Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

I.I

Latar Belakang
Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen dalam suatu organisasi. Dimana

memiliki arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan , agar menghasilkan
tujuan atau hasil yang memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri maupun bagi para
pekerjanya. Di dalam suatu organisasi terdapat tipe-tipe pengawasan yang digunakan, seperti
pengawasan Pendahuluan (preliminary control), Pengawasan pada saat kerja berlangsung
(cocurrent control), Pengawasan Feed Back (feed back control).
Di dalam proses pengawasan juga diperlukan Tahap-tahap pengawasan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Tahap-tahap pengawasan tersebut terdiri dari beberapa
macam, yaitu Tahap Penetapan Standar, Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan,
Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan, Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar
dan Analisa Penyimpangan dan Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi.
I.II

Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.

Mengetahui maksud dan tujuan adanya sistem controling ?


Mengidentifikasi tentang masalah yang terjadi pada PT. Telkom Indonesia ?
Masalah seperti apa yang terjadi pada PT. Telkom Indonesia ?
Bagaimana masalah tersebut dapat diselesaikan dengan menggunakan sistem
manajemen controling ?

I.III

Tujuan

Bila fungsi dilaksanakan dengan tepat, organisasi akan memperoleh manfaat berupa:
1

1. Mengetahui maksud dari controling.


2. Dapat mengetahui sejauh mana program sudah dilaukan, apakah sesuai dengan
standar.
3. Dapat mengetahui sejauh mana program sudah dilaukan, apakah sesuai dengan
standar.
4. Dapat mengetahui sejauh mana program sudah dilaukan, apakah sesuai dengan
standar.
5. Dapat mengetahui adanya penyimpangan dalam perusahaan.
6. Dapat mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan.
7. Untuk memastikan kualitas pekerjaan.

BAB II
PEMBAHASAN

II.I

Definisi Fungsi Controlling


2

Menurut Robert J. Mockler pengawasan yaitu usaha sistematik menetapkan standar


pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik,
membandingkan kegiatan nyata dengan standar, menentukan dan mengukur deviasi-deviasi
dan mengambil tindakan koreksi yang menjamin bahwa semua sumber daya yang dimiliki
telah dipergunakan dengan efektif dan efisien.
Robbin (dalam Sugandha, 1999 : 150) menyatakan pengawasan itu merupakan suatu
proses aktivitas yang sangat mendasar, sehingga membutuhkan seorang manajer untuk
menjalankan tugas dan pekerjaan organisasi.
Terry (dalam Sujamto, 1986 : 17) menyatakan Pengawasan adalah untuk menentukan
apa yang telah dicapai, mengadakan evaluasi atasannya, dan mengambil tindakan-tidakan
korektif bila diperlukan untuk menjamin agar hasilnya sesuai dengan rencana.
Siagian (1990:107) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan pengawasan adalah
proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar
supaya semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan sebelumnya.

II.II

Prinsip Pokok Controlling


Fungsi pengawasan adalah aktivitas yang mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan

terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan atau hasil yang dikehendaki. Untuk dapat
menjalankan pengawasan, memerlukan 2 prinsip pokok, yaitu:
1.

Adanya Rencana

2.

Adanya instruksi-instruksi dan pemberian wewenang kepada bawahan.


Dalam fungsi pengawasan tidak kalah pentingnya adalah sosialisasi tentang perlunya

disiplin, mematuhi segala peraturan demi keselamatan kerja bersama. Sosialisasi perlu
dilakukan terus menerus, karena usaha pencegahan adalah penting untuk mendapat perhatian.
Pengawasan dan pengendalian (controlling) sebagai fungsi manajemen bila
diikerjakan dengan baik, akan menjamin bahwa semua tujuan dari setiap orang atau
kelompok konsisten dengan tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Hal

ini

membantu menyakinkan bahwa tujuan dan hasil tetap konsisten satu sama lain dengan dalam
organisasi. Controlling berperan juga dalam menjaga pemenuhan (kompliansi) aturan dan
kebijakan yang esensial.
Proses pengendalian mulai dengan perencanaan dan pembangunan tujuan penampilan
kerja. Tujuan penampilan didefinisikan dan standar-standar untuk mengukurnya disusun. Ada
2 tipe standar:
1. Standar out-put (keluaran)

: mengukur hasil-hasil tampilan dalam istilah kuantitas,

kualitas, biaya atau waktu.


2. Standar in-put (masukan)

: mengukur usaha-usaha kerja yang masuk ke dalam

tugas penampilan.
II.III Jenis Controlling
Berdasarkan bagian yang akan diawasi pengawasan dibedakan atas :
1)

Pengendalian karyawan (Personal control).

Pengendalian ini ditujukan kepada hal-hal yang ada hubungannya dengan kegiatan pegawai,
apakah pegawai bekerja sesuai dengan perintah, rencana, tata kerja, absensi pegawai dan lainlain.
2)

Pengendalian keuangan (financial control)

Pengendalian ini ditujukan untuk hal-hal yang menyangkut keuangan,tentang pemasukan dan
pengeluaran,biaya-biaya perusahaaan termasuk pengendalian anggaranya.
4

3)

Pengendalian produksi (Production control).

Yaitu pengendalian yang difokuskan untuk mengetahui kualitas dan kuantitas produksi yang
dihasilkan, apakah sesuai dengan standar atau rencananya.
4)

Pengendalian waktu (Time control)

Pengendalian ini ditujukan kepada penggunaan waktu, artinya apakah waktu untuk
mengerjakan suatu pekerjaan sesuai atau tidak dengan rencana.
5)

Pengendalian teknis (Technical control)

Pengendalian ini ditujukan kepada hal-hal yang bersifat fisik, yang berhubungan dengan
tindakan dan teknis pelaksanaan.
6)

Pengendalian kebijaksanaan (Policy control).

Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui dan menilai apakah kebijaksanaan organisasi
telah dilaksanakan sesuai dengan yang digariskan.
7)

Pengendalian penjualan (Sales control)

Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui apakah produksi yang dihasilkan terjual sesuai
rencana yang ditentukan.
8)

Pengendalian inventaris (inventory control)

Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui apakah inventaris perusahaan masih ada
semuanya atau ada yang hilang.
9)

Pengendalian pemeliharaan (maintenance control)

Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui apakah semua inventaris perusahaan dan kantor
terprlihara atau tidak,dan mengetahui kerusakan.

II.IV Fungsi controlling


Metode kontrol berfokus pada elemen khusus mengenai sistem, masukan, proses dan
hasil.

Sistem bisa berupa cara dan aturan


Masukan bisa berupa saran dan kritik
Proses berupa step by step
Hasil berupa nilai koreksi

II.V

Karakteristik Sistem Kontrol yang Efektif


Difokuskan pada kegiatan yang sesuai tujuan organisasi
Menurut waktu
Biaya yang efisien
Akurat
Dapat diterima oleh mereka yang mencermatinya

Contoh Kasus :
Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia dalam sepekan terakhir dilanda masalah,
lantaran petingginya diduga melakukan korupsi pengadaan MPLIK, PLIK dan akuisisi saham
TBIG dan sejumlah kasus lainnya.
Seperti yang pernah dibeberkan, PT Telkom dalam proyek MPLIK di seluruh
Indonesia kebagian 60 persen dari proyek tersebut. Mereka mengerjakan 6 paket pengadaan
MPLIK, yakni paket 4,12,13,14,17, dan 20. Total, PT Telkom menggarap 588 unit MLPIK
senilai Rp 520 miliar.
Sisanya dikerjakan PT Multidana Rencana Prima (dua paket), PT AJN Solusindo (tiga
paket), WIN (satu paket), Lintas Arta (satu paket), dan Radnet (satu paket).
Dari enam paket pekerjaan yang diemban PT Telkom, baru empat paket yang berhasil
diselesaikan. Dua lainnya, belum selesai sampai batas akhir masa pra operasional tanggal 27
Oktober 201125 Januari 2012 dan 27 September 201128 Desember 2012. Saat adanya
proyek tersebut Arief Yahya masih menjabat sebagai Direktur EWS.
Kasus-kasus yang diduga melibatkan CEO PT Telkom Arief Yahya paling banyak
mendapat perhatian publik. Pasalnya, pria kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur itu saat ini
menjabat sebagai Menteri Pariwisata.

Arief Yahya mantan Dirut EWS Telkom ditunjuk Presiden Joko Widodo dalam
pengumuman kabinet kerja pada Minggu (26/10) lalu. Dalam waktu bersamaan, akun twitter
anonim @triomacan2000 dan akun twitter @TMback2000 terus melakukan kicauan terhadap
kasus dan borok PT Telkom.
Kasus PT Telkom yang di ciut triomacan lewat jejaring social tersebut akhirnya
berujung penangkapan Raden Nuh, Edi Syahputra dan Ibnu Misbakhul Hayat oleh petugas
kepolisian dari Subdit Cyber Krimsus Polda Metro Jaya akhir pekan kemarin.
Sebagaimana dalam banyak pemberitaan menyebutkan, admin triomacan diduga
melakukan pemerasan terhadap Arif Prabowo Vice president Public Relations, serta Abdul
Satar.
Sementara lewat media online Raden Nuh, Junaidi SH salah satu tim hukum Edi
Syahputra, menyebutkan, rekan-rekannya itu dikriminalisasi dan direkayasa oleh Abdul Satar,
Arief Yahya, Wahyu Sakti Trenggono dan Arief Prabowo Cs Vice Presiden Public Relation
PT Telkom.
Junaidi mengatakan, ia mendengar informasi bahwa Saudara Raden Nuh, telah
dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Abdul Satar dan Trenggono. Tuduhan yang dilaporkan
adalah tindak pidana pemerasan yang sama sekali tidak pernah ada atau fiktif.
Terpisah, Graha Merah PT Telekomunikasi Indonesia yang berada dibilangan Jakarta
Selatan ini tampak tertutup untuk tidak melayani wartawan. Pihak media Kamis (6/1) yang
mencoba bertemu Arif Prabowo Vice President Public Relations tampak tidak bisa ditemui
untuk dikonfirmasi terkait dengan pemerasan yang dilakukan admiin @triomacan dan rekanrekannya.
Maaf untuk saat ini belum dapat ditemui singkat resepsionis dan beberapa satpam.
7

Sementara itu di Surabaya, Kabarnya ada petinggi Telkom yang berkunjung ke


Surabaya. PT Telekomunikasi Divreg V Jatim saat didatangi wartawan tampak lebih tertutup
dengan waktu biasanya. Aktivitas terlihat seperti biasa, namun para petugas di kantor yang
berada di Ketintang ini tampak tidak mau berhubungan dengan wartawan.
Memang, media ini tidak asing dikalangan jajaran kehumasan PT Telkom, namun
kedatangan kali ini bermaksud ingin menemui langsung Sejumlah petinggi Telkom yang
kabarnya berada di Surabaya, Sepertinya tidak ada, bisa bertemu dengan Buk Ivone ? lagi
keluar acara workshoop dengan Pemprov Jatim Kata petugas front office.
Rangkuman/inti kasus dari PT. Telkom Indonesia :
Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia dalam sepekan terakhir dilanda masalah,
lantaran petingginya diduga melakukan korupsi pengadaan MPLIK, PLIK dan akuisisi saham
TBIG dan sejumlah kasus lainnya.
Seperti yang pernah dibeberkan, PT Telkom dalam proyek MPLIK di seluruh
Indonesia kebagian 60 persen dari proyek tersebut. Mereka mengerjakan 6 paket pengadaan
MPLIK, yakni paket 4,12,13,14,17, dan 20. Total, PT Telkom menggarap 588 unit MLPIK
senilai Rp 520 miliar.
Sisanya dikerjakan PT Multidana Rencana Prima (dua paket), PT AJN Solusindo (tiga
paket), WIN (satu paket), Lintas Arta (satu paket), dan Radnet (satu paket).
Dari enam paket pekerjaan yang diemban PT Telkom, baru empat paket yang berhasil
diselesaikan. Dua lainnya, belum selesai sampai batas akhir masa pra operasional tanggal 27
Oktober 201125 Januari 2012 dan 27 September 201128 Desember 2012. Saat adanya
proyek tersebut Arief Yahya masih menjabat sebagai Direktur EWS.

Kasus PT Telkom yang di ciut triomacan lewat jejaring social tersebut akhirnya
berujung penangkapan Raden Nuh, Edi Syahputra dan Ibnu Misbakhul Hayat oleh petugas
kepolisian dari Subdit Cyber Krimsus Polda Metro Jaya akhir pekan kemarin.
Sebagaimana dalam banyak pemberitaan menyebutkan, admin triomacan diduga
melakukan pemerasan terhadap Arif Prabowo Vice president Public Relations, serta Abdul
Satar.
Sementara lewat media online Raden Nuh, Junaidi SH salah satu tim hukum Edi
Syahputra, menyebutkan, rekan-rekannya itu dikriminalisasi dan direkayasa oleh Abdul Satar,
Arief Yahya, Wahyu Sakti Trenggono dan Arief Prabowo Cs Vice Presiden Public Relation
PT Telkom.
Junaidi mengatakan, ia mendengar informasi bahwa Saudara Raden Nuh, telah
dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Abdul Satar dan Trenggono. Tuduhan yang dilaporkan
adalah tindak pidana pemerasan yang sama sekali tidak pernah ada atau fiktif.
Sementara itu di Surabaya, Kabarnya ada petinggi Telkom yang berkunjung ke
Surabaya. PT Telekomunikasi Divreg V Jatim saat didatangi wartawan tampak lebih tertutup
dengan waktu biasanya. Aktivitas terlihat seperti biasa, namun para petugas di kantor yang
berada di Ketintang ini tampak tidak mau berhubungan dengan wartawan.
Solusi Permasalahan 1:
Permasalahan yang terjadi pada PT. Telkom Indonesia yang mengenai permasalahan
kinerja kerja pada proyek MPLIK yang tidak sesuai dengan standart yang telah ditentukan.
Seharusnya pada saat

pengerjaan berlangsung manajer tingkat atas seharusnya tetap

mengawasi penkerjaaan yang telah dilakukan, agar para pekerja mengerjakan proyek tersebut
sesuai dengan standrat yang sudah ditentukan, pemerintah yang bersangkutan juga berhak
9

dalam melakukan pengawasan dalam proses berjalannya proyek tersebut karena PT. Telkom
Indonesia adalah perusahaan yang bernaung pada negara (BUMN). Jadi pada saat kesalahan
terjadi, maka harus segera dibenahi, agar proses pengerjaan tepat pada satndrat yang
dilakukan dan tidak melebihi jadwal yang sudah ditentukan. Setelah pekerjaan itu selesai
baru mengevaluasi permasalahan yang terjadi pada saat pengerjaan tersebut, agar tidak
menjadi masalah pada saat proyek berikutnya.
Solusi Permasalahan 2 :
Pemasalahan yang terjadi pada penggelapan dana proyek oleh Direktur PT. Telkom
Indonesia. Seharusnya pada saat proyek berlangsung badan pemriksa keuangan pikhak
eksternal maupun internal perusahaan harus selalu mengecek pengeluaran dana untuk
pengerjaan proyek tersebut, tetapi sebelumnya bagian keuangan harus mengecek pengeluaran
dana dengan bukti pembelian (Nota) harus sesuai. Untuk memperkcil terjadinya penggelapan
uang oleh bagian yang terkait. Jika kesalahan tersebut sudah terjadi maka, badan penegak
hukum dan badan pemriksa keuangan menyelidiki pihak pihak yang terkait dalam
penggelapan uang, sesuai dengan bukti-bukti transaksi yang sudah diselidiki, tidak peduli
meskipun orang yang terkait sudah menjadi mentri. Tetapi juga harus dibuktikan dengan
bukti bukti yang kuat, agar tidak terjadi kesalahan pada pembuktian.

10

BAB III
PENUTUP
III. I Kesimpulan
Pengawasan adalah proses pengamatan pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk
menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana
yang telah ditentukan. Pengawasan adalah tanggung jawab pimpinan,tapi karena tidak
mungkin pimpinan melakukan semuanya maka pengawasan dilimpahkan kepada unit
pengawasan. Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari adanya
11

kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai. Melalui
pengawasan diharapkan dapat membantu melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan
untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan secara efektif dan efisien. Bahkan,melalui
pengawasan tercipta suatu aktivitas yang berkaitan erat dengan penentuan atau evaluasi
mengenai sejauh mana pelaksanaan kerja sudah dilaksanakan. Pengawasan juga dapat
mendeteksi sejauh mana kebijakan pimpinan dijalankan dan sampai sejauh mana
penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan kerja tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

http://rheinduniatulisan.blogspot.com/2010/08/fungsi-controlling-pengawasan-dan.html
http://ghiezaenimotivator.blogspot.com/2012/06/pengendalian-controlling.html
http://ardanpraja.blogspot.com/2012/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
http://Ariel.blogspot.com/2012/05/Controlling dalam perspektif islam.html
http://ardanpraja.blogspot.com/2012/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
http://evynurhidayah.blogspot.com/2011/04/makalah-mpk-pengawasan-manajemen.html
http:\\www.anakciremai.com/.../makalah-manajemen-tentang-dasar-dan.html
http:\\www.elearning.gunadarma.ac.id/...
http://www.zulfikarfathoni.com/2013/04/controling.html

12

Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, hlm.243

13

Anda mungkin juga menyukai