Oleh :
Kelompok XIII
Putu Asri Yunita
1306305193
1306305219
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya maka kami dapat
menyelesaikan penyusunan tugas dari mata kuliah Kewirausahaandi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana.
Dalam Penulisan tugas ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan tugas ini.
Dalam penulisan tugas ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak
yang membantu dalam menyelesaikan tugas ini,
Akhir kata kami berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya
menambah pengetahuan dalam bidang komunikasi bisnis.
BAB I
Pendahuluan
Entrepreneurship secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon
pada tahun 1755. Di luar negeri, istilah entrepreneurship sendiri telah dikenal sejak abad ke-17,
sedangkan di Indonesia istilah entrepreneurship baru dikenal pada akhir abad ke-20. Beberapa
istilah entrepreneurship seperti di Belanda dikenal dengan ondernemer, dalam bahasa Prancis
dikenal dengan istilah entreprendre, dalam bahasa jerman entrepreneur disebut dengan
unternehmer, turunan dari kata unternehmen yang diartikan menjalankan, melakukan dan
berusaha.
Pendidikan entrepreneurship mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti
Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan
entrepreneurship atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di
Amerika Serikat memberikan pendidikan entrepreneurship. DI Indonesia, entrepreneurship
dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan
perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman entrepreneurship baik
melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat
entrepreneurship menjadi berkembang.
BAB II
Pembahasan
vocational entrepreneurship
Kecakapan vokasional (vocational skill/VS) seringkali disebut pula dengan kecakapan
kejuruan, artinya kecakapan yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan tertentu yang terdapat di
masyarakat. Kecakapan vokasional lebih cocok bagi siswa yang akan menekuni pekerjaan yang
lebih mengandalkan keterampilan psikomotor dari pada kecakapan berpikir ilmiah. Oleh karena
itu, kecakapan vokasional lebih cocok bagi siswa SMK, kursus keterampilan atau program
diploma.
Kecakapan vokasional mempunyai dua bagian, yaitu: kecakapan vokasional dasar (basic
vocational skill) dan kecakapan vokasional khusus (occupational skill) yang sudah terkait
dengan bidang pekerjaan tertentu. Kecakapan dasar vokasional mencakup antara melakukan
gerak dasar, menggunakan alat sederhana diperlukan bagi semua orang yang menekuni pekerjaan
manual (misalnya palu, obeng dan tang), dan kecakapan membaca gambar sederhana. Di
samping itu, kecakapan vokasional dasar mencakup aspek sikap taat asas, presisi , akurasi dan
tepat waktu yang mengarah pada perilaku produktif .
Kecakapan vokasional khusus, hanya diperlukan bagi mereka yang akan menekuni
pekerjaan yang sesuai. Misalnya menservis mobil bagi yang menekuni pekerjaan di bidang
otomotif, meracik bumbu bagi yang menekuni pekerjaan di bidang tata boga, dan sebagainya.
Namun demikian, sebenarnya terdapat satu prinsip dasar dalam kecakapan vokasional, yaitu
menghasilkan barang atau menghasilkan jasa.
Kecakapan akademik dan kecakapan vokasional sebenarnya hanyalah penekanan. Bidang
pekerjaan yang menekankan keterampilan manual, dalam batas tertentu juga memerlukan
kecakapan akademik. Demikian sebaliknya, bidang pekerjaan yang menekankan kecakapan
akademik, dalam batas tertentu juga memerlukan kecakapan vokasional. Bahkan antara GLS ,
AS dan VS terjadi saling terkait dan tumpang tindih. Pada Gambar 3 terlihat tumpang tindih itu.
Bagian tumpang tindih antara GLS dengan AS, seringkali disebut kecakapan akademik
dasar (basic academic skill) , bagian tumpang tindih antara GLS dan VS sering disebut
dengankecakapan vokasional dasar (basic vocational skill) , dan tumpang tindih antara AS dan
VS sering disebut dengan kecakapan vokasional berbasis akademik (science based vocational
skill) .
Arti entrepreneurship menurut beberapa ahli, adalah sebagai berikut :
1. Peter Drucker, seorang pemikir manajemen Amerika Serikat menyatakan bahwa yang
dimaksud dengan entrepreneurship adalah aktivitas yang secara konsisten dilakukan
guna mengkonversi ide-ide yang bagus menjadi kegiatan usaha yang menguntungkan.
2. Peggy A.Lambing Charles R.Kuehl dalam bukunya menyatakan bahwa entrepreneurship
adalah tindakan kreatif yang membangun value dari suatu yang tidak ada.
Entrepreneurship adala suatu proses untuk menangkap peluang terlepas dari sumber daya
yang ada , serta membutuhkan keberanian untuk mengambil resiko yang telah
diperhitungkan.
3. S.Wijandi. Kewirausahaan adalah suatu sifat keberanian,keutamaan dalam keteladanan
dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemapuan sendiri.
4. Howard H. Stevenson. kewirausahaan adalah kepada manajemen yang didefinisikan
sebagaia berikut : mengejar peluang tanpa memperdulikan sumber daya yang saat ini ada
di bawah kendali.
Dari keempat entrepreneurship diatas, bisa disimpulkan bahwa arti dari entrepreneurship
lebih mengarah pada tindakan yang memiliki sifat keberanian, kreatif, inovatif , tahan dengan
tantangan hidup, serta sanggup dalam menangkap dan mewujudkan peluang
Bidang Keahlian
Teknologi dan Rekayasa
Kompetensi Keahlian
Teknik Konstruksi Baja
Teknik Konstruksi Kayu
Teknik Ketenagalistrikan
Teknik Mesin
Teknik Pemesinan
Teknik Pengelasan
Teknik Fabrikasi Logam
Teknik Pengecoran Logam
Teknik Gambar Mesin
Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri
Teknik Otomotif
Teknik Perkapalan
Teknologi Tekstil
Teknik Grafika
Persiapan Grafika
Produksi Grafika
Geologi Pertambangan
Geologi Pertambangan
Instrumentasi Industri
Teknik Kimia
Kimia Analisis
Kimia Industri
Pelayaran
Teknik Industri
Teknik Perminyakan
Teknik Elektronika
Teknik Audio-Video
Teknik Elektronika Industri
Teknik Mekatronika
Teknik Telekomunikasi
Teknik Broadcasting
Kesehatan
Kesehatan
Perawat Kesehatan
Perawat Gigi
Analisis Kesehatan
Farmasi
Farmasi Industri
Kesehatan
Perawatan Sosial
Perawatan Sosial
Seni Lukis
Seni Patung
Desain Komunikasi Visual
Desain Produksi Interior Dan Landscapin
Jasa Boga
Patiseri
Kecantikan Kulit
Kecantikan Rambut
Busana Butik
Agribisnis Perikanan
Agribisnis Rumput Laut
Mekanisasi Pertanian
Mekanisasi Pertanian
Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian
Kehutanan
Kehutanan
Administrasi
Administrasi Perkantoran
Keuangan
Akutansi
Perbankan
Tata Negara
Pemasaran
BAB III
Penutup
Proses entrepreneurship diawali dengan suatu aksioma, yaitu adanya tantangan. Dari
tantangan tersebut timbul gagasan, kemauan dan dorongan untuk berinisiatif, yang tidak lain
adalah berfikir kreatif dan bertindak inovatif sehingga tantangan tadi teratasi dan terpecahkan.
Semua tantangan pasti memiliki risiko, yaitu kemungkinan berhasil atau tidak berhasil. Oleh
sebab itu entrepreneur adalah seorang yang berani menghadapi risiko dan menyukai tantangan
Ada begitu banyak tujuan entrepreneurship yang bisa dimanfaatkan oleh para lulusan perguruan
tinggi dalam mewujudkan impiannya. Entrepreneurship bukan ilmu ajaib yang mendatangkan
uang dalam waktu sekejap. Namun tak bisa disangkal bahwa entrepreneurship memiliki peran
yang sangat vital bagi kemajuan insan, daerah, dan bangsa kita.
Hubungan antara keahlian yang dimiliki seseorang dengan jenis usahanya sangat
berkaitan dan mempermudah berjalannya atau mempermudah pertumbuhan usanya karena
seseorang tersebut sudah mempunyai keterampilan yang baik di dalam bidang tersebut dan sudah
mengetahui bagaimana cara kerja yang baik di dalam menjalankan usahanya.
Daftar Pustaka
http://rbsamarinda.blogspot.com/2007/12/vacional-skill.html
http://www.slideshare.net/disetiad/kewirausahaan-entrepreneurship
http://www.dokterbisnis.net/2013/10/02/ini-dia-pengertian-entrepreneurship-yang-paling-pas-buat-anda/
https://hartz.wordpress.com/2012/04/19/daftar-bidang-keahlian-program-studi-dan-kompetensi-keahliansmk-2012/