1. Pendahuluan
Kebutuhan akan rumah semakin
meningkat seiring dengan bertambahnya
jumlah
penduduk
yang
membutuhkan
secara
komunal.
Pengolahan
secara
komunal
dimaksudkan
sebagai
pengolahan limbah secara bersama-sama, yaitu mengolah air limbah yang berasal dari
beberapa rumah yang dimasukkan ke dalam satu sistem pengolahan air limbah, hal ini
mengingat luas tanah yang disediakan untuk masing-masing rumah tidak terlalu luas.
Proposal ini ditujukan untuk memberikan gambaran mengenai IPAL komunal
yang memadai ditinjau dari segi teknologi, biaya pembangunan dan operasionalnya.
Institute for Environmental Management and Technology (IEMT) Universitas Merdeka Malang
Jl. Welirang no 19 Malang
Phone/fax.: (0341)363025
Teknologi yang disajikan dalam proposal ini, yaitu: gabungan antara pengolahan
secara anaerobic dan aerobic dengan sistem suspended yang mampu menurunkan kadar
biological oxygen demand (BOD), total suspended solid (TSS) air limbah domestik hingga
pada batas yang ditentukan oleh peraturan pemerintah melalui keputusan menteri negara
lingkungan hidup tentang baku mutu air limbah domestik Nomor 112 Tahun 2003 yaitu
untuk BOD = 100 mg/l dan TSS= 100 mg/l.
Dengan demikian, usaha untuk mengatasi masalah limbah domestik di Perum
PNS Lesan Puro Sawojajar bisa tercapai dengan baik mengingat dari dampak akibat air
limbah domestik yang bisa mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan sekaligus
sebagai upaya untuk melestarikan lingkungan hidup di kawasan Lesan Puro Sawojajar.
2. Perencanaan Jaringan Perpipaan di Luar Instalasi Pengolahan Air Limbah
Perencanaan jaringan perpipaan yang
memadai
perlu
dibuat
mengingat
akan
berperan untuk
menguraikan senyawa
organik
dalam
air
limbah.
Institute for Environmental Management and Technology (IEMT) Universitas Merdeka Malang
Jl. Welirang no 19 Malang
Phone/fax.: (0341)363025
2. Aeration chamber
( 2 stages )
1. Anaerobic chamber
( 2 stages )
Air
Influent
Irrigation pump
40 cm
1 cm
n=9
60
3 cm
n = 10
80 cm
B. Bak Penangkap Pasir dan Lemak (grit chamber & grease trap)
20 cm
30 cm
150 cm
25 cm
25 cm
80 cm
Tampak samping
20
20
60 cm
20
Potongan
Gambar 3. Grit chamber & Grease Trap
C. Bak Ekualisasi
D. V-notch
V-notch berfungsi sebagai penyelaras debit. Debit aliran masuk menuju Vnotch bisa berfluktuasi, sedangkan debit aliran keluarnya senantiasa konstan, yaitu
sebesar 11.25 lt/mnt. V-notch berikut asesoriesnya bisa dilihat pada Gambar 5 di
bawah ini.
Dimensi : panjang: 60 cm; lebar: 40 cm; tinggi: 40 cm. Sudut V: 90o
Inflow
Inflow
Gambar 5. V-notch
Rumah
Siram
Tanaman
Rumah
Rumah
Ekualisasi
Sedimentasi
Akhir
Sedimentasi
Awal
Buffled
Septic Tank
Aeration
Tank
Keterangan:
Grease trap dan Grit Chamber berfungsi untuk menangkap padatan berupa pasir
kerikil atau yang lainya dan lemak yang terikut dalam air limbah supaya tidak
mengganggu pada proses selanjutnya.
Bak ekualisasi berfungsi sebagai penyelaras fluktuasi aliran yang diatur oleh sebuah
pompa. Pompa tersebut akan dioperasikan selama 12 jam dalam sehari dan
diletakkan pada titik kemiringan terendah dalam sistem pengaliran air limbah rumah
sakit.
Bak sedimentasi berfungsi sebagai kolam pengendap awal yang akan menyerap
partikel terlarut dengan berat jenis sedikit lebih besar dari 1. Tujuan dibuatnya bak ini
adalah untuk mengurangi beban organik yang masuk ke dalam baffled septic tank
serta menyeimbangkan kualitas air limbah dari fluktuasi kualitas yang menyolok.
Baffled septic tank berfungsi sebagai bangunan pengolah awal (pre-treatment). Di sini
dimulai adanya pertumbuhan mikro-organisma yang adaptif dalam menguraikan
Institute for Environmental Management and Technology (IEMT) Universitas Merdeka Malang
Jl. Welirang no 19 Malang
Phone/fax.: (0341)363025
limbah cair rumah sakit dalam kondisi tersuspensi sehingga pada kondisi tertentu
akan ikut terbawa aliran air menuju ke seri pengolahan berikutnya.
Bak aerasi berfungsi sebagai tempat penguraian material organic secara aerob
dengan menambahkan udara melalui pompa udara yang dioperasikan 12 24 jam
sehari.
Bak kontrol (pegendap akhir) berfungsi sebagai pengontrol efluen hasil pengolahan,
dengan meletakkan ikan hidup sebagai indikator dalam tahap operasional pengolahan
limbah cair.
Equalization +
aeration
Sedimentation
tank
Lumpur aktif
Sedimentation
tank
Aerator
Influent
Effluent
Institute for Environmental Management and Technology (IEMT) Universitas Merdeka Malang
Jl. Welirang no 19 Malang
Phone/fax.: (0341)363025
7. Penutup
Dua hal yang menjadi komitmen pihak pelaksana adalah monitoring kualitas
hasil olahan air limbah (effluent) dan training yang terkait dengan pengoperasian IPAL.
Pemantauan effluent dilaksanakan secara efektif sejak IPAL beroperasi hingga 3 bulan.
Setelah operasional selama 3 bulan, maka dilakukan pemantauan setiap bulan hingga
bulan ke enam. Tujuannya adalah untuk mengetahui proses start up, efisiensi serta
fluktuasi kadar air limbah akibat perlakuan rumah sakit terhadap kestabilan kinerja IPAL.
Beberapa kali training (pelatihan) akan dilakukan selama proses pemantauan kualitas
limbah berjalan (enam bulan). Tujuannya agar pihak yang terkait dalam pengoperasian
IPAL bisa memahami cara memelihara instalasi. Melalui pelatihan ini diharapkan IPAL
akan berfungsi secara efektif dan memiliki usia guna yang maksimal.
Malang,
Januari 2006
Penyusun,
Enik Wahyuniati, ST
Institute for Environmental Management and Technology (IEMT) Universitas Merdeka Malang
Jl. Welirang no 19 Malang
Phone/fax.: (0341)363025