Disusun oleh :
Kelompok 1 / Grup E
Nama Anggota Kelompok :
Ahmad Khanifudin
Achmad Hubairi
Jilan Talidah
Kellyta Griselda
(1343050125)
(1343050143)
(1343050030)
(1343050003)
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA
2015
m. Sterilisasi
n. Penyimpanan
: autoklaf
: Dalam wadah tertutup baik pada tempat yang kering dan sejuk.
i.
j.
BJ
:Inkompatibilitas: alkaloid, antipirin, kloralhidrat, lead acetat, pirogalol, resorsinol,
kalsium glukonat, dan kalsium.
k. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
b. Formulasi Standar
GENTAMYCIN SULFAT
Tetes mata
c. Desain Formula
Tiap ml mengandung :
R/ Gentamisin sulfat
0,3%
Benzalkonuim klorida
0,01%
Disodium edetat
0,02%
Na metabisulfit
0,05%
Na2HPO4 anhidrat
(Lihat perhitungan)
KH2PO4 dihidrat
(Lihat perhitungan)
NaCl
(Lihat perhitungan)
Aqua pro inj
ad 5 ml
Sediaan dibuat 2 botol @5ml = 10 ml
Alasan pemilihan Bahan
1. Benzalkonium Klorida.
Sediaan ditambahkan pengawet (antimikroba) karena sediaan tetes mata dibuat dalam
dosis ganda dan agar sediaan lebih awet.
2. Na metabisulfit
Sediaan ditambahkan antioksidan sodium metabisulfit, karena dapat teroksidasi bila
disterilisasi dengan autoklaf, ditandai dengan warna sediaan yang berubah menjadi coklat.
3. Disodium Edetat (Na2 EDTA)
Sediaan ditambahkan pengkelat disodium edetat, karena dapat meningkatkan aktivitas
benzalkonium klorida sebagai antimikroba terhadap strain Pseudomonas.
4. Dapar posfat
Sediaan ditambahkan pendapar, untuk mendapatkan sediaan tetes mata dengan pH 7,4.
5. NaCl
Sediaan ditambahkan larutan pengisotoni berupa NaCl fisiologis 0,9% untuk mencegah
terjadinya plasmolisis atau hemolisis sel-sel darah di sekitar mata.
Metode: sterilisasi dengan sterilisasi Akhir
Sterilisasi dilakukan pada tahap akhir, yaitu setelah dimasukan dalam wadah di sterilkan
dengan autoklaf suhu 121C selama 15 menit.
Sterilisasi dilakukan dengan teknik aseptis dimana alat-alat yang akan digunakan
disterilkan didalam autoklaf (untuk alat presisi) dan oven (untuk alat nonpresisi) sebelum
dipakai selama 30 menit teknik aseptis
III.
III.3
Cara sterilisasi
Filtrasi dan Autoklaf
Autoklaf
Autoklaf
Autoklaf
Autoklaf
Perhitungan Bahan:
2. Dapar
Kapasitas dapar = = 0,01 %
H2PO4 sebagai asam (KH2PO4 dihidrat)
HPO4 sebagai garam (Na2HPO4 anhidrat)
pKa Na2HPO4 = 7,21
pH
=7
Jawab :
pKa
= - log Ka
7,21
= - log Ka
Ka
= 6,2 x 10 -8
pH
= - log [H+]
7
= - log [H+]
[H+]
10
Ph
= pKa + log
= 7,21 + log
log
garam
asam
garam
asam
= - 0,21
garam
asam
garam
asam
= 0,62
[Garam]
garam
asam
0,21
10
= 0,62 [asam]
2,3 C Ka [H+]
(Ka + [H+])2
0,01
= 0,018 M
C
= [A] + [G]
0,018 = [A] + (0,62 [A])
0,018 = 1,62 [A]
[A]
= 0,01 M
Maka,
[G]
= 0,62 [A]
= 0,62 0,01 M
= 0,008 M
Berat asam
Berat garam
= ...?
= ...?
Tonisitas
Gentamisin sulfat
Benzalkonuim klorida
Disodium edetat
Na metabisulfit
Na2HPO4 anhidrat
KH2PO4 dihidrat
NaCl
Aqua pro inj
50,8 mg
0,01%
0,02%
0,05%
0,16%
0,069%
(Lihat perhitungan)
ad 10 ml
Tf gentamisin sulfat
Liso gentamisin sulfat (lar.elektrolit lemah)
Massa gentamsin sulfat
BM gentamisin sulfat
Volume obat tetes
Tf gentamisin sulfat
Jawab:
Tf gentamisin sulfat =
=
=
=
=
=
2
50,8 mg
673,59
10 ml
...?
Liso
0,015
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tf ( )
Zat
Gentamisin sulfat
Benzalkonium klorida
Disodium edetat
Na metabisulfit
Na2HPO4 dihidrat
KH2PO4 dihidrat
0,09
0,13
0,38
0,24
0,25
% massa
Tf ( )
Konsentrasi zat
(%)
0,01
0,02
0,05
0,128
0,136
Total
Konsentrasi
zat (%)
0,015
0,0009
0,0026
0,019
0,0672
0,034
0,1387
0,52
= 0,3813
0,52
= 0,6599%
0,9%
IV.
CARA KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang hendak digunakan disiapkan.
2. Buat Aqua Pro Injeksi bebas O2(di white area)dengan cara
Panaskan 50 ml aquades diatas hotplate sampai mendidih.
Waktu pemanasan dihitung selama 30 menit (waktu mulai dihitung setelah air mendidih).
Setelah itu panaskan kembali selama 10 menit agar diperoleh API bebas O 2.
3. Kalibrasi beaker glass 10 ml, botol plastik berpipet dikalibrasi 5 ml.
4. Sterilisasi alat-alat yang akan digunakan disterilkan didalam autoklaf dan oven selama 30
menit (Sebelum dimasukkan ke dalam autoklaf atau oven, terlebih dahulu alat-alat tersebut
dibungkus dengan kertas perkamen)
5. Timbang bahan-bahan sesuai kebutuhannya.
6. Larutkan dapar dalam API aduk ad larut.
7. Masukkan NaCl, Na2 EDTA, Natrium Sulfit, Benzalkonium Klorida ke dalam API. (Pastkan
tiap bahan larut dengan sempurna sebelum menambahkan bahan yang lain)
8. Larutkan gentamisin sulfat dengan API secukupnya hingga larut dalam beaker glass lain.
9. Campurkan ke dalam larutan sebelumnya. Aduk hingga larut.
10. Saring sediaan dengan kertas saring yang telah dibasahi dengan API sebelumnya, kemudian
tampung ke dalam beaker glass yang sudah dikalibrasi.
11. Tambahkan API sampai volume tepat 12 ml.
12. Tutup beaker glass dengan kertas perkamen yang diikat dengan tali dan sterilkan dengan
autoklaf pada suhu 115 1160C selama 30 menit.
13. Masukkan sediaan tetes mata yang sudah steril ke dalam wadah tetes mata.
V.
EVALUASI SEDIAAN
1. Organoleptik (bau, bentuk, warna)
Pengujian dengan cara melihat bentuk, warna dan mencium bau dari sediaan tetes telinga
natrium bikarbonat.
2. Kejernihan larutan
Pengujian dilakukan secara visual. Botol diputar 180 berulang-ulang di depan suatu
background yang gelap dan sisinya diberi cahaya. Bahan melayang akan berkilauan bila
terkena cahaya. Pencahayaan menggunakan lampu Atherman atau lampu proyeksi dengan
cahaya 1000 lux-3500 lux dan jarak 25 cm. Background gelap atau hitam. Umur petugas
yang bekerja harus <40 tahun, sehat, dan setiap tahun harus periksa mata.
3. Penetapan Bobot Jenis
Gunakan piknometer bersih, kering dan telah dikalibrasi dengan menetapkan bobot
piknometer dan bobot air yang baru dididihkan pada suhu 250C. Atur hingga suhu zat uji
lebih kurang 200C, masukkan ke dalam piknometer. Atur suhu piknometer yangtelah diisi
hingga suhu 250C, buang kelebihan zat uji dan timbang. Kurangkan bobot piknometer
kosong dari bobot piknometer yang telah diisi. Bobot jenis suatu adalah hasil yang
diperoleh dengan membagi bobot zat dengan bobot air dalam piknometer. Kecuali
dinyatakan lain dalam monografi, keduanya ditetapkan padasuhu 25 0C.
4. Volume terpindahkan
Pengujian dilakukan dengan menuang isi perlahan dari wadah kedalam gelas ukur kering
terpisah( kapasitas gelas ukur tidak lebih dari dua setengah kali volume yang diukur dan
telah di kalibrasi) secara hati-hati agar tidak membentuk gelembung udara. Diamkan
selama tidak lebih dari 30 menit. Jika telah bebas dari gelembung udaha, ukur volume
dari tiap campuran. Volume rata-rata larutan yang diperoleh dari 10 wadah tidak kurang
dari 100% dan tidak satupun volume wadah yang kurang dari 95% dari volume yang
tertera pada etiket.
5. Penetapan pH
Pengujian dilakukan dengan menggunakan kertas lakmus atau kertas universal (secara
konvensional) atau dengan alat pH meter.
6. Kebocoran
Pengujian dilakukan dengan cara membalikkan sediaan (ujung dibawah) ketika di
sterilisasi akhir. Jika wadah bocor maka isi dari wadah akan keluar.
7. Sterilitas
Pengujian dilakukan secara mikrobiologis dengan menggunkan medium pertumbuhan
tertentu. Produk dikatakan bebas mikroorganisme bila Sterility Assuranve Level (SAL) =
10-6 atau 12 log reduction (over kill sterilization). Bila proses pembuatan menggunakan
aseptic (aseptic processing), maka SAL =10-4.
8. Stabilitas
Stabilitas obat dalam larutan, seperti produk tergantung pada sifat kimia bahan obat,pH
produk, metode penyimpanan (khususnya penggunaan suhu), zat tambahan larutan dan
tipe pengemasan.
9. Pirogenitas
Pengujian dilakukan dengan tes kelinci (FI) dan tes limulus.
10. Tonisitas
Tonisitas berarti tekanan yang diberikan oleh garam-garam dalam larutan berair, larutan
mata adalah isotonik dengan larutan lain ketika magnefudosifat koligatif larutan adalah
sama. larutan mata dipertimbangkan isotonik ketika tonisitasnya sama dengan 0,9%
laritan Na Cl.
Sebenarnya mata lebih toleran terhadap variasi tonisitas daripada suatu waktu yang
diusulkan. Maka biasanya dapat mentoleransi larutan sama untuk range 0,5%-1,8%
NaCl. Memberikan pilihan, isotonisitas selalu dikehendaki dan khususnya penting dalam
larutan intraokuler. Namun demikian, ini tidak dibutuhkan ketika total stabilitas produk
dipertimbangkan.
11. Viskositas
USP mengizinkan penggunaan bahan pengkhelat viskositas untuk memperpanjang lama
kontak dalam mata dan untuk absorpsi obat dan aktivitasnya.Bahan-bahan seperti
metilselulosa, polivinil alkohol dan hidroksi metil selulosa ditambahkan secara berkala
untuk meningkatkan viskositas.Para peneliti telah mempelajari efek peningkatan
viskositas dalam waktu kontak dalam mata.umumnya viskositas meningkat 25-50 cps
range yang signifikan meningkat lama kontak dalam mata.
VI.
PENANDAAN
Label
Dosis:
1-2 tetes tiap 4 jam
Harus dengan resep
dokter
Tiap 10 ml
mengandung:
Gentamycin sulfat
0,3 %
Net 10 ml
Gent
o
Reg. No.
DKL1427207146A1
Diproduksi oleh:
PT BEONE Indonesia
Jakarta, Indonesia
BEONE
Gento
Brosur
Batch No. :
15020471
Exp. Date : 10 2017
Tetes mata
Gento
Eye Drops
Komposisi :
Tiap 10 ml mengandung:
Gentamycin Sulfat 0,3%
Composition :
Each 10 ml contains:
Sodium bicarbonate 500 mg
Indikasi:
Mengobati infeksi pada mata akibat bakteri
Indication:
Soften earwax so as to prevent / overcome tinnitus
Kontra Indikasi:
Hipersensitif terhadap gentamisin
Contraindication:
Hypersensitivity.
Perhatian:
Tidak dianjurkan untuk penggunaan jangka panjang.
Attention:
Not recommended for long-term use.
Efek samping:
Reaksi hipersensitivitas atau alergi dapat terjadi meskipun jarang.
Iritasi
Superinfeksi dapat terjadi.
Side effects:
Hypersensitivity.
Irritation when the drug is used.
Aturan Pakai:
Diteteskan pada mata kanan dan kiri
1-2 tetes tiap 4 jam
Kemasan:
Dus berisi botol tetes mata 10 ml
Simpan dibotol tertutup rapat dan terlindung dari cahaya dan
jauhkan dari jangkauan anak-anak
No. Reg. : DKL1427207146A1 Harus dengan resep dokter
No. Batch : 15020471
Diproduksi oleh:
PT BEONE Indonesia
Jakarta, Indonesia
How to use:
Dropped into the right eye and left eye
2 x daily 2- 3 drops
Packaging:
Box contains a bottle of eye drops 10 ml
Save in a well-closed container and protect from light and out of
reach of children.
Reg. No. : DKL1427207146A1
Batch. No. : 15020471
Need a doctors prescription
Manufactured by:
PT BEONE Indonesia
Jakarta, Indonesia
VII.
Kemasan Sekunder
GENTO
For indications, side
effects, warnings,
precautions, see
enclosed leaflet.
Reg. No.
DKL1427207131D46A1
Each 10 ml contains/
Tiap 10 ml
mengandung:
Natrium bikarbonat 500
mg
Net 10 ml
GENT
O
Dosis:
1-2 tetes tiap 4 jam
TETES
MATA
Save in a well-closed
container and protect
from light and out of
reach of children.
Manufactured by:
PT BEONE Indonesia
Jakarta, Indonesia
Batch No. : 15020471
Mfg. Date : 11 2015
Exp. Date : 10 2017
HET (Rp.) : 15.000 /
Indikasi, efek
samping, peringatan,
perhatian, lihat
keterangan di dalam
brosur
BEONE
Simpan dibotol
tertutup rapat dan
terlindung dari
cahaya dan jauhkan
dari jangkauan anakanak
Diproduksi oleh:
PT BEONE
Indonesia
Jakarta, Indonesia
Net 10 ml
GENT
O
Gentamycin
Sulfat
BEONE
DAFTAR PUSTAKA
Scovilles. 1987. The art of Company ad-9. The graw all book company: London