Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Kata gizi berasal dari bahasa Arab ghidza, yang berarti makanan.
Ilmu gizibiasa berkaitan dengan makanan dan tubuh manusia. Dalam bahasa
Inggris, food menyatakan makanan, pangan dan bahan makanan.
Pengertian gizi terbagi secara klasik dan masa sekarang yaitu :
Secara Klasik : gizi hanya dihubungkan
dengan kesehatan tubuh (menyediakanenergi, membangun, memelihara
jaringan tubuh, mengatur proses-proseskehidupan dalam tubuh).
Sekarang : selain untuk kesehatan, juga dikaitkan dengan
potensi ekonomiseseorang karena gizi berkaitan
dengan perkembangan otak, kemampuan belajar, produktivitas kerja.
Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang, panggilan yang lazim
pada wanita baik yang sudah bersuami maupun belum . Menyusui adalah proses
pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air susu ibu (ASI) dari
payudara ibu. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan dan
menelan susu . Gizi pada ibumenyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air
susu, yang sangat dibutuhkan untuktumbuh kembang bayi. Bila pemberian
ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit
baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang memuaskan. Ibumenyusui tidaklah
terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting adalahmakanan yang
menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan bayinya. Namun harus tetap memperhatikan makanan yang
menjadi pantangan ibu menyusui.
B.

Tujuan
1. Memberikan pengetahuan yang lebih pada mahasiswa dalam menetukan
asupan gizi pada
ibu menyusui
2. Mahasiswa mampu melakukan secara mandiri dalm menyiapkan asupan
gizi pada ibu menyusui .

BAB II
PEMBAHASAN

A.

Pengertian Ibu Menyusui


Ibu adalah sebutan untuk orang perempuan yang telah melahirkan kita,
wanita yang telah bersuami, panggilan yang lazim pada wanita (Poerwodarminto,
2003).
Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang, panggilan yang lazim pada
wanita baik yang sudah bersuami maupun belum (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
2001).
Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air
susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk
mendapatkan dan menelan susu (http://id.wikipedia.org).
Menyusui adalah memberikan air susu untuk diminum kepada bayi, dan
sebagainya dari buah dada (Kamus Besar Bahasa Indonesia.2001).
ASI menyediakan semua nutris yang dibutuhkan oleh bayi untuk kesehatan dan
tumbuh-kembangnya pada awal-awal kehidupan (0-6 bulan dianjurkan ASI
ekslusif.
Sangat penting untuk mengkonsumsi bervariasi makanan termasuk :
Buah-buahan dan sayuran (dapat juga dibuat dalam bentuk jus),
merupakan makanan yang kaya serat. Umumnya ibu setelah melahirkan
akan mengalami konstipasi (susah BAB) yang kadang dapat sisertai nyeri.
Makanan berserat dapat mengurangi keluhan ini
Makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, roti, kentang sebagai
sumber energi
Sumber protein seperti daging, dan ayam, telur, sebaiknya mengurangi
ikan
Makanan tambahan seperti susu, keju, suplement calsium
Makan ikan baik untuk kesehatan dan pertumbuhan bayi, tetapi dianjurkan untuk
tidak lebih dari dua porsi dalam seminggu. Ini disebabkan zat-zat polutan yang
ada pada ikan dapat ikut melalui ASI dan dapat membahayakan bayi.
Kacang merupakan penyebab alergi yang paling sering, mengenai sekitar 1% dari
manusia, alergi kacang bisa menyebabkan reaksi yang berat. Bayi anda memiliki
resiko tinggi untuk terkena alergi kacang bila anda, suami anda, anak anda yang
lain memiliki riwayat alergi makanan atau alergi lain seperti rhinitis alergika,
asma, ekzema.
Jika bayi anda memiliki resiko tinggi, kacang harus dihindari dari bayi anda
dengan cara anda tidak mengkonsumsi kacang selama menyusui, dan setidaknya s
Sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi suplement, terutama yang mengandung
vit D minimal 10 mcg perhari.

Tubuh ibu sangat efisien membentuk ASI jadi anda tidak perlu makan untuk
berdua. Yang penting makan dengan diet menu seimbang.
Kita seharusnya minum 6-8 gelas (1,2 liter) perhari. Jika anda menyusui anda
membutuhkan lebih banyak minum air dari 6-8 gelas. Jika anda haus, ini berarti
anda sudah dehidrasi, jika warna kencing anda pekat ini juga berarti anda kurang
minum. Lebih baik jika anda minum sesaat sebelum menyusui bayi. Air putih,
susu dan jus merupakan pilihan yang baik. Jangan minum alkohol dan kafein
(kopi).
Bukan gagasan yang baik untuk menurunkan berat badan selama anda
menusui, Ini dikarenakkan anda membutuhkan energi dan anda dapat
menghilangkan kebutuhan nutrisi yang seharusnya didapat oleh bayi anda. Berita
baik akan terjadi pengurangan komposisi lemak tubuh dari ibu selama ia
menyusui, jadi menyusui akan mempercepat mengembalikan berat badan anda
seperti sebelum melahirkan. Jika anda menggunakan diet menu seimbang,
mengurangi lemak dan gula, fisik yang aktif ini akan membantu anda untuk
menurunkan berat badan.
B.

Prinsip Gizi Bagi Ibu Menyusui

Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu,
yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI
berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus
otot serta kebiasaan makan yang memuaskan.
Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang
terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas
dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya. Dalam menyusun
menu, penting untuk memperhatikan syarat-syarat dalam menyusun menu ibu
menyusui yaitu : seimbang, tidak ada pantangan makanan (kecuali ibu memang
alergi bahan makanan tertentu), mudah cerna dan tidak terlalu merangsang
pencernaan.
Gizi Seimbang Bagi Ibu Menyusui. Prinsipnya yaitu sama dengan makanan ibu
hamil, hanya jumlahnya lebih banyak dan mutu lebih baik.
Syarat-syarat bagi ibu menyusui:
Susunan menu harus seimbang
Dianjurkan minum 8-12 gelas/hari
Menghindari makanan yang banyak bumbu, terlalu panas/dingin, tidak
menggunakan alkohol, guna kelancaran pencernaan ibu
Dianjurkan banyak makan sayuran berwarna
Bahan makanan yang dianjurkan untuk ibu menyusui:
Jumlah dan mutunya lebih banyak daripada saat hamil / keadaan biasa
(tinggi kalori tinggi protein)

Bahan makanan sumber kalori : beras, roti, mie, kentang, bihun dan
sebagainya.
Bahan makanan sumber protein : daging, telur, hati, ayam, ikan, tahu,
tempe, kacang-kacangan sebagainya.
Bahan makanan sumber vitamin dan mineral yang dapat meningkatkan
produksi ASI yaitu sayuran yang berwarna hijau/kuning, buah-buahan
yang dagingnya berwarna merah/kuning, misalnya : bayam daun singkong,
daun katuk, lamtoro gung tanpa kulit, pepaya, pisang, jeruk, jambu air,
mangga sebagainya.
Mengkonsumsi aneka ragam bahan makanan sumber zat besi dalam
jumlah yang cukup setiap harinya misalnya: bayam, daun pepaya,
kangkung, kacang merah, kacang hijau dan kacang tanah. sebagainya.
Mengkonsumsi aneka ragam bahan makanan yang mengandung zat
kapur/kalsium misalnya daun singkong, daun katuk, bayam, daun pepaya,
singkong, keju, ikan teri dan susu. sebagainya.
Perlu lebih banyak minum air putih untuk membantu memperbanyak
produksi ASI
Bahan makanan yang dibatasi :
Bahan makanan yang berbau merangsang : petai, bawang, jengkol.
Bahan makanan yang merangsang, misalnya cabe, merica, jahe, karena
bisa menyebabkan bayi mencret.Bahan makanan yang manis dan
berlemak, karena bisa menyebabkan ibu menjadi gemuk.
Selain makanan, produksi ASI sangat tergantung pada 3 hal penting, yaitu:
Permintaan bayi : hendaknya ibu sesering mungkin menyusui bayinya
karena dengan demikian produksi ASI akan bertambah banyak dan cukup
untuk kebutuhan bayi.
Psikologis ibu : ibu menyusui perlu istirahat cukup, ketenangan jiwa dan
pikiran
Perlu perawatan payudara untuk memberi rangsangan pada kelenjar susu
agar produksi ASI meningkat.
C.

Kebutuhan Gizi Pada Ibu Menyusui


Kebutuhan gizi pada ibu yang sedang menyusui sangatlah harus
dipertimbangkan karena menyangkut gizi anak sebelum lahir dan semasa bayi.
Selain itu, ibu yang memiliki gizi yang cukup juga dapat membantu pemulihan
yang lebih cepat pasca persalinan. Selain itu, produksi ASI juga dapat bertambah.
Apabila gizi ibu tidak di penuhi dengan baik semasa hamil dan menyusui tentu
akan menimbulkan dampak negative terhadap status gizi ibu,kesehatan ibu
dan anak karena ASI yang akan dihasilkan akan berkualitas rendah.
Zat gizi yang dibutuhkan antara lain:

Energi

Karena kondisi ibu yang sedang hamil, maka membutuhkan tambahan masukan
energi untuk mencukupi kebutuhan untuk ibu dan janin. Untuk itu dibutuhkan
sebesar 700 kkal/jari (6 bulan pertama menyusui). Untuk 6 bulan kedua
dibutuhkan sekitar rata-rata 500 kkal/ hari dan pada tahun kedua dianjurkan
tambahan sebanyak 400 kkal/hari.

Protein
Tambahan protein dibutukan sebesar 16 g/hari untuk 6 bulan pertama. Pada 6
bulan kedua dibutuhkan protein sekitar 12 g/hari dan untuk tahun kedua
dibutuhkan sebesar 11g/hari.

Zat besi
Terdapat sebanyak 0,3 mg/ hari dikeluarkan dalam bentuk ASI. Oleh karna itu
perlu ditambahkan dengan basal loss sehari-hari. Rata-rata kebutuhan zat besi
untuk 6 bulan pertama menyusui adalah 1,1 mg/hari. Sehingga memerlukan
tambahan zat besi sebesar 5 mg/ hari.

Kalsium
Diperlukan tambahan dalam jumlah yang cukup besar sekitar 400 mg, karena
dalam proses produksi ASI, tubuh juga menjaga konsenterasi kalsiun dalam ASI
relative konstan baik dalam kondisi intake kalsium cukup atau kurang. Jika intake
kalsium tidak mencukupi maka kebutuhan kalsium dalam produksi ASI akan
diambil dari deposit yang ada pada tubuh ibu, termasuk dalam tulang.

Vitamin D
Penting untuk kesehatan gigi dan pertumbuhan tulang.

Vitamin B-6
Memetabolisme lemak dan protein, memfasilitasi pertumbuhan sel, mendukung
syaraf dan sistem kekebalan. Vitamin B-6 sangat dibutuhkan bagi produksi sel
darah merah dan putih.

Folic Acid (Asam folat)


Mensintesis DNA dan membantu dalam pembelahan sel.

Vitamin B-12
Mendukung sistem saraf dan produksi sel darah merah.

Zinc (Seng)
Mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat dan penting
dalam penyembuhan luka.
Kandungan vitamin dan mineral dapat memastikan bahwa ibu dan bayi
memperoleh nutrisi yang mereka butuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan
yang sehat. Semua gizi tersebut dapat didapatkan pada:
a)
Sayur-sayuran
Sayuran merupakan sumber utama makanan yang kaya zat besi, serat, asam folat,
beta-carotene, vitamin C, lycopene, flavonoids dan beta-glucans. Makan-makanan
kaya zat besi membantu memelihara tingkat energi Anda sekaligus mampu
mencegah anemia. Folate atau asam folat sangat penting dalam pembentukan sel
darah merah. Jika Anda suka sayuran mentah, coba makan bayam, selada, tomat,

ketimun, dan jamur. Jika Anda memilih sayuran yang telah dimasak,
pertimbangkan gambas, kacang polong, jagung, kentang, dan labu. sebaiknya
makan 3-5 hidangan sayuran setiap hari.
b)
Buah-buahan
Buah yang sehat dan warnanya terang bagus dikonsumsi setelah makan.
Kandungan vitamin A, B, K, dan C dalam buah baik untuk membangun sistem
kekebalan tubuh ibu dan bayi. Asupan buah juga membantu tubuh penyerapan zat
besi. Konsumsi buah-buahan seperti blueberry dan strawberry sangat disarankan
karena mengandung anti oksidan dan serat tinggi. Buah dapat dimakan dalam
keadaan alami, beku atau dijus. Usahakan makan 3-5 porsi buah setiap hari.
c)
Kacang-kacangan
Kacang mengandung banyak protein dan merupakan sumber lemak sehat. Protein
penting memperbaiki sel-sel vital dalam tubuh. Banyak kacang-kacangan yang
juga mengandung vitamin B, E, C, folat, kalium, kalsium, magnesium dan fosfor.
Tingkat cukup kalsium diperlukan untuk membangun tulang yang sehat dan gigi.
Kacang juga baik untuk camilan termasuk kenari, kacang pinus, kemiri, hazelnut,
kacang Brasil dan pistachio.
d) Ikan
Ikan tinggi omega 3 yang penting bagi pertumbuhan bayi. Tapi ingat, menurut US
Environmental Protection Agency (EPA), ibu menyusui tidak boleh makan ikan
hiu, ikan todak, makarel raja, atau ikan ubin karena tingkat kandungan merkurinya
sangat tinggi. Ikan salmon pollock tuna dan ikan patin masih aman dikonsumsi
12 ons seminggu karena termasuk jenis ikan rendah merkuri.
Hal yang paling penting dalam memenuhi gizi adalah menjaga pola makanan
bergizi untuk ibu menyusui, terutama makanan yang banyak mengandung protein,
vitamin, mineral, dan cairan.
Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu
ibu yang dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil.
Rata-rata kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nurisi baik adalah 70
kal/ 100 ml, dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang
dihasilkan. Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640 kal/ hari untuk 6 bulan
pertama dan 510 kal/ hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu
normal. Rata-rata ibu harus mengonsumsi 2300-2700 kal ketika menyusui
(Dudek, 2001).
Protein. Ibu memerlukan tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal ketika
menyusui. Jumlah ini hanya 16 % dari tambahan 500 kal yang dianjurkan.
D.

Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Menyusui

1. Makanan: pengaruh makanan mempunyai kaitan yang sangat erat pada volume
ASI yang diproduksi setiap harinya.

2. Cairan : Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan.
Dianjurkan ibu menyusui minum 2-3 liter per hari, dalam bentuk air putih, susu
dan jus buah.
3. Protein: penambahan 15-20 gram protein sehari sangat dianjurkan karena
adanya variasi dari tiap individu. Jumlah ini hanya 16 % dari tambahan 500 kal
yang dianjurkan.
4. Suplementasi: jika makanan yang dikonsumsi sehari-hari telah seimbang,
suplementasi tidak diperlukan kecuali jika kekurangan satu atau lebih zat gizi.
5. Vitamin dan mineral.
Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi daripada
selama hamil. Pemenuhan vitamin akan menaikan jumlah vitamin yang
terkandung di dalam Asi. Vitamin sangat baik bagi bayi sebab bisa
mengoptimalkan kekebalan tubuh. Adapun mineral seperti kalsium pada bayi
karena bayi membutuhkan kalsium yang diperoleh Asi sebab tulangnya sedang
tumbuh. Karena itu, konsumsi kalsium pada ibu harus ditingkatkan
6. Aktivitas: aktivitas dari ibu sebagai pemasok ASI terbaik untuk si kecil ikut
menjadi pengaruh dalam gizi, semakin banyak aktivitas yang
membuat stress tingkat tinggi, akan membuat Ibu tidak optimal.

E.

Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Menyusui


Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air
susu dan jumlah nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh
tambahan zat makanan 800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan
untuk aktivitas ibu itu sendiri.
Bila kebuhan energi wanita usia reproduksi sebesar 2100 kcal/hari,seorang ibu
menyusui memerlukan asupan rata-rata 2700 kcal dalamkesehariannya.Tambahan
sebesar 500 sampai 700 kkal tersebut tak lain di perlukan untuk keperluan
Biosintesis ASI. Ekstra energi tersebut pun tidak semuanya harus didapatkan dari
intke makanan yang di konsumsi ibu menyusui sehari-hari. 200 kcal ternyata telah
tersedia di tubuh ibu berupa cadangan deposit yang telah di bentuk sejak
dimulainya prosesnya masa kehamilan. Sisa 300 sampai 500 kcal/harilah yang
baru diharapkan di peroleh dati intake makanan keseharian sang ibu. Jadi tidak
tepat bila dikatakan seorang ibu menyusui harus makan dengan porsi besarbesaran agar tidak kelaparan dan produksi ASI lancar.

Hubungan antara data antrometri sang ibu menyusui-misalnya Body Mass


index (BMI) dengan volume dan energi yang dihasilkan dari asi juga tidak dapat
di buktikan keterkaitannya hingga saat ini. Study-study ilmiah bahkan
membuktikan bahwa dengan status gizi ibu yang marginal, kuantitas ASI yang
dihasilkan dapat mencukupi kebutuhan sang bayi.
Data antropometri sendiri misalnya BMI, biasa yang akan berpengaruh
terhadap berat badan bayi yang akan dilahirkan, namun tidak ada kaitannya dengn
produksi asi.karenanya ibu menyusui yang kurus, normal ataupun overweight
sebenarnya tidk perlu menghawatirkan volume produksi ASI yang dihasilkan
dengan bekal keyakinan produksi ASI akan mencukupi si kecil dan seringnya
insentitas si kecil menyusu pada ibu, maka akan di jamin produksi ASI akan
sesuai dengan kebutuhan sang buah hati.
Saat menyusui minuman keras sebisa mungkin dihindari. Selain itu
meroko selama menyusui dapat membahayakan bayi dan mengurangi produksi
susu. Penggunaan pil KB selama menyusui harus dihindari sebab dampak jangka
panjang hormon dalam pil masih belum diketahui. Pil KB juga di ketahui
mengurangi produksi susu. Namun, pil POP(Progesteron onli pil/low- dose) tidak
mempengaruhi produksi susu, dan pada kasus khusus pil ini boleh
digunakan(misalnya pada kasus ibu diabetes yang tidak boleh hamil). Namun,
kebanyakan wanita sebaiknyamenggunakan metode Hb alami, kondom, atau IUD
dari pada menggunakan KB hormonal.
F. Menu Seimbang Untuk Ibu Menyusui
Untuk mencukupi keperluan gizi pada ibu menyusui sesungguhnya dapat
diatasi dengan menu gizi seimbang. Apalagi pola mengonsumsi dengan menu ini
bisa menangani sebanyak problem yang banyak ditemukan pada balita, yakni
anemia gizi ( kekurangan zat besi ), kekurangan zat yodium, kekurangan vit. A,
serta kekurangan kalori protein.
Menu gizi seimbang yang dibutuhkan ibu menyusui sesungguhnya cukup mudah
dibuat. Sayuran hijau, layaknya bayam, kangkung, brokoli, daun katuk, daun
papaya memiliki kandungan banyak gizi yang dibutuhkan anak. Begitupun untuk
buah-buahan berwarna layaknya wortel, tomat, jeruk, pisang, ataupun papaya juga
amat baik untuk ibu menyusui.
Namun untuk mencukupi tambahan daya, mengonsumsi yang cukup baik serta
murah yaitu dari unsur hewani ataupun nabati, layaknya telur ayam, tempe serta
tahu, kacang-kacangan, daging ayam, serta susu. Mengonsumsi susu sapi murni
amat disarankan untuk ibu menyusui hindari susu formula yang justru kurang baik
dikarenakan banyak memiliki kandungan bahan pengawet serta bahan tambahan
dari zat-zat kimia.
Tak hanya mengonsumsi variasi menu makanan dengan bergantian serta seimbang
untuk mencukupi keperluan gizi pada ibu menyusui, yang tidak kalah pentingnya

yaitu situasi psikologis serta keikhlasan ibu waktu menyusui. Sebanyak penelitian
juga mendapatkan kaitan yang cukup penting pada ketenangan jiwa ibu saat
mempengaruhi produksi serta kualitas ASI.

Syarat Gizi untuk Ibu menyusui :


1. Susunan menu harus seimbang
2. Dianjurkan minum 8-12 gelas/hari
3. Menghindari makanan yang banyak bumbu, terlalu panas/dingin, tidak
menggunakan alkohol, guna kelancaran pencernaan ibu
4. Dianjurkan banyak makan sayuran berwarna
Bahan makanan yang dianjurkan untuk ibu menyusui:
1. Jumlah dan mutunya lebih banyak daripada saat hamil / keadaan biasa (tinggi
kalori tinggi protein)
2. Bahan makanan sumber kalori : beras, roti, mie, kentang, bihun, dsb
3.Bahan makanan sumber protein : daging, telur, hati, ayam, ikan, tahu, tempe,
kacang-kacangan dsb.
4. Bahan makanan sumber vitamin dan mineral yang dapat meningkatkan
produksi ASI yaitu sayuran yang berwarna hijau/kuning, buah-buahan yang
dagingnya berwarna merah/kuning, misalnya : bayam daun singkong, daun katuk,
lamtoro gung tanpa kulit, pepaya, pisang, jeruk, jambu air, mangga dsb.
5. Mengkonsumsi aneka ragam bahan makanan sumber zat besi dalam jumlah
yang cukup setiap harinya misalnya: bayam, daun pepaya, kangkung, kacang
merah, kacang hijau dan kacang tanah.
6. Mengkonsumsi aneka ragam bahan makanan yang mengandung zat
kapur/kalsium misalnya daun singkong, daun katuk, bayam, daun pepaya,
singkong, keju, ikan teri dan susu.
7. Perlu lebih banyak minum air putih untuk membantu memperbanyak produksi
ASI
Bahan makanan yang dibatasi :
1. Bahan makanan yang berbau merangsang : petai, bawang, jengkol.
2. Bahan makanan yang merangsang, misalnya cabe, merica, jahe, karena bisa
menyebabkan bayi mencret.
3. Bahan makanan yang manis dan berlemak, karena bisa menyebabkan ibu
menjadi gemuk.

Contoh Menu Sehat Untuk Ibu Menyusui


Pagi
Jam 08.00

Susu 1 gelas (200cc)


Nasi (100gr), Pecel Sayuran (100gr), Semur

Jam 11.00
Jam 13.30

Jam 16.00
Jam 19.00

Jam 22.00
G.

Daging (30 gr), Tempe Goreng atau Bacem


(50gr).
Sup Kacang Merah Segar (25gr), Ayam
(15gr), dan Wortel (50gr).
Nasi (200gr), Pepes Ikan (75 gr), Daun
Singkong (25gr), Ayam Panggang Kalasan
(50gr), Tahu Bacem (50gr), Sayur Bening
Daun Katuk Oyong (150gr), dan Buah
(100gr).
Slada Buah atau Rujak Buah (150gr),
Minuman Air Kacang Hijau.
Nasi (200gr), Sate Ayam Ati (50gr), Daging
Ayam (25gr), Tempe (50gr), Aneka Sayuran
(100gr), dan Buah.
Susu 1 gelas (200cc)

Dampak Kekurangan Gizi Pada Ibu Menyusui

Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan


pada ibu danbayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbang anak,
bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi. Kekurangan zat-zat esensial
menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang.

Anda mungkin juga menyukai