Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MATERI
PENGUJIAN KOMPONEN BIOAKTIF POLIFENOL
SEBAGAI ANTIOKSIDAN
Disusun Oleh :
Lina Isnawati / 131710101033
Kelompok F / THP-C
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanpa disadari, dalam tubuh kita terbentuk radikal bebas secara terus-menerus,
baik berupa proses metabolisme sel normal, peradangan, kekurangan gizi, dan akibat
respon terhadap pengaruh dari luar tubuh, seperti polusi lingkungan, ultraviolet (UV),
asap rokok dan lain-lain (Winarsi, 2007). Radikal bebas yang terbentuk dalam tubuh ini
bisa dihambat oleh antioksidan yang melengkapi sistem kekebalan tubuh. Namun,
dengan bertambahnya usia seseorang,sel-sel tubuh mengalami degenerasi yang
berdampak pada menurunnya respon imun di dalam tubuh. Akibatnya radikal bebas
yang terbentuk didalam tubuh tidak lagi diimbangi oleh produksi antioksidan. Oleh
karena itu, tubuh kita memerlukan suatu antioksidan eksogen yang dapat diperoleh
dari buah-buahan dan sayur-sayuran.
Antioksidan adalah senyawa kimia yang dapat menyumbangkan satu atau lebih
elektron kepada radikal bebas, sehingga radikal bebas tersebut dapat diredam (Nely,
2007). Polifenol adalah kelompok zat kimia yang ditemukan pada tumbuhan. Zat ini
memiliki tanda khas yakni memiliki banyak gugus fenol dalam molekulnya. Polifenol
memiliki spektrum luas dengan sifat kelarutan pada suatu pelarut yang berbeda-beda
(Hattenschwiler dan Vitousek, 2000). Polifenol adalah kelompok zat kimia yang
ditemukan pada tumbuhan. Polifenol sering terdapat dalam bentuk glikosida polar dan
mudah larut dalam pelarut polar (Hosttetman, dkk, 1985). Polifenol membantu
melawan pembentukan radikal bebas dalam tubuh sehingga dapat memperlambat
penuaan dini (Arnelia, 2002).
Tanaman pangan diketahui kaya akan
polifenol, yang mempunyai khasiat sebagai antioksidan dan antimikroba. Biji kakao
kaya akan komponen-komponen senyawa fenolik, antara lain : katekin, epikatekin ,
proantosianidin, asam fenolat, tannin dan flavonoid lainnya (Sartini, et al.,2007).
Sumber antioksidan dari jenis tumbuhan lain adalah daun teh. Daun teh mengandung
senyawa polifenol, khususnya golongan katekin (Farmiati, 2000). Selai kakao dan teh
kopi juga mengandung senyawa polifenol yang berpotensi sebagai antioksidan.
Senyawa polifenol utama pada kopi adalah asam klorogenat dan asam kafeat (Mursu,
et al., 2005).
Kandungan polifenol berbagai jenis tumbuhan berbeda-beda.
Beberapa jenis
bahan pangan mengandung polifenol yang tinggi, sedangkan jenis bahan pangan lain
mengandung polifenol yang rendah. Dengan demikian perlu dilakukan pengujian
kandungan total polifenol beberapa jenis bahan pangan untuk mengetahui kemampuan
suatu bahan pangan sebagai antioksidan dalam menangkal radikal bebeas.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum pengujian komponen bioaktif polifenol sebagai
antioksidan adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui total polifenol dalam beberapa sampel bahan makanan,
2. Mengetahui metode pengujian total polifenol menggunakan metode follin
ciocalteu.
atau
Gambar 2.1 Phenol
Kopi
Kopi mempunyai kapasitas antiosidan 5-8 kali lebih tinggi dibandingkan teh
(Natella, et al., 2002 dalam Yusmarini, 2011) dan salah satu komponen yang berperan
adalah senyawa polifenol. Jumlah total polifenol untuk secangkir kopi rata-rata berkisar
antara 200 550 mg. Salah satu komponen polifenol yang terdapat dalam jumlah yang
banyak dalam kopi adalah asam klorogenat (Nardini, et al, 2002 dalam
dalam
tokoferol
yang
golongan
utama
dalam
flavonoid
produk
terutama
kakao
katekin
yang
dan epikatekin
berperan
adalah
sebagai antioksidan
(Osakabe, et al, 1997 dalam Wardhani, et al, 2014 dan Supriyanto, et al, 2007).
Polifenol kakao dapat mencegah terbentuknya radikal bebas, dapat melindungi
oksidasi LDL darah, berpengaruh terhadap antimutagenik, dan dapat menghambat
tumor (Yamagishi, et al, 2002 dalam Wardhani, et al, 2014).
Sampel A4 (Komposisi: Sari jahe segar, gula pasir, serbuk kakao, serai,
garam)
2. Kopi yang teridir dari beberapa produk sampel, antara lain:
Sampel B1 (Komposisi: Kopi arabika).
Sampel B2 (Komposisi: Kopi bubuk, ekstrak ginseng, gula, krimer).
Sampel B3 (Komposisi: Kopi robusta, kopi arabika).
Sampel B4 (Komposisi: Kopi bubuk, jahe, gula).
Sampel B5 (Komposisi: Kopi robusta).
Sampel B6 (Komposisi: Kopi bubuk minim kafein, gula, krimer).
Sampel B7 (Komposisi: Biji Kopi 70%, gula, garam, margarin).
Sampel B8 (Komposisi: Bubuk kopi, serbuk jahe).
3. Teh yag terdiri dari beberapa prdouk sampel, antara lain:
Sampel C1 (Komposisi: Teh hitam)
Sampel C2 (Komposisi: Air, gula, ekstrak teh melati (teh dan bunga
melati)/teh hitam)
Sampel C3 (Komposisi: Teh hijau, perisa melati(mengandung lesitin
karbonat)
Sampel C5 (Komposisi: Daun teh hijau)
Sampel C6 (Komposisi: Air, sirup fruktosa, gula, teh hijau bubuk (0,096%),
perisa identik sakura, antioksidan, asam askorbat, pengatur keasaman
3.1.2
1.
2.
3.
4.
natrium bikarbonat)
Sampel C7 (Komposisi: Teh hijau)
Sampel C8 (Komposisi: Air, gula pasir, daun teh hijau dengan melati &
vitamin C)
Sampel C9 (Komposisi: Daun teh dan bunga melati)
Sampel C10 (Komposisi: Air, gula, teh melati (daun teh + bunga melati),
Peneraan hingga 50 mL
Ekstrak sampel
Residu
Gambar 3.1 Skema Ekstraksi Senyawa Polifenol dalam Sampel Bahan Padat
Senyawa polifenol dalam bahan padat diekstraksi dengan cara maserasi.
Ekstraksi dengan cara maserasi merupakan proses pengekstrakan menggunakan
pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan
kamar (Depkes RI, 2000). Metode ekstraksi dengan maserasi memiliki banyak
keuntungan antara lain prosedur dan peralatan yang digunakan sederhana, metode
ekstraksi maserasi tidak dipanaskan sehingga bahan alam tidak menjadi terurai
(Hainrich, 2004).
Dalam praktikum ini, setiap bahan uji yang digunakan sebanyak 22 sampel, yang
terdiri dari sampel padat dan sampel cair. Pengekstrakan ini hanya dilakuakan untuk
sampel padat. Masing-masing sampel padat dilakukan pengekstrakan ulangan
sebanyak dua kali. Karena dalam pengujian total polifenol ini pengukuran total polifenol
pada setiap sampel dilakukan pengulangan sebnayak dua kali.
Ekstraksi metode maserasi ini dilakukan dengan cara pertama-tama bahan
dilakukan penimbangan untuk mengetahui berat secara pasti dari bahan yang akan
digunakan. Dalam praktikum ini berat bahan yang akan diekstrak sebanyak 1,5 gram.
Bahan tersebut dimasukkan dalam beaker glass, kemudian ditambahkan aquades
hangat sebanyak 50 mL sebagai larutan pengekstrak. Aquades yang digunakan dalam
proses pengekstrakan menggunakan aquades hangat, hal ini dilakukan untuk
mempercepat proses pengektrakan bahan.Campuran bahan dan pelarut diaduk
menggunakan spatula selama 10 menit. Pengdukan dilakukan agar proses ekstraski
senyawa polifenol dalam bahan lebih efektif dan efisien, dengan polifenol yang
terkekstrak optimal.
Setelah 10 menit pengadukan campuran bahan dan pelarut tersebut dilakukan
penyaringan menggunakan kertas saring. Hasil saringan (filtrat) yang diperoleh
ditampung dalam labu takar 50 mL. Penyaringan dilakuka untuk memisahkan antara
residu dan filtrat bahan, dimana polifenol terkstrak dalam filtrat, sehingga filtrat inilah
yang kemudian akan digunakan untuk pengujian total polifenol. Filtrat yang telah
+ aquadest
Tera hingga 5 ml
Vortex
Pendiaman 5 menit
+ 1 ml Na2CO3
standar
memberikan
Larutan folin ini digunakan untuk membentuk larutan berwarna yang dapat
diukur absorbansinya. Reagen Folin-Ciocalteu ini merupakan pereaksi spesifik
untuk senyawa fenol (Waterhause, 1999). Semakin tinggi kandungan fenol
(jumlah gugus hidroksil fenolik) suatu sampel, maka semakin tinggi pula
absorbansinya. Campuran larutan sampel dan follin tersebut kemudian
divorteks
untuk
menghomogenkan
campuran
larutan.
Dan
dilakukan
Peneraan hingga 5 mL
+ follin ciocalteu 0,5 mL
Pengocokan
Pendiaman 5 menit
+ Na2CO3 (7%) 1mL
Pengocokan
Pendiaman 30 mnt ditempat gelap
Spektofotometri (765 nm)
Perhitugan total polifenol:
reagen
Follin-ciaucalteau
(campuran
fosfomolibdat
dan
fosfotungstat) dalam mereduksi gugus hidroksil dari polifenol. Inti aromatis pada
senyawa polifenol, yang berupa gugus hidroksil polifenol dapat mereduksi
fosfomolibdat menjadi molibdenum yag berwarna biru. Kandungan total
polifenol dalam bahan dinyatakan dalam GAE (Gallic Acid Aquivalent).
Sampel ekstrak hasil ekstrasi sebelumnya diambil 0,1 mL menggunakan
pipet dan dimasukkan dalam tabung reaski, kemudian dilakukan peneraan
hingga volumenya menjadi 5 ml, peneraan dilakukan dengan penambahan
aquades sebanyak 4,9 mL, sehingga terbentuk volume larutan 5 ml.
Selanjutnya ditambahkan 0,5 mL follin-ciaucalteau. Larutan folin ini digunakan
untuk membentuk larutan berwarna yang dapat diukur absorbansinya. Reagen
Folin-Ciocalteu
ini
merupakan
pereaksi
spesifik
untuk
senyawa
fenol
3. Contoh Perhitungan
pengenceran
jumlah
cuplikan
Perhitungan total
polifenol
dihitung dengan rumus:
Total polifenol =
Contoh:
Ulangan 1
Y
= 12,558 x - 0,0125
0,416
= 12,558 x - 0,0125
X= 0,0341
Total polifenol
0,0341mg
0,1 ml
50 ml
1,5 g
= 11,3739 mg GAE/g
Ulangan 2
Y
= 12,558 x - 0,0125
0,326
= 12,558 x - 0,0125
X
= 0,0270
Total polifenol
0,0270mg
0,1 ml
50 ml
1,5 g
= 8,9850 mg GAE/g
Rata-rata
11,3739 +8,985
2
= 10,1795 mg GAE/g
SD
( 11,373910,1795 ) ( 8,98510,1795 )
(21)
= 1,6892
RSD
1,6892
10,1795
x 100%
= 16,5943%
Sampel B8
Ulangan 1
Y
= 12,558 x - 0,0125
1,011
= 12,558 x - 0,0125
X
= 0,0815
Total polifenol
0,0815mg
0,1 ml
50 ml
1,5 g
= 27,1673 mg GAE/g
Ulangan 2
Y
1,508
X
= 12,558 x - 0,0125
= 12,558 x - 0,0125
= 0,1211
0,1211 mg
0,1 ml
Total polifenol =
50 ml
1,5 g
= 40,3594 mg GAE/g
Rata-rata
27,1673+ 40,3594
2
= 33,7634 mg GAE/g
SD
( 27,167333,7634 ) ( 40,359433,7634 )
(21)
= 9,3282
RSD
9,3282
33,7634
x 100%
= 27,6283%
SD
RSD
13,8424
0,0000
0,0000
6,5961
6,9943
0,5631
8,0505
8,5868
9,5955
9,0912
0,7133
7,8456
A4
4,8176
5,1096
4,9636
0,2065
4,1598
B1
25,0703
25,7605
25,4154
0,4880
1,9203
B2
11,6128
13,2054
12,4091
1,1261
9,0751
B3
0,117
0,114
0,1155
0,0021
1,8366
B4
9,4667
9,3333
9,4000
0,0943
1,0035
Ulangan 1
Ulangan 2
A1
13,8424
13,8424
A2
7,3924
A3
Rata-rata
B5
31,7062
36,8291
34,2677
3,6224
10,5710
B6
6,1714
6,2245
6,1980
0,0375
0,6058
B7
11,3739
8,985
10,1795
1,6892
16,5943
B8
27,1673
40,3594
33,7634
9,3282
27,6283
C1
49,4373
49,4373
0,0000
0,0000
C2
0,0044
0,0038
0,0041
0,0004
10,3479
C3
12,2498
38,3952
25,3225
18,4876
73,0085
C4
0,0038
0,0052
0,0045
0,0010
21,9989
C5
90,3333
92,6667
91,5000
1,6500
1,8032
C6
0,0035
0,0033
0,0034
0,0001
4,1595
C7
26,9815
35,7674
31,3745
6,2126
19,8014
C8
0,0054
0,0057
0,0056
0,0002
3,8222
C9
23,8759
22,0444
22,9602
1,2951
5,6405
C10
0,0025
0,003
0,0028
0,0004
12,8565
3.2 Pembahasan
Penentuan
kandungan
total
fenol dilakukan
untuk
mengetahui
potensi
penangkal radikal bebas dalam suatu ekstrak. Analisis total fenol dengan metode ini
menggunakan reagen folin ciocalteu dan pada penentuan kadar fenol perlu dibuat
kurva standar yang menggunakan standar asam galat. Kurva standar yang
memberikan hubungan antara konsentrasi asam galat dengan absorbansinya
(Adam, 2013).
Data aktivitas atioksidan yang diperoleh diolah, kemudian ditabulasi dan
dinarasikan secara deskriptif. Hasil analisis oleh gold standart dihitung nilai Relative
Standart Deviation (RSD). Bila RSD hitug lebih kecil dari RSD yang dihitung maka data
dapa dterima (Dhyanaputri, 2013). Presisi atau ketelitian hasil analisis aktivitas
antioksidan diukur dengan menghitung Standart Deviasi (SD) dari data yag diadapt
kemudian dihitung niali Relative Standart Deviation (RSD) atau keovisien keragaman.
Jika nilai RSD lebih kecil dari atau sama dengan 5% maka data terebut dapat diterima
atau dapat dikatakan presisis (Neilsen, 2003)
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
C10 C6 C2 C4 C8 B3 A4 B6 A2 A3 B4 B7 B2 A1 C9 C3 B1 C7 B8 B5 C1 C5
yang tidak mengalami proses fermentasi. Dalam pengolahan teh, selam proses
fermentasi polifenol teroksidasi oleh polifenol oksidase membentuk quinon dan
diquinon (Biehl, 1984; Voigt,et al., 1994).
Pada praktikum total polifenol ini secara keseluruhan nilai SD (Sandart Deviation)
yang diperoleh berkisar antara 0 - 18,4876%. Dan nilai RSD yang diperoleh pada tiap
ulangan masing-masing sampel berkisar anatara 0 - 73,0085%. Nilai % RSD (Relative
Standart Deviation) yang dapat diterima ialah <5%. Nilai RSD <5% menunjukkan
bahwa metode analisis yang digunakan telah memnuhi syarat kepresisian, begitu
sebaliknya. Pada praktikum ini sebagian besar niali RSD yang diperoleh pada ulangan
masing-masing sampel adalah >5%. Hal ini menunjukkan metode analisis yang
digunakan belum memenuhi syarat kepresisisan. Tingginya nilai ketidak pastian pada
proses penentuan nilai absorbansi mengakibatkan variasi hasil analisis yang cukup
besar. Variasi tersebut dapat bersumber dari beberapa macam faktor ketidakpastian.
Pada analisis spektroskopi, faktor efisiensi ekstraksi serta derivatisasi merupakan
faktor yang sulit dikontrol dan dapat menyebabkan perbedaan yang cukup besar
(Romero et al., 2004). Hal inilah yang menyebabkan secara umum nilai %RSD dari
ulangan masing-masing perlakuan seperti yang diperlihatkan pada Tabel 5.1 lebih dari
5%.
Nilai rata-rata kandungan total polifenol pada sampel yang berupa kakao (sampel
A) berkisar antara 4,9636 13,8424 mg GAE/g. Nilai rata-rata total polifenol untuk
sampel A1 yang berbahan bubuk kako, vanili dan soda kue sebesar 13,8424 mg
GAE/g. Sampel A2 yang bebahan bubuk kakao, gula, susu bubuk dan vanili, memiliki
nilai rata-rata total polifenol sebesar 6,9943 mg GAE/g. Sampel A3 yang berbahan
coklat bubuk, gula halus, susu bubuk krimer dan agar-agar, memiliki nilai rata-rata total
polifenol sebesar 9,0912 mg GAE/g. Dan sampel A4 yang memiliki komoposisi sari
jahe segar, gula pasir, serbuk kakao, serai dan garam, memiliki rata-rata nilai
kandungan total polifenol sebesar 4,9636 mg GAE/g. Berdasarkan nilai tersebut dapat
diketahui.
Perbedaan
rata-rata
kandungan
total
polifenol
setiap
sampel
ini
menjadi tidak dikenal sebagai polifenol pada hasil analisis kadar polifenol. Semakin
banyak atom H yang diambil, makin kecil kadar polifenol yang terukur (Ribereau
Gayon, 1972 dalam Supriyanto, 2007).
. Nilai SD pada masing-masing pengulangan untuk sampel A1 yang memiliki nilai
rata-rata total polifenol tinggi adalah 0% dan nilai RSD yang dimiliki ialah 0Sedangkan
untuk sampel A4 memiliki kepresisian yang yang baik karena nilai SD yang dimiliki
sebesar 0,2065%, sedangakan nilai RSD yang dimiliki yaitu 4,1598%. %. Hal ini
menunjukkan bahwa metode analisis yang digunakan telah memenuhi syarat
kepresisian atau sangat presisi karena nilai RSD nya termasuk pada kisran nilai RSD
yang dapet diterima, yaitu dibawah 5%.
Pada sampel B yang merupakan sampel berupa produk kopi memiliki rata-rata
kandungan total polifenol berkisar atara 0,115534,2677 mg GAE/g. Rata-rata nilai
total kandungan polifenol untuk sampel B1 yang merupakan jenis kopi arabika sebesar
25,4154 mg GAE/g. Sampel B2 yang memiliki komposisi
ekstrak ginseng, gula, krimer memiliki kandungan total polifenol sebesar 12,4091 mg
GAE/g. Sampel B3 yang memiliki komposisi terdiri dari kopi robusta, kopi arabika
memiliki kandungan total polifenol sebesar 0,1155. mg GAE/g.
Sampel B4 yang
memiliki komposisi terdiri dari kopi bubuk, jahe, gula memiliki kandungan total polifenol
sebesar 9,4 mg GAE/g. Sampel B5 yang merupakan kopi robusta memiliki kandungan
total polifenol sebesar 34,2677. Sampel B6 yang memiliki komposisi terdiri dari kopi
bubuk minim kafein, gula, krimer memiliki kandungan total polfenol sebesar 6,1980 mg
GAE/g. Sampel B7 yang memiliki komposisi
Pada sampel C yang merupakan sampel berupa produk teh memiliki rata-rata nilai
kandungan total polifenol berkisar antara 0,002891,5 mg GAE/g. Secara keseluruhan
kandungan total polifenol pada teh RTD (Ready To Drink) (sampel C2, C4, C6, C8,
C10) jauh lebih rendah dibandingkan dengan teh seduh (sampel C1, C3, C5, C7, C9).
Pada sampel C (sampel teh), nilai SD yang diperoleh memiliki kisaran antara 0 18,4876%, sedangkan RSD yang dimiliki berkisar antara 0 - 73,0085%. Hampir semua
sampel ini memiliki kepresisian yang baik karena nilai SD yang dimiliki kurang dari 5%
sedangkan unutk nilai RSD 50% sampel memiliki nialia RSD dibawah 5% dari
pengulangan setiap sampel, sedangkan 50% sampel lainnya belum memenuhi syarat
kepresisian karena memiliki niali RSD yang jauh dari range nilai RSD yang
diperbolehkan. Nilai RSD yang lebih dari <5% menunjukkan bahwa metode analisis
yang digunakan belum memenuhi syarat kepresisian.Nilai RSD lebih kecil dari atau
sama dengan 5% maka data terebut dapat diterima atau dapat dikatakan presisis
(Neilsen, 2003). Niali RSD yang diperoleh pada ulangan masing-masing sampel
adalah >5%.
Angkasa dan Suleman (2012) melaporkan nilai korelasi antara kandungan
antioksidan dan aktivitas antioksidan adalah 99%. Terdapat beberapa faktor yng
menyebabkan penurunakan kandungan total polifenol dalam bahan. Pada beberapa
tahap pengolahan bahan pangan pilfenol yang merupakan salah satu antioksidan yang
paling dominan dalam bahan yang digunakan, dapat mengalami oksidasi. Dari literatur
menjelaskan bahwa, pada proses fermentasi kandungan polifenol banyak berkurang
melalui proses oksidasi, polimerisasi, dan pengikatan oleh protein (Nazaruddin et al,
2006). Sampel yag berupa kopi, teh ataupun kakao dalam pengolahannya dilakukan
proses fermentasi yang dimungkinakan polifenol mengalami oksidasi.
Selain itu,
peristiwa oksidasi polifenol udara dipercepat oleh pengaruh suhu. Pada oksidasi
polifenol atom H pada gugus OH diambil oleh senyawa pengoksidasi, sehingga
menjadi tidak dikenal sebagai polifenol pada hasil analisis kadar polifenol. Semakin
banyak atom H yang diambil, makin kecil kadar polifenol yang terukur (Ribereau
Gayon, 1972 dalam Supriyanto, 2007).
BAB V. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari praktikum analisa total polifenol adalah sebagai berikut:
1. Secara keseluruhan rata-rata kadar total polifenol yang paling tinggi ialah pada
sampel C5 (teh hijau) dengan total polifenol sebesar 91,5 mg GAE/g. Sedangkan
kandungan total polifenol yang paling rendah pada sampel C10 dengan total
polifenol senesar 0,0028 mg GAE/g. Sampel C10 merupakan sampel teh RTD
(Ready to Drink) yang memiliki komposisi air, gula, teh melati (daun teh + bunga
melati), perisa identik bunga melati, penstabil.
2. Prinsip pengujian total polifenol metode Follin-ciaocalteau ialah oksidasi gugus
fenolik hidroksil. Pereaksi ini mengoksidasi fenolat (garam alkali), mereduksi asam
heteropoli menjadi suatu kompleks molibdenum-tungsten (Mo-W). Fenolat hanya
terdapat pada larutan basa, tetapi pereaksi Folin-Ciocalteu dan produknya tidak
stabil pada kondisi basa. Selama reaksi belangsung, gugus fenolik-hidroksil
bereaksi dengan pereaksi Folin-Ciocalteu, membentuk kompleks fosfotungstatfosfomolibdat berwarna biru dengan struktur yang belum diketahui dan dapat
dideteksi dengan spektrofotometer.
3. Secara keseluruhan tingkat keakurasian dan kepresisian data yang diperoleh pda
praktikum analisa total polifenol ini kurang baik, dengan adanya nilai SD dan RSD
pada setiap pengulangan sampel yang memiliki nilai lebih dari 5%.
DAFTAR PUSTAKA
Adam, Conchita., Gregoria S. S. Djarkasi., Maya M. Ludon., Tineke Langi. 2013.
Determining Total Phenol and Antioxidant Activity Extracts of Leaf Leilem
(Clerodendrum minahassae. Jurnal Penelitian Teknologi Pertanian Fakultas
Pertanian Universiats Samratulangi.
Arnelia. 2002. Fito-Kimia Komponen Ajaib Cegah
http://Puslitbangbogor.go.id/ 12 November 20015.
PJK,
DM,
dan
Kanker
Biehl, B., 1984. Cocoa Fermentation and Problems of Acidity, Over Fermentation and
Low Cocoa Flavor. Proceedings of the Internatinal Comference of Cocoa and
Coconut, Kualalumpur. No. 561-566.
Departemen Kesehatan RI. 2000. Prameter Standart Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.
Jakarta: Direktoral Jendral POM-Depkes RI.
Folin, Octo, Ciocalteu, Vintila, 1944, On Tyrosine and Tryptophane Determinations in
Proteins, Jour.Bio.Chem., 73 : 627-650, 1927, in. Todd-Sanford, 10, 412.
Hainrich, Michael., Barnes, Joanne., Gibbons, Simon., Williamso, Elizabeth M. 2004.
Fundamental of Pharmacognosy and Phytotherapi. Hungary: Elsevier.
Harborne, J. B. 1987. Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis
Tumbuhan. Bandung: Penerbit ITB.
DATA PENGAMATAN
Kel
.
1
Sampel
A1
A2
6
7
8,5868
9,5955
5,1096
B1
25,0703
25,7605
B2
11,6128
13,2054
B3
0,117
0,114
B4
9,4667
9,3333
B5
Kopi robusta
31,7062
36,8291
B6
6,1714
6,2245
B7
11,3739
8,985
B8
27,1673
40,3594
C1
Teh hitam
C2
49,4373
0,0044
0,0038
A4
6,5961
4,8176
7,3924
A3
Total Polifenol
Ulangan Ulangan
1
2
13,8424 13,8424
melati)/teh hitam
Teh hijau, perisa melati(mengandung lesitin
kedelai), teh melati
Air, gula, ekstrak teh oolong (0,19%), perisa
identik alami teh oolong, antioksidan asam
askorbat, pengatur keasaman natrium karbonat
C3
8
C4
C5
9
C6
C7
10
11
C8
C9
C1
0
12,2498
38,3952
0,0038
0,0052
90,3333
92,6667
0,0035
0,0033
26,9815
35,7674
0,0054
0,0057
23,8759
22,0444
0,0025
0,003
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Total Polifenol
Y = 12,558 x - 0,0125
Total polifenol =
SD=
x mg
0,1ml
x pengenceran
RSD=
SD
ratarata
x 100%
A1
1. Y
= 12,558 x - 0,0125
0,509 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,0415
Total polifenol =
0,0415mg
0,1 ml
50 ml
1,5 g
= 13,8424 mg GAE/g
2. Y
= 12,558 x - 0,0125
0,509 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,0415
Total polifenol =
0,0415mg
0,1 ml
50 ml
1,5 g
= 13,8424 mg GAE/g
Rata-rata =
13,8424 +13,8424
2
= 13,8424 mg GAE/g
SD
( 13,842413,8424 ) ( 13,842413,8424 )
(21)
=0
RSD
0
13,8424
x 100%
= 0%
A2
1. Y
= 12,558 x - 0,0125
0,266 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,0222
Total polifenol =
0,0222mg
0,1 ml
= 7,3924 mg GAE/g
2. Y
= 12,558 x - 0,0125
0,236 = 12,558 x - 0,0125
50 ml
1,5 g
= 0,0198
Total polifenol =
0,0198mg
0,1 ml
50 ml
1,5 g
= 6,5961 mg GAE/g
Rata-rata =
7,3924 +6,5961
2
= 6,9943 mg GAE/g
SD
( 7,39246,9943 ) ( 6,59616,9943 )
(21)
= 0,5631
RSD
0,5631
6,9943
x 100%
= 8,0505%
A3
1. Y
= 12,558 x - 0,0125
0,311 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,0258
Total polifenol =
0,0258mg
0,1 ml
50 ml
1,5 g
8,5868 mg GAE/g
2. Y
= 12,558 x - 0,0125
0,349 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,0288
Total polifenol =
0,0288mg
0,1 ml
= 9,5955 mg GAE/g
50 ml
1,5 g
Rata-rata =
8,5868+ 9,5955
2
= 9,0912 mg GAE/g
SD
( 8,58689,0912 ) ( 9,59559,0912 )
(21)
= 0,7133
RSD
0,7133
9,0912
x 100%
= 7,8456%
A4
1. Y
= 12,558 x - 0,0125
0,169 = 12,558 x - 0,.0125
X
= 0,0145
Total polifenol =
0,0145mg
0,1 ml
50 ml
1,5 g
= 4,8176 mg GAE/g
2. Y
0,18
X
= 12,558 x - 0,0125
= 12,558 x - 0,0125
= 0,0153
Total polifenol =
0,0145mg
0,1 ml
= 5,1096 mg GAE/g
Rata-rata =
4,8176+5,1096
2
= 4,9636 mg GAE/g
50 ml
1,5 g
SD
( 4,81764,9636 ) ( 5,10964,9636 )
(21)
= 0,2065
RSD
0,2065
4,9636
x 100%
= 4,1598%
B1
1. Y
= 12,558 x - 0,0125
0,932 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,0752
Total polifenol =
0,0752mg
0,1 ml
50 ml
1,5 g
= 25,0703 mg GAE/g
2. Y
= 12,558 x - 0,0125
0,958 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,0773
Total polifenol =
0,0773mg
0,1 ml
50 ml
1,5 g
= 25,7605 mg GAE/g
Rata-rata =
25,0703+ 25,7605
2
= 25,4154 mg GAE/g
SD
( 25,070325,4154 ) ( 25,760525,4154 )
(21)
= 0,488
RSD
0,488
25,4154
x 100%
= 1,9203%
B2
1. Y
= 12,558 x - 0,0125
0,425 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,0348
Total polifenol =
0,0348mg
0,1 ml
50 ml
1,5 g
= 11,6128 mg GAE/g
2. Y
= 12,558 x - 0,0125
0,485 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,0396
Total polifenol =
0,0396 mg
0,1 ml
50 ml
1,5 g
= 13,2054 mg GAE/g
Rata-rata =
11,6128 +13,2054
2
= 12,4091 mg GAE/g
SD
( 11,612812,4091 ) ( 13,205412,4091 )
(21)
= 1,1261
RSD
1,1261
12,4091
= 9,0751%
B3
x 100%
1. Y
= 12,558 x - 0,0125
0,135 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,0117
Total polifenol =
0,0117 mg
0,1 ml
10 ml
1 ml
= 0,117 mg GAE/g
2. Y
= 12,558 x - 0,0125
0,131 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,0114
Total polifenol =
0,0114 mg
0,1 ml
10 ml
1 ml
= 0,114 mg GAE/g
Rata-rata =
0,117+0,114
2
= 0,1155 mg GAE/g
SD
( 0,1170,1155 ) ( 0,1140,1155 )
(21)
= 0,0021
RSD
0,0021
0,1155
x 100%
= 1,8366%
B4
1. Y
= 12,558 x - 0,0125
0,344 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,0284
Total polifenol =
0,0284 mg
0,1ml
50 ml
1,5 g
= 9,4667 mg GAE/g
2. Y
= 12,558 x - 0,0125
0,339 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,0280
Total polifenol =
0,0280mg
0,1 ml
50 ml
1,5 g
= 9,3333 mg GAE/g
Rata-rata =
9,4667+9,3333
2
= 9,4 mg GAE/g
SD
( 9,46679,4 ) ( 9,33339,4 )
(21)
= 00943
RSD
0,0943
9,4
x 100%
= 1,0035%
B5
1. Y
= 12,558 x - 0,0125
1,182 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,0951
Total polifenol =
0,0951mg
0,1 ml
50 ml
1,5 g
= 31,7062 mg GAE/g
2. Y
= 12,558 x - 0,0125
1,375 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,1105
Total polifenol =
0,1105 mg
0,1 ml
50 ml
1,5 g
= 36,8291 mg GAE/g
Rata-rata =
31,7062+36,8291
2
= 34,2677 mg GAE/g
SD
( 31,706234,2677 ) ( 36,829134,2677 )
(21)
= 3,6224
RSD
3,6224
34,2677
x 100%
= 10,5710%
B6
1. Y
0,22
X
= 12,558 x - 0,0125
= 12,558 x - 0,0125
= 0,0185
Total polifenol =
0,0185mg
0,1 ml
50 ml
1,5 g
= 6,1714 mg GAE/g
2. Y
= 12,558 x - 0,0125
0,222 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,0187
Total polifenol =
0,0187 mg
0,1 ml
= 6,2245 mg GAE/g
50 ml
1,5 g
Rata-rata =
6,1714 +6,2245
2
= 6,198 mg GAE/g
SD
( 6,17146,198 ) ( 6,22456,198 )
(21)
= 0,0375
RSD
0,0375
6,198
x 100%
= 0,6058%
B7
1. Y
= 12,558 x - 0,0125
0,416 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,0341
Total polifenol =
0,0341mg
0,1 ml
50 ml
1,5 g
= 11,3739 mg GAE/g
2. Y
= 12,558 x - 0,0125
0,326 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,0270
Total polifenol =
0,0270mg
0,1 ml
= 8,9850 mg GAE/g
Rata-rata =
11,3739 +8,985
2
= 10,1795 mg GAE/g
50 ml
1,5 g
SD
( 11,373910,1795 ) ( 8,98510,1795 )
(21)
= 1,6892
RSD
1,6892
10,1795
x 100%
= 16,5943%
B8
1. Y
= 12,558 x - 0,0125
1,011 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,0815
Total polifenol =
0,0815mg
0,1 ml
50 ml
1,5 g
= 27,1673 mg GAE/g
2. Y
= 12,558 x - 0,0125
1,508 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,1211
Total polifenol =
0,1211 mg
0,1 ml
50 ml
1,5 g
= 40,3594 mg GAE/g
Rata-rata =
27,1673+ 40,3594
2
= 33,7634 mg GAE/g
SD
( 27,167333,7634 ) ( 40,359433,7634 )
(21)
= 9,3282
RSD
9,3282
33,7634
x 100%
= 27,6283%
C1
1. Y
1,85
X
= 12,558 x - 0,0125
= 12,558 x - 0,0125
= 0,1483
Total polifenol =
0,1483mg
0,1 ml
50 ml
1,5 g
= 49,4373 mg GAE/g
Rata-rata = SD
=-
RSD
=-
C2
1. Y
= 12,558 x - 0,0125
0,541 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,0441
Total polifenol =
0,0441mg
0,1 ml
= 0,0044 mg GAE/g
2. Y
= 12,558 x - 0,0125
0,458 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,0375
Total polifenol =
0,0375mg
0,1 ml
= 0,0038 mg GAE/g
Rata-rata =
0,0044+0,0038
2
= 0,0041 mg GAE/g
SD
( 0,00440,0041 ) ( 0,00380,0041 )
(21)
= 0,0004
RSD
0,0004
0,0041
x 100%
= 10,3479%
C3
1. Y
= 12,558 x - 0,0125
0,449 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,0367
Total polifenol =
0,0367 mg
0,1 ml
50 ml
1,5 g
= 12,2498 mg GAE/g
2. Y
= 12,558 x - 0,0125
1,434 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,1152
Total polifenol =
0,1152 mg
0,1 ml
50 ml
1,5 g
= 38,3952 mg GAE/g
Rata-rata =
12,2498+38,3952
2
= 25,3225 mg GAE/g
SD
( 12,249825,3225 ) ( 38,395225,3225 )
(21)
= 18,4876
RSD
18,4876
25,3225
x 100%
= 73,0085%
C4
1. Y
= 12,558 x - 0,0125
0,459 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,0375
Total polifenol =
0,0375mg
0,1 ml
= 0,0038 mg GAE/g
2. Y
= 12,558 x - 0,0125
0,645 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,0524
Total polifenol =
0,0524 mg
0,1ml
= 0,0052 mg GAE/g
Rata-rata =
0,0038+ 0,0052
2
= 0,0045 mg GAE/g
SD
( 0,00380,0045 ) ( 0,00520,0045 )
(21)
= 0,001
RSD
0,001
0,0045
x 100%
= 21,9989%
C5
1. Y
= 12,558 x - 0,0125
0,328 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,0271
Total polifenol =
0,0271mg
0,1 ml
50 ml
1,5 g
10 ml
1 ml
10
1
= 90,3333 mg GAE/g
2. Y
= 12,558 x - 0,0125
0,336 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,0278
Total polifenol =
0,0278mg
0,1 ml
50 ml
1,5 g
= 92,6667 mg GAE/g
Rata-rata =
90,3333+92,6667
2
= 91,5 mg GAE/g
SD
( 90,333391,5 ) ( 92,666791,5 )
(21)
= 1,65
RSD
1,65
91,5
= 1,8032%
C6
x 100%
1. Y
= 12,558 x - 0,0125
0,424 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,0348
Total polifenol =
0,0348mg
0,1 ml
= 0,0035 mg GAE/g
2. Y
= 12,558 x - 0,0125
0,398 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,0327
Total polifenol =
0,0327 mg
0,1 ml
= 0,0033 mg GAE/g
Rata-rata =
0,0035+ 0,0033
2
= 0,0034 mg GAE/g
SD
( 0,00350,0034 ) ( 0,00330,0034 )
(21)
= 0,0001
RSD
0,0001
0,0034
x 100%
= 4,1595%
C7
1. Y
= 12,558 x - 0,0125
1,004 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,0809
Total polifenol =
0,0809mg
0,1 ml
50 ml
1,5 g
= 26,9815 mg GAE/g
2. Y
= 12,558 x - 0,0125
1,335 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,1073
Total polifenol =
0,1073mg
0,1 ml
50 ml
1,5 g
= 35,7674 mg GAE/g
Rata-rata =
26,9815+ 35,7674
2
= 31,3745 mg GAE/g
SD
( 26,981531,3745 ) ( 35,767431,3745 )
(21)
= 6,2126
RSD
6,2126
31,3745
x 100%
= 19,8014%
C8
1. Y
= 12,558 x - 0,0125
0,663 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,0538
Total polifenol =
0,0538mg
0,1 ml
= 0,0054 mg GAE/g
2. Y
0,7
X
= 12,558 x - 0,0125
= 12,558 x - 0,0125
= 0,0567
Total polifenol =
0,0567 mg
0,1 ml
= 0,0057 mg GAE/g
Rata-rata =
0,0054+0,0057
2
= 0,0056 mg GAE/g
SD
( 0,00540,0056 ) ( 0,00570,0056 )
(21)
= 0,0002
RSD
0,0002
0,0056
x 100%
= 3,8222%
C9
1. Y
= 12,558 x - 0,0125
0,887 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,0716
Total polifenol =
0,0716 mg
0,1 ml
50 ml
1,5 g
= 23,8759 mg GAE/g
2. Y
= 12,558 x - 0,0125
0,818 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,0661
Total polifenol =
0,0661mg
0,1 ml
50 ml
1,5 g
= 22,0444 mg GAE/g
Rata-rata =
23,8759+ 22,0444
2
= 22,9602 mg GAE/g
SD
( 23,875922,9602 ) ( 22,044422,9602 )
( 21)
= 1,2951
RSD
1,2951
22,9602
x 100%
= 5,6405%
C10
1. Y
= 12,558 x - 0,0125
0,303 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,0251
Total polifenol =
0,0251mg
0,1 ml
= 0,0025 mg GAE/g
2. Y
= 12,558 x - 0,0125
0,362 = 12,558 x - 0,0125
X
= 0,0298
Total polifenol =
0,0298mg
0,1 ml
= 0,003 mg GAE/g
Rata-rata =
0,0025+ 0,003
2
= 0,0028 mg GAE/g
SD
( 0,00250,0028 ) ( 0,0030,0028 )
(21)
= 0,0004
RSD
0,0004
0,0028
= 12,8565%
x 100%
LAMPIRAN FOTO
Penimbangan 1,5 gr
sampel
Penambahan 50 ml
aquadest
Pengadukan
Penyaringan dengan
kertas saring
Peneraan dengan
aquadest sampai 50ml
Pengambilan 0,1 ml
ekstrak
Penambahan aquades
hingga volume jadi 5ml
Pengocokan &
pendiaman 10 menit
Penambahan 1 ml
Na2CO3 10%
Pengukuran absorbansi
pada =765 nm
Hasil setelah di
spektrofotometer