Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1.1 PENGANTAR
1. Pembahasan akan ditekankan pada perancangan geometri yang dapat
ditambang dengan masukan dari geometri pit yang dihasilkan oleh
program floating cone.
2. Dinding-dinding lereng dari tambang (pit walls) harus diperhalus, dan
jalan masuk ke tambang harus diperhitungkan dalam perancangan.
3. Dalam bab ini kita akan membahas pula sudut lereng dan jalan angkut.
4. Perancangan pentahapan tambang (mining phases / pushbacks) akan
dibahas pula
dan
lebar
dari
jenjang
penangkap
(catch
bench).
Perlu
Satu
alternatif
adalah
dengan
menggambar
garis
demikian
hanya
diperlukan
satu
garis
saja
untuk
Tabel 1. Minimum Road Design Widths for Various Size Rear Dump
Truck
Truck
size *
35 ton
85 ton
120 ton
170 ton
Approx
width, m
3.7
5.4
5.9
6.4
4x
width, m
14.8
21.6
23.6
25.6
Design width
m
ft
15
50
23
75
25
85
30
100
3. Kemiringan jalan
a. Jalan angkut di dalam tambang biasanya dirancang pada kemiringan
8% atau 10%.
b. Untuk tambang-tambang yang besar, kemiringan jalan 8% paling
umum.
modal)
biasanya
jauh
lebih
besar
daripada
adalah
yang
bentuk-bentuk
menunjukkan
penambangan
bagaimana
suatu
(minable
pit
akan
ditambang, dari titik masuk awal hingga ke bentuk akhir pit. Namanama lain adalah phases, slices, stages.
b. Tujuan utama dari pentahapan ini adalah untuk membagi seluruh
volume yang ada dalam pit ke dalam unit-unit perencanaan yang
lebih kecil sehingga lebih mudah ditangani.
c. Dengan demikian, problem perancangan tambang 3-dimensi yang
amat kompleks ini dapat disederhanakan. Selain itu, elemen waktu
dapat mulai diperhitungkan dalam rancangan ini karena urutan
penambangan tiap-tiap pushback merupakan pertimbangan penting.
d. Pushbacks ini biasanya dirancang mengikuti urutan penambangan
dengan algoritma floating cone untuk berbagai skenario harga
komoditas. Bentuk pushbacks ini tidak akan persis sama dengan
geometri yang dihasilkan floating cone karena kendala operasi
seperti lebar pushback minimum dll.
e. Tahapan-tahapan penambangan yang dirancang secara baik akan
memberikan akses ke semua daerah kerja, dan menyediakan ruang
kerja yang cukup untuk operasi peralatan yang efisien.
2. Kriteria Perancangan
a. Harus cukup lebar agar peralatan tambang dapat bekerja baik.
Untuk truk dan shovel besar yang ada sekarang, lebar pushback
minimum adalah 100 - 130 meter. Untuk loader dan truk berukuran
sedang 60 meter sudah cukup lebar. Jumlah shovel yang
diperkirakan akan bekerja bersama-sama pada sebuah pushback
juga mempengaruhi lebar minimum ini.
Jalan
Bila mungkin
2. PENJADWALAN PRODUKSI
2.1 PENDAHULUAN
1. Suatu penjadwalan produksi tambang menyatakan, dalam periode waktu
(misalnya tahun), ton bijih, kadar , dan pemindahan material total yang
akan dihasilkan oleh tambang tersebut.
2. Sasarannya adalah menghasilkan suatu jadwal untuk mencapai
beberapa sasaran / kriteria ekonomik seperti memaksimumkan Net
Present Value (NPV) atau Rate of Return (ROR). Kriteria lain misalnya
menghasilkan sejumlah material dengan biaya semurah mungkin, dll.
3. Fokus kita adalah perencanaan jangka panjang. Kita akan menghasilkan
suatu jadwal produksi dan kemudian menentukan kebutuhan peralatan
untuk mengoperasikan jadwal tersebut. Pada penjadwalan jangka
pendek fokusnya mungkin berbeda; dengan kendala jumlah peralatan,
kita menentukan jadwal yang terbaik.
4. Selama proses penjadwalan, evaluasi beberapa alternatif sering
dlakukan:
a. Berbagai tingkat produksi bijih.
b. Berbagai jadwal pengupasan tanah penutup.
c. Berbagai strategi kadar batas (cutoff grade).
5. Data masukan dasar adalah pernyataan tonase dari tahap-tahap
penambangan, yaitu tabulasi ton dan kadar per jenjang dari material
yang akan ditambang untuk tiap tahap.
2.2 ASUMSI AWAL YANG DIPERLUKAN UNTUK MENGEMBANGKAN
SUATU JADWAL
ii.
3. Setelah bijih dan waste (atau material total) dari tiap pushback ditentukan
untuk suatu periode waktu, kadar untuk tahun itu dapat ditentukan
sebagai rata-rata tertimbang (berbobot) ton untuk bijih yang ditambang.
proses
penjadwalan
mungkin
terdapat
kendala-kendala
2.10
3. TEMPAT PENIMBUNAN
3.1 PENDAHULUAN
Tempat penimbunan dapat dibagi menjadi dua, yaitu waste dump dan
stockpile.
1. Suatu waste dump adalah suatu daerah dimana suatu operasi tambang
terbuka dapat membuang material kadar rendah dan / atau material
bukan bijih yang harus digali dari pit untuk memperoleh bijih / material
kadar tinggi.
2. Stockpile digunakan untuk menyimpan material yang akan digunakan
pada saat yang akan datang.
a. Bijih kadar rendah yang dapat diproses pada saat yang akan datang.
b. Tanah penutup atau tanah pucuk yang dapat digunakan untuk
reklamasi.
3. Rancangan waste dump sangat penting untuk perhitungan keekonomian.
Lokasi dan bentuk dari waste dump dan stockpile akan berpengaruh
terhadap jumlah gilir truk yang diperlukan, demikian pula biaya operasi
dan jumlah truk dalam satu armada yang diperlukan.
4. Daerah yang diperlukan untuk waste dump pada umumnya luasnya
30
Persyaratan reklamasi.
g. Kondisi pondasi.
jarak
setback
sedemikian
rupa
sehingga
sudut
a. Jarak minimum adalah ruangan yang cukup untuk suatu jalan antara
pit limit dan kaki timbunan (dump toe). Kestabilan pit akibat dump
harus diperhitungkan.
b. Jarak yang sama atau lebih besar dari kedalaman pit akan
mengurangi resiko yang berhubungan dengan kestabilan lereng pit.
5. Makalah Bohnet / Kunze (Surface Mining Bab 5.6) merekomendasikan
sedikit tanjakan ke arah dump crest dengan alasan penirisan dan
keamanan.
a. Limpasan air hujan menjauhi crest.
b. Truk harus menggunakan tenaga mesin untuk menuju ke crest dan
bukan meluncur bebas. Juga akan mengurangi resiko alat
1. Penampang horisontal
a. Ukur luas daerah pada kaki (toe) dan puncak (crest) dari setiap lift.
Rata-ranya adalah luas lift.
b. Tinggi lift memberikan dimensi ke tiga dan volume untuk lift.
c. Jumlahkan volume untuk tiap lift untuk memperoleh volume total
dump.
2. Penampang vertikal
a. Buat beberapa penampang melintang dengan jarak yang sama
melalui dump.
b. Ukur luas tiap penampang.
c. Luas ini dianggap sama hingga separo jalan ke penampang
berikutnya pada kedua sisi untuk memperoleh dimensi ke tiga dan
volume untuk setiap penampang.
d. Jumlahkan volume tiap-tiap penampang untuk memperoleh volume
total dump.
3.6 REKLAMASI