Anda di halaman 1dari 3

BAB 3

TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Definisi
Glaukoma adalah penyakit yang ditandai oleh adanya neuropati optik yang berhubungan
dengan defek lapangan pandang, dengan peningkatan tekanan intraokuler sebagai salah satu
faktor resiko utama.1 Glaukoma juvenile adalah bentuk glaukoma sudut terbuka primer dengan
peningkatan tekanan intraokular yang terjadi pada usia 4-35 tahun. Glaukoma primer sudut
terbuka adalah gangguan mata yang bersifat kronik, progresifnya lambat, neuropati optik dengan
gejala kerusakan nervus optikus dan kehilangan lapangan pandang. Glaukoma primer sudut
terbuka mengenai penderita yang berusia diatas 40 tahun. Kejadian glaukoma juvenile cukup
jarang, yaitu sekitar 1 dalam 50.000 orang.1,2
3.2. Etiologi
Glaukoma juvenile merupakan penyakit keturunan autosomal resesif akibat mutasi pada
gen myocilin. Gen ini juga dikenal sebagai trabekular meshwork-inducible glucocorticoid
response (TIGR). Peneliti menemukan bahwa mutasi pada TIGR ini dapat meningkatkan TIO.
Masih dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai bagaimana peran gen myocilin ini dalam
menyebabkan glaukoma.1,3
3.3. Patogenesis
Glaukoma juvenile merupakan bagian dari glaukoma primer sudut terbuka. Karena
galukoma juvenile merupakan penyakit primer, maka segala penyebab sekunder dari neuropati
optik harus disingkirkan.2 Kerusakan saraf optik (neuropati optik) pada glaukoma biasanya
disebabkan oleh efek peningkatan tekanan okular pada papil saraf optik. Ada dua teori utama

mengenai mekanisme kerusakan serabut saraf oleh peningkatan tekanan intraokular yaitu teori
mekanik dan teori iskemik4:
1. Peningkatan tekanan intraokular menyebabkan kerusakan mekanik pada akson saraf optik
dan penipisan lapisan serat saraf dan inti bagian dalam retina, iris dan korpus siliar juga
menjadi atrofi, dan prosesus siliaris me.mperlihatkan degenerasi hialin sehingga terjadi
penurunan penglihatan.
2. Peningkatan tekanan intraokular menyebabkan iskemia akson saraf akibat berkurangnya
aliran darah pada papil saraf optik. Diskus optikus menjadi atrofi disertai pembesaran
cekungan optikus.
Tekanan intraokuler yang tinggi secara mekanik menekan papil saraf optik yang
merupakan tempat dengan daya tahan paling lemah pada bola mata. Bagian tepi papil saraf optik
relatif lebih kuat daripada bagian tengah sehingga terjadi cekungan pada papil saraf optik.1
Pada glaukoma sudut terbuka primer, gambaran patologik utama adalah proses
degeneratif di jaringan trabekular, termasuk pengendapan bahan ekstrasel di dalam jalinan dan
di bawah lapisan endotel kanalis Schlemm. Hal ini berbeda dari proses penuaan normal.
Akibatnya adalah penurunan drainase akuos humor yang menyebabkan peningkatan tekanan
intraokuler.5

3.4. Gejala klinis


3.5. Diagnosis
3.6. Tatalaksana

DAFTAR PUSTAKA
1. American Academy of Ophtalmology. Basic and Clinical Science Course Section 10:
Glaucoma. 2011-2012; 85-102.
2. Gharrick C, Mosaed S, Minckler DS. Diagnosing and Managing Juvenile Open Angle
Glaucoma. 2014. Dinduh 19 September 2014 di World Wide Web
http://www.aao.org/eyenet/article/diagnosing-managing-juvenile-openangle-glaucoma-2
3. Roy FH, Fraunfelder FW, Fraundfelder TW. Roy and Fraunfelders Current Ocular
Therapy. Elsavier. China, 2014.
4. Kooner KS. Clinical Pathway of Glaucoma. NewYork : Thieme. 2000; 23-51.
5. Vaughan Daniel G. Oftalmologi Umum. Ed 17. EGC. Jakarta, 2013

Anda mungkin juga menyukai