Adela Sari
Elba Habiburrahma
Dita Rinasairi Siregar
Iis Tiwi
Putri Sri Utami
Windi Fibraili
Tingkat
: II.A
Dosen
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
1.2.
1.3.
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN MASALAH
1
1
1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN GIZ
12
14
16
DAFTAR PUSTAKA
17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Kebutuhan serta peran gizi bagi tubuh manusia berbeda-beda. Hal itu
tergantung dan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Yang diantaranya adalah karena
faktor usia, jenis kelamin, pekerjaan atau status dalam masyarakat, dan hal lain
yang mempengaruhi kegiatan dan sirkulasi serta proses metabolisme dalam tubuh
maupun proses pembuangannya.
Pada makalah ini, penulis akan membahas mengenai kebutuhan dan peran
gizi dan keperluan gizi bagi tubuh manusia, khususnya bagi bayi dan hingga
balita. Suatu fenomena pada jaman sekarang ini, adalah ketidakmampuan atau
ketidaktahuan, bahkan ketidakpedulian terhadap pemenuhan kebutuhan yang
memang harus dipenuhi dalam fase pertumbuhan bayi dan balita.
Sehingga beberapa kasus, penyakit yang diderita pada usia dewasa dapat
terjadi pada usia bayi dan balita. Kesalahan pemikiran dan penanganan dapat
berpengaruh. Misalnya saja pada bayi berusia 1-2 tahun yang tidak lagi
memperoleh ASI, dan telah diberikan asupan makanan. Pada masa kanak-kanak,
tidak menutup kemungkinan anak itu akan lebih beresiko mengidap penyakit
maag, daripada seorang anak yang memperoleh asupan makanan pada usia yang
tepat.
1.2.
RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini, sebagai berikut:
1. Apa pengertian gizi?
2. Bagaimana kebutuhan gizi pada bayi?
3. Bagaimana kebutuhan gizi pada balita?
1.3.
TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini untuk memahami:
1. Pengertian gizi,
2. Kebutuhan gizi pada bayi,
3. dan Kebutuhan gizi pada balita.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Definisi Gizi
Gizi berasal dari bahasa Arab yaitu Ghidza. Sedangkan Didalam bahasa
inggris dikenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan makanan atau zat gizi
atau sering diartikan ilmu gizi. Gizi adalah suatu proses penggunaan makanan yang
dikonsumsi secara normal oleh suatu organisme melalui proses digesti, absorbsi,
transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan funsi normal dari organ-organ, serta
menghasilkan energi.
Sedangkan ilmu gizi didefinisikan sebagai suatu cabang ilmuyang mempelajari
zat-zat pangan yang bermanfaat bagi kesehatan dan proses yang terjadi pada pangan sejak
dikonsumsi, dicerna, diserap sampai dimanfaatkan tubuh serta dampaknya terhdapt
pertumbuhan, perkembangan dan kelangsungan hidup manusia serta faktor yang
mempengaruhinya.
2.2.
Kebutuhan Gizi pada Bayi
1. Prinsip Gizi pada Bayi
Kebutuhan gizi bayi berbeda dengan kebutuhan anak dan dewasa. Bayi
memerlukan karbohidrat dengan bantuan amilase untuk mencerna bahan makanan yang
berasal dari zat pati. Protein yang diperlukan berasal dari ASI ibu yaitu dengan kadar 45% dari total kadar kalori dalam ASI. Lemak yang diperlukan 58% dari kalori total dalam
susu matur. Mineral yang diperlukan pada masa ini terdiri dari kalsium, pospor, klor,
kalium, dan natrium yang menunjang pertumbuhan pada perkembangan si bayi.
Sedangkan untuk vitamin bervariasi sesuai dengan diet ibu. Setelah umur 6 bulan, setiap
bayi membutuhkan makanan lunak yang bergizi yang sering disebut Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI). MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke
makanan keluarga. pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap
baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak.
Pada keadaan biasa, MP-ASI dibuat dari makanan pokok yang disiapkan secara
khusus untuk bayi, dan diberikan 2-3 kali sehari sebelum anak berusia 12 bulan.
Kemudian pemberian ditingkatkan 3-5 kali sehari sebelum anak berusia 24 bulan. MPASI harus bergizi tinggi dan mempunyai bentuk yang sesuai dengan umur bayi dan anak
baduta. Sementara itu ASI harus tetap diberikan secara teratur dan sering.
Dalam keadaan darurat, bayi dan balita seharusnya mendapat MP-ASI untuk
mencegah kekurangan gizi. Untuk memperoleh MP-ASI yang baik dibuat secara lokal,
perlu diberi tambahan vitamin dan mineral pada makanan waktu akan dihidangkan.
Variasi bahan makanan yang cukup untuk kebutuhan bayi, variasi bahan makanan yang
diberikan sejak bayi akan diingat sampai dewasa, mengatasi bayi susah makan karena
variasi makanan tidak akan menyebabkan bayi bosan.
Kebutuhan akan kalori yang diperlukan oleh bayi adalah 45% dari susu matur.
Mayoritas proteinnya yaitu lemak yang mudah dicerna. Lemak yang diperlukan kira-kira
58% dari kalori total dalam susu matur. Kadar kolestrol diyakini membantu bayi
mengembangkan sistem enzim yang dapat mengontrol kadar kolestrol setelah dewasa.
Karbohidrat berasal dari ASI yang mengandung amilase yang dapat meningkatkan
pencernaan zat pati pada masa bayi awal ketika amilase pangkreas rendah. Mineral utama
dalam ASI yaitu kalsium, pospor, klor, kalium, dan natrium. Vitamin yang ada didalam
tubuh bayi menyesuaikan dengan diet yang dilakukan oleh ibu.
2. Macam-macam Makanan Bayi
Setelah bayi berumur 6 bulan, maka untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya
demi pertumbuhan dan perkembangan diperlukan makanan pendamping air susu ibu
(MP-ASI). Makanan Pendamping ASI yang baik adalah terbuat dari bahan makanan
segar, seperti: tempe, kacang-kacangan, telur ayam, hati ayam, ikan, sayur-mayur, dan
buah-buahan. Jenis-jenis MP-ASI yang dapat diberikan adalah:
a. Makanan Saring adalah makanan yang dihancurkan atau disaring tampak
kurang merata dan bentuknya lebih kasar dari makanan lumat halus, contoh:
bubur susu, bubur sumsum, pisang saring/ dikerok, pepaya saring, tomat
saring, nasi tim saring, dan lain-lain.
b. Makanan Lunak adalah makanan yang dimasak dengan banyak air dan
tampak berair, contoh: bubur nasi, bubur ayam, nasi tim, kentang puri, dan
lain-lain.
c. Makanan Padat adalah makanan lunak yang tidak nampak berair dan
biasanya disebut makanan keluarga, contoh: lontong, nasi tim, kentang rebus,
biskuit, dan lain-lain.
Bahan makanan ini dapat menambah kalori makanan bayi, memberikan rasa
enak juga mempertinggi yang larut dalam lemak.
b. Pemberian Makanan Bayi Umur 9-12 bulan
1) Pada umur 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga
secara bertahap. Bentuk dan kepadatan nasi tim bayi harus diatur secara
berangsur, mendekati makanan keluarga.
2) Berikan makanan selingan 1 kali sehari. Pilihlah makanan selingan yang
bernilai gizi tinggi, seperti bubur kacang ijo, buah. Usahakan agar makanan
selingan dibuat sendiri agar kebersihannya terjamin.
3) Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam bahan makanan.
Campurkanlah ke dalam makanan lembik berbagai lauk pauk dan sayuran
secara berganti-ganti. Pengenalan berbagai bahan makanan sejak dini akan
berpengaruh baik terhadap kebiasaan makan yang sehat dikemudian hari.
c. Pemberian Makanan Anak Umur 12-24 bulan
1) Pemberian ASI diteruskan
2) Pemberian MP-ASI atau makanan keluarga sekurang-kurangnya 3 kali sehari
dengan porsi separuh makanan orang dewasa setiap kali makan. Selain itu
tetap berikan makanan selingan 2 kali sehari.
3) Variasi makanan diperhatikan dengan menggunakan padanan bahan
makanan, misalnya nasi dapat diganti dengan tahu, tempe, kacang ijo, telur,
atau ikan. Bayam dapat diganti dengan daun kangkung, wortel, tomat. Bubur
susu dapat diganti dengan bubur kacang ijo, bubur sumsum, biskuit.
4) Menyapih anak harus bertahap, jangan dilakukan secara tiba-tiba. Kurang
frekuensi pemberian ASI sedikit demi sedikit.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemberian Makanan pada Bayi
Faktor yang mempengaruhi pemberian makanan dapat dikelompok menjadi 3
bagian yaitu:
a. Faktor Heredokonstitunionil
Gen yang terdapat di dalam nukleus dari telur yang dibuahi pada masa
embrio mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu. Manifesta hasil perbedaan
antara gen ini dikenal sebagai hereditas. DNA yang membentuk gen mempunyai
peranan penting dalam transmisi sifat-sifat herediter. Timbulny kelainan familial,
kelainan khusus tertentu, tipe tertentu dari dwarfism adalah akibat transmisi gen
yang abnormal. Haruslah diingat bahwa beberapa anak bertubuh kecil karena
konstitusi genetiknya dan bukan karena gangguan endokrin atau gizi. Peranan
genetik pada sifat perkembangan mental masih merupakan hal yang
diperdebatkan. Memang hereditas tidak dapat disanksikan lagi mempunyai
peranan yang besar tapi pengaruh lingkungan terhadap organisme tersebut tidak
dapat diabaikan. Pada saat sekarang para ahli psikologi anak berpendapat bahwa
hereditas lebih banyak mempengaruhi inteligensi dibandingkan dengan
lingkungan. Sifat-sifat emosionil seperti perasaan takut, kemauan dan
temperamen lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan dibandingkan dengan
hereditas:
1)
2)
3)
4)
Jenis kelamin
Ras atau Bangsa
Keluarga
Umur
Fakor Pascanatal
Gizi (masukan makanan kualitatif dan kuantitatif)
Penyakit kronis dan kelainan kongenital
Keadaan sosial-ekonomi
Musim
Dan faktor lainnya yang ikut berpengaruh.
tubuh
b) Porsi Makan
Porsi makan anak balita juga berbeda dengan orang dewasa. Mereka
membutuhkan makanan sumber energi yang lengkap gizi dalam jumlah
lebih kecl namun sering.
c) Kebutuhan Energi dan Nutrisi
Bahan makanan sumber energi seperti karbohidrat, protein, lemak serta
vitamin, mineral dan serat wajib dikonsumsi balita setiap hari.
d) Susu Pertumbuhan
Sedikitnya balita butuh 350ml atau 12 oz per hari. Susu pertumbuhan
merupakan susu lengkap gizi yang mampu memenuhi kebutuhan nutrisi
anak usai 12 bulan keatas.
Dan yang paling pokok dan wajib dari semuanya adalah karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Hal ini untuk keseimbangan gizi dari
balita dan berdampak untuk tumbuh kembang balita tersebut.
Adapun makanan yang harus diberi perhatian lebih untuk dhindari dari
makanan yang akan dikonsumsi anak, diantaranya:
1. Makanan yang terlalu berminyak, junk food,
Berat badan
Protein (gr)
0-6 bulan
(kg)
6
60
10
7-12 bulan
8,5
71
18
1-3 tahun
12
90
25
4-5 tahun
18
110
39
Table 1.
1. Kebutuhan
Kebutuhan protein
protein per
per hari
hari (per
(per kg
kg BB)
BB)
Table
Kecukupan gizi yang dianjurkan (menurut data Departemen kesehatan
Ca
Fe
Vit.A
Tiamin
Riboflavin
Niasin
Vit.C
Vit
Umur
(g)
(g)
sebagai
(mg)
(mg)
(mg)
(mg)
Bayi
0,6
Karotin
(mg
(mg)
1200
0,4
0,5
25
6-12bln
Balita
1-3 thn
4-5 thn
(40
0)
0,5
1500
0,5
0,7
30
0,5
10
1800
0,6
0,9
40
0,5
10
2400
0,8
1,0
13
50
Umur
3 bulan
120
3-5 bulan
115
6-8 bulan
110
9-11 bulan
105
112
Nelson (1969)
110(100-120)
Nelson (1969)
112
101
91
110
100
90
1
1-3
4-5
BAB III
PENUTUP
3.1.
KESIMPULAN
Gizi menjadi bagian yang sangat penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan. Pemenuhan kebutuhan akan gizi harus terpenuhi karena gizi ini
dapat menunjang tumbuh kembang organ tubuh manusia. Maka dari itu sangat di
perhatikan untuk pemenuhan gizi. Kebutuhan gizi seseorang adalah jumlah yang
diperkirakan cukup untuk memelihara kesehatan pada umumnya. Pemenuhan gizi
berbeda-beda sesuai faktor usia, tumbuh kembang, fisik ataupun yang lainnya.
Hal inilah yang seharusnya mendasari setiap orang tua untuk berusaha agar gizi
balitanya terpenuhi semaksimal mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
Proverawati, Atikah dan Erna Kusumawati. 2001. Ilmu Gizi untuk Keperawatan
& Gizi Kesehatan. Yogyakarta: Maha Medika.