BAB VII
KEKAR DAN METODE STATISTIK
7.1. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kekar dan metode statistik kali ini
adalah :
1. Mengetahui klasifikasi kekar.
2. Menentukan kedudukan umum struktur sekunder menggunakan metode
statistik.
7.2. Dasar Teori
Kekar (Joint) dapat dikatakan sebagai rekahan yang berbentuk teratur
pada masa batuan yang tidak memperlihatkan (dilihat dengan mata telanjang)
telah terjadi pergeseran pada kedua sisi bidang rekahannya. Kekar dapat
terbentuk akibat dari aktifitas tektonik berupa tension, stress dan juga aktifitas
non tektonik.
Gambar 7.1
Kekar
Klasifikasi kekar terbagi atas beberapa macam tergantung dasar
klasifikasinya dan pengelompokannya, meliputi:
1. Penyebab Pembentukan
Menurut penyebab pembentukan atau bagaimana kekar itu terbentuk
maka kekar dapat dikelompokan menjadi 4 macam, yaitu:
Gusti Teguh Juang P.
H1C114081
Gambar 7.2
Kekar Penyusutan
Gambar 7.3
Kekar Lembaran
c. Kekar Tektonik (Tectonic Joint), merupakan kekar yang terbentuk
karena gaya-gaya tektonik.
d. Kekar Non-Tektonik (Non-Tectonic Joint), terbentuk akibat aktifitas
non-tektonik seperti proses pelapukan, pembekuan (Cooling Joint) dan
pengkerutan (Desiccation Joint).
Gambar 7.4
Klasifikasi Kekar
2. Sifat Gaya Pembentuk
Menurut sifat gaya pembentuk atau gaya apa yang ikut
mempengaruhi maka kekar dapat dikelompokan menjadi 2 macam, yaitu:
a. Kekar Orde Pertama, merupakan kekar yang terbentuk langsung dari
perubahan tegangan pada batuan.
b. Kekar Orde Kedua, merupakan kekar yang terbentuk pada saat
pengaturan kembali dari tegangan yang membentuk struktur pada orde
pertama.
3. Genesa
Menurut genesa atau asal dari pembentuk kekar maka kekar dapat
dikelompokan menjadi 3 macam, yaitu:
a. Kekar Gerus (Shear Joint), yaitu kekar yang terbentuk akibat tegasan,
tekanan, atau compressif stress.
Gambar 7.5
Kekar Gerus
b. Kekar Tarik (Tension Joint), yaitu kekar yang terbentuk akibat adanya
perenggangan pada massa batuan yang disebabkan gaya tarik dari suatu
proses tektonik, dibedakan atas :
1) Extension joint, terjadi akibat pemekaran atau tarikan.
2) Release joint, terjadi akibat pengurangan atau hilangnya tekanan.
c. Kekar Hibrid (Hibrid Joint), yaitu kekar yang terbentuk dari kombinasi
kekar gerus dan kekar tegangan.
Gambar 7.6
Kekar Tarik
4. Geometri
Gusti Teguh Juang P.
H1C114081
Gambar 7.7
Kekar Jurus
b. Kekar Kemiringan (Dip Joint), yaitu kekar yang jurusnya relatif
sejajar dengan arah kemiringan lapisan.
Gambar 7.8
Kekar Kemiringan
c. Kekar Silang atau Diagonal (Oblique Joint), yaitu
jurusnya
memotong
disekitarnya.
disuatu
ring
bidang
kekar yang
perlapisan
batuan
Gambar 7.9
Kekar Silang
d. Kekar Perlapisan (Bedding Joint), yaitu kekar yang bidangnya sejajar
dengan bidang perlapisan disekitarnya.
Gambar 7.10
Kekar Perlapisan
5. Bentuk
Menurut bentuk dari kekar maka kekar dapat dikelompokan menjadi
2 macam, yaitu:
a. Kekar Sistematis, yaitu yang selalu dijumpai berpasangan yang
merupakan satu set dan arahnya saling sejajar. Kekar ini merupakan
kekar yang teratur karena mempunyai jurus relatif sejajar. Kekar
merupakan salah satu struktur yang sulit diamati, sebab kekar dapat
terbentuk pada setiap waktu kejadian geologi, misalnya sebelum
terjadinya suatu lipatan,atau terbentuknya semua struktur tersebut.
Gambar 7.11
Kekar Sistematis
b. Kekar tak sistematik, yaitu kekar yang dapat saling bertemu dan
memotong kekar lainnya. Merupakan kelompok kekar yang tidak teratur
dan melengkung.
Gambar 7.12
Kekar Tak Sistematis
6. Ukuran
Menurut ukurannya maka kekar dapat dikelompokan menjadi 4
macam, yaitu:
a. Master Joint, yaitu kekar yang memotong beberapa lapisan batuan &
dapat diikuti sepanjang puluhan-ratusan meter.
b. Major Joint, yaitu kekar yang lebih kecil tetapi masih menentukan
struktur batuan.
Gusti Teguh Juang P.
H1C114081
pembagian interval yang baru, semakin kecil interval yang dibuat maka
semakin teliti analisa yang diperoleh.
Untuk penulisan diagram kipas, contoh yang akan dibuat atau
dibahas adalah pembuatan pada diagram kipas dari data-data pengukuran
jurus, kekar dan jurus vertikal sebanyak 50 buah. Dari pemasukan data
pengukuran tabel, diperoleh harga persentasi maksimum 20 %. Harga ini
dipakai sebagai patokan untuk menentukan panjang dari diagram
setengah lingkaran.
Gambar 7.13
Diagram Kipas
b. Diagram Roset
Adapun tujuan dari pembuatan diagram roset adalah untuk dapat
mengetahui arah kelurusan umum dari unsur-unsur pada struktur yang
data-datanya hanya memiliki satu pengarahan, misalnya data-data arah
dari sejumlah pengukuran arah arus pembentuk struktur sedimen,
misalnya : flute cast, cross bedding dan ripple mark.
Gambar 7.14
Diagram Roset
Gambar 7.15
Diagram Batang
d. Diagram Kontur
Gambar 7.16
Diagram Kontur
2. Metode Dua Parameter
7.3.1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada praktikum geologi struktur
mengenai kekar dan metode statistik ini adalah :
7.3.2.
a.
Clipboard
b.
Pensil Mekanik
c.
Penggaris
d.
Busur
e.
Rapido
f.
Jangka
g.
Pensil Warna
Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum geologi struktur
mengenai kekar dan metode statistik ini adalah :
a.
Kertas A4S
b.
Kertas Kalkir
c.
Wulfnet
d.
Kalsbeek
7.4.1.
Data
Permasal
ahan 1
a.
Gash
N 25oE/40o
N 183oE/50o
N 39oE/39o
N 193oE/17o
N 40oE/25o
N 233oE/24o
N 50oE/19o
N 212oE/40o
N 33oE/21o
N 193oE/33o
N 68oE/33o
N 205oE/50o
N 55oE/37o
N 205oE/26o
N 50oE/32o
N 187oE/22o
N 38oE/29o
N 200oE/22o
N 43oE/20o
N 198oE/30o
Rumus :
Keterangan :
n
Tabel 7.2.
Data Pengukuran Kekar Dengan Perlima Derajat
NoE
Jumlah
Persentase
0-5
6 10
11 15
16 20
21 25
10%
31 35
10%
36 40
III
30%
41 45
10%
46 50
II
20%
51 55
10%
56 60
61 65
66 70
10%
71 75
76 80
81 85
86 90
91 95
96 100
101 105
106 110
111 115
116 120
121 125
126 130
131 135
26 30
N...oE
Jumlah
Persentase
136 140
141 145
146 150
151 155
156 160
161 165
166 170
171 175
176 180
181 185
10%
186 190
10%
191 195
II
20%
196 200
II
20%
201 205
II
20%
206 210
211 215
10%
216 220
221 225
226 230
231 -235
10%
236 240
241 245
246 250
251 255
256 260
261 265
266 270
271 275
276 280
281 285
Jumlah
Persentase
NoE
Gusti Teguh Juang P.
H1C114081
b.
286 290
296 300
301 305
306 310
311 315
316 320
321 325
326 330
331 335
336 340
341 345
346 350
351 355
356 360
1)
2)
3)
4)
c.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Gash
N 9o E/38o
N 324o E/59o
N 49o E/28o
N 345o E/46o
N 29o E/36o
N 318o E/65o
N 44o E/46o
N 328o E/55o
N 3o E/37o
N 329o E/58o
N 23o E/70o
N 344o E/28o
N 26o E/69o
N 353o E/38o
N 23o E/567o
N 184o E/29o
N 34o E/78o
N 201o E/32o
N 28o E/66o
N 196o E/23o
Rumus :
Keterangan :
n
Tabel 7.4.
Data Pengukuran Kekar Dengan Perlima Derajat
NoE
Jumlah
Persentase
05
10%
6 10
10%
11 15
16 20
21 25
II
20%
26 30
III
30%
31 35
10%
36 40
41 45
10%
46 50
10%
51 55
56 60
61 65
66 70
71 75
76 80
81 85
86 90
91 95
96 100
101 105
106 110
111 115
116 120
121 125
126 130
131 135
Jumlah
Persentase
NoE
136 140
141 145
146 150
151 155
156 160
161 165
166 170
171 175
176 180
181 185
10%
186 190
191 195
196 200
10%
201 205
10%
206 210
211 215
216 220
221 225
226 230
231 -235
236 240
241 245
246 250
251 255
256 260
261 265
266 270
271 275
276 280
281 285
Jumlah
Persentase
NoE
Gusti Teguh Juang P.
H1C114081
b.
286 290
296 300
301 305
306 310
311 315
316 320
10%
321 325
10%
326 330
II
20%
331 335
336 340
341 345
II
20%
346 350
351 355
10%
356 360
1)
2)
3)
4)
c.
Gusti Teguh Juang P.
H1C114081
a.
Gash
N 178o E/27o
N 328o E/55o
N 170o E/22o
N 351o E/50o
N 165o E/21o
N 315o E/54o
N 161o E/32o
N 344o E/58o
N 172o E/33o
N 331o E/41o
N 174o E/24o
N 230o E/48o
N 175o E/41o
N 217o E/52o
N 122o E/58o
N 282o E/52o
N 85o E/34o
N 193o E/36o
N 129o E/54o
N 330o E/40o
Rumus :
Keterangan :
n
Tabel 7.6.
Data Pengukuran Kekar Dengan Perlima Derajat
Gusti Teguh Juang P.
H1C114081
NoE
Jumlah
Persentase
05
6 10
11 15
16 20
21 25
26 30
31 35
36 40
41 45
46 50
51 55
56 60
61 65
66 70
71 75
76 80
81 85
10%
86 90
91 95
96 100
101 105
106 110
111 115
116 120
121 125
10%
126 130
10%
131 135
NoE
Jumlah
Persentase
136 140
141 145
146 150
151 155
156 160
161 165
II
20%
166 170
10%
171 175
III
30%
176 180
10%
181 185
186 190
191 195
10%
196 200
201 205
206 210
211 215
216 220
10%
221 225
226 230
231 -235
236 240
241 245
246 250
251 255
256 260
261 265
266 270
271 275
276 280
281 285
10%
NoE
Jumlah
Persentase
286 290
b.
296 300
301 305
306 310
311 315
10%
316 320
321 325
326 330
III
30%
331 335
10%
336 340
341 345
10%
346 350
351 355
10%
356 360
c.
6.5.
Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah :
: N 36o E N 40o E
2) Kedudukan
b. Data permasalahan 2
1) Arah
: N 200o E N 205o E
2) Kedudukan
: N 205o E/ 580
c. Data permasalahan 3
1) Arah
: N 0o E N 5 o E
2) Kedudukan
: N 6o E/ 480
DIAGRAM ROSET
Asisten 2
Ahmad Zaidan
H1C111013
Yaqzhatur Fikri
H1C112238