I. IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Agama
Pekerjaan
Pendidikan Terakhir
Alamat
: Ny. IP
: 22 tahun
: Perempuan
: Islam
: Ibu Rumah Tangga
: SMA
: Jl. Barombong Raya
Tanggal masuk
: 07/09/2015
No. CM
: 048113
Nama Suami
: Tn. F
Umur
: 28 tahun
Alamat
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Swasta
Pendidikan Terakhir
: SMA
II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara heteroanamnesis dengan pasien dan keluarga
pasien pada hari Sabtu tanggal 14 September 2015.
Keluhan Utama :
Mual dan muntah.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke IGD RSUD Sayang Rakyat dengan keluhan mual
dan muntah sejak satu minggu yang
hanya terjadi pada pagi hari saja dan terjadi setelah makan dan minum
kemudian memberat sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit muntah
yang dialami >
: 14 tahun
Haid
: teratur
Siklus
: 28 hari
Lama Haid
: 5 hari
: 16 Juni 2015
: 23 Maret 2016.
Riwayat Obstetri :
G1P0A0
Riwayat Keluarga Berencana (KB) :
Pasien tidak menggunakan KB
Riwayat Ante Natal Care (ANC) :
Pasien memeriksakan kehamilannya di puskesmas 1 kali
Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat Hipertensi
: disangkal
- Riwayat Diabetes Melitus
: disangkal
- Riwayat Asma
: disangkal
- Riwayat Penyakit Jantung
: disangkal
- Riwayat Alergi Obat
: disangkal
- Riwayat Gastritis
: disangkal
- Riwayat penyakit selama kehamilan
: disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
III.
Riwayat Hipertensi
Riwayat Diabetes Melitus
Riwayat Asma
Riwayat Penyakit Jantung
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Status internus
Keadaan Umum
Kesadaran
: composmentis
Tanda Vital
Tekanan Darah
: 120 / 70 mmHg
Nadi
: 84 x / menit
Pernapasan
: 22 x / menit, teratur
Suhu
: 36,7 0C
Hidung
Thorak :
Cor
Pulmo
Abdomen
Ekstremitas
Edema
Akral dingin
Refleks Fisiologis
Refleks Patologis
Status Ginekologi
VT
Superior
-/-
Inferior
-/-
-/-
-/-
N/N
N/N
-/-
-/-
Portio
IV.
OUE
: tertutup
Adnekasa parametrium
Cavum douglass
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Usulan : pemeriksaan laboratorium:darah rutin, kimia urin, elektrolit, gula
darah pemeriksaan USG
V. DIAGNOSA KERJA
G1P0A0, usia 22 tahun, usia kehamilan 11 minggu.
Hiperemesis Gravidarum
VI.
PENATALAKSANAAN
IVFD RL:D5 1:2 (28 tpm)
Neurobion 1 amp dalam 500 cc RL (28 tpm)
Ondansetron 8g / 8 jam IV
Ranitidin 50g / 8 jam IV
Antasida Syr 2 x 1
VII.
PROGNOSIS
Quo Ad Visam
Quo Ad Sanam
Quo Ad fungionam
Quo Ad Vitam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
1. DEFENISI
Mual dan muntah pada kehamilan adalah gejala awal kehamilan
umumnnya. Hampir 80% wanita hamil mengalami keluhan mual dan muntah atau
emesis gravidarum. Emesis gravidarum adalah mual dan muntah yang dikeluhkan
terus melewati 20 minggu pertama kehamilan, tidak mengganggu aktivitas seharihari, tidak menimbulkan komplikasi patologis. Hiperemesis gravidarum adalah
muntah dan mual dalam kehamilan dimana telah terjadi ketidakseimbangan cairan
dan elektrolit dan defisiensi nutrisi. Batasan untuk hiperemesis gravidarum yaitu
telah terjadi episode muntah lebih dari 3 episode muntah setiap hari dengan
ketonuria dan kehilangan berat badan lebih dari 3 kilogram atau 5% dari berat
badan. Keluhan muntah kadang-kadang begitu hebat dimana segala apa yang
dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga dapat mempengaruhi keadaan
umum dan mengganggu pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi,
dan terdapat aseton dalam urin.1,3,6
2. INSIDENSI
Di United States, hiperemesis gravidarum terjadi pada 0,5 2%
kehamilan. Dari penelitian ditemukan angka kejadian 0,8% untuk hiperemesis
gravidarum dan rata-rata 1,3%
Gambar 1. Hubungan peningkatan gejala mual dan muntah dengan level Human Chorionic
Gonadotropin (HCG)4
2. Progesteron
Karena aktivitas hormonal korpus luteum meningkat pada trimester awal
ketika hiperemesis umumnya muncul, peneliti mencari hubungan antara
hiperemesis dan level progesteron. Progesteron diduga menyebabkan mual dan
muntah dengan cara menghambat motilitas lambung dan irama kontraksi otot-otot
polos lambung. 1,3
3. Estrogen
Estrogen memiliki efek pada beberapa mekanisme yaitu dapat memodulasi
beberapa faktor penyebab hiperemesis. Estrogen memiliki beberapa mekanisme
yang bisa memodulasi faktor yang menyebabkan HG. Tingkat estrogen yang
tinggi menyebabkan waktu transit usus dan pengosongan lambung lebih lambat,
dan mengakibatkan peningkatan akumulasi cairan yang disebabkan oleh hormon
steroid tinggi. Pergeseran pH dalam GIT dapat menyebabkan manifestasi
subklinis dari Infeksi Helicobacter pylori, yang dapat berhubungan dengan gejala
sistem pencernaan.1,3,7
4.
dapat
Tiroid
Karena kesamaan struktural dengan TSH, meningkatnya kadar HCG
menyebabkan
stimulasi
berlebihan
hormon
kelenjar
tiroid.
Ia
merangsang kelenjar tiroid. Selama kadar HCG puncak pada kehamilan normal,
kadar TSH serum turun dan merupakan bayangan dari gambaran puncak HCG,
kadar triiodothyronine dan T4 bebas meningkat secara signifikan pada saat ini.
Temuan ini mengindisikan bahwa HCG memainkan peran penting dalam
menyebabkan hipertiroidisme dan didukung dengan ditemukannya hiperstimulasi
tiroid
lebih
cenderung memiliki kadar elektrolit yang abnormal, peningkatan kadar enzim hati
dan muntah yang lebih parah.7
Bukti mendukung hubungan antara kadar HCG dan kehamilan
tirotoksikosis transien, tetapi peran yang tepat dalam HG, bagaimanapun,masih
belum jelas. Apakah tingkat HCG dapat berpartisipasi dalam memicu terjadinya
muntah atau menjadi konsekuensi paralel dari hipersekresi HCG masih belum
diketahui. Penyebab lain
menimbulkan gejala HG. Selain itu, hipertiroidisme lebih sering terjadi tetapi
tidak eksklusif hanya pada pasien HG, dan banyak pasien HG tidak menderita
hipertiroidisme.7
5.
HG dan sehingga hal ini menjadi kandidat salah satu faktor etiologi HG. Pada
total sebelas penelitian case control prospektif, 5 di antaranya adalah kontrol,
insidens Infeksi Helicobacter pylori pada pasien HG diukur, sebagian besar
menunjukkan secara signifikan peningkatan laju infeksi pada pasien HG daripada
kelompok kontrol. Hanya satu penelitian menggunakan pemeriksaan histologi
biopsi mukosa, dianggap sebagai standar emas untuk pemeriksaan infeksi
H.pylori, sebagai alat diagnostik. Dalam studi ini, 95% dari semua pasien HG
diuji positif untuk H. pylori dibandingkan dengan 50% pada kelompok kontrol.
Mereka juga menemukan secara signifikan densitas H. Pylori yang lebih tinggi
pada antrum dan corpus lambung pada pasien HG. Densitas H. Pylori berkorelasi
dengan derajat keparahan gejala dan mungkin menjadi sebuah penjelasan untuk
perbedaan antara 'Morning sickness' biasa dan HG yang parah. Infeksi
8
sekunder terhadap kadar steroid atau perubahan dalam sistem kekebalan tubuh
tidak memberikan penjelasan yang memuaskan. Jika infeksi berkaitan secara
kausal dengan hormon steroid tinggi, efek ini akan paling menonjol pada akhir
kehamilan, sedangkan fungsi kekebalan akan diaktifkan pada pasien HG dan tidak
mungkin menyebabkan kerentanan lebih besar terhadap infeksi. Tampaknya lebih
mungkin bahwa jika kerusakan pada GIT terjadi akibat muntah yang berlebihan
meningkatkan kerentanan terhadap infeksi H.pylori subklinis.7
6. Penyebab Psikologi
Secara historis, muntah pada wanita hamil dianggap mewakili berbagai
konflik psikologi. Mual dan muntah diyakini hasil penolakan terhadap keamilan
atau ketidaksiapan untuk menjadi seorang ibu akibat kepribadian yang tidak
dewasa, kecemasan dan tekanan yang dialami selama kehamilan.7
Hipotesis lain mengemukakan bahwa hiperemesi gravidarum digambarkan
dengan gejala histeria atau depresi. Hiperemesis gravidarum dapat menajdi hasil
dari stres psikogenik, kemiskinan dan konflik perkawinan.7
Peneliti telah menemukan dukungan untuk patogenesis ini karena penyebab
biologis yang belum jelas dan memberikan penjelasan yang memuaskan, dimana
ditemukan adanya penurunan angka kejadian muntah setelah pasien masuk di
rumah sakit jauh dari pengaruh keluarga dan tanggung jawab. Peneliti lain
menolak teori ini dan menytakan bahwa gejala psikologi adalah hasil dari stres
dan hanya beban fisik dari hiperemesis bukan penyebab.7
D. KLASIFIKASI
Secara klinis, hiperemesis gravidarum dibedakan atas 3 tingkatan, yaitu:3,8
a. Tingkat I
Muntah yang terus-menerus, timbul intoleransi terhadap makanan dan
minuman, berat badan menurun, nyeri epigastrium, muntah pertama keluar
makanan, lendir dan sedikit cairan empedu, dan yang terakhir keluar darah. Nadi
meningkat sampai 100 kali per menit dan tekanan darah sistolik menurun. Mata
cekung dan lidah kering, turgor kulit berkurang dan urin sedikit tetapi masih
normal.
b. Tingkat II
Gejala lebih berat, segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan, haus
hebat, subfebril, nadi cepat dan lebih dari 100-140 kali per menit, tekanan darah
sistoik kurang dari 80 mmHg, apatis, kulit pucat, lidah kotor, kadang ikterus,
aseton, bilirubin dalam urin, dan berat badan cepat menurun.
c. Tingkat III
Walaupun kondisi tingkat III sangat jarang, yang mulai terjadi adalah
gangguan kesadaran (delirium-koma), muntah berkurang atau berhenti tetapi
dapat terjadi ikterus, sianosis, nistagmus, gangguan jantung, bilirubin, dan
proteinuria.
10
E. GEJALA KLINIS
Gejala klinis biasanya tidak spesifik dan sangat penting untuk
membedakan dengan penyebab mual dan muntah lainnya. Termasuk didalamnya
ulserasi peptic, hepatitis, pankreatitis, penyakit tiroid, obstruksi gastrointestinal
dan adrenocortical insufficiency. Onset gejala yang dimulai pada kehamilan diatas
10 minggu adalah tipe dari mual dan muntah dalam kehamilan dan setelah
menyingkirkan penyakit-penyakit diatas.1
Gejala mual dan muntah dalam kehamilan hanya memiliki sedikit gejala
pendukung selain pasien merasa lelah. Pirexia, sakit perut, sakit kepala atau tanda
neurologi lainnya biasanya mengarah ke penyebab lain, meskipun dalam kasus
yang jarang mengarah pada mual muntah yang lama atau berkepanjangan
contohnya dalam kasus Wernickees encephalopathy atau central pontine
myelinolysis.1
Gejala lain yang sering dijumpai adalah nausea, muntah, penurunan berat
badan, hipersalivasi, tanda-tanda dehidrasi termasuk hipotensi postural dan
takikardi. 1
F. DIAGNOSIS
Pada anamnesis ditemukan amenore yang disertai dengan keluhan muntah
pada usis kehamilan kurang dari 20 minggu dan pekerjaan sehari-hari terganggu.
Pada pemeriksaan ditemukan tanda-tanda dehidrasi seperti fungsi vital didapatkan
nadi meningkat 100 kali per menit, tekanan menurun pada keadaan berat,
subfebril hingga gangguan kesadaran (apatis-koma). Dapat juga ditemukan kulit
pucat, ikterus, sianosis, dan berat badan menurun.8
Pada pemeriksaan laboratorium termasuk
hematokrit,
elektrolit,
transsaminase, bilirubin, fungsi tiroid, dan status urin (ada tidaknya badan keton
dan pH). Pemeriksaan laboratorium dapat dijumpai hiponatremia, hipokalemia,
dan peningkatan hematokrit. Hipertiroid yang abnormal juga dapat dijumpai.8
Ultrasonography dapat dilakukan untuk menyingkirkan kehamilan ganda,
kelainan trophoblast dan neoplasia. Untuk mendiagnosa adanya kelainan
psikologis dibutuhkan konsultasi psikologi.8
G. KOMPLIKASI
11
Berat
badan
menurun,
dehidrasi,
asidosis
metabolik,
alkalosis,
12
Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan. Pada suatu
penelitian crossover yag melibatkan 14 ibu hamil dengan muntah, makanan
dengan komposisi protein leih banyak menurunkan muntah lebih baik daripada
makanan dengan jumlah yang sama yang mengandung kalori dari karbohidrat dan
lemak atau makanan nonkalori. 1,2,10
c) Terapi Farmakologi
Sekitar 10% dari wanita yang hamil yang mengalami mual muntah
membutuhkan pengobatan. Jika gejala tidak bisa diatasi dengan diet atau
perubahan gaya hidup, antiemetik dengan dosis kecil dapat diberikan. Terapi
farmakologi yang diberikan termasuk vitamin B6, antihistamin, agen prokinetik,
dan obat yang lain. 2,5,6,9
Kombinasi vitamin B6 dan antihisamin doxylamine telah diteliti pada
lebih dari 6000 pasien dan kontrol dengan tidak ada bukti efek teraogenik dan
pada penelitian acak kombinasi ini berhubungan dengan 70% penurunan gejala
mual dan muntah. Kombinasi ini direkomendasikan oleh American college of
Obstetricians and Gynecologist (ACOG) sebagai terapi lini pertama untuk mual
dan muntah pada kehamilan. 2,4,5
Antihistamin lain dapat dilihat pada tabel dibawah. Tidak ada dari obatobatan tersebut yang menunjukkan efek teratogenik. 1,4
Phenothiazine
atau
methoclorpramide
biasanya
digunakan
bila
receptor
antagonist,
seperti
ondansetron,
13
tidak
ditemukan
efek
samping
signifikan
terhadap
keluaran
kehamilan.Dosisnya adalah 250 mg kapsul akar jahe bubuk per oral, empat kali
sehari.2,3,4,9
Terapi akupunktur untuk meredakan gejala mual dan muntah masih
menjadi kontroversi. Penggunaan acupressure pada titik akupuntur Neiguan P6 di
pergelangan lengan menunjukkan hasil yang tidak konsisten dan penelitiannya
14
masih terbatas karena kurangnya uji yang tersamar. Dalam sebuah studi yang
besar didapatkan tidak terdapat efek yang menguntungkan dari penggunaan
acupressure, namun The Systematic Cochrane Review mendukung penggunaan
stimulasi akupunktur P6 pada pasien tanpa profilaksis antiemetik. Stimulasi ini
dapat mengurangi risiko mual. Terapi stimulasi saraf tingkat rendah pada aspek
volar pergelangan tangan juga dapat menurunkan mual dan muntah serta
merangsang kenaikan berat badan. 2,3,4,9
15
I. PROGNOSIS
Pada sebagian besar kasus, mual dan muntah dalam kehamilan akan
sembuh dengan sendirinya setelah usia kehamilan 20 minggu. Dengan penangan
yang baik prognosisnya sangat memuaskan namun dapat menjadi fatal bila terjadi
deplesi elektrolit dan ketoasidosis yang tidak dikoreksi dengan tepat dan cepat.1,8
DAFTAR PUSTAKA
16
1.
2.
3.
4.
5.
2010;363:1544-50.
Kuscu NK, Koyuncu F.Hyperemesis Gravidarum: current concepts and
6.
7.
review.
Journal
by
Oxford
university.
[Review
8.
article].2005;11(5): 527-539.
Saifuddin A, Rachimhadhi T. Hiperemesis Gravidarum. In: Ilmu
9.
10.
2008;63:15-31
DeCherney HA, Nathan L, Goodwin M et al. Renal, Urinary Tract,
Gastrointestinal, & Dermatologic Disorders in Pregnancy. In: Current
Diagnosis & Treatment Obstetrics & Gynecology.10th ed. The McGrawHill Companies;2007.
17