Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MATERI :
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
Oleh :
NIM : 21030112120006
NIM : 21030112130101
HALAMAN PENGESAHAN
1.
Judul Praktikum
: Spektrofotometri Anorganik
2.
Anggota
3.
Asisten
: Hanif Ardiansyah
Semarang,
Juni 2013
Asisten
Hanif Ardiansyah
ii
KATA PENGANTAR
hasil
percobaan
dari
praktikum
yang
menggunakan
analisa
spektrofotometri.
Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan terimakasih
kepada:
1. Orangtua yang telah memberikan dukungan baik materil maupun spiritual.
2. Ibu Ir. C. Sri Budiyati, MT selaku penanggungjawab Laboratorium Dasar
Teknik Kimia II.
3. Mbak Olga selaku koordinator asisten Laboratorium Dasar Teknik Kimia II.
4. Mas Hanif Ardiansyah selaku asisten laporan Spektrofotometri Anorganik dan
laporan resmi Spektrofotometri Anorganik.
5. Teman-teman 2012 yang membantu dalam penyusunan laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, karenanya
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................ii
KATA PENGANTAR .......... ....................................................................................iii
DAFTAR ISI ......................... ....................................................................................iv
DAFTAR TABEL .....................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................vi
INTISARI...................................................................................................................vii
SUMMARY ...............................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
I. 1.
Latar Belakang...........................................................................................9
I. 2.
I. 3.
iv
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
vi
INTISARI
Po
vii
SUMMARY
viii
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
BAB I
PENDAHULUAN
I. 1. Latar Belakang
Di alam semesta ini banyak ditemukan unsur-unsur yang bersifat
logam, semilogam, dan non logam. Seorang analisis perlu mengetahui banyak
konsentrasi unsur-unsur logam tersebut baik yang ada di tanah, udara,
maupun air. Namun, proses tersebut tidaklah mudah karena membutuhkan
keahlian. Cara penentuan konsentrasi suatu logam dapat dilakukan dengan 2
cara, yaitu konvensional dan instrumental. Umumnya, orang-orang cenderung
menggunakan cara instrumental dengan alat-alat canggih karena lebih efektif
dan
efisien.
Contohnya
adalah
spektrofotometer
dengan
metode
I. 2. Rumusan Masalah
Penelitian hidrologi air tanah telah banyak dilakukan salah satunya
dengan metode spektrofotometri untuk menentukan kualitas air tanah
berdasarkan kandungan anion dan kation yang ditinjau dari keamanan
lingkungan bahkan sampai penentuan umur air tanah itu sendiri. Teknik ini
dapat digunakan untuk membuat peta isokontur air tanah suatu daerah
konservasi air tanah dan air permukaan.
Dalam pemahaman ini, menentukan konsentrasi SO42- dalam larutan
sampel secara turbidimetri dengan alat spektrofotometer serta pembuatan
kurva standar hubungan absorbansi vs konsentrasi SO42- dalam sampel.
I. 3. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa mampu melakukan analisa kimia kuantitatif dengan instrumen
spektrofotometer.
2. Mahasiswa mampu memahami proses langkah instrumen dalam metode
spektrofotometri.
3. Mengetahui ion SO42- dalam larutan sampel.
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II 1. Pengertian
Spektrofotometri
transmitansi
adalah
atau absorban
cara
larutan
analisa
terhadap
kuantitatif
cahaya
berdasarkan
pada panjang
larutan
panjang
gelombang
tertentu dan menyerap cahaya yang lainnya maka medium seakanakan berwarna. Warna ini sesuai dengan panjang gelombang yang
diteruskan dan disebut sebagai warna komplementer.
1.
daerah
spektrum
dalam
mana
instrumen
itu
dirancang
untuk
beroperasi.
2. Suatu monokromator, yakni suatu piranti untuk memencilkan pita
sempit panjang
oleh
sumber
(tentu
saja
kemonokromatikan
yang
benar-
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
Log
dimana Log
= absorbansi
= k
. c..........(2)
Bila k1 = f (c) dan k2 = f (b) maka substitusi dari persamaan (1) dan (2)
adalah :
Log
= f (c) . b
Log
= f (b) . c
f (c) . b = f (b) . c
f
( )
=f
( )
maka Log
=k
= f (c) . b = f (b) . c = k . c . b
= . b . c
=a.b.c
A=a.b.c
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
= transmitansi (T)
= log = -log T
x 100%
%T=
( )
( )
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
11
14
pelarut
murni
aquadest
dalam
cuvet
dan
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
%T
27,2
A (y)
0,565
C (x) (ppm)
60
xy
33,9
x2
3600
24,3
0,614
96
58,94
9216
11
23,1
0,636
132
83,95
17424
14
16,0
0,796
168
133,73
8224
2,611
456
310,52
38464
y = 0,001986x + 0,4263
%T
C (ppm)
8,8
1,055
316,56
156
102,92
II
27,6
0,559
66,817
84
20,45
III
21,2
0,674
124,723
108
15,48
2. = 490 nm
Tabel 4.3. Tabel Absorbansi dan Konsentrasi Larutan Standar pada
= 490 nm
CuSO4.5H2O (mL)
5
%T
33,2
A (y)
0,479
C (x) (ppm)
60
xy
28,74
x2
3600
23,2
0,634
96
35,51
9216
11
21,2
0,674
132
88,97
17424
14
17,6
0,754
168
26,67
8224
2,541
456
279,89
38464
y = 0,0024x + 0,361
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
%T
9,0
II
III
C (ppm)
1,046 285,4167
156
82,9
27,3
0,564
84,583
84
0,69
21,8
0,66
124,583
108
18,1
3. = 500 nm
Tabel 4.5. Tabel Absorbansi dan Konsentrasi Larutan Standar pada
= 500 nm
CuSO4.5H2O (mL)
%T
A (y)
C (x) (ppm)
xy
x2
30,7
0,513
60
30,78
3600
28,8
0,541
96
51,94
9216
11
25,9
0,587
132
77,48
17424
14
14,1
0,851
168
142,97
8224
2,492
456
303,17
38464
y = 0,001986x + 0,4263
%T
C (ppm)
10,4
0,983
236,734
156
51,7
II
30,5
0,515
77,551
84
7,67
III
21,1
0,676
132,313
108
22,5
SPEKTROFOTOMETRI
RI A
ANORGANIK
IV.2. Pembahasan
1. Kurva
rva absorbans
absorbansi vs konsentrasi larutan standar CuSO4.5H2O
Absorbansi (A)
1
A vs C
Linear (A vs C)
y = 0,002x + 0,426
R = 0,852
0,8
0,6
0,4
0,2
0
50
100
150
Konsentrasi (C) (ppm)
200
Gambar 4.1.
4. Grafik Kurva Standar A vs C pada = 480 nm
Pada gambar
gamb 4.1. terdapat grafik yang menghubungkan
menghubun
antara
absorbansi
rbansi dengan
deng konsentrasi pada panjang gelombang
elombang 480
4 nm. Pada
panjang
jang gelombang
gelomb
480 nm, larutan CuSO4.5H2O dengan konsentrasi
k
60
ppm memiliki absorbansi
a
sebesar 0,565, dengan
gan konsentrasi
konsent
96 ppm
memiliki
iliki absorbansi
absorb
0,614, dengan konsentrasi
rasi 132 ppm
pp
memiliki
absorbansi
rbansi 0,636
0,636, dan dengan konsentrasi 168 ppm memiliki
memili absorbansi
0,796.
Apabila
g
grafik
4.1.
dianalisis
secaraa
regresi,
maka
akan
menghasilkan
ghasilkan garis
ga yang linear dengan persamaan
an y = 0,002x + 0,426 dan
r2 = 0,852
Absorbansi (A)
1
y = 0,002x + 0,361
R = 0,934
0,8
0,6
A vs C
Linear (A vs C)
0,4
0,2
0
0
50
100
150
Konsentrasi (C) (ppm)
200
Laboratorium
ium Dasar
Dasa Teknik Kimia II
19
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
1
y = 0,002x + 0,287
R = 0,779
0,8
0,6
A vs C
Linear (A vs C)
0,4
0,2
0
0
50
100
150
Konsentrasi (C) (ppm)
200
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
3. Kadar SO42- yang ditemukan lebih kecil daripada kadar asli disebabkan :
a. Adanya gelembung udara
Adanya gelembung udara dalam larutan sampel sehingga radiasi
cahaya tidak terserap oleh larutan melainkan diteruskan. Berdasarkan
rumus :
Dimana
A=a.b.c
A = absorbansi
a = absorbtivitas
b = tebal kuvet
c = konsentrasi
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
2
%&
+ "#$
+ "#$
"#$
%&"#$ +2
spektrofotometer.
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
dimana
A (absorbansi) berbanding
lurus
dengan
2-
sampel
tinggi maka nilai absorbansi yang didapat tinggi pula, dan sebaliknya
apabila kadar SO42- sampel rendah maka absorbansi yang didapat rendah
pula karena SO42-berbanding lurus dengan absorbansi.
Sumber : http://himka1polban.wordpress.com/2013/02/laporan-sulfatspektronik-20.docx
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
1. Pada panjang gelombang 480 nm, kadar SO42- yang ditemukan pada
sampel I 316,56 ppm dan sampel III 124,723 ppm lebih besar dari kadar
aslinya yaitu 156 ppm dan 108 ppm. Sedangkan sampel II 66,817 ppm
lebih kecil dari kadar aslinya yaitu 84 ppm.
2. Pada panjang gelombang 490 nm, kadar SO42- yang ditemukan pada
sampel I 285,4167 ppm, sampel II 132,313 ppm dan sampel III 124,583
ppm lebih besardari kadar asli.
3. Pada panjang gelombang 500 nm, kadar SO42- yang ditemukan pada
sampel I 236,734 ppm dan sampel III 132,313 ppm lebih besar dari kadar
asli. Sedangkan kadar SO42-pada sampel II 77,551 ppm lebih kecil dari
kadar asli.
4. Penyebab kadar SO42-lebih besar dari kadar asli adalah distribusi suspensi
tidak merata, pH tidak sama dengan 1, dan cuvet yang digunakan tidak
100% bersih.
5. Penyebab kadar SO42- lebih kecil dari kadar asli adalah adanya gelembung
udara, endapan BaSO4 dalam sampel kurang homogen, dan terjadinya
penjenuhan sampel.
6. Panjang gelombang optimum berada pada panjang gelombang 490 nm
dengan nilai linearitas 0,934
7. Hubungan antara SO42- dengan absorbansi adalah berbanding lurus.
V.2. Saran
1. Pengenceran dilakukan lebih cermat dan teliti.
2. Pengaturan pH harus dilakukan dengan cermat.
3. Cuvet harus dicuci dan dibersihkan sebelum digunakan dan sebelum
penggantian larutan.
4. Melakukan kalibrasi alat spektrofotometer setiap penggantian panjang
gelombang.
5. Membaca skala transmitansi yang muncul secara tepat.
SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR PERHITUNGAN
m=
( )
4(310,52) (456)(2,611)
4(38464) (456)
= 0,001986
c =
( )
(38464)(2,611) (456)(2,611)
4(38464) (456)
= 0,4263
y = 0,001986 x + 0,4263
= 490 nm
m=
4(279,89) (456)(2,541)
4(38464) (456)
= 0,0024
=
(38464)(2,541) (456)(2,541)
4(38464) (456)
= 0,361
y = 0,0024 x + 0,361
= 500 nm
m=
4(303,17) (456)(2,492)
4(38464) (456)
= 0,00294
A-1
(38464)(2,492) (456)(2,492)
4(38464) (456)
= 0,287
y = 0,00294 x + 0,287
2. Menentukan Konsentrasi pada Sampel
= 480 nm
Sampel 1 (y = 1,055)
y = 0,001986 x + 0,4263
1,055 = 0,001986 x + 0,4263
x = 316,56 ppm
Kadar asli = 156 ppm
%
316,56 156
156
100 % = 102,92 %
Sampel 2 (y = 0,559)
y = 0,001986 x + 0,4263
0,559 = 0,001986 x + 0,4263
x = 66,817 ppm
Kadar asli = 84 ppm
%
84 66,817
48
100 % = 20,45 %
Sampel 3 (y = 0,674)
y = 0,001986 x + 0,4263
0,674 = 0,001986 x + 0,4263
x = 124,723 ppm
Kadar asli = 108 ppm
%
108 124,723
108
100 % = 15,48 %
A-2
= 490 nm
Sampel 1 (y = 1,046)
y = 0,0024 x + 0,361
1,046 = 0,0024 x + 0,361
x = 285,4167 ppm
Kadar asli = 156 ppm
%
285,4167 156
156
100 % = 82,9 %
Sampel 2 (y = 0,564)
y = 0,0024 x + 0,361
0,559 = 0,0024 x + 0,361
x = 66,817 ppm
Kadar asli = 84 ppm
%
84 66,817
48
100 % = 20,45 %
Sampel 3 (y = 0,66)
y = 0,0024 x + 0,361
0,66 = 0,0024 x + 0,361
x = 124,583 ppm
Kadar asli = 108 ppm
%
108 124,723
108
100 % = 18,1 %
= 500 nm
Sampel 1 (y = 0,983)
y = 0,00294 x + 0,287
0,983 = 0,00294 x + 0,287
x = 236,734 ppm
Kadar asli = 156 ppm
%
236,734 156
156
100 % = 51,7 %
A-3
Sampel 2 (y =0,515)
y = 0,00294 x + 0,287
0,515 = 0,00294 x + 0,287
x = 77,551 ppm
Kadar asli = 84 ppm
%
84 77,551
48
100 % = 7,67 %
Sampel 3 (y = 0,676)
y = 0,00294 x + 0,287
0,676 = 0,00294 x + 0,287
x = 132,313 ppm
Kadar asli = 108 ppm
%
132,313 108
108
100 % = 22,5 %
A-4
5 mL CuSO4 5H2O
= 3000
8
50
10
= 96
50
11
50
10
= 132
50
14
50
10
= 168
50
11 mL CuSO4 5H2O
= 3000
10
= 60
50
8 mL CuSO4 5H2O
= 3000
5
50
14 mL CuSO4 5H2O
= 3000
A-5
MATERI
: SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
I. VARIABEL
Variasi (mL)
11
14
300
3. BaCl2.2H2O 400 mg
4. Aquadest
3. Labu Takar 50 mL
5. HCl pekat
4. Gelas Ukur
5. Kertas pH
6. Beaker glass
7. Pipet
B-1
pelarut
murni
aquadest
dalam
cuvet
dan
B-2
f. Menghitung konsentrasinya.
%T
27,2
A (y)
0,565
C (x) (ppm)
60
xy
33,9
x2
3600
24,3
0,614
96
58,94
9216
11
23,1
0,636
132
83,95
17424
14
16,0
0,796
168
133,73
8224
2,611
456
310,52
38464
%T
33,2
A (y)
0,479
C (x) (ppm)
60
xy
28,74
x2
3600
23,2
0,634
96
35,51
9216
11
21,2
0,674
132
88,97
17424
14
17,6
0,754
168
26,67
8224
2,541
456
279,89
38464
y = 0,001986x + 0,4263
2. = 490 nm
CuSO4.5H2O (mL)
y = 0,0024x + 0,361
3. = 500 nm
CuSO4.5H2O (mL)
%T
A (y)
C (x) (ppm)
xy
x2
30,7
0,513
60
30,78
3600
28,8
0,541
96
51,94
9216
11
25,9
0,587
132
77,48
17424
14
14,1
0,851
168
142,97
8224
2,492
456
303,17
38464
y = 0,001986x + 0,4263
B-3
Pengukuran Sampel
1. = 480 nm
Sampel
%T
C (ppm)
8,8
1,055
316,56
156
102,92
II
27,6
0,559
66,817
84
20,45
III
21,2
0,674
124,723
108
15,48
C (ppm)
2. = 490 nm
Sampel
%T
9,0
1,046 285,4167
156
82,9
II
27,3
0,564
84,583
84
0,69
III
21,8
0,66
124,583
108
18,1
3. = 500 nm
Sampel
%T
C (ppm)
10,4
0,983
236,734
156
51,7
II
30,5
0,515
77,551
84
7,67
III
21,1
0,676
132,313
108
22,5
MENGETAHUI
PRAKTIKAN
ASISTEN
HANIF ARDIANSYAH
B-4
PRAKTIKUM KE
:4
MATERI
: SPEKTROFOTOMETRI ANORGANIK
HARI/TANGGAL
KELOMPOK
: 1/SELASA PAGI
NAMA
ASISTEN
: HANIF ARDIANSYAH
KUANTITAS REAGEN
NO
JENIS REAGEN
KUANTITAS
1.
2.
@10 mL
3.
BaCl2 2H2O
@ 200 mg
4.
Aquadest
Secukupnya
5.
HCl pekat
Secukupnya
TUGAS TAMBAHAN :
Hitung konsentrasi larutan tiap variabel
Jurnal Spektrofotometri AAS
CATATAN :
= (480, 490, 500) nm
HANIF ARDIANSYAH
C-1
NO
DIPERIKSA
TANGGAL
KETERANGAN
TANDA
TANGAN