Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Untuk perakitan gelagar jembatan ini dibutuhkan suatu daerah persiapan yang mempunyai
panjang sebesar bentang gelagar. Sebagai tambahan diperlukan pula daerah untuk
menyimpan balok-balok beton yang nantinya berfungsi sebagai penopang sementara gelagar.
Kemudian dengan menggunakan crane gelagar diletakkan pada posisi memanjang di atas alat
bantuan tumpuan, lalu dilakukan penyatuan gelagar, dengan menggunakan metode stressing
atau post tension.
Metode stressing dilakukan apabila kekuatan beton sudah memenuhi persyaratan sesuai
dengan initial jacking force yang telah diapproval. Langkah-langkah stressing adalah sebagai
berikut:
1. Masukkan Strand
3. Stressing
4. Potong strand
6. Finishing
Metode post tension dilakukan dengan menggabungkan beberapa segmen balok untuk
kemudian disatukan dengan menggunakan perekat lalu disetressing.
1. Install Strand Ke Dalam Ducting
3. Proses Stressing
Pekerjaan selanjutnya adalah erection, dengan cara meluncurkan gelagar tersebut pada posisi
bentangan jembatan dengan menggunakan bantuan 2 unit crane dimana 1 crane sebagai
penarik dan 1 unit crane lagi membantu mengangkat/pegangan belakang.
Metode pelaksanaan untuk pekerjaan beton ini dilaksanakan dengan sistem serempak untuk
semua unit dengan metode konvensional (dicor di tempat lokasi pekerjaan). Karena pekerjaan
beton pada pier dikerjakan secara bertahap, maka untuk memulai pekerjaan tahap berikut diberi
pasta dahulu agar terjadi ikatan antara beton yang lama dengan beton yang baru. Prosedur
pelaksanaan pekerjaan pengecoran beton yaitu:
1. Siapkan perijinan untuk memulai pekerjaan (request) yang disetujui oleh direksi pekerjaan,
2. Cek bersama dengan direksi sebelum dilakukan pekerjaan pengecoran,
3. Lakukan pengecoran dan setiap melakukan pengecoran maka campuran beton sudah harus
dilakukan pengecekan terhadap kadar airnya dengan slump test dan buat silinder untuk
pengujian kuat tekan beton tersebut,
4. Pastikan skor-skor dan perancah kuat menopang beton basah sehingga didapatkan hasil yang
sesuai dengan gambar, dan
5. Lakukan pemeliharaan beton dengan penyiraman terus menerus atau dengan pemberian
karung goni sampai beton mencapai umur 28 hari.
E. Standar Mutu
1. Pelaksanaan pekerjaan jembatan ini sesuai dengan standar dan aturan yang sudah ditetapkan,
2. Gelagar beton dan diafragma menggunakan beton dengan mutu yang tinggi dan kualitasnya
sudah teruji di laboratorium. Selain itu untuk dimensinya sudah sesuai dengan perencanaan,
3. Baja tendon yang digunakan mempunyai mutu yang tinggi dan kualitasnya baik. Diameter yang
digunakan sudah sesuai dengan perencanaan,
4. Dalam pelaksanaan pekerjaan selalu mengutamakan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja),
dan
5. Waktu pelaksanaan pekerjaan sudah diatur sedemikian rupa agar mencapai target yang sudah
ditetapkan baik mengenai biaya, mutu, waktu, dan bahan.
F. Kontrol Kualitas
Tujuan dari kontrol kualitas adalah agar kualitas struktur yang dihasilkan sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditentukan. Pengontrolan terhadap kualitas sangat penting untuk menjamin
kekuatan struktur yang telah direncanakan. Pengontrolan tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Kontrol kualitas bahan
2. Kontrol kualitas pekerjaan
3. Kontrol kualitas peralatan
4. Kontrol kualitas tenaga kerja
5. Kontrol waktu
3. Penerimaan bahan: penerimaan bahan hendaknya diawasi dan dicek secara teliti agar mutu
dari bahan yang diperoleh sesuai dengan mutu bahan yang direncanakan sebelumnya
4. Pemakaian bahan: kontrol mutu bahan saat pemakaian bahan dilakukan dengan cara
pengujian kualitas bahan bangunan yang akan digunakan
5. Kontrol Waktu
Pengendalian waktu merupakan kegiatan yang sangat penting dalam pelaksanaan suatu
kegiatan. Kegiatan ini bertujuan agar seluruh pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan
jangka waktu yang telah direncanakan, dan juga agar pekerjaan dapat menghindari kerugian,
baik kerugian waktu maupun biaya. Pengendalian dilakukan dengan Time Schedule dan
Network Planning.
Sumber: http://bestananda.blogspot.com/2013/08/metode-pelaksanaan-pemasangangelagar.html#ixzz2yuocDPPx