakit ini
antara lain:
-

Pemakaian kondom dapat mengurangi resiko tertularnya penyakit ini.

Tidak pinjam meminjam alat-alat pribadi seperti handuk karena parasit ini dapat hidup di luar
tubuh manusia selama 45 menit.

Bersihkan diri sendiri segera setelah berenang di tempat pemandian umum. (Strous, 2008).

BAB II
ISI
OBAT-OBAT KEMOTERAPIKA ANTIPARASIT

2.1 ANTELMINTIK

1. PIPERAZINE
a. Struktur obat
Piperazine merupakan senyawa organik yang terdiri dari sebuah cincin beranggota enam
yang mengandung dua atom nitrogen pada posisi yang berlawanan di atas ring. Piperazine
ada sekecil kristal deliquescent alkali dengan rasa garam.

b. Sifat obat
Piperazine berupa gumpalan atau lempeng, putih atau hampir putih, bau seperti
amonia. Piperazine efektif terhadap A.lumbricoides dan E.vermicularis. Mekanisme
kerjanya menyebabkan blokade respon otot cacing terhadap asetilkolin _ paralisis dan
cacing mudah dikeluarkan oleh peristaltik usus. Absorpsi melalui saluran cerna, ekskresi
melalui urine. (Anonim.2010).
Piperazin sebagai heksahidrat yang mengandung 44% basa. Juga didapat sebagai
garam sitrat, kalsium edetat dan tartrat. Garam-garam ini bersifat stabil non higroskopis,
berupa kristal putih yang sangat larut dalam air, larutannnya bersifat sedikit asam.
(Anonim.A).
Piperazin menyebabkan blokade respon otot cacing terhadap asetilkolin sehinggga
terjadi paralisis dan cacing mudah dikeluarkan oleh peristaltik usus. Penyerapan piperazin
melalui saluran cerna, baik. Piperazin memiliki batas keamanan yang lebar.
Piperazin sitrat tersedia dalam bentuk tablet 250 mg dan sirop 500 mg/ml, sedangkan
piperazin tartrat dalam tablet 250 mg dan 500 mg. Dosis dewasa pada askariasis adalah 3,5
g sekali sehari. Dosis pada anak 75 mg/kgBB (maksimum 3,5 g) sekali sehari. Obat
diberikan 2 hari berturut-turut. Untuk cacing kremi (enterobiasis) dosis dewasa dan anak

adalah 65 mg/kgBB (maksimum 2,5 g) sekali sehari selama 7 hari. Terapi hendaknya
diulangi sesudah 1-2 minggu. (Anonim.A)

Efek samping
Pada dosis terapi umumnya tidak menyebabkan efek samping, kecuali kadang-kadang
nausea, vomitus, diare, dan alergi. Pemberian i.v menyebabkan penurunan tekanan
darah selintas. Dosis letal menyebabkan konvulsi dan depresi pernapasan.

c. Pengaruh lingkungan
Obat ini harus terlindung dari cahaya sehingga wadah yang digunakan harus kedap udara,
terlindung dari udara dan di simpan ditempat kering dibawah suhu 30o. Sebuah bentuk yang
piperazine umumnya tersedia industri adalah sebagai heksahidrat, C4H10N2. 6H2O, yang
meleleh pada 44 C dan mendidih pada 125-130 C.

d. Cara pembuatan
Piperazine disintesis dengan mereaksikan amonia beralkohol dengan 1,2-dikloroetan,
dengan aksi natrium dan etilena glikol etilen diamin hidroklorida pada, atau dengan
pengurangan pyrazine dengan natrium dalam etanol.

2. MEBENDAZOLE

a. Struktur obat

b. Sifat obat
Mebendazole berupa serbuk putih sampai agak kuning, hampir tidak berbau, melebur
pada suhu lebih kurang 290 derajat. Obat ini merupakan benzimidazole sintetis yang

memiliki aktifitas antelmintik brspektrum luas dan mempunyai tingkat kemunculan efek
yang tidak diinginkan yang rendah. (Katzung, 2004).
Mebendazole menghalangi sintesis-mikrotubulus dalam nematoda, dan dengan
demikian menghentikan ambilan glukosa secara irreversible. Parasit-parasit intestinal
dilumpuhkan atau mati perlahan-lahan, dan pembersihannya dari saluran gastrointestinal
belum dapat terpenuhi hingga beberapa hari setelah pengobatan. Mebendazole membasmi
cacing tambang, ascaris, dan telur-telur trichuris. Pada manusia, mebendazole cenderung
tidak giat.
Di Amerika Serikat, penggunaan mebendazole telah diakui untuk penanganan
ascariasis, trichuriasis, serta infeksi cacing tambang dan pinworm. Obat ini dapat
dikonsumsi sebelum dan sesudah makan; tablet harus dikunyah sebelum ditelan. Tidak
diperlukan pembersihan sebelum ataupun sesudah pengobatan. Angka kesembuhan
menurun pada pasien pengidap hipermotilitas gastrointestinal. Untuk penanganan
trichinosis dan dracontiasis, obat harus dikonsumsi dengan makanan berlemak untuk
meningkatkan absorbsi. (Katzung, 2004).
Berikan 10 mg sekaligus dan ulangi dosis dalam 2-4 minggu. Dosis yang diberikan
pada anak sama dengan orang dewasa. Angka kesembuhan berkisar antara 90-100%.
(Katzung, 2004).

c. Pengaruh lingkungan
Stabil dalam keadaan terbuka.

d. Cara pembuatan

3. PIRANTEL PAMOAT

a. Struktur obat

b. Sifat obat
Pirantel Pamoate merupakan anthelmentik berspektrum luas yang sangat efektif untuk
penanganan infeksi-infeksi pinworm dan ascaris. Obat ini cukup efektif terhadap kedua
spesies cacing tambang, namun tidak seberapa untuk N. americanus. Obat ini tidak efektif
dalam trichuriasis atau strongyloidiasis. Oxantel pamoate, suatu analog dari pirantel, telah
berhasil digunakan dalam pengobatan trichuriasis, kedua obat tersebut telah dikombinasikan
atas dasar aktivitas antelmentik mereka yang berspektrum luas. (Katzung, 2004).
Obat ini merupakan agen penyekat neuromuscular yang sifatnya mendepolarisasi,
sehingga menimbulkan rilis acetylcholine dan penghambatan cholinesterase, hal ini
menyebabkan stimulasi reseptor-reseptor ganglionik dan pelumpuhan cacing-cacing yang
diikuti dengan pembuangan dari saluran intestinal manusia. (Katzung, 2004)
Dosis standar adalah 11 mg (base)/kg (maksimum 1 g), diberikan dengan atau tanpa
makanan.
Enterobius vermicularis
Pirantel diberikan sebagai dosis tunggal dan diulang dalam 2 dan 4 minggu.
(Katzung, 2004)
Ascaris lumbricoides
Pirantel diberikan sebagai dosis tunggal. Pengobatan harus dilanjutkan apabila
masih dijumpai telur-telur dua minggu sesudahnya. (Katzung, 2004)

c. Pengaruh lingkungan
Obat ini harus terlindung dari sinar.

d. Cara pembuatan
Metode yang digunakan pada perantel pamoat ini dipilih metode granulasi basah karena
memiliki berbagai keuntungan yaitu dapat meningkatkan kohesifitas dan kompaktibilitas
bahan, distribusi bahan obat lebih homogen, kemungkinan segregasi kecil, dan dapat
memperbaiki sifat cair campuran bahan obat ( Summers dan Aulton 1988)

4. ALBENDAZOLE

a. Struktur obat

b. Sifat obat
Albendazole, suatu antelmintik oral berspektrum luas, merupakan obat pilihan dan
telah diakui di Amerika Serikat untuk pengobatan penyakit hydatid dan cysticercosis. Obat
ini juga merupakan obat utama untuk pengobatan infeksi Pinworm, Ascariasis, Trichuriasis,
Strongyloidiasis, dan infeksi-infeksi yang disebabkan oleh kedua spesies cacing tambang
(hookworm).
Albendazole dan metabolitnya, Albendazole Sulfoxide, diperkirakan bekerja dengan
jalan menghambat sintesis mikrotubulus dalam nematoda, dan dengan demikian mengurangi
ambilan glukosa secara irreversibel. Akibatnya, parasit-parasit usus dilumpuhkan atau mati
perlahan-lahan. Pembersihan mereka dari saluran cerna belum dapat menyeluruh hingga
beberapa hari setelah pengobatan. Obat ini juga memiliki efek larvicid (membunuh larva)
pada penyakit hydatid, cysticercosis, ascariasis, dan infeksi cacing tambang serta efek
ovocid (membunuh telur) pada ascariasis, ancylostomiasis, dan trichuriasis. (Katzung,
2004). Obat ini (yang bersifat teratogenik dan embriotoksik pada beberapa spesies hewan)
tidak diketahui tingkat keamanannya pada wanita hamil. (Katzung, 2004).
Albendazole diberikan pada saat perut kosong untuk penanganan parasit-parasit
intraluminal. Namun untuk penanganan terhadap parasit-parasit jaringan, obat ini harus
diberikan bersama dengan makanan berlemak. (Katzung, 2004).
Untuk infeksi-infeksi pinworm, ancylostomiasis, dan ascariasis ringan, necatoriasis,
atau trichuriasis, pengobatan untuk orang dewasa dan anak-anak di atas usia 2 tahun adalah
dosis tunggal 400 mg secara oral. Untuk infeksi pinworm, dosis harus diulang dalam dua
minggu. Tindakan ini menghasilkan tercapainya angka kesembuhan 100% dalam infeksi
pinworm dan angka kesembuhan tinggi untuk infeksi-infeksi lain, atau pengurangan besar
terhadap jumlah telur bagi yang tidak tersembuhkan. Untuk mencapai angka kesembuhan
tinggi dalam ascariasis atau untuk mengurangi jumlah cacing secara memuaskan untuk
meringankan necatoriasis atau trichuriasis berat, ulangi pemberian 400 mg/hari dalam 2-3
hari. (Katzung, 2004)

c. Pengaruh lingkungan
Obat ini akan berkurang aktivitasnya dan akan rusak sediaannya jika berada pada daerah
yang basah atau lembab. Oleh karena itu, obat ini harus disimpan ditempat yang sejuk dan
tempat yang kering dan terhindar dari cahaya matari langsung.

d. Cara pembuatan
---

2.2 ANTIMALARIA

Obat antimalaria yang ideal adalah obat yang efektif terhadap semua jenis dan stadium
parasit, menyembuhkan infeksi akut maupun laten, efek samping ringan dan toksisitas rendah. Obat
antimalaria dikelompokkan menurut rumus kimia dan efek atau cara kerja obat pada stadium parasit.
Berdasarkan titik kerjanya dalam tubuh (eritrosit atau hati), obat malaria dapat dikelompokan
menjadi :
1. Obat schizontisid darah,contohnya:kinin, kloroquin, mefloquuin, dan lain-lain. Berkasiat
mematikan bentuk darah (schizont) dan digunakan pada serangan demam, juga untuk
pencegahan .
A. Kuinin
Obat malaria tertua, terutama berkhasiat pada bentuk eritrositer parasit malaria. Kuinin
adalah alkaloid utama dari kulit pohon kina, sejenis pohon yang ditemukan di Amerika
Selatan. Calancha, seorang Rahib dari Lima Peru pertama kali menulis kegunaan
pengobatan dengan tepung kina pada demam yang berulang pada awal tahun 1633. Pada
tahun 1820, Pelletier dan Caventou memisahkan kinin dan kinkonin dari cinchona. Hingga
sekarang kina diperoleh secara utuh dari sumber alam disebabkan sulitnya mensintesa
kompleks molekulnya.
Obat ini bekerja dengan menghambat hemepolimerase, Obat ini bekerja dengan
menghambat hemepolimerase, sehingga mengakibatkan penumpukan zat sitotoksik yaitu
heme.

Struktur Kimia Kuinin :

Mekanisme kerja Obat


memblok sintesis asam nukleat dengan pembentukan kompleks DNA atau dengan kata lain
Menekan pengambilan oksigen dan metabolisme karbohidrat, membentuk khelat dengan
DNA, mengganggu duplikasi dantranskripsi parasit, berfek terhadap distribusi kalsium dalam
jaringan otot dan menurunkan eksitabilitas pada akhir syaraf motorik, efek terhadap
kardiovaskular mirip dengan kuinidin. Kuinin juga menghambat metabolisme karbohidrat.
Kuinin bersifat toksik terhadap berbagai bakteri dan organisme bersel tunggal seperti
tripanosoma, plasmodium dan spermatozoa, serta mempunyai daya iritasi kuat.

Sifat Obat
Kuinin adalah alkaloid utama dari kulit pohon kina,yang berwarna putih dengan rasa sangat
pahit.di gunakan sebagai terapi untuk malaria yang di sebabkan oleh P. Falciparum.

Pengaruh lingkungan
Kuinin akan menghitam jika kontak dengan cahaya. Kapsul kuinin disimpan dalam tempat
yang rapat dan terlindung oleh cahaya, sehingga sebaiknyaquinin disimpan pada suhu kurang
dari 40 C, lebih baik apabila disimpan pada suhu antara 15-30 C (McEvoy, 2002).

Cara pembuatan
Kuinin diisolasi pada tahun 1820 dari batang Cinchona sp. karena sifat antimalaria pada
tanaman ini telah diketahui selama beberapa abad.Kina disintesis dari triptofan melalui 16
tahap dengan menggunakan membutuhkan

16 enzim untuk

menghasilkan Kina yang

kemudian mensistesis beberapa senyawa yang memiliki khasiat sebagai antimalaria seperti
Kuinin (Song Y,1998)

Efek Samping
Efek samping dari obat Kuinin antara lain :
Sakit kepala, telinga berdenging, gangguan keseimbangan, penglihatan kabur, mual, muntah,
ruam kulit, gangguan darah, karena diyakini

berkhasiat oksitosik maka banyak

disalahgunakan untuk abortus, juga berkhasiat analgetik-antipiretik.

Kuinin tersedia dalam bentuk tablet dan kapsul berisi 300 dan 600 mg basa. Juga tersedia
dalam bentuk injeksi mengandung 300 mg/ml. Dosis oral adalah 10 mg/kg berat badan/8 jam
selama 4 hari pertama dan dilanjutkan 15 mg/kg berat badan/8 jam selama 4 hari.

B. Klorokuin
Suatu turunan 4-amonokuinolin adalah obat skizon darah yang sangat kuat, dan selama tidak
ada resistensi, merupakan obat pilihan pertama pada serangan malaria akut. Senyawa ini
adsorpsi oleh usus dengan cepat dan sempurna dan disimpan dalam hati, limpa, ginjal, paruparu, leukosit, dan eritrosit. Klorokuin dengan cepat mengakhiri demam dalam 24-48 jam.

Struktur kimia :

Mekanisme Kerja Obat


klorokuin berikatan pada DNA dan RNA sehingga menghambat polimerase DNA dan RNA,
mempengaruhi metabolisme dan kerusakan haemoglobin oleh parasit, menghambat efek
prostaglandin, klorokuin mempengaruhi keasaman cairan sel parasit dan menaikkan pH
internal sehingga menghambat pertumbuhan parasit, berpengaruh terhadap agregasi
feriprotoporpirin IX pada reseptor kloroquin sehingga merusak membran parasit dan juga
berpengaruh pada sintesis nulkeoprotein.

Sifat Obat
klorokuin merupakan antimalaria berupa Serbuk kristal berwarna putih atau kekuningan,
tidak berbau, titik leleh antara 87-92C.Sangat sedikit larut dalam air, larut dalam kloroform,
dalam eter dan larutan asam. Simpan dalam suhu kamar 25C.Biasanya efektif untuk
mengobati malaria infeksi P. Falciparum.

Pengaruh Lingkungan
Klorokuin fosfat akan mengalami perubahan warna secara lambat jika terpapar matahari.
Tablet klorokuin fosfat sebaiknya disimpan pada wadah tertutup pada suhu 25C, masih bisa
stabil pada suhu 15-30C. Injeksi kloroquin hidroklorida sebaiknya disimpan pada suhu
kurang dari 30C.

Cara Pembuatan
Tanaman sebagai sumber potensial obat antimalaria dimulai dengan ditemukannya kinina,
alkaloid yang berasal dari kulit batang Cinchona sp, yang dilanjutkan dengan artemisinin dari
tumbuhan Artemisia annua. Dari beberapa tumbuhan yang telah berhasil diisolasi senyawa
bioaktifnya terhadap Plasmodium diketahui bahwa senyawa alkaloid masih merupakan
golongan senyawa yang potensial sebagai antimalaria salah satunya adalah klorokuin.

Efek Samping
Efek samping dari obat Klorokuin antara lain :
gangguan saluran cerna, sakit kepala, kejang, gangguan penglihatan, over dosis, sangat
toksis.
Klorokuin tersedia sebagai tablet klorokuin fosfat 250 mg yang mengandung 150 mg basa.
Klorokuin dihidroklorida injeksi mengandung 40 mg basa tiap ml. Dosis oral diberikan pada
hari pertama dengan dosis 10 mg/kg berat badan, diikuti 6 jam kemudian dengan dosis 5
mg/kg, serta pada hari kedua dan ketiga dengan dosis 5 mg/kg. Pemberian secara intra vena
dengan dosis 10 mg/kg berat badan selama 8 jam, dilanjutkan 15 mg/kg selama 24 jam
(pemberian dalam 10 ml NaCl 0,9%/dekstrosa 5%).

C. Meflokuin
Strukturnya mirip kuinin. Sama seperti kuinin dan klorokuin merupakan skizontisida darah
yang kuat. Obat ini dikembangkan untuk penanganan malaria tropika yang resisten terhadap
klorokuin.

Struktur kimia meflokuin :

Mekanisme kerja obat


Diperkirakan sama dengan efek kerjanya dengan klorokuin yaitu berikatan pada DNA dan
RNA sehingga menghambat polimerase DNA dan RNA, mempengaruhi metabolisme dan
kerusakan haemoglobin oleh parasit, menghambat efek prostaglandin.

Sifat obat
Senyawa ini dugunakan terhadap malaria yang telah resisten terhadap klorokuin dan kuinin.
Juga digunakan sebagai obat profilaksis karena efek preventif baru tercapai setelah tercapai
steady state dalam darah.

Pengaruh lingkungan
Meflokuin sebaiknya di simpan di dalam wadah tertutup baik, terlindung dari sinar dan
kelembaban.

Cara Pembuatan
Meflokuin dibuat dengan cara sintesis dari kinin menjadi senyawa 4-kinolon yang berkhasiat
schizontisid darah dari semua plasmodium.

Efek Samping
Efek samping dari obat Meflokuin antara lain :Mual, muntah, diare sakit perut, pusing,
gangguan keseimbangan.

2. Obat schizontisid hati, diantaranya proguanil dan primaquin. Khusus digunakan sebagai
profilaksis kasual, karena memusnahkan bentuk EE (merozoit dan hipnozoit) dalam sel-sel
parenchym hati. Obat ini menghindarkan penetrasi kedalam eritrosit dengan demikian
menghalangi serangan.
A. Proguanil
Derivat biguanida ini adalah antagonis-folat, berkhasiat mematikan bentuk EE-Primer P.
falciparum tapi tidak begitu aktif terhadap P. vivax. Juga tidak aktif terhadap bentuk EESeuknder, sehingga tidak dapat menghindarkan serangan delayed dari P. vivax. Sebagai
schizontisida darah, efeknya jauh lebih lemah daripada kloroquin dan kinin sehingga
kurang efektif terhadap serangan malaria akut.

Struktur Kimia Proguanil :

Mekanisme Kerja Obat :


Proguanil menghambat aktivitas enzim dihidrofolat-reduktase,sehingga parasit tidak dapat
mensintesa asam folat yang merupakan unsur mutlat bagi asam nukleat(DNA/RNA),sehingga
pembelahan intinya terhenti.

Sifat Obat
Memiliki sifat yang jauh lebih rendah di bandingkan klorokuin dan kinin,sehingga sehingga
urang efektif terhadap malaria akut.Berdasarkan sifat ini,proguanil diguanakan sebagai
profilaktikum kausal,terutama untuk daerah dimana tidak terdapat resistensi.

Pengaruh lingkungan
Proguanil sebaiknya di simpan di dalam wadah tertutup baik, di tempat yang kering
terlindung dari sinar dan kelembaban.

Cara pembuatan
Proguanil merupakan obat malaria yang dibuat dengan cara sintesis sebagai penggatin kinina.

Efek samping
Efek samping dari obat Proguanil antara lain :Depresi sistem hematopoesis, dosis besardapat
menyebabkan ruam kulit, insomnia.

B. Primakuin
Senyawa 8-aminokinon ini merupakan obat satu-satunya yang berkhasiat mematikan bentuk
EE-sekunder dari P. vivax dengan demikian dapat menimbulkan penyembuhan radikal. Zat ini
juga aktif terhadap bentuk EE-primer terutama dari P. Falciparum, tapi kerjanya terlalu lambat
sehingga tidak layak untuk terapi, selain itu bekerja gametosid pada semua jenis plasmodium,
sehingga dapat mencegah penyebaran infeksi dari manusia ke nyamuk.

Struktur Kimia Primakuin :

Mekanisme Kerja Obat :


Bekerja gametosid pada semua jenis plasmodium,sehingga dapat mencegah penyebaran
infeksi dari manusia ke nyamuk.

Sifat Obat
Primakuin bekerja terlalu lambat sehingga kurang efektif untuk terapi,selain itu primakuin
kurang efektif terhadap bentuk darah.

Pengaruh Lingkungan
primakuin harus disimpan dalam wadah yang tertutup baik, tahan terhadap cahaya serta
disimpan dalam suhu kurang dari 40C diutamakan antara suhu 15-30C.

Cara Pembuatan
Sama halnya dengan proguanil,primakuin juga merupakan obat malaria yang dibuat dengan
cara sintesis sebagai penggatin kinina.

Efek Samping
Efek samping dari obat Primakuin antara lain :Mual, muntah, sakit perut. anemia hemolitik.

2.3 ANTIAMUBA

Adalah obat-obat yang digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh
mikroorganisme bersel tunggal (protozoa) yaitu Entamoeba histolytica yang dikenal dengan dysentri
amuba(siswandono,2000)
Bila pengobatannya tidak tepat penyakit ini dapat menjalar ke organ-organ lain khususnya
hati dan menyebabkan amubiasis hati yang berciri radang hati (hepatitis amuba)
Sebagian tropozoid ada yang menjadi kista, akan keluar bersama tinja penderita, dengan
perantaraan lalat, tangan yang kotor atau makanan dapat masuk lagi ke tubuh manusia yang lain
a. Penggolongan Obat
Dibagi menjadi dua golongan besar yaitu:
1. Obat amubiasid kontak, meliputi senyawa-senyawa metronidazol dan tinidazol, antibiotika
antara lain tetrasiklin dan golongan aminoglikosida.
2. Obat amubiasid jaringan, meliputi senyawa nitro-imidazol (metronidazol tinidasol) yang
berkhasiat terhadap bentuk histolitika di dinding usus dan jaringan-jaringan lain. Obat
golongan ini merupakan obat pilihan dalam kasus amubiasis. Bila metronidazol dan
tinidazol tidak efectif dapat digunakan dihidroemetin.

Obat antiamuba dibagi atas beberapa kelompok yaitu


1. Turunan 4-aminokuinolin
Contoh:klrokuin dan garam-garamnya
a. Klorokuin

Sifat Obat
Klorokuin digunakan sebagai antimalaria juga digunakan sebagai antiamuba berupa Serbuk
Kristal berwarna putih atau kekuningan, tidak berbau, titik leleh antara 87-92C.Sangat
sedikit larut dalam air, larut dalam kloroform, dalam eter dan larutan asam. Simpan dalam
suhu kamar 25C.Biasanya efektif untuk mengobati malaria infeksi P. Falciparum. Klorokuin
digunakan untuk amubiasis sistemik,terutama abses hati

Pengaruh Lingkungan
Klorokuin fosfat akan mengalami perubahan warna secara lambat jika terpapar matahari.
Tablet klorokuin fosfat sebaiknya disimpan pada wadah tertutup pada suhu 25C, masih bias
stabil pada suhu 15-30C. Injeksi kloroquin hidroklorida sebaiknya disimpan pada suhu
kurang dari 30C.

Cara penyimpanan
Dalam wadah tertutup baik,terlindung dari sinar matahari dan kelembaban

Cara pembuatan
Tanaman sebagai sumber potensial obat antimalaria dimulai dengan ditemukannya kinina,
alkaloid yang berasal dari kulit batang Cinchona sp, yang dilanjutkan dengan artemisinin dari
tumbuhan Artemisia annua.Dari beberapa tumbuhan yang telah berhasil diisolasi senyawa
bioaktifnya terhadap Plasmodium diketahui bahwasenyawa alkaloid masih merupakan
golongan senyawa yang potensial sebagai antimalaria salah satunya adalah klorokuin.

b. Antibiotika
Eritromisin

Sifat
Eritromisin yang bersifat bakteriostatik ini berikatan dengan ribosom 50s dan menghambat
tRNA-peptida dari lokasi asam amino kelokasi peptida. Antibiotik ini memiliki sifat lebih peka
terhadap bakteri gram positif. Serbuk atau hablur putih,putih atau agak kuning,tidak berbau
atau hampir tidak berbau,rasa pahit,agak higroskopik

Pengaruh Lingkungan
Simpan pada suhu kamar (25 - 30oC) terlindung dari cahaya.Simpan di tempat sejuk dan kering

Efeksamping
Mual, muntah, hilang nafsu makan, nyeri perut, hepatitis kolestatis, kulit kemerahan.

Mekanisme Kerja
Menghambat sintesa protein sel mikroba dengan berikatan pada ribosom 50S yang
mengganggut RNA.

Cara Pembuatan Antibiotika


Eritromisin dibentuk oleh prekusor pokok propionol-KoA dan metal malonil KoA yang
terkondensasi membentuk bagian aglikon(gula deoksi).
Tetrasiklin

Sifat :
Tetrasiklin umumnya bersifat bakteriostatik dan merupakan bakteri yang berspektrum
luas.Tetrasiklin memperlihatkan spectrum anti bakteri luas yang meliputi kuman gram-positif
dan negatif, aerobic dan anaerobik. Antibiotik ini memiliki mekanisme masuk kedalam sel
bakteri yang diperantai oleh transport protein.karena mempunyai sifat pembentuk khelat,diduga
aktivitas antibakterinya disebabkan kemampuan untuk nmenghilangkan ion-ion logam-logam
yang penting bagi kehidupan bakteri.

Pengaruh Lingkungan
Dalam wadah tertutup rapat,tidak tembus cahaya

Cara Pembuatan
Tetrasiklin sendiri dibuat secara semi sintetik dari Klortetrasiklin, tetapi juga dapat diperoleh
dari

spesies Streptomyces lain. Kemudian ditemukan Oksitetrasiklin dariStreptomyces

rimosus..

c. Alkaloida Ipeka
Contoh : emetin HCL dan dehidroemetin diHCL
Emetin HCL

Sifat:
Serbuk hablur,putih atau hampir putih ,tidak berbau,rasa pahit,jika terkena cahaya berubah
menjadi kuning lemah

Cara penyimpanan :
Dalam wadah tertutup rapat,tidak tembus cahaya.

Cara pembuatan
MetodeIsolasiAlkaloida
Umumnya isolasi bahan bakal sediaan galenik yang mengandung alkaloid dilakukan dengan
beberapa cara, yaitu :
-

Dengan menarik menggunakan pelarut-pelarut organik berdasarkan azas Keller

Pemurnianalkaloidadapatdilakukandengancara modern yaitudenganpertukaran ion.

Efek samping serius terjadi antara lain pada lardiovaskular,saraf ototdan reaksi pada saluran
cerna.
d. Turunan nitroimidazol
Turunan nitroimidazol dibagi menjadi dua kelompok:
a. Turunan 2-nitroimidazol,contoh :benznidazol dan misonidazol
b. Turunan 5-nitroimidazol,contoh :metronidazol,nim,orazol,ornidazol

Metronidazol

Sifat Fisika kimia:

Dalamperdaganganmetronidazolterdapatdalambentukbasadangaramhidroklorida.
Sebagaibasaberupaserbukkristalberwarnaputihhinggakuningpucat.

Sedikitlarutdalam

air

dandalamalkohol, danmempunyaipKa 2,6. Injeksimetronidazoljernih, tidakberwarna,


larutanisotonikdengan

pH

4,5

7,

danmengandungnatriumfosfat,

denganosmolarity
asam

Metronidazolhidrokloridasangatlarutdalam

297-314

mOsm/L

sitratdannatriumklorida.
air

danlarutdalamalkohol,

dalamperdaganganberupaserbukberwarnaputih.

EfekSamping
Mual, muntah, gangguanpengecapan, lidahkasardangangguansaluranpencernaan; rash
;mengantuk (jarangterjadi), sakitkepala, pusing , ataksia, urinberwarnagelap,
multiform,

pruritus,

urtikaria,

angioedema

erytema

dananafilaksis;

jugadilaporkanabnormalitastesfungsihati, hepatitis, jaundice, trombositopenia, anemia


aplastic, myalgia, athralgia; pada

pengobatan

intensifdan

jangkapanjangdapatterjadi

peripheral neuropathy, transient epilepsi-form seizure dan leukopenia.

Cara penyimpanan :
Simpanpadasuhukamar

(25

dalamwadahtertutuprapatdanhindarkandaricahayamatahari

30C)

Cara pembuatan:
Absorbsi obat dalam saluran cerna cepat dan sempurna kadar serum tertinggi dicapai dalam
1-2 jam setelah pemgerian secaraoral,dengan waktu paro plasma 8 jam.

e. Turunan 8-hidroksikuinolon
Contoh kiniofon,kliokuinol dan iodokuinol

Kliokuinol

2.4 ANTIFUNGI

Antifungi adalah obat-obatan yang berdaya menghentikan pertumbuhan atau mematikan


jamur yang menghinggapi manusia.
Berdasarkan cara kerjanya, antifungi dibagi menjadi 2 jenis yaitu yang bekerja membunuh
jamur atau disebut sebagai fungisida dan penghambat pertumbuhan jamur disebut fungistatid.
PENGGOLONGAN OBAT ANTI FUNGI
Terbagi 3 yaitu :
1. Antibiotik (Griseofulvin,Nyastatin)
2. Asam asam organic ( Asam salisilat)
3. Derivat Imidazol ( Ketokonazol , mikonazol)

Griseofulvin
Griseofulvin dihasilkan oleh Penicilium griseofulvin dan pada penggunaan oral berkhasiat fungistatis
terhadap banyak dermatofit. Namun zat ini tidak aktif terhadap Candida, Pityriasis versicolor, ragi dan
bakteri.
Sturuktur Kimia

Mekanisme kerja
Griseofulvin menunjukan efek antijamur dengan membatasi pertumbuhan jamur, yaitu
dengan menghambat mitosis jamur. Senyawa ini mengikat protein mikrotubuli dalam sel,
kemudian merusak struktur spindle mitotic dan menghentikan metafasa pembelahan sel
jamur.

Sifat
Griseofulvin berwarna putih atau putih cream , mempunyai rasa pahit dan merupakan zat
yang termostabil. Griseofulvin merupakan antibiotic yang bersifat fungistatid.

Pengaruh Lingkungan
Griseofulvin harus disimpan dalam suhu kamar (di bawah 30O C dan di tempat yang kering)

Cara Pembuatan
Diisolasi dari jalur tertentu Penicilium griseofulvum , efektif pada pemberian secara oral ,
dan hanya bekerja pada jamur yang tumbuh aktif.

Efek samping
Griseofulvin kadang-kadang menimbulkan efek samping antara lain urtikaria, sakit kepala,
ketidaknyaman lambung, granulositopenia, dan leucopenia.

Nystatin
Nistatin berasal dari Streptomyces noursei ; namanya diambil dari New York State Departement
Health (1951) dan memiliki sturuktur kimia yang menyerupai amfoterisin B.
Struktur Kimia

Mekanisme kerja
Nystatin memiliki aktivitas antifungi (anti jamur), yaitu dengan mengikat sterol (terutama
ergosterol) dalam membran sel fungi. Nistatin tidak stabil melawan organism (contohnya :
bakteri) yang tidak mempunyai sterol pada membrane selnya. Hasil dari ikatan ini membuat
membrane tidak dapat berfungsi lagi sebagai rintangan yang selektif (selective barrier) dan
kalium serta komponen sel yang lainnya akan hilang. Aksi utama nistatin adalah melawan
Candida (Monilia) sp.

Sifat
Nistatin bersifat higroskopis, serbuk berwarna kuning hingga coklat bercahaya,dengan bau
seperti sereal

Pengaruh Lingkungan
Sediaan nistatin dapat menjadi rusak oleh panas , cahaya, kelembaban atau udara. Nistatin
suspense oral dan tablet harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat, tidak tembus
cahaya. Tablet oral dan suspense oral : simpan pada suhu kamar yang terkontrol 15OC hingga
25OC. Paparan tablet terhadap suhu lebih dari 40OC dan penyimpanan suspense oral pada
suhu dingin harus dihindari . Serbuk nistatin harus disimpan dalam wadah tertutup rapat,
kedap cahaya dan disimpan pada suhu 2-8OC. Penyiapan suspense oral nistatin yang tidak
mengandung pengawet, harus segera digunakan sesudah pencampuran. Sediaan melalui
vagina : simpan dalam refrigerator : lindungi dari temperature ekstrim , udara lembab dan
cahaya.

Cara Pembuatan
Nistatin di isolasi dari Streptomyces noursei , digunakan untuk pengobatn infeksi Candida sp,
pada kulit, membrane mukosa , saluran cerna dan vagina.
Efek samping : Nistatin pada penggunaan oral berupa oral berupa mual dan muntah.
Asam Salisilat
Asam organis ini berkhasiat fungisid terhadap banyak fungi pada konsentrasi 3-6% dalam salep. Di
samping itu , zat ini berkhasiat bakteriostatis lemah dan berdaya keratolis , yaitu dapat melarutkan
lapisan tanduk kulit pada konsetrasi 5-10%.
Stuktur Kmiia

Mekanisme kerja
Menghambat sintesis Prostaglan dengan menghambat kerja enzim siklooksigenase pada pusat
termoregulator dihipothalamus dan perifer. Salisilat dudah digunakan lebih dari 100 tahun

Sifat
Keratolitik (melarutkan lapisan tanduk kulit) , konsentrasinya 5-10% . Bersifat bakteriostatik
dan fungisid

Pengaruh Lingkungan
Disimpan dalam wadah tertutup baik

Cara Pembuatan
Dibuat dengan cara esterifikasi

Efek samping : Iritasi kulit dan kulit kering

Ketokonazol
Ketokonazol adalah fungistatikum imidazol pertama yang digunakan per oral (1981). Spektrum
kerjanya mirip dengan mikonazol dan meliputi banyak fungi patogen ( ragi, dermatofit, termasuk
Pityrosporum ovale)
Struktur Kimia

Mekanisme Kerja
Ketokonazol berkerja dengan menghambat enzim cytochrom P.450 jamur dengan
mengganggu sintesa ergosterol yang merupakan komponen penting dari membran sel jamur

Sifat
Ketokonazol bersifat lipofilik yang mengarah pada akumulasi dalam jaringan lemak. Yang
kurang beracun dan lebih efektif triazole senyawa flukonazol dan itrakonazole ketokonazole
sebagian besar telah digantikan untuk penggunaan internal. Ketokonazol terbaik sangat
diserap di asam tingkat, sehingga antacid atau penyebab lain menurunnya kadar asam
lambung akan menurunkan penyerapan obat ketika diambil secara lisan.

Pengaruh Lingkungan
Simpan pada temperature 15 300C dan di hindarkan dari kelembaban.

Cara Pembuatan
Ketokonazol adalah suatu derivate imidazol dioxolan sintesis memiliki akitifitas
antimikotik yang paten terhadap dermatoksifit

Efek samping : Gangguan alat cerna (mual,muntah,diare) nyeri kepala,pusing-pusing, gatalgatal dan exanthema.

Mikonazol
Mikonazol nitrat , sintesis turunan dari 1-phenethyl-imidazole. Adalah antijamur spectrum luas dan
bacreicidal agen. Ini menggabungkan aktivitas antijamur terhadap Common dermathophytes, ragi dan
jamur dengan berbagai aktivitas antibakteri terhadap beberapa bakteri gram positif dan cocci
Miconazole telah terbukti efektif dalam mycoises sekunder infeksi yang kambuh atau resisten dengan
pengobatan lainnya. Tidak ada perlawanan terhadap Mikonazole.
Struktur kimia

Mekanisme Kerja
Mikanozol berkerja dengan menghambat enzim cytochrom P.450 jamur dengan mengganggu
sintesa ergosterol yang merupakan komponen penting dari membran sel jamur

Sifat
Bakterisid pada dosis terapi terhadap sejumlah kuman Gram positif, kecuali basil basil
Dodrelen yang terdapat dalam vagina. Larut dalam air,bersifat amfoter artinya dapat
berfungsi baik sebagai asam dan basis.

Pengaruh Lingkunan
Simpan pada suhu kamar dibawah 30OC

Cara Pembuatan
Mikonazol adalah suatu derivate imidazol dioxolan sintesis memiliki akitifitas antimikotik
yang paten terhadap dermatoksifit

Efek samping : Berupa iritasi,reaksi alergi dan rasa terbakar di kulit.

2.5 ANTITRIKOMONIASIS

Senyawa yang digunakan untuk pengobatan trikomoniasis. Suatu infeksi parasit pada usus atau
saluran genital, yang disebabkan oleh flagelata,

seperti Trichomonas vaginalis, T.tenax, dan

Pentatrichomonas homisis.
Pengobatan
-

Direkomendasikan : metronidazol 2 gram per oral dosis tunggal. Kesembuhan 82-88%. Bila
pasangan seksual diobati bersamaan : kesembuhan > 95%.

Rejimen alternatif : metronidazol 2 x 500 mg/hari selama 7 hari.

Bila gagal : obati ulang dengan metronidazol 2 x 500 mg/hari selama 7 hari.

Bila tetap gagal : metronidazol 2 gram sehari, dosis tunggal selama 3-5 hari.

Penatalaksanaan
A. Pengobatan dapat topical maupun sistemik :

Topikal
-

Bahan cairan berupa irigasi, misalnya hidrokarbon peroksida 1-2% dan larutan asam laktat.

Bahan berupa suposituria, bubuk yang bersifat trikomoniasidal.

Gel atau krim yang bersifat trikomoniasidal

Sistemik
-

Golongan antibiotika
Contoh : tetrasiklin, natamisin, dan pentamisin.

TETRASIKLIN

Sifat Obat :
Tetrasiklin umumnya bersifat bakteriostatik dan merupakan bakteri yang berspektrum
luas.Tetrasiklin memperlihatkan spectrum antibakteri luas yang meliputi kuman gram-positif
dan negatif, aerobic dan anaerobik.

Mekanisme Kerja :
Antibiotik ini memiliki mekanisme

masuk

ke dalam sel bakteri yang diperantai oleh

transport protein.karena mempunyai sifat pembentuk khelat,diduga aktivitas antibakterinya


disebabkan kemampuan untuk nmenghilangkan ion-ion logam-logam yang penting bagi
kehidupan bakteri.

Cara penyimpanan:
Dalam wadah tertutup rapat,tidak tembus cahaya

Berdasarkan waktu paronya,turunan tetrasiklin dibagi menjadi tiga kelompok:

Tetrasiklin dengan masa kerja pendek

Tetrasiklin dengan masa kerja sedang

Tetrasiklin dengan masa kerja panjang

Cara pembuatan
Tetrasiklin sendiri dibuat secara semisintetik dari Klortetrasiklin, tetapi juga dapat diperoleh
dari spesies Streptomyces lain. Kemudian ditemukan Oksitetrasiklin dariStreptomyces
rimosus.
-

Golongan obat Nitromidazol seperti :


a.

Metronidazol : dosis tunggal 2gr atau 3 x 500mg/hari selama 7 hari.

b.

Nimorazol : dosis tunggal 2gr

c.

Tinidazol : dosis tunggal 2gr

d.

Imidazol : dosis tunggal 1.5 gr

METRODINAZOL

Sifat obat :
Dalam perdagangan metronidazol terdapat

dalam bentuk basa dan garam hidroklorida.

Sebagai basa berupa serbuk Kristal berwarna putih hingga kuning pucat. Metronidazol
sebagai antiamuba efektif untuk amubiasis intestinal dan ekstraintestinal .Namun efeknya
lebih jelas pada jaringan sebab sebagian besarMetronidazol mengalami penyerapan di usus
halus

EfekSamping
Mual, muntah, gangguan pengecapan, lidah kasar dan gangguan saluran pencernaan; rash ;
mengantuk (jarang terjadi), sakit kepala, pusing , ataksia, urin berwarna gelap, erytema
multiform, pruritus, urtikaria, angioedema dananafilaksis.

Pengaruh Lingkungan :
Injeksi metronidazol harus disimpan pada 15C hingga 30C dan dilindungidari cahaya.
Produk dapat disimpan dalam refrigerator namun akan terbentuk kristal, kristal dapat
dilarutkan kembali dengan menghangatkannya pada suhu kamar. Paparan cahaya dalam
jangka waktu panjang dapat menyebabkan warna produk menjadi gelap. Namun demikian
paparan cahaya yang normal padaruangan dalam jangka pendek tidak mempengaruhi
stabilitas metronidazol.Paparan sinar matahari langsung harus dihindari. Larutan standar :
500 mg/ 100ml NS. Stabilitas campuran parenteral pada suhu kamar (25C): stabilitas pada
produk yang terbungkus : 30 hari.

BAB III
KESIMPULAN

Kemoterapi dapat didefinisikan sebagai obat obatan kimiawi yang digunakan untuk memberantas
penyakit infeksi akibat mikroorganisme seperti bakteri, fungi, virus, dan protozoa (plasmodium,
amuba, trichomonas dll), juga terhadap infeksi oleh cacing tanpa merusak tuan rumahnya.
Antiparasitics adalah kelas obat yang diindikasikan untuk pengobatan penyakit parasit seperti
nematoda, cestodes, trematoda, infeksi protozoa, dan amuba.
Macam-macam dari kemoterapika antiparasit adalah :
1. ANTELMINTIK
Antelmintika atau obat cacing (Yunani anti = lawan, helmintes = cacing) adalah obat yang
dapat memusnahkan cacing dalam tubuh manusia dan hewan. Dalam istilah ini termasuk
semua zat yang bekerja lokal menghalau cacing dari saluran cerna maupun obat-obat sistemik
yang membasmi cacing serta larvanya, yang menghinggapi organ dan jaringan tubuh (Tjay,
2007).
Obat-obat antelmintik dan perlakuannya :
-

Piperazine : Obat ini harus terlindung dari cahaya sehingga wadah yang digunakan harus
kedap udara, terlindung dari udara dan di simpan ditempat kering dibawah suhu 30oC

Pirantel pamoat

Albendazole : obat ini harus disimpan ditempat yang sejuk dan tempat yang kering dan
terhindar dari cahaya matari langsung.
Stabil dalam keadaan terbuka.

Mebendazole : Stabil dalam keadaan terbuka.

2. ANTIMALARIA
Obat antimalaria yang ideal adalah obat yang efektif terhadap semua jenis dan stadium
parasit, menyembuhkan infeksi akut maupun laten, efek samping ringan dan toksisitas rendah.
Obat-obat antimalaria dan perlakuannya :
-

Kuinin : kuinin disimpan dalam tempat yang rapat dan terlindung oleh cahaya, sehingga
sebaiknya quinin disimpan pada suhu kurang dari 40OC, lebih baik apabila disimpan pada
suhu antara 15-30OC (McEvoy, 2002).

Klorokuin : Tablet klorokuin fosfat sebaiknya disimpan pada wadah tertutup pada suhu 25C,
masih bisa stabil pada suhu 15-30C. Injeksi kloroquin hidroklorida sebaiknya disimpan pada
suhu kurang dari 30C.

Meflokuin : sebaiknya di simpan di dalam wadah tertutup baik, terlindung dari sinar dan
kelembaban.

Proguanil : sebaiknya di simpan di dalam wadah tertutup baik, di tempat yang kering
terlindung dari sinar dan kelembaban.

Primakuin : harus disimpan dalam wadah yang tertutup baik, tahan terhadap cahaya serta
disimpan dalam suhu kurang dari 40C diutamakan antara suhu 15-30C.

3. ANTIAMUBA
Adalah obat-obat yang digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh
mikroorganisme bersel tunggal (protozoa) yaitu Entamoeba histolytica yang dikenal dengan
dysentri amuba(siswandono,2000)
Obat-obat antiamuba dan perlakuannya :
-

Klorokuin : Tablet klorokuin fosfat sebaiknya disimpan pada wadah tertutup pada suhu 25C,
masih bias stabil pada suhu 15-30C. Injeksi kloroquin hidroklorida sebaiknya disimpan pada
suhu kurang dari 30C.

Eritromisin :disimpan pada suhu kamar (25 - 30oC) terlindung dari cahaya.Simpan di tempat
sejuk dan kering

Tetrasiklin : Dalam wadah tertutup rapat,tidak tembus cahaya

Emetin HCL : Dalam wadah tertutup rapat,tidak tembus cahaya.

Metronidazole : Simpan pada suhu kamar (25 - 30C) dalam wadah tertutup rapat dan
hindarkan dari cahaya matahari

4. ANTIFUNGI
Antifungi adalah obat-obatan yang berdaya menghentikan pertumbuhan atau mematikan
jamur yang menghinggapi manusia.
Obat-obat antifungi dan perlakuannya :
-

Griseofulvin : harus disimpan dalam suhu kamar (di bawah 30O C dan di tempat yang kering)

Nistatin : Tablet oral dan suspense oral : simpan pada suhu kamar yang terkontrol 15OC
hingga 25 C. Paparan tablet terhadap suhu lebih dari 40OC dan penyimpanan suspense oral
pada suhu dingin harus dihindari . Serbuk nistatin harus disimpan dalam wadah tertutup rapat,
kedap cahaya dan disimpan pada suhu 2-8OC.

Asam salisilat : Disimpan dalam wadah tertutup baik

Ketokonazole : Simpan pada temperature 15 300C dan di hindarkan dari kelembaban

Mikonazole : Simpan pada suhu kamar dibawah 30OC

5. ANTITRIKOMONIASIS
Senyawa yang digunakan untuk pengobatan trikomoniasis. Suatu infeksi parasit pada usus
atau saluran genital, yang disebabkan oleh flagelata, seperti Trichomonas vaginalis, T.tenax,
dan Pentatrichomonas homisis.
Obat-obat antitrikomoniasis dan perlakuannya :
-

Tetrasiklin : Dalam wadah tertutup rapat,tidak tembus cahaya

Metronidazol : Injeksi metronidazol harus disimpan pada 15C hingga 30C dan
dilindungidari cahaya.

DAFTAR PUSTAKA

http://enjoywithpharmacy.blogspot.com/2009/02/antelmintik.html
http://pharmacy-waddah.blogspot.com/2012/06/pharmacykufarmakologi-obat-antelmintik.html
http://riyanpharmacy.blogspot.com/2012/03/aktivitas-antelmintik.html
Fahmi, Sjaiful. 2001. Penyakit Menular Seksual, Edisi 2. Jakarta. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia
Mandals, dkk. 2006. Penyakit Infeksi, Edisi 6. Jakarta. Erlangga
Prawirohardjo, Sarwono. 1999. Ilmu Kebidanan, Edisi 3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
McEvoy, G. K., 2004, AHFS Drug Information,American Society of Health System Pharmacists, US.
Haryanto.1999. MALARIA epidemiologi, patogenesis, manifestasi klinis dan penanganan. EGC :
Jakarta
Syamsudin, 2005, Mekanisme Kerja Obat Antimalaria, Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia 3(1): 3740.

Anda mungkin juga menyukai