Tujuan
1. Menentukan kation yang terdapat dalam analit
2. Menentukan anion yang terdapat dalam analit
II.
Teori
Analisis kualitatif kation dan anion secara sistematis telah berkembang cukup lama.
Berkat kajian yang dilakukan oleh Karl Remegius Fresenius sejak tahun 1840, yang
kemudian diterbitkan sebagai buku pada tahun 1897. Langkah-langkah analisis kation dan
anion dapat dilakukan secara sistematis melalui diagram alir, yang sampai saat ini menjadi
standar untuk kajian analisis kuantitatif bahan anorganik.
Menentukan adanya kation dan anion dalam suatu analit, baik yang terdiri dari zat
tunggal (satu kation dan satu anion) atau zat majemuk atau campuran (lebih dari kation dan
anion) memerlukan sistematika tertentu. Apabila analit berupa larutan dapat langsung
dianalisis, tetapi apabila berupa zat padat atau campuran padat atau cair maka perlu dicari
pelarut yang sesuai.
Berdasarkan metodenya, analisa kualitatif dapat dikelompokkan dalam dua
kelompok. Pertama, analis bahan berdasarkan karakterisasi fisis, yaitu penentuan sifat fisis
dan kesamaan. Kedua, analisis bahan berdasarkan metode H2S, yaitu analisis kation dan
analisis anion.
Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum, adalah
asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan ammonium karbonat. Secara
sistematik cara analisis kation-kation diklasifikasikan dalam 5 golongan, hal ini didasarkan
pada sifat kation tersebut terhadap beberapa pereaksi tertentu membentuk endapan atau tidak,
dengan kata lain klasifikasi kation yang paling umum didasarkan atas perbedaan kelarutan
dari klorida, sulfida dan karbonat dari kation tersebut. Sedangkan metode yang digunakan
dalam anion tidak sesistematik kation. Namun skema yang digunakan bukanlah skema yang
kaku, karena anion termasuk dalam lebih dari satu golongan.
Di dalam kation ada beberapa golongan yang memiliki ciri khas tertentu diantaranya :
1. Golongan I : Kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida encer. Ion
golongan ini adalah Pb, Ag, Hg. Dalam suasana asam, klorida dan kation dari golongan
lain larut. Penggunaan asam klorida berlebih untuk pengendapkan kation golongan I
memiliki dua keuntungan yaitu memperoleh endapan klorida semaksimal mungkin dan
menghindari terbenuknya endapan BIOCI dan SbOCI. Kelebihan asam klorida yang
terlalu banyak dapat menyebabkan AgCl dan PbCl
meliputi : Mg, K, NH4+. Untuk menentukan adanya kation NH4+ harus diambil dari
larutan analit mula-mula. Untuk kotion-kation Ca2+, Ba2+, Sr2+, Na+, dan K+. Identifikasi
dapat dilakukan engan uji nyala.
Cara pengenalan anion dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu berdasarkan Bunsen,
Gilreath dan Vogel. Bunsen menggolongkan anion dari sifat kelarutan garam perak dan
garam bariumnya, warna, kelarutan garam alkali dan kemudahan menguapnya. Gilreath
menggolongkan anion berdasarkan pada kelarutan garam kalsium, barium, cadmium dan
garam peraknya. Sedangkan Vogel menggolongkan anion berdasarkan pada proses yang
digunakannya, yaitu pemeriksaan anion yang dapat menguap bila diolah dengan asam, dan
pemeriksaan anion berdasarkan reaksinya dalam larutan.
Analisis
kuantitatif
sebagian besar
didasarkan pada
kesetimbangan
untuk
memisahkan dan megidentifikasi ion yang sejenis. Kesetimbangan asam basa, kesetimbangan
heterogen, kesetimbangan redoks dan kesetimbangan ion kompleks merupakan jenis-jenis
kesetimbangan yang digunakan dalam analisis kualitatif anion.
III.
SKEMA PERCOBAAN
Kation
1 Pb2+
5 tetes lar. Pb2+
1 tetes
1 tetes
K2H
CrO
3M + +
2SO
4 40,25M
1 tetes
panaskan
NaOH 3M
1 tetes Kl 0,5M +
panaskan
1 tetes NH4OH 3M
Sekeping logam
aluminium bersih
Hg22+
Ag+
5 tetes lar. Ag+
5 tetes lar. Ag
5 tetes lar. Ag
Hg2+
5 tetes lar. Ag+
5 tetes lar. Hg2+
1 tetes KI 0,5M + 1
tetes NaCN 0,5M
1 tetes NaOH 3M + 1
tetes HNO3 3M
1 tetes Kl 0,5M +
reagen berlebih
1 tetes NaOH 3M +
panaskan hingga
mendidih
1 tetes Kl 0,5M +
reagen berlebih
Bi3+
5 tetes lar. Bi
1 tetes HNO3 3M +
reagensia pirogalol 10%
sedikit berlebih
1 tetes NaOH 3M +
panaskan
1 tetes KI 0,5M + 1
tetes Na2S2O3 0,5M
5 tetes lar. Bi
6
3+
3+
Cu2+
Cd2+
5 tetes lar. Cd2+
1 tetes NH4OH 3M +
reagen sedikit berlebih
1 tetes NaOH 3M + 1
tetes HCl 3M
As3+
5 tetes lar. As
3+
6 tetes NaOH 6M +
logam Aluminium, pd
bagian mulut diletakkan
kertas saring yg
dibasahi HgCl2 0,25M
1 tetes NaOH 6M + 1
tetes AgNO3 0,1M + 1
tetes HNO3 3M
Sn2+
5 tetes lar. Sn2+
1 tetes NaOH 3M +
reagen sedikit berlebih
10 Fe2+
5 tetes lar. Fe2+
5 tetes lar. Fe2+
1 tetes K3Fe(CN)6
0,167M
1 tetes K3Fe(CN)6
0,167M + H2O2 20%
1 tetes CH3COONa 3M
CH3COONa 3M sedikit
berlebih + Panaskan
12
1 tetes NaOH 3M + 1
tetes H2O2 20%
Al3+
5 tetes lar. Al3+
13 Cr3+
5 tetes lar. Cr3+
1 tetes NaOH 3M +
reagen sedikit berlebih +
panaskan
14 Co2+
15 Ni2+
5 tetes lar. Ni2+
1 tetes NaOH 3M + 1
tetes NH3
1 tetes dimetilglioksima
+ 1 tetes NH3
16 Mn2+
5 tetes lar. Mn2+
5 tetes lar. Mn2+
1 tetes NaOH 3M +
H2O2 20%
1 tetes Na2S 0,5M +
HCl 3M
1 tetes HNO3 6M +
sedikit padatan
KIO4.NaBiO3.PbO2
1 tetes NaOH 3M + 1
tetes HCl 3M
17 Zn2+
18 Ba2+
5 tetes lar. Ba2+
5 tetes lar. Ba2+
1 tetes (NH3)2C2O4
0,25M + air sedikit
berlebih
1 tetes (NH3)2C2O4
0,25M + HCl 3M
Reaksi nyala
19 Sr2+
20 Ca2+
2+
5 tetes lar. Ca
1 tetes (NH3)2C2O4
0,25M + 1 tetes HCl 3M
1 tetes NH4Cl 1M + 1
tetes K4Fe(CN)6 0,4M
Reaksi nyala
1 tetes NaOH 3M + 1
tetes NH4Cl 1M
2+
21 Mg2+
5 tetes lar. Mg
10
Uji nyala
5 tetes lar. K+
1 tetes natrium
heksanitritokolbaltat
0,08M + panaskan
5 tetes lar. K+
5 tetes lar. K+
Reaksi nyala
1 tetes NaOH 3M +
panaskan + letakkan
lakmus merah yg
dibasahi di mulut tabung
1 tetes NaOH 6M + 1
tetes reagensia nessler
1 tetes natrium
heksanitritokolbaltat
0,08M + panaskan
23 Na+
24 NH4+
Anion
1. CO325 tetes lar. CO32-
1 tetes HCl 3M
11
2. HCO32-
1 tetes HgCl2 +
panaskan
1 tetes HCl 3 M +
panaskan
1 tetes (CH3COO)2Pb
0,5M + 1 tetes HNO3
5 tetes lar.
5 tetes lar.
3. SO32-
2-
4. S2O32-
12
1 tetes (CH3COO)2Pb
0,5M + Reagen lebih +
panaskan
5 tetes lar.
5 tetes lar.
5 tetes lar. S
1 tetes (CH3COO)2Pb
0,5M
1 tetes HCl 3M
1 tetes FeSO4 20% + 3
tetes H2SO4 3M
1 tetes KI 0,5M + 1
tetes H2SO4 3M
1 tetes HCl 3M
2-
6. NO2-
13
1 tetes NaOH 6M + 3
tetes FeSO4 20% + 3
tetes HCl 3M + FeCl3
0,5M
4- SCN
5 tetes 6lar.
Fe(CN)
1 tetes H2SO4 3M +
panaskan
8. SCN-
9.
5 tetes lar.
Fe(CN)645 tetes lar.
Fe(CN)64-
5 tetes lar.
Fe(CN)64-
5 tetes lar.
Fe(CN)64-
5 tetes lar.
Fe(CN)63-
1 tetes H2SO4 3M
5 tetes lar.
Fe(CN)63-
5 tetes lar.
Fe(CN)63-
5 tetes lar.
Fe(CN)63-
1 tetes (CH3COO)2Pb
0,5M
5 tetes lar.
Fe(CN)64-
10. Fe(CN)63-
11. Cl-
15
1 tetes (CH3COO)2Pb
0,5M + H2O + panaskan
5 tetes lar. I-
5 tetes lar. I-
5 tetes lar. I-
1 tetes (CH3COO)2Pb
0,5M + H2O + panaskan
12. Br-
13. I-
16
5 tetes lar. I-
5 tetes lar. F-
5 tetes lar. F-
5 tetes lar. F-
5 tetes lar. F-
14. F-
Logam Cu + 2 tetes
H2SO4 pekat + panaskan
5 tetes lar.
sampel
5 tetes lar.
sampel
5 tetes lar.
sampel
1 tetes (CH3COO)2Pb
0,5M + NaOH 3M +
HCl 3M
5 tetes lar.
1 tetes HCl 3M +
panaskan
5 tetes lar.
1 tetes NH4Cl 3M
5 tetes lar.
18. SiO32-
18
1 tetes (CH3COO)2Pb
0,5M + NaOH 3M +
CH3COOH 3M
5 tetes lar.
19. PO43-
20. CrO42-
19
1 tetes (CH3COO)2Pb
0,5M + NaOH 3M +
CH3COOH 3M
5 tetes lar.
1 tetes H2SO4 3M +
H2O2 20%
5 tetes lar.
1 tetes H2SO4 3M +
Na2S 0,5M
5 tetes lar.
1 tetes H2SO4 3M +
FeSO4 0,5M
1 tetes NaOH 3M +
panaskan + H2SO4 0,5M
5 tetes lar.
CH3COO-
1 tetes H2SO4 3M +
panaskan
5 tetes lar.
CH3COO-
5 tetes lar.
CH3COO-
5 tetes lar.
23. CH3COO-
5 tetes lar.
CH3COO-
5 tetes lar.
CH3COO-
1 tetes H2SO4 3M +
logam Mg
5 tetes MnSO4
0,25M + 5 tetes
NaOH 3M +
panaskan
24. C2O42-
25. C4H4O62-
21
1 tetes HgSO4 +
panaskan + KMnO4
0,02M
22
IV.
Hasil Pengamatan
No
.
kation
Pb2+
Perlakuan
reagen
+ HCl 3 M +
air panas
Na2CO3 1,5 M
+ HNO3 3 M
+ K2CrO4
panaskan
+ KI 0,5M,
panaskan
Hg22+
Ag+
reaksi
+ NH4OH 3 M
+ logam
alumunium
HCl 3M + HCl
pekat + air
hasil
Endapan putih, bening saat
ditambah aquades panas.
Endapan larut dalam air
panas
Endapan hitam yang
berubah menjadi putih
setelah ditambah HNO3
pekat.
KI 0,5M +
NaCN 0,5 M
Ag+ + l- Agl
Agl+ CN- [Ag(CN)2]- + I-
K2CrO4 0,25M
+ HNO3 3M
Na2CO3 1,5M
+ HNO3 3 M
HCl 3 M +
Na2S 0,5 M +
aqua regia
NH4OH 3 M
4
Hg2+
NaOH 3 M +
HNO3 3 M
KI 0,5M +
reagen berlebih
Bi3+
Hg2+ + l- Hgl
Na2S 0,5 M +
HCl pekat
NaOH 3 M
KI 0,5 M
NaOH 3 M +
dipanaskan
KI 0,5M +
Na2S2O3 0,5 M
NaCN 0,5 M +
reagen lebih
K4Fe(CN)6
0,5M +
NH4OH 3 M
Na2S 0,5 M +
HCl pekat
2Cu2+ + [Fe(CN)6]4-
Cu2[Fe(CN)6]
NH4OH +
reagen lebih
NaOH 3M +
HCl 3 M
NaCN 0,5 M +
reagen lebih
NaOH 6M +
mulut tabung
diletakkan
kertas saring +
HgCl2 +
panasakan
NaOH 6M +
AgNO3 0,1M +
HNO3 3M
CuSO4 0,5M +
NH4OH 10M
HCl pekat +
SnCl2 jenuh
HNO3 3 M
Cu2+
Cd2+
As3+
Sn
2+
11
12
Fe2+
Fe3+
Al3+
2-
Na2S 0,5M +
HCl pekat
Sn + S SnS
NaOH 2M +
reagen berlebih
HgCl2 0,25 M
NaOH 3M +
H2O2 20%
10
2+
Na2S 0,5M +
CH3COONa
K3Fe(CN)6
0,167 M
NH3 +
reagensia
dimetilglioksi
ma
K4Fe(CN)6
0,5M + NaOH
3M
K3Fe(CN)6 +
H2O2 20%
4Fe3+ + 3[Fe(CN)6]4-
Fe4[Fe(CN)6]3
Fe4[Fe(CN)6]3 + 12OH-
4Fe(OH)3 +3[Fe(CN)]4Fe3+ + [Fe(CN)6]3- Fe[Fe(CN)6]
CH3COONa
3M
KSCN 0,1 M +
NaF 0,1 M
Na2S 0,5 M
CH3COONa
3M + panaskan
Na2HPO4 0,1
M + NaOH
ditambahkan SnCl2
Larutan kuning yang
membentuk endapan putih
saat ditambah HCl
Putih keruh larutan semakin
keruh saat ditambahkan HCl
pekat
Larutan putih keruh
Endapan hijau tua dan
larutan berwarna hijau
menjadi bening dengan
endapan coklat setelah
ditambahkan H2O2 20%
Endapan hitam yang larut
saat ditambah CH3COONa
Endapan biru dan larutan
biru
Endapan biru dan semakin
banyak saat ditambah
reagensia dimetilglioksima
Endapan biru yang menjadi
orange saat ditambah NaOH
3M
Larutan merah kekuningan
menjadi biru pekat setelah
ditambah H2O2 20%
Larutan merah darah
Larutan merah bata dan
warna merah bata tetap
setelah ditambah NaF 0,1 M
Putih keruh
Putih bening dan menjadi
putih keruh saat dipanaskan
Larutan bening dan warna
larutan menjadi bening
kekuningan saat ditambah
NaOH
26
13
14.
Cr3+
Na2CO3 1,5M
+ reagen lebih
NH3 + reagen
berlebih
Na2CO3 1,5M
Na2S 0,5M
Na2HPO4 0,1M
+ HCl
K2CrO4 0,25M
+ AgNO3
NaOH 3M +
reagen lebih
Na2S 0,5M +
HNO3 pekat +
NaCN 0,5M +
reagen lebih
NaNO3 0,5 M
Co2+
NaOH 3 M +
NH3
Na2S 0,5M +
reagen berlebih
NaCN 0,5 M
15.
16.
Na2S 0,5 M +
reagen berlebih
HNO3 6 M +
Ni
Mn2+
2+
Reagensia
dimetilglioksi
ma + NH3
NaOH 3 M +
H2O2 20%
27
KIO4,NaBiO3,P
bO2
Na2HPO4 0,1 M
+ NH3 + HCl 3
M
NaOH 3M +
HCl 3 M
Na2S 0,5M +
HCl 3 M
17.
18.
Zn2+
Ba2+
Ba2+
19.
20.
Sr2+
2+
Ca
Na2HPO4 0,1
M + HCl 3 M
K4Fe(CN)6 0,5
M + NaOH
(NH4)2C2O4
0,5M + air
K2CrO4 0,1M +
HCl 3 M
Kertas saring +
HCl 3 M +
natrium
rodiozonat
uji nyala
K2SO4 jenuh +
panaskan
(NH4)2C2O4
0,25M + HCl
K2CrO4 0,1 M
+ air
Uji nyala
(NH3)2CO3 0,5
M + didihkan +
CH3COOH
(NH3)2C2O4
0,5M
Nyala orange
Larutan bening menjadi
putih keruh setelah
dipanaskan
Larutan putih keruh
Larutan kuning
Zn2+ + S2- ZS
2+
2-
Ca + CO3 CaCO3
CaCO3 +2CH3COOH
Ca2+ + H2O + CO2 + 2CH3COOCa2+ + C2O42- CaC2O4
Nyala jingga
Larutan putih keruh yang
menjadi bening saat
ditambah CH3COOH
Larutan putih dan menjadi
bening saat ditambah HCl
28
21.
Mg2+
22.
K+
23.
Na+
24.
No
1.
NH4+
NH4Cl 1 M +
K4Fe(CN)6
Uji nyala
NaOH 3M +
NH4Cl 1 M
NH3 + NH4Cl
1M+ Na2HPO4
0,1M
Reagensia
kuning titan +
NaOH 3M
Uji nyala
Natrium
heksanitritokob
altat 0,08 M
Uji nyala
Uji nyala
NaOH 3M +
lakmus merah
yg basah di
atas mulut
tabung reaksi
NaOH 6M +
reagen nessler
Natrium
heksanitritokob
altat 0,08 M
Anion
CO32(bening)
2+
4-
Ca + 2K + [Fe(CN)6]
K2Ca[Fe(CN)6]
Mg2+ + 2OH- Mg(OH)2
HCO3-
Nyala jingga
Endapan putih
K+ + natrium heksanitritokobaltat
Nyala jingga
Nyala jingga
Lakmus menjadi biru
Perlakuan Reagaen
Reaksi
HCl 3M
CO32-+ 2H+ CO2 +
Hasil
Lar. bening, terdapat
H2
CO32-+ Ba2+ BaCO3
gelembung/buih
Endapan putih
3M
AgNO3 0,1M +
1. Endapan putih
2. Larutan putih,
HNO3 3M
2.
3M
Larutan kuning pucat
MgSO4 0,25M +
2HCO3-+ Mg2+
endapan hilang
Endapan putih
29
panas
HgCl2 + panas
Larutan orange
4Hg2+Hg4O3CO3 +
endapan coklat
HCl 3M + panas
6H+
SO32- + 2H+ SO2+
Bening, bau
H2O
SO32-+ Ba2+ BaSO3
menyengat
Putih keruh
3M
AgNO30,1M +
Lerutan sedikit
kuning
Endapan putih
+ HNO3 3M
BaCl2 0,25M
AgNO3 0,1M +
Bening
Endapan putih
panas
(CH3COO)2 Pb 0,5M
Putih Keruh,endapan
(bening)
2-
3.
4.
SO3
(bening)
S2O32(bening)
+ reagen + panas
FeCl3 0,5M
HCl 3M + kertas
saring
2-
2S2O3 + Fe
3+
6.
7.
0,5M]
S2- (bening) AgNO3 0,1M +
NO2(bening)
CN(bening)
1. Kuning bening
2. Kertas saring
coklat kehitaman
[(CH3COO)2Pb
5.
putih
Larutan orange
Larutan coklat,
HNO3 3M + panas
(CH3COO)2 Pb 0,5M
H2S + Pb PbS
endapan hitam
Larutan bening,
BaCl2 0,25M
HCl 3M
FeSO4 25%+ H2SO4
endapan hitam
Larutan putih keruh
Bening
Hijau kehitaman
3M
AgNO3 0,1M
KI 0,5M + H2SO4
[Fe,NO] SO4
NO2-+ Ag+AgNO2
NO2- + 2I- + 2H+ I2 +
3M + lar.kanji
HNO2
HCl 3M
AgNO3 0,1M + NH3
NaOH 6M + FeSO4
CN-+ H+ HCN
CN-+ Ag+ AgCN
6 CN- + Fe2+
2+
25% + HCl 3M +
FeCl3 0,5M
[Fe(CN)6]43[Fe(CN)6] 4- + 4Fe3+
Fe4[Fe(CN)6]3
agak hitam
2. biru donker
3. Hijau kebiruan
Hg2(NO3)2
2 CN-+ Hg22+ Hg +
agak hitam
Bening
H2SO4 pekat
Hg(CN)2
2KCN+2H2SO4 + 2H2O
2CO+K2SO4 +
8.
SCN(bening)
(NH4)2SO4
CN-+ Ag+ AgCN
2SCN-+ Cu- Cu(SCN)2
2SCN-+ Hg+
panaskan
Hg(SCN)2
H2SO4 3M + panas
[Fe(CN)6]4-+ H2SO4
+6H2O Fe2+ + 6NH4+
+6CO + 6SO42Fe(CN)64-+
Fe(CN)6
4Ag+Ag4[Fe(CN)6]
Fe(CN)64-+ Fe3+
(bening)
3M
Fe4[Fe(CN)6]3
4-
9.
10.
Putih keruh
Larutan hijau muda
1. Bening
2. Uap sedikit
kuning
1. Biru tosca
2. Biru muda keruh
Putih keruh
1. Biru dongker
2. Orange keruh
FeSO4 0,5M
Fe(CN)6 + Fe
kecoklatan
Biru dongker
CuSO4 0,5M
Fe4[Fe(CN)6]2
Fe(CN)64-+ Cu2+
Merah kehitaman
H2SO4 3M +
Cu4[Fe(CN)6]2
Fe(CN)63-+ H+ Fe3+ +
Kuning kehitaman
panaskan
6HCN
Fe(CN)63-+
1. Lar. Kuning,
3Ag+Ag3[Fe(CN)6]
endapan orange
2. Lar. Orange,
Fe(CN)63-
4-
2+
(kuning)
FeSO4 0,5M
Fe(CN)6 + Fe
endapan orange
Biru dongker
FeCl3 0,5M
Fe3[Fe(CN)6]2
Fe(CN)63-+ Fe3+
Larutan kuning
Fe3[Fe(CN)6]3
kehitaman
3-
2+
31
lakmus
HSO4-
AgNO3 0,1M +
NH4OH 3M
-
11.
Cl
(bening)
(CH3COO)2 Pb 0,5M
K2Cr2O7 0,5M +
H2SO4 pekat +
panaskan + kertas
saring (1 tetes
12.
Br(bening)
14.
F- (bening)
Cl + Ag AgCl
AgCl + NH4OH
NH4Cl + AgOH
Pb2+ + 2Cl- PbCl2
Cl-+ K2Cr2O72- + 6H+
2Cr2OCl2+ 3H2O
2Cr2OCl2+ OH-
CrO42- + Cl-+ 2H2O
AgNO3 0,1M
(CH3COO)2 Pb 0,5M
HSO4- + K+
Br-+ Ag+ AgBr
2Br-+ Pb2+ PbBr2
meningkat
Putih keruh
Putih keruh
+ panas
K2Cr2O7 0,5M +
1. Orange
2. Kertas saring
H2SO4 pekat +
saring (1 tetes
I- (bening)
NaOH 3M)
H2SO4 pekat
panaskan + kertas
13.
1. Bening
2. Memerahkan
2Cr2OBr2+ 3H2O
2Cr2OBr2+ OH-
berwarna kuning
NaOH 3M)
H2SO4 pekat + panas
+ kertas saring
+ 2H2O
AgNO3 0,1M +
NaCN 0,5M
larutan meningkat
2. Kertas saring
agak coklat
1. Putih keruh
2. Bening
(CH3COO)2 Pb 0,5M
AgCN
2I-+ Pb2+ PbI2
+ H2O + panas
NaNO2 0,5M + HCl
Bening
3M + lar. kanji
H2SO4 pekat + panas
2NO + 2 H2O
2F-+ H2SO4 H2F2 +
Bening, terbentuk
AgNO3 0,1M
CaCl2 0,25M +
uap
Bening
Bening
1. Putih keruh
2. Bening
32
15.
16.
NO3(bening)
3-
BO3
CH3COOH 3M
FeCl3 0,5M
Bening
Na3[FeF6]
4NO3-+ 2H2SO4
Bening , terbentuk
4NO2 + O2 +2SO42 +
uap
Logam Cu + H2SO4
2H2O
2NO3-+ 4H2SO4 + 3Cu
Bening, timbul
pekat + dipanaskan.
gelembung disekitar
+4H2O
2NO3-+ 4H2SO4 + 6Fe2+
Cu
Orange muda
pekat
6Fe3+ + 2NO +
4SO42- + H2O
Na2B4O7 + H2SO4 + 5H2O Bening, terbentuk
4H3BO3 + 2Na+ +
(bening)
uap
SO42-
17.
H2SO4 pekat +
H3BO3 + 3CH3OH
methanol + bakar
B(OCH3)3 + 3H2O
2-
AgNO3 0,1M +
panas
4AgBO2 + 2H+
3-
2+
2BO3 + 3Ba
3M
Ba3(BO3)2
Ba3(BO3)2 + HCl
SO42-
(bening)
pekat + panas
(CH3COO)2Pb 0,5M
+ NaOH 3M + HCl
3M
Ba3Cl + H2BO3
SO42- + Ba2+ BaSO4
SO42-+ Pb2+ PbSO4
PbSO4 + NaOH
1. Bening
2. Putih keruh
3. Bening, bau
menyengat
1. Putih keruh
2. Putih kecoklatan
bening
1. Putih keruh
2. Bening
Putih Keruh
Putih Keruh
Na2SO4 + Pb(OH)2
Na2SO4 + 2HCl
AgNO3 0,1M
H2SO4 + 2NaCl
SO42-+ 2Ag+ Ag2SO4
BaCl2 0,25M + Na
Na2C6O6 + BaCl2
Putih keruh
1. Lar. kuning
2. Putih keruh
33
SiO32(bening)
3-
19.
20.
PO4
(bening)
2-
CrO4
(bening)
HCl 3M + panas
NH4Cl 1M
AgNO3 0,1M + HCl
2NH3
SiO32- + 2Ag+
Putih keruh
3M
BaCl2 0,25M +
Ag2SiO3
SiO32- + Ba2+ BaSiO3
Putih keruh,
HNO3 3M
AgNO3 0,1M +
HPO42-+ 3Ag+
HNO3 3M
BaCl2 0,25M + HCl
Ag3PO4 + H+
HPO42-+ Ba2+
3M
Reagen magnesia +
BaHPO4
HPO42-+ Mg2+ + NH3
CH3COOH 3M
FeCl3 0,5M +
MgNH4PO4
HPO42-+ Fe3+ FePO4
CH3COOH 3M
BaCl2 0,25M + HCl
+ H+
CrO42-+ Ba2+ BaCrO4
3M
AgNO3 0,1M + HCl
CrO42-+ 2Ag+
3M
Ag2CrO4
+ NaOH 3M +
21.
Cr2O7
(bening)
+ BaCl2
SiO32- + 2H+H2SiO3
1. Putih keruh
2. Gelatin putih
SiO32- + NH4+ H2SiO3
Putih keruh
(CH3COO)2Pb 0,5M
2-
sedikit kuning
3. Putih keruh
endapan putih
1. Kuning keruh
2. Bening
1. Putih keruh
2. Bening
Bening
1. Kuning
2. Kuning pucat
1. Kuning keruh
2. Orange bening
1. Lar. kuning,
endapan merah
bata
2. Kuning keruh
CrO42-+ Pb2+ PbCrO4 1. Kuning keruh
2. Semakin keruh
CH3COOH 3M
Na2S 0,5M
BaCl2 0,25M + HCl
3M
AgNO3 0,1M + HCl
2BaCr2O7 + 2H+
Cr2O72-+2Ag+
3M
Ag2Cr2O7
2-
2+
(CH3COO)2Pb 0,5M
Cr2O7 + Pb
+ NaOH 3M +
PbCr2O7
Larutan kuning
1. Putih susu
2. Bening
1. Bening
2. Lar. putih keruh,
endapan putih
1. Larutan bening,
endapan putih
2. Larutan putih
34
CH3COOH 3M
keruh, endapan
Na2S 0,5M
H2SO4 3M+H2O2
20%
hilang
3. Putih keruh
Bening
1. Ungu
2. Bening
H2O
2-
22.
MnO4
H2SO4 3M + Na2S
KMnO4+ H2SO4
0,5M
1. Ungu
2. Putih susu
H2O
(bening)
H2SO4 3M + FeSO4
KMnO4+ H2SO4
0,5M
H2O
3MnO4-+ 2H2O
3M
2MnO4- + MnO2+4OH-
H2SO4 3M + panas
CH3COONa + H2SO4
1. Ungu
2. Merah muda
1. Ungu
2. Ungu
Bening
CH3COOH+ 2Na+
23.
CH3COO(bening)
H2SO4 pekat +
+HSO4CH3COONa + H2SO4
ethanol + panas
CH3COOH+ 2Na+
seperti balon
AgNO3 0,1M +
+HSO4CH3COO-+ Ag+
Bening
panas
BaCl2 0,25M
CH3COOAg
2CH3COO-+ Ba2+
Bening
FeCl3 + panas
(CH3COO)2Ba
6CH3COO-+ 3Fe3+ +
Merah darah
2H2O [Fe3(OH)2
24.
2-
C2O4
(CH3COO)6]+ + 2H+
C2O42-+ 2Ag+
CaCl2 0,25M +
Ag2C2O4
C2O42-+ Ca2+ CaC2O4
(bening)
1. Putih keruh
2. Bening
Putih keruh
CH3COOH 3M
H2SO4 3M + logam
C2O42-+H2SO4 H2C2O4
Mg
+ SO4-
1. Bening
2. Agak putih
35
H2C2O4 + Mg2+
MnSO4 0,25M +
MgC2O4 + 2H+
7 C2O42- + 2MnO(OH)2
keruh
1. Lar. bening,
endapan coklat
2. Larutan coklat
C2O42- + H2SO4 3M
2{Mn[(C2O4)2]3}3- +
H2SO4 pekat
2CO2 + 6H2O
H2.C4H4O62-+ 2Ag+
Bening, bau
CO+ CO2 + 2C +
menyengat
keruh
3H2O
C + 2 H2SO4 2SO2 +
2-
25.
C4H4O6
(bening)
AgNO3 0,1M +
CO2 + 2H2O
C4H4O62-+ 2Ag+
NaOH 3M +
Ag2C4H4O6
NH4OH 3M
CaCl2 0,25M +
C4H4O62- + Ca2+
Bening
CH3COOH 3M
FeSO4 25% + H2O2
Ca.C4H4O6
C4H4O62- + Fe2+
1. Lar. kuning
20% + NaOH 3M
Fe.C4H4O6
1. Bening
2. Coklat keruh
3. Coklat bening
bening
2. Lar. coklat
bening
3. Lar. hijau
26.
C6H5O73(bening)
3-
H2 + C6H5O7 CO +
AgNO3 0,1M +
H2O + C5H5O5
C6H5O73-+ 3Ag+
NH4OH 3M
CaCl2 0,25M +
Ag3C6H5O7
2C6H5O73-+ 3Ca2+
dididihkan
HgSO4 + panas +
Ca3(C4H4O6)2
2C6H5O73-+ 3Hg2+
KMnO4 0,02M
Hg3(C4H4O6)2
kebiruan
Bening
1. Lar. agak putih
2. Bening
Bening
1. Putih keruh
2. Lar. ungu,
endapan putih
36
V. Pembahasan
Pembahasan Kation (lailatul Ikrimah)
1. Kation Pb2+
Pada percobaan pengenalan kation menggunakan kation Pb2+ ,dihasilkan beberapa
endapan dan perubahan warna: ketika sampel + setetes HCl 3 M menghasilkan endapan
putih yang melarut kemudian + air panas menghasilkan endapan putih semakin banyak
dan larutan yang diperoleh berwarna bening .larutan ditambahkan setetes Na2S 0,5
menjadi endapan hitam + setetes HNO3 pekat menjadi endapan hitamnya semakin banyak
.larutan + setetes H2SO4 3 M adanya endapan putih. larutan + setetes K2CrO4 0,25 M
menghasilkan endapan kuning keruh + setetes NaOH 3 M menghasilkan endapan kuning
keruh masih tetap ada .larutan sampel + setetes Na2CO3 1,5 M menghasilkan endapan
putih keruh + HN03 menghasilkan endapan putihnya masih ada.
2. Kation Hg22+
Pada percobaan ke 2 untuk mengenali adanya kation Hg22+ dilakukan pengujian sebanyak
4 kali dengan dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes K2CrO4 0,25 M
menjadi kuning bening kemudian dipanaskan menjadi kuning kemerahan. larutan
ditambahkan setetes larutan KI 0,5 M menjadi putih bening kemudian dipanaskan tetap
putih bening. larutan ditambahkan setetes NH4OH 3M warna larutan putih bening .larutan
ditambahkan sekeping logam alumunium yang bersih terjadinya korosi terhadap logam
alumunium larutan berwarna abu dan ada uap orange dan jika dibiarkan logam
alumunium melarut walaupun tidak secara keseluruhan.
3.
Kation Ag+
Pada percobaan ke 3 untuk mengenali adanya kation Ag+ di lakukan pengujian sebanyak
4 kali dengan ,dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes HCl 3M
menghasilkan endapan putih kemudian endapan dicuci dengan air + setetes HCl pekat
menghasilkan endapan putih + air menjadi putih bening dan masih adanya endapan putih.
larutan + setetes KI 0,5 menghasilkan endapan putih keruh + setetes NaCN 0,5
menghasilkan endapan putih dan larutan bening, larutan ditambahkan setetes K2CrO4 0,25
M menghasilkan endapan merah bata melarut
endapan merah bata dan larutan berwarna kuning. larutan ditambahkan setetes Na2CO3
37
1,5 M menjadi putih keruh dan endapan putih kemudian dipanaskan menghasilkan
endapan putih + setetes HNO3 3M menghasilkan endapan putih berkurang.
4. Kation Hg2+
Pada percobaan ke 4 untuk mengenali adanya kation Hg2+ dilakukan pengujian sebanyak
4 kali dengan dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes HCl 3 M menjadi
bening + setetes Na2S 0,5 menghasilkan endapan hitam + setetes aqua regia menjadi putih
keruh kekuningan. larutan ditambahkan setetes NH4OH 3 M menjadi bening dan ada
sedikit uap. larutan ditambahkan setetes NaOH 3 M menjadi bening + setetes HNO 3 3 M
menjadi bening. larutan ditambahkan setetes KI 0,5 menjadi bening + reagen berlebih
menjadi bening.
5.
Kation Bi3+
Pada percobaan ke 5 untuk mengenali adanya kation Bi3+ dilakukan pengujian sebanyak 4
kali dengan, hasil sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes Na2S 0,5 M larutan
menjadi hitam endapan coklat + setetes HCl pekat larutan menjadi hitam endapan juga
hitam setelah dipanaskan warna larutan menjadi bening dan ada endapan coklat. larutan
ditambahkan setetes NaOH 3M larutan menjadi coklat keruh, kemudian panaskan sampai
mendidih menghasilkan larutan coklat bening. larutan ditambahkan setetes KI 0,5
perubahan warna larutan menjadi coklat susu + reagen berlebih menjadi bening dan ada
endapan putih. larutan ditambahkan setetes HNO3 3 M menjadi larutan coklat dan
endapan coklat.
6.
Kation Cu2+
Pada percobaan ke 6 untuk mengenali adanya kation Cu2+ dilakukan pengujian sebanyak
4 kali dengan hasil sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes NaOH 3M mengalami
perubahan warna menjadi biru keruh, kemudian panaskan ada endapan biru kehitaman,
larutan bening. larutan ditambahkan setetes KI 0,5 warna larutan menjadi putih kebiruan
+ setetes Na2S2O3 0,5 M warnanya menjadi hijau tosca. larutan ditambahkan setetes
NaCN 0,5 M warna larutan menjadi biru keruh + reagen sedikit berlebih ada endapan
hijau dan larutan menjadi biru kehijauan. larutan ditambahkan setetes K4Fe(CN)6 0,4 M
warna larutan menjadi biru dan ada gelatin merah + setetes NH4OH 3 M ada endapan
coklat
7.
Kation Cd2+
Pada percobaan ke 7 untuk mengenali adanya kation Cd2+ dilakukan pengujian sebanyak
4 kali, dengan hasil sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes Na2S 0,5 M warna
38
larutan menjadi kuning dan ada endapan kuning pekat + HCl pekat endapan yang
dihasilkan berkurang. larutan ditambahkan setetes NH4OH 3 M warna larutan menjadi
bening. Dan setelah ditambahkan reagen secara berlebih warna larutan tetap bening.
larutan ditambahkan setetes NaOH 3 M warna larutan bening dan ada endapan putih +
HCl 3 M warna tetap bening dan endapan hilang. larutan ditambahkan setetes NaCN 0,5
M adanya endapan putih + reagen sedikit berlebih endapan larut.
8.
Kation As2+
Pada percobaan ke 8 untuk mengenali adanya kation As2+ dilakukan pengujian, dengan
hasil sebagi berikut: larutan ditambahkan enam tetes NaOH 3 M warna larutan menjadi
bening dan setelah ditambahkan Al warna larutan menjadi coklat keruh, kemudian pada
bagian mulut tabung diletakkan sepotong kertas saring yang dibasahi HgCl 2 0,25 M
menjadi kuning emas. larutan ditambahkan dua tetes NaOH 6 M warna larutan menjadi
bening + setetes AgNO3 0,1 M warna menjadi kuning pucat + setetes HNO3 3 M warna
menjadi kuning keruh. larutan ditambahkan setetes CuSO4 0,5 M warna menjadi hijau
keruh + setetes NaOH 6M warna menjadi hijau kebiruan keruh. larutan ditambahkan 2 ml
HCl pekat warna larutan menjadi bening terbentuk uap + SnCN2 jenuh warna menjadi
putih keruh dan uap hilang.
9.
Kation Sn2+
Pada percobaan ke 9 untuk mengenali adanya kation Sn2+ dilakukan pengujian, dengan
hasil sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes Na2S 0,5 M warna menjadi putih keruh
+ setetes HCl pekat warna larutan semakin keruh. larutan ditambahkan setetes NaOH 3M
warna menjadi bening + reagen berlebih warna menjadi sedikit keruh. larutan
ditambahkan setetes HgCl2 0,25 warna menjadi sedikit putih keruh.
10.
Kation Fe2+
Pada percobaan ke 10 untuk mengenali adanya kation Fe2+ dilakukan pengujian sebanyak
4 kali, dengan hasil sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes NaOH 3 M warna
menjadi hijau dengan endapan hijau tua + setetes H2O2 20% warna menjadi bening dan
ada endapan coklat. larutan ditambahkan setetes Na2S 0,5 M warna menjadi bening dan
ada endapan hitam + CH3COONa 3 M menjadiwarna bening dan endapan larut. larutan
ditambahkan setetes K3Fe(CN)6 0,167 M warna menjadi biru dan ada endapan biru.
larutan ditambahkan setetes NH3 warna menjadi biru keruh + reagensia dimetilglioksima
endapan semakin banyak.
11.
Kation Fe3+
39
Pada percobaan ke 11 untuk mengenali adanya kation Fe3+ dilakukan pengujian sebanyak
4 kali, dengan hasil sebagi berikut: larutan ditambahkan setetes K4Fe(CN)6 0,5 M warna
warna menjadi biru dan ada endapan biru pekat + setetes NaOH 3 M warna menjadi
bening dan ada endapan orange. larutan ditambahkan setetes K2Fe(CN)6 0,167 M warna
menjadi merah kekuningan + H2O2 20% warna menjadi biru pekat. laruatan ditambahkan
setetes CH3COONa 3 M warna menjadi merah darah. larutan ditambahkan setetes KSCN
0,1 warna menjadi merah bata + NaF 0,1M warna tetap,
12.
Kation Al3+
Pada percobaan ke 12 untuk mengenali adanya kation Al3+ dilakukan pengujian sebanyak
4 kali, dengan hasil sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes Na2S 0,5 M warna
menjadi putih keruh. larutan ditambahkan setetes CH3COONa 3 M warna menjadi
bening, kemudian dipanaskan warna menjadi putih keruh. larutan ditambahkan setetes
Na2HPO4 0,1 M warna menjadi bening + setetes NaOH 3 M warna menjadi bening
kekuningan. larutan ditambahkan setetes Na2CO3 1,5 M warna menjadi putih keruh +
reagen berlebih warna masih putih keruh.
13.
Kation Cr3+
Pada percobaan ke 13 untuk mengenali adanya kation Cr3+ dilakukan pengujian, dengan
hasil sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes NH3 warna menjadi hijau tosca +
reagensia sedikit berlebih tetap hijau tosca.larutan ditambahkan setetes Na 2CO3 1,5 M
menjadi biru pekat.larutan ditambahkan setetes Na2S 0,5 M
menjadi biru
endapan hitam + reagen berlebih endapan hitam lebih banyak. larutan ditambahkan
setetes NaCN 0,5 M menjadi hijau tosca + reagen sedikit berlebih menjadi putih
kekuningan bening. larutan ditambahkan setetes reagensia dimetilglioksima menjadi
merah muda + setetes NH3 menjadi ungu muda keruh.
16.
Kation Mn2+
Pada percobaan ke 16 untuk mengenali adanya kation larutan Mn2+ dilakukan pengujian
sebanyak 4 kali, dengan hasil sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes NaOH 3 M
menjadi kuning keruh + H2O2 20% menjadi coklat kehitaman. larutan ditambahkan
setetes Na2S menjadi orange keruh + setetes HCl 3 M menjadi putih bening sedikit keruh,
larutan ditambahkan setetes HNO3 6 M menjadi bening + sedikit padatan
KIO4,NaBiO3,PBO menjadi coklat kehitaman. larutan ditambahkan setetes Na2HPO4 0,1
M menjadi putih bening sedikit keruh + setetes NH3 menjadi putih keruh kekuningan +
HCl 3 M menjadi coklat muda sedikit orange.
17.
Kation Zn2+
Pada percobaan ke 17 untuk mengenali adanya kation larutan Zn2+ dilakukan pengujian
sebanyak 4 kali, yang dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes NaOH 3 M
menjadi bening sedikit keruh + HCl 3 M menjadi putih bening. larutan ditambahkan
setetes Na2S 0,5 M menghasilkan putih keruh + setetes HCl 3 M menjadi bening. larutan
ditambahkan setetes Na2HPO4 0,1 M menjadi putih bening sedikit keruh + setetes HCl 3
M menjadi bening. larutan ditambahkan setetes K4Fe(CN)6 0,5 M menjadi putih keruh +
setetes NaOH 3 M menjadi bening sedikit keruh kekuningan.
18. Kation Ba2+
Pada percobaan ke 18 untuk mengenali adanya kation larutan Ba2+dilakukan pengujian
sebanyak 5 kali dengan hasil sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes (NH3)2CO3 0,5
M menjadi putih keruh, kemudian didihkan warna tetap putih keruh + setetes CH3COOH
3 M menjadi bening. larutan ditambahkan setetes (NH3)2C2O4 0,25 M menjadi putih keruh
+ air sedikit berlebih menjadi putih bening sedikit keruh. larutan ditambahkan setetes
K2CrO4 0,1 M menjadi putih keruh kekuningan + setetes HCl 3 M menjadi kuning
bening. satu tetes larutan ditambahkan kedalam selembar kertas saring hasilnya tidak
berubah / bening + setetes HCl 3 M tetap bening setetes reagen natrium radiozonat
menjadi kuning. melakukan uji nyala hasilnya nyala orange.
19. Kation Sr2+
41
Pada percobaan ke 19 untuk mengenali adanya kation larutan Sr2+ dilakukan pengujian
sebanyak 4 kali, dengan hasil sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes K2SO4 jenuh
menjadi bening, kemudian dipanaskan menjadi putih keruh. larutan ditambahkan setetes
(NH3)2C2O4 0,25 menjadi putih keruh + setetes HCl 3 M menjadi putih keruh .larutan
ditambahkan setetes K2CrO4 0,1 M menjadi kuning + air sedikit berlebih menjadi
kuning(tetap). dilakukan uji nyala yaitu nyala orange.
20. Kation Ca2+
Pada percobaan ke 20 untuk mengenali adanya kation larutan Ca2+ dilakukan pengujian
sebanyak 4 kali, dengan hasil sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes (NH 3)2CO3 0,5
M menjadi putih keruh, kemudian didihkan tetap putih keruh + setetes CH3COOH 3 M
being. larutan ditambahkan setetes (NH3)2C2O4 0,25 M menjadi putih + setetes HCl 3 M
menjadi putih bening. larutan ditambahkan setetes NH4Cl 1 M menjadi putih bening +
setetes K4Fe(CN)6 0,4 M menjadi kuning pucat, dilakukan uji nyala yaitu nyala orange.
21. Kation Mg2+
Pada percobaan ke 21 untuk mengenali adanya kation larutan Mg2+ dilakukan pengujian
sebanyak 4 kali, dengan hasil sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes NaOH 3 M
menjadi putih dan ada endapan putih + setetes NH4Cl 1 M menjadi bening dan ada
endapan putih. larutan ditambahkan setetes NH3 menjadi putih keruh + setetes NH4Cl 1
M menjadi putih bening + setetes Na2HPO4 0,1 M menjadi putih keruh. larutan
ditambahkan reagensia kuning titan menjadi kuning + setetes NaOH 3 M menjadi merah
muda. dilakukan uji nyala yaitu nyala orange.
22. Kation K+
Pada percobaan ke 22 untuk mengenali adanya kation K+ dihasilkan sebagai berikut:
larutan ditambahkan setetes Natrium Heksanitritokobaltat 0,08 M menjadi putih bening
kemudian dipanaskan menjadi bening. dilakukan uji nyala yaitu nyala orange.
23. Kation Na+
Pada percobaan ke 23 untuk mengenali adanya kation Na + dilakukan dengan uji nyala
terhadap dan dihasilkan nyala orange
24. Kation NH4+
Pada percobaan ke 24 untuk mengenali adanya kation NH4+ dilakuakan pengujian
sebanyak 3 kali, dengan hasil sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes NaOH 3 M
menjadi putih bening, kemudian di panaskan tetap putih bening. kemudian diletakkan
kertas lakmus merah yang telah dibasahi oleh air di atas uap yang dihasilkan kertas
lakmus menjadi biru. larutan ditambahkan setetes NaOH 6 M menjadi putih bening.
42
Kemudian ditambah dengan reagensia nessler menjadi orange keruh. Kemudian ditambah
natrium heksanitritokolbaltat menjadi bening sedikit merah muda dan saat dipanaskan
menjadi bening sedikit merah muda.
Pembahasan Anion (Intan Nurmala Sari)
1. Anion CO32Dari 3 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan CO32- di setiap percobaan,
dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes HCl 3 M menjadi bening dan ada
gelembung lalu hilang. Larutan ditambahkan setetes BaCl2 0,25 M menjadi putih keruh,
endapan putih ditambahkan setetes HCl 3 M menjadi putih keruh, endapan putih. Larutan
ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menjadi krem ditambahkan setetes HNO3 3 M tetap
krem.
2. Anion HCO3Dari 2 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan HCO 3- di setiap percobaan,
dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes MgSO 4 0,25 M lerutan tetap
berwarna bening, kemudian dipanaskan menjadi putih keruh. Larutan ditambahkan
setetes HgCl2 0,25 M menghasilkan lerutan orange endapan coklat, kemudian dipanaskan
menjadi larutan bening, endapan coklat.
3. Anion SO32Dari 4 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan SO32- di setiap percoban,
dihasilkan sebagai berikut: Larutan ditambahkan setetes HCl 3 M menjadi bening,
kemudian dipanaskan tetap bening dan berbau menyengat. Larutan ditambahkan setetes
BaCl2 0,25 M menjadi putih keruh ditambahkan setetes HCl 3 M tetap putih keruh.
Larutan ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menjadi bening ditambahkan reagen sedikit
berlebih larutan agak keruh ditambahkan larutan anion sedikit berlebih dan dididihkan
larutan sedikit kuning. Larutan ditambahkan setetes (CH3COO)2Pb 0,5 M menjadi putih
keruh ditambahkan setetes HNO3 3 M tetap putih keruh.
4. Anion S2O32Dari 4 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan S2O32- disetiap percobaan,
dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes BaCl2 0,25 M menjadi bening.
Larutan ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menjadi larutan bening endapan putih,
kemudian dipanaskan laruan tetap bening dan endapan putih. Larutan ditambahkan
setetes (CH3COO)2Pb 0,5 M menjadi putih keruh ditambahkan reagen sedikit berlebih
43
dan dipanaskan larutan menjadi semakin keruh dan endapan putih. Larutan ditambahkan
setetes FeCl2 0,5 M larutan orange kemudian didiamkan menjadi orange keemasan.
5. Anion S2Dari 4 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan S 2- di setiap percobaan, dihasilkan
sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes HCl 3 M larutan menjadi kuning bening,
kemudian diletakkan kertas saring yang telah di dibasahi dengan (CH3COO)2Pb 0,5 M
diatas gas yang dihasilkan yaitu kertas saring berubah menjadi coklat kehitaman. Larutan
ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menjadi endapan hitam larutan coklat dan
ditambahkan setetes HNO3 3 M tetap, kemudian dipanaskan menjadi larutan bening
endapan hitam. Larutan ditambahkan setetes (CH3COO)2Pb 0,5 M menjadi larutan bening
endapan hitam. Larutan ditambahkan setetes BaCl2 0,25 M menjadi putih keruh.
6. Anion NO2Dari 4 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan NO 2- disetiap percobaan,
dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes HCl 3 M tetap berwarn a bening.
Larutan ditambahkan secara perlahan kedalam tiga tetes FeSO 4 25% menjadi hijau
kehitaman ditambahkan tiga tetes H2SO4 3 M menjadi hijau kehitaman. Larutan
ditambahkan setetes AgNO3 0,5 M menjadi sedikit keruh .Larutan ditambahkan KI 0,5 M
warna tetap bening ditambahkan setetes H2SO4 3 M larutan tetap bening dan ditambahkan
larutan kanji menjadi putih keruh.
7. Anion CNDari 4 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan CN - di setiap percobaan,
dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes HCl 3 M menjadi bening dan
berbau seperti pembakaran karet. Larutan ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menjadi
bening ditambahkan setetes NH3 tetap bening. Larutan ditambahkan setetes NaOH 6 M
menjadi bening ditambahkan tiga tetes FeSO4 25% kemudian dididihkan menjadi hijau
kebiruan agak hitam ditambahkan tiga tetes HCl 3 M menjadi biru dongker ditambahkan
FeCl3 0,5 M menjadi hijau kebiruan agak hitam. Larutan ditambahkan setetes merkurium
(1) nitrat menjadi bening dan ada uap putih.
8. Anion SCNDari 5 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan SCN - di setiap percobaan,
dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes H2SO4 pekat menjadi bening dan
terbentuk uap putih. Larutan ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menjadi putih keruh
ditambahkan setetes NH3 tetap putih keruh. Larutan ditambahkan setetes CuSO4 0,5 M
44
menjadi hijau muda bening. Larutan ditambahkan setetes merkurium (II) nitrat menjadi
bening kemudian dipanaskan tetap bening dan terbentuk uap sedikit kekuningan. Larutan
ditambahkan setetes FeCl3 0,5 M menjadi merah kehitaman.
9. Anion {Fe(CN)6}4Dari 5 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan {Fe(CN)6}4- di setiap percobaan,
dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahakn setetes H2SO4 3 M menjadi biru bening,
kemudian dipanaskan menjadi biru muda biru. Larutan ditambahkan setetes AgNO3 0,1
M menjadi putih keruh ditambahkan setetes NH3 menjadi putih keruh. Larutan
ditambahkan setetes FeCl3 0,5 M menjadi biru dongker ditambahkan NaOH 3 M menjadi
orange keruh kecoklatan. Larutan ditambahkan setetes FeSO4 0,5 M menjadi biru
dongker. Larutan ditambahkan setetes CuSO4 0,5 M menjadi merah kehitaman
ditambahkan setetes setetes NaOH 3 M menjadi biru muda.
10. Anion {Fe(CN)6}3Dari 5 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan {Fe(CN) 6}3- di setiap percobaan,
dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes H2SO4 3 M menjadi kuning
kehitaman, kemudian dipanaskan menjadi semakin pekat. Larutan ditambahkan setetes
AgNO3 0,1 M menjadi lautan bening endapan coklat ditambahkan setetes NH3 menjadi
larutan orange endapan orange. Larutan ditambahkan setetes FeSO4 0,5 M menjadi
larutan kuning endapan biru. Larutan ditambahkan setetes FeCl3 0,5 M menjadi larutan
kuning kehitaman. Larutan ditambahkan setetes KI 0,5 M menjadi kuning ditambahkan
setetes HCl 3 M menjadi kuning pekat ditambahkan setetes larutan kanji tetap kuning.
11. Anion ClDari 4 percobaan dengan menggunsksn 5 tetes laruta Cl- di setiap percobaan, dihasilkan
sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes H2SO4 pekat menjadi bening, kemudian
dipanaskan tetap bening, lalu diletakkan kertas lakmus biru di atas gas yang dihasilkan
menjadi merah. Larutan ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menjadi putih keruh
ditambahkan setetes NH4OH 3M menjadi bening. Larutan ditambahkan setetes
(CH3COO)2Pb 0,5 menjadi putih keruh. Larutan ditambahkan lima tetes K2Cr2O7 0,5 M
menjadi kuning ditambahkan setetes H2SO4 pekat menjadi agak orange, lalu selembar
kertas saring yang telah dibasahi dengan setetes NaOH 3 M diletakkan di atas uap yang
dihasilkan menjadi sedikit coklat.
12. Anion BrDari 4 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan Br - di setiap percobaan, dihasilkan
sebagai berikut: larutan ditambahkan dua tetes H2SO4 pekat menjadi bening, kemudian
45
dipanaskan tetap bening. Larutan ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menjadi putih keruh
ditambahkan setetes NH3 tetap putih keruh. Larutan ditambahkan setetes (CH3COO)2Pb
0,5 M menjadi putih keruh ditambahkan sedikit air dan panaskan menjadi bening.
Larutan ditambahkan lima tetes K2Cr2O7 0,5 M menjadi orange ditambahkan setetes
H2SO4 pekat dan panaskan menjadi orange, lalu selembar kertas saring yang telah
dibasahi dengan setetes NaOH 3 M diletakkan diatas uap yang dihasilkan menjadi
kuning.
13. Anion IDari 5 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan I- disetiap percobaan, dihasilkan
sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes H2SO4 pekat menjadi bening, kemudian
dipanaskan dan selembar kertas saring yang telah dibasahi dengan setetes lautan kanji
diletakkan diatas uap yang dihasilkan agak sedikit coklat. Larutan ditambahkan setetes
AgNO3 0,1 M menjadi putih keruh sedikit endapan ditambahkan setetes NaCN 0,5 M
menjadi bening. Larutan ditambahkan setetes (CH3COO)2Pb 0,5 M menjadi putih keruh
ditambahkan sedikit air lalu dipanaskan menjadi bening. Larutan ditambahkan setetes
NaNO2 0,5 M menjadi bening ditambahkan setetes HCl 3 M dan larutan kanji tetap
bening. larutan ditambahkan setetes CuSO4 0,5 M menjadi hijau bening ditambahkan
setetes Na2S2O3 0,5 M menjadi hijau bening.
14. Anion FDari 4 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan F - d isetiap perobaan, dihasilkan
sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes H2SO4 pekat menjadi bening dan terbentuk
uap, kemudian dipanaskan tetap bening. Larutan ditambahkan setetes AgNO 3 0,1 M
menjadi bening. Larutan ditambahkan setetes CaCl2 O,25 M menjadi bening ditambahkan
setetes CH3COOH 3 M tetap bening. Larutan ditambahkan setetes FeCl 3 0,5 M menjadi
bening.
15. Anion NO3Dari 3 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan NO3- di setiap percobaan,
dihasilkan sebagai berikut: Larutan ditambahkan 3 tetes H2SO4 pekat menjadi bening dan
sedikit uap, kemudian dipanaskan tetap bening. Larutan ditambahkan 2 tetes H2SO4 pekat
menjadi bening, kemudian dipanaskan tetap bening. Larutan ditambahkan tujuh tetes
FeSO4 25% menjadi orange muda ditambahkan tujuh tetes H2SO4 pekat perlahan lahan
menjadi orange muda.
16. Anion BO33+,B4O72-,B02-
46
kemudian dibakar maka berbau menyengat dan larutan bening. Larutan ditambahkan
setetes AgNO3 0,1 M menjadi putih keruh, kemudian dipanaskan menjadi putih
kecoklatan bening. Larutan ditambahkan setetes BaCl2 0,25 M menjadi putih keruh
ditambahkan setetes HCl 3 M menjadi bening.
17. Anion SO42Dari 4 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan SO 42- di setiap percobaan,
dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes BaCl 2 0,25 menjadi putih keruh
ditambahkan setetes HCl pekat dan dipanaskan tetap putih keruh. Larutan ditambahkan
setetes (CH3COO)2Pb 0,5 M menghasilkan putih keruh ditambahkan setetes NaOH 3 M
menjadi putih keruh ditambahkan setetes HCl 3 M menjadi putih keruh. Larutan
ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menjadi putih keruh. Setetes larutan BaCl2 0,25 M dan
ditambahkan setetes natrium radiozonat menghasilkan larutan kuning ditambahkan
larutan uji menjadi putih keruh sedikit kuning ditambahkan setetes HCl 3 M menjadi
lebih keruh.
18. Anion SiO32Dari 4 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan SiO32- disetiap percobaan,
dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes HCl 3 M menjadi putih keruh,
kemudian dipanaskan menjadi gelatin putih. Larutan ditambahkan setetes NH4Cl 1 M
menjadi putih keruh. Larutan ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menjadi putih keruh
ditambahkan setetes HCl 3 M menjadi putih keruh. Larutan ditambahkan setetes BaCl2
0,25 M menjadi putih keruh ditambahkan setetes HNO3 3 M menjadi endapan putih.
19. Anion PO43Dari 4 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan PO 43- disetiap percobaan,
dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menjadi kuning
keruh ditambahkan setetes HNO3 3 M menjadi bening. Larutan ditambakan setetes BaCl2
0,25 M menjadi putih keruh ditambahkan setetes HCl 3 M menjadi bening. Larutan
ditambahkan setetes reagensia campuran magnesia menjadi bening ditambahkan setetes
CH3COOH 3 M menjadi bening. Larutan ditambahkan setetes FeCl3 0,5 M menjadi
kuning ditambahkan setetes CH3COOH 3 M tetap kuning pucat.
47
20. Anion CrO42Dari 4 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan CrO 42- di setiap percobaan,
dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes BaCl 2 0,25 M menjadi kuning
keruh ditambahkan setetes HCl pekat menjadi orange bening. Larutan ditambahkan
setetes AgNO3 0,1 M menjadi larutan kuning endapan merah bata ditambahkan setetes
HCl 3 M menjadi kuning keruh. Larutan ditambahkan setetes (CH3COO)2Pb 0,5 M
menjadi kuning keruh ditambahkan setetes NaOH 3 M menjadi kuning keruh dan
ditambahkan CH3COOH larutan semakin keruh. Larutan ditambahkan setetes Na2S 0,5 M
menjadi kuning.
21. Anion Cr2O42Dari 4 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan Cr 2O42- di setiap percobaan,
dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes BaCl2 0,25 M menjadi puith susu
ditambahkan setetes HCl pekat menjadi bening. Larutan ditambahkan setetes AgNO3 0,1
M menjadi bening ditambahkan setetes HCl 3 M menjadi larutan putih keruh endapan
putih. Larutan ditambahkan setetes (CH3COO)2Pb 0,5 M menjadi larutan bening endapan
putih ditambahkan setetes NaOH 3 M menjadi larutan putih keruh endapan hilang dan
ditambahkan CH3COOH tetap putih keruh. Larutan ditambahkan setetes Na2S 0,5 M
menjadi bening.
22. Anion MnO4Dari 4 percobaan
dengan
menggunakan
tetes
larutan
MnO4- di
setiap
48
ditambahkan setetes BaCl2 0,25 M menjadi bening. Larutan ditambahkan setetes FeCl3
0,5 M menjadi merah darah, kemudian dipanaskan menjadi merah darah.
24. Anion C2O42Dari 4 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan C 2O42- di setiap percobaan,
dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menghasilkan putih
keruh ditambahkan setetes NH3 menjadi bening.larutan ditambahkan setetes CaCl2 0,5 M
menjadi putih keruh ditambahkan setetes CH3COOH 3 M menjadi putih keruh. Larutan
ditambahkan setetes H2SO4 3 M menjadi bening dan ditambahkan lpgam Mg terbentuk
gelembung dan warna larutan agak keruh. Lima tetes MnSO4 0,25 M ditambahkan lima
tetes NaOH 3 M dan dipanaskan menjadi larutan bening endapan coklat kemudian
ditambahkan lima tetes larutan uji yang telah ditambahkan setetes H2SO4 3 M menjadi
hitam,kemudian ditambahkan ke campuran tadi menjadi coklat keruh.
25. Anion C4H4O62Dari 4 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan C 4H4O62- di setiap percobaan,
dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes H2SO4 pekat menjadi bening dan
bau agak menyengat. Larutan ditambahkan setetes AgNO3 3 M 0,1 M menjadi bening
ditambahkan tiga tetes NaOH 3 M menghasilkan coklat keruh ditambahkan NH4OH 3 M
menjadi coklat bening. Larutan ditambahkan setetes CaCl2 0,25 M menjadi bening
ditambahkan setetes CH3COOH 3 M tetap bening. Larutan ditambahkan setetes FeSO4
25% menjadi kuning bening ditambahkan tiga tetes H2O2 20% menjadi coklat bening
ditambahkan setetes NaOH 3 M hijau kebiruan.
26. Anion C6H5O73Dari 4 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan C 6H5O73- di setiap percobaan,
dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes H2SO4 pekat menjadi bening,
kemudian dipanaskan tetap bening. Larutan ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menjadi
agak putih ditambahkan setetes NH4OH 3 M menjadi bening. Larutan ditambahkan
setetes CaCl2 0,25 M menjadi bening, kemudian dididihkan tetap bening. Larutan
ditambahkan setetes merkurium (II) sulfat menjadi putih keruh, kemudian dipanaskan
tetap putih keruh ditambahkan dua tetes KMnO4 0,02 M terbentuk endapan putih dan
larutan ungu.
VI. Kesimpulan
1. Pengenalan kation anion digunakan untuk melakukan praktikum yang lebih lanjut.
49
50