I.
DEFINISI
Sepsis adalah bakteri umum generalisasi yang biasanya terjadi pada bulan pertama
kehidupan . ( muscari 2000 )
Sepsis adalah sistemik inflamasi yang berhubungan dengan infeksi yang dapat
menyebabkan kematian .( agenda gawat darurat jilid 3)
Sepsis adalah sindrom yang berkarakteristikan oleh tanda-tanda klinis dan gejala
infeksi yang parah yang berkembang kearah septisma dan syok. ( dongos marilin E.
2002)
Sepsis adalah suatu sindroma klinik yang ditandai dengan adanya penyakitsistemik
simptomatik dan adanya bakteri dalam darah (Behrman, 1998)
II.
ETIOLOGI
1.
2.
Eksotoksi yang dihasilkan brbagai macam kuman , misalnya S.aurens ,E. coli.
3.
Kerusakan jaringan , yang dapat menyababkan kegagalan penggunaan
oksigen sehingga menyebabkan MOSF.
4.
III.
PATOFISIOLOGI
Infasi Kuman
Pelepasan Indotoksin
SEPSIS
Perubahan
fungsi miokarium
Perubahan ambilan
dan penyerapan O2
Terhambatnya
Terganggunya
fungsi
sistem pencernaan
mitokondria
Kontraksi jantung
menurun
Curah jantung
Suplai 02 terganggu
Sesak
turun
Reduksi darah
terganggu
Kerja sel
menurun
Penurunan
sistem imun
Gangguan
pemenuhan O2
Resti infeksi
Reflek ingin
muntah
Nafsu makan
menurun
Gangguan
pemenuhan
kebutuhan nutrisi
Gangguan
perfusi jaringan
IV.
1.
Umum
2.
Saluran cerna
3.
Saluran nafasan
4.
System kardiovaskuler
: pucat,hipotensi bradikardi.
5.
Hematologi
: ikterus, pucat.
V.
1.
(
KLASIFIKASI
Sering terjadi pada bayi prematur, lahir ketuban pecah dini, demam impratu
maternal dan coricomnionitis.
2.
VI.
KOMPLIKASI
1.
Meningitis
2.
Hipoglikemi
3.
Aasidosis
4.
Gagal ginjal
5.
Disfungsi miokard
6.
7.
Icterus
8.
Gagal hati
9.
10. Kematian
11. Sindrom distress pernapasan dewasa (ARDS)
VII.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
5.
PT/PTT : mungkin memanjang mengindikasikan koagulopati
yangdiasosiasikan dengan hati/ sirkulasi toksin/ status syok.
6.
7.
Glukosa Serum : hiperglikenmio yang terjadi menunjukkan glikoneogenesis
dan glikonolisis di dalam hati sebagai respon dari puasa/ perubahan seluler dalam
metabolisme
8.
BUN/Kreatinin : peningkatan kadar diasosiasikan dengan dehidrasi,
ketidakseimbangan atau kegagalan ginjal, dan disfungsi atau kegagalan hati.
9.
.GDA : Alkalosis respiratosi dan hipoksemia dapat terjadi sebelumnya. Dalam
tahap lanjut hipoksemia, asidosis respiratorik dan asidosis metabolik terjadi karena
kegagalan mekanisme kompensasi
VIII.
PENCEGAHAN
1.
Hindarkan trauma pada permukaan mukosa yang biasanya dihuni bakteri
Gram-negatif
2.
Berikan semprotan ( spray) polimiksin pada faring posterior untuk mencegah
pneumonia Gramnegatif ,nasokomial
3.
Lingkungan yang protektif pasien beresiko kurang berhasil karena sebagian
besar infeksi berasal dari dalam ( endogen )
IX.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
2.
3.
X.
INTERVENSI
Dx 1
1.
Bhsp
Tirah baring
R/ Mengetahui k/u px
4.
5.
Dx 2
1.
Bhsp
R/ Menjalin hubungan yang terapiutik
2.
Observasi ttv
R/ Mengetahui k/u dan perkembanagan px
3.
4.
5.
Dx 3
1.
Bhsp
2.
Observasi ttv
4.
5.
6.
sesudah makan
R/ Meningkatkan nafsu makan px