Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Pelayanan kesehatan berbeda dengan pelayanan barang atau pelayanan
ekonomi lainnya. Pelayanan kesehatan atau pelayanan medis sangat
heterogen, terdiri atas banyak sekali jenis barang dan pelayanan. Tujuannya
untuk memellihara, memperbaiki, memullihkan kesehatan fisik dan jiwa
seseorang.
Need (kebutuhan) dalam pelayanan kesehatan merupakan keadaan
kesehatan yang dinyatakan oleh dokter dimana pasien (consumer) yang
bersangkutan harus mendapatkan penanganan medis. Di dalam pelayanan
kesehatan, need biasanya tidak atas kemauan consumer melainkan karena
keadaan sakit yang diderita orang yang bersangkutan.
Sedangkan demand (permintaan) dalam pelayanan kesehatan adalah
barang atau pelayanan yang sesungguhnya dibeli oleh pasien. Permintaan juga
dipengaruhi faktor-faktor yang dominan seperti insiden penyakit dan saran
dari provider atau dokter. Selain dipengaruhi dua hal tersebut, permintaan juga
dipengaruhi oleh pendapatan pasien dan harga obat yang dibutuhkan.
Dewasa ini keberadaan pelayanan kesehatan sangat penting bagi
masyarakat. Masyarakat semakin sadar akan pentingnya kesehatan. Oleh
karena itu, dilakukan survei tentang need dan demand terhadap pelayanan
kesehatan.

Survei

dimaksudkan

untuk mengetahui

keinginan-keinginan

yang

diharapkan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang mereka kunjungi.


Survei juga digunakan untuk mengetahui apakah harapan mereka terhadap
pelayanan kesehatan yang telah mereka kunjungi sudah terpenuhi atau belum.

1.2

Rumusah Masalah
Adapun batasan dan rumusan masalah untuk kegiatan survei ini adalah,
Bagaimana need dan demand masyarakat terhadap pelayanan masyarakat
yang ingin mereka kunjungi?

1.3

Tujuan
Untuk menganalisis need dan demand masyarakat terhadap pelayanan
masyarakat yang ingin mereka kunjungi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Pengertian Need Pelayanan Kesehatan


Need (kebutuhan) pelayanan kesehatan adalah kuantitas barang atau
pelayanan yang disecara objektif dipandang terbaik untuk digunakan
memperbaiki kondisi kesehatan pasien. Need biasanya ditentukan oleh dokter,
tetapi kualitas pertimbangan dokter tergantung pendidikan, peralatan, dan
kompetensi dokter.

2.2

Pengertian Demand Pelayanan Kesehatan


Demand (permintaan) pelayanan kesehatan adalah barang atau pelayanan
yang sesungguhnya dibeli oleh pasien. Permintaan tersebut dipengaruhi oleh
pendapat medis dari dokter dan faktor lain seperti pendapatan dan harga obat.
Grossman (1972) dalam penelitian yang sangat berpengaruh dalam
khasanah ekonomi kesehatan menggunakan teori modal manusia (human
capital) menggambarkan demand untuk kesehatan dan demand untuk
pelayanan kesehatan. Dalam teori ini disebutkan bahwa seseorang melakukan
investasi untuk bekerja dan menghasilkan uang melalui pendidikan, pelatihan,
dan kesehatan.
Grossman menguraikan bahwa demand untuk kesehatan memiliki
beberapa hal yang membedakan dengan pendekatan tradisional demand dalam
sektor lain. Beberapa perbedaan tersebut meliputi:
1. Yang diinginkan masyarakat atau konsumen adalah kesehatan, bukan
pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan derived demand
sebagai

input

untuk menghasilkan kesehatan. Dengan demikian,

demand untuk pelayanan rumah sakit pada umumnya berbeda dengan


demand untuk pelayanan hotel.
3

2.

Masyarakat tidak membeli kesehatan dari pasar secara pasif. Masyarakat


menghasilkannya, menggunakan waktu untuk usaha-usaha peningkatan

3.

kesehatan, disamping menggunakan pelayanan kesehatan.


Kesehatan dapat dianggap sebagai bahan investasi karena tahan lama dan

4.

tidak terdepresiasi dengan segera.


Kesehatan dapat dianggap sebagai bahan konsumsi sekaligus sebagai
bahan investasi.

2.3

Faktor yang Mempengaruhi Demand Pelayanan Kesehatan


Kesehatan menurut Becker (1965) merupakan komoditi yang penting,
sehingga berdasarkan hal tersebut Grossman menyusun teori tingkah laku
konsumen dalam human capital approach di mana arena pemilihannya
diperluas hingga menyangkup pemilihan atas status kesehatan.
Menurut Grossman, para konsumen memiliki permintaan terhadap
pelayanan kesehatan karena dua alasan yaitu:
1. Pelayanan kesehatan merupakan sebuah komoditi konsumsi.
Pelayanan kesehatan sebagai sebuah komoditi konsumsi membuat
konsumen sebagai pengguna layanan kesehatan merasa lebih baik.
2. Pelayanan kesehatan merupakan sebuah komoditi investasi.
Investasi dalam kesehatan merupakan nilai moneter sebab kesehatan dapat
menurunkan jumlah hari sakit. Dengan menurunnya waktu sakit maka
akan meningkatkan waktu yang tersedia untuk bekerja maupun adanya
waktu luang untuk melakukan aktifitas lainnya.
Ronald Andersen et al (1975), membagi faktor yang menentukan
pemanfaatan pelayanan kesehatan menjadi tiga:
1. Faktor Predisposing.
Kecenderungan individu dalam menggunakan pelayanan kesehatan
ditentukan oleh serangkaian variabel:
a. Keadaan demografi seperti umur, jenis kelamin, status perkawinan.
4

b. Keadaan sosial seperti pendidikan, ras, jumlah keluarga, agama, etnik,


pekerjaan.
c. Sikap/kepercayaan yang muncul terhadap pelayanan kesehatan,
terhadap tenaga kerja, dan perilaku masyarakat terhadap sehat dan sakit.
2. Faktor Pendukung.
Faktor tersebut menunjukan kemampuan individu di dalam menggunakan
pelayanan kesehatan, yang ditunjukan oleh variabel:
a. Sumber pendapatan keluarga seperti pendapatan dan tabungan
keluarga, asuransi/sumber pendapatan keluarga yang lain, jenis pelayanan
kesehatan yang tersedia serta keterjangkauan pelayanan kesehatan baik
segi jarak maupun harga pelayanan.
b. Sumber daya yang ada di masyarakat yang tercermin dari ketersediaan
kesehatan termasuk jenis dan rasio masing-masing pelayanan dan tenaga
kesehatannya dengan jumlah penduduk, kemudian harga pelayanan
kesehatan yang memadai dan sesuai dengan kemampuan mereka.
3. Faktor Kebutuhan.
Faktor tersebut menunjukan kemampuan individu untuk menggunakan
pelayanan kesehatan yang ditunjukkan oleh adanya kebutuhan karena
alasan yang kuat yaitu pendekatan terhadap penyakit yang dirasakan serta
adanya jawaban atas penyakit tersebut dengan cara mencari pelayanan
kesehatan. Penilaian terhadap suatu penyakit merupakan bagian dari
kebutuhan.

Dari beberapa faktor tersebut, terdapat dua faktor yang sangat berpengaruh
terhadap demand pelayanan kesehatan. Yaitu insiden penyakit dan provider
(dokter). Sehingga dapat dirumuskan dalam persamaan sebagai berikut :
Qdmc = f (insiden penyakit, provider karakteristikbudaya- demografi, factor ekonomi, dll)
Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa faktor utama yang
menentukan demand dalam pelayanan kesehatan berbeda dengan demand
secara umum. Demand secara umum, faktor yang paling mempengaruhi
adalah harga. Sedangkan demand dalam pelayanan kesehatan faktor utama
yang lebih dominan adalah insiden penyakit dan provider.

BAB III
METODE SURVEI
3.1

Teknik Survei
1. Teknik sampling
a. Responden: Seluruh masyarakat di Surabaya tanpa kriteria khusus.
b. Jumlah sampel: 50 orang.
2. Instrumen
a. Alat bantu survei: kuesioner.
b. Jumlah pertanyaan: 12, terdiri dari 5 pertanyaan need dan 7 pertanyaan
demand pelayanan kesehatan.
c. Jenis pertanyaan: 1 pertanyaan tertutup, 1 pertanyaan terbuka, dan 10

3.2

pertanyaan semi terbuka.


Pelaksanaan Survei
1. Tanggal: Survei dilaksanakan secara serentak pada 1 November 2012.
2. Waktu: Pukul 12.00 WIB 18.00 WIB
3. Tempat: Area Surabaya.

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1

Analisis Karakteristik Responden


Responden yang diwawancarai berjumlah 50 orang, dengan sebagian besar
responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 38 respoden dan 12
responden sisanya berjenis kelamin pria. Berdasarkan kelompok umur,
sebagian besar (88%) responden berada pada kelompok umur 17 sampai 30
tahun dan berumur di atas 30 tahun (12%).
Mayoritas responden belum menikah (82%). Untuk karakteristik pekerjaan
responden, sebagian besar responden adalah mahasiswa (76%), karyawan
swasta (10%), sebagai pegawai negeri sipil (PNS) (4%), sedangkan sisanya
bekerja sebagai wiraswasta, pensiunan dan freelancer. Pendidikan terakhir
yang ditempuh sebagian besar responden adalah SMA (78%), perguruan tinggi
(20%) dan sisanya berpendidikan terakhir SD (2%).

4.2

Hasil
Tabel 4.1 Hasil Analisis Survei Need dan Demand Pelayanan Kesehatan
No

1.

Keterangan

Jumlah

Presentasi

NEED
Upaya yang dilakukan saat sakit:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Diobati sendiri
Pergi ke puskesmas
Pergi ke dokter swasta
Pergi ke rumah sakit
Berobat ke PLK UA
Pergi ke dokter asuransi
Pergi ke klinik
TOTAL

13

26%

16%

11

22%

12

24%

6%

2.

2%

4%

50

100%

20

40%

22

44%

12%

2%

2%

50

100%

Warna bangunan tempat pelayanan


kesehatan yang disukai responden:
a.
b.
c.
d.
e.

3.

Putih
Hijau
Biru
Merah
Pastel
TOTAL

Fasilitas ruang tunggu pelayanan


kesehatan yang dibutuhkan:
1. Urutan Pertama
a.
b.
c.
d.

Tersedia tempat duduk


37
Ada TV
Ada radio atau alunan musik
4
Tersedia koran, majalah, atau
0
bacaan lain
e. Tersedia
mesin
pembuat 1
minuman (kopi atau teh)
f. Lainnya
g. Tidak mengurutkan
TOTAL

2. Urutan kedua
a. Tersedia tempat duduk
0
b. Ada TV
c. Ada radio atau alunan musik
7
d. Tersedia koran, majalah atau
50
bacaan lain
e. Tersedia
mesin
pembuat

minuman (kopi atau teh)


f. Lainnya
g. Tidak mengurutkan
TOTAL

20
3. Urutan ketiga
a. Tersedia tempat duduk
6
b. Ada TV
c. Ada radio atau alunan musik
13
d. Tersedia koran, majalah atau
bacaan lain
e. Tersedia
mesin

pembuat 2

minuman (kopi atau teh)


f. Lainnya
g. Tidak mengurutkan
TOTAL

7
4. Urutan keempat
a. Tersedia tempat duduk
50
b. Ada TV
c. Ada radio atau alunan musik
d. Tersedia koran, majalah atau
bacaan lain
e. Tersedia
mesin

pembuat 3

minuman (kopi atau teh)


f. Lainnya
g. Tidak mengurutkan
TOTAL

6
11
16

5. Urutan kelima
a. Tersedia tempat duduk
b. Ada TV
c. Ada radio atau alunan musik
7
d. Tersedia koran, majalah atau
bacaan lain
e. Tersedia
mesin

pembuat 0

minuman (kopi atau teh)


f. Lainnya
g. Tidak mengurutkan
TOTAL

7
50

0
9
14
11

0
7
50

1
4
12
2

24

0
7
50
4.

Petugas kesehatan yang dibutuhkan


responden untuk mengobatinya:
10

a.
b.
c.
d.
e.

5.

0%

21

42%

28

56%

2%

0%

50

100%

23

46%

17

34%

2%

12%

4%

2%

50

100%

35

70%

15

30%

50

100%

11%

11%

20%

3%

Warna Seragam Petugas Rumah Sakit:


a.
b.
c.
d.
e.
f.

6.

Bidan
Dokter umum
Dokter spesialis
Perawat
Lainnya
TOTAL

Putih
Biru
Kuning
Ungu
Hijau
Batik
TOTAL

DEMAND
Pengalaman sakit yang dialami
responden dalam setahun terakhir ini:
a. Mengalami sakit
b. Tidak mengalami sakit
TOTAL

7.

Jenis Sakit yang diderita responden


dalam kurung waktu setahun terakhir:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Maag
Sakit Tenggorokan
Batuk, flu
Sakit Perut
Sakit Panas
Asma
Abortus<2 Minggu
Hepatitis

11

i.
j.
k.
l.
m.

8.

Alergi
DBD
Darah Tinggi
Pusing,masuk angin
Masalah kulit
TOTAL

20%

3%

3%

3%

3%

3%

6%

8%

6%

35

100%

11%

6%

23%

17%

14%

17%

3%

6%

3%

35

100%

7%

Upaya yang dilakukan responden yang


mengalami sakit setahun terakhir:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Pergi ke rumah sakit


Dokter spesialis
Dokter swasta
Diobati sendiri
Puskesmas
PLK UA
Dokter Asuransi
Klinik
Tidak Menjawab

TOTAL

9.

Pemberi pertolongan di tempat


pelayanan kesehatan:
a. Perawat

12

10.

b. Dokter umum

19

68%

c. Dokter spesialis

21%

d. Dokter swasta

4%

28

100%

JUMLAH
Fasilitas yang tersedia di ruang tunggu:
a. Tersedia tempat duduk

27

b. Ada TV

c. Ada radio/alunan musik

d. Tersedia koran atau bahan

bacaan lain
e. Tersedia mesin pembuat

minuman (kopi atau teh)


11.

12.

TOTAL
Jenis layanan yang diperoleh:

44

a. Rawat jalan

25%

b. Rawat inap

0%

c. Resep obat

21

75%

28

100%

a. Gratis

12

43%

b. <50.000

14%

c. 50.000-100.000

18%

d. 100.001-200.000

3%

e. 200.001-300.000

7%

f. >300.000

4%

g. Tidak menjawab

11%

TOTAL
Biaya yang dikeluarkan ketika berobat:

13

TOTAL
4.3

28

100%

Pembahasan Hasil Survei


A. NEED
1. Upaya yang dilakukan responden ketika sakit
Ketika para responden sakit, mereka melakukan beragam cara untuk
mengobati penyakit yang dideritanya. Dari 50 responden, mayoritas
sebanyak 26 persen akan mengobati sakitnya sendiri, 24 persen responden
akan pergi ke rumah sakit, 22 persen akan pergi ke dokter swasta, 16
persen responden akan berkunjung ke puskesmas, dan hanya 2 persen yang
akan pergi ke dokter asuransi.
Banyaknya responden yang berinisiatif mengobati sendiri penyakitnya
dikarenakan sakit yang mereka alami relatif ringan seperti flu, batuk,
ataupun sakit kepala. Disamping itu tersedianya obat yang dijual bebas di
apotik dan toko tanpa resep dokter memudahkan mereka untuk mencari
alternatif pengobatan sendiri.

Gambar 4.1 Upaya yang Dilakukan Responden Ketika Sakit


14

2. Warna bangunan tempat pelayanan kesehatan kesukaan Responden


Setiap responden memiliki minat yang berbeda-beda terhadap warna
kesukaan, termasuk warna bangunan tempat pelayanan yang mereka sukai.
Sebanyak 44 persen responden menginginkan dinding bangunan berwarna
hijau, 40 persen menyukai warna putih sebagai warna favotit bangunan
pelayanan kesehatannya, warna biru dipilih sebanyak 12 persen dan merah
serta pastel sebanyak 2 persen.

Gambar 4.2 Warna Bangunan Tempat Pelayanan Kesehatan yang Disukai

3. Fasilitas ruang tunggu pelayanan kesehatan yang dibutuhkan

Setiap responden memiliki keinginan dan kebutuhan masing-masing


terhadap fasilitas kesehatan yang disediakan di ruang tunggu tempat
pelayanan kesehatan. Fasilitas-fasilitas ini dipercaya memberi kenyamanan
dan sebagai media penghibur pasien ketika menunggu antrian. Berikut ini
pilihan fasilitas akan dibedakan berdasarkan rangking pilihan:

15

Tabel 4.1 Analisis Rangking Fasilitas Ruang Tunggu Pelayanan


Kesehatan yang Dibutuhkan

Tersedia

Peringkat

Peringkat

Peringkat

Peringkat

Peringkat

37

4
0

20
6

6
11

9
14

4
12

13

16

11

24

50

50

50

50

tempat
duduk
Ada TV
Ada
radio/alunan
musik
Tersedia
koran

dan

bacaan lain
Tersedia
mesin
pembuat
minuman
(kopi/teh)
Tidak

mengurutkan
TOTAL
50

Di peringkat pertama, dari 50 responden, sebanyak 34 responden


(74%) membutuhkan adanya tempat duduk di setiap ruang tunggu tempat
pelayanan kesehatan yang mereka datangi. Ini dikarenakan waktu tunggu
yang tidak sebentar akan membuat para pasien kelelahan bila terus berdiri.

16

Maka dari itu mereka membutuhkan adanya tempat duduk sembari


menunggu nomor antrian.
Di peringkat dua, sebanyak 20 dari 50 responden (40%) membutuhkan
tersedianya televisi sebagai fasilitas yang seharusnya ada di setiap ruang
tunggu tempat pelayanan kesehatan. Adanya televisi diharapkan sebagai
pembunuh rasa bosan sembari menunggu antrian.
Di peringkat tiga, sebanyak 16 dari 50 responden (32%) membutuhkan
adanya koran, majalah atau bahan bacaan lainnya disediakan di ruang
tunggu tempat pelayanan kesehatan yang mereka datangi.
Di peringkat empat, dari 50 responden, sebanyak 14 orang (28%)
membutuhkan adanya radio atau alunan musik yang diperdengarkan
kepada para pengunjung yang mengantri di ruang tunggu tempat
pelayanan kesehatan.
Terakhir, sebanyak 24 dari 50 responden (48%) membutuhkan adanya
mesin pembuat minuman seperti kopi atau teh yang disediakan di ruang
tunggu tempat pelayanan kesehatan.

4. Pemberi pelayanan kesehatan yang dibutuhkan


Banyak terdapat berbagai jenis jasa pemberi pertolongan di tempat
pelayanan kesehatan, namun setiap orang memiliki keinginan tersendiri
mengenai siapa pemberi pelayanan kesehatan yang diharapkan menolong
mereka ketika mereka sakit.

17

Gambar 4.8 Pemberi Pelayanan Kesehatan yang Diinginkan


Sebanyak 56 persen dari total responden mengharapkan ditolong oleh
dokter spesialis ketika mereka sakit, 42 persen responden menginginkan
ditolong oleh dokter umum dan 2 persen responden ingin ditolong oleh
perawat. Hal ini dikarenakan setiap orang pasien ingin ditolong oleh orang
yang benar-benar ahli dalam pengobatan penyakit yang mereka derita.

5. Warna seragam petugas pelayanan kesehatan yang diinginkan

18

Gambar 4.9 Warna Seragam Petugas Pelayanan Kesehatan yang


Diinginkan
Dari diagram tentang warna seragam petugas nakes dapat dilihat
bahwa 46 persen responden menginginkan warna putih untuk seragam
pada petugas di pelayanan kesehatan. Sedangkan 34 persen

memilih

warna biru, 12 persen memilih warna ungu, 4 persen memilih warna hijau,
2 persen memilih warna kuning dan 2 persen lainnya menginginkan
petugas nakes menggunakan batik.
Dari hasil ini didapat bahwa warna putih merupakan warna yang
paling banyak diinginkan responden untuk seragam petugas yang ada di
pelayanan kesehatan. Selain itu, warna biru juga menjadi pilihan kedua
sebagai warna yang diinginkan responden. Sedangkan warna yang paling
sedikit diinginkan responden untuk warna seragam petugas nakes adalah
warna kuning dan batik.

B. DEMAND

19

1. Kejadian sakit dalam setahun terakhir

Gambar 4.10 Kejadian Sakit dalam Setahun Terakhir


Dari diagram dapat dilihat bahwa sebanyak 70 persen dari 50
responden pernah sakit dalam setahun terakhir ini, sedangkan 30
persen responden lainnya mengaku tidak mengalami sakit dalam
setahun terakhir ini. Untuk responden yang tidak mengalami sakit
pertannyaan berhenti pada poin ini, sedangkan untuk responden yang
mengalami sakit melanjutkan ke pertannyaan selanjutnya.

2. Jenis penyakit yang diderita

20

Gambar 4.11 Jenis Penyakit yang Diderita Setahun Terakhir


Dari 35 responden yang mengalami sakit dalam setahun terakhir 20
persen responden mengalami sakit batuk dan flu, 3 persen sakit perut,
20 persen sakit panas, 11 persen sakit tenggorokan, 11 persen sakit
maag, 6 persen masalah kulit, 3 persen DBD, 8 persen masuk angin, 3
persen alergi, 3 persen abortus, 3 persen asma dan 6 persen darah
tinggi.
Dari hasil tersebut, paling banyak responden mengalami sakit
batuk, flu dan sakit panas. Sakit yang banyak diderita responden
adalah sakit yang umum yang dialami masyarakat dan memiliki derajat
keparahan yang rendah. Yaitu sakit batuk, flu, dan demam. Kemudian
diikuti oleh sakit tenggorokan dan sakit maag.

3. Upaya yang dilakukan jika sakit

21

Gambar 4.12 Upaya yang Dilakukan Jika Sakit

Dari 35 responden yang mengalami sakit dapat dilihat bahwa 23


persen pergi ke dokter swasta untuk melakukan pengobatan, sedangkan
sisanya 18 persen memilih pergi ke PLK UA, 17 persen

diobati

sendiri, 11 persen pergi ke RS, 14 persen pergi ke puskesmas, 6 persen


pergi ke dokter spesialis, 6 persen pergi ke klinik, 3 persen dokter
asuransi dan 3 persen lainnya tidak menjawab pertanyaan yang
diajukan.
Dari hasil diatas dapat diketahuai bahwa dokter swasta merupakan
dokter yang paling sering dikunjungi responden untuk mendapatkan
pertolongan pada saat sakit. Selain itu PLK UA merupakan tempat
kedua yang dikunjungi responden apabila menderita sakit. Sedangkan
dokter asuransi merupakan tempat yang jarang dikunjungi responden
kalau menderita sakit tertentu.

22

4. Pemberi pertolongan pada tempat pelayanan kesehatan

Gambar 4.13 Pemberi Pertolongan Pada Tempat Pelayanan Kesehatan


Ada sebanyak 17 persen responden yang bila sakit memilih diobati
sendiri. Dari 87 persen responden sisanya yang memilih berobat,
mayoritas (68%) dilayani oleh dokter umum. Hal ini dikarenakan
kebanyakan tenaga kerja yang tersedia cukup luas adalah dokter umum
baik di klinik, PLK puskesmas dan rumah sakit. Responden yang
dilayani oleh dokter spesialis pada umumnya tidak banyak, hanya
untuk penyakit yang spesifik seprti masalah pada gigi dan kulit.

5. Fasilitas ruang tunggu yang dirasakan pengguna pelayanan kesehatan

23

Gambar 4.14 Fasilitas Ruang Tunggu yang Pernah Dirasakan


Fasilitas saat menunggu di tempat pelayanan kesehatan yang
disediakan adalah tempat duduk sebagai fasilitas dasar. Sebagai
fasilitas dasar, tempat duduk harus ada dan disediakan oleh penyedia
pelayanan kesehatan untuk pengguna pelayanan kesehatan saat
menunggu antrian. Selain itu, beberapa responden mengatakan
merasakan beberapa fasilitas seperti TV dan bacaan (koran dan
majalah) ketika menggunakan pelayanan kesehatan. Bisa dikatakan,
fasilitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pemberi pelayanan
kesehatan dewasa ini sudah cukup baik.

6. Jenis pelayanan kesehatan yang diperoleh

24

Gambar 4.15 Jenis Pelayanan Kesehatan yang Diperoleh Pengguna


Pelayanan Kesehatan
Sebagian besar responden yang berobat diberikan resep obat dan
tidak banya diberikan rawat jalan rutin untuk beberapa saat. Hal ini
dikarenakan sakit yang diderita oleh responden kebanyakan adalah
penyakit ringan seperti gejala flu dan batuk. Karena penyakit yang
diderita merupakan penyakit yang ringan-sedang, maka tidak ada
responden yang mendapatkan perawatan inap.

7. Biaya yang dikeluarkan oleh pengguna pelayanan kesehatan

25

Gambar 4.16 Biaya yang Dikerluarkan oleh Pengguna Pelayanan


Kesehatan
Sebagian besar responden kenyataannya mendapatkan pelayanan
kesehatan secara gratis saat berobat. Hal ini dikarenakan tempat
pelayanan kesehatan yang dikunjungi adalah tempat bersubsidi seperti
di PLK Unair dan puskesmas. Biaya ringan juga didukung oleh jenis
penyakit ringan yang diderita.
Untuk yang membayar diatas Rp.100 ribu, umumnya responden
yang mendapatkan pelayanan spesifik dan pada tempat pelayanan
kesehatan swasta.

BAB V
PENUTUP
5.1

Kesimpulan
5.1.1 Need

26

1. Ketika sakit, tiga hal tertinggi yang dilakukan responden adalah


mengobati dirinya sendiri (26%), pergi ke rumah sakit (24%), dan
pergi ke dokter swasta (22%).
2. Tiga warna tertinggi yang dipilih responden sebagai warna
bangunan tempat pelayanan kesehatan adalah hijau (44%), putih
(40%), dan biru (12%).
3. Untuk fasilitas yang dibutuhkan di ruang tunggu diurutkan
berdasarkan lima rangking tertinggi yang paling dibutuhkan
responden. Di peringkat pertama responden memilih tempat duduk
(74%) sebagai prioritas fasilitas yang paling dibutuhkan, lalu
diikuti oleh televisi (40%) pada peringkat dua. Di peringkat tiga,
responden memilih fasilitas informasi bacaan seperti koran atau
majalah (32%). Di peringkat empat, fasilitas hiburan lain seperti
radio atau alunan musik (28%) rupanya menjadi kebutuhan
responden. Sebagai prioritas terakhir, responden memilih mesin
pembuat kopi atau teh (48%).
4. Tiga pilihan tertinggi petugas kesehatan yang dibutuhkan
responden untuk mengobatinya adalah dokter spesialis (56%),
dokter umum (42%), dan perawat (2%).
5. Tiga pilihan tertinggi seragam petugas rumah sakit yang disukai
responden adalah putih (46%), biru (34%), dan ungu (12%).
5.1.2

Demand
1. Dalam setahun terakhir, sebanyak 70 persen responden mengaku
pernah mengalami sakit dan 30 persen tidak mengalami sakit.
2. Tiga penyakit tertinggi yang dialami oleh 70 persen responden
selama setahun terakhir adalah batuk dan flu (20%), demam (20%),
sakit tenggorokan (11%).

27

3. Tiga hal yang dilakukan oleh 70 persen responden yang pernah


sakit setahun terakhir untuk melakukan pengobatan adalah berobat
ke dokter swasta (23%), diobati sendiri (17%), dan pergi ke PLK
UA (17%).
4. Tiga petugas kesehatan tertinggi yang memberikan pelayanan
kesehatan pada responden adalah dokter umum (68%), dokter
spesialis (21%), dan perawat (7%).
5. Tiga fasilitas tertinggi yang dijumpai responden di tempat
pelayanan kesehatan adalah tempat duduk (27 suara), Televisi (9
suara), dan koran/majalah (5 suara).
6. Jenis pelayanan yang diperoleh responden saat sakit adalah resep
obat (75%) dan rawat jalan (25%).
7. Tiga kisaran biaya yang paling sering dikeluarkan responden saat
berobat adalah gratis (43%), Rp. 50 ribu - Rp.100 ribu (18%), dan
kurang dari Rp. 50 ribu.
5.2

Saran
1. Para penyedia pelayanan kesehatan di Surabaya hendaknya terus
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan pada
konsumen.
2. Hal-hal sepele yang diinginkan oleh responden seperti warna seragam
petugas kesehatan atau warna cat rumah sakit hendaknya menjadi salah
satu pertimbangan untuk memberikan servis lebih pada responden dari
segi keindahan dan kenyamanan.
3. Penyedia pelayanan kesehatan wajib memperhatikan fasilitas penunjang
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan responden. Fasilitas yang
diberikan dapat disesuaikan dengan level pelayanan yang bersedia
dibayar oleh responden. Untuk semua level, fasilitas minimum yang
harus ada adalah tempat duduk agar membuat konsumen nyaman.

28

4. Pelayanan kesehatan hendaknya memberikan informasi yang benar


mengenai cara melakukan pengobatan terhadap diri sendiri yang biasa
dilakukan responden. Hal tersebut sebagai wujud salah satu fungsi
rumah sakit (pelayanan kesehatan) sebagai pelayanan dan pengabdian
masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. _____. Konsep Demand dalam Pelayanan Kesehatan.


http://manajemen-rs.net. (Diakses 8 November 2012)
Prof., Murti, Bhisma. Ekonomi Kesehatan.
http://fk.uns.ac.id/static/materi/Ekonomi_Kesehatan__Prof_Bhisma_Murti.pdf (Diakses 8 November 2012)
Anonim. ______.
http://www.scribd.com/doc/71374732/REVISI-Makalah-Kelompok-2Eokes-Fix (Diakses 8 November 2012)

29

Anda mungkin juga menyukai